Kementrian Lembaga: Bea Cukai

  • Jangan Tertipu! Ini Modus Baru Penipuan Online Mengatasnamakan Bea Cukai

    Jangan Tertipu! Ini Modus Baru Penipuan Online Mengatasnamakan Bea Cukai

    Jakarta: Belanja online makin praktis, tapi kamu juga harus makin waspada. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) baru-baru ini mengungkap maraknya penipuan bermodus toko online fiktif yang melibatkan oknum yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai.
     
    Menurut Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, pelaku biasanya menawarkan barang dengan harga sangat miring di media sosial seperti Facebook dan Instagram. 
     
    Setelah pembeli tertarik dan melakukan transaksi, pelaku lainnya menghubungi korban, mengaku sebagai petugas Bea Cukai, dan mengatakan bahwa barang tersebut ilegal.

    “Kami pastikan bahwa petugas Bea Cukai tidak menghubungi pengguna jasa secara langsung, dan seluruh pembayaran resmi terkait kepabeanan menggunakan kode billing yang langsung masuk ke kas negara, tidak pernah melalui rekening pribadi,” tegas Budi dilansir Antara, Kamis, 17 April 2025.
     

    Kronologi penipuan yang dialami korban
    Salah satu korban adalah pengguna X bernama el leyas, yang tertipu setelah membeli gamis dari akun Instagram @myeshafashion_. 
     
    Korban diminta mentransfer Rp275.000 ke rekening pribadi oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai bernama “Anita Iskandar”. 
     
    Dalihnya, paket tertahan karena pengiriman tidak resmi dan perlu dicek kuitansinya. Setelah uang ditransfer, pelaku menghilang dan menghapus semua jejak digitalnya.
    Ancaman dan tekanan jadi jurus pelaku
    Menurut Budi, pelaku sering menakut-nakuti korban dengan ancaman akan dipenjara atau dikenakan denda besar jika tidak segera membayar. Tekanan psikologis ini sering membuat korban panik dan langsung mentransfer uang.
     
    “Pola ini memperbesar risiko penipuan karena transaksi dilakukan di luar platform yang memiliki sistem perlindungan konsumen, sehingga menyulitkan pelacakan dan pengembalian dana jika terjadi kerugian atau penipuan,” ujar Budi.
     
    Bea Cukai mencatat, jumlah pengaduan kasus penipuan terus meningkat. Hingga Februari 2025, sudah ada 654 pengaduan, naik 9 persen dibanding Januari yang sebanyak 598 kasus. Dari jumlah itu, modus online shop fiktif menjadi yang paling dominan, mencapai 342 laporan.
    Tips agar tidak jadi korban
    Untuk mencegah penipuan, Budi menyarankan masyarakat untuk:
     
    – Tidak panik jika dihubungi seseorang yang mengaku dari Bea Cukai.
    – Tidak langsung mengirim uang ke rekening pribadi.
    – Selalu verifikasi informasi ke kanal resmi Bea Cukai, seperti Contact Center Bravo Bea Cukai: 1500225, media sosial resmi: @beacukaiRI, 
     
    “Kami berharap, dengan semakin meningkatnya kewaspadaan masyarakat akan modus dan ciri-ciri penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, jumlah korban dan kerugian dapat diminimalisasi. Tetap waspada, verifikasi setiap informasi, dan jangan ragu untuk melaporkan indikasi penipuan,” ucap Budi.
     
    Jangan biarkan uangmu melayang cuma karena tergiur diskon di toko online fiktif. Tetap hati-hati ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Penyelundupan 98 Kg Sabu di Aceh Digagalkan Polisi, 3 Pemasok Ditangkap

    Penyelundupan 98 Kg Sabu di Aceh Digagalkan Polisi, 3 Pemasok Ditangkap

    Aceh

    Upaya penyelundupan 98 kilogram sabu di wilayah Aceh digagalkan aparat kepolisian. Tiga orang yang berperan sebagai pemasok ditangkap.

    Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso membenarkan adanya pengungkapan puluhan kilogram sabu tersebut. Penindakan ini sejalan dengan commander wish-nya yang meminta jajaran untuk menindak peredaran narkoba dari hulu sampai hilir.

    “Sesuai commander wish saya, jajaran dari Ditresnarkoba Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang diduga pemasok dan barang bukti 98 kilogram sabu,” kata Brigjen Eko dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).

    “Mereka ini pemasok, jaringan internasional. Lebih lengkapnya ke Polda Aceh ya,” sambung Eko Hadi.

    Ketiga tersangka yang diamankan itu adalah SI (40), EW (24), dan RF (26). Para tersangka dibekuk oleh Satgassus Ditresnarkoba Polda Aceh di Sungai Raya Gampong Labuhan Keude, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, pada Rabu (16/4).

    Informasi yang dihimpun, kasus ini terbongkar setelah Tim Satgassus Ditresnarkoba Polda Aceh menerima informasi dari masyarakat bahwa di TKP tersebut diduga akan masuk narkotika jenis sabu dalam jumlah besar. Informasi tersebut menyampaikan barang dikirim dari laut dengan menggunakan boat jenis Oskadon warna merah bata.

    Atas informasi tersebut, Tim Satgassus Ditresnarkoba Polda Aceh yang di-backup oleh Satresnarkoba Polres Aceh Timur dan Bea Cukai Langsa langsung menuju TKP. Setiba di TKP, tim melihat satu unit boat yang dicurigai ditumpangi oleh 2 orang tekong.

    Tim selanjutnya menggeledah boat yang di dalamnya ditemukan 4 bungkus plastik biru ukuran besar, yang ternyata berisi 98 kilogram sabu.

