Kementrian Lembaga: Bawaslu

  • Kalah Versi Quick Count, RK Bicara Potensi Pilkada Jakarta 2 Putaran

    Kalah Versi Quick Count, RK Bicara Potensi Pilkada Jakarta 2 Putaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Calon gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil berbicara kemungkinan penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024 dua putaran, seusai hasil quick count menunjukkan angka yang sengit antara dirinya dengan calon gubernur nomor urut 02 Pramono Anung.

    Ia mengatakan, dari hasil quick count dari berbagai lembaga survei, hingga kini belum ada yang menembus angka 50%, termasuk suara untuk Pramono-Rano. Sebagaimana diketahui, hasil quick count di empat lembaga survei hingga saat ini menunjukkan Pramono-Rano Karno (Bang Doel) unggul tipis atas paslon Ridwan Kamil (RK)-Suswono.

    “Kami mengamati mayoritas belum ada yang tembus satu putaran atau 50% ya. Semua ada di margin error,” kata RK di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/11/2024)

    Selain mencermati hasil hitung cepat atau quick count, RK juga mengaku masih menunggu putusan real count dari KPUD Jakarta untuk mengonfirmasi hasil final dan formal terkait Pilkada 2025.

    “Yang saya yakini bahwa perhitungannya akan apa adanya, tidak dikurangi, tidak dilebihkan, karena kami meyakini dan terima kasih KPUD, Bawaslu, dan KPPS semua melakukan kerja-kerja luar biasa,” ucapnya.

    Pada kesempatan itu, RK juga berbicara tentang kemungkinan adanya dua putaran Pilgub DKI Jakarta, karena menurutnya belum ada pasangan calon yang mendapat suara lebih dari 50%. Jika dua putaran Pilkada 2024 terjadi, ia memastikan akan tetap semangat dalam kontestasi.

    “Andaikan ternyata harus dua putaran untuk kita terus bersemangat dan berkomitmen untuk menjalankan proses yang kedua ini dengan jujur dengan integritas agar yang terpilih betul-betul memiliki legitimasi dalam menjadi pemimpin di Jakarta,” papar RK.

    (arj/mij)

  • Sarno Ditangkap Warga karena Bawa Tas Isi Uang Rp 135 Juta, Ngaku usai Ditampar: Disuruh Calon Wabup

    Sarno Ditangkap Warga karena Bawa Tas Isi Uang Rp 135 Juta, Ngaku usai Ditampar: Disuruh Calon Wabup

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus serangan fajar pada momen Pilkada 2024 di Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terungkap.

    Seorang pria bernama Sarno ditangkap warga pada Rabu (27/11/2024) dinihari.

    Sarno mengaku berasal dari Dusun Erang.

    Warga yang melakukan penangkapan lantas menggeledah tas jinjing yang dibawa pria tersebut dan ditemukan segopok uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.

    Adapun jumlah uang yang ada dalam tas tersebut sebanyak Rp 135 juta.

    Video penangkapan itu kemudian viral di media sosial.

    Melansir dari Kompas.com, tampak sejumlah warga mengerumuni pria tersebut dan menginterogasinya mulai dari identitasnya hingga tujuan uang tersebut dibawa.

    Sejumlah warga lain tampak emosi namun ditenangkan warga lainnya.

    “Ose (kamu) jawab jujur, uang ini dapat dari mana dan tujuannya untuk apa? Jawab jujur, kalau tidak ose tidak akan keluar dengan selamat dari sini,” tanya seorang warga dengan nada tegas kepada Sarno, disambung warga lain.

    Dari rekaman video, Sarno terlihat gugup dan takut saat berdiri dengan memegang tas berisi uang, sambil menjawab pertanyaan dari warga.

    Dia menjawab pertanyaan dengan nada terbata-bata saat warga terus menginterogasinya.

    Lantaran dinilai berbelit-belit, seorang warga lantas menampar wajah Sarno.

    Dalam kondisi tertekan, Sarno lantas mengakui bahwa uang yang dibawa itu diperintahkan oleh seorang calon wakil bupati.

    Namun, ia mengaku tidak tahu tujuannya untuk apa.

    “Saya tidak tahu uang ini untuk apa,” katanya.

