Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • Polri Tunjukkan Kepedulian Sosial di Kabupaten Malang, Kunjungi Lansia Tinggal di Dekat Kandang Sapi

    Polri Tunjukkan Kepedulian Sosial di Kabupaten Malang, Kunjungi Lansia Tinggal di Dekat Kandang Sapi

    Malang (beritajatim.com) – Polri kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga kurang mampu, kali ini di Kabupaten Malang. Pada Selasa, 4 November 2025, anggota Polsek Pagelaran, Polres Malang, melakukan kunjungan sosial ke rumah pasangan lanjut usia (lansia) Arifin dan Bik Nik yang tinggal di Dusun Brongkal, Kecamatan Pagelaran.

    Rumah mereka yang sederhana berada bersebelahan dengan kandang sapi, sebuah gambaran kesederhanaan hidup yang mereka jalani.

    Bhabinkamtibmas Desa Brongkal, Aipda Yuli Isdianto, bersama beberapa anggota Polsek Pagelaran, berinisiatif untuk menyambangi pasangan lansia tersebut. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi mereka, terutama kondisi kesehatan Arifin yang sudah lama menderita stroke sejak tahun 2016.

    Kondisi Arifin yang tergantung sepenuhnya pada perawatan istrinya, Bik Nik, yang juga sudah lanjut usia, semakin memprihatinkan.

    “Kami ingin memastikan kondisi Bapak Arifin dan Ibu Bik Nik, serta memberikan sedikit bantuan yang bisa meringankan beban mereka. Semoga kedatangan kami bisa membantu mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Aipda Yuli Isdianto.

    Pada kesempatan tersebut, polisi memberikan bantuan berupa paket sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap pasangan lansia tersebut. Selain itu, kehadiran polisi juga bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar mereka, terutama yang berkaitan dengan kesehatan.

    Kasubag Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kehadiran Polri di tengah masyarakat. “Polri bukan hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga hadir dengan empati. Kami ingin memastikan warga, terutama yang membutuhkan perhatian, bisa mendapatkan bantuan yang layak,” kata AKP Bambang.

    Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa Polsek Pagelaran juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memastikan pasangan lansia tersebut bisa kembali menerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau program kesejahteraan lainnya yang dapat meringankan beban mereka.

    “Kami berharap, dengan adanya koordinasi dengan perangkat desa, Bapak Arifin dan Ibu Bik Nik bisa kembali terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Ini adalah salah satu langkah yang diambil agar mereka dapat menjalani hari-hari dengan lebih layak,” tegas Bambang. [yog/suf]

  • Gadis 19 Tahun di Polman Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Tertipu Transaksi Online

    Gadis 19 Tahun di Polman Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Tertipu Transaksi Online

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, dihebohkan dengan peristiwa tragis seorang gadis belia yang ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya pada Minggu (2/11/2025).

    Korban diketahui bernama Raina Septia Amanda Rajab (19). Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah menjadi korban penipuan transaksi online melalui aplikasi Telegram dengan kerugian mencapai Rp 24 juta

    Kapolsek Binuang, Iptu Rahman, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara setelah menerima informasi dari masyarakat.

    “Benar, kami menerima laporan dari Kepala Dusun Sarampu I dan langsung menuju lokasi bersama Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, serta Bhabinkamtibmas Desa Kuajang untuk melakukan olah TKP,” kata Rahman kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

    Saat petugas melakukan olah TKP, ditemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh korban. Dalam surat itu, korban mengaku tertekan setelah tertipu dalam transaksi online. Ia mengirim uang Rp 24 juta kepada seseorang yang menjanjikan imbalan, namun uang tersebut tidak pernah kembali.

    “Dugaan sementara, korban mengalami tekanan psikologis akibat penipuan tersebut,” tambah Kapolsek Binuang.

  • Ibu dan Anak di Malang Terseret Banjir Luapan Sungai Glidik

    Ibu dan Anak di Malang Terseret Banjir Luapan Sungai Glidik

    Malang (beritajatim.com)- Hujan deras yang melanda Kabupaten Malang, Sabtu (1/11/2025) malam membawa korban. Satu keluarga yang mengendarai motor roda dua, dilaporkan terseret banjir saat melintas kawasan yang tergenang air bah di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengungkapkan satu keluarga mengendarai sepeda motor dari arah Tegalrejo menuju Lebaksari.

