Kementrian Lembaga: Bawaslu

  • Efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada

    Efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada

    masyarakat juga perlu memahami bahwa quick count bukan hasil akhir dan polling bukan prediksi mutlak

    Jakarta (ANTARA) – Dalam setiap penyelenggaraan Pilkada, quick count dan polling selalu menjadi sorotan utama. Dua metode ini memainkan peran strategis dalam memberikan gambaran cepat tentang persaingan kandidat pemilu.

    Namun, efektivitas keduanya dalam konteks Pilkada 2024 membutuhkan analisis yang mendalam untuk memastikan bahwa dua hal ini benar-benar berfungsi sebagai alat demokrasi yang mendukung proses transparansi dan akuntabilitas.

    Quick count, atau hitung cepat, dilakukan dengan metode statistik melalui penghitungan sebagian kecil hasil suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipilih secara acak. Metode ini dirancang untuk merepresentasikan hasil akhir secara keseluruhan.

    Selain quick count, ada juga istilah real count yakni metode perhitungan resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan penghitungan suara secara manual dari setiap TPS di seluruh Indonesia (bukan sampel).

    Ada pula exit poll yakni survei yang dilakukan terhadap pemilih setelah mereka keluar dari TPS, dengan menanyakan pilihan mereka secara langsung.

    Ketiga metode ini saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif terkait hasil pemilu.

    Di sisi lain, ada polling yang lebih bersifat prediktif untuk menggambarkan preferensi masyarakat sebelum pemilu berlangsung.

    Baik hitung cepat maupun polling secara umum memiliki landasan ilmiah yang kuat, namun kualitas hasilnya juga tergantung pada jumlah sampel dan tehnik pengambilan sampel di lapangan.

    Dalam praktiknya Statistisi Ahli Madya BPS DKI Theresia Parwati meminta masyarakat agar tetap cerdas untuk bersikap dan mengawasi proses hitung cepat agar sehingga terjebak pada hasil yang ternyata menyesatkan.

    Theresia berpendapat bahwa metodologi memainkan peran penting dalam hitung cepat karena di dalamnya memuat cara pengambilan sampel unit dan teknik terkait pengumpulan data.

    Selain metodologi, Theresia juga menyarankan masyarakat untuk senantiasa melihat rekam jejak lembaga survei yang mengeluarkan hasil hitung cepatnya saat pilkada.

    Dalam konteks Pilkada 2024, ada tantangan unik bagi metode quick count dan polling karena lanskap politik yang semakin kompleks.

    Kompetisi yang ketat di antara kandidat, pengaruh politik identitas, serta tingginya tingkat polarisasi masyarakat menciptakan dinamika yang tidak mudah diprediksi.

    Dalam situasi ini, keakuratan quick count dan polling sangat ditentukan oleh integritas metodologi, representasi data, serta keterbukaan lembaga yang melakukannya.

    Salah satu kekuatan quick count adalah kemampuannya memberikan gambaran awal yang cepat mengenai hasil pemilu.

    Namun, efektivitasnya sering kali diragukan ketika terjadi ketidakselarasan antara hasil quick count dan perhitungan resmi KPU. Bahkan jika terjadi perbedaan yang jauh dari satu lembaga survei dengan lembaga survei lain maka memunculkan kecurigaan di masyarakat.

    Meski selisih margin of error biasanya masih dalam batas wajar, perbedaan ini sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membangun narasi delegitimasi hasil pemilu.

    Pada Pilkada sebelumnya, beberapa pihak bahkan menuding lembaga survei telah berafiliasi dengan kandidat tertentu, sehingga hasil quick count dianggap bias.

    Situasi ini tidak hanya menimbulkan ketidakpercayaan publik, tetapi juga menciptakan kerawanan politik yang berpotensi memperkeruh stabilitas sosial.

    Polling, di sisi lain, memiliki tantangan yang berbeda. Meski dilakukan jauh sebelum hari pemungutan suara, polling sering dikritik karena dianggap tidak mampu menangkap perubahan preferensi masyarakat yang sangat dinamis.

    Responden polling sering kali hanya merepresentasikan kelompok tertentu, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses komunikasi dan informasi.

    Selain itu, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga survei menjadi isu penting. Ketika masyarakat merasa bahwa polling digunakan untuk menggiring opini, hasilnya menjadi kurang relevan sebagai cerminan demokrasi.

    Namun demikian, quick count dan polling tetap memiliki peran penting dalam Pilkada. Mereka membantu meningkatkan partisipasi publik, memberikan transparansi, serta menjadi alat untuk mengawasi kemungkinan kecurangan.

    Pembelajaran Politik

    Dalam konteks demokrasi Indonesia yang terus berkembang, kedua metode ini juga berfungsi sebagai mekanisme pembelajaran politik bagi masyarakat.

    Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa quick count dan polling digunakan secara etis, profesional, dan sesuai dengan standar ilmiah yang berlaku.

    Untuk itu, ada beberapa langkah kebijakan yang dapat diambil. Pemerintah perlu memperkuat regulasi terhadap lembaga survei dan penyelenggara quick count.

    Pengawasan yang ketat harus dilakukan, termasuk kewajiban bagi lembaga survei untuk mempublikasikan metodologi yang digunakan secara rinci. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil quick count dan polling dapat diverifikasi secara ilmiah dan transparan.

