Kementrian Lembaga: Bank of America

  • Profil Alvin Lim, Pengacara yang Tantang Denny Sumargo dan Teh Novi dalam Kasus Agus Salim

    Profil Alvin Lim, Pengacara yang Tantang Denny Sumargo dan Teh Novi dalam Kasus Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Polemik uang donasi untuk korban penyiraman air keras, Agus Salim, hingga kini belum ada kejelasan. Terbaru, pengacara ternama Alvin Lim menyatakan dukungannya kepada Agus. Namun, bagaimana profil Alvin Lim dan perjalanan kariernya?

    Alvin Lim bahkan memberikan tantangan kepada Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi, yang dikenal sebagai Teh Novi, untuk melakukan penyiraman air keras, sebagai bentuk protes atas situasi yang ada.

    Menurut Alvin Lim, dukungan yang dia berikan kepada Agus Salim adalah bentuk pembelaan terhadap kebenaran dan sebagai respons terhadap ketidakadilan yang terjadi.

    Diketahui, Teh Novi adalah seorang YouTuber yang kerap membantu orang-orang yang mengalami musibah. Salah satu yang dia bantu adalah Agus Salim, yang menjadi korban penyiraman air keras oleh karyawannya.

    Untuk membantu pengobatan Agus, Teh Novi melakukan penggalangan dana dan juga menawarkan kesempatan bagi Agus untuk tampil di podcast Denny Sumargo guna menarik lebih banyak donasi.

    Lantas, siapa pengacara kondang Alvin Lim yang mendukung Agus Salim dan menantang Denny Sumargo serta Teh Novi? Berikut ini profilnya.

    Profil Alvin Lim 
    Alvin Lim merupakan pengacara terkenal di Indonesia dan sempat berkarier di bidang perbankan luar negeri. Selain itu, dia juga mendirikan LQ Indonesia Law Firm atau kantor hukum yang sudah mempunyai empat kantor di beberapa wilayah, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Surabaya, dan berpusat di Tangerang.

    Sebelum dikenal sebagai pengacara, Alvin Lim menitik karier dengan bekerja sebagai bankir di Wells Fargo Bank & Co, Amerika Serikat pada 1997 hingga 1999. Kemudian, kariernya terus berkembang menjadi financial advisor di American Express & Co, pada 1997-1999, assistant vice president di Bank of America San Francisco pada 1999-2002, dan vice president di US Bank Concord pada 2002-2005.

    Selanjutnya, pada 2006 Alvin Lim menjadi presiden direktur di PT Power Center Indonesia pada 2006 hingga 2009 dan lawyer serta pendiri LQ Indonesia Law Firm – Quotient Group.

    Dalam hal pendidikan, Alvin Lim merupakan lulusan sarjana hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gunung Jati Tangerang. Setelahnya dia melanjutkan pendidikan ke luar negeri, yaitu di Colorado Graduate School of Banking, Florida State University, University of California Berkeley, dan Santa Barbara City College.

    Di sisi lain, Alvin Lim juga aktif dalam media sosial dengan membuat konten berbentuk video di YouTube-nya. Saat ini, nama Alvin Lim kembali menjadi perbincangan karena mendukung korban penyiraman Agus Salim terkait kasus uang donasi dan menantang Denny Sumargo serta Teh Novi.

    Namun, sebelumnya nama Alvin Lim juga menjadi sorotan karena mengungkapkan sebuah argumentasi terkait tersangka dari kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo yang tidak tidur di dalam sel.

  • Banyak Sentimen Positif, Saham-saham AS Raup Cuan Berlimpah

    Banyak Sentimen Positif, Saham-saham AS Raup Cuan Berlimpah

    New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena S&P 500 ditutup di atas 6.000 untuk pertama kalinya dan bitcoin melonjak melewati USD88 ribu.
     
    Melansir Xinhua, Selasa, 12 November 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 304,14 poin, atau 0,69 persen, menjadi 44.293,13. Indeks S&P 500 naik 5,81 poin, atau 0,10 persen, menjadi 6.001,35. Indeks Nasdaq Composite naik 11,99 poin, atau 0,06 persen, menjadi 19.298,76.
     
    Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen dan keuangan memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,75 persen dan 1,41 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan real estat memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,80 persen.
    Karena pasar obligasi ditutup untuk Hari Veteran, investor mengalihkan perhatian mereka ke rilis indeks harga konsumen (CPI) Oktober mendatang dari Biro Statistik Tenaga Kerja, yang dijadwalkan pada Rabu mendatang.
     
    Kalender pendapatan minggu ini disorot oleh Home Depot yang melaporkan sebelum pembukaan pada Selasa, Cisco Systems setelah penutupan Rabu, dan Walt Disney menjelang pembukaan pada Kamis.
     
    Dalam data ekonomi, Nowcast terbaru dari Federal Reserve Cleveland memperkirakan CPI tahunan AS sebesar 2,6 persen pada 8 November, naik dari 2,4 persen pada September.
     

     

    Sentimen kenaikan saham

    Adapun yang mendorong kenaikan Dow ditopang oleh saham Bank of America dan Citigroup yang masing-masing mengalami kenaikan sekitar 2,0 persen dan 1,7 persen pada Senin.
     
    Sektor perbankan telah meningkat tajam sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden minggu lalu, karena investor mengantisipasi kembalinya dia dapat menghasilkan peraturan yang lebih longgar untuk industri tersebut.
     
    Sementara itu, saham perusahaan farmasi Bristol Myers Squibb melonjak 10,49 persen pada Senin, kenaikan harian terbesar sejak Maret 2020.
     
    Kenaikan ini menyusul berita kandidat obat skizofrenia utama AbbVie gagal mencapai target utamanya dalam sebuah penelitian, sehingga meningkatkan optimisme seputar pengobatan Bristol sendiri untuk kondisi tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Gegara Ini Harga Minyak Dunia Tergelincir hingga 2%

    Gegara Ini Harga Minyak Dunia Tergelincir hingga 2%

    Houston: Harga minyak dunia turun lebih dari dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), setelah rencana stimulus terbaru Tiongkok mengecewakan investor yang mencari pertumbuhan permintaan di konsumen minyak terbesar kedua di dunia, sementara pasokan tampaknya akan meningkat pada 2025.
     
    Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 12 November 2024, harga minyak mentah Brent ditutup pada USD71,83 per barel, turun USD2,04 atau 2,76 persen. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada USD68,04 per barel, turun USD2,34, atau 3,32 persen. Kedua acuan tersebut turun lebih dari dua persen pada perdagangan Jumat lalu.
     
    Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS mungkin akan terus memengaruhi pasar, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. Menurut dia, Pemilu dengan janji Trump untuk ‘mengebor’, telah menghilangkan sebagian insentif untuk mengambil posisi beli.
    Indeks dolar AS, ukuran nilainya relatif terhadap keranjang mata uang asing, sedikit melampaui nilai tertinggi yang terlihat tepat setelah pemilihan presiden AS minggu lalu, dengan pasar masih menunggu kejelasan tentang kebijakan AS di masa mendatang.
     
    Dolar yang lebih kuat membuat komoditas dalam mata uang AS, seperti minyak, lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan cenderung membebani harga.
     

     

    Pasokan minyak mentah bakal tumbuh

    Bank of America Securities mengatakan dalam sebuah catatan, pasokan minyak mentah non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) pada 2025 dan 900 ribu bph pada 2026.
     
    Pertumbuhan non-OPEC yang signifikan tahun depan dan paket stimulus Tiongkok yang tidak meyakinkan kemungkinan berarti persediaan akan membengkak bahkan tanpa peningkatan OPEC+.
     
    Pada akhir September, OPEC+ mengatakan akan meningkatkan pasokan pada Desember sebesar 180 ribu barel per hari, tetapi awal bulan ini sebuah kesepakatan dicapai di antara negara anggota dan sekutu untuk menunda perluasan pasokan hingga Januari.
     
