Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • Presiden Konsisten Urusan Rakyat, Pangan, Energi

    Presiden Konsisten Urusan Rakyat, Pangan, Energi

    Jakarta

    Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyampaikan Presiden Prabowo Subianto konsisten terhadap isu kerakyatan, ketahanan pangan hingga energi. Saat memberikan pembekalan soal Ketahanan Pangan pada kelompok tani, babinsa dan bhabinkamtibmas se-Blora, Menteri Agus mengajak para peserta membuka Kembali profil Presiden Prabowo.

    “Coba kita nanti kalau sampai di rumah kita buka kembali profil Bapak Presiden. Pada saat dia masih aktif sebagai anggota TNI, kemudian beliau saat purna, kemudian saat sekarang, apa yang beda? Nggak ada yang beda,” ujar Menteri Agus kepada ribuan peserta di Pendopo Bupati Blora, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (29/11/2025).

    Menteri Agus mengatakan cita-cita Presiden Prabowo selalu berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu program prioritas Presiden Prabowo sejak awal menjabat, lanjut Menteri Agus, focus pada ketahanan pangan dan energi.

    “Beliau konsisten kalau orientasinya urusan masalah rakyat, mensejahterakan rakyat, urusan pangan, urusan energi ini, beliau tidak pernah berubah, dan itu konsisten beliau sampaikan hingga beliau saat ini memimpin kita, memimpin Republik Indonesia,” ucap Menteri Agus.

    “Beliau canangkan prioritas utama masalah ketahanan pangan, ketahanan energi, dan pada sore hari ini kita berkumpul khusus untuk mengurus masalah Ketahanan Pangan,” imbuh Menteri Agus.

    Foto: Menteri Imipas Agus Andrianto (tengah) memberikan pembekalan soal Ketahanan Pangan di Pendopo Bupati Blora, Jateng, Sabtu (30/11/2025). (Audrey/detikcom)

    “Ada pertanyaan, ‘Kok Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan urusi Ketahanan Pangan? Jangan-jangan nanti Pak Menteri Pertanian tersinggung’. Bapak Presiden pada suatu kesempatan pernah menyampaikan kepada kita semua, bahwa TNI sekarang mengurus masalah padi, polisi ngurus jagung. Itu orang luar ada yang complain, ‘Itu TNI-Polri urusi pangan, apa urusannya?,” ungkap Menteri Agus.

    Dia lalu mengutip perkataan Presiden Prabowo, bahwa Ketahanan Pangan harus diupayakan secara gotong royong. Menteri Agus menerangkan kementerian dan lembaga dari tingkat pusat hingga daerah memiliki kesempatan berkontribusi mewujudkan swasembada pangan.

    “Oleh karena itu kita semua punya tanggung jawab untuk menjalankan itu sesuai tugas dan fungsi kita masing-masing. Karena keberadaan kita sesungguhnya adalah merupakan bagian yang harus bisa menyelesaikan masalah masyarakat,” pungkas Menteri Agus.

    (aud/maa)

  • Kerap Jadi Lokasi Vandalisme, Underpass Transito Solo Bakal Dihiasi Mural
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Kerap Jadi Lokasi Vandalisme, Underpass Transito Solo Bakal Dihiasi Mural Regional 28 November 2025