    Terkait kejadian itu, Kapolsek Huamual Ipda Salim Balami yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    “Itu kejadiannya dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIT, lokasinya di sekitar pom bensin mini di jalan masuk Desa Luhu,” katanya kepada kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu.

    Salim mengakui bahwa Sarno ditangkap warga bersama sejumlah uang yang dibawa dalam tas.

    Meski begitu, Salim belum bisa memastikan apakah uang itu akan digunakan untuk serangan fajar atau kebutuhan uang saksi di TPS.

    “Kita belum tahu apakah itu untuk serangan fajar atau uang saksi,” ujarnya.

    Salim mengatakan setelah diinterogasi kurang lebih sejam lamanya, warga kemudian melepas pria tersebut. 

    “Mereka sudah melepasnya, dia tidak bisa menjelaskan itu uang saksi atau apa, mungkin karena gugup, lalu warga curiga itu uang untuk serangan fajar,” katanya.

    Adapun kasus tersebut telah dilaporkan oleh tim sukses salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati ke Polsek Huamual.

    “Berhubungan dengan waktu, kan sudah hampir siang, jadi setelah mereka lapor, saya langsung turun ke TKP. Saya tanya ke warga, dan mereka jawab mereka sudah lepas (Sarno) dengan uang itu,” ungkapnya.

    Terkait kejadian itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Seram Bagian Barat telah dikonfirmasi Kompas.com berulang kali, tapi belum merespons.

    Sementara itu di Jawa Timur, belasan warga yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Anti Money Politik (AMP) Cak Sam LIRA melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) seorang warga di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Selasa (26/11/2024).

    Pria bernama Salam, warga Desa Wedusan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo itu di OTT karena diduga akan menyebarkan uang ‘serangan fajar’ kepada warga sekitar untuk mendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01.

    Dari tangan Salam, belasan anggota Satgas AMP juga menemukan uang Rp50 ribu dengan total kurang lebih sebanyak Rp7,8 juta tanpa amplop yang rencananya akan diberikan kepada warga sekitar agar mencoblos Paslon 01.

    Anggota Satgas AMP Cak Sam LIRA M. Toyyib Algoffar mengatakan, setelah mendapat informasi adanya pelanggaran money politik di Kecamatan Tiris, pihaknya langsung menuju lokasi untuk memastikan kebenarannya.

    “Setelah kami pantau ternyata memang benar jika ada warga yang membawa uang tanpa amplop yang akan dibagi-bagikan untuk mengarahkan mendukung ke salah satu Paslon. Orang beserta uangnya juga sudah disita,” kata Toyyib.

    Setelah diamankan, lanjut Iib sapaan akrabnya, pihaknya kemudian membawa Salam berserta uang yang dibawanya ke kantor Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tiris untuk proses tindaklanjut.

    “Saat kami minta keterangan, yang bersangkutan mengakui jika dirinya disuruh orang juga yang berasal dari Kecamatan Tiri dan sekarang sudah melarikan diri. Kami harap kasus ini benar-benar diproses semaksimal mungkin,” ungkap Iib.

    Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo Yonki Hendriyanto membenarkan, jika pihaknya sedang menangani dugaan kasus money politik di Kecamatan Tiris dan saat ini pemeriksaan masih dilakukan.

    “Benar, tapi ditangani oleh Panwascam Tiris, belum dilimpahkan ke kita dan saat ini juga masih dalam pemeriksaan untuk memastikan apakah ada atau sudah memenuhi unsur pelanggarannya,” ujar Yonki saat dikonfirmasi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pj Gubernur sebut pilkada di Sultra berjalan aman dan lancar

    Pj Gubernur sebut pilkada di Sultra berjalan aman dan lancar

    ANTARA – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta jajaran Forkompimda Sultra memantau jalannya pemungutan suara di sejumlah TPS di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Rabu (27/11). Andap menyebut penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 di wilayah Sulawesi Tenggara berjalan aman dan lancar, serta meminta masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan. (Saharudin/Yovita Amalia/Rijalul Vikry)

  • Integritas Pilkada 2024 untuk demokrasi berkualitas

    Integritas Pilkada 2024 untuk demokrasi berkualitas

    Jakarta (ANTARA) – Pilkada serentak 2024 layaknya ujian besar bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Lebih dari sekadar memilih pemimpin daerah, Pilkada kali ini menjadi cerminan kualitas institusi demokrasi, keberanian menegakkan integritas, dan komitmen melawan politik transaksional.

