Kementrian Lembaga: Bareskrim Polri

  • WN Ukraina Otak Lab Narkoba di Bali Tak Terkait Fredy Pratama

    WN Ukraina Otak Lab Narkoba di Bali Tak Terkait Fredy Pratama

    Jakarta

    Bandar narkoba buronan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bernama Roman Nazarenco berhasil ditangkap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Bangkok, Thailand. Polri menyebut buronan asal Ukraina ini tidak terkait dengan gembong narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.

    “Ini kasus tidak terkait dengan Fredy,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Terminal 3 kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Banten, Minggu (22/12/2024).

    Mukti menerangkan Thailand menjadi surga bagi para pengguna narkotika. Dia menyebut banyak buronan narkoba di Indonesia kabur ke Thailand.

    “Karena kan Thailand mungkin surganya para pelarian narkotika, banyak DPO-DPO di Thailand, masih banyak DPO-DPO kita di Thailand,” kata Mukti.

    Mukti memastikan pihaknya bersama Divisi Hubinter Polri akan terus bekerja sama menangkap buronan bandar narkoba lainnya. Dia juga menegaskan akan terus memburu gembong narkoba, Fredy Pratama.

    “Nanti mungkin dengan bantuan Hubinter kita bisa sama-sama kerja sama untuk melakukan penangkapan lagi, kalau Fredy pasti kita tangkap,” ungkapnya.

    “Pasal yang dilanggar adalah pasal 114 subsider 112, subsider 127, ancaman hukuman mati, minimal 5 tahun, dengan denda Rp 10 miliar,” kata Mukti.

    Seperti diketahui, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sebelumnya telah menggerebek sebuah vila di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Vila itu diduga menjadi pabrik narkoba.

    Adapun modus operandi yang digunakan sindikat ini yakni membuat clandestine lab narkoba di tengah-tengah pemukiman penduduk sebagai kamuflase untuk menyamarkan kegiatan terselubung para tersangka.

    Jaringan ini mendirikan laboratorium narkoba rahasia di basement vila tersebut. Di sana, ketiga WNA tersebut membuat dua clandestine lab sekaligus dalam vila tersebut. Ini juga menjadi yang pertama kalinya terjadi di Indonesia.

    Selama ini, clandestine lab narkoba berdiri sendiri. Tapi di vila ini, tiga WNA tersebut membuat laboratorium hidroponik dan juga kimiawi sekaligus dalam satu tempat.

    Di salah satu ruangan, terdapat clandestine lab memphedrone, bahan baku ekstasi. Sementara ruangan lainnya, jaringan narkoba ini memanfaatkannya untuk budidaya ganja hidroponik.

    Mereka juga menggunakan kripto sebagai alat transaksi. Mereka menggunakan forum darknet sebagai sarana promosi dan penjualannya.

    Jaringan yang menamakan diri ‘Hydra Indonesia’ ini menggunakan teknologi digital. Mulai dari tahapan produksi, distribusi hingga transaksi dilakukan melalui dunia nyata maupun dunia digital.

    Polri menyita kripto hasil penjualan narkoba senilai Rp 4 miliar. Selama kurun waktu 6 bulan, tiga tersangka WN Ukraina dan Rusia ini telah meraup miliaran rupiah dalam bentuk kripto.

    (whn/imk)

