Kementrian Lembaga: Bank of America

  • Investor China Serbu RI Imbas Tarif Trump

    Investor China Serbu RI Imbas Tarif Trump

    Jakarta

    Kebijakan tarif balasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata membuat Indonesia semakin dilirik investor China.

    Pasalnya tarif balasan yang ditetapkan Trump untuk Indonesia jauh lebih rendah daripada tarif untuk China, membuat mereka ingin berinvestasi di Indonesia.

    Melansir Reuters, Sabtu (16/8/2025), pendiri konsultan lahan industri di Jakarta, Gao Xiaoyu, mengaku kebanjiran panggilan dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang ingin memperluas atau membuka operasi di Indonesia.

    “Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi hingga malam,” kata Gao, yang juga sudah mendirikan perusahaannya PT Yard Zeal Indonesia.

    Diketahui tarif bea masuk yang ditetapkan AS untuk barang-barang asal Indonesia hanya sebesar 19%, sama dengan tarif impor untuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan sedikit di bawah tarif bea masuk Vietnam sebesar 20%.

    Sementara tarif bea masuk produk asal China masuk AS saat ini sudah melebihi 30%.

    Bukan itu saja, Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang tumbuh lebih baik dari perkiraan yakni 5,12% pada kuartal kedua 2025 dan negara terpadat keempat di dunia. Membuat Indonesia juga memiliki potensi pasar konsumennya yang besar, jauh lebih unggul daripada negara-negara tetangga.

    Menurut Gao imbas tinggi permintaan Tiongkok yang ingin membuka operasi di Indonesia ini telah mendorong kenaikan harga real estat industri dan gudang sebesar 15% hingga 25% year-on-year pada kuartal pertama tahun 2025. Kenaikan tercepat dalam 20 tahun.

    “Jika Anda dapat membangun bisnis yang kuat di Indonesia, Anda pada dasarnya telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara,” kata Zhang Chao, produsen lampu depan sepeda motor asal China di Indonesia.

    Kepala Perwakilan Bank of America untuk Indonesia, Mira Arifin, menyebut demografi muda dan tenaga kerja yang besar juga menjadi daya tarik utama dari Indonesia.

    “Indonesia memiliki kumpulan talenta yang besar dengan demografi muda yang dinamis yang mendorong investor asing untuk segera membangun skala di negara ini,” jelasnya.

    Kategori Perusahaan China yang Masuk RI

    Perusahaan China yang tertarik masuk ke Indonesia beragam, mulai dari produsen mainan, tekstil, hingga kendaraan listrik. Mereka mulai mencari calon lahan pabrik, terutama di Jawa Barat yang menjadi lokasi Pelabuhan Patimban.

    Kemudian di kawasan industri Subang Smartpolitan yang luasnya lebih dari 2.700 hektar (6.672 are) di Jawa Barat, juga mulai kebanjiran tawaran masuk dari perusahaan-perusahaan China. Dikatakan kawasan tersebut telah dibanjiri pertanyaan dari investor Tiongkok.

    “Telepon, email, dan WeChat kami langsung dipenuhi pelanggan baru, agen yang ingin memperkenalkan klien,” kata Abednego Purnomo selaku Wakil Presiden Penjualan, Pemasaran, dan Hubungan Penyewa Suryacipta Swadaya, operator Subang Smartpolitan.

    Walaupun Indonesia sangat menarik bagi investor Tiongkok karena pasar konsumennya besar dan tarif ekspor ke AS relatif rendah, tetap ada tantangan seperti aturan yang rumit, birokrasi lambat, infrastruktur belum memadai, dan rantai pasok industri yang belum lengkap.

    Sejumlah investor asing juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kehati-hatian fiskal Presiden Prabowo yang berhaluan populis, termasuk program andalannya Makan Bergizi Gratis.

    (igo/hns)

  • Gegara Tarif Trump, Investor China Ramai-Ramai Mau Bikin Pabrik di RI

    Gegara Tarif Trump, Investor China Ramai-Ramai Mau Bikin Pabrik di RI

    Jakarta

    Perusahaan-perusahaan asal China mulai melirik Indonesia demi menghindari tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) kepada Tiongkok. Pasalnya tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump untuk Indonesia jauh lebih rendah daripada tarif untuk China.

    Melansir Reuters, Sabtu (16/8/2025), pendiri konsultan lahan industri di Jakarta, Gao Xiaoyu, mengaku kebanjiran panggilan dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang ingin memperluas atau membuka operasi di Indonesia.