    Kerap Jadi Lokasi Vandalisme, Underpass Transito Solo Bakal Dihiasi Mural
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Aksi vandalisme masih marak terjadi di tembok underpass Jalan Transito, Pajang, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
    Coretan yang merusak pemandangan di jalur penghubung Pajang selatan dan utara tersebut akhirnya dibersihkan dengan cara dicat ulang oleh relawan, Satlinmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam kerja bakti yang diinisiasi oleh
    Kelurahan Pajang
    , pada Jumat (28/11/2025).
    Kasi Pemerintahan, Pelayanan Publik, dan Trantib Kelurahan Pajang, Agus Daryanto, mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi
    vandalisme
    yang masih terjadi di fasilitas umum.
    “Kita lihat kok di situ (underpass) rumput-rumputnya sudah tinggi, tanaman semak sudah lebat dan menjalar dinding underpass, kemudian ada coretan-coretan vandalisme yang ada di dinding itu memprihatinkan sekali,” kata Agus kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
    Agus menyampaikan bahwa ke depan,
    underpass Transito
    akan dihiasi
    mural
    sebagai langkah antisipasi terhadap aksi vandalisme.
    Hiasan mural ini sudah dianggarkan melalui APBD 2026 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
    Sebelumnya, terdapat rencana untuk menggelar lomba mural di underpass Transito.
    Namun, rencana tersebut batal karena dinding underpass akan ditutup mural oleh DPUPR.
    “Sebelumnya ada beberapa opsi, antara lain kita akan menggelar lomba mural atau grafiti. Tapi setelah kita komunikasi, karena itu asetnya DPUPR sudah dianggarkan tahun 2026, akan ditutup mural,” ungkap Agus.
    Agus menambahkan bahwa Kelurahan Pajang mengusulkan agar motif mural di dinding underpass Transito nantinya mengangkat perjalanan hidup Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir).
    Usulan ini bukan tanpa alasan, mengingat Sultan Hadiwijaya adalah raja pertama di Kasultanan Pajang.
    “Karena ini kearifan lokal dari wilayah Pajang, yang mana dulu petilasan dari Kesultanan Pajang dengan raja terbesarnya adalah Sultan Hadiwijaya,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penggunaan Alat Terlarang Bikin Nelayan Pati dan Rembang Geger, TNI Polri Turun Tangan

    Penggunaan Alat Terlarang Bikin Nelayan Pati dan Rembang Geger, TNI Polri Turun Tangan

    Liputan6.com, Jakarta Situasi antara nelayan di pantai utara (pantura) mencakup Kabupaten Pati hingga Kabupaten Rembang Jawa Tengah, memanas. Pemicu ketegangan para nelayan karena penggunaan alat garuk dan cotok dalam menangkap ikan.

    Nelayan layur Rembang nekat menggunakan kedua alat tangkap yang dilarang itu, hingga memicu protes dari Pati.

    Kasat Polairud Polres Pati Kompol Hendrik menjelaskan, penggunaan alat tangkap cotok dan garuk sudah diatur dalam Perda No. 8/2002 dan Permen KP 36/2023.

    “Kepatuhan alat tangkap adalah syarat mutlak menjaga keberlanjutan perairan dan keseimbangan ekonomi nelayan. Karena itu, tidak ada alasan untuk melanggar kedua aturan tegas tersebut,” tegas Hendrik di hadapan nelayan Rembang dan Pati, Rabu (26/11/2025).

    Untuk meredam konflik berkepanjangan di laut, para nelayan dari Pati dan Rembang dikumpulkan dalam rembuk besar yang dimediasi oleh jajaran Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polresta Pati.

    Dari pantauan Liputan6.com di lokasi rembuk besar yang digelar di Pati, sempat memanas sejak awal pertemuan dibuka. Perdebatan dan perang argumen nelayan dua wilayah ini terjadi.

    Meski situasi pertemuan memanas, namun jalannya forum tersebut tetap kondusif dengan kawalan ketat aparat Polresta Pati dan TNI.

    Tidak hanya itu, rembuk besar nelayan Pati dan Rembang sebagai langkah penting mendinginkan situasi di laut, juga dimediasi Kasat Polairud Polresta Pati Kompol Hendrik Irawan.

    Selain itu juga dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng dan Rembang, aparat Pos TNI AL Juwana, Polairud Rembang, ABK 1016 Ditpolairud dan Bhabinkamtibmas. Koordinator nelayan dari enam wilayah pesisir Pati juga diundang.

    Di awal rembuk tersebut, perwakilan nelayan Rembang, Eko Santoso mengakui adanya penggunaan alat garuk oleh rekan sesama nelayan di sekitar perairan Pulau Gede.

    Atas kenekatan penggunaan alat tangkap ikan yang dilarang itu, Eko pun menyampaikan permintaan maaf kepada nelayan Pati.

