Kementrian Lembaga: BI

  • Mantul! ShopeePay Sudah Bisa Dipakai di Negara Berikut

    Mantul! ShopeePay Sudah Bisa Dipakai di Negara Berikut

    Jakarta

    Scan QRIS menggunakan ShopeePay sudah bisa dilakukan di sejumlah negara, loh. Buat yang suka traveling, hal ini tentunya akan sangat memudahkan.

    Hal ini disampaikan oleh Eka Nilam Dari (Lala) President Director ShopeePay Indonesia di acara ‘Media Gathering – Rayakan 9.9 Festival Serba Murah dengan Aplikasi ShopeePay, Dompet Serba Bisa’, Selasa (12/8/2025). Lala (sapaan akrabnya), mengatakan ShopeePay berkomitmen untuk memperluas inklusi keuangan digital untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Sesuai dengan misi ShopeePay, pihaknya ingin lebih melayani masyarakat di Indonesia yang belum terlayani melalui teknologi.

    “Pastinya dengan kehadiran ShopeePay, kita semakin mendorong pertumbuhan transaksi digital,” ujarnya.

    ShopeePay telah bekerja sama dengan Bank Indonesia seperti salah satunya adalah QRIS Tap. Jadi sekarang, ShopeePay sudah bisa dipakai untuk transaksi transportasi dengan metode tap.

    “Kemudian juga ada QRIS Cross Border. Kalau teman-teman media di sini, pergi ke negara tetangga seperti Singapura, Thailand, atau Malaysia, ShopeePay juga bisa diterima di sana. Dan kita juga sekarang sudah mulai dikawal untuk negara yang lainnya, seperti Jepang dan China,” lanjut Lala.

    Tak cukup sampai di Jepang dan China, ShopeePay juga mengaku akan merambah ke lebih banyak lagi negara-negara yang di dunia.

    “Dan sebenarnya nggak cuma itu aja. Mungkin teman-teman di sini tahunya kan ShopeePay selama ini kita hanya pembayaran uang elektronik gitu. Tapi sebenarnya, seperti yang tadi disampaikan tadi juga, kita baru saja launching aplikasi tersendiri, yaitu aplikasi ShopeePay, dompet serba bisa, di mana sebenarnya di sini ShopeePay itu merupakan satu wallet dompet elektronik,” terangnya.

    Karena itu, tak cuma untuk keperluan berbelanja, ShoopePay dapat digunakan untuk transfer dana hingga pembelian pulsa, contohnya. Untuk main game pun, ShoopePay dapat dipakai untuk top up game.

    “Yang tak kalah penting juga, memang transaksi QRIS itu sudah semakin berkembang, ya. Kalau kita lihat data yang di-share di kuartal I 2025, total transaksi itu sudah mencapai lebih dari 56 juta transaksi. Transaksi QRIS itu juga sudah didukung oleh lebih dari 38 juta total merchant, baik itu merchant medium, enterprise ataupun merchant-merchant mikro kecil,” tandasnya.

    (ask/fay)

  • Pakar Ekonomi Sebut Uji Coba Payment ID Bagaikan Pisau Bermata Dua, Kenapa?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Agustus 2025

    Pakar Ekonomi Sebut Uji Coba Payment ID Bagaikan Pisau Bermata Dua, Kenapa? Regional 12 Agustus 2025

