Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • Polisi Baik Polda Jatim Terjun ke Lamongan, Renovasi Sekolah hingga Khitan Masal

    Polisi Baik Polda Jatim Terjun ke Lamongan, Renovasi Sekolah hingga Khitan Masal

    Lamongan (beritajatim.com) – Relawan Polisi Baik dari Polda Jawa Timur terjun ke Kabupaten Lamongan, tepatnya di Dusun Mlurus, Desa Jatipandak, Kecamatan Sambeng, Lamongan. Polisi baik ini memberikan bantuan sosial dan bakti kesehatan.

    Relawan polisi baik Polda Jatim tersebut yaitu IPDA Shinta dan IPDA Susilo Adji.

    Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Kapolres Lamongan AKBP Bobby A. Condroputra, Wakapolres Lamongan KOMPOL Akay Ahli, beserta Pejabat Utama Polres Lamongan, anggota Polda Jatim, anggota Polres Lamongan, Muspika Kecamatan Sambeng, anggota Bhayangkari Polsek Sambeng, perangkat Desa Jatipandak dan masyarakat sekitar.

    Dalam kesempatan ini, AKBP Bobby A. Condroputra menyampaikan rasa terimakasihnya kepada tim Polisi Baik Polda Jatim sehingga Polres Lamongan dapat berpartisipasi dalam program yang digagas langsung oleh Kapolda Jatim tersebut.

    Selain itu, AKBP Bobby juga menyampaikan terimakasih kepada jajaran Forkopimcam dan perangkat desa yang telah mendukung terlaksananya kegiatan kemanusiaan tersebut.

    “Kegiatan ini dilakukan berdasarkan laporan Bhabinkamtibmas yang menyebutkan kondisi ruang sekolah di Dusun Mlurus yang kurang layak, sehingga diadakanlah program Polisi Baik untuk masyarakat,” kata Bobby, ditulis Sabtu (25/5/2024).

    Kapolres Lamongan juga menjelaskan bahwa kegiatan Polisi Baik ini difokuskan pada renovasi ruang kelas SD dan TK di Dusun Mlurus, Desa Jatipandak, Kecamatan Sambeng, Lamongan.

    Khitan masal yang digelar dalam program Polisi Baik di Lamongan.

    “Kami berharap, kegiatan ini bisa mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat serta memberikan manfaat yang nyata,” harap Bobby usai menyerahkan bantuan renovasi gedung SDN Jatipandak kepada Kepala Sekolah setempat secara simbolis.

    “Mudah-mudahan kegiatan kemanusiaan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Jatipandak, serta memperkuat hubungan dan kerjasama antara polisi dan masyarakat,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jatipandak mengucapkan terimakasih atas diterimanya program dari Relawan Polisi Baik Jatim. Menurutnya, bantuan itu mampu menjadikan anak didik bisa belajar dengan lebih baik dan nyaman di ruang kelas yang telah diperbaiki.

    “Terima kasih kepada Polda Jatim dan Polres Lamongan. Semoga dengan diperbaikinya gedung SDN ini, anak-anak semakin giat dan nyaman dalam kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.

    Sebagai informasi, usai melakukan pengecekan ruang kelas, Kapolres Lamongan juga memberikan hadiah kepada peserta didik. Tak cukup itu, masyarakat sekitar juga menerima bansos berupa sembako sejumlah 100 paket, dan pelayanan kesehatan serta pengobatan gratis, termasuk khitan massal bagi 16 anak. [riq/ian]

  • Polres Malang Distribusikan 123 Unit Motorola LEX 11 pada Bhabinkamtibmas

    Polres Malang Distribusikan 123 Unit Motorola LEX 11 pada Bhabinkamtibmas

    Malang (beritajatim.com) – Guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Kepolisian Resor (Polres) Malang, Polda Jawa Timur, mendistribusikan perangkat handphone Motorola LEX 11 kepada personel Bhabinkamtibmas. Acara penyerahan dipimpin langsung oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, di halaman Polres Malang, Jumat (24/5/2024).