    Di pihak lain, perwakilan nelayan Tunggul Sari dan Pecangaan Pati menyoroti bahwa larangan alat garuk sebenarnya sudah jelas dalam kesepakatan lokal.

    Karena itu, mereka meminta semua pihak disiplin agar kejadian kejar-kejaran saat melaut tidak berulang kembali.

    Para nelayan Pati juga mengusulkan pemasangan acir sebagai batas Benowo–Puncel. Kebijakan ini guna menghindari kesalahpahaman zona yang berpotensi memicu konflik.

    Nelayan Pati juga mendesak aparat terkait untuk segera memperbaiki keberadaan lampu kelop di wilayah Rembang yang selama ini tak berfungsi.

    Dalam rembuk itu, perwakilan Bumirejo Pati juga mempersilakan nelayan Rembang masuk wilayah perairan Pati, asalkan mereka menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan.

    Setelah ketegangan adu argumen mereda dalam pertemuan itu, perwakilan nelayan dari berbagai wilayah pesisir Pati dan Rembang pun menemukan kesepakatan.

    Mereka juga mendesak pemerintah ada sinkronisasi aturan antar kabupaten, agar batas ruang tangkap ikan di laut semakin jelas.

    Nelayan kedua kabupaten ini juga meminta forum rembuk diadakan berkala untuk menjaga komunikasi dan mencegah salah paham di laut.

    Hendrik mengakui bahwa penegasan batas laut memang sangat krusial. Tentunya agar patroli, pengawasan dan aktivitas melaut berjalan tertib.

    “Dengan harapan agar kearifan lokal tetap terjaga dan konflik antar nelayan di laut tidak terulang,” tukas Hendrik.

    Forum rembuk besar ditutup dengan komitmen bersama antara nelayan Pati dan Rembang untuk menghentikan penggunaan garuk dan cotok.

  • Antisipasi Kejadian Menonjol, Polsek Geger Tingkatkan Kapasitas Petugas Lini Depan

    Antisipasi Kejadian Menonjol, Polsek Geger Tingkatkan Kapasitas Petugas Lini Depan

    Madiun (beritajatim.com) – Upaya meningkatkan kesiapsiagaan petugas lini depan kembali dilakukan Polsek Geger. Selasa pagi (25/11/2025), pendopo Kantor Kecamatan Geger menjadi tempat digelarnya coaching clinic First Responder yang diikuti 65 peserta dari beragam unsur keamanan dan masyarakat.

    Dalam kegiatan tersebut, Polsek Geger menghadirkan Bhabinkamtibmas dari seluruh desa, Babinsa Koramil 0803/11, Linmas kecamatan, hingga perwakilan pengamanan organisasi kemasyarakatan seperti PSHT, PSHW, serta Banser.

    Kapolsek Geger, AKP Hafiz Prasetia Akbar, mengatakan pelatihan ini disusun untuk memperkuat kemampuan personel yang selama ini berada di garis paling awal saat terjadi insiden maupun laporan warga.

    “Setiap hari mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu, kemampuan merespons cepat dan tepat perlu terus diperbarui,” ujarnya.

    Selama kegiatan, peserta berkeliling mengikuti empat pos materi.

    Di pos pertama, Unit Identifikasi Polres Madiun menguraikan teknik menjaga keutuhan lokasi kejadian perkara mulai dari pengamanan area hingga menghindari kontaminasi barang bukti.

    Pos kedua menghadirkan Damkar Kabupaten Madiun yang memberikan praktik lapangan penggunaan APAR dan langkah pemadaman awal sebelum unit pemadam tiba di lokasi.

    Materi kebencanaan ditempatkan pada pos ketiga, di mana BPBD Kabupaten Madiun menekankan metode penanganan puting beliung kerawanan yang kerap muncul di Geger serta melatih peserta menggunakan gergaji mesin untuk evakuasi.

    Sementara pos terakhir dari Puskesmas Geger memberikan simulasi pertolongan pertama, termasuk penanganan korban kecelakaan dan tata cara menghadapi korban dengan kondisi kritis.