    Regulator produksi lepas pantai AS mengatakan 25,7 persen produksi minyak mentah dan 13 persen produksi gas alam masih ditutup karena Badai Rafael, yang pada Senin pecah dan hanya menjadi badai sisa di Teluk Meksiko bagian tengah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Harga Minyak Anjlok Dampak Gagalnya Stimulus China – Page 3

    Harga Minyak Anjlok Dampak Gagalnya Stimulus China – Page 3

    Di Tiongkok, harga konsumen naik pada laju paling lambat dalam empat bulan untuk periode Oktober sementara deflasi harga produsen semakin dalam. Kondisi ini terjadi ketika Beijing menggandakan stimulus untuk mendukung ekonomi yang sedang lesu.

    “Angka inflasi Tiongkok kembali melemah, dengan pasar khawatir akan deflasi, terutama karena perubahan tahunan dalam indeks harga produsen turun lebih jauh ke wilayah negatif. Momentum ekonomi Tiongkok tetap negatif,” kata Achilleas Georgolopoulos, analis pasar di pialang XM.

    Bank of America Securities mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Senin bahwa pasokan minyak mentah non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 dan 900.000 bph pada tahun 2026.

    “Pertumbuhan non-OPEC yang signifikan tahun depan dan paket stimulus Tiongkok yang tidak meyakinkan kemungkinan berarti persediaan akan membengkak bahkan tanpa peningkatan OPEC+,” catat Bank of America.

    “Jadi, kelompok tersebut menghadapi tantangan yang sulit, yang kemungkinan memerlukan tekad yang berkelanjutan dan kemungkinan pembatasan tambahan jika keseimbangan semakin memburuk.” tulis catatan itu.

     

  • Wall Street Hari Ini Semringah Efek Trump, Dow Jones Catat Rekor Capai Level 44.000

    Wall Street Hari Ini Semringah Efek Trump, Dow Jones Catat Rekor Capai Level 44.000

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) Wall Street semringah pada perdagangan hari ini, Senin (11/11/2024) waktu setempat. Bahkan, Dow Jones Industrial Average mencatat rekor baru sepanjang masa atau all time high (ATH) imbas kemenangan Donald Trump pada Pemilu Presiden (Pilpres) AS 2024.

    Mengutip CNBC International, Selasa (12/11/2024), Dow Jones Industrial Average menguat 304 poin atau 0,69% mencapai level tertinggi di 44.293,69. Hal ini menjadi kali pertama Dow Jones menembus level 44.000.

    Selain itu, S&P 500 juga mencetak rekor tertinggi penutupan dengan bertambah 0,10% dan berakhir di 6.001,35, dan untuk pertama kali menembus level 6.000. Sementara Nasdaq Composite hanya naik tipis 11 poin atau 0,06% menjadi 19.298,76.

    Kenaikan Dow Jones dipimpin oleh saham sektor perbankan, dengan JPMorgan Chase naik 1%, sedangkan Goldman Sachs menguat 2,2%. Saham Bank of America dan Citigroup masing-masing naik sekitar 2%.

    Sektor perbankan menunjukkan kenaikan tajam sejak kemenangan Trump dalam pilpres pekan lalu. Hal itu didorong harapan bahwa kebijakan Trump akan mempermudah regulasi di sektor perbankan. Sementara itu, saham GameStop, favorit di kalangan investor ritel, melonjak 10%.

    Saham Tesla turut mencatatkan peningkatan tajam dengan kenaikan lebih dari 9%. Saham-saham berkapitalisasi kecil juga mengalami penguatan, dengan indeks Russell 2000 naik 1,47%.

    Namun, berbeda dengan saham-saham teknologi besar pada Wall Street yang justru melemah. Apple jatuh hampir 2%, kemudian Microsoft dan Amazon masing-masing turun sekitar 1%.
     