    Selanjutnya, anggota menangkap pengendali darat dan penjemput barang. Total ada tiga orang yang ditangkap dalam operasi ini.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyuplai utama Apple di India, Foxconn dan Tata, menerbangkan 600 ton iPhone senilai hampir US$2 miliar (Rp33,6 triliun) ke Amerika Serikat (AS) pada Maret 2025. Ini adalah pengapalan dalam jumlah terbesar yang dilakukan dalam sebulan.

    Penerbangan iPhone skala besar itu dilakukan sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump beberapa saat lalu. Namun, aturan itu kemudian ditangguhkan hingga 90 hari.

    Hanya China yang tetap dihantam dengan tarif resiprokal sebesar 145%, kecuali untuk smartphone, komputer, dan chip yang dipisahkan dan akan dikenakan tarif dengan skema penghitungan berbeda.

    Hal ini menunjukkan kepanikan luar biasa raksasa teknologi dalam menghadapi teror tarif Trump. Saat pertama kali diumumkan, penyuplai Apple di India langsung menggenjot produksi dan memesan pesawat kargo untuk menerbangkan 600 ton iPhone ke AS.

    Sebelum tarif resiprokal ditangguhkan selama 90 hari, India dikenakan tarif 26%. Memang tak setinggi China, tetapi tetap berdampak besar.

    Foxconn yang merupakan penyuplai utama Apple di India mengekspor iPhone senilai US$1,31 miliar pada Maret 2025. Nilai pengapalan itu setara dengan penggabungan Januari dan Februari, menurut data bea cukai yang dilihat Reuters, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Adapun tipe iPhone yang dikapalkan adalah iPhone 13, 14, 16, dan 16e. Pengiriman terbaru ini membuat total pengapalan iPhone dari Foxconn India ke AS mencapai US$5,3 miliar sepanjang 2025.

    Sementara itu, nilai ekspor dan Tata yang merupakan penyuplai sekunder Apple sebesar US$612 juta pada Maret 2025. Angka itu lebih tinggi 63% ketimbang bulan sebelumnya dan sudah termasuk model iPhone 15 dan 16.

    Apple, Foxconn, dan Tata, tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Menurut data bea cukai, pengiriman iPhone dari Foxconn India ke AS pada Maret diterbangkan dari terminal bandara Chennai Air Cargo. Tujuannya beragam, termasuk Los Angeles dan New York. Chicago menjadi destinasi untuk mayoritas pengiriman iPhone dari India.

    Untuk mempercepat pengiriman, Apple melobi otoritas bandara India untuk memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses birokrasi bea cukai di bandara Chennai di negara bagian selatan Tamil Nadu, menjadi 6 jam dari 30 jam.

    Setidaknya 6 pesawat kargo digunakan dalam operasi tersebut, yang menurut salah satu sumber merupakan cara untuk memitigasi dampak tarif.

    (fab/fab)

  • Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut

    Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ecommerce China yang menjajakan barang super murah seperti Temu dan Shein dalam waktu cepat mendulang popularitas di ranah global. Kendati demikian, perang tarif Trump dan penghapusan kebijakan ‘de minimis’ menjadi tamparan keras bagi kedua perusahaan.

    Temu mengumumkan penutupan iklan Google Shopping di AS pada 9 April lalu. Peringkatnya di toko aplikasi aplikasi langsung merosot tajam dari urutan ke-3 atau ke-4 menjadi ke-58.

    Di saat bersamaan, Shein juga menunjukkan tanda-tanda keterpurukan. Sebagai informasi, Temu dan Shein menggunakan skema penjualan barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara, sehingga bisa menjual barang super murah.

    Popularitas Shein telah mendatangkan berkah bagi penduduk di wilayah selatan Guangzhou, China. Bahkan, area itu dijuluki ‘Desa Shein’. Pasalnya, ratusan pabrik memproduksi baju-baju murah untuk dijual dengan harga murah di area tersebut, yakni Distrik Panyu.

    Setiap tahunnya, Shein mampu menjual baju dan item fesyen lainnya senilai US$30 miliar. Selama ini, Shein diuntungkan kebijakan de minimis AS yang membebaskan pajak bagi barang-barang impor di bawah US$800. Namun, kebijakan tersebut dihapus dan berdampak besar bagi mata pencarian warga Desa Shein.

    Dalam kunjungan Reuters baru-baru ini ke Desa Shein, dilaporkan suasananya gelap gulita alias kelam.

    Tiga bos pabrik dan 4 penyuplai hilir lokal mengatakan pemesanan Shein anjlok, dipicu penghapusan kebijakan de minimis dan kekhawatiran tarif Trump.

    Mereka mempertimbangkan untuk mulai memindahkan fasilitas produksi ke Vietnam agar tak terdampak konflik geopolitik China-AS.

    Tarif 145% yang ditetapkan Trump dan kebijakan de minimis yang dihapus untuk barang-barang impor China memunculkan pertanyaan besar terkait masa depan pabrik-pabrik di Guanzhou dan Shein secara umum.

    Salah satu pemilik pabrik bernama Mr Li mengatakan sudah berbisnis sejak 2006. Ia memproduksi pakaian untuk pasar domestik dan internasional. Pabriknya sudah bermitra dengan Shein selama 5 tahun.

    Menurut penuturannya, pemesanan dari Shein pada tahun ini sudah menurun 50%. Pasalnya, pemesanan lebih banyak berpindah ke Vietnam.