    Kholis Aryana, mengungkapkan, bantuan ponsel ini merupakan sumbangan dari Direktorat Binmas Polda Jatim. Sebanyak 123 unit ponsel diberikan kepada 120 petugas kepolisian pengemban fungsi Bhabinkamtibmas serta 3 unit kepada operator fungsi Binmas dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polres Malang.

    “Secara khusus, kami melakukan pengecekan atas dukungan alat komunikasi kepada rekan-rekan Bhabinkamtibmas berupa device Motorola Android yang dilengkapi fitur Lex 11. Nantinya, alat ini akan mendukung pelaksanaan tugas dan program-program yang sudah digariskan oleh Mabes Polri maupun Polda Jawa Timur,” ujar Kholis Aryana di Polres Malang, Jumat (24/5/2024).

    Kholis menjelaskan, tidak semua personel Bhabinkamtibmas mendapatkan barang inventaris dinas berupa HP Motorola LEX 11. Setiap Polsek hanya menerima empat unit ponsel saja. Kelengkapan yang diberikan meliputi device HP Motorola Android, charger, baterai lepas-pasang, serta nomor yang sudah terregistrasi dan dilengkapi paket internet selama satu tahun.

    Ponsel ini memiliki keunggulan dalam daya tahan terhadap air dan debu, serta dapat dimanfaatkan sebagai pendukung komunikasi dalam penugasan Bhabinkamtibmas di pelosok-pelosok desa. Pemegang ponsel tersebut langsung terpantau dan dimonitor secara rutin oleh pimpinan dari Mabes Polri dan Polda Jawa Timur.

    “Saya minta rekan-rekan yang mendapat inventaris ini, karena tidak semua dapat, maka rekan-rekan yang sudah memiliki device ini silahkan dipelajari dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” imbuhnya.

    Kholis menekankan, bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat harus diikuti dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidangnya. Untuk itu, semua personel Polri harus terus meng-upgrade diri sehingga pelaporan yang awalnya masih manual sekarang sudah beralih ke digital.

    Setiap Bhabinkamtibmas, lanjutnya, juga dituntut untuk mampu meningkatkan pelayanan masyarakat. Kapolres berpesan agar dalam menjelaskan kepada masyarakat, personel menggunakan bahasa yang humanis dan mudah dimengerti.

    Bhabinkamtibmas juga diharapkan bisa menggunakan cara-cara yang kreatif dalam meningkatkan kecepatan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyatakan bahwa di era ini bukan masalah yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat akan mengalahkan yang lambat.

    “Era persaingan kita saat ini bukan lagi kita bersaing antar sesama polisi. Kita bersaing di bidang pelayanan, kecepatan, dan respon dengan satuan-satuan lain serta institusi-institusi lain,” tegasnya.

    Penyerahan handphone Motorola LEX 11 kepada personel Bhabinkamtibmas yang dipimpin oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, di halaman Polres Malang, Jumat (24/5/2024).

    Kholis juga mengapresiasi pelaksanaan tugas rekan-rekan Bhabinkamtibmas. Ia menyatakan bahwa situasi di Malang bisa aman dan kondusif dalam mengawal seluruh tahapan Pemilu 2024, baik legislatif maupun presiden, berkat kerja keras Bhabinkamtibmas yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

    “Bhabinkamtibmas memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Masyarakat lebih mengenal Kapolsek dan Bhabinkamtibmas daripada petugas polisi lainnya, termasuk Kapolres,” tambahnya.

    Kholis juga berharap bantuan yang telah diberikan oleh institusi, dapat dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. [yog/but]

     

     

  • Polsek Tambak Bawean Perang Terhadap Narkoba

    Polsek Tambak Bawean Perang Terhadap Narkoba

    Gresik (beritajatim.com) – Genderang perang terhadap penyalahgunaan narkoba terus digaungkan oleh aparat Polsek Tambak Bawean. Sebagai bentuk keseriusannya, aparat penegak hukum rela blusukan ke desa-desa di Pulau Bawean.

