Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas

    Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Seorang Polisi di Mojokerto, Bripka Muliono Nyambi menjadi petani di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Ia sendiri menggarap sawah sepulang dari berdinas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Pungging.
     
    Pria lulusan alumni D3 IPB prodi peternakan tersebut sudah melakoni hobi tertanam sejak tiga tahun terakhir.

    “Sudah (Bertani) awal tahun 2022 lalu, itu sejak saya pindah dari Jakarta ke Mojokerto. Setelah itu, saya langsung bercocok tanam, ya saya sendiri yang mengerjakannya,” ucap Bripka Muliono kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Ia mengaku menyewa lahan pertanian empat lahan sekaligus yaitu, dua lahan luasnya sekitar 900 meter persegi, 800 meter persegi dan 500 meter persegi di wilayah Kecamatan Pungging. Lahan pertanian ditanami padi sekaligus mendukung ketahanan pangan.

    “Lahannya sewa, setiap libur atau lepas dinas lalu ke sawah. Terkadang pagi sampai 11 siang, atau habis dhuhur sampai sekitar jam 3, bahkan sampai magrib baru pulang,” ungkap Bripka Muliono, ayah dua anak tersebut.

    Dia mengungkapkan, termotivasi bercocok tanam hingga menyewa lahan lantaran kecintaannya dengan pertanian dan betah berlama-lama di sawah.

    Bripka Muliono saat menggarap sawah di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/1/2025). (istimewa)

    “Pas pindah dari Jakarta ke Mojokerto terasa senang ke sawah, Lihat tanaman segar-segar, sehat,” ujarnya.

    Bripka Muliono menyampaikan, keinginannya di bidang peternakan juga ingin dilakoni sembari sebagai abdi negara.

    “Kalau pandangan pribadi untuk mencari usaha lain yang masuk dipikiran saya, yaitu pertanian dan peternakan. Kalau peternakan modal cukup banyak dan lahan cukup luas, sehingga saya pilih pertanian dulu,” cetusnya.

    Menanggapi hal itu, Kapolsek Pungging, AKP Selimat, menyatakan mendukung anggotanya yang memang hobi di bidang pertanian karena sekaligus mendukung ketahanan pangan program pemerintah.

    “Saya sangat mendukung dan mengapresiasi atas pekerjaan yang dilakukan Bripka Muliono, yang  menginspirasi anggota lainnya,” pungkasnya.

    Dikatakan AKP Selimat, dirinya mengapresiasi anggota tersebut juga memberikan pelayanan kesehatan pada hewan ternak milik warga setempat. Apalagi saat ini merebak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Bripka Muliono memang memiliki latar belakang pendidikan peternakan di IPB. Dia juga sigap membantu ketika ada ternak warga yang sakit,” tandasnya. 

  • Program “Welas Asih” Aipda Suranto, Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih

    Program “Welas Asih” Aipda Suranto, Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Untuk bisa berbagi tidak harus memiliki lebih.

    Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

    Pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto.

    Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat, Karanganyar.

    Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah, Suranto mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian.

    Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan.

    Dan akhirnya di tahun 2022 Aipda Suranto memulai program “Welas Asih” dengan menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaannya yang membutuhkan.

    Seperti hari ini Minggu (19/1/2025) Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinas berangkat mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kec. Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79 Tahun) dan Yatmi (69 Tahun), dimana Yatmi sedang mengalami sakit gula dan Stroke, di perjalanan Suranto berhenti di sebuah toko untuk berbelanja paket sembako yang kemudian dikemas ke dalam sebuah kardus dan diikat di boncengan motor dinasnya.

    Sesampainya di alamat yang dituju Suranto memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah rumah, Dia lantas mengambil kardus yang sebelumnya dia ikat di boncengan motor dinasnya, tanpa ragu memikul kardus dan diserahkan kepada pasangan lansia yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima paket sembako dari Aipda Suranto.

    “Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, ungkapan Yatmi dengan suara lirih sambil berbaring karena sakit yang dideritanya. 

    Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi, Dari lokasi tersebut, Aipda Suranto kembali ke Mako Polsek Kebakkramat untuk mengerjakan administrasi pelaporan kegiatan Bhabinkamtibmas, dan saat di wawancarai Aipda Suranto menjelaskan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, dan program ini dimulai sejak tahun 2022, dengan menyisihkan gaji bulanan untuk melaksanakan kegiatan ini rutin, setidaknya dapat sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan.

    ”Saya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan saya, dan saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial ini dapat berjalan hingga saat ini”.

    ” Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” ungkapnya.

    Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

    “Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya, dan mendoakan semoga menjadi amal bagi Aipda Suranto. (*)

  • Bhabinkamtibmas Jadi Kurir UMKM di Lombok Barat: Solusi Inspiratif di Masa Sulit

    Bhabinkamtibmas Jadi Kurir UMKM di Lombok Barat: Solusi Inspiratif di Masa Sulit

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban desa (bhabinkamtibmas) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menjadi kurir pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya untuk menunjang perekonomian masyarakat setempat.  

    Cerita dimulai sangat pandemi Covid-19. Banyak sektor perekonomian mengalami guncangan hebat. Pembatasan kegiatan masyarakat memaksa pelaku UMKM serta petani di Desa Jembatan Kembar, Lembar, Lombok Barat, menghadapi tantangan besar. 

    Produk-produk mereka sulit dijual karena akses ke pasar tradisional dibatasi. Belum lagi keterbatasan kemampuan sebagian pelaku UMKM yang belum memahami teknologi digital untuk berjualan secara online.

    Namun, di tengah kesulitan tersebut, muncul sosok yang memberikan solusi inovatif dan inspiratif. Aiptu Suryawan, seorang bhabinkamtibmas Desa Jembatan Kembar, dari satuan Polsek Lembar Polres Kabupaten Lombok barat. Dia memutuskan untuk mengambil peran sebagai kurir bagi UMKM dan petani di wilayah binaannya.

    “Awalnya, saya melihat kondisi ekonomi masyarakat semakin terpuruk karena mereka kesulitan menjual hasil produksi. Banyak yang belum paham media elektronik, apalagi berjualan online. Saya pun tergerak untuk membantu,” ujar Aiptu Suryawan, Sabtu (18/1/2025).

    Sebagai langkah konkret, Aiptu Suryawan memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk-produk UMKM dan hasil pertanian warga, seperti sayur sawi, jagung manis, pepaya, roti, dan kue. Ia juga menjadi kurir yang mengantarkan pesanan langsung ke konsumen, tanpa memungut biaya alias gratis ongkir.

    Aiptu Suryawan menegaskan bahwa kegiatan ini murni dilakukan untuk membantu masyarakat. “Saya tidak meminta imbalan. Hasil penjualan UMKM sebagian digunakan untuk donasi membantu anak yatim, warga kurang mampu, anak sakit, dan penyandang disabilitas. Hal ini juga sejalan dengan aktivitas sosial saya di Yayasan Endri’s Foundation,” jelasnya.

    Selain memasarkan produk, ia juga membantu UMKM yang sudah memiliki kemampuan berjualan online tetapi tidak memiliki sarana pengantaran pesanan. Dengan sukarela, Aiptu Suryawan menawarkan jasanya untuk memastikan produk-produk tersebut sampai ke tangan konsumen dengan baik.

    Kegiatan ini tidak hanya membantu UMKM bertahan di masa pandemi tetapi juga memperluas jangkauan pemasaran mereka. Produk-produk dari Desa Jembatan Kembar kini tidak hanya dikenal di Kecamatan Lembar dan Gerung, tetapi juga di wilayah lain seperti Lingsar, Bengkaung, Gunung Sari, bahkan hingga Lombok Tengah.

    “Banyak masyarakat heran melihat seorang polisi menjadi kurir makanan. Saya selalu menjelaskan bahwa ini adalah bentuk dukungan saya agar UMKM bisa berkembang dan hasil pertanian warga bisa terjual dengan baik,” tambah bhabinkamtibmas yang menjadi kurir ini.