    Pakar Ekonomi Sebut Uji Coba Payment ID Bagaikan Pisau Bermata Dua, Kenapa?
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Bank Indonesia akan mulai menguji coba sistem Payment ID pada 17 Agustus 2025.
    Payment ID sendiri adalah kode unik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mencatat riwayat transaksi keuangan masyarakat secara rinci.
    Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, Dudi Dermawan, menjelaskan bahwa kode ini terdiri dari kombinasi sembilan karakter huruf dan angka yang menghubungkan profil individu dengan seluruh transaksi, baik melalui rekening bank, dompet digital, maupun kanal pembayaran lainnya.
    Kebijakan ini mendapatkan respon dari Dosen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Susilo Nur Aji Cokro Darsono.
    Menurutnya, kebijakan penerapan Payment ID bagaikan pisau bermata dua.
    Ia mengatakan melalui sistem ini, seluruh aktivitas keuangan seseorang dapat terdata dan terhubung secara otomatis. Bahkan jika seseorang memiliki lebih dari satu akun bank, semua akun tersebut akan terintegrasi ke dalam satu Payment ID.
    Lanjut dia, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pengawasan dalam sistem keuangan, sekaligus mendukung penyaluran bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.
    “Payment ID ini menjawab kebutuhan interoperabilitas dan financial profiling. Saat ini, banyak permasalahan terkait pengajuan kredit dan pengawasan pajak yang disebabkan oleh transaksi yang tidak tercatat, sehingga perbankan kesulitan menilai kemampuan bayar seseorang secara akurat,” jelas Susilo dalam keterangannya, Selasa (11/8/2025).
    Meskipun demikian, Susilo menilai setiap kebijakan ibarat pisau bermata dua. Sistem Payment ID ini juga menghadirkan sejumlah tantangan besar yang menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia, terutama dalam hal perlindungan data pribadi.
    Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa pengelolaan data harus berbasis pada prinsip transparansi, kontrol pengguna, dan akuntabilitas sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022.
    “Selain itu, saya rasa kebijakan ini juga berpotensi menimbulkan bias financial data divide. Ketimpangan akses digital antara Kelompok masyarakat dengan akses digital tinggi dan rendah, seperti pekerja sektor informal, warga di daerah terpencil, dan lansia berpotensi tidak terjangkau oleh sistem ini,” tambahnya.
    Melihat hal tersebut, Susilo menilai, perlu ada desain sistem yang inklusif berbasis pendekatan human-centered yang dilengkapi dengan sosialisasi kepada masyarakat.
    Untuk itu, Susilo mendorong pemerintah untuk melakukan edukasi publik secara masif, membangun mekanisme audit algoritma yang independen, serta melibatkan berbagai sektor seperti akademisi, LSM, dan masyarakat sipil dalam proses evaluasi kebijakan.
    “Tiap kebijakan tentu memiliki pro dan kontra di masyarakat. Namun, yang perlu masyarakat ketahui adalah sistem ini tidak dirancang untuk mengawasi, tetapi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan keuangan. Data masyarakat hanya akan dibuka jika diperlukan, dan harus melalui izin yang jelas. Setiap lembaga yang hendak mengakses data tetap diwajibkan memperoleh otorisasi dari Bank Indonesia dan persetujuan pemilik data,” tegas Susilo.
    Oleh sebab itu, masyarakat diajak untuk tetap proaktif dalam mencari informasi terkait Payment ID dan tidak segan menyampaikan masukan kepada pemerintah selama masa uji coba, agar sistem ini dapat berjalan dengan baik pada tahun 2029.
    “Jika ditemukan hal yang tidak sesuai atau berpotensi menimbulkan risiko, masyarakat masih punya ruang untuk menyuarakan pendapat melalui kanal publik dan lembaga legislatif. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga harus terus memberikan keterbukaan informasi dan edukasi kepada masyarakat,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah, Ada Promo QRIS Rp1.000-Hadiah Mobil!

    ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah, Ada Promo QRIS Rp1.000-Hadiah Mobil!

    Jakarta

    Momen tanggal kembar 9.9 kembali menjadi ajang belanja hemat yang dinanti masyarakat. Tahun ini, ShopeePay menghadirkan kampanye spesial “Aplikasi ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah” untuk mendukung kebutuhan transaksi harian pengguna di seluruh Indonesia dengan cara yang lebih hemat dan mudah.

    President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari (Lala), mengungkapkan bahwa kampanye tahun ini menghadirkan penawaran yang lebih beragam di berbagai merchant favorit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, 9.9 spesial karena ini momen yang ditunggu-tunggu, di mana ShopeePay mengadakan big campaign. Double date 9.9 tahun ini lebih spesial karena ada promo lebih menarik di merchant-merchant favorit ShopeePay,” ujar Lala dalam acara Media Gathering ShopeePay di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Melalui program ini, pengguna bisa menikmati berbagai penawaran menarik, mulai dari Bayar QRIS Serba Rp1.000 di merchant favorit, Flash Sale pulsa dan token PLN mulai Rp99, hingga kesempatan memenangkan mobil Toyota Agya.