    “Dampaknya sangat jelas. Tarif bukan sesuatu yang kami rasa akan berakhir dalam waktu dekat. Kami tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Di Desa Shein, ribuan manufaktur kontrak berskala kecil memproduksi barang-barang dalam jumlah relatif kecil, mulai dari crop top hingga rok mini. Harganya hanya beberapa yuan per item dan dengan cepat dikapalkan ke konsumen di seluruh dunia dengan harga beberapa dolar per item.

    “Sejujurnya, e-commerce cross-border berkembang sangat pesat dalam 2 tahun terakhir. Sebelumnya tak ada bisnis serupa di China,” kata pemilik pabrik lain, Mr Hu.

    “Ini semua berkat Xu Yuangtian dari Shein,” kata dia, merujuk pada pengusahan China-Singapura yang mendirikan Shein.

    Baru-baru ini, Shein telah mendapat persetujuan untuk IPO di Londong, tetapi masih menunggu persetujuan regulator China. Shein juga menggelontorkan investasi senilai 10 miliar yuan untuk proyek industri di China Selatan, termasuk US$500 juta untuk hub rantai pasokan di Distrik Zengcheng, Guangzhou.

    Mr Li dan Mr Hu mengonfirmasi laporan media sebelumnya yang menyebut Shein mulai melakukan diversifikasi penyuplai barang dan menggandeng manufaktur-manufaktur di Vietnam.

    “Sejak Imlek, ketika Trump dilantik sebagai Presiden AS, Shein telah menanyakan banyak pabrik besar untuk mencari cara membuka pabrik di Vietnam,” kata Mr Hu.

    Menurut Mr Hu, pabriknya terhitung kecil untuk menjadi kandidat yang bisa diberikan insentif oleh Shein untuk membuka pabrik di Vietnam. Pabriknya hanya memperkerjakan 100 orang dan memproduksi 200.000-300.000 item per bulan.

    Dalam pernyataannya ke Reuters, Shein membantah peralihan rantai pasokan ke luar China. Perusahaan mengatakan akan memprioritaskan penyuplai di China, bahkan ingin menambah 7.000 di tahun ini dari 5.800 penyulai pada tahun lalu.

    Shein tak menjawab pertanyaan soal isu insentif yang diberikan ke pabrik-pabrik besar untuk membuka fasilitas manufaktur di Vietnam.

    Tantangan Pindah ke Vietnam

    Foto: Pabrik garmen untuk Shein di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. (REUTERS/Casey Hall)
    Pabrik garmen untuk Shein di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. (REUTERS/Casey Hall)

    Langkah untuk beralih ke Vietnam dapat membantu Shein melanjutkan pengiriman barang ke AS tanpa membayar pajak sama sekali untuk paket-paket di bawah de minimis. Namun, tak ada kepastian hal ini akan selalu berlaku untuk Vietnam.

    Di sisi lain, perpindahan fasilitas ke Vietnam akan menciptakan kondisi yang disebut ‘Catch-22’. Maksudnya, akan ada potensi biaya yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama untuk produksi. Padahal, selama ini Shein mengutamakan bujet murah dan waktu cepat.

    “Diversifikasi basis manufaktur akan membawa perubahan besar bagi model bisnis Shein,” kata Sheng Lu, profesor studi fesyen di University of Delaware.

    Secara singkat, tanpa mengubah model bisnis untuk menggelontorkan ribuan gaya baru dengan pengiriman cepat ke konsumen akhir, Shein tak bisa melakukan diversifikasi fasilitas manufaktur.

    Sementara itu, tanpa diversifikasi pemasok dari China Selatan, Shein juga tak bisa mengirim produk-produk murah langsung ke konsumen AS karena ada tantangan tarif.

    “Model bisnis Shein sangat jenius. Namun, memindahkan model bisnis serupa ke tempat lain akan memicu masalah dalam hal waktu dan biaya,” kata Alison Layfield, direktur pengembangan produk di ePost Global yang membantu bisnis pengiriman cross-border dan persoalan bea cukai.

    “Tentu mereka akan membebankan biaya ke konsumen. Namun, konsumen tak akan lagi melakukan pemesanan dalam kuantitas sama dan harga yang dijual tak akan sama sepertu dulu,” ia menambahkan.

    Menurut Mr Li, pemindahan investasi ke Vietnam bukan pilihan menarik. Sebab, tenaga kerja di sana tidak bisa produktif seperti di China.

    “Di sini, kami bisa menyelesaikan 1.000 baju per hari. Di sana, bisa makan waktu sebulan,” kata dia.

    Mr Li berencana untuk mengubah fokus pabriknya dalam melayani pasar domestik. Untuk sesama pengusaha manufaktur, ia mengatakan opsinya memang tak enak dan menimbulkan dilema.

    “Hanya ada 2 pilihan. Pertama, bangkrut. Kedua, pindah ke Vietnam,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Tarif Trump: EU Tunda Tarif Balasan hingga Juli – Halaman all

    Tarif Trump: EU Tunda Tarif Balasan hingga Juli – Halaman all

    Komisi Eropa pada Senin (14/04) menyatakan akan menunda penerapan tarif balasan terhadap barang-barang Amerika Serikat (AS) senilai €21 miliar (sekitar Rp357 triliun) hingga 14 Juli. Penundaan ini bertujuan memberi waktu dan ruang bagi negosiasi antara Uni Eropa (UE) dan AS. Kebijakan tersebut mulai berlaku secara hukum pada Selasa (15/04), menurut pernyataan resmi dari Komisi Eropa.

    Langkah ini mengonfirmasi pernyataan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pekan lalu, yang menyatakan bahwa UE akan menangguhkan tindakan balasan sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan dagang.