    Sebagai seorang bhabinkamtibmas, Aiptu Suryawan tetap mengutamakan tugas utamanya sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. Ia menjalankan kegiatan pengantaran setelah menyelesaikan tugas kantor. Jika ada jadwal pengantaran yang berbenturan dengan tugas kepolisian, ia selalu memberikan informasi kepada konsumen untuk penjadwalan ulang.

    Kisah bhabinkamtibmas yang menjadi kurir dari Aiptu Suryawan menjadi inspirasi, tidak hanya bagi masyarakat Desa Jembatan Kembar, tetapi juga bagi banyak pihak yang melihat betapa pentingnya peran kolaborasi dan inisiatif di masa sulit.

    “Ini adalah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Saya ingin menunjukkan bahwa seorang polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga bisa hadir membantu dalam aspek sosial dan ekonomi,” pungkas dia tentang perannya sebagai bhabinkamtibmas yang menjadi kurir tersebut.

  • Polres Jepara Gerakkan Warga Banyuputih Bersihkan Lingkungan, Fokus Berantas Sarang Nyamuk

    Polres Jepara Gerakkan Warga Banyuputih Bersihkan Lingkungan, Fokus Berantas Sarang Nyamuk

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), jajaran Polsek Kalinyamatan Polres Jepara menggelar kerja bakti bersama warga Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan, pada Jumat (17/1/2025).

    Kegiatan yang dipimpin Bhabinkamtibmas Desa Banyuputih, Bripka Khoirul Umam, ini fokus pada pemberantasan sarang nyamuk di sekitar permukiman penduduk.

    Langkah ini diambil untuk mengurangi ancaman penyakit DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

    Dalam kesempatan tersebut, Bripka Khoirul Umam juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

    “Kegiatan ini bertujuan menciptakan lingkungan sehat sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pencegahan penyakit demam berdarah,” ujarnya.

    Kapolsek Kalinyamatan, Iptu Suyatmoko, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini yang sejalan dengan tugas kepolisian untuk melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.

    “Sinergi antara kepolisian dan warga diharapkan dapat meminimalisir ancaman DBD serta menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis,” ujar Iptu Suyatmoko.

    Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran warga Desa Banyuputih untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan penyakit DBD, menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari ancaman nyamuk pembawa penyakit.

  • 2 Buaya Masih Lepas, Pagar Kolam Penangkaran Pulau Bulan Batam Jebol 70 Meter

    2 Buaya Masih Lepas, Pagar Kolam Penangkaran Pulau Bulan Batam Jebol 70 Meter

    BATAM- Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengungkap kronologi jebolnya dinding kolam penangkaran buaya di Pulau Bulan, Kota Batam yang mengakibatkan sejumlah buaya keluar dari penangkaran.

    Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela mengemukakan kejadian jebolnya dinding atau pagar atau tembok kolam penangkaran buaya milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) dilaporkan terjadi pada Senin (13/1) pukul 06.26 WIB.

    “Jebolnya tembok atau pagar kolam itu pertama kali diketahui oleh dua petugas keamanan yang selesai berpatroli,” katanya dilansir ANTARA, Kamis, 16 Januari.

    Tanggul atau tembok pagar kolam penangkaran itu jebol di dua titik masing-masing sepanjang lebih kurang 70 meter.

    Kejadian tersebut dilaporkan ke manajer perusahaan dan diteruskan ke BBKSDA Riau serta Polsek Bulang.

    Siang itu sekitar pukul 12.52 WIB tim dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, Bhabinkamtibmas Batu Legong, Babinsa Batu Legong, Babinsa Pantai Gelam, Babinsa Pulau Buluh, dan Babinpotmar Pulau Mengkada langsung ke lokasi penangkaran di Pulau Bulan untuk melihat kondisi penangkaran tersebut.

    Dari pengecekan tersebut, diduga hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut tersebut menyebabkan debit atau volume air berlebih atau banjir yang menyebabkan sirkulasi air kolam penangkaran tidak mampu lagi mengontrol volume tiga lapis tanggul atau tembok.

    “Pihak penangkaran sudah melakukan pengamanan awal di area kolam untuk mengantisipasi agar buaya yang berada di dalam kolam tidak keluar,” kata Tommy.