    Tiga Program Utama ShopeePay 9.9

    1. Bayar QRIS Serba Rp1.000

    Pengguna bisa membeli produk pilihan di merchant seperti Indomaret, Alfamart, Mie Gacoan, Shihlin, KFC, Yoshinoya, Solaria, hingga McDonald’s hanya dengan Rp1.000 atau Rp9.000. Promo ini berlaku di outlet merchant dengan pembayaran melalui aplikasi ShopeePay, pada 16-31 Agustus setiap akhir pekan, dan pada 1-14 September setiap hari, dengan kuota 1 kali per pengguna per merchant.

    Selain itu, mulai 16 Agustus-14 September 2025, pengguna juga bisa membeli Voucher Diskon Serba Rp1.000 untuk transaksi di aplikasi atau website merchant. Khusus promo puncak pada 1-14 September, tersedia Flash Sale Voucher Rp99 untuk transaksi di merchant seperti App Store, Google Play, Kiosgamer, dan Netflix.

    2. Kesempatan Menang Mobil Toyota Agya

    Dari tanggal 16 Agustus – 14 September 2025, setiap transaksi minimal Rp10.000 di merchant terdaftar, baik offline via QRIS maupun online melalui aplikasi atau website merchant, pengguna akan mendapatkan Golden Ticket dengan ketentuan sebagai berikut.

    Transaksi via aplikasi Shopee: 1 tiketTransaksi via aplikasi ShopeePay: 2 tiket

    Semakin banyak tiket yang dikumpulkan, semakin besar peluang memenangkan Grand Prize Toyota Agya.

    3. Flash Sale Pulsa & PLN Rp99

    Flash Sale ini tersedia setiap hari selama periode 11 Agustus-14 September, pukul 00.00, 12.00, dan 18.00 WIB untuk pembelian pulsa, paket data, token PLN, dan e-money melalui aplikasi ShopeePay, dengan kuota terbatas di setiap sesi.

    Promo Tambahan

    Selain tiga program utama, ada juga promo khusus seperti:

    Sebar ShopeePay: pasti dapat saldo hingga Rp19.000 pada 18 & 25 Agustus, serta 4, 8, 9, dan 10 September.Transfer Unik Berhadiah: transfer ke sesama ShopeePay pada 25 Agustus-11 September bisa dapat kesempatan memenangkan hadiah total hingga Rp9 juta per hari dan bonus koin hingga Rp99.000.

    Tak hanya itu, ShopeePay juga terus berupaya meningkatkan pengalaman belanja pengguna dengan memperluas penggunaan pembayaran digital. Salah satunya lewat kerja sama dengan Bank Indonesia dan pemerintah dalam penerapan QRIS lintas negara yang kini bisa digunakan di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ke depannya, ShopeePay akan dikembangkan agar bisa dipakai di Jepang dan China.

    Lala juga mengingatkan para pengguna untuk tetap waspada saat bertransaksi, terutama di tengah tingginya traffic transaksi pada periode 9.9 ini. Menurutnya, keamanan transaksi senantiasa menjadi prioritas utama ShopeePay.

    “Yang paling penting adalah menciptakan fitur-fitur untuk meningkatkan keamanan, memonitor pola transaksi pengguna, dan sering mengedukasi konsumen agar memastikan aplikasi terjaga dengan PIN, password, dan tidak membagikan OTP. Kami juga bekerja sama dengan mitra yang legit dan berkualitas, sehingga semua transaksi aman,” ujarnya.

    Public figure Sarwendah, yang turut hadir sebagai pembicara, mengaku program ini sangat membantunya sebagai seorang ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan.

    “Sebagai seorang ibu banyak kebutuhan, harus bisa manage keuangan. Kalau pintar manage uang, barang yang kita bisa dapat lebih banyak, cocok banget sama campaign ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah ini. Pastinya semua murah dan membantu banget untuk ibu-ibu supaya bisa belajar cara hemat,” tutur Sarwendah.

    Ia menambahkan, ShopeePay memudahkan pengelolaan kebutuhan sehari-hari, mulai dari belanja pokok, pesan makanan, bayar tagihan dan angsuran, hingga isi token PLN.

    “Aku dulu nggak ngerti bisa bayar pakai QRIS, jadi sekarang semua bayar pakai ShopeePay. Kirim uang, bayar listrik, pulsa, satu aplikasi multitasking semua. Jadi nggak perlu pusing-pusing cari (aplikasi) yang lain,” ujarnya.

