Kementrian Lembaga: Bhabinkamtibmas

  • PDIP Jabar Siap Pecat Ketua PAC karena Diduga Terlibat Kasus Intoleransi di Cidahu

    PDIP Jabar Siap Pecat Ketua PAC karena Diduga Terlibat Kasus Intoleransi di Cidahu

    Sebelumnya diberitakan, suasana mencekam terjadi saat puluhan warga menggeruduk sebuah rumah singgah di Kampung Tangkil, RT 004/RW 001, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.  

    Rumah singgah tersebut diduga digunakan sebagai tempat ibadah keagamaan tanpa izin resmi dari pemerintah, memicu keresahan di kalangan masyarakat.

    Keresahan warga memuncak pada pekan ini ketika ratusan penduduk dari Desa Tangkil mendatangi langsung rumah tersebut. 

    Massa mendesak agar aktivitas keagamaan yang berlangsung di sana segera dihentikan dan fungsi rumah dikembalikan sebagai tempat tinggal, sesuai dengan perizinan yang berlaku.

    Ketua RT 04, Hendra, membenarkan adanya aksi protes ini. Ia menjelaskan bahwa warga merasa resah lantaran rumah tersebut telah beberapa kali digunakan untuk kegiatan keagamaan, termasuk misa yang dihadiri oleh puluhan orang. Warga berharap pemerintah desa dan pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas.

    “Rumah ini sudah tiga kali digunakan untuk misa. Pernah suatu waktu ada 23 mobil dan satu bus datang. Kami sudah pernah menegur dan menolak agar tempat ini tidak dijadikan sarana peribadatan,” jelas Hendra dikonfirmasi pada Minggu (29/6/2025). 

    Kepala Desa Tangkil, Ijang Sehabudin, menegaskan bahwa pemerintah desa sebenarnya telah melakukan upaya mediasi sejak jauh hari. 

    Menurut Ijang, rumah tersebut secara legal hanya berizin sebagai rumah tinggal atau rumah singgah, bukan untuk kegiatan keagamaan. Namun, pemilik rumah tetap menggelar kegiatan ibadah meskipun telah mendapat teguran dan masukan dari warga setempat.

    “Legalitas tempat ini hanya untuk rumah singgah atau tempat tinggal. Tapi kenyataannya digunakan untuk ibadah. Masyarakat akhirnya bergerak sendiri karena merasa tidak dihargai,” ujarnya. 

    Ijang menambahkan bahwa pihak desa bersama unsur Muspika, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek Cidahu, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan, sudah mengambil langkah pencegahan konflik agama ini tiga minggu sebelumnya, namun kegiatan keagamaan tetap berlanjut.

  • Main Layangan, Bocah di Bogor Terkapar Jatuh dari Lantai 2

    Main Layangan, Bocah di Bogor Terkapar Jatuh dari Lantai 2

    Jakarta

    Video seorang bocah laki-laki terkapar di jalanan Desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, beredar di media sosial. Bocah malang itu disebut jatuh dari lantai dua sebuah rumah saat main layangan.

    Dalam video yang dilihat pada Jumat (11/7/2025), bocah tersebut tampak terjatuh sebelum terkapar. Seorang warga kemudian berada di lokasi kejadian dan memanggil warga lainnya.

    Tak lama, sejumlah warga tampak ramai berada di lokasi kejadian. Sementara bocah laki-laki tersebut masih dalam keadaan terkapar di jalan.

    Kasi Humas Polres Bogor Ipda Yulista mengatakan peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (10/7) kemarin. Korban merupakan bocah berusia 11 tahun berinisial R.

    “Seorang anak berusia 11 tahun mengalami kecelakaan jatuh dari lantai dua,” kata Yulista saat dikonfirmasi.

    Saat kejadian, terang Yulista, korban sedang bermain layang-layang bersama temannya. Mereka bermain layang-layang di lantai dua sebuah bangunan bengkel.

    Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Sementara itu, korban dilaporkan akan dilakukan tindakan operasi.

    “Bhabinkamtibmas telah melakukan pengecekan lokasi kejadian. Menurut keterangan Ketua RW, korban akan dilakukan tindakan operasi,” imbuhnya.