    Langkah-langkah tarif dari pihak UE merupakan tanggapan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif atas impor baja dan aluminium dari Eropa sejak Februari. Selain itu, Trump juga mengumumkan tarif universal sebesar 20% atas barang-barang UE pada 2 April sebagai bagian dari paket tarif “resiprokal” besar-besaran.

    AS dan UE menuju meja perundingan

    Komisioner Perdagangan UE, Maros Sefcovic, melakukan perjalanan ke Washington DC pada hari yang sama untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan pejabat AS. Misinya adalah mencegah terjadinya perang dagang skala besar dan mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 90 hari yang telah disepakati.

    Sefcovic menyatakan bahwa UE siap bernegosiasi secara konstruktif dan terbuka terhadap kesepakatan yang adil. UE mengusulkan penghapusan tarif timbal balik (zero-for-zero) atas produk industri serta kerja sama dalam mengatasi hambatan non-tarif.

    “UE menganggap tarif AS tidak berdasar dan merugikan,” kata Komisi Eropa. “Kebijakan ini berisiko menimbulkan kerugian ekonomi tidak hanya bagi kedua belah pihak, tapi juga bagi perekonomian global.”

    Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menyampaikan optimisme terhadap kemajuan perundingan. Dalam wawancara dengan Fox Business Network, ia mengatakan bahwa diskusi dengan UE berjalan dengan baik dan menunjukkan kemajuan signifikan. Menurutnya, kesepakatan tersebut akan sangat menguntungkan pekerja AS, terutama di sektor industri otomotif.

    Menkeu AS: Kesepakatan tarif AS-Cina masih dimungkinkan

    Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa kesepakatan dagang dengan Cina masih mungkin terjadi meskipun tensi meningkat. Ia mengatakan, “Akan ada kesepakatan besar pada waktunya. Pemisahan tidak harus terjadi, tapi bisa saja.”

    Bessent menyoroti kompleksitas hubungan AS-Cina yang tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga strategis dan militer. Ia menyebut bahwa perang tarif antara kedua negara “bukan lelucon,” mengingat dampaknya yang luas.

    Saat ini, AS telah menaikkan tarif hingga 145% terhadap berbagai produk Cina, yang kemudian dibalas Beijing dengan tarif balasan sebesar 125%. Namun, AS memberikan pengecualian sementara terhadap beberapa produk penting seperti ponsel dan laptop. Meskipun demikian, Presiden Trump menegaskan bahwa tarif tambahan tetap sedang dipertimbangkan.

    Cina: “Langit tidak akan runtuh”

    Ekspor Cina pada Maret tercatat naik 12,4%, melampaui ekspektasi pasar. Kenaikan ini disebabkan oleh percepatan pengiriman oleh perusahaan sebelum tarif baru diberlakukan. Namun para analis memperkirakan pertumbuhan ekspor ini tidak akan berlangsung lama.

    “Ekspor akan melemah seiring kenaikan tarif AS,” ujar ekonom Zhiwei Zhang.

    Di sisi lain, impor Cina turun 4,3% secara tahunan. Meskipun angka ini negatif, penurunan tersebut lebih kecil dibanding dua bulan pertama tahun ini, yang menunjukkan adanya tanda pemulihan konsumsi domestik.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Ekspor Cina memang menghadapi tekanan global, tapi langit tidak akan runtuh,” kata Lyu Daliang, juru bicara Bea Cukai Cina.

    Dalam kunjungannya di Asia Tenggara, Presiden Cina Xi Jinping menegaskan, “Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan tarif. Proteksionisme bukan jalan keluar.”

    Xi mendorong penguatan kerja sama dengan Hanoi, terutama dalam rantai pasokan, kecerdasan buatan, dan ekonomi hijau, sambil menekankan pentingnya kemitraan produksi di tengah tekanan global.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

  • Anggota DPR minta pemerintah lindungi mahasiswa RI ditahan di AS

    Anggota DPR minta pemerintah lindungi mahasiswa RI ditahan di AS

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR Junico Siahaan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan seluruh jajaran perwakilan diplomatik Indonesia di Amerika Serikat untuk secara aktif memberikan perlindungan dan memastikan terpenuhinya hak-hak warga negara Indonesia (WNI) dalam menjalani proses peradilan di negara asing.

    “Kami mendesak Kemlu dan KJRI Chicago untuk terus memberikan pendampingan maksimal terhadap WNI kita yang ditangkap di Amerika Serikat. Ini bukan hanya soal kasus hukum perorangan, tetapi menyangkut muruah negara dalam melindungi warganya di luar negeri,” kata Junico dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, saat menanggapi soal penahanan seorang mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia di Amerika Serikat (AS).

    .Seperti diketahui, seorang mahasiswa Indonesia bernama Aditya Harsono Wicaksono yang tinggal di Marshall, Minnesota, ditangkap oleh agen Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS atau Immigration and Customs Enforcement (ICE) di tempat kerjanya pada 27 Maret lalu.

    Penahanan Aditya dilakukan beberapa hari setelah visa mahasiswanya dicabut secara tiba-tiba. Pria berusia 33 tahun itu diduga ditangkap karena mengikuti aksi protes terkait kematian George Floyd yang memicu gerakan Black Lives Matter pada tahun 2021.

    Aditya saat ini masih ditahan di Kandiyohi County Jail, Marshall, Minnesota. Pihak Kemlu dan Kementerian Hukum disebut telah melakukan pendampingan untuk Aditya.

    Nico Siahaan, sapaan akrab Junico Siahaan, menegaskan Aditya harus mendapat perlindungan maksimal berdasarkan prinsip keadilan universal dan asas non-diskriminasi.