    Berdasarkan informasi dari pihak penangkaran jumlah buaya yang berada di kolam penangkaran sekitar 200 ekor.

    Buaya yang diperkirakan keluar dari kolam penangkaran kurang lebih lima ekor.

    “Kami sudah bentuk tim gabungan untuk patroli dari hari kejadian, dan sudah kami dapatkan tiga ekor buaya dari lima ekor yang lepas,” ujarnya.

    Sejak kejadian sudah dilakukan pembuatan pagar sementara di sekeliling area kolam penangkaran. Pekerja kolam penangkaran siaga untuk mengantisipasi buaya yang masih berada di dalam kolam.

    “Patroli bersama masih terus dilakukan selama beberapa hari ke depan,” kata Tommy.

  • Sosok Polisi di NTB Rela Punggungnya Jadi ‘Jembatan’ bagi Ibu-Anak saat Jalan Terputus

    Sosok Polisi di NTB Rela Punggungnya Jadi ‘Jembatan’ bagi Ibu-Anak saat Jalan Terputus

    GELORA.CO – Sosok polisi yang melakukan aksi heroik di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Aksinya, yakni rela menjadikan punggungnya sebagai “jembatan” bagi seorang ibu dan anak yang kesulitan melintasi jalan putus akibat longsor.

    Aksi polisi bernama Bripka Abdul Syahid itu, viral di media sosial.

    Dikutip dari Tribratanews.ntb.polri.go.id, peristiwa terjadi pada 10 Januari 2025. Tepatnya, di jalur penghubung Desa Talonang dan Desa Sekongkang yang terdampak longsor. 

    Saat itu, kerusakan jalan sepanjang sekitar 10 meter membuat warga kesulitan melintas, meski jembatan darurat telah dipasang pihak terkait dan perusahaan tambang.

    Lantas, dalam video yang diunggah oleh akun medsos Meta/Facebook Jamal Supriadi, seorang ibu awalnya terlihat ragu melintasi jalan.

    Ia bahkan meminta maaf sebelum melangkah.

    “Saya tidak berani, maaf bapak, permisi bapak,” ucapnya.

    Mengetahui hal tersebut, Bripka Abdul Syahid tanpa ragu merebahkan tubuhnya di celah jembatan agar ibu dan anak itu, bisa melintas.

    Bripka Abdul Syahid bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tatar di Polsek Sekongkang.

    Kapolsek Sekongkang, Ipda Herman, membenarkan aksi heroik anggotanya. 

    “Tindakan ini dilakukan spontan oleh Bripka Abdul Syahid untuk membantu warga yang sangat kesulitan melintasi akses jalan yang masih terputus,” kata Ipda Herman pada Selasa (15/1/2025). 

    Aksi Bripka Abdul Syahid Tuai Apresiasi

    Aksi Bripka Abdul Syahid menuai apresiasi luas dari masyarakat dan pihak kepolisian.

    Kapolsek Sekongkang pun memberikan apresiasi atas tindakan yang dilakukan anggotanya tersebut.

    Menurutnya, aksi seperti ini menjadi bukti bahwa peran polisi di masyarakat bukan sekadar menegakkan hukum.

    “Tindakan ini menunjukkan rasa empati dan dedikasi yang luar biasa.”

    “Kami sangat bangga dengan sikap Bripka Abdul Syahid yang langsung membantu warga tanpa pamrih,” kata Ipda Herman.

    Diketahui, tanah longsor di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, memutus jalan raya utama lingkar selatan yang menghubungkan Desa Tatar menuju Desa Talonang sepanjang sekitar 10 meter pada Jumat (10/1/2025). 

    Saat ini, jalan darurat telah dipasang oleh stakeholder dan perusahaan tambang terkait.

    Namun, kondisi jalan belum sepenuhnya normal seperti jalan beraspal, sebagaimana dilansir Kompas.com.

    Longsor yang melanda wilayah tersebut, memang mengakibatkan dampak besar.

    Termasuk akses jalan lingkar selatan yang menjadi penghubung utama antara desa-desa.