    Di sisi lain, KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus meningkatkan edukasi publik mengenai perbedaan quick count, polling, dan perhitungan resmi.

    Anggota Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo pun telah mengingatkan para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2024 yang mempunyai kewajiban melakukan pendidikan politik pada masyarakat saat berkampanye.

    Kampanye disebutnya sebagai pendidikan politik yang bertanggung jawab kepada masyarakat sehingga para calon ini juga punya kewajiban melakukan pendidikan politik termasuk terkait perhitungan hasil pemungutan suara.

    Pada akhirnya masyarakat juga perlu memahami bahwa quick count bukan hasil akhir dan polling bukan prediksi mutlak. Dengan demikian, publik tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memanipulasi informasi.

    Selanjutnya, perlu ada standar nasional yang jelas terkait margin of error dan tingkat kepercayaan dalam quick count maupun polling.

    Standar ini akan menjadi acuan bagi lembaga survei untuk menjaga kualitas dan kredibilitas hasil yang mereka sajikan. Lembaga survei juga perlu memastikan bahwa mereka bebas dari konflik kepentingan politik yang dapat merusak integritas mereka.

    Peran media

    Kemudian sebagai pilar keempat demokrasi, media massa harus memainkan peran sebagai pengawas independen dalam menyampaikan hasil quick count dan polling kepada publik.

    Media perlu mengedepankan prinsip jurnalistik yang objektif, dengan memberikan ruang untuk membedah metodologi yang digunakan oleh lembaga survei.

    Selain itu, media harus berhati-hati dalam mengelola ekspektasi publik agar tidak menciptakan kegaduhan pascapemilu.

    Akhirnya, efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada tidak hanya bergantung pada lembaga survei, tetapi juga pada literasi politik masyarakat.

    Edukasi politik yang berkelanjutan harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa masyarakat memahami pentingnya data dan angka dalam proses demokrasi.

    Sebab, di balik semua angka yang disajikan, ada tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

    Pilkada 2024 merupakan momen penting untuk mengevaluasi sejauh mana quick count dan polling benar-benar mampu mendukung demokrasi yang sehat.

    Dengan pendekatan yang tepat dan regulasi yang kuat, keduanya dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan pemilu yang jujur, transparan, dan berintegritas.

    Di tengah tantangan politik yang semakin kompleks, sinergi antara lembaga survei, pemerintah, media, dan masyarakat adalah kunci untuk memastikan bahwa quick count dan polling tidak hanya menjadi sekadar angka, tetapi juga simbol kepercayaan terhadap demokrasi.

    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU Jakut kumpulkan kotak suara dari TPS ke gudang kecamatan bertahap

    KPU Jakut kumpulkan kotak suara dari TPS ke gudang kecamatan bertahap

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Jakarta Utara (KPU Jakut) mengumpulkan kotak suara dari tempat pemungutan suara (TPS) di daerah itu ke gudang kecamatan melalui petugas kelurahan, secara bertahap.

    “Ada yang sudah selesai pengumpulannya dan ada yang masih berproses. Alhamdulillah pelaksanaan Pilkada di Jakarta Utara hari ini berjalan aman dan lancar,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara Abdul Bahder Maloko di Jakarta, Rabu malam.

    Ia mengatakan sudah melakukan peninjauan di sejumlah TPS Jakarta Utara serta melihat langsung pelaksanaan dan tidak ada kendala yang berarti.

    “Semua berjalan dengan baik,” kata dia.

    Selain itu kondisi cuaca juga sangat mendukung yakni cerah dan hal yang dikhawatirkan seperti hujan deras yang mengakibatkan banjir, juga tidak terjadi.

    “Kami bersyukur tidak ada hujan tadi yang berdampak pada pelaksanaan pilkada,” kata dia.

    Ia mengatakan hingga Rabu malam kegiatan penghitungan suara sudah rampung dan saat ini petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sedang membawa hasil pemungutan menuju gudang penyimpanan di kecamatan.

    “Semoga malam ini semua sudah berada di gudang kecamatan,” kata dia.

    Sementara itu, anggota Bawaslu Jakarta Utara Muhamad Shobirin mengatakan sepanjang pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rabu ini belum ada temuan pelanggaran pemilu.

    “Ada persoalan teknis di TPS tapi itu berhasil dicarikan solusi sesuai dengan regulasi,” kata dia.

    Ia juga bersyukur kondisi cuaca sangat bersahabat dan tidak terjadi hujan yang bisa saja berisiko menyebabkan banjir.

    “Sejauh ini aman dan lancar, kami juga melakukan peninjauan di beberapa TPS Jakarta Utara tadi,” kata dia.

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut satu (1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut dua (2) dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut tiga (3).

    Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 telah menggunakan hak pilihnya di 14.835 TPS pada 27 November 2024.

    Rangkaian kampanye Pilkada Jakarta telah dilaksanakan sejak 25 September hingga 23 November 2024.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Di balik lapas, napi di Cirebon mengukir partisipasi demokrasi

    Di balik lapas, napi di Cirebon mengukir partisipasi demokrasi

    agar semua pihak saling mendukung, berpegang pada profesionalisme, dan menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi

    Cirebon (ANTARA) – Suasana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11) pagi terasa berbeda. Hiruk pikuk khas perayaan pesta demokrasi begitu terasa menyelimuti area lapas.

