Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • BNPT: Jakarta Jadi Barometer Nasional Kewaspadaan Terorisme

    BNPT: Jakarta Jadi Barometer Nasional Kewaspadaan Terorisme

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan Jakarta memiliki posisi strategis sebagai barometer nasional dalam menjaga stabilitas keamanan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme.

    Menurut Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Wawan Ridwan, setiap insiden teror yang terjadi di Jakarta memiliki dampak luas secara nasional. Terkait hal itu, wilayah Jakarta memegang peran vital dalam sistem deteksi dini dan pencegahan terorisme di Indonesia.

    “Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi barometer bagi daerah lain. Oleh karena itu, kewaspadaan dan deteksi dini di Jakarta dan sekitarnya harus lebih optimal daripada wilayah lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/10/2025).

    Wawan menambahkan, penguatan peran tiga pilar kewilayahan, yaitu lurah/kepala desa, Babinsa (TNI), dan Bhabinkamtibmas (Polri), sangat penting untuk mencegah penyebaran paham radikal di tingkat akar rumput. Hal itu juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Terorisme).

    “Tiga Pilar adalah garda terdepan dalam mencegah penyebaran ideologi kekerasan. Peningkatan kapasitas mereka akan mempersempit ruang gerak jaringan teror,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Moderasi Beragama Sholehuddin menjelaskan tiga fokus utama dalam kewaspadaan dan deteksi dini yang dapat dilakukan tiga pilar di wilayah masing-masing.

    Pertama, deteksi pemahaman, yaitu mengamati apakah ada penolakan terhadap ideologi dan sistem pemerintahan NKRI. Kedua, deteksi sikap, dengan melihat kecenderungan anti terhadap pemerintah, perbedaan, atau budaya lokal. Ketiga, deteksi tindakan, yaitu mengidentifikasi individu yang terlibat dalam provokasi atau kegiatan penolakan ideologi.

    Lurah Bojong Sari Baru, Adeyasya Aziza, yang ikut dalam pelatihan tiga pilar berharap mampu memperkuat sinergi antarunsur di lapangan. “Kami berharap sinergi antara bhabinkamtibmas, babinsa, dan lurah semakin kuat agar dapat bersama-sama mencegah potensi ideologi kekerasan di wilayah kami,” ujarnya.

    Kegiatan pelatihan yang berlangsung pada 21-23 Oktober 2025 itu bertujuan untuk memperkuat peran iiga pilar dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan penyebaran paham radikal di tingkat kelurahan dan desa.

  • BNPT: Jakarta barometer nasional kewaspadaan dan deteksi dini teroris

    BNPT: Jakarta barometer nasional kewaspadaan dan deteksi dini teroris

    Jakarta sebagai kota metropolitan dan barometer bagi daerah-daerah lain

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan Jakarta memiliki posisi strategis sebagai barometer nasional stabilitas keamanan negara dalam kewaspadaan dan deteksi dini terorisme.

    Dalam Kegiatan Pelatihan Tiga Pilar dalam Rangka Antisipasi Potensi Radikal Terorisme di Jakarta, Kamis (23/10), Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Wawan Ridwan mengatakan ketika terjadi aksi di Jakarta, maka akan berdampak luas ke seluruh Indonesia.

    “Jakarta sebagai kota metropolitan dan barometer bagi daerah-daerah lain. Oleh karena itu, kewaspadaan dan deteksi dini di wilayah Jakarta dan sekitar harus lebih optimal dari daerah lainnya,” ucap Brigjen Pol Wawan, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Untuk itu, dia menegaskan penguatan peran Tiga Pilar Kewilayahan selaras dengan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas aparatur.

    Adapun Tiga Pilar Kewilayahan dimaksud terdiri atas kepala kelurahan, Bintara Pembina Desa atau Babinsa (TNI), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas (Polri).

    Wawan menuturkan peningkatan kapasitas Tiga Pilar dalam mencegah penyebaran ideologi kekerasan sebagai garda terdepan diperlukan agar kesempatan jaringan menyebarkan ideologi kekerasan semakin sempit, bahkan tidak ada.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pusat Kajian Moderasi Beragama Sholehuddin menjelaskan tiga aspek fokus kewaspadaan dan deteksi dini Tiga Pilar yang bisa dilakukan di wilayah masing-masing.