    Salah satunya dilakukan Polsek Tambak di Desa Kepuh Teluk, Bawean. Sosialisasi penyalahgunaan narkoba tersebut juga dihadiri perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta karang taruna.

    Salah satu warga Desa Kepuh Teluk, Faiz mengatakan, sosialisasi ini sangat positif bagi masyarakat terkait bahaya narkoba yang bisa merusak generasi muda.

    “Adanya sosialisasi ini, kami menjadi mengerti narkoba berbagai jenis yang dampaknya bisa membahayakan bila tidak segera diputus,” katanya, Kamis (16/5/2024).

    Sementara Kapolsek Tambak AKP Saifudin menuturkan, dirinya prihatin dengan semakin maraknya peredaran narkoba di kalangan pemuda dan pelajar.

    “Narkoba dapat merusak masa depan generasi muda. Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dampak buruk yang ditimbulkannya,” tuturnya.

    Ia menambahkan, melalui penyuluhan ini para pemuda di Desa Kepuh Teluk dapat terhindar dari bahaya narkoba dan menjadi agen anti narkoba di lingkungannya.

    “Masyarakat wajib bersama-sama memerangi peredaran narkoba demi mewujudkan generasi muda yang sehat dan bebas narkoba,” imbuhnya. [dny/but]

  • Polres Malang Imbau Petani Tak Gunakan Jebakan Tikus Pakai Listrik

    Polres Malang Imbau Petani Tak Gunakan Jebakan Tikus Pakai Listrik

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak menjebak tikus di sawah menggunakan aliran listrik. Mengingat, tingginya risiko yang ditimbulkan, baik bagi pemilik jebakan maupun orang lain yang beraktivitas di sekitar sawah.

    Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik dalam keterangannya menegaskan bahwa penggunaan jebakan tikus beraliran listrik sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa. Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama petani, untuk tidak menggunakan jebakan tikus yang dialiri listrik itu.

    “Jebakan Listrik tidak hanya membahayakan hewan, tetapi juga manusia. Jika ada orang yang tidak sengaja menyentuh jebakan tersebut, risikonya bisa fatal,” tegas Iptu Taufik, Selasa (14/5/2024).

    Menurut Taufik, Polres Malang telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan sosialisasi langsung ke lapangan. Bhabinkamtibmas pada masing-masing Polsek mendatangi area persawahan dan memberikan penjelasan kepada para petani tentang bahaya penggunaan jebakan tikus beraliran listrik.

    Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani akan bahaya dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul.

    “Selain berbahaya, penggunaan jebakan listrik di sawah bisa mengakibatkan pelanggaran hukum. Jika sampai ada orang yang meninggal atau terluka akibat jebakan tersebut, pemasang jebakan bisa dikenai pidana,” ucapnya.

    Dikatakan Taufik, keselamatan di area persawahan merupakan tanggung jawab bersama. Setiap tindakan yang diambil untuk melindungi tanaman, harus mempertimbangkan keselamatan semua pihak. Oleh karena itu, petani dihimbau untuk mencari alternatif lain yang lebih aman dalam mengendalikan hama tikus.

    “Kami berharap para petani dapat bekerja sama dan beralih ke metode yang lebih aman, seperti menggunakan jebakan tikus konvensional atau bahan kimia yang direkomendasikan oleh dinas pertanian,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Magetan (beritajatim.com) – Lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya ditemukan pada Sabtu (27/4/2024) pagi. Tukimun dalam kondisi lemas dan duduk di dasar jurang saat ditemukan Khoirun (50) saat mencari rumput.

    “Pada saat saya cari rumput terdengar suara pergerakan dari jurang. Krusak-krusuk, sempat saya kira binatang. Ketika saya periksa ternyata Pak Tukimun yang katanya dilaporkan hilang,” kata Khoirun.

    Menurut dia, Tukimun dalam kondisi sadar. Khoirun kemudian membawa Tukimun ke rumah keponakannya, Nasori.