    Dengan sederet promo hemat, dukungan merchant offline dan online, serta kesempatan memenangkan hadiah mobil, ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah diharapkan menjadi momen belanja dan transaksi digital yang tidak boleh dilewatkan oleh pengguna di seluruh Indonesia.

    (akn/ega)

  • Upaya Pemprov stabilkan harga cabai rawit merah dan bawang merah

    Upaya Pemprov stabilkan harga cabai rawit merah dan bawang merah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai upaya guna menjaga ketersediaan dan menstabilkan harga cabai rawit merah dan bawang merah.

    “Kami melakukan koordinasi dengan stakeholder cabai dan bawang merah terkait distribusi dan ketersediaan di tingkat produsen,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, sambung dia, Pemprov DKI melakukan penanaman cabai dengan melibatkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga.

    Upaya tersebut telah dilaksanakan sejak 18 Juli 2025 dengan total 25.000 bibit.

    Pemprov DKI juga memberikan bimbingan pengolahan cabai dan bawang bagi pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama pemilik katering.

    “Kegiatan itu dilakukan berkolaborasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Jakarta,” ujar Hasudungan.

    Seperti diketahui, berdasarkan Data Informasi Pangan Jakarta (IPJ) pada Selasa, harga bawang merah di Jakarta mencapai Rp58.231 per kg, sementara harga cabai rawit merah Rp51.454 per kg.

    Menurut dia, tingginya harga kedua komoditas tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan permintaan (supply and demand).

    Lebih lanjut, dia memaparkan kemungkinan berkurangnya supply bawang merah dan cabai rawit merah disebabkan kegagalan panen akibat serangan hama penyakit.

    Selain gagal panen, ada pula kemungkinan populasi tanaman atau luas tanam kedua komoditas tersebut berkurang.

    “Petani cabai adalah petani yang mudah beralih ke komoditas lain jika terjadi kegagalan panen atau jika panen berlebih tetapi harga murah. Hampir bisa dipastikan jika terjadi gagal panen atau harga murah, bulan-bulan berikutnya harga cabai akan mahal karena berkurangnya supply di tingkat petani,” jelas Hasudungan.

    Kondisi supply itulah yang dinilai menyebabkan harga bawang merah dan cabai rawit merah berfluktuasi.

    Maka dari itu, dia menekankan ketersediaan cabai rawit merah dan bawang merah di Kota Jakarta perlu dijaga.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPK Urai Benang Kusut Kasus Korupsi CSR BI OJK

    KPK Urai Benang Kusut Kasus Korupsi CSR BI OJK

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah mengurai kasus CSR BI-OJK. Mulai dari motif mengalirnya dana CSR ke BI-OJK hingga lobi-lobi apa yang terjadi dibalik kasus ini atau hanya gratifikasi.

    Sejak tahun lalu, KPK mencari alat bukti terkait penyalahgunaan dana CSR BI-OJK. KPK juga sudah menggeledah adalah miliki Gubernur BI Perry Warjiyo dan sejumlah ruangan lain di kantor Bank Indonesia Jalan MH Thamrin.

    Adapun CSR seharusnya diberikan untuk kegiatan sosial di masyarakat. Namun, hingga saat ini, KPK menemukan bahwa dana tersebut mengalir ke anggota DPR melalui yayasan, sehingga muncul dugaan terkait penyalahgunaan CSR Bank Indonesia yang disalurkan.

    KPK menyatakan apabila dana tersebut disalurkan dengan benar, maka hal tersebut tidak dipermasalahkan. Sebab, saat CSR diberikan oleh suatu institusi, tetapi bukan untuk peruntukannya, maka di situ letak dugaan korupsinya.

    Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo menegaskan bahwa penyidik tetap mengusut tuntas perkara dugaan korupsi CSR BI dan OJK ini. Hingga saat ini, KPK mencatatkan ada 2 anggota DPR yakni terlibat yakni dari Satori dari Fraksi Partai Nasdem dan Heri Gunawan dari Fraksi Partai Gerindra.

    Selain dugaan korups berupa penerimaan gratifikasi terkait dengan pengelolaan dana CSR BI dan OJK, lembaga antirasuah juga mengusut dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada kasus tersebut.

    Dua orang itu ditetapkan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.52 dan No.53, dan diterbitkan pada. Sebelumnya, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan per Desember 2024.