  • CEO Nvidia Jensen Huang bakal Sambangi Indonesia pada 14 November 2024, Mau Apa? – Page 3

    CEO Nvidia Jensen Huang bakal Sambangi Indonesia pada 14 November 2024, Mau Apa? – Page 3

    Di sisi lain, saham Nvidia (NVDA) ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin karena Wall Street mengantisipasi laporan pendapatan Big Tech pada bulan November. Saham perusahaan pembuat chip itu naik 4,14% dan ditutup pada harga USD 143,71 per saham, dan sahamnya terus naik dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Sebelumnya pada hari itu, saham Nvidia mencapai rekor tertinggi intraday sebesar USD 142,46. Saham Nvidia naik 198,34% sepanjang tahun ini (year to date/YTD).

    Melansir Yahoo Finance, Selasa (22/10/2024), Bank of America (BAC) menaikkan target harga untuk pembuat chip tersebut menjadi USD 190 dari USD 165 pada Jumat pekan lalu. BAC mengungkapkan keyakinan pada keunggulan kompetitif NVDA dan peluang generasi.

    Advertisement Analis riset Vivek Arya mengutip peristiwa industri terkini, termasuk hasil pendapatan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan acara AI Advanced Micro Devices, sebagai bagian dari alasan kenaikan target harga dalam laporan Bank of America Global Research minggu lalu.

    “Kami juga menyoroti semakin berkembangnya kehadiran AI di perusahaan, di mana NVDA adalah mitra pilihan,” kata Arya.

     

  • Warren Buffett Timbun Uang Rp 5 Ribu T, Pertanda Apa?

    Warren Buffett Timbun Uang Rp 5 Ribu T, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Investor terkemuka dunia, Warren Buffett, dilaporkan terus menimbun uang tunai. Bahkan angka terbaru menunjukkan, ia kini mengumpulkan US$ 325 miliar (Rp 5.124 triliun).

    Hal ini didapat setelah Buffett terus menerus menjual saham Apple Inc dan Bank of America. Namun setelahnya, tak ada pengumuman akuisisi besar akan dilakukan.

    Sabtu lalu, perusahaan investasi miliknya, Berkshire Hathaway, diketahui menjual lagi sekitar 100 juta saham Apple pada kuartal ketiga (Q3). Ini setelah mengurangi separuh investasi besarnya pada pembuat iPhone tersebut pada kuartal sebelumnya.

    Dengan hal ini, sisa saham Buffett di Apple kini sebesar 300 juta saham bernilai US$ 69,9 miliar (Rp 1.102 triliun) pada akhir September 2024. Meski, iPhone tetap menjadi investasi tunggal terbesar Berkshire.

    Mengutip laman Associated Press (AP), hal ini membuat analis dan investor bertanya-tanya, mengapa Buffett terus mengumpulkan begitu banyak uang tunai. Bahkan mereka menyinggung prediksinya terkait keadaan ekonomi saat ini.

    “Apakah mereka lebih pesimis tentang gambaran ekonomi dan pasar di masa depan daripada yang mungkin orang lain?” kata analis dari CFRA Research, Cathy Seifert, dikutip Senin (4/11/2024).

    Sebelumnya, Buffett sempat mengatakan alasan mengapa ia mulai menjual sebagian saham Apple-nya adalah karena ia memperkirakan tarif pajak akan naik. Ini terungkap dalam rapat tahunan perusahaan pada bulan Mei.

    Namun, analis lain dari Edward Jones & Co, Jim Shanahan, mengatakan ia bertanya-tanya apakah sebagian alasan Buffett mulai menjual Apple terkait dengan kematian wakil ketua Berkshire Charlie Munger tahun lalu. Pasalnya, penjualan saham Apple dimulai tak lama setelah kematiannya.

    “Buffett tidak pernah senyaman mitra lamanya dengan bisnis teknologi. Jika Charlie Munger masih hidup, mungkin ia tidak akan menjual posisi itu secara agresif, mungkin sama sekali,” kata Shanahan.

    Akhir pekan kemarin, Berkshire mengatakan keuntungan investasi kembali mendorong laba Q3 meroket menjadi US$ 26,25 miliar (Rp 413 triliun) atau US$ 18.272 (Rp 295 juta) per saham Kelas A. Setahun lalu, kerugian investasi yang belum terealisasi menyeret laba konglomerat itu turun hingga rugi US$ 12,77 miliar, atau US$ 8.824 per saham Kelas A.