    Dikatakan bahwa fokus kewaspadaan dan deteksi dini dimulai dari pertama, deteksi pemahaman dengan melihat apakah pemahaman keagamaannya menyerukan penolakan terhadap ideologi dan sistem pemerintahan NKRI.

    Kedua, deteksi sikap dengan melihat sikap yang anti terhadap pemerintahan, anti perbedaan, atau anti budaya lokal. Ketiga, deteksi tindakan dengan melihat keterlibatan melakukan provokasi dengan motif penolakan ideologi.

    Menyambut pelatihan tersebut, salah satu perwakilan peserta, Adeyasya Aziza selaku Lurah Bojong Sari Baru berharap kegiatan tersebut memperkuat sinergi Tiga Pilar.

    “Kami berharap seusai kegiatan, sinergi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Lurah/Kepala Desa bisa lebih kuat, serta bersama-sama mengantisipasi serta menghentikan potensi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ideologi kekerasan di wilayah kami,” ungkap Adeyasya.

    Kegiatan pelatihan diadakan pada 21-23 Oktober 2025 dengan tujuan menguatkan peran Tiga Pilar Kewilayahan dalam rangka antisipasi potensi penyebaran ideologi kekerasan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gerakan Pangan di Meranti Riau, Polisi Salurkan 98 Ton Beras Murah

    Gerakan Pangan di Meranti Riau, Polisi Salurkan 98 Ton Beras Murah

    Meranti

    Polres Kepulauan Meranti, Polda Riau, bersama Perum Bulog menggelar gerakan pangan murah (GPM) dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan dan membantu masyarakat memperoleh harga beras yang terjangkau. Sebanyak 98 ton beras disalurkan kepada masyarakat.

    Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian Polri bersama Bulog dalam mendukung pemerintah menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

    “Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri hadir tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu masyarakat di bidang ekonomi, terutama dalam ketersediaan bahan pokok,” ujar AKBP Aldi, Senin (27/10/2025).

    Kapolres menjelaskan, di Kecamatan Tebingtinggi Barat, kegiatan GPM dipimpin Kapolsek Iptu Iskandar Nopianto bersama personel Polsek. Sebanyak 22 ton beras SPHP atau 4.400 karung disalurkan ke 11 desa, antara lain Tanjung Peranap, Maini, Mantiasa, Kundur, Tanjung Darul Takzim, Tanjung, Gogok Darussalam, Batang Malas, Alai, Alai Selatan, dan Mekong.

    Seluruh stok beras habis terjual pada hari yang sama, menandakan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program pangan murah yang digagas Polres Kepulauan Meranti.

    Di wilayah Polsek Merbau, kegiatan GPM dipimpin Kapolsek AKP Jimmy Andre SH MH bersama personel dan Bhabinkamtibmas. Sebanyak 30 ton beras SPHP atau 6.000 karung disalurkan kepada masyarakat di dua kecamatan, yakni Merbau dan Tasik Putri Puyu.

    Penyaluran dilakukan di sejumlah desa, seperti Meranti Bunting, Pelantai, Mekar Sari, Teluk Belitung, Bagan Melibur, Mengkopot, Mayang Sari, Mengkirau, Tanjung Kulim, dan Sungai Anak Kamal.

    Kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kecamatan Rangsang Barat. Kapolsek Ipda Ahmad Fauzi Menara bersama para Bhabinkamtibmas menyalurkan 15 ton beras SPHP atau 3.000 karung ke tujuh desa, yakni Bokor, Sialang Pasung, Bantar, Permai, Anak Setatah, Telaga Baru, dan Melai. Seluruh stok beras habis terjual pada hari yang sama.

    (mea/dhn)

  • Jaga Pantai Gelombang Cinta, Bhabin Meranti Ajak Anak Suku Akit Tanam Mangrove

    Jaga Pantai Gelombang Cinta, Bhabin Meranti Ajak Anak Suku Akit Tanam Mangrove

    Kepulauan Meranti

    Bhabinkamtibmas melestarikan Pantai Gelombang Cinta, Kepulauan Meranti dengan melibatkan masyarakat adat. Anak-anak Suku Akit diajak langsung turun ke lumpur untuk menanam bibit mangrove.

    Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sedaur dan Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang, Brigadir Khairi, pada Kamis (23/10). Kegiatan yang menjadi bagian dari program Green Policing ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda pesisir, akan pentingnya menjaga ekosistem pantai dan mencegah abrasi.

    Sebelum menanam, Brigadir Khairi memberikan edukasi sederhana kepada anak-anak tentang fungsi mangrove sebagai pelindung alami pantai. Ia menjelaskan bagaimana akar mangrove mampu menahan gelombang laut dan menjaga daratan agar tidak terkikis air.

    “Mangrove bukan sekadar pohon, tapi pelindung alam. Kalau kita tanam dan rawat, pantai ini akan tetap utuh dan indah untuk anak cucu kita,” ujar Brigadir Khairi, Jumat (24/10/2025).

    Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi melalui Kapolsek Rangsang Ipda D Turnip, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Brigadir Khairi.

    “Apa yang dilakukan Brigadir Khairi sangat positif. Melalui pendekatan edukatif dan kegiatan nyata, Polri hadir menanamkan kepedulian lingkungan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan semangat Green Policing yang dicanangkan Kapolda Riau,” ujar Ipda D.Turnip.

    Bhabinkamtibmas di Kepulauan Meranti ajak anak-anak Suku Akit menanam mangrove di Pantai Gelombang Cinta, Kamis (23/10/2025). Foto:dok. Polres Meranti

    Ia menegaskan, kegiatan seperti ini bukan sekadar penghijauan, melainkan juga bentuk nyata dari strategi pemolisian yang memperkuat kedekatan Polri dengan masyarakat melalui aksi yang berdampak langsung bagi kelestarian lingkungan.

    Anak-anak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dengan kaki penuh lumpur dan wajah ceria, mereka bergotong-royong menanam bibit mangrove di tepi pantai.

    Penanaman pohon mangrove ini merupakan implementasi nyata dari konsep Green Policing, yakni pendekatan pemolisian yang humanis, adaptif, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

    (mea/jbr)

  • Wakapolri Bicara Pembenahan Profesionalisme-Akuntabilitas di Seminar Internasional

    Wakapolri Bicara Pembenahan Profesionalisme-Akuntabilitas di Seminar Internasional

    Jakarta

    Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo membuka Seminar Internasional bertema ‘Optimalisasi Peran Polisi dan Masyarakat dalam Pencegahan Kejahatan Guna Terciptanya Keamanan Lingkungan dan Peningkatan Produktivitas Masyarakat Menuju Ketahanan Pangan Nasional’. Dia menekankan publik semakin sadar tentang akuntabilitas lembaga penegak hukum, terutama pasca-peristiwa akhir Agustus di mana terjadi demonstrasi ricuh yang memakan korban jiwa.

    “Pasca peristiwa ‘Agustus Kelabu’, masyarakat menunjukkan keberanian lebih tinggi dalam menyampaikan kritik dan aspirasi, menandakan meningkatnya kesadaran publik terhadap akuntabilitas lembaga penegak hukum. Tuntutan publik terhadap reformasi Polri menjadi bagian dari gerakan nasional yang menekankan transparansi, empati, dan reformasi kelembagaan sebagai pondasi pemulihan kepercayaan masyarakat,” kata Komjen Dedi di Aula Pusdik Binmas Lemdiklat Polri, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (22/10/2025).

    Dia lalu menuturkan aksi massa lainnya di awal September semakin memperlihatkan krisis legitimasi Polri, sehingga muncul desakan reformasi. Krisis legitimasi terjadi karena sejumlah faktor.

    “Deretan peristiwa unjuk rasa besar di berbagai wilayah pada Agustus-September memperlihatkan puncak krisis legitimasi Polri yang menegaskan kebutuhan mendesak akan reformasi struktural dan kultural. Permasalahan internal yang diidentifikasi meliputi lemahnya pengawasan, rendahnya akuntabilitas penegakan hukum, maraknya penyalahgunaan wewenang, serta budaya impunitas yang menggerus kepercayaan publik,” jelas Komjen Dedi.