    (rdh/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar

    Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar

    Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar
    Tim Redaksi
     
    MAKASSAR, KOMPAS.com- 
    Seorang remaja putri berinisial CC (17) dianiaya oleh kekasihnya sendiri, RZ (21), di kawasan Jalan Opu Daeng Risadju, Kecamatan Mamajang, Kota
    Makassar
    , Kamis (10/7/2025) hingga babak belur.
    Penganiayaan
    terjadi setelah korban menagih uang Rp 2,5 juta yang telah digunakan pelaku selama menjalin hubungan asmara.
    Aksi kekerasan itu terekam kamera CCTV, berdasarkan video yang dilihat berawal saat korban datang dan langsung menemui pelaku yang tengah bekerja.
    Korban nampak marah sambil meminta uang kepada pelaku. Awalnya RZ hanya diam melihat sang kekasih memaki-makinya.
    “Mana uangku, mana uangku,” kata korban dalam video.
    Tidak lama, korban pun menampar pelaku hingga bajunya robek. Pelaku naik pitam dan langsung menganiaya korban.
    Beberapa warga yang melihat hal tersebut langsung berupaya melerai keduanya hingga menghubungi pihak kepolisian.
    Panit Resmob Polsek Mamajang Ipda Muhammad Rizal Taha mengatakan,
    penganiayaan
    dipicu pelaku sudah tidak tahan ditagih uang senilai Rp 2,5 juta yang digunakan pelaku selama berpacaran dengan korban.
    “Untuk motifnya setelah kami interogasi, pelaku merasa risih karena selalu didatangi oleh pacarnya atau korban untuk meminta uang. Sering melakukan penganiayaan, karena memang masih berbekas,” ucap Rizal kepada awak media, Kamis.
    Kata Rizal, warga setempat nyaris menghakimi pelaku saat menganiaya korban di muka umum, namun beruntung pihak kepolisian cepat datang ke lokasi.
    “Untuk pelaku memang nyaris diamuk massa, cuma kesigapan dari anggota Bhabinkamtibmas dan Resmob dapat mengevakuasi pelaku,” kata dia.
    Saat ini, pelaku sudah diserahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar untuk diperiksa lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

    Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau Megapolitan 10 Juli 2025

    Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pria berinisial FF (36) tewas usai ditusuk AN (24) di depan sebuah ruko Jalan Haji Jenih, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025).
    Peristiwa bermula saat pedagang kebab sekaligus saksi berinisial RAM sedang melayani pembeli pada pukul 19.45 WIB.
    Namun, tiba-tiba pelaku datang dan mengambil pisau milik RAM yang berada di atas meja gerobak kebab. Setalah itu, pelaku langsung lari menghampiri korban sambil menentang pisau.
    “Saksi satu (RAM) melihat korban dan pelaku sedang bertengkar. Tidak lama kemudian, pelaku larinke arah saksi satu sambil meletakkan pisau di meja gerobak kebab,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
    Usai meletakkan pisau, pelaku berjalan kaki dan diikuti oleh korban yang juga berjalan kaki menuju HF, seorang saksi sekaligus pedagang ayam goreng.
    “(Saat itu) korban menunjukan luka tusuk diperut, sambil korban bilang, ‘kena tusuk’, dan meminta saksi dua (HF) agar mengantar ke rumah sakit,” ungkap Reonald.
    Oleh karena itu, HF langsung mengambil sepeda motor dan bersama korban bertolak ke Rumah Sakit Harapan Bunda.
    Setalah 15 menit, HF meninggalkan rumah sakit karena sudah ada kerabat korban.
    “Namun, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
    Di sisi lain, pelaku ditangkap Bhabinkamtibmas dan Ketua RT setempat. Pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polsek Ciracas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aipda Jirin, Polisi yang Hadir Membawa Solusi di Bojonegoro

    Aipda Jirin, Polisi yang Hadir Membawa Solusi di Bojonegoro

    Bojonegoro

    Aipda Rahmad Muhajirin mengatakan tugas Bhabinkamtibmas adalah hadir dan menjawab setiap kebutuhan masyarakat. Rahmad Muhajirin mengatasi masalah warga mulai dari membangun komunitas tanggap bencana hingga menyediakan ambulans gratis untuk warga yang membutuhkan.

    detikcom melihat lebih dekat aksi yang dilakukan oleh Bhabinkamtimbas Ledok Kulon, Bojonegoro, Jawa Tengah (Jateng) tersebut. Aipda Rahmad Muhajirin atau biasa dipanggil Jirin adalah salah satu kandidat 3 besar Hoegeng Awards 2025 kategori Polisi Berdedikasi.