    Adapun dua orang tersebut adalah Satori dari Fraksi Partai Nasdem dan Heri Gunawan dari Fraksi Partai Gerindra. “Penyidik telah menemukan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang cukup dan kemudian dua hari ke belakang menetapkan dua orang tersangka sebagai berikut yaitu HG anggota Komisi XI periode 2019-2024, kemudian ST anggota Komisi XI periode 2019-2024,” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu pada konferensi pers, Kamis (7/8/2025).

    Pada keterangan sebelumnya, Asep menyebut lembaganya juga tengah mendalami dugaan keterlibatan pihak lainnya termasuk dari pihak BI, OJK, maupun anggota DPR lainnya. Namun, hingga saat ini, KPK masih mendalami kasus ini.

    “Sedang kita dalami masing-masing. Yang sudah ada, sudah firm itu dua [tersangka] seperti itu. Yang lainnya kita akan dalami,” terang Asep.

    Lembaga antirasuah sebelumnya menduga terdapat modus penyelewengan hingga pertanggungjawaban fiktif terhadap penggunaan dana Program Sosial BI dan OJK.

    Dana yang disalurkan itu dianggarkan secara resmi oleh bank sentral. Dana PSBI itu lalu diberikan ke yayasan-yayasan yang mengajukan untuk berbagai program kemasyarakatan, seperti perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), pendidikan dan kesehatan.

    Keterlibatan DPR Komisi XI dalam Kasus CSR BI-OJK

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendalami aliran dana CSR BI-OJK. Tersangka yang diperiksa KPK menyebutkan bahwa banyak anggota Komisi XI juga mendapatkan dana tersebut.

    Hal itu disampaikan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu saat konferensi pers penetapan tersangka terkait dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) program CSR BI dan OJK

    “Bahwa menurut pengakuan tersangka ST, sebagian besar anggota Komisi XI DPR RI lainnya juga menerima dana bantuan sosial tersebut,” kata Asep, Kamis (7/8/2025).

    Asep menekankan penyidik akan mengembangkan kasus tersebut untuk menemukan fakta-fakta baru. Adapun aliran dana CSR BI-OJK dibahas dalam rapat tertutup di DPR.

    “Tentunya kami akan mendalami keterangan dari saudara ST ini siapa saja yang menerima dana bantuan sosial dari Komisi XI ini,” jelas dia.

    Dari hasil penyidikan sementara, KPK menemukan ada dugaan korupsi dalam penyaluran dana CSR BI-OJK. Selain tersangka ST (Satori), KPK juga menetapkan HG (Heri Gunadi). Keduanya merupakan anggota Komisi XI periode 2019-2024. Mereka menggunakan uang untuk kebutuhan pribadi seperti membangun rumah makan hingga showroom.

    Asep menuturkan, HG diduga menerima Rp15,8 miliar yang digunakan untuk kebutuhan pribadi, seperti seperti pembangunan rumah, pengelolaan outlet minuman, hingga pembelian tanah dan kendaraan.

    Sementara itu, total ST menerima uang Rp12,52 miliar. Uang itu digunakan untuk deposito, pembelian tanah, pembangunan showroom, hingga pembelian kendaraan.

    Benarkah Dana Mengalir ke Anggota Komisi XI DPR dan Partai?

    Sementara itu, anggota Komisi XI Melchias Markus Mekeng dengan tegas membantah sebagian besar Anggota Komisi XI menerima dana CSR BI dan OJK sebagaimana disampaikan oleh salah satu tersangka dalam kasus ini, Satori (ST).

    Pernyataan dari fraksi partai Golkar itu disampaikan di Komplek Parlemen, Jumat (8/8/2025). Dia menjelaskan dana untuk kegiatan sosial itu langsung disalurkan ke pihak yang dituju seperti gereja, masjid, atau UMKM.

    “Penyidik tentu akan mendalami setiap keterangan dari para pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka ataupun saksi-saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangannya dalam perkara ini,” kata Budi kepada wartawan, Senin (11/8/2025).

    Terutama, katanya, dugaan dana yang mengalir ke sebagian Anggota Komisi XI DPR RI, partai-partai terkait, atau pihak lainnya yang terlibat dalam penyelewengan dana Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) ini.

    “Hal ini untuk memastikan setiap rupiah uang negara tidak disalahgunakan untuk keuntungan pribadi maupun pihak-pihak lainnya, dengan berbagai modus tindak pidana korupsi,” tambahnya.