    Kapolsek Parang AKP Joko Hari Prayitno membenarkan jika orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan pagi ini.

    “Korban telah ditemukan oleh pencari rumput lain di Jurang Gantung dalam kondisi lemas akibat tidak makan selama tiga hari,” kata Joko.

    Selanjutanya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa, BPBD, dan petugas kesehatan (PMI) kemudian menuju ke rumah Nasori untuk melakukan pengecekan pada Tukimun.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, Pak Tukimun masih dalam kondisi lemas karena tidak makan selama tiga hari namun secara keseluruhan dalam keadaan sehat dan sadar. Sudah dijemput pihak keluarga,” pungkasnya.

    Sebelumnya, seorang lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan hilang di hutan Gunung Bancak. Korban tidak pulang sejak Kamis (25/4/2024) pagi.

    Menurut Yahmi (50), kakak ipar korban, Tukimun tidak pernah mencari rumput di hutan Gunung Bancak. Biasanya korban mencari rumput di dekat rumah.

    “Biasanya cari rumput hanya di sawah sekitar rumah saja. Ini malah sampai ke gunung hingga akhirnya tidak pulang hingga siang,” kata Yahmi saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/4/2024).

    Upaya pencarian yang dilakukan warga hingga malam hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parang.

    Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan kabar orang hilang tersebut. Saat ini, pihaknya bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, dan warga bersama-sama melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi terakhir korban ketemu warga.

    “Sekitar orang dalam tim gabungan kami libatkan untuk menyisir sejumlah lokasi. Rumput dan karung milik korban ditemukan. Kita periksa juga di semak dan jurang-jurang ya,” terangnya.

    Sayangnya, proses pencarian terkendala medan terjal, hutan lebat, dan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

    “Jika hujan tidak reda, proses pencarian akan kita lanjutkan besok pagi. Bila kita paksakan justru membahayakan tim, ancaman pohon tumbang, longsor dan petir bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Hari.

    Hingga sore ini, proses pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, mengingat hujan turun lebat serta medan terjal dan gelap.

    Keluarga korban berharap Tukimun dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan, terutama saat cuaca buruk. [fiq/beq]

  • Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

    Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

     

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jalan Jaksa Agung Suprapto di Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro kemarin siang hingga petang mendadak ramai. Mobil-mobil petugas dari kepolisian, ambulans, serta dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) setempat parkir berjejer menarik perhatian masyarakat maupun pengguna jalan yang melintas.

    Para petugas tersebut sedang melakukan evakuasi jenazah seorang yang ditemukan meninggal dunia. Perempuan sebatang kara. Tinggal di rumah yang hanya bersama anjing peliharaannya.

    Namun, saat akan melakukan evakuasi, anjing peliharaan itu berusaha menjaga majikannya. Anjing berjenis Jawa dengan perawakan besar itu menyerang petugas yang akan masuk rumah.

    Menurut Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Mukodam, meninggalnya Djoewita (78), warga Jalan Jaksa Agung Suprapto itu diketahui Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Ceritanya saat itu, Frendi Mohan selaku tetangga korban hendak mengirim makanan sekitar pukul 08.00 WIB.

    Frendi memanggil-manggil korban dari luar pagar. Namun, korban tidak memberi tanggapan.

    “Tetangganya itu belum curiga karena biasanya korban kalau pagi biasa keluar rumah setelah menyapu halaman dan akan pulang siang,” ujar Mukodam, Kamis (25/4/2024).

    Karena hingga siang gembok pagar masih terkunci dan lampu teras masih menyala, Frendi Mohan kembali mendatangi rumah korban sekitar pukul 12.30 WIB. Tujuannya juga untuk mengantar makan siang.

    Hal yang sama dia lakukan. Beberapa kali panggilan tidak ada tanggapan. Hanya terdengar gonggongan anjing dari dalam rumah.