    Meski jalan darurat telah dibangun, kondisi medan yang tak stabil masih menyulitkan warga untuk melintas.

  • Sosok Polisi di NTB Rela Punggungnya Jadi ‘Jembatan’ bagi Ibu-Anak saat Jalan Terputus – Halaman all

    Sosok Polisi di NTB Rela Punggungnya Jadi ‘Jembatan’ bagi Ibu-Anak saat Jalan Terputus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok polisi yang melakukan aksi heroik di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Aksinya, yakni rela menjadikan punggungnya sebagai “jembatan” bagi seorang ibu dan anak yang kesulitan melintasi jalan putus akibat longsor.

    Aksi polisi bernama Bripka Abdul Syahid itu, viral di media sosial.

    Dikutip dari Tribratanews.ntb.polri.go.id, peristiwa terjadi pada 10 Januari 2025. Tepatnya, di jalur penghubung Desa Talonang dan Desa Sekongkang yang terdampak longsor. 

    Saat itu, kerusakan jalan sepanjang sekitar 10 meter membuat warga kesulitan melintas, meski jembatan darurat telah dipasang pihak terkait dan perusahaan tambang.

    Lantas, dalam video yang diunggah oleh akun medsos Meta/Facebook Jamal Supriadi, seorang ibu awalnya terlihat ragu melintasi jalan.

    Ia bahkan meminta maaf sebelum melangkah.

    “Saya tidak berani, maaf bapak, permisi bapak,” ucapnya.

    Mengetahui hal tersebut, Bripka Abdul Syahid tanpa ragu merebahkan tubuhnya di celah jembatan agar ibu dan anak itu, bisa melintas.

    Bripka Abdul Syahid bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tatar di Polsek Sekongkang.

    Kapolsek Sekongkang, Ipda Herman, membenarkan aksi heroik anggotanya. 

    “Tindakan ini dilakukan spontan oleh Bripka Abdul Syahid untuk membantu warga yang sangat kesulitan melintasi akses jalan yang masih terputus,” kata Ipda Herman pada Selasa (15/1/2025). 

    Aksi Bripka Abdul Syahid Tuai Apresiasi

    Aksi Bripka Abdul Syahid menuai apresiasi luas dari masyarakat dan pihak kepolisian.

    Kapolsek Sekongkang pun memberikan apresiasi atas tindakan yang dilakukan anggotanya tersebut.

    Menurutnya, aksi seperti ini menjadi bukti bahwa peran polisi di masyarakat bukan sekadar menegakkan hukum.

    “Tindakan ini menunjukkan rasa empati dan dedikasi yang luar biasa.”

    “Kami sangat bangga dengan sikap Bripka Abdul Syahid yang langsung membantu warga tanpa pamrih,” kata Ipda Herman.

    Diketahui, tanah longsor di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, memutus jalan raya utama lingkar selatan yang menghubungkan Desa Tatar menuju Desa Talonang sepanjang sekitar 10 meter pada Jumat (10/1/2025). 

    Saat ini, jalan darurat telah dipasang oleh stakeholder dan perusahaan tambang terkait.

    Namun, kondisi jalan belum sepenuhnya normal seperti jalan beraspal, sebagaimana dilansir Kompas.com.

    Longsor yang melanda wilayah tersebut, memang mengakibatkan dampak besar.

    Termasuk akses jalan lingkar selatan yang menjadi penghubung utama antara desa-desa.

    Meski jalan darurat telah dibangun, kondisi medan yang tak stabil masih menyulitkan warga untuk melintas.

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com)

  • Polres Gresik Ingatkan Peran Penting Bhabinkamtibmas untuk Masyarakat

    Polres Gresik Ingatkan Peran Penting Bhabinkamtibmas untuk Masyarakat

    Gresik (beritajatim.com) – Keberadaan Bhabinkamtibmas di tengah masyarakat memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Aparat kepolisian yang bertugas di desa ini menjadi ujung tombak Polri dalam menciptakan suasana kondusif di tingkat akar rumput.

    Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro, menegaskan pentingnya pendekatan proaktif oleh Bhabinkamtibmas dalam berinteraksi dengan masyarakat.