    “Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi hingga malam,” kata Gao, yang juga sudah mendirikan perusahaannya PT Yard Zeal Indonesia.

    Diketahui tarif bea masuk yang ditetapkan AS untuk barang-barang asal Indonesia hanya sebesar 19%, sama dengan tarif impor untuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan sedikit di bawah tarif bea masuk Vietnam sebesar 20%. Sementara tarif bea masuk produk asal China di AS saat ini sudah melebihi 30%.

    Belum lagi, Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang tumbuh lebih baik dari perkiraan yakni 5,12% pada kuartal kedua 2025 dan negara terpadat keempat di dunia. Membuat Indonesia juga memiliki potensi pasar konsumennya yang besar, jauh lebih unggul daripada negara-negara tetangga.

    Menurut Gao, imbas tinggi permintaan Tiongkok yang ingin membuka operasi di Indonesia ini telah mendorong kenaikan harga real estat industri dan gudang sebesar 15% hingga 25% year-on-year pada kuartal pertama tahun 2025. Kenaikan tercepat dalam 20 tahun.

    “Jika Anda dapat membangun bisnis yang kuat di Indonesia, Anda pada dasarnya telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara,” kata Zhang Chao, produsen lampu depan sepeda motor asal China di Indonesia.

    Kepala Perwakilan Bank of America untuk Indonesia, Mira Arifin, menyebut demografi muda dan tenaga kerja yang besar juga menjadi daya tarik utama dari Indonesia.

    “Indonesia memiliki kumpulan talenta yang besar dengan demografi muda yang dinamis yang mendorong investor asing untuk segera membangun skala di negara ini,” jelasnya.

    Adapun jenis perusahaan asal China yang tertarik masuk ke Indonesia beragam, mulai dari produsen mainan, tekstil, hingga kendaraan listrik. Mereka mulai mencari calon lahan pabrik, terutama di Jawa Barat yang menjadi lokasi Pelabuhan Patimban.

    Kemudian di kawasan industri Subang Smartpolitan yang luasnya lebih dari 2.700 hektar (6.672 are) di Jawa Barat, juga mulai kebanjiran tawaran masuk dari perusahaan-perusahaan China. Dikatakan kawasan tersebut telah dibanjiri pertanyaan dari investor Tiongkok.

    “Telepon, email, dan WeChat kami langsung dipenuhi pelanggan baru, agen yang ingin memperkenalkan klien,” kata Abednego Purnomo selaku Wakil Presiden Penjualan, Pemasaran, dan Hubungan Penyewa Suryacipta Swadaya, operator Subang Smartpolitan.

    Walaupun Indonesia sangat menarik bagi investor Tiongkok karena pasar konsumennya besar dan tarif ekspor ke AS relatif rendah, tetap ada tantangan seperti aturan yang rumit, birokrasi lambat, infrastruktur belum memadai, dan rantai pasok industri yang belum lengkap.

    Sejumlah investor asing juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kehati-hatian fiskal Presiden Prabowo yang berhaluan populis, termasuk program andalannya Makan Bergizi Gratis.

    (igo/eds)

  • Harga Minyak Mentah Anjlok, Pelaku Pasar Waspadai Potensi Pelonggaran Sanksi Rusia – Page 3

    Harga Minyak Mentah Anjlok, Pelaku Pasar Waspadai Potensi Pelonggaran Sanksi Rusia – Page 3

    Selain faktor geopolitik, pasar juga dibayangi kekhawatiran permintaan bahan bakar yang melemah di China. Data resmi menunjukkan output industri pada Juli tumbuh pada laju terendah dalam delapan bulan, sementara penjualan ritel meningkat paling lambat sejak Desember.

    Produksi kilang minyak China naik 8,9% secara tahunan pada Juli, namun menurun dibandingkan Juni yang merupakan level tertinggi sejak September 2023. Ekspor produk minyak juga meningkat, menandakan lemahnya konsumsi domestik.

    Di sisi suplai, prospek surplus minyak global semakin besar. Baker Hughes melaporkan jumlah rig minyak AS naik satu menjadi 412 unit pekan ini.

    Sementara itu, analis Bank of America memproyeksikan surplus rata-rata 890.000 barel per hari dari Juli 2025 hingga Juni 2026, seiring meningkatnya pasokan dari OPEC+.