    Dalam konteks ini, Pilkada bukan hanya ajang kompetisi antarcalon, tetapi juga arena pertarungan nilai-nilai demokrasi.

    Keadaan pun menjadi kian menantang manakala Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak Nasional 2024 bisa mencapai 82 persen.

    Anggota KPU RI Idham Holik menyampaikan target tersebut mengacu pada capaian partisipasi pada pemilu yang dinilai cukup tinggi dibandingkan negara-negara demokrasi maju.

    Memang sejatinya, di balik pesta demokrasi ini, sejumlah tantangan yang muncul harus diantisipasi dengan cermat untuk menjaga integritas proses pemilihan.

    Tokoh-tokoh besar sering kali memberikan pengaruh signifikan dalam kontestasi politik di daerah. Mantan pejabat nasional, pemimpin partai politik, hingga tokoh masyarakat memiliki daya tarik yang dapat mengarahkan pilihan publik.

    Kehadiran mereka, meskipun sering diklaim sebagai upaya netral untuk memberikan dukungan moral, kerap memunculkan polarisasi di tengah masyarakat.

    Polarisasi ini bukan hanya memengaruhi hasil Pilkada, tetapi juga merusak harmoni sosial yang seharusnya menjadi fondasi demokrasi lokal.

    Dalam situasi ini, sangat penting bagi tokoh-tokoh tersebut untuk memastikan bahwa dukungan mereka tidak menimbulkan konflik dan tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan dan transparansi.

    Netralitas aparat

    Pilkada menghadapi tantangan lain manakala netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi isu yang juga selalu hangat dalam setiap gelarannya.

    Sejarah mencatat, ada banyak kasus di mana ASN terlibat aktif dalam mendukung calon tertentu.

    Baik secara terang-terangan maupun melalui jejaring birokrasi, keberpihakan ASN sering kali digunakan untuk memenangkan kandidat yang memiliki akses politik kuat.

    Hal ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara, tetapi juga menciptakan ketimpangan kompetisi di antara kandidat.

    Koordinasi antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) harus ditingkatkan untuk mengidentifikasi pelanggaran netralitas ASN sejak dini.

    Selain itu, regulasi terkait sanksi terhadap pelanggaran netralitas ASN perlu disosialisasikan secara masif agar menjadi pengingat tegas bagi seluruh aparatur.

    Tak hanya ASN, aparat keamanan juga memiliki peran penting dalam menjaga netralitas Pilkada. Laporan dari berbagai Pilkada sebelumnya menunjukkan bahwa aparat keamanan, baik dari Polri maupun TNI, kadang-kadang dianggap memihak calon tertentu.

    Pengamat sekaligus Co-Founder Institute For Security dan Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyebut TNI sangat berperan dalam menciptakan situasi yang kondusif dan aman selama Pilkada 2024.

    TNI menurut Khairul harus memperkuat sinergi dengan aparat kepolisian dan pihak penyelenggara pemilu agar proses pilkada dari kampanye dan pencoblosan bisa berjalan dengan lancar.

    Memang faktanya netralitas aparat keamanan adalah kunci untuk memastikan bahwa Pilkada 2024 berjalan lancar tanpa intimidasi atau tekanan politik.

    Penegakan kode etik yang tegas dan tidak pandang bulu, disertai pengawasan ketat, harus menjadi bagian dari strategi pengawasan Pilkada.

    Dalam hal ini, kerja sama antara Polri, TNI, dan Bawaslu sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menjamin keadilan proses pemilu.

    Di sisi lain, potensi gratifikasi pasca-Pilkada menjadi ancaman serius yang sering kali luput dari perhatian publik.

    Praktik gratifikasi dalam bentuk uang, proyek, atau jabatan kepada pihak-pihak yang dianggap berjasa memenangkan calon kepala daerah masih menjadi masalah laten yang terus membayangi demokrasi di tingkat lokal.