    “Indonesia harus menunjukkan bahwa kita serius dalam memperjuangkan hak-hak hukum setiap warga negara, apalagi ketika menghadapi sistem hukum asing yang memiliki dinamika dan tantangan tersendiri. Pendampingan hukum harus dilakukan secara intens dan profesional,” ujar Nico.

    Aditya juga pernah tercatat mendapat gugatan hukum karena melakukan tindak perusakan properti yang masuk dalam fourth degree offense saat melakukan aksi protes. Dia ditangkap dalam demonstrasi setelah diberlakukan jam malam di Minnesota. Aditya juga telah menjalani persidangan dan diputuskan bebas dengan jaminan.

    Aditya diketahui memegang visa pelajar F-1 dan telah menyelesaikan gelar master di Southwest Minnesota State University pada 2023. Saat visanya dicabut, Aditya sebenarnya tengah menanti proses permanen tinggal di AS melalui pengajuan kartu hijau (green card) usai menikah dengan warga setempat.

    Nico pun menilai, kasus ini merupakan pengingat bahwa dinamika sosial-politik di negara seperti AS sangat kompleks. Untuk itu ia mengimbau WNI yang bermigran untuk cermat melihat situasi di negeri orang.

    “Kami mengimbau WNI, khususnya pelajar dan diaspora di AS, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyuarakan opini. Ini bukan soal membatasi kebebasan berekspresi, tetapi lebih kepada memahami konteks politik dan hukum yang berlaku di negara tempat tinggal masing-masing,” ungkap Nico.

    Menurut Nico, kebebasan berekspresi itu merupakan hak setiap orang, apalagi dalam menyangkut hal-hal kemanusiaan.

    “Saya hanya mengimbau untuk lebih berhati-hati. Bukan kita mengesampingkan sisi kemanusiaan dan juga solidaritas, tapi ketika kita menyampaikan isu hari ini di Amerika, saya harap bisa berpikirlah seribu kali untuk itu, apalagi dengan posisi sebagai pendatang,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Nico kembali meminta pemerintah untuk hadir dan aktif melindungi warganya yang berada di luar negeri. Ia mendorong adanya bantuan hukum terbaik dari pemerintah bagi Aditya.

    “Negara harus hadir untuk memberikan perlindungan hukum dan bantuan diplomatik sebesar-besarnya. Itu adalah mandat konstitusi yang tidak boleh diabaikan,” tegas Nico.

    Secara khusus, anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan luar negeri itu menyoroti tantangan yang dihadapi WNI di negara seperti AS yang sistem hukumnya sering kali kompleks dan tidak selalu mudah dipahami.

    Menurut Nico, ketika seseorang sudah ditetapkan sebagai pelanggar oleh otoritas di sana, maka proses hukum bisa menjadi sangat sulit apalagi bagi warga negara asing.

    “Maka kehadiran negara sangat diperlukan. Kita tahu Amerika Serikat ini negara yang unik. Kalau mau dibilang aneh juga bisa. Terutama dengan pemimpinnya yang sekarang, peraturannya sering berubah-ubah,” ucap Legislator dari Dapil Jawa Barat I tersebut.

    Untuk itu, Nico mengingatkan betapa pentingnya agar Indonesia segara mengisi posisi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang sudah kosong selama 2 tahun. Ia mengatakan kehadiran Dubes RI untuk AS sangat diperlukan, utamanya untuk menangani berbagai kasus terkait WNI yang berada di negeri Paman Sam itu.

    “Tanpa kehadiran duta besar, respons terhadap kasus-kasus seperti ini bisa menjadi lebih lambat dan tidak maksimal. Kita butuh wakil yang mampu membuka dialog langsung dengan pemerintah AS demi melindungi kepentingan warga kita,” ujar Nico.

    Ditambahkannya, kehadiran Duta Besar tak hanya berfungsi sebagai perwakilan Indonesia di negara lain tapi juga untuk penguatan diplomasi perlindungan WNI. Khususnya dalam konteks kasus-kasus hukum yang bersinggungan dengan isu politik, sosial, atau HAM di negara tempat WNI berada.

    Nico mengatakan ini harus menjadi momentum refleksi. Perwakilan Indonesia di luar negeri bukan hanya menjadi penjaga hubungan bilateral, tetapi juga garda depan perlindungan warga negara.

    “Seperti yang disampaikan Ketua DPR, Ibu Puan Maharani, kami berharap Pemerintah segera mengirimkan nama calon Dubes RI untuk AS untuk dipertimbangkan oleh DPR. Dengan begitu, posisi Dubes kita di AS yang kini kosong bisa segera terisi dan memaksimalkan fungsi diplomasi,” tutur Nico.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengguna TikTok di AS Diajak Beli Barang Langsung dari Pabrik China

    Pengguna TikTok di AS Diajak Beli Barang Langsung dari Pabrik China

    Jakarta

    Pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) dibanjiri dengan video-video dari para influencer China yang mengajak mereka untuk membeli langsung dari pabrik di China. Hal ini demi menghindari tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donaltd Trump.

    Sebagian besar video tersebut menampilkan pabrik-pabrik di China yang mengklaim memasok merek-merek ternama mulai dari Lululemon Athletica, Louis Vuitton, hingga Nike.

    Para influencer mengekspos bagaimana sebagian besar barang konsumen dibuat di negara dengan perekonomian terbesar keduadunia ini. Banyak dari mereka memberikan URL situs web dan detail kontak agar mereka dapat memesan langsung dari para pemasok ini.

    “Mengapa Anda tidak menghubungi kami dan membeli dari kami? Anda tidak akan percaya dengan harga yang kami berikan,” kata seorang kreator yang menjual tas mewah yang dikutip detikINET dari Hindustan Times, Selasa (15/4/2025).