    Prediksi ini sejalan dengan laporan Badan Energi Internasional (IEA) awal pekan yang menyebut pasar minyak global membengkak akibat peningkatan produksi OPEC+.

  • Nasib Harga iPhone Usai Apple Setuju Bangun Pabrik di Amerika

    Nasib Harga iPhone Usai Apple Setuju Bangun Pabrik di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump berhasil menekan Apple untuk meningkatkan fasilitas manufakturnya di Amerika Serikat (AS). Apple mengumumkan penambahan investasi dari US$500 miliar menjadi US$600 miliar selama 4 tahun ke depan di AS.

    CEO Apple Tim Cook mengatakan Apple berkomitmen untuk lebih mengoptimalkan rantai pasok global dengan memperbesar peran AS. Kendati demikian, penambahan investasi baru ini belum secara gamblang disebut untuk membangun pabrik iPhone.

    Wacana pembangunan pabrik iPhone di AS sudah lama menjadi sorotan. Bahkan, sejak era kepemimpinan Barrack Obama. Namun, selama ini Apple masih bisa ‘mangkir’ dan mengandalkan rantai pasokan di China.

    Belakangan, Apple mulai meningkatkan diversifikasi produksi iPhone di negara-negara lain seperti India. China mulai ditinggalkan karena ancaman tarif tinggi dari Trump.

    Namun, pemindahan fasilitas produksi Apple dari China ke India belum bisa memuaskan Trump. Bahkan, Trump mengancam akan menerapkan tarif tambahan 25% untuk iPhone yang dijual di AS tetapi diproduksi di negara lain.

    Sejak Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya pada Januari 2025, hubungannya dengan Cook bisa dibilang naik-turun. Trump menegaskan sikapnya ingin iPhone diproduksi di AS, bukan China atau India.

    Lantas, apa dampaknya jika iPhone diproduksi di AS?

    Beberapa saat lalu, Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, mengatakan pendekatan paling realistis untuk memindahkan produksi iPhone ke AS adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan. Apple disebut bisa mengalihkan manufaktur komponen utama ke Amerika Utara.

    Namun, masih ada masalah lain terkait tenagar kerja. Perakitan di AS akan membutuhkan banyak tenaga kerja manusia dan robot.

    “Kita mengalami kekurangan tenaga kerja yang sangat parah. Dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar,” jelas profesor bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai, dikutip dari Wall Street Journal.

    Sebagai contoh, pabrikan perakit iPhone di China, Foxconn, memperkerjakan 300 ribu pekerja. Di sisi lain, perekrutan akan menjadi salah satu masalah paling besar yang ada di pabrik-pabrik AS.

    Belum lagi soal uang yang harus digelontorkan Apple. Perlu banyak biaya membangun iPhone asli AS.

    Meski harganya murah jika diproduksi AS, namun kualitasnya akan lebih buruk. Setidaknya pada awal pabrikan AS berjalan.

    “AS memiliki kapasitas memproduksi komponen smartphone di sejumlah area, namun bukan yang terbaik,” jelas Dai.

    Harga iPhone Terancam Naik Gila-gilaan

    Analis Bank of America Securities, Wamsi Mohan, mengatakan iPhone 16 Pro yang saat ini dijual US$1.199 (Rp19.5 jutaan) bisa meningkat harganya sampai 25% menjadi sekitar US$1.500 (Rp24,4 jutaan). Perkiraan itu hanya didasarkan pada penambahan biaya tenaga kerja yang lebih mahal di AS.

    Bahkan, analis Wedbush Dan Ives pernah menyebut harga iPhone buatan pabrik AS bisa mencapai US$3.500 (Rp57 jutaan), dikutip dari CNBC International.

    Ia mengestimasikan Apple akan mengeluarkan US$30 miliar (Rp489 triliun) selama 3 tahun ke depan untuk memindahkan 10% rantai pasokannya ke AS.

    Sebagai informasi, Apple merancang produk-produknya di California, tetapi produksi dan perakitannya mengandalkan para manufaktur kontrak. Salah satu rekanan terbesar Apple adalah Foxconn.

    Jika Apple membujuk Foxconn dan mitra-mitra manufaktur lainnya untuk memproduksi iPhone di AS, akan butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun fasilitas pabrik dan memasang alat.

    Di samping itu, tak ada jaminan kebijakan perdagangan tak akan berubah lagi di masa depan.