    Gratifikasi semacam ini tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tata kelola pemerintahan yang baik.

    Dalam konteks ini, peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sangat vital. KPK harus lebih proaktif dalam memperluas jaringan pengawasan hingga ke tingkat daerah.

    Penempatan tim khusus di daerah-daerah yang menggelar Pilkada dapat menjadi langkah awal untuk mendeteksi potensi pelanggaran sejak dini.

    Lebih dari itu, edukasi kepada masyarakat dan kandidat tentang bahaya gratifikasi politik harus ditingkatkan.

    Salah satu langkah inovatif yang dapat diambil adalah mengintegrasikan sistem pelaporan gratifikasi berbasis digital dengan aplikasi Pilkada yang transparan dan mudah diakses.

    Sistem ini memungkinkan pelaporan anonim oleh masyarakat dan pemantauan langsung oleh publik. Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaporan pelanggaran dapat menjadi penguat utama dalam mencegah korupsi politik.

    Sinergi antar-lembaga

    Dalam praktiknya untuk mewujudkan integritas pelaksanaan Pilkada yang terjaga baik, upaya ini harus didukung dengan perkuatan sinergi antar-lembaga pengawas.

    Koordinasi antara KPK, Bawaslu, KASN, dan aparat penegak hukum lainnya harus lebih erat untuk memastikan tidak ada ruang bagi pelanggaran hukum.

    Selain itu, pengawasan keuangan kampanye juga perlu diperketat. Berdasarkan laporan Indonesian Corruption Watch (ICW) tentang Pemantauan Dana Kampanye Pilkada 2020 yang dirilis 6 Desember 2020, menunjukkan sekitar 40 persen dana kampanye dalam Pilkada 2020 berasal dari sumber yang tidak jelas atau dengan kata lain dari sumber yang masih belum tercermin secara jelas dan rinci.

    Transparansi pendanaan kampanye, termasuk pelaporan real-time melalui platform digital, harus menjadi prioritas agar masyarakat dapat memantau penggunaan dana secara langsung.

    Penerapan teknologi juga dapat menjadi alat penting dalam pengawasan Pilkada. Penggunaan blockchain, misalnya, dapat memastikan integritas data hasil pemilu dan distribusi logistik pemilu.

    Teknologi ini mampu menciptakan sistem yang transparan, di mana setiap transaksi dan proses pemilu tercatat dan tidak dapat diubah.

    Studi menunjukkan bahwa blockchain telah digunakan di beberapa negara, seperti Estonia, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

    Estonia tercatat telah menjadi pelopor dalam penerapan teknologi blockchain di sektor publik. Sejak 2012, negara ini menggunakan KSI (Keyless Signature Infrastructure) Blockchain untuk memastikan integritas data dalam berbagai layanan pemerintah, termasuk registrasi kesehatan, properti, bisnis, dan sistem pengadilan digital.

    Selain itu, analisis big data dan kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi pola-pola mencurigakan dalam kampanye politik, seperti lonjakan dana kampanye yang tidak wajar atau distribusi suara yang anomali.

    Maka ke depan, pemerintah perlu mempercepat digitalisasi sistem pengawasan Pilkada. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti aplikasi pelaporan pelanggaran dan integrasi data antar-lembaga, proses pengawasan dapat dilakukan secara lebih efisien dan transparan.

    Selain itu, masyarakat perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan Pilkada. Edukasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam melaporkan pelanggaran harus menjadi bagian dari kampanye nasional yang dikelola oleh KPU dan Bawaslu.

    Pilkada 2024 adalah momentum besar untuk membuktikan bahwa demokrasi Indonesia telah mencapai tingkat kedewasaan yang baru. Integritas bukan hanya tugas lembaga pengawas, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

    Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan, Pilkada 2024 dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.

    Demokrasi yang berkualitas bukan hanya sekadar harapan, melainkan sebuah keniscayaan yang dapat dicapai dengan kerja keras, dedikasi, dan pengawasan yang transparan.

    Copyright © ANTARA 2024

  • DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024

    DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024

    Ketua Komite III DPD Republik Indonesia Filep Wamafma saat ditemui awak media usai melakukan kunjungan kerja di Bawaslu Kabupaten Manokwari, Papua Barat. ANTARA/Fransiskus Salu Weking.

    DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 27 November 2024 – 09:35 WIB

    Elshinta.com – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia mengingatkan seluruh aparat TNI-Polri di wilayah Provinsi Papua Barat wajib menjaga netralitas saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2024..

    Ketua Komite III DPD Republik Indonesia Filep Wamafma di Manokwari, Rabu, mengatakan penyelenggaraan pemilihan umum calon kepala daerah melibatkan semua komponen bangsa, terutama TNI-Polri.

    “Personel TNI-Polri tidak boleh berpihak kepada calon kepala daerah manapun. Kalau mau berpolitik, keluar dulu dari institusi dan jadi warga sipil, ” kata Filep.

    Komite III DPD, kata dia, mendukung penuh pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan terkait sanksi pidana bagi aparat TNI-Polri yang tidak netral selama masa Pilkada Serentak 2024.

    Hukuman tersebut harus diimplementasikan bilamana ditemukan ada oknum aparat TNI-Polri yang terbukti ikut berpolitik praktis, seperti berkampanye mendukung salah satu calon kepala daerah.

    “Semua pernyataan dari pemerintah harus dilakukan, bukan hanya sebatas keluarkan statement saja. Masyarakat perlu bukti,” ujar Filep Wamafma.

    Dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mendukung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui pengawasan partisipatif guna mencegah berbagai potensi pelanggaran Pilkada Serentak 2024 di tujuh kabupaten se-Papua Barat.

    Tujuh kabupaten itu meliputi Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Fakfak.

    “Supaya kepala daerah yang terpilih nanti berasal dari proses demokrasi yang benar, berkualitas, dan bermartabat,” kata Filep Wamafma.

    Sumber : Antara

  • Maruarar Bikin Isu SARA hingga Dilaporkan ke Bawaslu, Pramono-Rano Justru Unggul Telak di Jakarta

    Maruarar Bikin Isu SARA hingga Dilaporkan ke Bawaslu, Pramono-Rano Justru Unggul Telak di Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Upaya politisi Gerindra yang juga menteri di kabinet Prabowo untuk menggembosi calon nomor urut 3 di Pilkada Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno dengan isu SARA tampaknya tak berarti.

    Pasalnya, hampir semua lembaga survei yang merilis hasil hitung cepatnya menempatkan Pramono-Rano unggul telak dari dua pesaingnya.

    Bahkan, hasil hitung cepat LSI Denny JA pada Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2024, pada Rabu (27/11/2024) sore tadi, dengan data masuk mencapai 97.14%, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) 39.28%, DHARMA – KUN 10.66%, PRAM – DOEL 50.06%.

    Ini berarti, pengaruh Anies Baswedan yang mengendorse pasangan nomor urut 3 cukup signifikan. Berbanding terbalik dengan ucapan Maruarar Sirait yang menyebut pemilih non-muslim akan meninggalkan nomor urut 3 karena didukung Anies.

    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta karena pernyataan yang diduga menyinggung SARA.

    Laporan dilayangkan oleh seorang warga Jakarta Selatan bernama Samuel David. Samuel mempermasalahkan pernyataan Maruarar tentang pemilih nonmuslim meninggalkan Pramono Anung dan Rano Karno karena dukungan Anies Baswedan.

    “Saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih nonmuslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel,” kata Samuel saat ditemui di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Senin (25/11).

    Samuel mengatakan laporannya ini bukan berarti dirinya mendukung Prmono. Dia hanya khawatir pernyataan itu memicu kembali pembelahan masyarakat Jakarta seperti Pilkada 2017.