    Komjen Dedi menuturkan Polri telah mengundang diskusi para tokoh perwakilan masyarakat sipil dan pakar. “Kajian dari koalisi masyarakat sipil menemukan 130 persoalan yang terhimpun dalam 12 isu utama, mulai dari pengawasan hukum, tata kelola SDM, hingga orientasi pelayanan publik yang masih bersifat administratif,” sambung dia.

    “Evaluasi nasional menempatkan Polri di posisi yang membutuhkan perbaikan signifikan dalam hal profesionalisme dan akuntabilitas, dengan rekomendasi utama memperkuat pengawasan eksternal dan menurunkan pendekatan represif. Pembelajaran dari praktik kepolisian global menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi seperti body-worn camera, CCTV, dan integrasi sistem digital untuk memastikan transparansi serta perlindungan terhadap hak asasi manusia,” ungkap dia.

    Sebagai penutup, Wakapolri mengutip ucapan tokoh kepolisian Inggris, Sir Robert Peel. “The police are the public, and the public are the police, efektivitas kepolisian ditentukan oleh sedikitnya kejahatan dan besarnya kepercayaan rakyat,” tutup dia.

    Sementara tu Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana menegaskan pentingnya peran polisi dan masyarakat dalam mencegah tindak kejahatan serta menciptakan lingkungan yang aman dan produktif. “Lingkungan yang aman tidak hanya menekan angka kriminalitas, tetapi juga membangun kepercayaan dan semangat warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan sosial,” ujar Komjen Chryshnanda.

    Ia menambahkan, konsep community policing atau pemolisian berbasis masyarakat menjadi strategi utama dalam mewujudkan keamanan yang berkelanjutan. Kolaborasi antara polisi dan masyarakat, katanya, bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan produktivitas masyarakat.

    Lebih lanjut, Kalemdiklat Polri menekankan pentingnya perubahan pola pikir (mindset) anggota Polri agar mampu menjadi polisi yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern.

    “Polisi tidak hanya hadir saat terjadi konflik, tetapi harus mampu mencegah, menjembatani komunikasi sosial, dan memanusiakan manusia,” ungkapnya.

    Menurutnya, pemolisian sejatinya merupakan refleksi dari kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban. Karena itu, setiap anggota Polri harus memiliki moralitas, literasi, dan profesionalitas dalam memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

    Seminar ini dihadiri oleh pejabat Kepolisian Jepang Komjen Nakanishi Akira, Astamaops Kapolri Komjen Mohammad Fadil Imran, Karojemengar Stamarena Polri selaku Ketua Ikatan Sakura Indonesia Brigjen Sambodo Purnomo Yogo, serta sejumlah akademisi dari universitas di Jateng di antaranya UKSW, UNDIP, UNS, UNNES, dan UNW.

    Hadir pula Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Edy Murbowo, para Dirbinmas Polda di seluruh Indonesia secara virtual, serta Kapolres, Kasat Binmas, Bhabinkamtibmas, tenaga pendidik, dan siswa Dikbangspes Gelombang 3 Pusdik Binmas.

    Foto: Seminar Internasional bertema ‘Optimalisasi Peran Polisi dan Masyarakat dalam Pencegahan Kejahatan Guna Terciptanya Keamanan Lingkungan dan Peningkatan Produktivitas Masyarakat Menuju Ketahanan Pangan Nasional’ di Pusdik Binmas Polri, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (dok. istimewa)

    (aud/knv)

  • Tiba-Tiba Datang Memborgol, Pria di Lampung Ngaku Polisi Rampok Petugas SPBU

    Tiba-Tiba Datang Memborgol, Pria di Lampung Ngaku Polisi Rampok Petugas SPBU

    Liputan6.com, Lampung – Seorang pria berinisial JM (40), warga Gang Kenanga, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, ditangkap warga setelah melakukan aksi perampokan terhadap petugas SPBU di kawasan Tanjung Senang, Senin malam (13/10/2025).

    Kapolsek Tanjung Senang, Iptu Chaidir Jamin mengatakan, pelaku berpura-pura sebagai anggota kepolisian dengan mengenakan kaus bertuliskan ‘Polisi’.