    Di tempat ini, ratusan narapidana (napi) bersiap menggunakan hak pilih mereka, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

    Di dalam area lapas, terdapat dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yakni TPS 902 dan 903, yang telah didirikan untuk mengakomodasi 651 napi yang memiliki hak suara.

    Antrean panjang terlihat, namun semuanya berjalan tertib. Para napi mencocokkan nama mereka dengan daftar pemilih, kemudian menunggu giliran untuk memasuki bilik suara.

    Tak ada kunjungan keluarga pagi itu. Aktivitas sepenuhnya difokuskan pada pilkada, untuk memberikan ruang bagi warga binaan agar mencurahkan perhatian mereka pada proses pencoblosan.

    Sejumlah napi saat menunggu giliran untuk menyalurkan hak suara pilkada di dalam TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). ANTARA/Fathnur Rohman

    Kepala Lapas Kelas I Cirebon Yan Rusmanto menyebutkan antusiasme warga binaan dalam menyambut Pilkada 2024 sangat tinggi.

    Sejak awal sosialisasi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan, keingintahuan mereka terhadap proses pemilu begitu besar.

    Dari awal sosialisasi bersama KPU, mereka sangat ingin tahu tentang Pilkada 2024 ini. Mereka mengenal pasangan calon dari gambar, visi, dan misi yang disampaikan, bahkan banyak yang aktif bertanya.

    KPU Kota Cirebon telah menggelar dua kali sosialisasi di lapas, mencakup pengenalan pasangan calon hingga mekanisme penggunaan hak pilih.

    Dari 651 warga binaan yang terdaftar sebagai pemilih, Yan berharap partisipasi penuh dapat tercapai dan tidak ada golput.

    Sejak sosialisasi, warga binaan diminta memilih dengan hati nurani. Masalah pilihan adalah hak masing-masing, tetapi gunakanlah suara dengan bijak.

    Semangat tinggi warga binaan menunjukkan bahwa hak demokrasi dapat dirayakan di mana pun, termasuk di lingkungan lapas.

    Partisipasi para napi

    Bagi para warga binaan, momen Pilkada 2024 bukan sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi sebuah bentuk partisipasi yang berarti.

    Sosialisasi pilkada sebelumnya, yang dilakukan bersama KPU, telah memantik antusiasme mereka. Dari pengenalan kandidat hingga tata cara mencoblos, semuanya disimak secara detail.

    Sebagian besar dari mereka menganggap hal ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa meskipun berada di dalam lapas, suara mereka tetap berharga.

    Foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar yang dipajang di dekat TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)

    Dalam suasana yang penuh harapan, mereka hadir di TPS bukan hanya untuk mencoblos, melainkan menjadi bagian dari perubahan.

    Hadi Saputra, salah satu warga binaan, merasakan kebanggaan tersendiri. Selama delapan tahun menjalani hukuman, ia selalu berusaha ikut serta dalam setiap pemilu.

    Baginya, suara yang diberikan adalah bentuk tanggung jawab terhadap negara. Sebab, calon pemimpin terbaik dipilih melalui sistem ini.

    Ia selalu berharap agar pemimpin yang terpilih nanti bisa membawa keadilan bagi masyarakat kecil.

    Cerita seperti Hadi bukanlah hal yang langka di lapas ini. Para napi memiliki harapan yang sama.

    Mereka ingin pesta demokrasi ini mampu menghadirkan perubahan nyata, tidak hanya bagi masyarakat umum tetapi juga bagi mereka yang berada di sisi lain kehidupan.

    Menjaga kredibilitas pilkada

    Sementara itu, di luar lapas, KPU Kota Cirebon memastikan semua pemenuhan logistik pilkada berjalan sesuai aturan.

    Sebagai contoh, sebanyak 1.851 lembar surat suara yang rusak dan berlebih dimusnahkan sehari sebelum pencoblosan berlangsung.

    Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko menyebut pemusnahan ini dilakukan untuk menjaga integritas pilkada, dengan prosedur yang diawasi langsung oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bawaslu.

    Surat suara yang dimusnahkan meliputi 1.721 lembar untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta 130 lembar untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota.

    Menurutnya, langkah ini pun sekaligus menandai distribusi logistik yang telah rampung ke seluruh TPS sejak Selasa (26/11).

    Demokrasi merangkul semua kalangan

    Pilkada kali ini juga menjadi momen inklusivitas di Kota Cirebon. Dari 255.779 pemilih yang terdaftar dalam DPT, sekitar 886 orang berasal dari komunitas disabilitas.

    KPU memastikan hak mereka tidak terabaikan dengan melibatkan mereka dalam berbagai tahapan pilkada, termasuk debat pasangan calon.

    Mardeko menjelaskan langkah ini bertujuan memberikan ruang bagi komunitas disabilitas untuk mengenal lebih dalam visi dan misi para kandidat.

    Komunitas disabilitas, lanjut dia, tidak hanya sekadar mencoblos, tetapi harus memahami program yang akan dijalankan oleh pemimpin terpilih.