    “Laba operasional hanya turun sekitar 6% menjadi US$ 10,09 miliar (Rp 159 triliun), atau US$ 7.023,01 (Rp 110 juta) per saham Kelas A, dibandingkan dengan US$10,8 miliar tahun lalu, atau US$ 7.437,15 per saham Kelas A,” kata Berkshire.

    Pendapatan tidak banyak berubah pada US$92,995 miliar (Rp 1.466 triliun). Setahun lalu, perusahaan itu melaporkan pendapatan sebesar US$93,21 miliar.

    Berkshire memiliki berbagai macam bisnis asuransi, termasuk Geico Corp, BNSF Railway Co. Perusahaan juga memiliki beberapa utilitas besar, serta beragam koleksi bisnis ritel dan manufaktur, termasuk merek-merek seperti Dairy Queen dan See’s Candy.

    (sef/sef)

  • Gawat, ChatGPT bisa Digunakan Hacker untuk Penipuan Bank Berbasis Suara – Page 3

    Gawat, ChatGPT bisa Digunakan Hacker untuk Penipuan Bank Berbasis Suara – Page 3

    Makalah peneliti tersebut mengeksplorasi berbagai penipuan seperti transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, dan pencurian kredensial untuk akun media sosial atau Gmail.

    Agen AI yang melakukan penipuan menggunakan alat otomatisasi ChatGPT-4o yang mendukung suara untuk menavigasi halaman, memasukkan data, serta mengelola kode autentikasi dua faktor dan instruksi khusus terkait penipuan.

    Karena GPT-4o terkadang menolak untuk menangani data sensitif seperti kredensial, para peneliti menggunakan teknik jailbreaking cepat sederhana untuk melewati perlindungan ini.

    Alih-alih orang sungguhan, para peneliti menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi secara manual dengan agen AI, mensimulasikan peran korban yang mudah tertipu, menggunakan situs web seperti Bank of America untuk mengonfirmasi transaksi yang berhasil.

    “Kami mengerahkan agen pada sebagian kecil penipuan umum. Kami mensimulasikan penipuan dengan berinteraksi secara manual dengan agen suara, memainkan peran korban yang mudah percaya,” Kang menjelaskan dalam sebuah posting blog tentang penelitian tersebut.

    “Untuk menentukan keberhasilan, kami mengonfirmasi secara manual apakah tujuan akhir tercapai pada aplikasi/situs web yang sebenarnya. Misalnya, kami menggunakan Bank of America untuk penipuan transfer bank dan mengonfirmasi bahwa uang benar-benar ditransfer. Namun, kami tidak mengukur kemampuan persuasi agen-agen ini,” ia memaparkan.

     

  • Tupperware Terancam Bangkrut, Kini Mulai Bangkit Lagi

    Tupperware Terancam Bangkrut, Kini Mulai Bangkit Lagi

    Jakarta

    Produsen wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware berhasil keluar dari jurang kebangkrutan setelah sebelumnya terancam gulung tikar. Bahkan, beberapa anak usahanya telah mengajukan kebangkrutan di pengadilan AS karena mengalami kerugian yang membengkak.

    Mengutip Reuters, Sabtu (2/11/2024), Hakim Kepailitan AS, Brendan Shannon, menyetujui usulan Tupperware untuk menjual asetnya kepada kreditur. Keputusan ini diketok di Wilmington, North Carolina, Selasa kemarin. Langkah tersebut membuat operasional Tupperware bisa tetap berjalan.

    Tupperware sendiri merupakan merek wadah makanan plastik legendaris yang sering disebut-sebut sebagai produk kesayangan emak-emak. Perusahaan telah berdiri sejak 1946, lalu mulai terkenal pada tahun 1950-an dan 1960-an, ketika orang-orang mengadakan ‘Pesta Tupperware’ di rumah untuk menjual produk ini kepada teman dan tetangga.