    Pelaku kemudian menghampiri korban, DL (24), warga Desa Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan, yang sedang berjaga di SPBU Jalan Ratu Dibalau, Kelurahan Tanjung Senang.

    “Pelaku langsung memborgol tangan kiri korban sambil menuduhnya menggunakan narkoba, lalu merampas sebagian uang hasil penjualan BBM yang disimpan korban di tas pinggang,” kata Chaidir, Selasa (14/10).

    Saat korban berusaha melawan, JM mengeluarkan pisau lipat dan menusuk punggung kiri korban hingga terjatuh.

    Korban sempat berteriak minta tolong, membuat warga sekitar berdatangan dan menangkap pelaku yang berusaha kabur.

    Tak lama kemudian, dijelaskan Chaidir, petugas Bhabinkamtibmas bersama tim patroli Polsek Tanjung Senang tiba di lokasi dan mengamankan pelaku.

    “Pelaku sempat kami bawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan akibat luka setelah diamuk massa,” ungkapnya.

    Dari tangan JM, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp150 ribu, tas pinggang bertuliskan Pertamina, pisau lipat, borgol logam, tas selempang biru, motor Yamaha Mio J putih-biru, serta baju Pertamina berwarna merah yang berlumur darah.

    “Pelaku kini masih diperiksa intensif untuk penyelidikan lebih lanjut,” katanya. 

  • Warga Makassar Kaget Temukan Mortir saat Bersihkan Makam Orang Tua, Polisi: Materialnya Ada Bahan Peledak

    Warga Makassar Kaget Temukan Mortir saat Bersihkan Makam Orang Tua, Polisi: Materialnya Ada Bahan Peledak

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang warga bernama Parawansa (51) kaget menemukan benda logam besar menyerupai peluru mortir di area pemakaman Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar pada Sabtu (11/10/2025) lalu.

    Kala itu, Parawansa tengah berziarah dan membersihkan makam orang tuanya. Saat mencangkul tanah di dekat nisan, pandangannya tertuju pada benda logam berkarat yang setengah tertimbun tanah.

    “Saya pikir awalnya cuma batu besar. Tapi setelah saya lihat bentuknya seperti peluru zaman penjajahan,” cerita Parawansa kepada aparat.

    Tak ingin mengambil risiko, ia menutupi benda itu dengan tanah seadanya dan melapor kepada Bhabinkamtibmas Pulau Kodingareng, Aipda Hermanto, pada malam harinya.

    Keesokan harinya, laporan tersebut diteruskan ke Kapolsek Ujung Tanah Kompol I Made Untung Sumantara, yang kemudian melaporkannya kepada Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Rise Sandiyantanti.

    Tak lama kemudian, Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulsel yang dipimpin AKP Syamsuddin bersama Kabag Ops Polres Pelabuhan Makassar Kompol Suardi dan sejumlah personel lainnya, berangkat menuju Pulau Kodingareng menggunakan speedboat milik Polairud Polda Sulsel.

  • 3
                    
                        Keluarga Gadis Pacitan Yakin Mahar Kakek Tarman Asli, Cek Rp 3 Miliar Akan Dicairkan
                        Regional

    3 Keluarga Gadis Pacitan Yakin Mahar Kakek Tarman Asli, Cek Rp 3 Miliar Akan Dicairkan Regional

    Keluarga Gadis Pacitan Yakin Mahar Kakek Tarman Asli, Cek Rp 3 Miliar Akan Dicairkan
    Editor
    PACITAN, KOMPAS.com
    – Keluarga mempelai perempuan dalam pernikahan viral antara pria lanjut usia dan perempuan muda asal Pacitan, Jawa Timur, meyakini bahwa mahar berupa cek senilai Rp 3 miliar yang diberikan oleh mempelai pria adalah asli.
    Pihak keluarga bahkan menyebut, cek tersebut akan segera dicairkan oleh pasangan pengantin yang kini tengah berbulan madu.
    “Kami menanyakan langsung ke pihak keluarga perempuan apakah merasa dirugikan dengan adanya cek Rp 3 miliar itu. Jawaban mereka jelas, tidak merasa dirugikan. Bahkan mereka menyampaikan bahwa cek tersebut akan dicairkan,” kata Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Jumat (10/10/2025).
    Pernikahan antara Tarman (74) asal Karanganyar, Jawa Tengah, dan Shela Arika (24) asal Pacitan itu menjadi sorotan publik setelah video ijab kabulnya viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun @av.mediaku, penghulu menyebutkan mahar berupa “seperangkat alat salat dan cek senilai Rp 3 miliar”.
    Pihak keluarga mempelai perempuan turut menegaskan bahwa kabar soal mahar Rp 3 miliar bukan lah hoaks.
    Menurut sang ibu, Kana Kumalasari, cek tersebut memang benar diberikan dan tidak ada masalah dengan pernikahan anaknya.
    “Berita tersebut tidak benar, mereka berdua tengah pergi bulan madu. Dan mahar cek Rp 3 miliar tersebut benar. Terkait bisa dicairkan atau tidak, sudah cair apa belum saya tidak tahu. Mereka berdua yang tahu,” kata Kana, Jumat (10/10/2025).
    Sempat beredar kabar bahwa mempelai pria melarikan diri usai pernikahan dan membawa motor milik mertuanya.
    Namun, informasi tersebut dibantah oleh pihak keluarga dan kepolisian.
    Kapolres Pacitan memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, kedua mempelai tengah menikmati masa bulan madu di daerah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
    “Setelah kami konfirmasi di lapangan yakni rumah mempelai wanita, fakta menunjukkan bahwa saudara T bersama istrinya saudari S saat ini sedang honeymoon di Purwantoro, Wonogiri. Hal itu juga diperkuat dengan video call dari pihak keluarga perempuan,” kata Ayub.
    Ia menjelaskan, unsur Polsek Bandar bersama kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perangkat desa telah mendatangi rumah keluarga perempuan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial.
    Kapolres Ayub menambahkan, pihaknya tetap memantau situasi di lapangan dan melakukan pendekatan secara soft approach serta humanis untuk meredam keresahan warga.
    “Kami tetap melakukan mapping terhadap potensi kerawanan. Kami juga mengedukasi pihak keluarga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
    Meski begitu, kepolisian tetap waspada setelah mendapat informasi dari keluarga bahwa Tarman memiliki masa lalu yang kurang baik.
    “Kami dapat informasi dari pihak keluarga perempuan bahwa saudara T memiliki rekam jejak negatif. Namun kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Setiap orang berhak berubah dan tidak boleh didiskriminasi,” jelas Ayub.
    Kapolres juga menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap kasus ini. Ia menilai, kehebohan publik muncul karena kepedulian agar tidak ada warga Pacitan yang menjadi korban penipuan.
    “Kami paham, masyarakat Pacitan tidak bermaksud mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Tapi karena melihat masa lalu saudara T, mereka khawatir. Kami minta warga tetap tenang, tidak perlu resah, dan terus beraktivitas seperti biasa,” tutur Ayub.
    Ia menegaskan, Polres Pacitan terbuka terhadap laporan masyarakat apabila ditemukan dugaan tindak pidana.
    “Jika ada laporan atau informasi valid terkait dugaan tindak pidana, segera sampaikan agar kami bisa ambil tindakan cepat. Karena untuk melakukan upaya paksa, tentu harus didasari laporan resmi,” kata Ayub.
    Penulis: Slamet Widodo, Editor: Bilal Ramadhan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Pacitan Tegaskan Siap Tindaklanjuti Laporan Terkait Mahar Rp3 Miliar Berupa Cek BCA

    Kapolres Pacitan Tegaskan Siap Tindaklanjuti Laporan Terkait Mahar Rp3 Miliar Berupa Cek BCA

    Pacitan (beritajatim.com) – Polemik pernikahan antara Tarman, seorang pria lanjut usia asal Jawa Tengah, dengan Sheila Arika, warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, terus menjadi sorotan. Pemberian mahar berupa cek senilai Rp3 miliar yang viral di media sosial akhirnya mendapatkan respons dari kepolisian.

    Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menegaskan pihaknya telah mengambil langkah preventif sebelum isu ini meluas. Polres Pacitan telah memetakan potensi tindak pidana dan berkoordinasi dengan Polres Wonogiri sejak awal kabar pernikahan tersebut mencuat.

    “Sebelum berita ini ramai, kami sudah melakukan tindakan preventif dengan memetakan potensi tindak pidana dan berkoordinasi dengan Polres Wonogiri,” ujar Kapolres Ayub, Jumat (10/10/2025).

    Kapolsek Bandar bersama perangkat desa, bhabinkamtibmas, dan babinsa juga telah mendatangi rumah keluarga mempelai wanita untuk memastikan kebenaran informasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa kabar mempelai pria kabur adalah tidak benar. Keluarga menyatakan bahwa pasangan pengantin sedang berbulan madu di kawasan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.

    “Kami sudah melihat langsung komunikasi video call antara keluarga dengan kedua mempelai di hadapan Kapolsek, perangkat desa, dan awak media. Jadi, berita Tarman kabur itu tidak benar,” tegasnya.

    Pihak keluarga Sheila Arika juga memastikan tidak merasa dirugikan terkait mahar yang diberikan dalam bentuk cek bernilai fantastis tersebut.

    “Keluarga pihak perempuan menyatakan tidak ada kerugian terkait mahar itu,” imbuhnya.

    Meski begitu, Ayub menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah atau Presumption of Innocent dan menghormati hak pribadi setiap warga negara.

    “Kami berhati-hati karena ini menyangkut ranah privat. Polisi juga menjaga nama baik keluarga, termasuk hak saudara Tarman untuk berubah dan tidak didiskriminasi sebagai mantan narapidana,” terangnya. (tri/ian)

  • Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan warga di wilayah tersebut.

    “Layanan ini dilakukan dengan sistem jemput bola untuk memudahkan masyarakat memperoleh layanan vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) peliharaan secara gratis,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) KPKP Kecamatan Kramat Jati, Norman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Sebanyak 37 HPR mendapatkan layanan vaksinasi rabies gratis di aula Kantor Sekretariat RW 04, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.

    “Total ada 37 HPR yang divaksin, seluruhnya adalah kucing milik warga RW 04, Kelurahan Balekambang,” ujar Norman.

    Norman menjelaskan, layanan vaksinasi ini bertujuan menekan penyebaran penyakit rabies, terutama pada kucing yang banyak dipelihara masyarakat.

    Layanan vaksinasi ini gratis untuk warga Jakarta. “Kami mengimbau warga yang belum mengetahui jadwal vaksinasi dapat memantau melalui akun Instagram @sudinkpkp.jaktim, khusus bagi warga yang ber-KTP DKI dan sesuai domisilinya,” katanya.

    Layanan jemput bola vaksinasi rabies ini melibatkan empat petugas kesehatan hewan, dibantu unsur kelurahan, kecamatan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), RT, RW, Bhabinkamtibmas serta kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

    Kegiatan vaksinasi rabies gratis yang diselenggarakan Satpel KPKP Kecamatan Kramat Jati ini mendapat sambutan positif dari warga.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin dengan lokasi yang berpindah-pindah agar semakin banyak hewan peliharaan yang terjangkau vaksin rabies,” kata Lurah Balekambang, Herman Triono.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur menggencarkan layanan jemput bola vaksinasi rabies gratis bagi HPR peliharaan warga.

    “Layanan vaksinasi lebih banyak dilakukan dengan sistem jemput bola, secara gratis bagi warga yang punya peliharaan hewan penular rabies di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/10).

    Taufik menyebutkan, vaksinasi itu sangat penting untuk mencegah penyakit rabies yang dapat menjangkiti hewan maupun manusia.

    Karena itu, dia mengajak seluruh warga pemilik HPR agar membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola yang diadakan secara berkala, khususnya di lingkungan permukiman.

    Sudin KPKP Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor HPR sepanjang 2025.

    Sepanjang 2024, Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor HPR yang merupakan hewan peliharaan warga.

    Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri dari 2.363 ekor anjing, 12.126 ekor kucing, 104 ekor kera dan 52 ekor musang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.