    Pihaknya pun telah mengambil kebijakan yang menjamin, seluruh pemilih disabilitas di Kota Cirebon bisa berpartisipasi secara setara dalam proses demokrasi tersebut.

    Kebijakan itu, berupa penyediaan fasilitas yang memadai di setiap TPS, menyiapkan surat suara khusus, serta pendampingan bagi pemilih disabilitas yang memerlukan bantuan saat pencoblosan.

    Suasana pemungutan suara pilkada pada TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)

    KPU Kota Cirebon juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi yang fokus pada hak-hak penyandang disabilitas, untuk memastikan kebutuhan para pemilih terpenuhi selama proses Pilkada 2024.

    Sampai dengan tahapan pemungutan suara, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan sangat mengapresiasi kinerja penyelenggara pilkada, termasuk petugas sortir dan lipat (sorlip) surat suara yang bekerja dengan penuh ketelitian.

    Selain itu, dalam proses tersebut KPU menggandeng beberapa disabilitas untuk merampungkan sorlip surat suara.

    Foto para pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon yang dipajang pada TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). ANTARA/Fathnur Rohman

    Dia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga kondusifitas selama tahapan pilkada berlangsung, sehingga dapat terselenggara lancar tanpa perlu adanya pemungutan suara ulang (PSU).

    Ia berpesan agar semua pihak saling mendukung, berpegang pada profesionalisme, dan menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi.

    Dari balik lapas hingga TPS di seluruh Kota Cirebon, semangat demokrasi terasa begitu kuat.

    Warga binaan dan komunitas disabilitas membuktikan bahwa demokrasi bukan soal tempat atau kondisi, tetapi tentang kesetaraan hak.

    Bagi narapidana, mencoblos adalah simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Sedangkan bagi komunitas disabilitas, momen ini adalah ruang untuk bersuara dan memastikan aspirasi mereka didengar.

    Pilkada 2024 tidak hanya menjadi momen politik, namun harus dijadikan sebagai simbol inklusivitas, mengukuhkan bahwa setiap suara memiliki makna yang sama pentingnya dalam menentukan masa depan daerah Cirebon serta Jawa Barat.

    Editor: Budhi Santoso
    Copyright © ANTARA 2024

  • Unggul Versi Quick Count, Farhan: Ini Baru Hasil Sementara

    Unggul Versi Quick Count, Farhan: Ini Baru Hasil Sementara

    JABAR EKSPRES – Pasangan Farhan-Erwin dinyatakan unggul dalam perhitungan suara versi quick count yang dilakukan oleh lembaga survei Charta Politika. Pasangan ini ungguli ketiga paslon Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandung di angka 44,38 persen.

    Meski terbukti unggul, Cawalkot nomor urut 3, Farhan mengaku hasil ini belum terbukti mutlak. Pasalnya, perolehan suara hanya sebatas survei dan masih terdapat margin eror dalam pengumpulan suara di tiap TPS.

    “Untuk sementara ini kami bisa dikatakan sebagai pasangan yang unggul di Pilwalkot 2024. Tentu saja harus kami tekankan bahwa ini baru hasil sementara. Kami akan tetap menunggu hasil final dari KPU yang akan merupakan ketetapan akhir dari hasil Pilwalkot 2024,” kata Farhan, Rabu (27/11).

    BACA JUGA: Data Pilgub Jabar Sudah Masuk 99 Persen, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Menang Versi Quick Count

    Terlepas dari hal tersebut, dirinya cukup percaya diri bahwa hasil ini tidak akan banyak berpengaruh pada hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Kota Bandung.

    “Percaya diri, cukup confident bahwa hasil ini akan konsisten karena rata-rata data sudah masuk di atas 70% mendekati 85% sedangkan rata semuanya menunjukkan margin yang lumayan besar di atas 10%,” ucapnya.

    “Namun bagaimanapun juga kami akan tetap menjaga memastikan perhitungan ini dengan baik sampai diletakkan nanti oleh KPU,” tambahnya.

    BACA JUGA: Tim Pemenangan Asih Optimitis Bisa Tempel Pasangan Dedi-Erwan Lewat Perhitungan Real Count

    Pada kesempatan ini, dirinya mengucapkan terimakasih kepada KPU dan Bawaslu, selaku penanggung jawab pelaksanaan pilkada yang terbukti berjalan lancar hingga proses pengumpulan suara.

    Selain itu, kepada relawan yang telah menemani pihaknya sejak 2016 silam, hingga diperolehnya kursi nomor 1 di Kota Bandung tahun ini.

    “Untuk itu izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada KPU Bawaslu yang telah menjadi penyelenggara pemilihan yang baik. Juga kepada seluruh jajaring logistik dan pekerja KPPS sampai TPS,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Quick Count Pilkada Kabupaten Bandung: Dadang-Ali Unggul Signifikan!

    “Juga tentu saja semua relawan yang telah bekerja sebetulnya sejak tahun 2016 sampai hari ini membuahkan hasil yang insya Allah akan baik,” pungkasnya. (Dam).

  • Pemungutan suara di Kotim berjalan lancar meski TPS kebanjiran

    Pemungutan suara di Kotim berjalan lancar meski TPS kebanjiran

    Banjir mulai dini hari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB, sehingga kami tidak cukup waktu untuk merelokasi TPS.