    Sejumlah program digagas oleh Aipda Jirin di Ledok Kulon. Pertama adalah membuat komunitas masyarakat tanggap bencana dan peduli sesama (Marcapada), untuk merespons banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

    “(Tahun) 2007 di Bojonegoro banjir besar itu luar biasa. Ibu saya itu kan di rumah bikin dapur umum. Malam itu saya pulang dan membawa bahan makanan. Dan anak-anak muda di sini yang itu sudah menunggu saya di sana dengan menggunakan perahu besar itu, menjemput saya. Bahan makanan itu dibawa, dinaikkan perahu, terus dibawa pulang ke rumah ibu saya,” kata Aipda Jirin dalam wawancara kandidat Hoegeng Awards 2025.

    Komunitas Marcapada ini akan mengevakuasi korban banjir. Mereka juga akan menyalurkan bantuan kepada korban. Selain itu, komunitas juga melakukan mitigasi dan pencegahan banjir.

    “Setelah selesai pasca banjir itu, kita melihat kondisi di pinggir Bengawan itu terjadi longsor. Nah jenis tanaman apa yang perlu kita tanam yaitu bambu. Sambil berjalan beberapa tahun itu ada yang berhasil menahan longsor, ada yang ikut longsor dan sebagainya. Sehingga kita lanjutkan lagi penanaman itu,” tutur dia.

    Layanan Ambulans Gratis

    Beberapa bulan program ambulans ini berjalan, koperasi syariah atau Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) desa setempat menawarkan untuk penyediaan ambulans gratis. Jirin kemudian menerima tawaran itu dan bertindak sebagai operator ambulans ketika di luar jam dinas.

    “Dan kebetulan BMT itu punya program membeli itu. Sehingga pada saat itu itu ditawarkan ke siapa saja. Saya tahu itu dan saya yang pertama yang mengacungkan jari saya bersedia mengoperasionalkan ambulan ini. Saya menjadi driver, membantu masyarakat setiap saat,” tutur dia.

    Kandidat Hoegeng Awards 2025 Aipda Rahmad Muhajirin Foto: 20 Detik

    Jirin mengoperasikan ambulans ini bersama satu warga lainnya yang merupakan pegawai koperasi tersebut. Jika Jirin sedang dinas, ambulans itu akan dioperasikan orang rekannya.

    Lansia di Kelurahan Ledok Kulon juga menjadi perhatian Aipda Jirin. Para lansia akan diberikan pendampingan hingga dibawa ke rumah singgah untuk perawatan bagi yang membutuhkan.

    “Setiap RT itu ada berapa lansia yang membutuhkan perhatian. Saya ikut terlibat di dalamnya. Jika ada kegiatan berkunjung itu saya juga melihat ikut mendampingi. Mungkin saat itu perlu dibawa ke rumah singgah,” jelasnya.

    Bangun Sumur Bor

    Pada tahun 2019, Aipda Jirin membangun sumur bor dengan biaya pribadinya. Pembangunan ini sebagai antisipasi kekurangan air pada saat musim kemarau.

    “Jadi sumur bor itu sudah kita mulai buatkan enam tahun yang lalu. Saat itu belum begitu terasa. Warga kekurangan air itu belum-belum terasa. Tapi enam tahun yang lalu saya sudah memprediksi kalau tahun ke depan itu akan terjadi kekurangan air,” tutur Jirin.

    Berkat sumur bor yang dibangun Jirin, warga tidak perlu jauh-jauh mengambil air pada saat musim kemarau. Air dari sumur bor itu disimpan di toren kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga setempat hingga musala.

    “(Kita) buat orang lain senang, buat orang lain bahagia, ya sudah lah kita bahagia, kita senang saja. Kita melakukannya dengan asik saja, tidak pernah terbebani, tidak pernah, saya senang saja. Jadi apa yang bisa saya lakukan hari ini, saya lakukan,” tutur Jirin.

    Bagi Jirin, banyak hal yang bisa dilakukan Bhabinkamtibmas untuk membantu masyarakat. Dia selalu ingin menjadi sosok yang mengatasi setiap masalah warga binaannya.