    “Akhirnya Frendi ini menghubungi keponakan korban bernama Mari. Serta menanyakan keberadaan Djoewita yang tidak terlihat dari pagi hingga siang. Ternyata keponakannya itu juga tidak tahu,” terangnya.

    Dari situ, Frendi akhirnya curiga. Ia kemudian menghubungi ketua RT setempat karena khawatir terjadi sesuatu hal pada korban. Mengingat setiap hari, Djoewita hidup sebatang kara dan sudah tua. Ketua RT 17 Kelurahan Karangpacar lalu melaporkan ke Kantor Kelurahan serta menghubungi Babinsa serta Bhabinkamtibmas setempat.

    “Anggota Piket Polsek Bojonegoro Kota mendatangi TKP setelah mendapat laporan. Petugas akhirnya memutuskan untuk membuka paksa gembok pagar rumah korban karena tidak ada akses jalan lain untuk masuk ke halaman rumah korban,” imbuh Mukodam.

    Setelah berhasil masuk, petugas melihat dari celah-celah jendela rumah. Saat itu terlihat korban sudah dalam kondisi tertelungkup di lantai kamar.

    Mengetahui hal itu, Petugas aegera menghubungi Tim Damkar untuk mengevakuasi anjing milik korban yang saat itu masih menjaga jenazah Djoewita di dalam rumah.

    Setelah proses panjang, akhirnya anjing milik korban berhasil dievakuasi dan dibawa menjauh di ruang terpisah dari jenazah korban. Petugas bersama dengan Tim Identifikasi Polres dan Tim Medis Puskesmas Bojonegoro kemudian mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Djoewita.

    “Hasil pemeriksaan luar, ada luka pada kepala bagian dahi korban akibat terbentur lantai tempat jenazah tersebut tertelungkup. Diduga korban sudah meninggal kurang dari 24 jam dan lebih dari 6 jam,” terangnya.

    Saat meninggal, perempuan beretnis Tionghoa itu masih menggunakan pakaian dan berlilit handuk. Kehidupannya yang sebatang kara dan sudah tua, untuk makan minum bergantung kepada tetangga dan kerabat.

    “Korban ini juga merupakan salah satu penerima bantuan sosial dari pemerintah,” imbuh Kepala Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro Erwina Sri.

    Korban, menurut kerabat, juga menderita sakit lambung. Di kamarnya ditemukan beberapa jenis obat seperti Mylanta, Promag, Tolak Angin, Diapet, dan Puyer 19 yang diduga berkaitan dengan sakit lambung. [lus/beq]

  • Penemuan Mayat Wanita Terbungkus Sprei di Hutan Nganjuk, Korban Pembunuhan?

    Penemuan Mayat Wanita Terbungkus Sprei di Hutan Nganjuk, Korban Pembunuhan?

    Nganjuk (beritajatim.com) – Sesosok mayat wanita ditemukan di kawasan hutan petak 117 RPH Tamanan, BPKPH Tamanan Nganjuk, pada Senin (25/3/2024). Saat ditemukan, mayat dalam keadaan tanpa busana dan terbungkus kain sprei.

    Kasi Humas Polres Nganjuk AKP Supriyanto mengatakan, mayat ditemukan di Dusun Kedungpingit, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, sekitar pukul 08.00 WIB. Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP, sulit mengenali wajah korban.

    “Mrs X ditemukan dengan ciri-ciri berkulit putih, rambut panjang warna pirang, dalam keadaan muka sudah tidak bisa dikenali dan terbungkus dengan kain sprei,” kata Supriyanto.

    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan kain sprei pembungkus korban. Kemudian guling dan bantal motif bunga warna bitu, kuning dan putih. Kini, Polres Nganjuk berusaha untuk mengidentifikasi korban.