    Sampit (ANTARA) – Salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terendam banjir meski begitu pemungutan suara tetap berjalan dengan lancar.

    “Banjir mulai dini hari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB, sehingga kami tidak cukup waktu untuk merelokasi TPS. Akan tetapi, pemungutan suara tetap berjalan aman dan lancar tanpa kendala yang berarti,” kata Ketua KPPS TPS 18 Sigit Sugito di Sampit, Rabu.

    TPS yang terendam banjir itu tepatnya berada di Jalan Walter Condrat utara atau warga setempat menyebutnya Jalan Padat Karya 1, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Terdapat 364 nama yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 18.

    Malam sebelum pemungutan suara wilayah tersebut, kata dia, diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, ditambah lagi adanya air pasang dari sungai sekitarnya sehingga air tidak segera surut dan menyebabkan genangan dengan kedalaman 10—15 sentimeter dari permukaan tanah.

    Sigit tidak menduga akan terjadi banjir sebab 2 hari sebelumnya wilayah itu juga diguyur hujan intensitas cukup tinggi namun tidak banjir. Banjir yang terjadi tepat pada hari pemungutan suara tidak memberikan cukup waktu untuk merelokasi TPS.

    “Memang ada imbauan dari KPU maupun Bawaslu untuk relokasi TPS kalau terjadi banjir. Akan tetapi, waktunya tidak cukup. Untuk bongkar pasang tenda saja, butuh waktu 1 jam sampai 2 jam,” katanya.

    Walaupun tidak direlokasi sepenuhnya, petugas KPPS setempat memindahkan bilik suara ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari kerusakan pada surat suara saat warga melakukan pencoblosan.

    Sebenarnya, menurut Sigit, KPPS setempat sudah berupaya mengantisipasi dampak hujan dengan memindahkan lokasi TPS yang biasa digunakan ke lokasi yang sekarang.

    Lokasi TPS yang biasa, menurut dia, pada saat hujan dampak tempias atau percikan airnya relatif cukup besar dan berpotensi membasahi surat suara dan perlengkapan di TPS.

    “Kalau lokasi TPS yang lama, memang tidak banjir. Akan tetapi, kalau tiba-tiba hujan, bisa basah semua. Makanya, kami mencoba mencari tempat yang aman yang penting dari pengawas, saksi, dan masyarakat bisa melihat secara langsung dan tidak ada yang bermain,” ujarnya.

    Terlepas dari kondisi banjir, pemungutan suara dimulai tepat waktu dan seluruh prosesnya berjalan lancar.

    Dengan kondisi ini, Sigit berharap wilayah tempat tinggalnya bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah ke depannya terkait dengan upaya penanganan banjir.

    “Di sini lebih dari 20 tahun belum ada perhatian untuk lingkungan secara maksimal,” pungkasnya.

    Salah seorang warga bernama Isman yang menggunakan hak pilihnya di TPS 18 menyatakan tidak terlalu merasa terganggu dengan banjir yang terjadi.

    Isman bersama ratusan warga lainnya tetap datang ke TPS untuk memilih pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

    “Kalau memang sudah situasinya banjir, ya mau bagaimana lagi? Kalau saya pribadi, tidak terlalu mempermasalahkan. Yang penting lebih hati-hati ketika membawa surat suara agar tidak jatuh ke air,” kata Isman.

    Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Nasib 4 Orang Ketahuan Bagi-bagi Amplop Isi Rp20 Ribu ke Relawan Pilkada, Bawaslu Amankan Rp5,7 Juta

    Nasib 4 Orang Ketahuan Bagi-bagi Amplop Isi Rp20 Ribu ke Relawan Pilkada, Bawaslu Amankan Rp5,7 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus serangan fajar di Pilkada 2024 terungkap di Pasuruan, Jawa Timur.

    Empat warga Kecamatan Rejoso diamankan karena ketahuan bagi-bagi amplop isi Rp 20 ribu.

    Mereka diamankan satuan tugas (satgas) anti politik uang dari Polres Pasuruan Kota, yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap empat warga Kecamatan Rejoso pada Selasa (26/11/2024) malam.

    Penangkapan ini terkait dugaan praktik politik uang dalam rangka mendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Pasuruan 2024.

    Melansir dari Kompas.com, penangkapan bermula dari laporan masyarakat tentang aktivitas mencurigakan di Dusun Krandon Lor, Desa Rejoso Kidul. 

    Petugas segera menindaklanjuti laporan tersebut dan langsung bergerak ke lokasi.

    Saat itu satgas segera menemukan tiga orang sedang membagikan amplop kepada relawan serta seorang koordinator yang mengatur distribusi tersebut.

    Barang bukti yang diamankan adalah 289 amplop berisi uang pecahan Rp20.000.

    Total nominal uang yang diamankan mencapai Rp 5.780.000.

    “Satgas segera mengamankan keempat orang dan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan untuk melakukan pemeriksaan awal,” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yunianto.

    Pemeriksaan awal mengungkap bahwa keempat orang yang diamankan berinisial HK, SO, RO, dan SB. 

    Keempatnya mengakui bahwa amplop-amplop tersebut direncanakan sebagai bagian dari “serangan fajar,” yakni pembagian uang untuk mempengaruhi pemilih.