  • DPO Kasus Laboratorium Narkoba Bali Ditangkap di Thailand

    DPO Kasus Laboratorium Narkoba Bali Ditangkap di Thailand

    DPO Kasus Laboratorium Narkoba Bali Ditangkap di Thailand
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Tindak Pidana
    Narkoba
    Bareskrim Polri menangkap tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus laboratorium narkotika hasis Bali, di Thailand, Minggu (22/12/2024).
    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi.
    Menurut dia, tersangka yang ditangkap merupakan bandar besar dalam kasus pabrik
    narkoba
    di Bali yang telah diungkap beberapa waktu lalu.
    “Ini pelaku
    clandestine lab
    yang di Bali, pengendali,” kata Mukti saat dikonfirmasi.
    Namun, dia belum mengungkapkan secara rinci identitas tersangka tersebut.
    Menurut dia, Polri akan segera merilis kasus tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu petang.
    “Nanti jam 17.00 WIB kita
    doorstop
    di Bandara Soetta (Soekarno-Hatta),” kata dia.
    Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditipidnarkoba) Bareskrim Polri membongkar sebuah laboratorium narkotika hasis di sebuah vila di Jalan Raya Uluwatu Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
    Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada saat konferensi pers di Badung, Bali, Selasa (19/11), mengatakan , engungkapan kasus jaringan narkoba internasional tersebut merupakan hasil pengembangan kasus narkotika jenis hasis yang diungkapkan oleh Dittipidnarkoba Bareskrim Polri pada September 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan barang bukti sebanyak 25 kilogram yang akan dikirim ke Belanda.
    Setelah tim melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut, diketahui bahwa barang bukti jenis hasis sebanyak 25 kilogram tersebut diproduksi di Bali.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPO Kasus Laboratorium Narkoba di Bali Ditangkap Bareskrim Polri di Thailand

    DPO Kasus Laboratorium Narkoba di Bali Ditangkap Bareskrim Polri di Thailand

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil menangkap seorang tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus laboratorium narkotika jenis hasis di Bali. Penangkapan dilakukan di Thailand pada Minggu (22/12/2024).

    Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa menyebut tersangka merupakan tokoh utama dalam pengoperasian laboratorium narkoba yang sebelumnya diungkap di Bali.

    “Tersangka ini adalah pengendali laboratorium narkoba di Bali,” ujar Mukti ketika dikonfirmasi dilansir dari Antara.

    Namun, ia belum memberikan informasi detail mengenai identitas tersangka. Mukti menyatakan bahwa Polri akan memberikan keterangan resmi terkait kasus ini di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu sore.

    Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap laboratorium produksi narkotika jenis hasis yang beroperasi di sebuah vila di Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.

    Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada mengungkapkan pengungkapan tersebut merupakan hasil pengembangan jaringan narkoba internasional. Kasus ini bermula dari pengungkapan 25 kilogram hasis yang hendak dikirim ke Belanda pada September 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa hasis sebanyak 25 kilogram tersebut diproduksi dalam sebuah laboratorium narkotika di Bali.

  • Pengendali Pabrik Narkoba di Bali Ditangkap di Thailand, Dibawa ke Jakarta Sore Ini

    Pengendali Pabrik Narkoba di Bali Ditangkap di Thailand, Dibawa ke Jakarta Sore Ini

    loading…

    Direktur Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan, pengendali pabrik narkoba di Bali Bernama Roman Nazarenco berhasil ditangkap di Thailand. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Pengendali pabrik narkoba di Bali Bernama Roman Nazarenco berhasil ditangkap di Thailand. Pelaku akan diterbangkan ke Jakarta pada Minggu (22/12/2024) sore ini.

    Penangkapan Roman diungkapkan Direktur Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa. “Ini (ditangkap) pelaku clandestine lab (pabrik narkoba) yang di Bali,” kata Mukti saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2024).

    Mukti Juharsa mengatakan, Roman Nazarenco mengendalikan pabrik narkoba di Bali. Salah satunya melakukan pembuatan hidroponik ganja.

    “(Pengendali) pembuatan hidrophonik ganja,” katanya.

    Pelaku akan diterbangkan ke Jakarta, Minggu (22/12/2024) hari ini. Adapun pengendali narkoba itu direncanakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.00 WIB.

    “Nanti jam 17.00 WIB kita doorstep di Bandara,” katanya.

    (abd)

  • Polri Tangkap Buron Narkoba di Bangkok!

    Polri Tangkap Buron Narkoba di Bangkok!

    Jakarta

    Bandar narkoba buronan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ditangkap di Bangkok, Thailand. Buron tersebut hari ini akan diterbangkan ke Jakarta.

    Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa membenarkan soal penangkapan buronan tersebut.

    “Ya benar, ditangkap di Bangkok, Thailand,” ujar Mukti saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (22/12/2024).

    Mukti mengatakan tertangkapnya buronan tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara Divisi Hubinter Polri, Bareskrim Polri dan Kepolisian Thailand.

    Mukti belum menjelaskan secara detail identitas buronan tersebut. Saat ditanya apakah buronan tersebut adalah Freddy Pratama, Mukti hanya menyampaikan bahwa hal ini secara terperinci akan dijelaskan dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta sore nanti.

    “Nanti kita sampaikan detailnya,” imbuhnya.

    “Polri juga berkomitmen akan terus mengejar buron narkoba yang kabur ke luar negeri dengan berkoordinasi dengan interpol,” imbuhnya.

    Identitas Buron Dikantongi

    Sebagai informasi, Polri resmi menjalin kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia (Polis Diraja Malaysia/PDRM). Kerja sama itu dilakukan untuk memburu buron-buron narkoba.

    “Kita membahas masalah DPO-DPO kita yang berhenti di Malaysia dan DPO-DPO Malaysia yang ada di Indonesia. Terus juga kita mengantisipasi jalur masuk narkotika, terutama sabu, melalui jalur Malaysia, yaitu melalui golden triangle,” kata Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan seusai pertemuan, Kamis (28/11).

    Adapun saat ini, lanjut Mukti, pihaknya telah mengantongi nama-nama buron narkoba di Malaysia. Namun dia belum bisa membeberkannya ke publik.

    “Kita cukup banyak ya, tapi kita nggak sebutkanlah ya, nanti soalnya yang penting nama-namanya sudah kita kantongi. Kita sudah berikan ke Malaysia, Malaysia akan melakukan SP di sana, surveillance dulu. Setelah oke, nanti kita diundang ke sana untuk melakukan penangkapan,” ucapnya.

    (mea/whn)

  • Bareskrim Tangkap Gembong Narkotika Indonesia di Thailand

    Bareskrim Tangkap Gembong Narkotika Indonesia di Thailand

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil menangkap salah satu bandar besar jaringan peredaran narkotika di Indonesia yang berada di Thailand.

    Kabar penangkapan tersebut juga dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.

    “Iya betul ada penangkapan bandar besar yang kita lakukan,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/12).

    Mukti mengatakan penangkapan ini merupakan hasil operasi gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri beserta Divisi Hubungan Internasional serta atas bantuan Kepolisian Thailand.

    “Bareskrim bekerja sama dengan Hubinter dan kepolisian Thailand,” tuturnya.

    Kendati demikian, Mukti belum menjelaskan lebih jauh ihwal kronologi penangkapan dan jaringan buronan itu. Ia hanya mengatakan hal tersebut akan disampaikan dalam konferensi pers sore ini saat pelaku tiba di Indonesia.

    “Nanti kita akan lakukan konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta jam 17.00 WIB,” pungkasnya.

    (tfq/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Fakta-fakta Pemeriksaan Budi Arie di Kortas Tipidkor Bareskrim Polri

    Fakta-fakta Pemeriksaan Budi Arie di Kortas Tipidkor Bareskrim Polri

    Jakarta: Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Pemeriksaan ini dilakukan oleh penyidik Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipidkor) Polri terkait kasus yang belum diungkap secara rinci.

    Berikut fakta-fakta terkait pemeriksaan Budi Arie:
    1. Diperiksa Penyidik Tipidkor Polri
    Wakil Kepala Kortas Tipidkor Polri Brigjen Arief Adiharsa membenarkan bahwa Budi Arie tengah diperiksa. “Betul (tengah diperiksa),” kata Arief seperti dikutip Antara, Kamis 19 Desember 2024.

    Namun, Arief enggan menjelaskan substansi pemeriksaan. Ia menyarankan agar hal tersebut ditanyakan lebih lanjut kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirrekrimsus) Polda Metro Jaya.
    2. Pemeriksaan Dimulai Pukul 10.00 WIB
    Mantan Menkominfo ini tiba di gedung Bareskrim Polri pada pukul 10.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan terhadap dirinya masih berlangsung.

    Baca juga: Menkomdigi Ajak Masyarakat Turut Mengatasi Judi Online

    3. Kasus Judi Online
    Polda Metro Jaya sebelumnya menangani kasus judi online yang diduga melibatkan oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sejumlah mantan anak buah Budi Arie di kementerian tersebut telah ditangkap atas tuduhan keterlibatan dalam kasus ini.

    Kasus ini setidaknya melibatkan 26 orang tersangka, termasuk 9 pegawai Komdigi dan 1 staf ahli bernama Adhi Kismanto. Para tersangka memiliki berbagai peran, mulai dari pengelola website judi hingga tindak pidana pencucian uang.

    Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dengan nilai fantastis. Uang tunai senilai Rp 78,3 miliar, saldo rekening Rp 29,8 miliar, perhiasan Rp 2 miliar, 13 barang mewah senilai Rp 315 juta, serta jam tangan mewah senilai Rp 3,7 miliar turut diamankan. Selain itu, ada 26 unit mobil, 3 unit motor, 11 tanah dan bangunan, serta 70 handphone yang disita.
    5. Komitmen pada Penegakan Hukum
    Budi Arie memberikan respons positif terhadap langkah kepolisian menangkap sejumlah mantan bawahannya. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Ia mengapresiasi langkah tegas yang diambil aparat terhadap dugaan pelanggaran di lingkungan kementerian yang pernah ia pimpin.

    Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo sejak 17 Juli 2023 dalam Kabinet Indonesia Maju. Pemeriksaan ini menarik perhatian publik karena berhubungan dengan dugaan kasus yang mencuat di kementerian tersebut. Hingga kini, polisi belum merinci lebih lanjut materi pemeriksaan terhadap Budi Arie.

    Jakarta: Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Pemeriksaan ini dilakukan oleh penyidik Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipidkor) Polri terkait kasus yang belum diungkap secara rinci.
     
    Berikut fakta-fakta terkait pemeriksaan Budi Arie:

    1. Diperiksa Penyidik Tipidkor Polri

    Wakil Kepala Kortas Tipidkor Polri Brigjen Arief Adiharsa membenarkan bahwa Budi Arie tengah diperiksa. “Betul (tengah diperiksa),” kata Arief seperti dikutip Antara, Kamis 19 Desember 2024.
     
    Namun, Arief enggan menjelaskan substansi pemeriksaan. Ia menyarankan agar hal tersebut ditanyakan lebih lanjut kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirrekrimsus) Polda Metro Jaya.

    2. Pemeriksaan Dimulai Pukul 10.00 WIB

    Mantan Menkominfo ini tiba di gedung Bareskrim Polri pada pukul 10.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan terhadap dirinya masih berlangsung.
    Baca juga: Menkomdigi Ajak Masyarakat Turut Mengatasi Judi Online

    3. Kasus Judi Online

    Polda Metro Jaya sebelumnya menangani kasus judi online yang diduga melibatkan oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sejumlah mantan anak buah Budi Arie di kementerian tersebut telah ditangkap atas tuduhan keterlibatan dalam kasus ini.
     
    Kasus ini setidaknya melibatkan 26 orang tersangka, termasuk 9 pegawai Komdigi dan 1 staf ahli bernama Adhi Kismanto. Para tersangka memiliki berbagai peran, mulai dari pengelola website judi hingga tindak pidana pencucian uang.
     
    Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dengan nilai fantastis. Uang tunai senilai Rp 78,3 miliar, saldo rekening Rp 29,8 miliar, perhiasan Rp 2 miliar, 13 barang mewah senilai Rp 315 juta, serta jam tangan mewah senilai Rp 3,7 miliar turut diamankan. Selain itu, ada 26 unit mobil, 3 unit motor, 11 tanah dan bangunan, serta 70 handphone yang disita.

    5. Komitmen pada Penegakan Hukum

    Budi Arie memberikan respons positif terhadap langkah kepolisian menangkap sejumlah mantan bawahannya. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Ia mengapresiasi langkah tegas yang diambil aparat terhadap dugaan pelanggaran di lingkungan kementerian yang pernah ia pimpin.
     
    Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo sejak 17 Juli 2023 dalam Kabinet Indonesia Maju. Pemeriksaan ini menarik perhatian publik karena berhubungan dengan dugaan kasus yang mencuat di kementerian tersebut. Hingga kini, polisi belum merinci lebih lanjut materi pemeriksaan terhadap Budi Arie.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Anggota DPR: Pemeriksaan Budi Arie jadi pengingat pengawasan Komdigi

    Anggota DPR: Pemeriksaan Budi Arie jadi pengingat pengawasan Komdigi

    Momentum ini harus dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan sistem secara terukur, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mengatakan adanya pemeriksaan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terhadap mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjadi pengingat penting untuk memperkuat tata kelola dan pengawasan di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Dia mengatakan hal itu perlu menjadi perhatian karena persoalan judi online atau daring juga berkaitan erat dengan keamanan nasional (national security) dan kepentingan nasional (national interest).

    “Momentum ini harus dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan sistem secara terukur, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” kata Amelia di Jakarta, Jumat.

    Dia memandang pemeriksaan Budi Arie tersebut juga merupakan langkah positif dan konstruktif untuk mengakhiri polemik yang berkembang di publik terkait dugaan keterlibatan dalam kasus judi online.

    Menurut dia, Budi Arie pun bersikap kooperatif dalam menghadapi proses tersebut, dan dihadapkan pemeriksaan itu dapat memberikan kejelasan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan publik.

    Sebagai mitra dari Komdigi, menurut dia, Komisi I DPR RI akan terus mendorong agar fungsi dan tanggung jawab kementerian tetap berjalan optimal, khususnya dalam mendukung transformasi teknologi dan komunikasi di Indonesia.

    “Semoga proses hukum ini berjalan transparan, objektif, dan profesional, sehingga dapat menjadi langkah maju dalam memperkuat sistem hukum dan pemerintahan di tanah air,” ujar dia.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dicecar sebanyak 18 pertanyaan oleh penyidik di Bareskrim Polri saat pemeriksaan terkait judi online.

    “Dalam permintaan keterangan terhadap BAS, penyidik mengajukan 18 (delapan belas) pertanyaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Polisi Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Kamis (19/12).

    Ade Ary menambahkan bahwa pada Kamis (12/12), penyidik gabungan dari Subdirektorat (Subdit) III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Kortas Tipidkor Polri juga telah memulai penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • 3 Fakta Terkait Polisi Periksa Budi Arie Setiadi soal Kasus Judi Online di Lingkungan Komdigi – Page 3

    3 Fakta Terkait Polisi Periksa Budi Arie Setiadi soal Kasus Judi Online di Lingkungan Komdigi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi memanggil Menteri Koperasi Indonesia Budi Arie Setiadi untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

    Budi Arie Setiadi diperiksa terkait kasus judi online (judol) yang menjerat jajaran staf Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Pemanggilan Budi Arie Setiadi itu dibenarkan Wakil Kepala Kortas Tipikor Polri Brigjen Arief Adiharsa.

    “Betul (diperiksa),” tutur Arief saat dikonfirmasi, Kamis 19 Desember 2024.

    Sementara itu, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu disebut diberondong 18 pertanyaan oleh penyidik kepolisian terkait judi online.

    “Dalam permintaan keterangan terhadap BAS, penyidik mengajukan 18 pertanyaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menambahkan, Budi Arie Setiadi diperiksa sebagai saksi.

    “Tadi diperiksa dalam kapasitas saksi,” kata Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan.

    Ade Safri mengatakan, pemeriksaan Budi Arie kaitan dengan dugaan korupsi yang ditangani oleh jajaran Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

    “Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan penyidikan atas perkara judi onlinenya, sedangkan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi,” papar dia.

    Ade Ary belum bersedia membeberkan secara gamblang terkait dengan perkara tersebut.

    “Nanti disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya,” terang Ade Ary.

    Berikut sederet fakta terkait polisi panggil Budi Arie Setiadi oleh polisi ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan dihimpun Tim News Liputan6.com:

     

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi jalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Budi Arie mengaku dirinya diperiksa terkait kasus judi online yang menjerat staf Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

  • VIDEO: Budi Arie Akui Diperiksa Karena Judi Online

    VIDEO: Budi Arie Akui Diperiksa Karena Judi Online

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi jalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Budi Arie mengaku dirinya diperiksa terkait kasus judi online yang menjerat staf Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Ringkasan