    “Masyarakat itu banyak yang membutuhkan, dengan Bhabinkamtibmas, banyak yang bisa dilakukan untuk masyarakat. Dan itu sudah kita saksikan, bahwa Bhabinkamtibmas di mana-mana itu sudah hadir, berbuat dan bermanfaat. Itu tetap semangat, ya mari kita laksanakan ini dengan ikhlas,” tutur dia.

    Plh Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Sudirman, mengaku bangga atas dedikasi yang dilakukan Aipda Jirin untuk warga binaannya di Kelurahan Ledok Kulon. Dia menyebut Aipda Jirin adalah sosok polisi yang ulet.

    “Bahwa Aida Rahmad Muhajirin ini anggota saya selalu membanggakan, menyenangkan. Jadi polisi yang ulet yang pandai bermasyarakat, dan senang melakukan perbuatan atau tindakan-tindakan yang bersama-sama masyarakat untuk menjadi manfaat di lingkungannya,” kata Sudirman.

    Kandidat Hoegeng Awards 2025 Aipda Rahmad Muhajirin Foto: 20 Detik

    Atasi Masalah Kelangkaan Minyak Goreng

    Mayoritas warga Ledok Kulon adalah pengusaha tahu dan tempat. Pada tahun 2022, para UMKM ini sempat hampir terancam tidak produksi karena kelangkaan minyak goreng.

    Aipda Jirin berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan hingga pabrik minyak goreng. Atas usaha itu, Aipda Jirin berhasil memenuhi kebutuhan minyak goreng warga dengan mendatangkan minyak goreng dengan truk tangki.

    “Untuk men-supply beberapa industri tahu di Ledok Kulon, itu kan membutuhkan hal yang luar biasa,” kata Ketua RT setempat, Kasirin.

    Selain itu, Lurah Ledok Kulon Siti Zumrotin Najiyati mengatakan Aipda Jirin adalah sosok yang luar biasa. Dia menyebut Aipda Jirin cepat tanggap dengan keluhan warga.

    “Beliau ini sangat berdedikasi, sangat membantu kami, baik terkait kamtibmas, maupun tentang kebencanaan, tentang kemanusiaan, apapun, beliau cepat tanggap dan dedikasinya sangat luar biasa,” pungkasnya.

    (lir/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kabaharkam: Waspadai narkoba masuk pedesaan

    Kabaharkam: Waspadai narkoba masuk pedesaan

    “Narkoba ini bahaya, di desa yang tergoda bukan warga saja, tapi aparat desa,”

    Garut (ANTARA) – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Muhammad Fadil Imran mengingatkan semua elemen masyarakat untuk mewaspadai narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya (narkoba) masuk ke pedesaan karena bisa membahayakan diri sendiri dan mengganggu keamanan.

    “Narkoba ini bahaya, di desa yang tergoda bukan warga saja, tapi aparat desa,” kata Fadil saat acara Penguatan Program Desa Bersinar Menuju Garut Tangguh Bersinar di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

    Ia menuturkan jajarannya selama ini terus melakukan berbagai upaya untuk memberantas peredaran maupun penyalahgunaan narkoba di seluruh daerah termasuk antisipasi masuk ke wilayah pedesaan.

    Menurut dia narkoba memiliki daya tarik yang bisa jadi lebih “cantik” daripada perempuan, sehingga siapa saja semua kalangan masyarakat bisa tergiur menyalahgunakan narkoba.

    “Sudah terjerat itu akan menjadi masalah besar,” katanya.

    Ia berharap pedesaan di Kabupaten Garut, khususnya Desa Sancang yang saat ini digelar acara Penguatan Program Desa Bersinar Menuju Garut Tangguh Bersinar agar tidak ada yang menyalahgunakan narkoba.

    Apabila narkoba sudah masuk ke kalangan masyarakat pedesaan, kata dia, dampaknya tidak hanya merusak dirinya sendiri, tapi juga menimbulkan persoalan gangguan keamanan di lingkungannya, salah satunya marak pencurian.

    Mereka yang ketergantungan narkoba, kata dia, untuk memenuhi kebutuhannya akan melakukan berbagai cara termasuk mencuri barang yang dapat dijual dan uangnya dibelikan narkoba.