    Amplop-amplop tersebut ditujukan kepada relawan-relawan paslon nomor urut 1, Abdul Mujib-Wardah Nafisah (Mujib-Wardah).

    Arie Yunianto menambahkan bahwa sebelumnya keempat pelaku juga telah mendistribusikan 1.647 amplop dengan metode serupa. 

    Setiap relawan sudah membawa daftar nama calon penerima, dengan jumlah penerima dalam satu kelompok bervariasi antara 10 hingga 20 orang.

    Langkah Bawaslu Meski telah mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari pelaku, pihak Bawaslu dan satgas belum menahan keempat tersangka.

    Bawaslu akan memproses dan kajian lebih lanjut melalui rapat pleno Bawaslu.

    Jika ditemukan pelanggaran serius, kasus ini akan dilimpahkan ke sentra Gakkumdu untuk penyelidikan lebih dalam dan tindakan hukum.

    Arie menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga merusak integritas pemilu.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk terus melaporkan dugaan praktik politik uang agar bisa ditindak secara tegas,” ujar Arie.

    Pilkada Pasuruan 2024 menjadi momen penting untuk menentukan kepemimpinan daerah.

    Oleh karena itu, pengawasan terhadap praktik kecurangan, seperti politik uang, terus diperketat guna menjaga kredibilitas proses pemilu.

    Sementara itu, baru-baru ini juga viral momen Pak RT bagi-bagi uang saat masa tenang Pilkada 2024 lalu ditangkap warga.

    Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

    Dalam video yang vira, Pak RT itu membawa uang pecahan Rp 100.000 dan daftar nama.

    Aksinya pun dipergoki warga.

    Terlihat ketakutan saat ketahuan warga, pria itu diduga hendak membagikan uang saat masa tenang Pilkada 2024.

    “Ini duit apo? (Uang apa ini?). Untuk apa uang ini?” tanya perekam video.

    “Aku juga ora ngerti (saya juga tidak mengerti),” jawab pria tersebut sembari memegang uang pecahan Rp 100.000, melansir dari Kompas.com.

    Setelah didesak, pria tersebut mengakui bahwa ia diminta untuk membagikan uang kepada warga sebagai imbalan untuk memilih salah satu calon pada hari pencoblosan.

    “Kami dimintai suruh nyari tim. Untuk dukung (calon), ya itu (uang) untuk masyarakat terus terang saja. Ya kemungkinan cak itu (untuk memilih calon),” ujarnya.

    Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Musi Rawas, Oktureni Sandhora Kirana, mengungkapkan pria dalam video tersebut berinisial YA, seorang oknum ketua RT di Kelurahan Talang Ubi, Kecamatan Megang Sakti.

    YA ditangkap oleh warga pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 20.30 WIB karena diduga hendak membagikan uang saat masa tenang Pilkada.

    “YA diamankan warga dan dibawa ke Panwascam. Uangnya belum sempat dibagikan,” kata Oktureni.

    Bawaslu Musi Rawas tidak menampik adanya dugaan dukungan terhadap salah satu calon yang hendak membagikan uang selama masa tenang.

    Hal ini terlihat dari selembar kertas yang dibawa YA berisi daftar nama warga yang akan diberikan uang.

    Namun, Oktureni belum mengetahui berapa besaran uang yang akan dibagikan tersebut.

    “Sekarang masih kami dalami, YA sudah dibawa ke Bawaslu untuk diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.

    Oktureni menambahkan bahwa laporan tersebut saat ini sedang dalam proses untuk memenuhi syarat formil.

    Setelah laporan teregistrasi, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Gakkumdu untuk proses lebih lanjut.

    “Intinya laporan kita terima dan sekarang sedang diperiksa kelengkapan laporannya untuk bisa di-register,” ungkapnya.

    Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta menyatakan adanya pembagian sembako yang melibatkan tim pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta di Kepulauan Seribu selama masa tenang Pilkada.

    Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta, Benny Sabdo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyegelan terhadap paket sembako yang ditemukan di dua lokasi berbeda.

    Kedua paket sembako tersebut diduga diberikan oleh tim paslon cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono, serta paslon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno.

    “Kami menemukan paket sembako yang diduga dikirimkan oleh tim paslon nomor 1 dan paslon nomor 3. Paket sembako dari tim paslon 03 diterima oleh warga Pulau Lancang atas nama Nurhasan, sedangkan paket dari tim paslon 01 diterima warga Pulau Sebira atas nama Ridwan,” ujar Benny kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024).

    Bawaslu Kepulauan Seribu kini tengah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai pengiriman sembako dalam masa tenang sebelum masa pencoblosan cagub-cawagub Jakarta pada Rabu (27/11/2024).

    “Karena masa tenang adalah waktu di mana kampanye dilarang keras, tindakan membagikan sembako kepada warga dapat dianggap sebagai praktik politik uang, yang jelas melanggar aturan,” kata Benny Sabdo.

    Bawaslu DKI Jakarta pun terus mengawasi dan melakukan patroli untuk mendeteksi adanya praktik politik uang.

    Benny mengingatkan, setiap aktivitas kampanye, termasuk pembagian sembako, pada masa tenang bisa berpotensi merusak integritas pemilu.