  • Kapolri: Pilkada Sejauh Ini Masih Aman, Waspada Pasca Penghitungan Suara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 November 2024

    Kapolri: Pilkada Sejauh Ini Masih Aman, Waspada Pasca Penghitungan Suara Nasional 27 November 2024

    Kapolri: Pilkada Sejauh Ini Masih Aman, Waspada Pasca Penghitungan Suara
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kapolri
    Jendral Listyo Sigit memastikan,
    pilkada serentak 2024
    hingga kini berjalan dengan aman.
    Hal ini disampaikan Kapolri usai rapat bersama jajaran menteri dan TNI di Subden Mabes TNI Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
    “Berdasarkan pemantauan bersama, dari posko pengamanan, tadi barusan menteri menteri – menteri terkait, (kondisi Pilkada) semuanya masih terpantau relatif aman,” kata Kapilri.
    Namun demikian, Polri mewaspadai kondisi keamanan pasca penghitungan jumlah suara. Terutama di daerah-daerah yang rawan konflik.
    “Kita tetap waspada pasca dari hasil penghitungan nanti, khususnya di wilayah-wilayah yang memang sudah menjadi pantauan kita terkait dengan yang kerawanannya tinggi,” kata Kapolri.
    Dia mengatakan, titik kerawanan sebelumnya telah dipetakan oleh Kabaintelkam dan juga dari Bawaslu.
    “Titik kerawanan sudah dikeluarkan oleh Kabaintelkam maupun dari Bawaslu dan beberapa tambahan,” lanjut dia.
    Kapolri mengimbau agar masyarakat bisa turut mendukung terselenggaranya Pilkada dengan aman, lancar, dan damai.
    “Tentunya selalu menyerukan agar Pilkada bisa berjalan lancar aman dan damai. Persatuan dan kesatuan selalu menjadi hal yang utama,”tambah dia.
    “Kita berdoa agar seluruh pelaksanaan pemilu bisa diterima oleh seluruh pihak dan kemudian tentunya ini menjadi harapan kita semua,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Pelaksanaan Pilkada di Sejumlah Daerah, Pj Gubernur Zudan Imbau Jaga Situasi Tetap Kondusif

    Tinjau Pelaksanaan Pilkada di Sejumlah Daerah, Pj Gubernur Zudan Imbau Jaga Situasi Tetap Kondusif

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), KPU, dan Bawaslu Sulsel, melakukan peninjauan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di sejumlah daerah, Rabu, 27 November 2024. Yakni di Kota Makassar, Kabupaten Enrekang, Maros, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, dan Kota Palopo.

    “Kami meminta masyarakat untuk datang ke TPS untuk menunaikan haknya, memilih pemimpin kita untuk 5 tahun ke depan,” ajak Prof Zudan usai meninjau TPS 06 di Enrekang, Rabu, 27 November 2024.

    Selain itu, Prof Zudan menyampaikan berdasarkan penyampaian Ketua KPU Kabupaten Enrekang, keadaan saat ini aman dan kondusif.

    “Mari kita jaga suasana seperti yang dilaporkan Ketua KPU sudah kondusif, dan kita jaga sampai selesai. Insyaallah hari ini kita kunjungi enam kabupaten bersama Bapak Kapolda, Bapak Pangdam, Pak Ketua KPU, Ketua Bawaslu, mengecek penyelenggaraan Pilkada hari di enam kabupaten,” ungkap Prof Zudan.

    Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Enrekang, Baharuddin menyampaikan keadaan saat ini cukup kondusif hampir di seluruh TPS se-Kabupaten Enrekang.

    “Alhamdulillah sampai saat ini keadaan masih kondusif. Sebaran TPS ada 497 se Kabupaten Enrekang, alhamdulillah distribusi logistik lancar sesuai dengan perencanaan awal,” pungkasnya.

    Turut mendampingi, Pj Bupati Enrekang Marwan Mansyur, Ketua KPU Enrekang, Ketua DPRD Enrekang, Ketua Bawaslu Enrekang, OPD terkait dari Pemprov Sulsel dan Kabupaten Enrekang.

    Sebelumnya, pada Selasa, 26 November 2024, Pj Gubernur berserta Forkopimda juga melakukan peninjauan di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Pinrang dan Kota Parepare. (selfi/fajar)

  • Mendagri dukung Bawaslu tindak tegas ASN tak netral selama pilkada

    Mendagri dukung Bawaslu tindak tegas ASN tak netral selama pilkada

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan dukungannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memberikan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti tidak netral selama Pilkada Serentak 2024.

    Hal itu disampaikan Tito kepada awak media usai menggunakan hak pilihnya di TPS 001 Kompleks Perumahan Widya Candra III, Kelurahan Senayan, Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan Bawaslu memiliki banyak opsi dalam menerapkan sanksi kepada ASN yang terbukti tidak netral.