    “Sudah ditangkap pelakunya, kenapa maling karena ketergantungan narkoba,” kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

    Ia menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian seperti Bhabinkamtibmas yang hadir di pedesaan untuk bersinergi dan harmonis bersama masyarakat untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

    Fadil optimistis adanya program saat ini yang digelar di pelosok daerah Garut tidak hanya sekadar slogan tapi menjadi gerakan besar bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat untuk menolak narkoba.

    “Kebersamaan dan kolaborasi yang kuat maka kita akan dapat menyelamatkan generasi bangsa,” katanya.

    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol Marthinus Hukom menambahkan, desa harus bersih dari narkoba untuk menuju Garut tangguh melawan berbagai ancaman narkoba.

    Ia menyampaikan persoalan narkoba saat ini tidak seperti dulu yang lebih banyak dan mudah beredar di kalangan perkotaan dan yang memiliki banyak uang, saat bisa bisa menyasar masyarakat di kampung-kampung.

    “Hari ini menyasar seluruh masyarakat sampai ke kampung-kampung,” katanya.***2***

    Pewarta: Feri Purnama
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu: Kamar Kos Terkunci, Tubuh Diselimuti, Kepala Dilakban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juli 2025

    Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu: Kamar Kos Terkunci, Tubuh Diselimuti, Kepala Dilakban Megapolitan 9 Juli 2025

    Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu: Kamar Kos Terkunci, Tubuh Diselimuti, Kepala Dilakban
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Penemuan jasad ADP berawal dari laporan warga pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 
    “Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Selasa, (8/7/2025).
    ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 
    Polisi menemukan sejumlah hal mencurigakan terkait kasus tewasnya ADP yang hingga kini masih menjadi misteri. 
    Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi menyebutkan, saat jasad ADP ditemukan, kondisi kamar indekos dalam keadaan terkunci dari dalam. Disebutkan pula bahwa tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh ADP. 
    “Tidak ada kerusakan sama sekali. Bahkan dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.
    Selain itu, tak ada barang yang hilang dari kamar indekos. 
    Meski begitu, Rezha tak menampik adanya kemungkinan unsur pidana dalam kasus ini. Saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini. 
    “Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan (pembunuhan). Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap dia.
    Sebelum ditemukan tewas, ADP sempat dihubungi sang istri pada Senin (7/7/2025) malam. Komunikasi terakhir keduanya terjadi pada pukul 21.00 WIB. 
    “Terus jam 5 pagi mungkin istrinya mengingatkan shalat atau apalah, tapi enggak bisa-bisa (dihubungi) sampai jam 7 atau jam 8 pagi,” ujar Rezha.
    Karena tidak mendapat respons, sang istri menghubungi penjaga kos. Dari situ, penjaga kos kemudian melaporkan ke Ketua RW, sebelum kemudian menghubungi polisi.
    “Si penjaga kos ke RW, RW ke Bhabinkamtibmas, baru kita datang ke TKP,” kata Rezha.
    Rezha menjelaskan, rumah indekos tempat korban tinggal memiliki sistem keamanan berlapis, sehingga hanya bisa diakses oleh penghuni.
    “Iya kan di situ kan kosan keluarga ya, dan
    double
    pintu, bukan tiba-tiba orang lain masuk langsung nyelonong ke pintu kamar ya, enggak seperti itu,” ujar Rezha.
    Ia juga menyebut, selama hampir dua tahun tinggal di rumah indekos itu, ADP hanya pernah dikunjungi oleh istrinya.
    “Yang datang ke situ pun juga hanya istrinya saja, orang lain tidak pernah datang ke sana. Dan dikuatkan dari keterangan si penjaganya memang yang datang ke sini hanya istrinya saja,” ucapnya.
    Salah satu tetangga indekos, Birvan Ariza Siregarsetela (39), mengaku baru mengetahui ADP merupakan diplomat Kemenlu setelah kejadian ini. Ia menyebut ADP sebagai sosok tertutup.
    “Aku enggak tau dia Kemenlu. Aku kira yang (tetangga lain). Makanya aku bilang, yang aku taunya orang Kemenlu itu paling ujung, di sudut kanan,” ujar Birvan.
    Menurut Birvan, interaksinya dengan korban hanya sebatas saling menyapa singkat saat berpapasan.
    “Kalau ketemu, tiap pagi dia mengelap motor, mengelap mobil. Aku mengelap motor, cuma bilang, ‘halo bang’, gitu aja,” ucapnya.
    Beberapa waktu sebelumnya, ADP disebut sempat menjual mobil. Kabar yang beredar menyebut korban akan pindah ke luar negeri.
    “Bulan lima (Mei) atau bulan enam (Juni) itu dijual mobilnya. Aku dapat info dari Pak Sis, yang jaga kos,” ujar Birvan.
    “Lho, kenapa? ‘Mau pindah ke luar kota’, ke China atau ke mana? ‘Ke luar negeri, mau pindah ke luar negeri’,” lanjutnya menirukan percakapan dengan penjaga kos.
    Polisi pun telah mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk dilakukan otopsi.
    Sejumlah barang bukti dan rekaman CCTV juga tengah dianalisis untuk mengungkap penyebab kematian.
    “Kita masih menunggu petunjuk otopsi dari RSCM ini,” tutup Rezha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kompolnas nilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan

    Kompolnas nilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai inovasi hingga kepemimpinan Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang masuk dalam nominasi “Kompolnas Award 2025”.

    “Penilaian kami, yakni inovasi, peran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), peran media, kepemimpinan (leadership) Kapolres dan penyelesaian masalah (problem solving) terhadap situasi di wilayah,” kata anggota Kompolnas Ida Oetari dalam peninjauan di Polsek Pesanggrahan Jakarta, Kamis.

    Ida mengatakan, Polsek Pesanggrahan masuk dalam lima nominasi terbaik dari 317 Polsek se-Indonesia untuk “Kompolnas Award 2025”.

    Dia menyatakan, kedatangannya untuk memastikan apakah data penilaian disampaikan sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

    Kegiatan itu mengundang anggota DPRD DKI Astrid Kuya, tokoh masyarakat seperti camat, tokoh agama, perwakilan masyarakat hingga Kelompok Kerja Wartawan Jakarta Selatan (Pokja Jaksel).

    “Kami meminta masukan dari masyarakat apa sih inovasi yang dilakukan Polsek ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Itu yang paling penting inovasinya,” katanya.

    Dia menilai dari hasil peninjauannya terbukti masyarakat menerima kehadiran Polsek Pesanggrahan karena terlayani dengan baik.

    Anggota Kompolnas Ida Oetari meninjau Polsek Pesanggrahan dalam penilaian nominasi “Kompolnas Award 2025”, Jakarta, Kamis (3/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    Salah satunya disebutkan terciptanya “Program Zero Tawuran” melalui pendirian “Pos Pantau Cegah Tawuran”.

    “Mereka merasa nyaman dilayani dengan baik, dulu ada tawuran sekarang tidak ada. Itu inovasi Polsek Pesanggrahan sehingga layak menjadi nominasi ‘Kompolnas Award 2025’,” ujarnya.

    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya optimis memenangkan “Kompolnas Award 2025” melalui beragam inovasi yang dilaksanakan.

    “Kami merevitalisasi total wilayah gedung Polsek Pesanggrahan, pelayanan SPKT dan SKCK berbasis digital hingga indeks kepuasan masyarakat menggunakan tablet,” ujar Seala.

    Kemudian, kantor Polsek juga menyediakan fasilitas berupa ruang anak, laktasi dan bagi penyandang disabilitas dengan tersedia jalan khusus hingga kursi roda.

    Saat ini Polsek Pesanggrahan dalam tahap pengembangan teknologi menggunakan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk pelaporan aduan serta pendataan setiap kegiatan masyarakat.

    Polsek Pesanggrahan mencatat sepanjang bulan Januari-April tahun 2025, telah menyelesaikan sebanyak 80 kasus melalui mekanisme penyelesaian masalah dan 103 publikasi pemberitaan media.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo serahkan tumpeng ke polisi pelopor sekolah untuk anak pemulung

    Prabowo serahkan tumpeng ke polisi pelopor sekolah untuk anak pemulung

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan potongan tumpeng kepada anggota Polri berprestasi yang berhasil membangun sekolah untuk ratusan anak pemulung di Jakarta Barat.

    Prosesi tersebut menandai rangkaian acara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa.

    Seusai memimpin jalannya upacara, Presiden Prabowo memperoleh kesempatan pertama untuk memotong bagian pucuk nasi tumpeng di podium kehormatan, yang menjadi simbolisasi rasa syukur Hari Bhayangkara.

