Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • Perluasan Tanam Jagung di Yogyakarta, Bantul Ditarget 1.200 H hingga Lebaran

    Perluasan Tanam Jagung di Yogyakarta, Bantul Ditarget 1.200 H hingga Lebaran

    Kapolri minta Bhabinkamtibmas dibantu pihak desa komunikasi dengan Bulog guna memastikan hasil panen jagung petani terserap baik. Ini agar memberikan efek berantai pada kesejahteraan petani.

    Selain itu, Listyo mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengupayakan adanya sistem pengering untuk jagung. Mengingat harga jagung kering lebih tinggi ketimbang harga jagung basah.

    Sebagai dukungan terhadap program tanam jagung di DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan program ini disandingkan dengan program ‘Lumbung Mataram’. Ini program inisiasi Pemda DIY dalam mengembangkan komoditas pangan bernilai tinggi di setiap dusun.

    “Keikutsertaan dalam program Lumbung Mataram itu adalah tanggung jawab dari lurah. Hakekatnya program ini untuk menambah penghasilan masyarakat dengan penanaman komoditas berharga tinggi,” katanya.

    Menurut Sultan, tanah kas desa yang sudah menjadi tanah kasultanan bebas dimanfaatkan untuk penanaman komoditas pangan. Khusus jagung, diharapkan dipilih varietas dengan standar tertentu untuk kebutuhan pakan ternak.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menyebut pihaknya tahun menargetkan luas tanam jagung di 2025 seluas 5.196 hektare, yang terdiri dari 3.878 hektare lahan baku sawah dan 1.318 tanah-tanah belum dimanfaatkan untuk pertanian.

    “Harapannya di 2025 ini bisa produksi 45 ribu ton karena tahun lalu hanya sekitar 34 ribu ton. Serapan di Bantul kita ada populasi ayam petelur 1 juta ekor, kedua untuk jagung pipil kering Bulog mau menerima Rp5.500 per kilogram,” tutupnya.

  • 5 Populer Regional: Viral Wanita Pengemudi BMW Nopol N 3 NEN – Profil CEO Startup Farrel yang Hilang – Halaman all

    5 Populer Regional: Viral Wanita Pengemudi BMW Nopol N 3 NEN – Profil CEO Startup Farrel yang Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai viralnya pengemudi BMW pakai plat nomor polisi N 3 NEN di Kota Malang, Jawa Timur.

    Belakangan terungkap, nopol tersebut dipakai hanya untuk membuat konten di TikTok.

    Polisi kini telah menilang pengemudi BMW karena memakai plat palsu.

    Kemudian ada profil dari Christopher Farrel Millenio Kusuma yang hilang di Pandan Payung di Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Farrel dikenal sebagai pendiri sekaligus juga CEO startup kompresi data bernama Kecilin.

    Sudah seminggu lebih, Farrel hingga kini belum diketahui keberadaannya.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Sebuah mobil sedan mewah BMW berwarna putih viral di media sosial.

    Pasalnya, mobil BMW yang dikendarai oleh seorang perempuan menggunakan nomor polisi (nopol) nyeleneh, bertuliskan N 3 NEN.

    Mobil tersebut, diketahui melintas di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang, Jawa Timur. 

    Tak lama setelah itu, Satlantas Polresta Malang Kota melakukan penyelidikan dan mengamankan pengemudi mobil.

    Dikutip dari Kompas.com, Raysa Salika, pengemudi mobil BMW mengakui, penggunaan nopol palsu nyeleneh dan tak senonoh itu, hanya untuk kepentingan konten media sosial. 

    “Hanya untuk konten TikTok, biar kelihatan sinematik atau jedag-jedug saja,” ungkap Raysa. 

    Perempuan asal Pekanbaru itu, menyebut mobil mewah tersebut, merupakan milik temannya. 

    “Itu mobil teman saya dan saya hanya bantu buat konten. Dan sepertinya, itu (nopol palsu) belinya di online,” imbuhnya.

    Adapun nopol asli dari kendaraan tersebut, adalah N 1688 ABG. 

    Raysa pun meminta maaf kepada seluruh warga Kota Malang karena perbuatannya telah meresahkan. 

    Ia juga berjanji, tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

    Baca selengkapnya.

    GARIS POLISI – Foto dokumentasi warga yang memperlihatkan kontrakan di RT 02, Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, dipasangi garis polisi, Sabtu (15/2/2025).Warga setempat digegerkan dengan temuan jasad perempuan di dalam kontrakan ini. (Dok. Warga Cilisung Kulon)

    Mayat wanita muda ditemukan di dalam kamar kontrakan di RT 02, Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

    Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, informasi adanya jasad tersebut diterima anggota Polsek Margahayu dari warga sekitar pukul 19.00 WIB.

    Korban merupakan penghuni baru kamar kontrakan itu. Ia baru menempatinya selama tiga bulan.

    “Hasil olah tempat kejadian perkara sementara, kami temukan ada beberapa luka di sekujur badan korban,” ujar Luthfi, Sabtu (15/2/2025), dilansir Tribun Jabar.

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban diketahui berinisial NA (27), berprofesi sebagai karyawan swasta.

    Di dalam kamar kontrakan, ditemukan pula identitas orang lain yang menjadi petunjuk polisi untuk meringkus pelaku.

    “Di dalam kamar juga kami temukan satu identitas, bukan milik korban yang mana tentu akan kami tindak lanjuti oleh tim yang ada di lapangan saat ini,” terangnya.

    Sementara itu, polisi belum bisa memastikan motif pelaku menghabisi nyawa korban.

    Satreskrim Polresta Bandung masih melakukan pemeriksaan, termasuk memastikan apakah ada barang korban yang hilang.

    Baca selengkapnya.

    SALING LAPOR – Ibu Bhayangkari bernama Melysa di Palembang (kiri) dan Brigadir Arief Widianto, anggota Satlantas Polrestabes Palembang (kanan) di Palembang, Sabtu (15/2/2025). Suami istri tersebut diketahui saling lapor buntut persoalan rumah tangga. (Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan)

    Melysa, seorang ibu Bhayangkari dan suaminya, Brigadir Arief Widianto, anggota Polrestabes Palembang saling lapor ke polisi buntut persoalan rumah tangga.

    Melysa melaporkan suaminya ke Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel terkait dugaaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

    Laporan tersebut dibuatnya pada April 2024 lalu.

    Selain itu, Melysa pun melaporkan suaminya ke Propam Polrestabes Palembang untuk diproses secara etik.

    Sementara Brigadir Arief Widianto, anggota Satlantas Polrestabes Palembang, melaporkan istrinya Melysa ke Pidsus Polrestabes Palembang dan di Polda Sumsel atas pemalsuan tandatangan dan perzinahan.

    Istri Polisi Mengaku Dilempar Handphone Hingga Ditelantarkan
    Didampingi kuasa hukum dan orangtuanya, Melysa mengaku dirinya mendapat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya yang merupakan oknum anggota Polri.

    “Suami saya melakukan kekerasan, melempar HP ke muka saya hingga mengalami luka robek di bawah mata sampai dijahit,” kata Melysa, Sabtu (15/2/2025).

    Baca selengkapnya.

    ADIK GANTIKAN KAKAK – Tangkap layar Akun Facebook Nars Dontu Vecek, Kamis (13/2/2025), memperlihatkan pasangan pengantin di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Mempelai wanita menggantikan kakaknya yang kabur sehari jelang akad nikah (Facebook Nars Dontu Vecek)

    Hati seorang adik diuji dengan pilihan sulit.

    Imelda Handayani, gadis belia asal Jeneponto harus menggantikan kakaknya, Wilda yang melarikan diri sehari sebelum akad nikah. 

    Keputusan mendadak itu mengubah hidupnya dalam sekejap.

    Akad nikah yang digelar di Dusun Ta’lambua, Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Selasa (11/2/2025) nyaris berakhir tragis.

    Wilda, yang dijodohkan dengan seorang pria bernama Asdar memilih kabur karena menolak pernikahan tersebut.

    “Sehari jelang pernikahan, Wilda menolak dan kabur,” ujar Ruki, seorang tetangga keluarga tersebut, Sabtu (15/2/2025).

    Ketika keluarga panik menghadapi kenyataan pahit itu, mereka memohon kepada Imelda untuk mengambil posisi sang kakak.

    Dengan hati yang bergejolak, Imelda menyanggupi permintaan ibunya.

    “Saat ditanya oleh ibunya, Imelda pun setuju,” kata Ruki.

    Pengorbanan Imelda tidak berhenti di situ.

    Ia harus pergi ke Bantaeng untuk bertemu Asdar, calon suami yang sebelumnya diperuntukkan bagi kakaknya.

    Meski awalnya tak saling kenal, mereka akhirnya menerima satu sama lain dan pernikahan tetap dilangsungkan sesuai rencana.

    Baca selengkapnya.

    MISI PENCARIAN CEO MUDA – Kantor Basarnas Yogyakarta menyiagakan anggota di sejumlah tempat wisata pantai di Bantul, DI Yogyakarta. Tim gabungan menyisir wilayah pantai di Bantul untuk mencari keberadaan CEO startup, Farrel yang hilang misterius pada Minggu(9/2/2025). (DOK Basarnas Yogyakarta)

    Pendiri dan juga CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma dikabarkan hilang.

    Kabar hilangnya Farrel CEO Startup ini diketahui setelah sejumlah barang-barang miliknya ditemukan di Pandan Payung di Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Adapun sejumlah barang yang ditemukan, yaitu telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat.

    Semua barang dibungkus dalam kantong plastik berwarna putih.

    Aparat Polsek Krętek menerima sejumlah barang itu pada 9 Februari 2025.

    Yasminah (56), seorang warga Temanggung, Jawa Tengah, menemukan barang-barang itu pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

    Menurut dia, aparat kepolisian sudah menyelidiki barang bukti tersebut. 

    Ternyata di kantong plastik ditemukan KTP atas nama Christopher Farrel Millennia Kusuma.

    Selain itu, ada delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarga yang berisi pesan permintaan maaf.

    Pasca penemuan barang-barang itu, aparat kepolisian sudah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)

  • Heboh Anak Babi Bermata Satu di NTT, Mati 15 Menit usai Dilahirkan, Ini Pengakuan sang Pemilik – Halaman all

    Heboh Anak Babi Bermata Satu di NTT, Mati 15 Menit usai Dilahirkan, Ini Pengakuan sang Pemilik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Timor Tengah Utara – Warga Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan kelahiran anak babi bermata satu pada Sabtu, 15 Februari 2025.

    Fenomena aneh ini terjadi pada seekor babi milik Yohana Jawa Kore Ledjap, yang melahirkan anak babi dengan kelainan genetik.

    Yohana, pemilik babi tersebut, mengungkapkan bahwa kelahiran ini adalah yang pertama kali bagi induk babi miliknya.

    “Kami tidak menduga akan terjadi hal ini. Saat hamil, tidak ada tanda-tanda aneh,” ujarnya.

    Anak babi yang lahir dengan kondisi unik tersebut memiliki satu mata besar yang terletak di batok kepalanya, lidah yang menjulur keluar, dan telinga bagian kiri yang menyerupai telinga manusia.

    Meskipun lahir dalam keadaan hidup, anak babi tersebut hanya bertahan selama 15 menit sebelum akhirnya mati.

    Imbauan untuk Masyarakat

    Kepala Bhabinkamtibmas Desa Oelami, Briptu Ryan Welsyah, mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi hoaks terkait fenomena ini.

    “Saya sudah melihat langsung anak babi tersebut dan sudah dikuburkan oleh pemiliknya. Ini murni kelainan genetik,” jelasnya.

    Ryan menegaskan bahwa fenomena ini adalah yang pertama kali terjadi sejak puluhan tahun menjadi peternak babi di daerah tersebut.

    Respons Warga

    Kelahiran anak babi bermata satu ini menarik perhatian warga setempat, yang berbondong-bondong mendatangi rumah pemilik babi untuk melihat langsung.

    “Masyarakat sempat merasa takut, karena ini adalah kejadian pertama di Desa Oelami,” kata Edison Bako, perangkat desa.

    Edison juga menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai kejadian ini.

    (Pos-Kupang.com/Dionisius Rebon)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Penemuan Bayi Perempuan di Samping SMAN 7 Semarang, Ditemukan Bapak Pembeli Pisang

    Kronologi Penemuan Bayi Perempuan di Samping SMAN 7 Semarang, Ditemukan Bapak Pembeli Pisang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di dalam kardus diletakkan di tanah kosong jalan Raya Untung Suropati Ngaliyan Semarang, Minggu (16/2/2025).

    Kapolsek Ngaliyan, Kompol Indra Romantika menuturkan bayi perempuan itu ditemukan pukul 13.30 WIB. 

    Bayi itu ditemukan berada di dalam kardus dan diletakkan di tanah kosong sebelah SMAN 7 Semarang.

    “Satpam SMA  itu diberitahu oleh bapak-bapak yang habis membeli pisang di depan sekolah.”

    ” Kemudian satpam memberitahu petugas kebersihan SMA itu,” jelasnya.

    Lanjutnya, setelah mengetahui hal itu petugas kebersihan itu langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Bambankerep. 

    “Informasi itu diteruskan ke piket fungsi Polsek Ngaliyan,” tuturnya.

    Kompol Indra mengatakan barang bukti yang ditemukan kardus warna putih cokelat. 

    Kemudian satu tas warna putih  berisi 3 bungkus pampres, satu kotak susu bendera,  satu kaos warna kuning, dan satu sarung motif kotak kotak warna cokelat .

    “Bayi itu dibawa ke Puskesmas Ngaliyan untuk diberikan perawatan pertama. Sekarang bayi itu di bawa ke RSWN,” tandasnya. (rtp)

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendiri sekaligus CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma, hilang misterius di Pantai Pandan Payung di Kretek, Bantul, Yogyakarta.

    Sebuah telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat, semuanya dibungkus dalam kantong plastik putih ditemukan dan diserahkan ke Polsek Kretek​, Bantul, Yogyakarta pada 9 Februari 2025.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, kepada awak media, Senin (10/2/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

    Keluarga pun mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik korban.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa CFMK telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” ucap AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana.

    Sosok Farrel

    Christopher Farrel Millenio Kusuma lahir pada 1 Januari 2000.

    Saat masih berusia 17 tahun, Farrel pernah memenuhi undangan dari perusahaan Google di Mountain View, California, Amerika Serikat.

    Farrel yang kala itu masih menjadi siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta ini diundang Google karena penelitiannya tentang “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data”.

    “Berangkat ke sana karena proposal penelitian saya berjudul ‘Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data’ lolos,” kata Farrel saat ditemui Kompas.com di SMA Negeri 8 Yogyakarta, Rabu (22/11/2017). 

    Ide penelitian yang membawanya ke Google berawal dari hal sepele. Farrel ingin mengunduh sebuah game, tetapi kuota data yang dimilikinya terbatas. Waktu itu, Farrel masih duduk di kelas 1 SMA.

    “Awalnya itu ingin men-download game, tapi kuota terbatas, padahal saya ingin sekali main game itu. Lalu kepikiran, bagaimana caranya mengecilkan game itu, biar bisa main,” tuturnya sembari tertawa.

    Dari keinginannya bermain gim tersebut, Farrel lalu mulai mencari di internet cara mengecilkan data. Dari pencariannya itu, ia menemukan data compression atau pemampatan data. 

    “Saya iseng-iseng mencari lalu riset dan ternyata, data compression belum begitu berkembang, ya lalu muncul ide untuk meneliti karena dampaknya luas juga,” ungkapnya.

    Perjuangan Farrel pun tak mudah, proposal penelitiannya sempat ditolak sebanyak 11 kali sejak tahun 2016.

    Sampai akhirnya, Google membuka lomba penelitian, ia mengajukan proposal, dan akhirnya penelitiannya diterima.

    Pada 15-20 Februari 2017, Farrel berada di Kantor Google Mountain View. Selama di sana, dirinya mempresentasikan penelitiannya di hadapan seluruh peserta dari sejumlah negara yang lolos.

    “Saya satu-satunya dari Indonesia, dan selama di sana itu presentasi, diskusi, sharing dengan orang-orang dari negara-negara lain yang lolos. Kami masing-masing didampingi satu mentor dari Google,” bebernya.

    Akhirnya, Farrel diminta Google untuk bergabung ke dalam sebuah proyek untuk bekerja selama enam hingga tujuh bulan.

    Lantaran masih berada di bangku sekolah, Farrel saat itu bekerja secara jarak jauh.

    Saat bergabung, salah satu yang dilakukannya ialah mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. 

    Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface (API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. 

    Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Misteri Keberadaan Pemilik Tas Berisi Dompet dan Surat Permintaan Maaf, Tim SAR Sisir Pantai Bantul.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Neti Istimewa)

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Profil Farrel, CEO Startup Hilang di Bantul: Pemimpin Termuda dan Pernah Bergabung dengan Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Pendiri dan juga CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma dikabarkan hilang.

    Kabar hilangnya Farrel CEO Startup ini diketahui setelah sejumlah barang-barang miliknya ditemukan di Pandan Payung di Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Adapun sejumlah barang yang ditemukan, yaitu telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat.

    Semua barang dibungkus dalam kantong plastik berwarna putih.

    Aparat Polsek Krętek menerima sejumlah barang itu pada 9 Februari 2025.

    Yasminah (56), seorang warga Temanggung, Jawa Tengah, menemukan barang-barang itu pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

    Menurut dia, aparat kepolisian sudah menyelidiki barang bukti tersebut. 

    Ternyata di kantong plastik ditemukan KTP atas nama Christopher Farrel Millennia Kusuma.

    Selain itu, ada delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarga yang berisi pesan permintaan maaf.

    Pasca penemuan barang-barang itu, aparat kepolisian sudah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” kata dia.

    Hingga kini, aparat kepolisian, Tim SAR, serta Babinsa masih melakukan pencarian Farrel CEO Startup di lokasi penemuan barang-barang itu.

    “Proses penyisiran masih terus dilakukan,” ujarnya.

    Profil Farrel CEO Startup

    Christopher Farrel Millenio Kusuma adalah pria kelahiran 1 Januari 2000. Ia menjadi pendiri sekaligus CEO Kecilin setelah sempat bekerja di markas Google di California, Amerika Serikat (AS).

    Farrel merupakan salah satu CEO termuda. Ia menjadi CEO startup kompresi data bernama Kecilin pada usia 18 tahun.

    Farrel CEO Startup diketahui pernah bekerja di Google selama tujuh bulan.

    Awal mula Farrel bekerja di Google saat temuannya soal algoritma kompresi game. 

    Ia pun melakukan riset soal implementasi ‘Machine Learning’ dan AI untuk kompresi data tersebut.

    Farrel kemudian dipanggil setelah karyanya tersebut ia kirim ke GitHub. GitHub merupakan manajemen project, sistem versioning code, sekaligus platform jaringan sosial bagi para developer seluruh dunia.

    Ia pergi ke markas Google di California, Amerika Serikat (AS) pada 14 Februari 2017. 

    Saat itu usianya masih 17 tahun dan berstatus pelajar.

    Setelah pertemuan akhirnya Google meminta Farrel bergabung selama tujuh bulan karena ada proyek yang hendak dilakukan, salah satunya mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface(API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Setiap harinya, Kecilin mengkompres kurang lebih 115TB data. “Kalau dirupiahkan anggap saja 1GB Rp5.000, kita sudah hemat Rp 500 juta per bulan untuk orang-orang akses internet,” kata Farrel saat itu.

  • Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Februari 2025

    Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak Surabaya 16 Februari 2025

    Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Beberapa kucing liar dan peliharaan warga di Kecamatan Lowokwaru,
    Kota Malang
    , Jawa Timur ditemukan mati mendadak.
    Salah satu warga,
    Uti Ruri
    mengalami hal tersebut dengan tiga ekor kucing peliharaannya yang mati.
    Kucing-kucing tersebut mati sejak 6 Februari secara bertahap atau tidak bersamaan.
    Dia menduga, kucing-kucing itu mati
    diracun
    dengan kondisi tanpa luka.
    “Yang saya temukan satu kucing dalam kondisi kejang-kejang dan tidak lama lemas, mati. Ya dugaan kami diracun, kalau melihat kondisinya seperti itu,” kata Uti Ruri, Jumat (14/2/2025).
    Ada tiga lokasi dalam kejadian matinya beberapa kucing, di antaranya Jalan Locari, Jalan Mawar, dan Jalan Telasih.
    Dia mengatakan, dalam kurun waktu satu pekan ini saja, sudah hampir belasan kucing ditemukan mati.
    “Kebanyakan kucing peliharaan warga, seperti pagi tadi ada juga kejadian di Jalan Telasih. Kalau dari cerita warga dan tetangga, ada juga kejadian
    kucing mati
    sudah satu bulanan, dan jumlahnya mungkin sudah puluhan,” ujarnya.
    Warga kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku jika dugaan kuat kucing-kucing yang mati akibat diracun.
    Sebab, kamera CCTV yang ada di lingkungan setempat dalam kondisi rusak.
    “Di sini, warga juga enggak tahu kenapa bisa begitu, atau misal ada pelakunya siapa enggak tahu, enggak ada CCTV, ada tapi kondisinya rusak, belum diperbaiki,” katanya.
    Senada, tetangga Uti Ruri yakni Haris mengatakan, tak ditemukan adanya luka pada tubuh kucing-kucing yang mati tersebut. Warga menduga kucing itu mati diracun.
    “Enggak ada lukanya, jadi kondisi kejang-kejang terus mati,” katanya, Sabtu (15/2/2025).
    Dia sudah hampir 5 kali menemukan kucing mati di rumah kosong yang berada tepat depan rumahnya.
    “Kalau kucing peliharaan kebanyakan pakai kalung menunjukkan jika itu kucing peliharaan, bukan kucing liar,” ucapnya.
    Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polsek Lowokwaru.
    Apabila warga belum melapor ke polisi, petugas melalui Bhabinkamtibmas Lowokwaru akan mendatangi lokasi tersebut.
    “Sepertinya belum ada laporan, tapi kalau belum ada nanti dari Bhabinkamtibmas ke lokasi yang viral ini untuk menindaklanjuti seperti apa sebenarnya kejadiannya, dan kalau ditindaklanjuti tentu harus ada laporan, misal warga bisa didamping oleh LSM atau komunitas pecinta kucing untuk melapor ke polisi,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WNA Prancis Jatuh ke Jurang Sedalam 8 Meter di Perbukitan Karangasem Bali, Awalnya Pamit Jalan-jalan – Halaman all

    WNA Prancis Jatuh ke Jurang Sedalam 8 Meter di Perbukitan Karangasem Bali, Awalnya Pamit Jalan-jalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM – Seorang WNA Prancis terperosok ke jurang sedalam 8 meter saat hiking di Perbukitan Amed, Desa Purwa Kerthi, Kecamatan Abang Karangasem, Karangasem, Bali, Jumat (14/2/2025) malam.

    Akibat kejadian tersebut, korban bernama Da Ponte Almiro (58) mengalami cedera.

    Peristiwa bermula saat Da Ponte Almiro (58) meninggalkan penginapan dan berpamitan kepada adiknya sekitar pukul 14.00 WITA.

    Ia mengungkapkan hanya jalan-jalan di perbukitan dan malamnya mengajak untuk makan bersama.

    Namun, hingga pukul 18.00 WITA, Almiro tak kunjung tiba.

    Pihak keluarga mengambil inisiatif untuk melakukan pencarian.

    Akan tetapi tidak berhasil menemukannya dan selanjutnya pada pukul 21.30 WITA melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Abang. 

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar baru menerima laporan, Sabtu 15 Februari 2025 pada pukul 07.30 Wita dari Kapolsek Abang.

    “Kami menerima laporan dari bapak Kapolsek terkait dengan adanya 1 warga negara asing belum kembali dari melaksanakan pendakian di bukit Amed,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

     Merespon laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menggerakkan 5 personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. 

    Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan dengan 10 orang personel melaksanakan pencarian. 

    Tak lama berselang korban ditemukan di jurang dengan kedalaman kurang lebih 8 meter dalam kondisi selamat. 

    “Kita menurunkan 1 orang rescuer dengan teknik lowering untuk menjangkau target di bawah,” imbuhnya. 

    Sekitar pukul 10.33 WITA korban berhasil dievakuasi dan setelah dipastikan keadaannya stabil korban masih bisa dibantu berjalan. 

    Satu setengah jam berselang, tim SAR gabungan beserta korban sudah tiba di Parkiran Desa Amed.

    Selanjutnya korban diperiksa oleh petugas medis ambulance Puskesmas Abang dan dinyatakan dalam keadaan sehat. 

    Selama berlangsungnya proses pencarian hingga korban berhasil dievakuasi, melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Polsek Abang, Babinsa Abang, Bhabinkamtibmas Abang, Aparat Desa, Staf Kecamatan Abang, UPTD Puskesmas dan masyarakat setempat.

     

    Penulis: Zaenal Nur Arifin

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Farrel CEO Startup Hilang Misterius di Pantai Bantul, Ditemukan Delapan Lembar Surat Permintaan Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Christopher Farrel Millenio Kusuma pendiri sekaligus CEO startup kompresi data Kecilin, hilang misterius. Barang-barangnya ditemukan di Pantai Pandan Payung di Kretek, Bantul, Yogyakarta. Farrel diketahui pria kelahiran 1 Januari 2000 dan menjadi CEO startup sejak umur 18 tahun.

    Sebuah telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat, semuanya dibungkus dalam kantong plastik putih ditemukan dan diserahkan ke Polsek Kretek​, Bantul, Yogyakarta pada 9 Februari 2025.

    Polres Bantul membenarkan dompet itu berisi KTP ​F​arrel. Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, dalam surat yang ditemukan berisi pesan permintaan maaf namun tidak diungkapkan lebih detail karena masih dalam proses penyelidikan.

    AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana juga mengatakan barang-barang tersebut ditemukan oleh Yasminah (56), warga Temanggung, Jawa Tengah, di Pantai Pandan Payung, Minggu (9/2/2025) sekira pukul 17.30 WIB. 

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” jelasnya.

    Saat dicek lebih lanjut, barang yang ditemukan tidak hanya itu saja. Di dalam kresek putih itu juga ada KTP dengan identitas Christopher Farrel Millenio Kusuma, warga Gowongan, Jetis, Yogyakarta, serta delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarganya yang berisi pesan serta permintaan maaf.

    Selanjutnya, pihaknya menghubungi keluarga pemilik identitas tersebut untuk memastikan bahwa barang tersebut milik sesuai identitas di KTP.

    Keluarga Farrel pun mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik Farrel.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” bebernya.

    Akhirnya, Polsek Kretek melaksanakan koordinasi dengan tim SAR, Dit Polairud, serta Babinsa dalam rangka melakukan upaya pencarian terhadap identitas yang ada di KTP tersebut.

    Adapun upaya penyisiran yang dilakukan berada di sepanjang bibir Pantai Pandan Payung dengan menggunakan jeep dan ATV.

    Pencarian ini juga didampingi keluarga korban dalam menyaksikan tim SAR melaksanakan penyisiran.

    “Hingga saat ini, proses penyisiran masih terus dilakukan,” tutup AKP I Nengah.

  • Kapolri dukung swasembada jagung nasional tingkatkan ketahanan pangan

    Kapolri dukung swasembada jagung nasional tingkatkan ketahanan pangan

    Harapan kami kerja keras semua ini betul-betul bisa menghasilkan capaian atau hasil yang optimal. Pemerintah menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendukung swasembada jagung nasional guna meningkatkan ketahanan pangan melalui kegiatan penanaman jagung di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu.

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung seluas 1 juta hektare yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    “Hari ini kita bisa bersama-sama dengan masyarakat dan sekelompok petani di Kabupaten Bantul melaksanakan kegiatan menanam jagung. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program penanaman jagung seluas 1 juta hektare,” ujar Listyo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menanam jagung bersama di Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

    Kapolri pun menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait untuk mencapai swasembada jagung.

    Kapolri juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang telah terjalin antara petani dan pihak terkait, termasuk pemanfaatan lahan di berbagai wilayah Yogyakarta untuk program tersebut.

    “Harapan kami kerja keras semua ini betul-betul bisa menghasilkan capaian atau hasil yang optimal. Pemerintah menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung,” ucap dia.

    Selain itu, Listyo menyoroti peran penting Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dalam membantu petani serta memastikan penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog berjalan optimal.

    Dirinya juga menegaskan perlunya peningkatan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik dan dapat diserap dengan harga yang menguntungkan bagi petani.

    Dia berharap berbagai upaya itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa.

    “Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pakan ternak, sehingga harga pakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak semakin baik,” ungkap Kapolri menambahkan.

    Adapun kegiatan Penanaman Jagung dan Pemberian Bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Mendukung Swasembada Pangan mendapat sambutan positif dari para petani dan pemangku kepentingan di daerah.

    Diharapkan dengan adanya program tersebut, Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor dalam beberapa tahun ke depan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025