    AKP Hafiz berharap pelatihan tersebut tidak hanya menambah keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat koordinasi antar lembaga ketika terjadi keadaan darurat di lapangan.

    “Harapan kami, semua unsur memiliki persepsi dan langkah yang sama ketika menghadapi situasi mendesak, sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal,” pungkasnya.

    Kegiatan berjalan lancar dan seluruh peserta terlihat aktif mengikuti setiap sesi pelatihan. (rbr/ian)

  • 3 Petani di Kebumen Ditangkap usai Cabuli Anak 12 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 November 2025

    3 Petani di Kebumen Ditangkap usai Cabuli Anak 12 Tahun Regional 24 November 2025

    3 Petani di Kebumen Ditangkap usai Cabuli Anak 12 Tahun
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    — Polres Kebumen menangkap tiga pria yang diduga kuat melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur (ABH) berinisial L (12) di Kecamatan Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah.
    Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari Dinas Sosial serta orang tua korban.
    Kasat Reskrim Polres
    Kebumen
    , AKP Dwi Atma Yofi Wirabrata, menyebut ketiga tersangka berinisial M (66), S (59), dan D (42). Mereka merupakan petani yang tinggal di sekitar lingkungan rumah korban.
    Unit PPA Satreskrim Polres Kebumen mengamankan ketiganya pada Rabu (22/10/2025).
    “Dari penyelidikan yang kami lakukan, korban mengalami kekerasan berulang kali oleh para pelaku,” ujar AKP Dwi Atma saat konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    Menurut penyidik Unit PPA, para pelaku memanfaatkan hubungan kedekatan dan lingkungan untuk mendekati korban.
    M diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban pada September 2024 dengan cara membujuk korban menggunakan iming-iming uang.
    Sementara S dan D diduga melakukan tindakan serupa sepanjang 2025 di waktu dan lokasi berbeda. Penyidik menyebut pola mendekati korban terjadi berulang dan dilakukan dalam situasi yang membuat anak sulit menghindar.
    Untuk kepentingan proses hukum, polisi menjerat M dengan Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
    Dua tersangka lain, S dan D, dijerat Pasal 82 UU yang sama.
    Kedua pasal tersebut memuat ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
    Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian yang terkait dengan kejadian untuk memperkuat proses penyidikan.
    Menanggapi maraknya kasus serupa, Polres Kebumen mengimbau orang tua meningkatkan pengawasan melekat terhadap anak, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
    “Tanamkan sejak dini pengetahuan agama dan norma kesusilaan. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dan mendengarkan keluh kesah anak. Anak adalah amanah yang harus kita jaga bersama,” ujar AKP Dwi Atma.
    Masyarakat yang mengetahui tanda-tanda mencurigakan terkait keselamatan anak diminta segera melapor ke Polres Kebumen, Polsek terdekat, atau Bhabinkamtibmas di desa masing-masing agar penanganan segera dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, mempertemukan dua anak kecil yang tersesat sejak Sabtu (22/11) sore dengan orang tuanya pada Minggu pagi.

    Keduanya ditemukan di depan Tempat Penitipan Sementara (TPS) yang ada di samping kantor Polsek Metro Penjaringan.

    “Peristiwa bermula sekitar pukul 08.00 WIB, ketika seorang ibu pemulung melihat dua anak kecil yang hendak menyeberang jalan tanpa pendamping di depan TPS sebelah Polsek Metro Penjaringan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya.

    Dia mengatakan, saksi melihat kondisi kedua anak hilang tersebut dan menanyakan identitas serta tujuan mereka.

    Karena keduanya tidak mampu menjelaskan dengan jelas, saksi memutuskan membawa mereka ke SPKT Polsek Metro Penjaringan.

    Setibanya di Polsek, personel piket yang dipimpin AKP Rubby (KSPKT C), Ipda Shele Danang Wijaya (Pawas) dan Brigadir Ardia segera memberikan pendampingan kepada kedua anak tersebut.