    Pertama, Bawaslu dapat melakukan investigasi dan mendalami dugaan ASN yang tidak netral. Jika terbukti tidak netral, Bawaslu dapat merekomendasikan ASN tersebut kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) setempat untuk diberikan tindakan sesuai aturan hukum yang berlaku.

    Kedua, sambungnya, Bawaslu dapat menerapkan sanksi, termasuk juga melakukan mediasi. Kemudian ketiga, Bawaslu dapat meneruskan dugaan pelanggaran tersebut kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

    Dalam konteks tersebut, opsi ketiga diterapkan manakala ditemukan bukti tindak pidana. Adapun pihak terkait yang terlibat pada Gakkumdu meliputi Bawaslu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan Agung.

    “Jadi masuk proses pidana. Nah sepanjang Bawaslunya tegas, saya kira bisa mengurangi, apa namanya itu memberikan efek jera kepada ASN (yang tidak netral),” ujarnya.

    Selain itu, Tito menjelaskan sebagai pembina dan pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memiliki peran dalam mendukung kesiapan pilkada.

    Kemendagri juga berkomitmen mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyukseskan gelaran pilkada, termasuk dari aspek keamanan, anggaran, serta sarana dan prasarana.

    “Untuk Bawaslu juga kita minta untuk berperan. Kita bantu juga sama, anggaran dan prasarana, nah pemerintah juga memberikan daftar pemilih potensial,” jelas Tiro.

    Ia berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung aman, lancar, dan damai. Pihaknya bersama penyelenggara pemilu dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga bakal membuka ruang evaluasi untuk penyelenggaraan pilkada yang lebih baik di masa mendatang.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • 664 Narapidana Lapas Kota Probolinggo Mencoblos, Petugas Ditambah

    664 Narapidana Lapas Kota Probolinggo Mencoblos, Petugas Ditambah

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Probolinggo, M. Taufik, bersama Ketua Bawaslu Johan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo, meninjau situasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Probolinggo pada Rabu (27/11/2024). Kunjungan ini untuk memastikan kelancaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, khususnya bagi narapidana yang menggunakan hak suara mereka.

    Lapas Probolinggo menyediakan dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus, yakni TPS 901 dan TPS 902, untuk menyalurkan suara bagi 664 narapidana yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Kepala Lapas Probolinggo, Dadang Rais Saputro, menjelaskan bahwa rinciannya adalah 551 orang terdaftar di DPT Pilgub dan 91 orang di DPTb Pilgub, serta 98 orang di DPT Pilwali dan 28 orang di DPTb Pilwali.

    “Pemilihan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB, dengan para narapidana keluar dari kamar masing-masing secara bergantian untuk mencoblos surat suara Pilkada,” ujar Dadang.

    Pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Gubernur berjalan lancar dan kondusif. Dadang menambahkan, untuk menjaga keamanan, pihaknya memperkuat pengawasan dengan meningkatkan jumlah petugas yang berjaga, serta melibatkan personel Kepolisian dan TNI.

    Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Oki Ahadian, juga memberikan keterangan terkait pelaksanaan Pemilu di dalam Lapas dan tempat-tempat lain di Kota Probolinggo. “Kami memfasilitasi pelaksanaan pemungutan suara di beberapa TPS, termasuk di Lapas Probolinggo, di mana 664 narapidana menggunakan hak pilih mereka. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan setiap warga negara, termasuk yang sedang menjalani hukuman, mendapatkan hak pilihnya,” kata Kapolres.

    Ia menambahkan bahwa meskipun polisi dan petugas TNI memfasilitasi, penyelenggaraan tetap berada di bawah kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). “Kami hanya memastikan kelancaran dan keamanan, sementara proses pemungutan suara tetap dijalankan oleh petugas KPPS,” lanjut Kapolres.

    Pihak kepolisian memastikan bahwa semua prosedur keamanan dan protokol standar pelayanan bagi tahanan diterapkan selama pelaksanaan pemungutan suara, sehingga proses di Lapas Probolinggo dan tempat lainnya di kota berjalan lancar tanpa hambatan. (ada/kun)