    Diketahui, minggu lalu KPK menetapkan dua tersangka yang merupakan anggota Komisi Keuangan atau XI DPR periode 2019-2024. Hal ini disampaikan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat konferensi pers, Kamis (7/8/2025). 

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, HG menerima total Rp15,86 miliar dengan rincian; Rp6,26 miliar dari BI melalui kegiatan Program Bantuan Sosial Bank Indonesia, Rp7,64 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; serta Rp1,94 miliar dari Mitra Kerja Komisi XI DPR RI lainnya.

    Lalu, tersangka berinisial ST menerima total Rp12,52 miliar yang meliputi Rp6,30 miliar dari BI melalui kegiatan Program Bantuan Sosial Bank Indonesia, Rp5,14 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan, dan Rp1,04 miliar dari Mitra Kerja Komisi XI DPR RI lain.

    Keduanya menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pribadi seperti membangun rumah makan, membeli tanah dan bangunan, membuka showroom, hingga untuk mengelola kedai minuman.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 12 B UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP. Selain itu, mereka juga dijerat dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.

  • Bereskan Masalah Ini, Ekonomi RI Bisa Loncat 8%

    Bereskan Masalah Ini, Ekonomi RI Bisa Loncat 8%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga think tank Prasasti Center for Policy Studies menemukan bahwa perkembangan ekonomi digital di Indonesia mampu menekan rasio yang selama ini mengukur ketidakefisienan ekonomi Indonesia, yakni Incremental Capital Output Ratio atau ICOR.

    Dewan Penasihat Prasasti Burhanuddin Abdullah, yang juga merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia dengan masa kepemimpinan periode 2003-2008 mengungkapkan, hasil riset Prasasti menunjukkan ekonomi digital di Indonesia ternyata selama ini mampu menurunkan angka ICOR di Indonesia.

    Angka ICOR secara total di Indonesia dalam seluruh aktivitas perekonomian Indonesia menurut Prasasti saat ini masih di level 6,5. Namun, ekonomi digital justru ICOR nya hanya sebesar 4,3 sehingga mampu lebih cepat mendorong output perekonomian dari 4 dolar investasi yang masuk.

    “Ternyata dari penelitian kawan-kawan di Prasasti ini ekonomi digital bisa efisienkan ekonomi kita dengan ICOR menjadi 4,3,” kata Burhanuddin saat memberikan kata pengantar peluncuran Laporan Riset Ekonomi Digital Indonesia oleh Prasasti, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Oleh sebab itu, Burhanuddin memastikan, jika ekonomi digital ini terus dikembangkan pemerintah dengan memastikan ketersediaan infrastruktur digitalnya, maka besaran investasi yang selama ini dibutuhkan untuk mendorong ekonomi 8% dengan angka ICOR 6,5 sebesar Rp 11 ribu triliun sendiri bisa terus ditekan.

    “Karena dengan ICOR kita 6,5 dan kita ingin tumbuh 8%, maka kita perlu paling tidak 52% dari PDB untuk investasi. Dan 52% dari PDB kita itu kalau nilai PDB kita Rp 22 ribu triliun maka kita butuh Rp 11 ribu triliun,” ujar Burhanuddin.

    “Sementara saving yang ada gross domestic saving kita hanya around 38% dari PDB, sehingga ada 14% yang gap nya harus diisi oleh external saving, savingnya orang lain either dari pinjaman atau foreign direct investment untuk bisa penuhi 52% tadi,” paparnya.

    Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) akan mencapai level 4, dari yang selama ini mencapai 6, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang kencang di kisaran 8%.

    ICOR mencerminkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan satu unit output dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.Nilai ICOR diperoleh dengan membandingkan besarnya tambahan kapital dengan tambahan output.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mengejar ICOR di level 4 itu, target utama yang akan ditempuh pemerintah selain digitalisasi adalah semakin banyak mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK). Sebab, angka ICOR di sejumlah KEK kata dia sebetulnya sudah di bawah level 4.

    “Jadi untuk mencapai ICOR 4% kita perlu mengembangkan lebih banyak KEK,” kata Airlangga saat berbicara dalam forum Indonesia Business Council di Jakarta, Senin (13/1/2024).