    “Saat melintas dari arah Tegalrejo menuju Dusun Lebkasari di tengah perjalanan terjebak banjir, lalu putar arah posisi, namun air sudah semakin besar. Istri dan anak lepas dari tangan suaminya dan terbawa arus air yang tinggi sedangkan suaminya berhasil menepi ke pinggir arah Tegalrejo,” kata Sadono Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut Sadono, dua korban yakni anak dan istri terbawa arus sungai Glidik. Sungai Glidik sendiri berhulu langsung dari lereng Gunung Semeru.

    “Korban masih dalam pencarian bersama Basarnas, Kepolisian dan masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, kedua korban hanyut setelah berusaha menyeberangi jembatan licin bersama suami menggunakan sepeda motor di tengah derasnya arus sungai yang tiba-tiba meluap.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB ketika korban, Rika Julia Safitri (27), bersama suaminya Teguh Srianto (34) dan putrinya Aldafiatul Rifka Salimah (6), hendak menyeberang dari arah Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang, menuju Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.

    “Sesampainya di tengah jembatan, arus air sungai tiba-tiba membesar. Suami korban sempat berusaha menepi sambil memegang istrinya, namun pegangan terlepas karena derasnya arus,” ujar Bambang, Minggu (2/11/2025).

    Korban ibu dan anak langsung terbawa arus deras Sungai Glidik. Sementara sang suami berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi selamat namun syok berat.

    “Petugas Bhabinkamtibmas bersama perangkat desa, warga sekitar, hingga komunitas nelayan setempat langsung melakukan pencarian sejak Sabtu malam. Tim menyusuri aliran sungai hingga kawasan muara,” lanjut Bambang.

    Upaya pencarian dilakukan secara manual dengan melibatkan warga dari dua wilayah, yakni Desa Lebakharjo, Kabupaten Malang, dan Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang. Hingga Minggu pagi, tim berhasil menemukan sepeda motor korban sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian, namun keberadaan korban masih belum ditemukan.

    “Sepeda motor korban ditemukan sekitar dua kilometer dari jembatan tempat kejadian. Namun, pencarian korban ibu dan anak masih terus dilakukan,” tegas Bambang.

    Ia menambahkan, Polres Malang telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan tim SAR untuk memperluas area pencarian, termasuk menyisir wilayah sungai yang bermuara ke laut selatan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas pencarian. Semoga korban segera ditemukan,” harapnya.

    Polres Malang juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jembatan atau sungai saat curah hujan tinggi, terutama di wilayah rawan banjir bandang seperti Ampelgading.

    “Cuaca ekstrem masih sering terjadi, jadi kami mengimbau warga agar tidak memaksakan diri menyeberang sungai atau jembatan saat air mulai meluap,” pungkas Bambang. [yog/aje]

  • Polisi amankan dua pencuri helm dari amukan massa di Tanjung Priok

    Polisi amankan dua pencuri helm dari amukan massa di Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Petugas kepolisian mengamankan dua pria berinisial RA (36) dan VA (29) dari amukan massa karena diduga mencuri helm di Jalan Danau Sunter Barat, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.

    “Kedua pelaku saat ini sudah dibawa ke Polsek Tanjung Priok untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Handam Samudro di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan kedua pelaku ini terciduk melakukan aksi pencurian helm di daerah setempat. Hal ini memicu kemarahan warga dan melakukan aksi kekerasan kepada kedua pelaku.

    “Alhamdulillah petugas datang tepat waktu dan mengamankan kedua pelaku dari amukan warga,” kata dia.

    Selain itu, petugas kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    Handam menjelaskan aksi pencurian ini terjadi pada Jumat siang sekitar pukul 11.30 WIB. Kemudian, petugas mendapatkan laporan masyarakat terkait adanya pencurian helm di lokasi tersebut.

    Petugas segera menuju lokasi bersama Bhabinkamtibmas dan berhasil mengamankan dua orang pelaku beserta barang bukti satu buah helm hasil curian.