    “Bhabinkamtibmas adalah ujung tombak kami untuk menjaga situasi yang kondusif di desa. Pendekatan persuasif dan pencegahan (preventif) menjadi prioritas dalam mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” ujar Danu, Kamis (16/1/2025).

    Menurutnya, peran Bhabinkamtibmas bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penghubung yang mampu memahami dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.

    “Dengan kehadiran yang aktif dan pendekatan yang tepat, kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan semakin kokoh, bukan malah sebaliknya,” tambahnya.

    Mengawali tahun 2025, Danu berharap Bhabinkamtibmas dapat terus meningkatkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

    “Jangan sampai tugas mulia sebagai Bhabinkamtibmas tercoreng oleh tindakan yang merugikan masyarakat,” tegasnya.

    Sementara itu, Aiptu Dedy, Bhabinkamtibmas Polsek Benjeng yang membawahi beberapa desa, menyampaikan apresiasinya atas penyuluhan yang diberikan oleh pimpinan sebelum menjalankan tugas di lapangan.

    “Tugas kami tidak hanya memberikan penyuluhan, tetapi juga melakukan sosialisasi terkait keamanan dan ketertiban masyarakat. Pendekatan ini membantu membangun kedekatan dan kepercayaan masyarakat kepada kami,” ungkap Dedy.

    Sebagai penjaga keamanan sekaligus penghubung masyarakat, Bhabinkamtibmas terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman, tentram, dan harmonis di wilayah Gresik. [dny/but]

     

     

  • Kapolres Mojokerto Sebut Polisi Pemilik Rumah yang Meledak Hobi Reparasi Barang Elektronik – Halaman all

    Kapolres Mojokerto Sebut Polisi Pemilik Rumah yang Meledak Hobi Reparasi Barang Elektronik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta baru soal ledakan di rumah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu, Mojokerto, Jawa Timur, Aipda Maryudi diungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.

    Diketahui, rumah milik Aipda Maryudi meledak pada Senin (13/1/2025) pagi.

    Tim Laboratorium Forensik (Labfor) pun menemukan sejumlah perangkat elektronik di pusat ledakan yang berada di Desa Sumolawang, kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini.

    Perangkat elektronik tersebut termasuk empat buah kapasitor yang ditemukan dalam kondisi rusak.

    Selain itu, ditemukan juga beberapa klorat daya ledak rendah yang berasal dari kembang api yang sensitif terhadap panas, gesekan, maupun benturan.

    Sementara itu, AKBP Ihram menuturkan bahwa Aipda Maryudi merupakan anggota polisi yang hobi reparasi elektronik.

    “Yang bersangkutan hobi perangkat-perangkat elektronik, juga reparasi alat elektronik baik itu tv maupun tape dan tidak memungut biaya terhadap jasanya tersebut kepada para tetangga,” ucap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Selasa (14/1/2025).

    Mengutip TribunJatim.com, Tim Labfor juga lakukan pemeriksaan sampel dari kusen pintu rumah untuk menari penyebab ledakan.

    “Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan, alat bukti dari lokasi kejadian masih dalam pemeriksaan Labfor Polda Jatim,” jelasnya.

    Diwartakan sebelumnya, KBP Ihram Kustarno menuturkan, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan INAFIS Polda Jatim telah melakukan olah TKP.

    Penyebab ledakan di rumah milik Aipda Maryudi juga tengah diselidiki.

    Ia menuturkan, saat olah TKP, sejumlah barang diamankan.

    “Barang bukti yang ditemukan di TKP, lima unit handphone dan satu lembar STNK, serpihan kertas, tiga buah selongsong kembang api sreng dor, satu mesin cuci dalam kondisi rusak parah akibat ledakan,” ucap AKBP Ihram Kustarto, dikutip dari TribunJatim.com.

    Proses investigasi, ujarnya, juga melibatkan alat berat untuk mempermudah pekerjaan.

    Selain itu, sejumlah alat bukti lain yang mengarah ke penyebab ledakan juga ditemukan.