    Awal Mula Kejatuhan

    Dalam catatan detikcom, kabar memburuknya kondisi perusahaan telah terdengar sejak tahun 2023 lalu. Pada bulan Maret 2023. saham Tupperware turun 50%, dan turun jauh 90% dalam setahun ke belakang. Perusahaan juga menghadapi utang yang menumpuk dan penurunan penjualan.

    CEO Tupperware, Miguel Fernandez, kala itu mengatakan perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasinya. Bahkan, ada potensi untuk melakukan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” kata Miguel Fernandez dikutip dari CNN, Kamis (13/4/2023).

    Sejumlah analis menilai, masalah yang selama ini merugikan Tupperware ialah penurunan penjualan yang sangat signifikan akibat gagal beradaptasi. Aset perusahaan juga terus mengecil, yang membuat perusahaan tidak memiliki banyak cara untuk mengumpulkan uang.

    Seolah menepis pandangan itu, Juru bicara Tupperware mengatakan, buruknya performa perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni pandemi, inflasi, dan suku bunga yang tinggi. Perusahaan juga telah bekerja sama dengan penasihat keuangan dan menjalin sejumlah kemitraan dengan ritel seperti Target dan Amazon untuk memperkuat posisi merek.

    Lebih lanjut pada awal Juni 2023, New York Stock Exchange memberi tahu bahwa Tupperware sudah tidak memenuhi aturan bursa karena kapitalisasi pasarnya terlalu rendah, kurang dari US$ 50 juta, selama periode 30 hari perdagangan. Pada kala itu, harga penutupan rata-rata Tupperware juga kurang dari US$ 1, di bawah ambang batas bursa.

    Menariknya, pada bulan Juli 2023, saham produsen wadah makanan ini sempat meroket tajam lebih dari 300% dibandingkan bulan sebelumnya dan 165% dibandingkan minggu lalu. Walau demikian, saham Tupperware masih turun hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Tupperware ajukan kebangkrutan hingga bangkit lagi. Cek halaman berikutnya.

    Ajukan Kebangkrutan

    Pada 17 September 2024, Tupperware dikabarkan mengajukan kebangkrutan dengan utang sebesar US$ 818 juta atau setara dengan Rp 12,3 triliun (kurs 15.100). Tercatat dalam dokumen pengajuan kebangkrutan tersebut, Tupperware memiliki aset US$ 7,5-15 miliar. Tapi, perusahaan memiliki kewajiban lebih besar sekitar US$ 15-150 miliar.

    “Beberapa tahun ke belakang, kondisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,” kata CEO Tupperware Laurie Goldman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/09/2024).

    Sejak tahun 2023, Goldman sempat berusaha menyelamatkan kebangkrutan dengan merestrukturisasi utang dan menandatangani perjanjian dengan bank investasi Moelis & Co untuk membantu mencari alternatif strategis. Namun upaya itu gagal. Masalah likuiditas perusahaan menjadi momok perusahaan untuk kembali menjalankan bisnisnya.

    Goldman pun meminta izin ke pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnisnya, dan ingin perusahaan terus beroperasi selama proses kebangkrutan berlangsung. Perusahaan juga sempat melelang asetnya di pasar terbuka. Namun sayang, belum ada yang bersedia membeli atau mau melunasi utang perusahaan.

    Bangkit Kembali

    Akhirnya pada bulan November ini Hakim Kepailitan AS menyetujui usulan untuk menjual aset Tupperware kepada kreditur. Asal tahu saja, ketiga pemberi pinjaman utama Tupperware ialah Alden Global Capital, Stonehill Institutional Partners, dan Bank of America. Ketiganya sempat menentang rencana perusahaan untuk ajukan kebangkrutan.

    Menurut berkas pengadilan, para kreditur menyediakan Rp 368,9 miliar dalam bentuk tunai dan lebih dari Rp 898 miliar dalam bentuk keringanan utang. Mereka akan mendapatkan nama merek Tupperware dan asetnya di pasar inti termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.

    “Perusahaan berencana untuk menghentikan operasinya di pasar tertentu dan beralih ke model bisnis yang mengedepankan teknologi serta tidak terlalu bergantung pada aset,” kata Goldman.