    Dalam video lainnya, kreator TikTok @LunaSourcingChina, berdiri di depan sebuah pabrik yang disebutkan membuat legging yoga merek Lululemon seharga USD 5 hingga USD 6, sedangkan di AS harganya lebih dari USD 100.

    “Bahan dan pengerjaannya pada dasarnya sama karena berasal dari jalur produksi yang sama,” katanya.

    Selain itu, ada juga video yang menunjukkan seorang pria yang mengaku memiliki akses ke pabrik yang memproduksi tas Louis Vuitton, yang menurutnya dapat dijual langsung ke pelanggan hanya USD 50.

    Melansir dari The Independent, kedua perusahaan tersebut telah menyangkal produk mereka dibuat di China, dan para ahli mengatakan bahwa video-video tersebut kemungkinan besar merupakan upaya produsen palsu atau penipu yang memanfaatkan kondisi tarif Trump untuk mendongkrak penjualan.

    “Mereka mencoba mencampuradukkan produsen palsu di China dengan produsen asli,” kata Conrad Quilty-Harper, penulis Dark Luxury, sebuah buletin tentang industri barang mewah.

    “Mereka sangat pintar menggunakan media sosial, dan mereka sangat efektif dalam mendorong permintaan di Barat,” tambahnya.

    Louis Vuitton telah mengatakan berulang kali tidak memproduksi produk di China. Lalu juru bicara Lululemon menyebut memproduksi sekitar 3% dari barang jadi di China dan produk asli hanya tersedia untuk dibeli di toko-toko Lululemon, situs web resmi, dan mitra resmi.

    Para pengguna TikTok telah melaporkan bahwa video-video tersebut muncul di feed mereka dalam beberapa hari terakhir karena perang dagang antara AS dan China yang kian memanas.

    Trump memberlakukan pungutan sebesar 145% untuk semua barang dari China, tapi pemerintahannya sejak itu mengumumkan bahwa smartphone dan beberapa perangkat elektronik lainnya akan dikecualikan. China merespons dengan menerapkan tarif 125% pada impor Amerika.

    Banyak dari video-video tersebut merupakan iklan apik dan diproduksi besar-besaran yang dibuat para influencer yang menurut para ahli kemungkinan besar memang dibayar oleh para produsen. Dan beberapa video lain dibuat dengan anggaran rendah di pabrik atau gudang.

    Diketahui pasar barang palsu di China adalah yang terbesar di dunia. Bea Cukai AS telah menyita barang-barang palsu senilai sekitar USD 1,8 milia pada tahun 2023. Quilty-Harper mengatakan bahwa industri barang palsu di China telah menjadi perhatian perusahaan-perusahaan Barat selama bertahun-tahun.

    “Ini adalah bagian dari pertarungan geopolitik yang sangat besar antara Amerika dan China atas kekayaan intelektual. Dan sangat menarik untuk melihat pertarungan propaganda semacam ini terjadi di video TikTok yang memiliki trafik tinggi ini,” tambahnya.

    (jsn/jsn)

  • Trump Longgarkan Tarif Ponsel dan Chip China, tapi Apa Benar Bebas Pungutan? – Halaman all

    Trump Longgarkan Tarif Ponsel dan Chip China, tapi Apa Benar Bebas Pungutan? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali memicu kebingungan soal tarif perdagangan dengan Tiongkok.

    Tiga hari setelah pemerintahannya mengumumkan pengecualian terhadap sejumlah barang elektronik dari tarif, Trump justru mengancam akan mengenakan bea baru.

    Telepon pintar, laptop, flash drive, dan beberapa produk teknologi lainnya dikecualikan dari tarif yang diberlakukan sejak Rabu (2/4/2025).

    Pengecualian ini memberikan napas lega bagi perusahaan teknologi AS, seperti Apple dan Nvidia yang sangat bergantung pada manufaktur China.

    Saham keduanya langsung naik setelah pemberitahuan resmi dirilis oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada Jumat (11/4/2025).

    Namun, pengumuman lanjutan pada Senin (14/4/2025) justru memicu kritik terhadap Trump.

    Para pengamat dan lawan politiknya menuduhnya tidak konsisten dan mencabut banyak tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan terhadap Tiongkok.

    Padahal, tarif yang dicabut itu hanyalah sebagian dari serangkaian bea masuk yang dikenakan dalam perang dagang antara AS dan China.

    Perang tarif ini sudah dimulai sejak masa jabatan pertama Trump dan berlanjut saat Presiden Joe Biden menjabat, dengan tarif tambahan terhadap barang-barang dari China.

    Lalu, apakah benar barang elektronik China kini bebas dari tarif AS?

    Barang Apa Saja yang Dikecualikan?

    Pada Jumat (11/4/2025), pemerintahan Trump mengeluarkan daftar produk yang dikecualikan dari tarif.

    Produk tersebut termasuk komputer, laptop, disk drive, peralatan pemrosesan data otomatis, ponsel pintar, kartu memori, modem, router, layar panel datar, dan perangkat semikonduktor.

    Kebanyakan dari barang-barang ini tidak diproduksi di dalam negeri, melainkan di Tiongkok.

    Tarif yang dikenakan sebelumnya dinaikkan secara bertahap: dari 20 persen pada 2 April, menjadi 54 persen, lalu 104 persen pada 3 April, hingga mencapai 145 persen pada 4 April.

    Menurut analisis firma keuangan Capital Economics, pengecualian ini mencakup 23 persen dari total impor AS dari China.

    Firma tersebut menyebut langkah itu sebagai “bantuan yang baik” bagi CEO Apple, Tim Cook.