    “Ditemukan alat bukti lain yang mengarah ke penyebab ledakan, olah TKP dilakukan hingga pukul 03.00 WIB,” jelasnya.

    Ihram menuturkan, dua buah tabung elpiji turut diamankan.

    “Alat bukti kita temuin di TKP adalah empat buah kapasitor dalam kondisi rusak, dua tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari,”

    “Pasca ledakan ditemukan  tiga tabung elpiji di luar rumah,” bebernya.

    Diketahui, ledakan di rumah Aipda Maryudi terjadi pada Senin (13/1/2024) sekira pukul 09.00 WIB.

    Rumah Maryudi sendiri berada di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto, Jawa Timur.

    Dari ledakan ini, dua orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Polisi Bhabinkamtibmas yang Rumahnya Meledak di Mojokerto, Singgung Soal Reparasi Elektronik

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Mohammad Romadoni)

  • Video Viral, Polisi Jadikan Punggungnya Jembatan bagi Ibu dan Anak Saat Jalan Terputus di Sumbawa Barat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

    Video Viral, Polisi Jadikan Punggungnya Jembatan bagi Ibu dan Anak Saat Jalan Terputus di Sumbawa Barat Regional 15 Januari 2025

    Video Viral, Polisi Jadikan Punggungnya Jembatan bagi Ibu dan Anak Saat Jalan Terputus di Sumbawa Barat
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan
    aksi heroik
    seorang polisi bernama
    Bripka Abdul Syahid
    viral di media sosial.
    Dalam video tersebut, Bripka Abdul Syahid rela menjadikan punggungnya sebagai “jembatan” bagi seorang ibu dan anaknya yang kesulitan melintasi jalan putus akibat longsor di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Jamal Supriadi dan mendapatkan ribuan like, 27 komentar, serta 150 kali dibagikan oleh netizen di platform Meta/Facebook.
    Selain itu, video ini juga banyak dibagikan di grup percakapan WhatsApp dan TikTok.
    Peristiwa heroik ini terjadi pada 10 Januari 2025, di jalur Desa Talonang menuju Desa Sekongkang.
    Dalam video yang beredar, terdengar suara sang ibu yang khawatir meminta maaf kepada Bripka Abdul Syahid sebelum melintasi punggungnya.
    “Saya tidak berani, maaf bapak, permisi bapak,” ungkapnya.
    Bripka Abdul Syahid, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tatar di Polsek Sekongkang, berinisiatif membantu ibu tersebut setelah melihat kondisi jalan yang tidak dapat dilalui.
    Jembatan di lokasi tersebut masih dalam proses perbaikan, sehingga ia spontan merebahkan diri di sela-sela jembatan, memanfaatkan punggungnya agar ibu dan anak itu bisa menyeberang dengan aman.
    Kapolsek Sekongkang, Ipda Herman, saat dikonfirmasi, membenarkan aksi heroik anggotanya.
    “Tindakan ini dilakukan spontan oleh Bripka Abdul Syahid untuk membantu warga yang sangat kesulitan melintasi akses jalan yang masih terputus,” kata Ipda Herman pada Selasa (15/1/2025).
    Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Bripka Abdul Syahid atas dedikasinya.
    “Kehadiran anggota polisi, khususnya Bhabinkamtibmas, di tengah masyarakat adalah untuk memberikan rasa aman dan membantu kapan saja, di mana saja, terutama dalam situasi darurat seperti ini,” tambahnya.
    Aksi Bripka Abdul Syahid mendapatkan pujian dari masyarakat dan menjadi bukti nyata bahwa polisi tidak hanya menjalankan tugas penegakan hukum, tetapi juga berperan sebagai mitra dan pelindung warga dalam situasi apapun.
    Sebelumnya, tanah longsor di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, memutus jalan raya utama lingkar selatan yang menghubungkan Desa Tatar menuju Desa Talonang sepanjang sekitar 10 meter pada Jumat (10/1/2025).
    Saat ini, jalan darurat telah dipasang oleh stakeholder dan perusahaan tambang terkait, namun kondisi jalan belum sepenuhnya normal seperti jalan beraspal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.