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lomba Digitalisasi Pasar 2025, Perluas Akses Pedagang dan Tingkatkan Daya Saing – Page 3

    Lomba Digitalisasi Pasar 2025, Perluas Akses Pedagang dan Tingkatkan Daya Saing – Page 3

    Dikutip dari Pemprov DKI Jakarta, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan Lomba Digitalisasi Pasar 2025 merupakan bagian dari upaya mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional dan meningkatkan inklusi keuangan di kalangan pelaku usaha pasar.

    “Kami ingin menghadirkan pasar yang nyaman. Jadi, penilaian tidak hanya soal kemudahan bertransaksi digital, tetapi juga kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima. Semoga lewat lomba ini pasar-pasar tradisional bisa terus berkembang,” jelasnya.

    Eli mengatakan sebanyak 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan dalam lomba ini. 

    “Penilaian lomba terbagi dalam dua aspek, yaitu Aspek Pasar yang dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta Aspek Digitalisasi Perbankan yang dinilai oleh OJK dan Bank Indonesia berdasarkan laporan dari bank peserta. Nantinya, pasar-pasar pemenang akan menjadi percontohan bagi 133 pasar lainnya yang dikelola Perumda Pasar Jaya, maupun bagi daerah lain di Indonesia,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Bapenda DKI Jakarta, Lusiana Herawati, menyatakan, digitalisasi membuka akses pembiayaan yang lebih luas, memungkinkan transaksi yang lebih aman, serta mendorong terciptanya ekosistem pasar yang tertib dan bersih. 

    Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem transaksi digital, sekaligus mendorong perluasan layanan keuangan yang inklusif.

    “Transaksi digital juga memberikan banyak manfaat bagi pedagang, seperti proses yang lebih cepat, aman, dan praktis. Mereka tidak perlu lagi repot menyediakan uang kembalian dan bisa merasa tenang karena dana langsung masuk ke rekening,” ujar Lusiana.

     

    (*)

  • Asosiasi Pinjol Sebut Bunga 0,3% per Hari Paling Ideal

    Asosiasi Pinjol Sebut Bunga 0,3% per Hari Paling Ideal

    Jakarta

    Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memandang bahwa bunga pinjaman daring (pindar) atau pinjol untuk sektor konsumtif sebesar 0,3% merupakan persentase yang paling ideal. Apabila turun di bawah itu, ada kemungkinan jumlah penyalurannya ikut menurun.

    Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 19/SEOJK.05/2023, ditetapkan bahwa pinjaman konsumtif untuk tenor kurang dari 6 bulan berada di angka 0,3% per hari. Sedangkan untuk tenor lebih dari 6 bulan ditetapkan sebesar 0,2% per hari. Bisa jadi di tahun depan angkanya kembali disesuaikan.

    Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar mengatakan, penyesuaian suku bunga pinjol sepenuhnya merupakan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Angka ini turun cukup signifikan dibandingkan dengan awal AFPI berdiri yakni sebesar 0,8% per hari.

    Secara bertahap, suku bunga pinjol telah beberapa kali mengalami penurunan. Setelah sebelumnya ditetapkan sebesar 0,8% per hari sebagai acuan awal, bunga pinjol telah turun menjadi 0,4% per hari pada tahun 2023. Lalu angkanya kembali turun menjadi 0,3% di 2024, dan mengalami penyesuaian kembali di tahun ini.

    “Nah saat ini 0,3% (per hari) itu kita rasakan sudah pas. Sudah benar,” kata Entjik dalam Diskusi Publik di Kantor Celios, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    Menurutnya, persentase 0,3% per hari merupakan titik keseimbangan yang pas antara kebutuhan lender, borrower, serta penyelenggara. Ketiga pihak tersebut memperoleh keuntungan serta manfaat yang pas.

    Hal ini juga terlihat dari angka disbursement atau penyalurannya yang justru mengalami peningkatan, meski bunga pinjol berangsur mengalami penurunan. Namun apabila angka ini diturunkan lagi pada tahun depan ke posisi 0,2% per hari, bisa jadi keseimbangan itu terganggu.

    “0,3% ini kita rasakan cukup karena resiko juga masih bisa ter-cover. Kalau diturunkan bagaimana pak ke 0,2%? Maka saya yakin 1.000% disburse pasti turun. Kenapa? Pasti penyelenggaraannya mikir-mikir untuk memberi pinjaman kepada masyarakat yang berisiko,” jelasnya.

    Secara keseluruhan, per Juni 2025 ini pokok pembiayaan atau outstanding pinjaman dari pindar mencapai Rp 83,52 triliun. Angka ini masih cukup jauh tertinggal dari outstanding pinjol ilegal yang diproyeksikan mencapai Rp 260 triliun.

    Entjik mengatakan, angka ini sudah menurun dibandingkan dengan masa lampau. Kondisi naiknya angka penyaluran pindar juga didukung dengan peralihan dari sejumlah konsumen pinjol ilegal ke pindar.

    Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Hudamenilai, besaran bunga pinjol untuk tahun depan perlu disesuaikan dengan kondisi yang akan datang. Menurutnya, angka yang ideal sekarang belum tentu tepat di tahun depan.

    Hal ini mengingat besaran bunga merupakan hal yang sensitif bagi berbagai pihak. Selain dari pinjaman itu sendiri, Nailul melihat bahwa bunga fintech P2P Lending juga mesti dipertimbangkan dari sisi investor, baik dari lokal maupun asing.

    “Lender itu pasti akan mempertimbangkan investasi lainnya untuk menjadi tempat dia berinvestasi atau portfolio mereka investasi. Jadi memang sangat kritis sekali. Kalau boleh saya katakan 0,3% itu sudah ideal, tapi belum tentu tahun depan seperti apa,” ujar Nailul.

    “Karena tahun depan bisa jadi untuk suku bunga Bank Indonesia itu naik tinggi sekali, sehingga orang akan lebih cenderung untuk menanamkan investasinya di SBN ataupun di deposito dan sebagainya. Di sini sangat-sangat kritis sekali untuk bisa menyeimbangkan antara keinginan dari lender dan juga keinginan dari borrower,” sambungnya.

    Apabila tidak ada pendanaan, lanjut Nailul, maka likuiditas platform pinjol akan berkurang, hingga dapat menyebabkan penyaluran kepada peminjam juga turun. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk rentenir masuk menawarkan opsi pinjamannya.

    (acd/acd)

  • Profil Ricky Perdana Gozali, Deputi Gubernur BI yang Diangkat Hari Ini – Page 3

    Profil Ricky Perdana Gozali, Deputi Gubernur BI yang Diangkat Hari Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mahkamah Agung (MA) melantik Ricky Perdana Gozali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2025–2030. Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua MA Sunarto di Jakarta, Senin (11/8), dan disiarkan melalui kanal YouTube resmi BI.

    “Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68/P Tahun 2025 tanggal 29 Juli 2025, saudara Ricky Perdana Gozali telah diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia,” ujar Sunarto saat membacakan keputusan pelantikan.

    Sebelum menduduki jabatan barunya, Ricky menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta. Pria yang telah berkarier selama 30 tahun di BI ini memiliki rekam jejak panjang di berbagai bidang strategis, termasuk Departemen Internasional, Departemen Pengelolaan Devisa, serta Kantor Perwakilan BI di New York.

    Ricky juga pernah memimpin sejumlah Kantor Perwakilan BI di daerah, yakni Provinsi Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Selain itu, ia pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI).

    Dengan pengalaman luas di bidang moneter, devisa, dan diplomasi internasional, Ricky diharapkan dapat memperkuat peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

  • Ricky Perdana Gozali Resmi Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI, Gantikan Doni Primanto Joewono – Page 3

    Ricky Perdana Gozali Resmi Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI, Gantikan Doni Primanto Joewono – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ricky Perdana Gozali resmi dilantik menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2025–2030. Pelantikan dilakukan melalui pengucapan sumpah jabatan di Mahkamah Agung (MA), hari ini Senin (11/8/2025).

    Pelantikan Ricky Perdana Gozali dilakukan setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan, secara musyawarah Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Posisi Ricky menggantikan Doni Primanto Joewono.

    Pengangkatan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 68/P/2025 tanggal 29 Juli 2025.

    “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia langsung atau tidak langsung dengan nama dan dalih apapun tidak memberikan atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu kepada siapapun juga,”kata dia dalam pelatikan dikutip dari youtube Bank Indonesia.

    “Saya bersumpah bahwa saya dalam melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini tidak menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberikan dalam bentuk apapun,” tambah dia.

    Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, Ricky menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.