    Petugas terlebih dahulu menenangkan dan menghibur mereka, memberikan makanan dan minuman, sebelum akhirnya anak-anak itu mengingat nama mereka.

    “Seorang anak bernama Hanafi, anak Udin dan satu lagi Ramadhan, anak dari Ita,” kata dia.

    Berdasarkan identitas awal tersebut, Kapolsek Metro Penjaringan langsung memerintahkan anggotanya untuk menyebarkan informasi dan foto kedua anak ke grup Bhabinkamtibmas, RW/RT, Pokdarkamtibmas serta seluruh jaringan komunikasi yang dimiliki personel Polsek.

    Upaya cepat tersebut membuahkan hasil. Sekitar pukul 10.00 WIB, kedua orang tua anak datang ke Polsek Metro Penjaringan setelah menerima informasi terkait keberadaan putra mereka.

    Mereka mengakui bahwa anak-anak yang masih berusia sekitar tiga tahun itu telah dicari sejak sore hari sebelumnya dan tidak ditemukan di sekitar rumah atau lokasi bermain biasa mereka dekat Pasar Cipluk, Penjaringan.

    Orang tua langsung mengenali anak masing-masing dan kedua anak pun menunjukkan reaksi serupa.

    Proses serah terima anak kepada orang tua kemudian dilakukan oleh petugas. Keluarga pun dapat kembali ke rumah dengan aman.

    “Kami apresiasi masyarakat yang peduli serta seluruh personel yang bergerak cepat sehingga kedua anak dapat segera dipertemukan dengan keluarga mereka.,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jebakan Michat, Pria di Kupang Dibacok Pelaku yang Bersembunyi di Semak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 November 2025

    Jebakan Michat, Pria di Kupang Dibacok Pelaku yang Bersembunyi di Semak Regional 22 November 2025

    Jebakan Michat, Pria di Kupang Dibacok Pelaku yang Bersembunyi di Semak
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – AL, seorang pria asal Kelurahan Fatukoa,Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris jadi korban pembacokan menggunakan parang oleh orang tak dikenal.
    Pria yang bekerja sebagai petani itu melaporkan kejadian tersebut ke
    Polda NTT
    .
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasie Humas) Polresta Kupang Kota Ipda Florensi Ibrahim Lapuisaly, mengatakan, AL diduga menjadi korban pencurian dengan modus
    kencan online
    melalui
    aplikasi Michat
    .
    “Kejadiannya kemarin di wilayah RT 23, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa,” kata Florensi kepada Kompas.com, Sabtu (22/11/2025) petang.
    Florensi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika AL mengaku berkenalan dengan seorang wanita melalui aplikasi Michat.
    Setelah berkomunikasi, wanita tersebut mengirimkan lokasi pertemuan. Keduanya sepakat bertemu di sekitar SD Negeri Sikumana 2, Kelurahan Sikumana.
    Namun tiba di lokasi, seorang pria tak dikenal tiba-tiba muncul dari semak-semak mengenakan jaket bertutup kepala sambil membawa parang.
    Pria itu sempat mengayunkan parang ke arah AL tetapi dengan gesit AL berhasil menghindar. Sabetan parang mengenai spakbor depan sepeda motornya.
    Karena takut dan terkejut, AL langsung melarikan diri, sementara wanita yang ditemuinya juga kabur ke arah berbeda.
    “Sejak kejadian itu, AL tidak lagi menemukan keberadaan wanita tersebut,” ujarnya.
    Setelah memastikan dirinya aman, AL melaporkan kejadian tersebut ke Piket SPKT Polda NTT.
    Petugas SPKT kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Sikumana, Bripka Marsel Nitte, untuk membantu penanganan karena lokasi kejadian berada di wilayah Kelurahan Sikumana.
    Menerima informasi tersebut, Bripka Marsel segera menuju lokasi bersama Ketua RT 23 Sikumana, Nitanel Selan.
    Setelah melakukan penyisiran sekitar 50 meter dari titik kejadian, keduanya menemukan sepeda motor Honda Beat warna merah putih, dengan nomor polisi DH 5973 CL terparkir di samping gedung SD Negeri Sikumana 2 yang diduga ditinggalkan pelaku.
    Marsel langsung berkoordinasi dengan Piket SPKT Polda NTT untuk menjemput barang bukti tersebut, guna proses hukum lebih lanjut.
    Saat ini, pelaku masih diburu polisi. Florensi juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pertemanan untuk menghindari kejadian serupa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Metro Jaya tekankan pentingnya gerak cepat dalam kondisi darurat

    Polda Metro Jaya tekankan pentingnya gerak cepat dalam kondisi darurat

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menekankan pentingnya gerak cepat seluruh personel dalam merespons situasi darurat, salah satunya ketika anggota Bhabinkamtibmas menyelamatkan seorang remaja yang hampir tenggelam di Kali Sindang/Kresek, Kelurahan Koja, Jakarta Utara.

    “Tindakan cepat dan keberanian anggota Bhabinkamtibmas dalam menyelamatkan warga merupakan bentuk nyata respons cepat Polri,” kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (18/11) sekitar pukul 15.30 WIB di sekitar Jalan Cikijang, RW 011, Jakarta Utara, dan saat itu kondisi cuaca hujan deras.

    “Korban bernama AH (14), pelajar SMP Yapensori Lagoa, terbawa arus deras kali dan sempat timbul-tenggelam. Pada waktu yang sama, Aipda Elly Ependi, Bhabinkamtibmas Rawa Badak Utara bersama dengan Aiptu Pardiwiyanto, Bhabinkamtibmas Kelurahan Koja, sedang melaksanakan program pemerintah terkait pendistribusian beras Bulog di Pos RW 011 bersama Ketua RW Adit dan perangkatnya,” papar Budi.

    Ketika mendengar teriakan warga yang meminta pertolongan, kedua polisi tersebut langsung menuju sumber suara.

    “Melihat korban terseret arus, Aipda Elly Ependi tanpa ragu langsung terjun ke dalam kali dan berenang menuju korban. Upaya nekat namun terukur itu berhasil, korban dapat diselamatkan dan dibawa ke tepian sebelum akhirnya dievakuasi ke jalan. Setelah itu, AH segera dilarikan ke RS Koja untuk pemeriksaan kondisi kesehatan,” tutur Budi.

    Dari kejadian itu, Budi pun menegaskan agar seluruh personel Polda Metro Jaya bergerak cepat dalam situasi darurat

    “Kami kembali mengingatkan masyarakat bahwa layanan darurat Call Center 110 siap 24 jam. Jangan ragu untuk menghubungi 110 jika melihat atau mengalami keadaan darurat. Polri akan hadir secepat mungkin,” tegas Budi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bhabinkamtibmas selamatkan remaja terseret arus sungai di Koja

    Bhabinkamtibmas selamatkan remaja terseret arus sungai di Koja

    Jakarta (ANTARA) – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Rawa Badak Utara Aipda Elly Ependi menyelamatkan seorang remaja berinisial AHR (14) karena terseret arus sungai saat berenang di Kali Kresek, Jalan Cikijang, Koja Jakarta Utara, pada Selasa sore.

    “Anak ini sedang berenang dan terseret arus sungai, Bhabinkamtibmas yang melihat kondisi itu langsung terjun dan mengevakuasi anak,” kata Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan setelah dievakuasi, sang anak langsung dibawa ke RS Koja Jakarta Utara untuk diperiksa kesehatannya.

    “Anak tersebut saat ini sudah di rumah sakit,” kata dia.

    Ia mengatakan kejadian ini berawal saat Bhabinkamtibmas Rawa Badak Utara Aipda Elly Ependi mendapatkan tugas melaksanakan program pemerintah dagang beras dari Bulog di RW 11.

    Saat itu, Aipda Elly mendengar teriakan warga yang meminta tolong dan dirinya langsung berlari ke sumber suara yang berada di pinggir kali.

    “Bhabin ini melihat remaja yang sudah dalam keadaan timbul tenggelam di aliran sungai. Dia langsung meloncat dan berenang ke lokasi anak,”kata dia

    Ia mengatakan anak ini sudah dalam kondisi hanyut dan petugas nekad terjun ke dalam kali dan mengevakuasi anak.

    “Anak tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke pinggir kali. Lalu dengan dibantu warga anak dibawa ke rumah sakit,” kata dia.

    Ia mengimbau kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak mereka. Apalagi saat ini terjadi cuaca hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.

    “Kami minta jangan lagi ada hal serupa dan jangan biarkan anak bermain di kali saat kondisi hujan deras,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban (beritajatim.com) – Untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas, Satlantas Polres Tuban gelar apel pasukan dalam rangka operasi Zebra Semeru tahun 2025. Mengingat, Kabupaten Tuban merupakan jalur Pantura, tingkat kecelakaan menjadi potensi kerawanan.

    Oleh karena itu, Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial, S.E dalam pesannya agar operasi zebra semeru ini untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan mewujudkan keamanan keselamatan dan ketertiban serta kelancaran dalam berlalu lintas.

    “Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan seluruh sumber daya baik personel maupun sarana pendukung lainnya sehingga kegiatan operasi ini dapat berjalan dengan optimal,” ujar Wakapolres Tuban. Senin (17/11/2025).

    Adapun kegiatan apel ini diikuti oleh pasukan gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta BPBD Kabupaten Tuban. “Tujuan utama untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap peraturan lalulintas,” imbuhnya.

    Harapannya, sosialisasi tersebut dilakukan secara intensif disekolah, kampus, pesantren serta media massa dan media sosial agar bisa menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas yang fokus utamanya diarahkan terhadap 7 pelanggaran prioritas.

    “Misalnya, pengendara yang tidak menggunakan helm sesuai SNI, pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan handphone saat berkendara, melawan arus, pengendara dibawah umur, melebihi batas kecepatan serta pengemudi dalam pengaruh alkohol,” tambahnya.

    Pihaknya juga turut membacakan laporan berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim tahun 2025 periode bulan Januari – Oktober tercatat 22.815 kejadian kecelakaan lalulintas yang menyebabkan sebanyak 2.792 orang meninggal dunia, 927 korban luka berat serta 33.3316 korban luka ringan.

    “Harapan kami, masyarakat pengendara agar tertib berlalulintas serta mematuhi segala peraturan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas yang ada di Kabupaten Tuban, tetap tertib di jalan dan patuhi aturan berlalulintas,” tegas Kompol Robi sapanya.

    Sementara itu, Kasat Lantas AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K. menambahkan bahwa kegiatan operasi Zebra Semeru 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung sejak hari ini tanggal 17 – 30 November mendatang.

    “Sebanyak 73 personel Polres Tuban dari berbagai fungsi ikut dalam operasi ini. Namun, dalam pelaksanaannya, seluruh anggota baik di Polres maupun Bhabinkamtibmas di Polsek ikut terlibat,” tutur Hariyazie Syakhranie.

    Pria yang akrab disapa Azie ini juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan berlalulintas, serta kepada awak media untuk ikut membantu mengingatkan kepada masyarakat untuk berkendara sesuai dengan aturan. Pihaknya juga telah melakukan kegiatan preemtif dengan memberikan imbauan maupun sosialisasi baik melalui sosial media maupun media lainnya agar masyarakat pengguna jalan mengetahui akan dilaksanakan operasi ini.

    “Pesan saya, jika ditemukan pelanggar yang masih bisa diberikan toleransi dengan diberikan peringatan secara humanis. Namun, apabila jika diindahkan upaya paling terakhir kita akan melakukan tindakan secara terukur,” tambahnya.

    Saat ditanya mengenai titik rawan, ada dua black spot yang menjadi atensi yakni di wilayah Kecamatan Jenu dan Kecamatan Widang dimana lokasi ini rawan terjadinya kecelakaan lalulintas. “Kita harapkan dua wilayah ini tidak menjadi black spot lagi, ini yang menjadi target kedepan untuk mengurangi angka kecelakaan,” pungkasnya. [dya/kun]