    “Kami mengimbau untuk masyarakat agar segera melapor jika memiliki keluarga atau kerabat yang hilang sesuai ciri-ciri tersebut dan mempunyai informasi segera menghubungi kantor polisi terdekat atau perangkat desa, Bhabinkamtibmas,” tutupnya. [nm/kun]

  • Ortu Remaja Kediri Diduga Terlibat Penipuan Buka Suara

    Ortu Remaja Kediri Diduga Terlibat Penipuan Buka Suara

    Kediri (beritajatim.com) – Setelah viral di media sosial, orang tua (ortu) dari remaja Kediri yang diduga terlibat penipuan Rp700 juta buka suara. Mereka membantah putrinya sebagai pelaku dalam bisnis investasi itu.

    “Itu fitnah. Justru anak saya sebagai korban,” ungkap MM, ayah dari remaja Kediri yang tengah trending di platform X, dulunya twitter ketika ditemui di rumahnya, pada Senin (25/3/2024).

    Bersama DK, istrinya, MM menjelaskan tentang bisnis investasi yang melibatkan anaknya. Dia mengatakan, putrinya hanya admin grup telegram pencari member. Sedangkan yang bertanggung jawab penuh adalah atasannya.

    “Anak saya hanya sebagai admin saja. Semua transaksi uang, dia stor ke atasannya,” sahut DK, sang ibu, yang menemui beritajatim.com.

    “Berita di media sosial itu fitnah. Kalau anak saya melakukan penipuan. Apalagi jumlahnya sampai Rp700 juta. Wong rumahnya ada di sini, anaknya juga ada. Tidak ke mana-mana. Jadi tidak mungkin,” tambahnya.

    Sejak kasus ini mencuat di medsos, MM dan DK mengatakan, sudah didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai korban penipuan. Mereka meminta pertanggungjawaban dari putrinya.

    “Sudah ada tiga orang yang datang kemari. Di antaranya dari Jombang, kemudian dari Pagu, Kediri, menanyakan soal itu. Ya, kami klarifikasi,” jawab MM.

    MM melanjutkan, sebenarnya orang-orang yang merasa menjadi korban penipuan sudah mengetahui pihak yang bertanggung jawab dalam bisnis itu yakni atasan dari anaknya. Para korban juga tengah meminta pertanggungjawaban langsung kepadanya.

    Meskipun merasa anaknya difitnah dan nama putrinya dicemarkan, tetapi MM mengaku, belum berencana melapor ke polisi. Mereka tengah bermusyawarah dengan anggota keluarga lainnya tentang langkah-langkah yang akan ditempuh.

    “Kemarin juga ada Bhabinkamtibmas yang datang kemari. Tujuannya untuk klarifikasi tentang masalah anak saya ini. Kami masih bermusyawarah dulu bagaimana baiknya,” tambah MM.

    Sementara itu, Kasie Humas Polres Kediri Ipda Nanang Setyawan mengatakan sudah memonitor masalah tersebut melalui medsos. Tetapi sampai saat ini belum ada korban yang melapor.

    “Kemarin saya tanyakan ke KBO Reskrim pak Rudi. Belum ada laporan mas,” kata Nanang melalui pesan WhatsApp.

    Sebelumnya, seorang remaja di Kediri mendadak viral di platform X, dulunya Twitter. Dia diduga terlibat penipuan hingga Rp700 juta. Kasus tersebut mencuat setelah akun @KediriFess mengunggah cuitan pada 21 Maret 2024.

    “Cah bantu up in dia anak ** Kediri masih kelas ** tapi udah nipu uang 700 + juta dengan alasan modal barang branded, orang tua nya nyembunyiin dia demi psikis anak yang tau anak ini komen yaa. tolong banget,” tulis cuitan itu dikutip beritajatim.com, pada Sabtu (23/3/2024).

    Akun @mau jadi power ranger menuliskan kronologi dugaan penipuan yang melibatkan remaja di Kediri itu.

    Menurutnya, remaja tersebut diduga terlibat bisnis dana talangan atau dantal. Semacam bisnis investasi.

    Banyak orang yang menaruh modal kepada remaja tersebut sebagai reseller karena dijanjikan bunga 10 persen. Misalnya menaruh modal Rp1 juta, nantinya akan ditransfer Rp1,1 juta.

    “Pada awalnya berjalan lancar sampai akhirnya bulan Maret ini ownernya bawa kabur uang,” tulis @mau jadi power ranger. [nm/beq]

  • Bocah 5 Tahun di Jodipan Malang Hanyut Terbawa Arus Sungai Brantas

    Bocah 5 Tahun di Jodipan Malang Hanyut Terbawa Arus Sungai Brantas

    Malang (beritajatim.com) – Warga RW 12/RT 6, Jalan Jodipan Wetan Gang 3, Blimbing, Kota Malang dihebohkan dengan kabar tenggelamnya seorang bocah di Sungai Brantas pada Sabtu, (23/3/2024) sekira pukul 12.30 WIB.

    Bocah itu bernama Kurt Cobain (5 tahun). Bocah yang akrab disapa Aro itu merupakan putra sulung dari pasangan suami istri Hadi Sempulur dan Eka Dewi Sulistyowati. “Saya menerima laporan pukul 01.00 WIB siang. Saya langsung menuju lokasi,” ujar Bhabinkamtibmas Kelurahan Jodipan Aiptu Hendri.

    Kronologis awal korban sedang bermain bantengan bersama teman-temannya di dekat sungai. Selanjutnya saksi melihat korban sedang mencuci kakinya di sungai.

    Tiba-tiba korban terpleset dan hanyut ke dalam sungai kondisi arus sungai saat itu deras. Kemudian saksi memberitahukan ke warga kalau korban hanyut. Selanjutnya pak RT bersama saksi datang menuju TKP untuk mencari korban. Setelah itu petugas kepolisian bersama tim SAR datang ke TKP.

    Untuk tim SAR langsung mencari korban di dalam sungai. Hingga berita ini ditulis pada Sabtu malam korban belum diketemukan. Paman korban, Sigit mengatakan bahwa keponakannya itu sebelumnya bermain dengan seorang temannya. Ia bermain gundukan tanah di pinggir Kali Brantas. Selesai bermain tanah, Aro bermaksud mencuci tangannya yang kotor di sungai hingga terjatuh.

    Sigit mengungkapkan bahwa korban belum sekolah. Selama ini anak-anak perkampungan Jodipan sering bermain di pinggir sungai karena tidak ada fasilitas atau lapangan untuk bermain. Fasilitas bermain anak paling dekat adalah Alun-alun Merdeka Kota Malang. “Di sini tidak ada tempat bermain, tidak ada taman, tidak ada lapangan. Jalan raya juga bahaya. Paling dekat ya Alun-alun Merdeka,” ujar Sigit. (Luc/kun)

  • Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo meredam sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Banjir terjadi karena status Sungai Bengawan Solo sudah masuk siaga merah, Minggu (10/3/2024).

    Status sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masuk siaga merah pada pukul 13.00 WIB. Pada papan ukur di Taman Bengawan Solo wilayah Kecamatan Bojonegoro, air Bengawan Solo menunjukkan angka 14.16 peilschaal. Tren air menunjukkan kenaikan.

    Banjir luapan itu seperti merendam jalan umum dan pemukiman warga di Kecamatan Kasiman. Sedikitnya ada empat desa di Kecamatan Kasiman yang terdampak. Seperti di Desa Batokan, Desa Betet, Desa Besah dan Desa Tembeling.

    “Dampak dari luapan air Bengawan Solo di Kecamatan Kasiman ini terjadi pada permukiman warga serta persawahan. Rata-rata ketinggian di jalan pemukiman 30-40 cm,” ujar Plh Kapolsek Kasiman Ipda Sutikno, Minggu (10/3/2024).

    Untuk itu, pihaknya mengerahkan personel Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan assessment, dokumentasi serta memghimbau warga agar bersiap-siap mengamankan barang berharga.

    “Kami himbauan kepada masyarakat apabila kondisi air semakin naik agar segera melakukan evakuasi mandiri dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait,” pungkasnya. [lus]