    “Pelaku sempat mendapatkan amukan dari massa, namun kedua pelaku berhasil diamankan oleh anggota Polsek Tanjung Priok,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Segini Kekuatan TNI Polri Amankan Sidang Paripurna Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati

    Segini Kekuatan TNI Polri Amankan Sidang Paripurna Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati

    Di hari yang sama dan di tempat berbeda, Polsek Tayu Polresta Pati melakukan kegiatan cooling system ke sekolah-sekolah. Langkah ini untuk mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa.

    Kegiatan ini digelar di SMA Negeri Tayu, Desa Jepatlor, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

    Langkah preventif tersebut menyasar para pelajar SMA dan MA di wilayah Kecamatan Tayu. Petugas memberikan pemahaman terkait potensi risiko hukum dan sosial, apabila pelajar ikut aksi unjuk rasa tanpa pengawasan serta tanpa izin resmi dari pihak sekolah maupun keluarga.

    Kanit Binmas Polsek Tayu Aiptu Suwaji bersama Bhabinkamtibmas Bripka Dhoni Hermawan, memimpin sosialisasi. Keduanya mengingatkan para siswa agar lebih fokus pada kegiatan belajar dan tidak terprovokasi ajakan pihak tertentu yang dapat merugikan masa depan mereka.

    Kapolsek Tayu AKP Aris Pristianto menyatakan langkah pencegahan ini penting untuk menjaga kondusifitas wilayah.

    “Kami tidak ingin ada pelajar yang terseret dalam aksi yang dapat berujung pada tindakan melanggar hukum,” ujar AKP Aris.

    AKP Aris menegaskan, kepolisian mengedepankan pendekatan humanis kepada generasi muda.

    “Pelajar adalah aset bangsa. Mereka harus diarahkan untuk berprestasi, bukan terjebak dalam kegiatan yang tidak berdampak positif,” kata dia.

    Dalam kegiatan tersebut, polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan para pelajar pulang langsung setelah kegiatan belajar.

    “Sinergi dengan pihak sekolah sangat penting agar pengawasan terhadap siswa berjalan optimal,” ucap AKP Aris.

  • Bhabinkamtibmas jadi garda terdepan dalam menjaga kamtibmas

    Bhabinkamtibmas jadi garda terdepan dalam menjaga kamtibmas

    Jakarta (ANTARA) – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) berperan sebagai garda terdepan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    “Bhabinkamtibmas bukan hanya petugas keamanan, tetapi juga sahabat bagi masyarakat. Mereka harus hadir, mendengar, dan memberikan solusi dengan cara yang humanis,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Ade Ary menjelaskan hal itu terkait arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri kepada para Bhabinkamtibmas. Dia mengatakan, wilayah megapolitan seperti Jakarta memiliki tingkat mobilitas dan keragaman sosial yang tinggi.

    “Kondisi tersebut menuntut kehadiran petugas Bhabinkamtibmas yang sigap, komunikatif dan mampu memahami dinamika masyarakat di wilayahnya,” katanya.

    Ia juga menjelaskan di era digital saat ini, arus informasi yang cepat dan masif menuntut Bhabinkamtibmas untuk lebih tanggap terhadap potensi penyebaran berita palsu (hoaks) atau disinformasi yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

    Kehadiran Bhabinkamtibmas yang aktif di tengah masyarakat mampu mencegah keresahan sebelum berkembang menjadi gangguan kamtibmas. “Polri ingin memastikan setiap warga merasa aman dan terlindungi,” kata Ade Ary.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri saat memberikan arahan kepada 907 personel Bhabinkamtibmas jajaran Polda Metro Jaya dengan tema “Jaga Jakarta, Kita Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman di Lingkungan Kita”, bertempat di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), Rabu (29/10/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya)

    Selain itu, Ade Ary juga menegaskan pentingnya memperkuat komunikasi sosial, mengenal karakteristik warga binaan, dan memanfaatkan teknologi untuk pelaporan cepat.

    Bhabinkamtibmas perlu memiliki empati dan kemampuan komunikasi yang selaras dengan karakter masyarakat. “Dengan itu, kehadiran Polri akan benar-benar dirasakan sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” tegasnya.

    Polda Metro Jaya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Kolaborasi antara warga, tokoh masyarakat, dan aparat kepolisian menjadi kunci dalam menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman.

    “Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi menjaga lingkungannya, saling peduli dan saling melindungi,” katanya.

    Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri tersebut dilaksanakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ) bersama 907 personel Bhabinkamtibmas jajaran Polda Metro Jaya.

    Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memperkuat peran Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang memiliki dinamika sosial tinggi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota Polres Cilegon Selingkuh dengan Mahasiswi di Hotel

    Anggota Polres Cilegon Selingkuh dengan Mahasiswi di Hotel

    Liputan6.com, Jakarta Personel Polres Cilegon ditahan di Polda Banten karena berselingkuh hingga melakukan hubungan badan dengan seorang mahasiswi. Peristiwa itu dilakukan di sebuah hotel di kawasan Pantai Cinangka, Kabupaten Serang. 

    Perbuatan itu dilakukan Brigadir HA dengan mahasiswi berinisial ES pada kisaran Juli 2025. Kemudian kasus tersebut dilaporkan pihak wanita ke Polres Cilegon, pada 04 Oktober 2025. 

    “Dari hasil pemeriksaan, diperoleh keterangan bahwa benar Brigadir HA pernah berada di vila tersebut bersama pelapor (ES) pada 16 Juli 2025 dan melakukan hubungan selayaknya pasangan suami istri sebanyak 2 kali,” ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, dalam keterangan resminya, Rabu, (29/10/2025). 

    Personel Propam sudah mendatangi hotel dan memeriksa ES serta anggota polri tersebut. Propam juga meminta keterangan dari istri Brigadir HA. 

    Kini, Brigadir HA yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Cinangka, Polres Cilegon itu akan menjalani sidang kode etik profesi Polri di Polda Banten. 

    Sebelum menjalani sidang, Brigadir HA kini mendekam di balik jeruji besi atau penempatan khusus (patsus) Polda Banten. 

    “Saat ini Bidpropam Polda Banten tengah melakukan penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri oleh salah satu personel Polres Cilegon. Yang bersangkutan juga telah ditempatkan di tempat khusus untuk pendalaman dan proses pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.

  • Bhabinkamtibmas Cinangka Dipatsuskan Gegara Selingkuh dengan Mahasiswa

    Bhabinkamtibmas Cinangka Dipatsuskan Gegara Selingkuh dengan Mahasiswa

    GELORA.CO -Bhabinkamtibmas Polsek Cinangka, Brigadir HA ditempatkan di tempat khusus (Patsus) buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswa berinisial ES.

    Tindakan tegas tersebut dilakukan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Banten setelah mendapat laporan ES atas dugaan pelecehan seksual.

    “Saat ini Bidpropam Polda Banten melakukan penanganan dugaan pelanggaran kode etik profesi Polri oleh salah satu personel Polres Cilegon. Yang bersangkutan telah ditempatkan di tempat khusus untuk pendalaman dan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto, Selasa, 28 Oktober 2025.

    ES melaporkan Brigadir HA ke Seksi Profesi dan Pengamanan (Sie Propam) Polres Cilegon pada 4 Oktober 2025. Dalam laporannya, ES mengaku telah menjalin hubungan pribadi dengan Brigadir HA, tepatnya di sebuah vila di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten pada 16 Juli 2025.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Paminal Sie Propam Polres Cilegon melakukan pemeriksaan terhadap pelapor serta beberapa saksi, di antaranya pemilik dan pengelola vila di kawasan Cinangka, Serang.

    Hasil pendalaman, Brigadir HA pernah berada di vila tersebut bersama pelapor pada 16 Juli 2025 dan melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri sebanyak 2 kali.

    Paminal Polres Cilegon juga telah meminta keterangan terhadap istri sah Brigadir HA serta memeriksa terduga pelanggar. Brigadir HA pun mengakui perbuatannya telah menjalin hubungan pribadi dengan pelapor.

    Atas peristiwa ini, Brigadir HA diserahkan ke Bidpropam Polda Banten pada Kamis, 23 Oktober 2025 sekitar pukul 23.00 WIB dan di-Patsus-kan guna pendalaman dan proses penyidikan lebih lanjut atas dugaan pelanggaran kode etik profesi Polri. 

    “Pimpinan sudah menekankan, setiap anggota yang melakukan pelanggaran akan diproses secara transparan dan akuntabel. Ini bagian dari upaya kami menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” kata Didik

  • Perempuan Asal Malang Ditemukan Meninggal di Homestay Kediri, Polisi Pastikan Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Perempuan Asal Malang Ditemukan Meninggal di Homestay Kediri, Polisi Pastikan Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang perempuan bernama Sri Susanti T (55), warga Jalan Bantaran V G/3, Kelurahan Turusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ditemukan meninggal dunia secara mendadak di kamar mandi Homestay Edutama, Jalan Penanggungan Gang 1A Nomor 6, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Widyanti Nugraheni (53), rekan kerja korban, yang semula berusaha menghubungi korban melalui telepon karena dijadwalkan menjadi narasumber di Kantor BKD Kabupaten Kediri.

    Setelah berkali-kali tak direspons, saksi mendatangi homestay dan meminta bantuan resepsionis, Reni Febriana (30), untuk membuka kamar nomor 201. Begitu pintu dibuka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamar mandi.

    Petugas dari Polsek Mojoroto, Unit Identifikasi (Inafis) Polres Kediri Kota, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Lirboyo segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto, S.H. menjelaskan, kematian korban murni karena faktor medis. Polisi menemukan sejumlah obat hipertensi, obat vertigo, dan suplemen di kamar korban. “Dari hasil pemeriksaan luar, terdapat tanda-tanda pecah pembuluh darah akibat hipertensi,” ungkapnya.

    Hasil identifikasi Unit Inafis Polres Kediri Kota juga menunjukkan beberapa indikasi kuat bahwa kematian korban bersifat wajar, di antaranya:

    Tidak terdapat luka akibat kekerasan benda tumpul maupun tajam.

    Ditemukan darah keluar dari hidung dan telinga akibat pecah pembuluh darah.

    Pintu kamar terkunci dari dalam.

    Tidak ada barang yang hilang atau rusak.

    Tubuh korban menunjukkan lebam mayat dengan estimasi waktu kematian 5-7 jam sebelum ditemukan.

    Keterangan dari pihak keluarga memperkuat kesimpulan tersebut. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi dan sering mengeluh pusing. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi, dengan membuat surat pernyataan resmi.

    “Kami sudah memastikan tidak ada unsur pidana dalam peristiwa ini. Seluruh rangkaian pemeriksaan telah dilakukan sesuai prosedur, dan hasilnya menunjukkan kematian korban karena faktor kesehatan,” tegas Kompol Rudi Purwanto. [nm/kun]

  • Polisi Tangkap 7 Warga China dan 3 ABK Asal Sulawesi

    Polisi Tangkap 7 Warga China dan 3 ABK Asal Sulawesi

    Liputan6.com, NTT Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui jajaran Polres Rote Ndao berhasil mengamankan satu unit kapal laut tanpa identitas di perairan selatan Pulau Rote, tepatnya di wilayah Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

    Dari operasi itu, petugas menangkap tujuh warga negara asing (WNA) asal China dan tiga anak buah kapal (ABK) asal Sulawesi Tenggara.

    Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono menuturkan, informasi awal diperoleh sekitar pukul 16.00 WITA, ketika sekelompok nelayan yang sedang memancing di perairan dekat Pulau Ndana melihat sebuah kapal berwarna putih yang mencurigakan. Kapal tersebut tampak terparkir dengan mesin masih menyala tanpa tanda identitas yang jelas.

    Salah satu nelayan bernama Muhidin kemudian melaporkan penemuan itu kepada Bhabinkamtibmas Desa Dalek Esa, Bripka Edy Suryadi, yang segera meneruskan laporan tersebut ke Polres Rote Ndao.

    Setelah mendapat laporan, polisi kemudian menggiring kapal tersebut menuju Pelabuhan Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya.

    “Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan tiga ABK WNI dan tujuh penumpang WNA asal China di atas kapal,” kata Mardiono, Selasa (28/10/2025).

    Ketiga ABK yang diamankan masing-masing berinisial AC (22), JS (32), dan IDR (46), seluruhnya berasal dari Desa Pasipadanga, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.

    Sementara tujuh imigran ilegal asal China yang diamankan berinisial LWS (34), CXB (46), LSJ (39), ZJ (42), HX (46), ZZY (48), dan SY (35).