    Apa Kata Trump?

    Pada Minggu (13/4/2025), Trump membantah bahwa ia telah meringankan beban tarif untuk China.

    “TIDAK ADA SEORANG PUN yang ‘lepas dari tanggung jawab’ atas Neraca Perdagangan yang tidak adil,” tulisnya di platform media sosial Truth.

    Trump menuduh Tiongkok sebagai negara yang “memperlakukan kita dengan paling buruk”.

    Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menjelaskan bahwa pengecualian tarif ini bersifat sementara.

    Menurutnya, barang elektronik China memang dibebaskan dari tarif awal 2 April, tapi akan tetap menghadapi bea masuk baru yang sedang dipersiapkan.

    “Barang elektronik dikecualikan dari tarif timbal balik, tetapi masih termasuk dalam tarif semikonduktor yang akan diberlakukan satu atau dua bulan lagi,” kata Lutnick kepada ABC News.

    Trump bahkan mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif baru terhadap semikonduktor dari China pada hari Senin.

    Apakah Barang Elektronik China Benar-Benar Bebas Tarif?

    Tidak.

    Pengecualian yang diumumkan hanya berlaku untuk tarif tambahan yang diberlakukan sejak 2 April.

    Barang-barang seperti iPhone dan laptop masih menghadapi tarif dasar sebesar 20 persen.

    Tarif itu diberlakukan Trump secara bertahap sejak 20 Januari, saat ia menjabat kembali, hingga 2 April.

    Tarif atas semikonduktor yang diumumkan pada Jumat juga bukan pembebasan total.

    Faktanya, tarif 50 persen terhadap semikonduktor dari China yang diberlakukan oleh Presiden Biden pada 1 Januari masih berlaku.

    Trump belum mencabut tarif itu.

    Sebagian besar perangkat elektronik menggunakan semikonduktor ini, sehingga tetap terdampak.

    Selain itu, sanksi era Biden terhadap perusahaan semikonduktor China juga masih berlaku, membatasi akses mereka terhadap chip kelas atas.

    Langkah Trump Selanjutnya

    Trump menyatakan akan meluncurkan “Investigasi Tarif Keamanan Nasional” terhadap rantai pasokan semikonduktor.

    Ia menuding China terlalu dominan dalam rantai pasokan global.

    Pada 2023–2024, China mengekspor chip senilai $647 juta ke AS, menurut Observatory of Economic Complexity.

    Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, menyatakan AS akan meninjau apakah impor semikonduktor membahayakan keamanan nasional.

    “Semikonduktor adalah bagian penting dari banyak peralatan pertahanan,” kata Hassett kepada CNN.

    Ia merujuk pada Pasal 232 dari Undang-Undang Perluasan Perdagangan AS, yang memberi presiden kewenangan membatasi impor untuk alasan keamanan nasional.

    Bagaimana Kondisi Perang Dagang Saat Ini?

    Tarif terhadap barang elektronik dan semikonduktor hanyalah bagian dari perang dagang AS-China yang semakin memanas sejak 2 April.

    China membalas dengan mengenakan tarif 125 persen terhadap barang-barang AS.

    Sementara itu, ekspor China ke AS kini dikenakan tarif sebesar 145 persen, kecuali untuk produk yang dikecualikan.

    Negara-negara lain telah bernegosiasi untuk menghindari tarif tinggi AS.

    Namun, China tidak termasuk dalam kesepakatan yang memberikan jeda 90 hari tersebut.

    Trump menyebut gejolak pasar saham sebagai konsekuensi “jangka pendek” dari pengaturan ulang perdagangan global.

    Namun, para analis memperkirakan inflasi akan meningkat.

    Mereka menilai pengecualian tarif pada Jumat menunjukkan pemerintah mulai menyadari dampak buruk tarif terhadap produsen dan konsumen AS.

    Apple adalah contoh nyata.

    Sekitar 90 persen iPhone dirakit di Tiongkok melalui mitra lokalnya, Foxconn.

    Sebanyak 80 persen produk Apple berasal dari China.

    Kelompok pelobi yang mewakili Intel, Nvidia, dan perusahaan teknologi lainnya terus mendorong Washington untuk mencapai kesepakatan dagang.

    Sektor Lain yang Terdampak

    Pada Maret lalu, Trump memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium dari semua negara, termasuk China.

    China adalah produsen baja dan aluminium terbesar di dunia.

    Meskipun ekspor bajanya ke AS hanya 4,1 persen dari total produksi nasional, ekspor aluminium mencapai 16 persen.

    Pada 3 April, AS juga menerapkan tarif 25 persen terhadap mobil impor.

    Ekspor mobil China ke AS hanya 2 persen dari total impor mobil AS, atau sekitar 0,4 persen dari penjualan mobil 2024, menurut S&P.

    Namun, karena produsen mobil China terlibat dalam rantai pasokan global, tarif itu tetap berdampak signifikan.

    Mulai 3 Mei, tarif 25 persen juga berlaku untuk semua suku cadang mobil impor.

    Meski pemerintah Trump menyarankan warga AS membeli mobil buatan dalam negeri, para ahli memperingatkan bahwa tidak ada mobil yang sepenuhnya bebas dari komponen impor.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kerja Sama China-Indonesia Kian Penting Saat Dunia Bergolak

    Kerja Sama China-Indonesia Kian Penting Saat Dunia Bergolak

    JAKARTA – Kementerian Luar Negeri China menyebut kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia makin penting dan diperlukan saat dunia sedang bergejolak.

    “Kemarin menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Di tengah meningkatnya gejolak dalam lanskap internasional, kerja sama strategis menyeluruh antara China dan Indonesia menjadi semakin penting,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 14 April dilansir ANTARA.

    Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan China dimulai pada 13 April 1950, tidak lama setelah Indonesia merdeka dan China dipimpin oleh Partai Komunis di bawah pimpinan Mao Zedong. Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengakui China secara diplomatik.

    “China dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan kekuatan penting dalam kelompok ‘Global South’. Kerja sama antara kedua negara memiliki signifikansi strategis dan pengaruh global,” kata Lin Jian.

    Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto, menurut Lin Jian, juga sudah bertukar pesan ucapan selamat, memuji perkembangan hubungan bilateral, dan menekankan keduanya akan saling mendukung prospek pembangunan nasional masing-masing negara.

    “Kedua pemimpin juga ingin agar dapat bersama-sama maju dalam jalur modernisasi masing-masing, dan memimpin hubungan bilateral lebih erat lagi. Kami memiliki keyakinan penuh pada masa depan yang lebih baik dari pertumbuhan hubungan China-Indonesia,” ujar Lin Jian.

    Dalam perayaan ke-75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia, Lin Jian mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan, kemakmuran, dan stabilitas regional.

    “China juga siap untuk berkoordinasi lebih erat dengan negara-negara besar dalam menanggapi tantangan global, menjaga sistem perdagangan multilateral dan rantai industri dan pasokan tetap stabil dan lancar serta menunjukkan pengaruh komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama di kawasan dan dunia pada umumnya,” ujar Lin Jian.

    Dunia internasional saat ini menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari persoalan keamanan seperti konflik di Ukraina karena serangan Rusia, perang di Palestina hingga meruncingnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat usai Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor senilai 145 persen atas barang-barang asal China. China pun membalas dengan pemberlakuan pungutan impor senilai 125 persen.

    Hubungan Indonesia-China erat terjalin di bawah Presiden Soekarno sejalan dengan kesamaan ideologi anti-imperialisme dan semangat non-blok.

    Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi bentuk penguatan kerja sama, Indonesia dan China karena keduanya sama-sama menjadi pemrakarsa acara tersebut.

    Namun setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, hubungan diplomatik putus karena muncul tuduhan keterlibatan China dalam mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Di bawah Pemerintahan Presiden Soeharto pada 1967, Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan China.

    Selama periode ini, hubungan hanya berlangsung sangat terbatas dan informal. Indonesia pun menjalin hubungan dengan Taiwan.

    Kemudian pada 1990, masih di bawah Pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia memulihkan hubungan diplomatik dengan China pada 8 Agustus 1990 dan mengakui prinsip “Satu China”, sehingga hanya mengakui Republik Rakyat China sebagai negara China satu-satunya di dunia.

    Sejak era reformasi di Indonesia, hubungan Indonesia dan China pun semakin erat. Pada 2005, kedua negara mendeklarasikan hubungan “Strategic Partnership” (Kemitraan Strategis) dan pada 2013 status hubungan tersebut ditingkatkan menjadi “Comprehensive Strategic Partnership”/”Kemitraan Strategis Komprehensif” yang mencakup bidan perdagangan, investasi, dan pertahanan.

    Di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ikut bergabung dalam “Belt and Road Initiative” dengan salah satu proyek infrastruktur yang berhasil dilakukan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

    Berdasarkan catatan Bea Cukai China, perdagangan bilateral Indonesia-China pada 2024 mencapai 147,78 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia mencapai 71,09 miliar dolar AS, sedangkan impor dari China sebesar 76,69 miliar dolar AS. China menjadi yang terbesar di atas Amerika Serikat dan Jepang.

    Sementara Investasi Asing Langsung (FDI) China di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 8,1 miliar dolar AS (ketiga terbesar) atau meningkat 9,4 persen dibanding 2023. Nilai tersebut masih di bawah nilai investasi dari Hong Kong (8,2 miliar dolar AS) dan Singapura (20,1 miliar dolar AS).

  • AHY Resmikan Terminal Feri Internasional Gold Coast, Dorong Batam jadi Katalis Wisata dan Investasi

    AHY Resmikan Terminal Feri Internasional Gold Coast, Dorong Batam jadi Katalis Wisata dan Investasi

    Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Polisi Listio Sigit Prabowo mengatakan dengan di bukanya Dermaga Baru Pelabuhan Ferry Internasional Gold Coast di Batam, satu sisi berpotensi meningkatkan Ekonomi, investasi dan Pariwisat.

    Namun sisi lainnya harus mewaspadai potensi ke rawanan tindak Pidana Penjualan Orang ke Luar negeri dan meningkatnya trafik Narkotika.

    “Sisi lain saya berpesan, satu sisi kita menghadapi banyak permasalahan penyelundupan tenaga kerja ilegal, ini harus jadi perhatian kita bersama,” kata Listio.

    Ia menyebutkan bahwa dirinya mendapat laporan penyelundupan bukan hanya masuk melaui pelabuhan tikus melainkan pelabuhan resmi domistik maupun internasional.

    “Saya titip tolong diawasi petugas yang ada, baik dari Bea cukai, Imigrasi maupun kepolisian,” tegas Listio.

    Ditempat yang sama Gubernur Kepri Ansar Ahmad menambahkan bahwa Kehadiran Gold Coast ini akan memperkuat peran Kepri sebagai pintu gerbang utara Indonesia.

    “Kami yakin infrastruktur konektivitas seperti ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” kata dia.

    Saat ini, Kepri memiliki total 33 pelabuhan, terdiri dari 25 domestik dan 8 internasional, termasuk lima di Batam. Selain itu, tersedia pula dua terminal yacht yang mendukung sektor wisata bahari.