    Potongan tersebut diberikan Presiden kepada Aiptu Agus Riyanto yang kini bertugas sebagai anggota Babinkamtibmas Polsek Kembangan, Polres Jakarta Barat.

    Agus Riyanto merupakan salah satu dari tiga prajurit Polri berprestasi pada peringatan kali ini karena membangun sekolah gratis untuk 160 anak pemulung.

    Sekolah itu bernama Taman Pendidikan Alquran (TPA) Maju Bersama yang sudah beroperasional sejak 2019 di Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

    Berangkat dari rasa keprihatinannya terhadap masa depan anak-anak pemulung, Agus merasa terpanggil memfasilitasi pendidikan dengan sumber pendanaan dari sampah plastik bernilai ekonomis yang dibawa siswa.

    Dari penjualan sampah tersebut, Agus mampu merekrut tenaga pengajar dari kalangan relawan di wilayah sekitar untuk mendidik anak pemulung pada rentang usia 4-13 tahun.

    “Sebagai Bhabinkamtibmas, tugas saya bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu masyarakat. Melihat banyak anak-anak yang putus sekolah, saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu,” ujar Agus dilansir dari laman resmi Polda Metro Jaya.

    Selain Agus, anggota Polri lainnya yang juga memperoleh potongan tumpeng adalah Aipda Muhammad Ivan, anggota Polres Singkawang, Kalimantan Barat.

    Irvan memperoleh potongan tumpeng kedua dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming atas prestasinya merawat masyarakat lanjut usia di panti jompo yang didirikannya sejak 2019. Hingga saat ini, tercatat 38 orang lansia yang ia rawat di Kota Singkawang.

    Potongan tumpeng terakhir diserahkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo kepada Brigpol Tiara Nissa Zulbida atas prestasinya sebagai salah satu lulusan terbaik di Turkish National Police Academy 2023.

    Tiara saat ini bertugas sebagai Individual Police Officer (IPO) pada misi MINUSCA di Bangui, Republik Afrika Tengah.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKM Masjid Lapor Kotak Amal Dicuri, Kapolres Tangsel Ganti Safe Deposit

    DKM Masjid Lapor Kotak Amal Dicuri, Kapolres Tangsel Ganti Safe Deposit

    Tangerang

    Pengurus Masjid Al-Hadi di Curug, Kabupaten Tangerang melaporkan pencurian kotak amal kepada Bhabinkamtibmas. Laporan ini direspons cepat oleh Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Victor Inkiriwang dengan mengganti kotak amal tersebut pakai safe deposit.

    Kapolres AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan pemberian safe deposit ini adalah wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, selain untuk mempererat silaturahmi di momen HUT Bhayangkara ke-79.

    “Pemberian safe deposit box ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk hadir dan memberi solusi nyata atas kebutuhan masyarakat,” ujar AKBP Victor dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Ustaz Amirullah (Pimpinan Ponpes Halimatul Sadiah), H. Muhtar Amin (Ketua DKM Masjid Al-Hadi), Ustadz Endang (Sekretaris DKM Masjid Al-Hadi), AKP Kresna Ajie Perkasa selaku Kapolsek Curug, AKP Warno (Kasat Binmas Polres Tangsel), Zuhri Saputra (Lurah Binong), Aipda Gumilar (Bhabinkamtibmas Kelurahan Binong), tokoh masyarakat, perangkat lingkungan Kampung Cijengir, serta jemaah majelis taklim.

    Victor mengatakan masjid menjadi tempat beribadah umat Muslim. Oleh karena itu, pemberian safe deposit ini diharapkan memberikan manfaat kepada pengurus maupun jemaah.

    “Kami menyadari bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan umat. Oleh karena itu, keamanan dan kenyamanannya menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.

    Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang memberikan safe deposit kepada DKM Masjid Al-Hadi di Curug, Tangerang, pada Senin (30/6/2025)/Foto: dok. Polres Tangsel

    “Berawal dari keresahan warga karena di mesjid ini pernah kehilangan kotak amal, kemudian pemasalahan tersebut kami sampaikan kepada Bhabinkamtibmas,” kata Muhtar.

    Aduan Muhtar ini disambut baik oleh Bhabinkamtibmas. Di momen HUT Bhayangakra, Kapolres AKBP Victor Inkiriwang memberikan bantuan safe deposit pengganti kotak amal yang dicuri.

    (mei/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini