Kementrian Lembaga: Bappenas

  • Satu Data HAM Diluncurkan, Pemerintah Siapkan Tata Kelola Data Terpadu

    Satu Data HAM Diluncurkan, Pemerintah Siapkan Tata Kelola Data Terpadu

    Jakarta

    Menteri HAM Natalius Pigai menyatakan perlunya kebijakan pembangunan di Tanah Air disokong dengan data-data HAM yang akurat, mutakhir, dan terintegrasi. Dengan ini, Kementerian HAM meluncurkan Satu Data HAM, yakni sebuah inisiatif konkret untuk mengakhiri persoalan fragmentasi data HAM di Tanah Air.

    “Penguatan tata kelola data merupakan fondasi penting dalam membangun peradaban HAM sebagaimana digagas Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan pada acara Kick off Satu Data HAM di Hotel Shangrila, Jakarta. Untuk diketahui, Inisiatif Satu Data HAM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi Satu Data Indonesia (SDI) sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019. Dalam penyusunan Satu Data HAM, Kementerian HAM berdialog secara intensif bersama Bappenas selaku dewan pengarah SDI dan BPS sebagai Pembina data.

    Lebih lanjut, dalam acara bertajuk ‘Satu Tahun Prabowo-Gibran, Satu Data HAM’, Pigai menjelaskan platform Satu Data HAM memungkinkan kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk berbagi pakai data secara terstandar.

    Hingga kini, sambung Pigai, Kementerian HAM telah merampungkan baik dari aspek regulasi melalui Permen HAM Nomor 13 Tahun 2025 tentang Satu Data HAM, Keputusan Menteri HAM Nomor MHA-1.TI.06.03 Tahun 2025 Tentang Penyelenggara Satu Data HAM, tampilan awal platform (mock up), hingga perencaaan tata Kelola data melalui Grand Design Satu Data HAM.

    “Satu Data HAM ini adalah etalase pembangunan HAM di Indonesia, yang tidak hanya menggambarkan upaya perlindungan HAM yang dilakukan pemerintah tetapi juga meliputi pemenuhan dan penghormatan HAM,” ujar Pigai.

    Lebih lanjut, Pigai memaparkan sejak berdiri pada 21 Oktober 2024 Kementerian HAM telah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap tantangan penerapan HAM dalam kebijakan pembangunan. Dari proses tersebut, persoalan terkait data HAM yang tersebar dan tidak saling terhubung, baik di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah dinilai masih menjadi masalah.

    Dengan ini, dia mengajak seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah hingga masyarakat sipil dan akademisi, untuk turut serta memberikan masukan dalam membangun Satu Data HAM. Pasalnya, Pigai yakin pembangunan ekosistem Satu Data HAM akan berdampak positif dalam upaya pemerintah untuk mendorong kebijakan pembangunan yang lebih mengedepankan keadilan dan kemanusiaan.

    “Acara Kick-Off Satu Data HAM menjadi langkah awal menuju tata Kelola data HAM yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi nasional, Kementerian HAM berharap Satu Data HAM dapat menjadi salah satu fondasi atau pilar penting bagi peradaban HAM dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Pigai.

    Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi HAM Linda Pratiwi menyampaikan pihaknya telah mematangkan roadmap Satu Data HAM untuk lima tahun mendatang. Beberapa milestones hingga lima tahun ke depan telah disusun di antaranya penyusunan regulasi, Pembangunan infrastruktur, integrasi data-data HAM nasional, interoperabilitas layanan, pengembangan Artificial Intelligence, hingga penguatan Satu Data HAM sebagai bagian krusial dalam Pembangunan kebijakan HAM berbasis data.

    “Mulai tahun depan, kami akan memulai konsolidasi data-data HAM bersama Kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah,” kata Linda.

    Turut hadir di antaranya Irwasum Polri, Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional, Sekretaris Kemenekraf, dan Plh. Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, serta sejumlah pejabat eselon 2 kementerian dan Lembaga pada acara kick off Satu Data HAM.

    (akn/ega)

  • Video: RI Gandeng PBB Sukseskan Program MBG

    Video: RI Gandeng PBB Sukseskan Program MBG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menggandeng Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB dalam menggarap program prioritas Makan Bergizi Gratis atau Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan bahwa mbg merupakan bagian dari 17 SDGS dalam rangka menghapus kelaparan.

    Selengkapnya dalam program Focus on Infra CNBC Indonesia (Rabu, 19/11/2025) berikut ini.

  • Minyak Jelantah MBG Diekspor ke Singapore Airlines, Kepala BGN: Harga Dua Kali Lipat

    Minyak Jelantah MBG Diekspor ke Singapore Airlines, Kepala BGN: Harga Dua Kali Lipat

    Minyak Jelantah MBG Diekspor ke Singapore Airlines, Kepala BGN: Harga Dua Kali Lipat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, minyak jelantah yang dihasilkan dari program makan bergizi gratis (MBG) dijual dengan harga dua kali lipat.
    Dadan menyebut,
    minyak jelantah
    menjelma menjadi komoditas ekspor bernilai fantastis karena dapat diekspor menjadi bahan bakar pesawat maskapai internasional,
    Singapore Airlines
    .
    “Ini jelantahnya tidak dibuang, ditampung oleh para
    entrepreneur
    dan kemudian diekspor dengan harga yang dua kali lipat karena salah satu penggunanya adalah Singapore Airlines,” kata Dadan, di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025).
    Dadan mengatakan, Singapore Airlines sedang gencar membangun citra sebagai perusahaan ramah lingkungan.
    “Singapore Airlines itu karena ingin mendeklarasikan sebagai salah satu maskapai yang berwawasan lingkungan dan 1 persen avtur berbahan bio,” tutur dia.
    Dadan menilai, potensi bisnis minyak jelantah ini sangat masif karena satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan 800 liter minyak goreng setiap bulan.
    “Satu SPPG memproduksi atau menggunakan 800 liter minyak goreng setiap bulan dan 70 persen menjadi minyak jelantah,” tutur dia.
    Menurut dia, pasokan minyak jelantah dari Indonesia dapat mencapai jutaan liter setiap bulan dan membuka peluang besar bagi industri
    bioavtur
    nasional.
    “Salah satu bahan bio adalah
    cooking oil
    atau minyak jelantah itu nanti dengan 30.000 SPPG kali 550 liter, berapa juta liter per bulan bisa digunakan untuk bio-avtur. Saya kira dengan program makan bergizi sekarang sudah mulai terasa,” ucap dia.
    Sebelumnya, Dadan menyebut, saat ini sudah terbangun 15.363 SPPG yang beroperasi di 38 provinsi dan melayani 44,3 juta penerima manfaat.
    “Sudah bisa melayani 44,3 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Itu artinya 53 persen hak anak Indonesia telah kita bisa penuhi,” tutur dia.
    Dadan menuturkan, pemerintah sedang mengejar hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan makanan bergizi yang harus dipenuhi pada akhir tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Liaison Officer Jadi Garda Terdepan Paviliun Indonesia di World Expo 2025

    Liaison Officer Jadi Garda Terdepan Paviliun Indonesia di World Expo 2025

    Bisnis, JAKARTA – Keberhasilan Paviliun Indonesia di World Expo 2025 yang berhasil menyelenggarakan lebih dari 104 kegiatan business forum dan one-on-one meeting dengan komitmen investasi senilai lebih dari US$28,4 miliar tak lepas dari keberadaan liaison officer. Sebagai garda terdepan, keberadaan liaison officer (LO) menjadi pemandu sekaligus duta budaya bagi 3,5 juta orang yang mengunjungi paviliun yang mengusung tema Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future.

    Deviana, liaison officer asal Bandung, mengaku bergabung menjadi petugas di Paviliun Indonesia di World Expo 2025 karena tahu bahwa event ini hanya diadakan sekali dalam lima tahun. “Dan di tahun 2025 Expo itu diadakan di Jepang. Jadi aku tertarik untuk berpartisipasi dalam LO Indonesia Pavilion, ” ujarnya.

    Sementara Sultan dari Tangerang punya alasan yang sedikit berbeda. “Yang pertama karena menurut aku ini pengalaman besar banget. Dan juga kesempatan untuk kenalin budaya kekayaan Indonesia ke orang-orang Jepang secara langsung. Dan juga aku memang suka banget ngobrol sama orang asing, ” ungkap Sultan.

    Tugas mereka sebagai LO tidaklah mudah. Setiap hari, mereka harus memperkenalkan area-area yang ada di dalam Paviliun Indonesia kepada pengunjung dari berbagai negara, mayoritas berbahasa Jepang. Baik Deviana maupun Sultan mengakui bahwa mereka tidak bisa Bahasa Jepang sebelum berangkat. Deviana hanya menguasai dasar saja, sementara Sultan memulai dari nol dengan belajar dari YouTube dan Duolingo.

    “Cuma setelah beberapa bulan di sini, lama-lama kami terbiasa untuk ngomong bahasa Jepang. Karena materinya pun ada bahasa Jepang, ada bahasa Inggris. Dan gimana kita meng-guide pengunjung juga menggunakan bahasa Jepang,” jelas Deviana. 

    Pihak Bappenas menyediakan materi dalam bahasa Inggris dan Jepang, yang membantu para LO untuk cepat beradaptasi. “Seiring berjalan waktu, kami semua bukan aku doang makin lama makin belajar makin paham lah bahasa Jepang,” tambah Sultan. Kemampuan bahasa ini menjadi kunci penting, mengingat mayoritas dari 3,5 juta pengunjung yang tercatat adalah warga lokal Jepang.

    Ketika ditanya zona mana yang paling menarik, baik Deviana maupun Sultan kompak menyebut area Topeng. “Karena di Topeng itu area pertama dari seluruh Indonesia Pavilion yang bisa memberikan Kesan yang baik kepada para warga supaya mereka mau explore Indonesia Pavilion,” ungkap Deviana.

    Sultan menambahkan di area Topeng pengunjung juga dapat melakukan interaksi langsung, seperti bermain games maupun aktivitas lainnya. “Menurut aku itu sesi yang paling seru. Karena bisa ngebangun first impression dari para audiens yang hadir ke Paviliun Indonesia,” terangnya.

    Pengalaman paling menyenangkan Sultan adalah saat menerima hadiah dari anak-anak Jepang, seperti origami. Sementara Deviana juga merasakan perubahan sikap pengunjung dari waktu ke waktu. “Untuk awal-awal mungkin aku nggak terlalu melihat ekspresi dan maksudnya output-nya dari visitor. Cuman makin kesini mereka semua semakin lebih ekspresif lagi. Karena dari panitianya sendiri itu kita juga ekspresi. Jadi ketika mereka keluar dari pintu exit, mereka juga kayak arigatou gozaimasu, arigatou gozaimasu. Nah itulah yang membuat kita senang untuk kerja di Paviliun Indonesia,” jelas Deviana.

    KREATIVITAS LIAISON OFFICER

    Deviana bercerita awalnya kunjungan ke Paviliun Indonesia masih sepi. Memasuki bulan kedua dan ketiga, para LO mencoba ide untuk bernyanyi di depan paviliun dan ikut mengajak serta pengunjung yang hadir. Lagu yang mereka nyanyikan adalah “Yoyaku Nashi de Sugu Hareru” yang artinya “ayo silakan masuk tanpa reservasi”. Lagu yang awalnya hanya sebagai kalimat promosi ini justru kemudian ada yang me-remix lagunya.

    Lagu ini bahkan ikut menjadi viral bersama dengan penampilan LORO, burung beo dari Paviliun Indonesia yang turut menyanyikan lagu serupa. Fenomena ini begitu viral hingga dinyanyikan oleh anak-anak di sekolah, di restoran, bahkan di rumah sakit.

    Sultan menjelaskan penggubahan lagu-lagu Indonesia menjadi Bahasa Jepang bertujuan untuk menarik perhatian. Strategi ini terbukti ampuh. Dari target awal 2,8 juta pengunjung, Paviliun Indonesia berhasil mencatat lebih dari 3,5 juta pengunjung menjelang penutupan pada 12 Oktober 2025.

    Sultan mengamati bahwa orang Jepang cenderung introvert. Karena itu, upaya yang dilakukan LO di Paviliun Indonesia diharapkan menjadi media bagi orang Jepang untuk menyalurkan ekspresi yang sedang mereka rasakan. ”Jadi medium juga. Dan menurut aku dengan joget, nyanyi, kita ngajak mereka untuk bersama-sama itu merupakan salah satu kiat yang kami lakukan untuk ajak mereka untuk tertarik dan belajar langsung di Paviliun Indonesia.”

    Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka Vivi Yulaswati mengonfirmasi fenomena ini. “Di Jepang ini ternyata budaya antreannya sangat luar biasa, walaupun hujan, panas, dan dalam kondisi apapun mereka mau mengantre. Nyanyian yang dibuat para LO mengajak secara emosional. Mereka tidak hanya puas sekali untuk datang ke Indonesia karena keceriaan, kemudian juga bisa tertawa lepas itu betul-betul bisa dirasakan oleh mereka,” tuturnya.

    Satu kata yang paling sering didengar dari pengunjung adalah sugoi yang berarti menakjubkan atau hebat. Karena itu, Sultan pun merasa senang dengan penampilan yang dihadirkan dalam Paviliun Indonesia di World Expo 2025.

    Di penghujung penyelenggaraannya, Paviliun Indonesia juga turut memperoleh penghargaan perak kategori Exhibition Design untuk Self-built Pavilion dengan luas lahan berukuran lebih dari 1.500 meter persegi dari Bureau International des Expositions. Penghargaan yang diterima secara langsung oleh Vivi Yulaswati ini juga menggambarkan perjuangan para LO seperti Deviana dan Sultan.

  • PBB: Tiap Rupiah Investasi MBG Hasilkan Nilai Tambah Rp389 Ribu

    PBB: Tiap Rupiah Investasi MBG Hasilkan Nilai Tambah Rp389 Ribu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan, investasi pemerintah untuk program makan bergizi gratis atau MBG tak akan sia-sia, asalkan pemenuhan gizi bagi anak hingga ibu hamil benar-benar terpenuhi.

    Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal mengatakan, setiap rupiah yang diinvestasikan pemerintah untuk program MBG akan menghasilkan nilai tambah ke perekonomian sekitar Rp 384,92 ribu (US$23), karena menciptakan SDM unggul.

    “MBG merupakan investasi strategis bagi kemakmuran masa depan Indonesia. Bukti global sudah jelas, setiap dolar yang diinvestasikan dalam gizi menghasilkan imbal hasil ekonomi hingga US$23,” kata Gita dalam Konferensi Utama SDGs Melalui Program Strategis Nasional MBG 2025, Rabu (19/11/2025).

    Ia menekankan, MBG akan memberi manfaat bagi perekonomian karena pemenuhan gizi sangat penting bagi anak dan ibu hamil untuk terus tumbuh, belajar, dan berkembang.

    Selain itu, Gita menekankan, bila seluruh rantai pasokan program MBG dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat luas, akan menciptakan nilai tambah bagi sektor pertanian dan UMKM.

    “Negara-negara yang telah meningkatkan program pemberian makanan di sekolah telah menyaksikan peningkatan kehadiran di sekolah, hasil belajar yang lebih baik, dan masyarakat yang lebih sehat.,” paparnya.

    “Dan program makanan yang dirancang secara berkelanjutan juga menghasilkan nilai bersama di seluruh perekonomian melalui pengadaan dari petani dan UMKM,” tegas Gita.

    Ia pun menegaskan, PBB sepenuhnya mendukung prioritas pembangunan Presiden Prabowo Subianto melalui MBG sebagai landasan kerangka kerja sama. Badan-badan PBB pun ia sebut telah bekerja sama erat dengan Bappenas, BGN, dan kementerian terkait, serta pemerintah daerah untuk memperkuat program MBG.

    Misalnya, UNICEF mengembangkan pedoman dan standar nasional, mendukung optimalisasi pangan, melatih staf dapur, menguji model terpadu untuk pemberian makan bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui di daerah terpencil, memperkuat kualitas pencucian di dapur, dan mendukung pusat keunggulan nasional yang mendokumentasikan praktik terbaik.

    WFP atau World Food Programme menyediakan keahlian operasional dalam rantai pasokan, menghubungkan petani dengan dapur MBG. UN Global Pulse menggunakan citra satelit untuk penargetan, perencanaan, dan alokasi sumber daya bagi program MBG.

    WHO memastikan keterkaitan keamanan pangan antara MBG dan layanan kesehatan esensial. FAO mendukung sumber pangan lokal, menghubungkan petani dengan dapur MBG.

    IFAD atau Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultural pun ia sebut telah membangun kapasitas petani kecil untuk memasok pangan bergizi yang diproduksi secara lokal dalam skala besar.

    “PBB sepenuhnya mendukung prioritas pembangunan Presiden, dengan MBG sebagai landasan kerangka kerja sama kami,” tuturnya.

    Pada kesempatan itu, Gita turut memberikan rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan pemerintah untuk memperkuat program MBG, berdasarkan pengalaman yang ia klaim diperoleh dari hasil melihat langsung praktik pelaksanaan MBG di lapangan.

    Rekomendasi pertama ialah terkait dengan perlunya mengintegrasikan pangan lokal yang diproduksi untuk membangun sistem pangan yang tangguh.

    Kedua, pentingnya mengurangi lembah makanan dengan mengintegrasikan bank makanan ke dalam program MBG. Ketiga, ialah memperkuat peran masyarakat dalam program MBG, bukan segelintir orang tertentu saja.

    “Jika kita meningkatkan inisiatif terpadu tentang pangan lokal dan nol sampah sambil memperkuat rasa kepemilikan masyarakat, kita akan mewujudkan keberlanjutan di sini,” paparnya.

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Pemerintah Salurkan MBG, Ini Sasarannya

  • Video: Bappenas & Upaya Dorong Transisi Hijau Demi Indonesia Emas 2045

    Video: Bappenas & Upaya Dorong Transisi Hijau Demi Indonesia Emas 2045

    Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia pada Selasa, 11 November 2025 menggelar Road to CNBC Indonesia Awards 2025 “Best Sustainable Companies” sebagai wujud apresiasi terhadap peran dan kinerja perusahaan berkelanjutan terbaik yang mampu mencatatkan kinerja positif sekaligus mengambil peran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Deputi Bidang Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo Teguh Sambodo dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 memastikan komitmen pemerintah RI mendorong pembangunan berkelanjutan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dan target pencapaian Indonesia Net Zero Emission 2060.

    Sesuai dengan amat pembangunan dalam UU No. 59 Tahun 2024 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 maka pembangunan rendah karbon akan menjadi upaya besar untuk mendorong ekonomi RI tumbuh tinggi dengan melaksanakan transformasi ekonomi secara progresif dengan memastikan sumber daya yang dimiliki tetap berkelanjutan.

    Langkah ini dijalankan dengan penguatan transformasi sosial dan ekologi dengan pengembangan ekonomi hijau menjadi basis pengembangan yang juga selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabumi Raka.

    Terdapat sejumlah peluang sumber pertumbuhan baru yang bisa dimanfaatkan dari pengembangan ekonomi hijau. Seperti apa arah pembangunan berkelanjutan dan transisi hijau menuju Indonesia Emas 2045?

    Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Deputi Bidang Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo Teguh Sambodo dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 “Best Sustainable Companies” dalam CNBC Indonesia (Selasa, 18/11/2025)

  • BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menyusun peta jalan implementasi BBM campuran 10% etanol pada bensin atau E10. Kabarnya rencana ini sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto dan akan diimplementasikan pada tahun 2027 mendatang.

    Berikut beberapa respons dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) industri otomotif di Indonesia, seperti PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

    Marketing Director and Corporate Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani menegaskan kesiapan Daihatsu menghadapi kebijakan penggunaan Etanol 10% (E10) pada bahan bakar mobil.

    “Jadi, pemerintah berencana, Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] mengatakan kemungkinan akan ada unsur etanol, Etanol 10 persen ya,” ujar Sri Agung beberapa waktu lalu, dalam Daihatsu Media Trip Japan.

    Daihatsu telah melakukan riset dan pengembangan (R&D) untuk memastikan seluruh kendaraan Daihatsu dapat menyesuaikan diri dengan standar bahan bakar baru tersebut.

    “Jadi, kami memiliki R&D dan kami sudah menyiapkan. Satu, kendaraan Daihatsu kompatibel terhadap etanol maksimum 10 persen. Dua, dengan catatan penggunaan oktan-nya harus sesuai yang di-suggest,” ujarnya.

    Langkah ini demi mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. Dengan meningkatnya dorongan pemerintah terhadap penggunaan bahan bakar terbarukan, pabrikan otomotif dituntut untuk beradaptasi secara cepat tanpa mengorbankan performa maupun efisiensi kendaraan.

    Dengan kesiapan yang disampaikan Daihatsu, konsumen diharapkan tidak perlu khawatir terhadap perubahan komposisi bahan bakar yang akan diterapkan pemerintah dalam waktu dekat.

    Begitu juga dengan, Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menjelaskan bahwa merek Toyota mampu menggunakan bensin hingga campuran etanol 20%. Dia pun tidak mempermasalahkan penggunaan bensin dari Pertamina yang sudah tercampur etanol 3,5%.

    “Bisa, sebenarnya kan tergantung merknya. Kalau Toyota itu sampai 20%. Tapi mungkin merek lain itu sampai 10%,” ungkap Bob saat ditemui di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Banyak negara sudah jauh lebih maju dalam penerapan campuran bahan bakar berbasis bioetanol.

    “Karena banyak negara juga di Amerika Serikat, di India, di Thailand itu sudah sampai E20 (memiliki campuran etanol 20%), E10, sampai situ,” terang dia.

    Ia menilai kebijakan penambahan etanol dalam BBM justru langkah positif dan strategis bagi Indonesia. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan etanol juga dapat mendukung kemandirian energi nasional.

    “Jadi ini mendukung, berarti kalau misalnya… kan katanya sudah dicoba tuh 20%. Ya sangat

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bappenas di IPOC 2025: Sawit Jadi Pilar Indonesia Emas 2045 dan Motor Transformasi Hijau Nasional

    Bappenas di IPOC 2025: Sawit Jadi Pilar Indonesia Emas 2045 dan Motor Transformasi Hijau Nasional

    FAJAR.CO.ID, BALI – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa sektor kelapa sawit akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pesan tersebut disampaikan dalam pembukaan The 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2026 Price Outlook di Nusa Dua, Bali.

    Dalam pidatonya, Rachmat menekankan bahwa sawit bukan sekadar komoditas, melainkan fondasi strategis pembangunan nasional. “Kelapa sawit bukan hanya komoditas. Sawit adalah jembatan persahabatan, perdamaian, dan kemanusiaan,” ujarnya.

    Ia menyampaikan bahwa dunia tengah menghadapi ketidakpastian global, tekanan perubahan iklim, dan kebutuhan pangan serta energi yang terus meningkat. Di tengah tantangan tersebut, Indonesia memilih untuk menempatkan sawit sebagai bagian dari solusi global.

    “Kelapa sawit berkontribusi besar bagi ketahanan pangan dunia, energi terbarukan, dan kebutuhan sehari-hari miliaran orang,” kata Rachmat.

    Menurutnya, keberhasilan Indonesia tidak hanya diukur dari besarnya produksi, tetapi dari kemampuan mengelola sawit secara bertanggung jawab, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi kompas moral pembangunan modern.

    Indonesia berkomitmen memastikan pertumbuhan ekonomi tidak merusak alam dan tidak meninggalkan generasi mendatang.

    Rachmat menyampaikan bahwa sawit telah menjadi pendorong utama pembangunan pedesaan, penyedia jutaan lapangan kerja, dan tulang punggung sektor hilir seperti biofuel, oleokimia, serta industri hijau. Peran strategis ini menjadikan kelapa sawit sebagai salah satu kekuatan besar dalam transformasi menuju ekonomi hijau.

  • Jejak Kebijakan Jokowi, Beri Konsensi Tanah IKN 190 Tahun yang Dihapus MK

    Jejak Kebijakan Jokowi, Beri Konsensi Tanah IKN 190 Tahun yang Dihapus MK

    Bisnis.com, JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) menyampaikan sejumlah ketentuan pasal 16A Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mengikat sepanjang tidak dimaknai sesuai batas waktu pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak.

    UU IKN peninggalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas mengenai batas waktu penggunaan Hak Atas Tanah (HAT) dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN). Dalam putusan yang dibacakan pada Kamis (13/11/2025), MK menyatakan sejumlah ketentuan Pasal 16A UU IKN bertentangan dengan UUD 1945.

    Diketahui undang-Undang No.3/2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) merupakan regulasi peninggalan Presiden Joko Widodo menjelang lengser. Tujuan utama pemberian izin adalah untuk menarik investasi sebesar-besarnya ke proyek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

    Skema konsesi berupa Hak Guna Usaha (HGU), hak pakai, dan Hak Guna Bangunan (HGB) diberikan maksimal dua siklus, masing-masing 95 tahun, sehingga total bisa mencapai 190 tahun jika lolos evaluasi di setiap periodenya.

    Saat kebijakan ini muncul tahun lalu, sejumlah toko memberikan kritikan karena dinilai merugikan Indonesia.

    Media Malaysia, Daily Express, menulis bahwa media tersebut sepakat dengan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika yang menyatakan jika aturan tersebut sarat dengan pelanggaran.

    Dewi Kartika mengatakan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023 yang baru saja disahkan Presiden Joko  Widodo atau Jokowi merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pokok Agraria dan putusan Mahkamah Konstitusi. 

    Yang dinilai Dewi berbahaya adalah aspek pencabutan hak sama sekali tidak diatur dalam PP 12. Ia menegaskan, dengan besarnya masa konsesi yang hampir dua abad, sanksi harus dinyatakan secara jelas dan tegas.

    Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode Oktober 2014 – Agustus 2015, Andrinof Chaniago menilai keputusan pemerintah memberi HAT 190 tahun sebagai langkah yang keliru. Menurutnya, siasat pemerintah untuk mendatangkan investor ke IKN lewat pemberian HGU, Hak Guna Bangunan (HGB) hingga Hak Pakai dengan jangka waktu sangat panjang itu dinilai kebablasan. 

    “Tidak perlu [pemberian HGU sampai 190 tahun], tidak perlu. Itu kebablasan,” kata Andrinof.

    Pasalnya, Andrinof menilai bahwa para investor akan datang dengan sendirinya seiring dengan makin matangnya pembangunan IKN. Atas dasar hal itu, yang seharusnya menjadi fokus pemerintah adalah bagaimana menyelesaikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terlebih dahulu.

    Pada saat yang sama, Andrinof juga menilai bahwa titah Jokowi yang menghendaki investasi mengalir deras ke IKN pada saat ini diprediksi sulit untuk terealisasi. 

    “Kecuali, investasi berupa rumah sakit itu relevan, sekolah relevan, supermarket relevan, taman rekreasi untuk ASN relevan. Tapi mencari investor yang mau menaruh dana Rp50 triliun itu tidak logis, mohon maaf saja tidak logis,” tegasnya.

    Dihapus MK

    Dalam perkembangan terbaru, Majelis hakim memberikan tafsir baru atas pengaturan jangka waktu Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), dan Hak Pakai (HP). Tafsir ini menegaskan bahwa mekanisme penggunaan HAT harus mengikuti tahapan pemberian, perpanjangan, dan pembaruan, bukan diberikan sekaligus dalam dua siklus sebagaimana frasa yang tercantum dalam UU IKN.