    Bahkan, perbuatan tersebut dapat dijerat dengan tindak pidana politik uang.

    “Kami mengimbau kepada warga untuk ikut berpartisipasi dengan melaporkan setiap kegiatan kampanye ilegal atau praktik politik uang yang ditemukan di wilayah DKI Jakarta,” ucap Benny.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 491 warga binaan Lapas Cikarang telah salurkan hak suara

    491 warga binaan Lapas Cikarang telah salurkan hak suara

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Sebanyak 491 warga binaan Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyalurkan hak suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 di dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus yakni TPS 901 dan 902.

    Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang Imam Sapto Riadi mengatakan total pemilih pada dua TPS Khusus yang bertempat di pendopo dan ruang layanan kunjungan itu mencapai 503 jiwa.

    “Jadi total pemilih ada 503 orang, terdiri dari 491 warga binaan berstatus DPT (daftar pemilih tetap) ditambah 12 petugas lapas dengan status DPTb (daftar pemilih tambahan),” kata Imam Sapto di Cikarang, Rabu.Warga binaan Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi usai menggunakan hak suara Pilkada Serentak 2024, Rabu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Dia mengatakan proses pemungutan hingga penghitungan suara di TPS Khusus tersebut berlangsung kondusif, aman, dan lancar.

    “Seluruh pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan pemilu ini menjalankan tugas secara profesional sehingga berlangsung sukses sampai akhir penghitungan suara barusan,” ujarnya.

    Penyelenggaraan Pilkada 2024 di lingkungan Lapas Cikarang ini juga turut diawasi ahli utama dan tim Dit. Pamintel Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kepolisian Sektor Cikarang Pusat, Danramil Serang Baru, Camat Cikarang Pusat, serta anggota KPU dan Bawaslu Kabupaten Bekasi.

    Kemudian dihadiri oleh saksi-saksi mandat dari masing-masing pasangan calon, satu pengawas di setiap TPS didampingi anggota panitia pemilihan kecamatan, serta pengamanan khusus dari petugas lapas dibantu unsur TNI/Polri.

    Imam Sapto menjelaskan berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan sejak pukul 13.00 WIB menggunakan cara manual melalui formulir model C hasil dan aplikasi Sirekap, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 memperoleh 72 suara sah.

    Paslon nomor urut 2 dengan 47 suara, nomor urut 3 sebanyak 31 suara, nomor urut 4 dengan 336 suara serta nomor urut 5 yakni 16 suara dengan total 502 suara sah.

    Sedangkan perolehan suara untuk kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi mencakup 123 suara untuk pasangan nomor urut 1, nomor urut 2 dengan 232 suara serta 96 suara bagi pasangan nomor urut 3. Total suara sah 493 sisanya tidak sah.

    “Setelah penghitungan selesai, surat suara dan logistik pemilu 2024 lain dibawa oleh PPS untuk dilakukan pengecekan oleh PPK Cikarang Pusat di kantor kecamatan,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Senator RI Teras Narang: Bangun sukacita di tengah perbedaan pilihan

    Senator RI Teras Narang: Bangun sukacita di tengah perbedaan pilihan

    Saya berharap semua pihak tetap bekerja keras, profesional dan memegang amanah secara teguh hingga nantinya penetapan pasangan calon pemenang pilkada

    Palangka Raya (ANTARA) – Senator RI asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengajak masyarakat untuk tetap membangun sukacita di tengah pilihan-pilihan berbeda dalam gelaran Pilkada 2024.

    “Mari bangun suasana pesta demokrasi, sungguh-sungguh dalam suasana gembira bersama,” ajak Teras Narang di Palangka Raya, Rabu.

    Dia menyatakan masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di provinsi setempat, telah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2024.

    Anggota DPD RI itu mengaku menyempatkan memantau sekaligus berdialog dengan para petugas maupun para saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Dari hasil pantauan dan dialog itu, proses pemungutan suara benar-benar berlangsung dengan tenang dan damai.

    Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu pun berharap suasana tenang dan damai itu terjadi di seluruh TPS se provinsi setempat. Termasuk pada saat penghitungan suara dari mulai tingkat TPS hingga kabupaten/kota dan provinsi.

    “Mari bersama-sama tetap menjaga suasana yang telah kondusif di Kalteng. Perbedaan pilihan hal yang wajar dan tak perlu diperdebatkan. Siapapun nantinya yang menang, itulah pilihan mayoritas masyarakat,” kata Teras Narang.

    Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta lainnya, yang telah bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan pilkada serentak 2024, hingga pemungutan suara.

    “Saya berharap semua pihak tetap bekerja keras, profesional dan memegang amanah secara teguh hingga nantinya penetapan pasangan calon pemenang pilkada,” kata Teras Narang.

    Sementara itu, Pilkada di Provinsi Kalteng 2024 diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Adapun paslon nomor urut 1 adalah Willy M Yoseph-Habib Ismail, nomor urut 2 Nadalsyah-Supian Hadi, nomor urut 3 Agustiar Sabran-Edy Pratowo, dan nomor urut 4 Abdul Razak-Sri Suwanto.

    Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Jaya W Manurung
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kris Dayanti Tak Bisa Nyoblos di Pilkada Kota Batu 2024, Tetap Semangat Kawal Proses Demokrasi

    Kris Dayanti Tak Bisa Nyoblos di Pilkada Kota Batu 2024, Tetap Semangat Kawal Proses Demokrasi

    Batu (beritajatim.com) – Kris Dayanti (KD), salah satu kandidat Calon Wali Kota Batu yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tidak dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Kota Batu 2024. Hal ini disebabkan KD belum mengajukan pindah domisili ke Kota Batu.

    Ketua Tim Pemenangan PDI-P Kota Batu, Punjul Santoso, mengonfirmasi bahwa KD dan pasangannya, Kresna Dewanata Prosakh, belum resmi berdomisili di Kota Batu. “Meski tidak bisa mencoblos, keduanya tetap mendukung penuh agar proses demokrasi di Kota Batu berlangsung jujur, lancar, bersih, dan adil,” ujar Punjul.

    Pada hari pencoblosan, Rabu (27/11/2024), KD memilih menghabiskan waktu bersama keluarganya di rumah sebelum bertolak ke Malang dan Batu untuk memantau perolehan suara melalui Quick Count di kantor DPC PDI-P Kota Batu. Dalam perannya sebagai kandidat, KD menunjukkan komitmen untuk terus mengawal jalannya proses demokrasi meskipun tidak bisa berpartisipasi secara langsung.

    “So far, hasil survei internal sejauh ini positif. Kami tetap semangat mengawal. Harapannya, Pilkada Kota Batu bisa berjalan kondusif, lancar, dan adil. Semoga jika nanti saya diberi amanah terpilih, saya dapat membawa suara, aspirasi, dan harapan masyarakat Kota Batu ke arah yang lebih baik,” ujar KD.

    Lebih jauh, KD juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan suasana pemilu yang damai dan bebas dari konflik. Baginya, Pilkada adalah momentum penting untuk menentukan masa depan Kota Batu dan mendorong program-program yang sesuai dengan kebutuhan warganya.

    Sementara itu, masyarakat Kota Batu terlihat antusias dalam menggunakan hak pilih mereka. Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di berbagai wilayah kota dipenuhi oleh warga sejak pagi hari.

    Ketua Panitia Pemilihan Kota Batu, Yudi Santoso, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat diperkirakan mencapai lebih dari 75 persen. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Batu sangat peduli terhadap masa depan kotanya,” ujar Yudi.

    Selain pengawasan langsung, KD dan timnya juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan tidak ada kecurangan selama proses pemungutan dan penghitungan suara. Hal ini termasuk kerja sama dengan aparat keamanan dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat untuk menjaga integritas proses demokrasi.

    Pilkada Kota Batu 2024 menjadi salah satu perhelatan politik yang dinantikan banyak pihak. Hasil akhirnya tidak hanya akan menentukan pemimpin baru Kota Batu, tetapi juga akan menjadi cerminan keberhasilan demokrasi di tingkat lokal.

    Masyarakat Kota Batu berharap pemilu ini menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan menghadirkan solusi nyata untuk berbagai tantangan yang dihadapi kota ini. Proses demokrasi yang adil dan transparan di Pilkada Kota Batu 2024 menjadi harapan semua pihak. (dan/kun)

  • Petugas KPPS di Kalteng Diduga Coblos Surat Suara Sisa, Bawaslu Turun Tangan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2024

    Petugas KPPS di Kalteng Diduga Coblos Surat Suara Sisa, Bawaslu Turun Tangan Regional 27 November 2024

    Petugas KPPS di Kalteng Diduga Coblos Surat Suara Sisa, Bawaslu Turun Tangan
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua orang petugas Kelompok Penyelenggara
    Pemungutan Suara
    (KPPS) di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), viral di media sosial lantaran diduga mencoblos surat suara sisa di sebuah TPS pada saat proses
    pemungutan suara
    , Rabu (27/11/2024).
    Dalam video yang beredar, terdapat dua orang yang diduga mencoblos surat suara tanpa pemilik itu.
    Pada video itu, perekam nampak marah-marah kepada kedua terduga pelaku.
    Tampak pada video, salah seorang pelaku masih memegang kertas suara yang diduga dicoblosnya. Perekam meminta pelaku untuk membuka surat suara itu.
    Dikonfirmasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas, Deden Firmansyah, membenarkan kejadian tersebut.
    Deden mengatakan, sesuai dengan isi video, terdapat dua orang yang mencoblos surat suara sisa itu.

    “Benar, dua orang KPPS, itu terjadi di TPS 04, Kelurahan Selat Utara, Kecamatan Selat, Kapuas, kejadian seperti video yang beredar, oknum petugas KPPS-nya yang berbuat,” beber Deden saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan, Rabu (27/11/2024).
    Deden mengungkapkan, setelah kejadian tersebut Bawaslu Kapuas bersama Gakkumdu membawa kedua oknum ke Kantor Bawaslu setempat.
    Saat dikonfirmasi Ketua Bawaslu Kapuas Iswahyudi Wibowo menyebut pihaknya mulai memeriksa kedua petugas itu.
    “Sudah bergerak, tapi saat ini kami masih rapat bersama Gakkumdu,” ungkap Iswahyudi kepada
    Kompas.com
    melalui pesan singkat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.