    Ketua MK Suhartoyo dalam sidang pembacaan amar Putusan Nomor 185/PUU-XXII/2024 menyampaikan ketentuan yang dinilai bertentangan dengan konstitusi. Ia membacakan amar putusan: “Menyatakan Pasal 16A ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara […] bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai ‘Dalam hal HAT yang diperjanjikan […] dalam bentuk hak guna usaha, diberikan hak, paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun; perpanjangan hak, paling lama 25 (dua puluh lima) tahun; dan pembaruan hak, paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun berdasarkan kriteria dan tahapan evaluasi,” kata Suhartoyo dikutip dari laman MK, Jumat (14/11/2025).

    Istana Presiden di IKN

    Suhartoyo juga membacakan dua amar serupa untuk HGB dan HP, masing-masing dengan jangka waktu maksimal 30 tahun untuk pemberian, 20 tahun untuk perpanjangan, dan 30 tahun untuk pembaruan. Ia kemudian menegaskan: “Menyatakan Penjelasan Pasal 16A ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UndangUndang Nomor 3 Tahun 2022 […] bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.” Permohonan ini diajukan oleh Stephanus Febyan Babaro dari suku Dayak, yang mempersoalkan potensi penyalahartian pengaturan HAT di wilayah IKN.

    Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Menurut dia, ketentuan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 menimbulkan ambiguitas karena menyebutkan HGU diberikan melalui satu siklus dan dapat diberikan kembali untuk satu siklus kedua, yang jika dijumlahkan mencapai 190 tahun.

    “Sehingga hal demikian menimbulkan norma yang ambigu yang berpeluang disalahartikan,” ujarnya.

    Ketentuan tersebut dinilai serupa dengan pengaturan yang sebelumnya dibatalkan dalam Putusan MK Nomor 21-22/PUU-V/2007.

    Enny menekankan bahwa norma dua siklus melemahkan posisi negara dalam penguasaan tanah sebagaimana diamanatkan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Padahal, perubahan UU IKN dimaksudkan untuk menciptakan jangka waktu HAT yang kompetitif guna menarik investasi. Ia menyebut pengaturan khusus yang berlaku hanya di IKN juga berpotensi menimbulkan diskriminasi terhadap daerah lain dalam hal penanaman modal.

    Enny menegaskan MK tetap mengakui mekanisme tiga tahapan yakni pemberian, perpanjangan, dan pembaruan yang selama ini menjadi praktik pertanahan nasional dan telah ditegaskan dalam putusan MK sebelumnya. Ia menyatakan bahwa pemberian HAT sekaligus dalam dua siklus tidak sesuai dengan prinsip evaluasi berkala yang wajib dilakukan negara. Karena itu, frasa tentang “siklus pertama” dan “siklus kedua” harus dibatalkan. “Artinya, batasan waktu paling lama 95 tahun dimaksud dapat diperoleh sepanjang memenuhi persyaratan selama memenuhi kriteria dan tahapan evaluasi,” ujarnya.

    Dengan pemaknaan baru tersebut, Penjelasan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 dinyatakan tidak lagi diperlukan dan otomatis tidak berlaku. Dalam konteks penanaman modal, Enny menilai bahwa rujukan yang tepat adalah UU 25/2007 tentang Penanaman Modal yang telah dimaknai MK. Ketentuan ini menggarisbawahi bahwa perpanjangan atau pembaruan hak harus melalui evaluasi atas penggunaan tanah.

    Dia menambahkan bahwa peraturan yang memberikan kemudahan investasi harus tetap sejalan dengan konstitusi dan tidak melemahkan posisi negara.

    “Substansi Penjelasan Pasal 16A ayat (1) UU 21/2023 dan praktik yang diterapkan dalam pemberian HGU telah mengikuti Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21-22/PUU-V/2007,” kata Enny.

  • Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat

    Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat

    Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah memfinalisasi Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional (DBRBN) 2025-2045 sebagai panduan solid dan penyelarasan dalam mewujudkan birokrasi yang kolaboratif, kapabel, dan berintegritas.
    Sejalan dengan itu,
    Kementerian PANRB
    tengah menyusun Desain Besar
    Reformasi Birokrasi
    Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara (DBRBB PAN) 2025-2045 yang terus dibahas dan diselaraskan untuk mengoperasionalisasikan
    DBRBN
    2025-2045.
    Penyelarasan ini sekaligus dilakukan untuk memastikan Kementerian PANRB dan instansi paguyuban bidang PANRB memiliki arah jelas yang tidak hanya reaktif terhadap isu, tetapi juga antisipatif terhadap perubahan.
    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri PANRB Rini Widyantini saat menyampaikan sambutannya dalam Focus Group Discussion (
    FGD
    ) Tanggapan dan Masukan Pakar atas rancangan DBRBB PAN 2025-2045 di Jakarta, Kamis (13/11/2025). 
    Ia mengatakan bahwa rancangan ini disusun agar selaras dengan DBRBN 2025-2045 sekaligus menjadi acuan bagi Kementerian PANRB dan instansi paguyuban bidang PANRB.
    Adapun isi rancangan tersebut mencakup pelayanan publik, sumber daya manusia (SDM) aparatur, kelembagaan, akuntabilitas, dan
    transformasi digital
    .
    “Rancangan ini bukan hanya memastikan keselarasan antarbidang, namun mengikat kinerja dan arah kerja paguyuban PANRB agar reformasi birokrasi berjalan seirama dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Rini dalam keterangan resminya, Jumat (14/11/2025).
    FGD tersebut menjadi ruang belajar dan penyempurnaan pandangan dan masukan dari pakar serta instansi paguyuban PANRB yang meliputi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
    Ketiganya memiliki peran strategis dan pengalaman panjang dalam membangun birokrasi yang tangguh dan adaptif ke depan. 
    Ketua Tim Penyelarasan DBRBB PAN 2025-2045 Tasdik Kinanto melaporkan bahwa DBRBB PAN 2025-2045 akan membawa arah baru reformasi birokrasi.
    Arah baru yang dimaksud adalah transformasi digital pemerintah, peningkatan manajemen SDM aparatur, penciptaan kelembagaan dan proses bisnis yang lincah dan kolaboratif, akuntabilitas kinerja dan pengawasan efektif, serta pelayanan publik lebih berkualitas dan merata.
    “DBRBB PAN 2025-2045 ini memastikan keselarasan pada bidang transformasi pelayanan publik, manajemen ASN, akuntabilitas dan pengawasan, kelembagaan dan tata laksana, serta transformasi digital pemerintah,” ujar Tasdik.
    Direktur Perencanaan Peningkatan Produktivitas dan Pembangunan Tematik Kementerian PPN/Bappenas Uke Mohammad Hussein yang hadir mewakili Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan turut menyampaikan pandangannya.
    Menurutnya, peningkatan total
    factor productivity
    (TFP) merupakan kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan memiliki korelasi langsung dengan keberhasilan reformasi birokrasi.
    Uke menekankan bahwa kualitas institusi, efisiensi tata kelola, inovasi, serta profesionalisme aparatur negara menjadi faktor penting dalam mendorong TFP dan menggerakkan transformasi pembangunan. 
    “Reformasi birokrasi telah ditempatkan secara strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 sebagai fondasi untuk mewujudkan pemerintahan yang tangkas, berintegritas, dan adaptif,” jelasnya.
    Uke menambahkan, reformasi birokrasi juga diterjemahkan lebih operasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 melalui prioritas penguatan kelembagaan, digitalisasi pelayanan publik, deregulasi, dan peningkatan meritokrasi aparatur sipil negara (ASN).
    Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Universitas Indonesia-Center for Study of Governance and Administrative Reform (UI-CSGAR) Eko Prasojo mengatakan, DBRBB PAN 2025-2045 mencakup berbagai aspek untuk mewujudkan aparatur negara yang profesional, berdaya guna, dan berhasil guna, dalam rangka mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (
    good governance
    ).
    “Dengan adanya DBRBB PAN 2025-2045 ini makin memperkuat operasionalisasi DBRBN 2025-2045 guna mewujudkan budaya birokrasi yang berintegritas dan melayani untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat dengan guna mendukung Indonesia yang berdaulat, maju, berkeadilan, dan berkelanjutan,” jelasnya. 
    Dalam kesempatan tersebut, Open Government Partnership Global Envoy Yanuar Nugroho turut memberikan rekomendasi dalam penyusunan DBRBB PAN 2025-2045.
    Ia memaparkan pendekatan
    foresight
    yang berfokus pada visi besar mengenai DBRBN 2025-2045.
    “Desain besar tidak hanya dilakukan sebatas perencanaan, melainkan juga dapat dinilai efektivitasnya melalui analisis situasional untuk menghubungkan kebijakan dengan situasi nyata, menguji melalui
    use case
    . Misalnya, digitalisasi layanan publik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau mobilisasi ASN digital,” jelas Yanuar.
    Ke depan, rancangan DBRBB PAN 2025–2045 akan terus diperbaiki dan disempurnakan untuk mengakomodasi seluruh masukan yang muncul selama proses FGD.
    Berbagai pandangan konstruktif dari para pakar, akademisi, serta instansi paguyuban PANRB menjadi bagian penting dalam memperkaya substansi desain besar ini, sehingga dokumen final yang dihasilkan tidak hanya komprehensif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan birokrasi masa depan dan tantangan pembangunan nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.