    Kendati demikian, sekali lagi belum ada detail yang lebih perinci dari Apple terkait investasi manufaktur yang dibangun di AS, apakah untuk produksi iPhone atau hal-hal lainnya. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gokil, Segini Harga iPhone Jika Dibuat di AS

    Gokil, Segini Harga iPhone Jika Dibuat di AS

    Jakarta

    Gagasan merakit iPhone sepenuhnya di Amerika Serikat mencuat di tengah kebijakan “tarif impor” pemerintahan Donald Trump. Gedung Putih mengklaim AS memiliki tenaga kerja dan sumber daya untuk memproduksi iPhone di dalam negeri.

    Namun dikutip detikINET dari Forbes, para analis yang memahami operasi Apple menilai langkah ini akan sangat mahal dan rumit secara logistik.

    Apple memproduksi lebih dari 80% perangkatnya di China melalui kontraktor seperti Foxconn. Memindahkan ekosistem produksi raksasa ini ke AS membutuhkan waktu, investasi besar, dan stabilitas kebijakan-tanpa jaminan keberhasilan. Salah satu tantangan utama adalah biaya tenaga kerja.

    Di China, pekerja Foxconn dilaporkan berpenghasilan sekitar USD 3,63 (Rp 61 ribu) per jam selama peluncuran iPhone 16, sementara upah minimum di California mencapai USD 16,50 (Rp 277 ribu) per jam. Menurut analis Bank of America Securities, Wamsi Mohan, kesenjangan upah ini bisa menaikkan harga iPhone 16 Pro sebesar 25%, dari USD 1.199 (Rp 20,1 juta) menjadi sekitar USD 1.500 (Rp 25 juta).

    Sementara itu, analis Wedbush, Dan Ives, memprediksi angka lebih ekstrem, dengan harga iPhone buatan AS mencapai USD 3.500 (Rp 58,7 juta). Ia memperkirakan Apple perlu menggelontorkan USD 30 miliar selama tiga tahun hanya untuk memindahkan 10% rantai pasokannya ke AS.

    Selain biaya tenaga kerja, Apple akan menghadapi tarif impor pada komponen utama seperti layar dari Korea Selatan dan prosesor dari TSMC di Taiwan.

    Keterbatasan tenaga kerja terampil di AS juga menjadi hambatan. CEO Apple, Tim Cook, pernah menyatakan kekurangan teknisi di AS sebagai kendala signifikan, berbeda dengan China yang memiliki jumlah tenaga ahli melimpah.

    Sejarah menunjukkan tantangan serupa. Upaya Foxconn membangun pabrik di Wisconsin senilai USD 10 miliar diharapkan dapat menciptakan 13.000 lapangan kerja. Pada akhirnya, pabrik tersebut tidak memproduksi satu pun produk inti Apple, dan beralih ke produksi masker selama pandemi. Hingga saat ini, pabrik tersebut hanya memiliki sekitar 1.454 lapangan kerja, dan fasilitas tersebut bahkan belum 100% siap.

    Ekspansi Apple sebelumnya ke Brasil juga gagal melokalisasi produksi iPhone sepenuhnya. Meskipun pabriknya bernilai USD 12 miliar, Apple masih harus mengimpor sebagian besar komponen dari Asia. Pada tahun 2015, iPhone buatan Brasil harganya hampir dua kali lipat dari iPhone buatan China.

    Meski produksi iPhone massal di AS sulit terwujud, analis Morgan Stanley, Erik Woodring, menilai Apple mungkin akan memproduksi aksesori seperti HomePod atau AirTags skala kecil untuk mendapat keringanan tarif. Apple juga telah menunjukkan komitmen investasi di AS, termasuk USD 500 miliar untuk proyek seperti produksi server AI di Houston dan komponen semikonduktor di Arizona bersama TSMC.

    Namun, memindahkan seluruh rantai pasokan iPhone ke AS dinilai sebagai misi hampir mustahil. “Akan memakan waktu bertahun-tahun, jika memungkinkan,” ujar Mohan seperti dikutip dari CNBC.

    Strategi Apple tampaknya tetap berfokus pada negosiasi dengan pemerintahan Trump, seperti yang berhasil dilakukan pada 2019 saat memproduksi Mac Pro di Texas, untuk menjaga harga kompetitif dan menghindari tarif besar-besaran.

    Dengan semua tantangan ini, konsumen di Negeri Paman Sam mungkin harus bersiap membayar jauh lebih mahal untuk iPhone “Made in USA”-jika itu pernah terwujud.

    (afr/afr)

  • Trump Tuai Kecaman usai Pecat Kepala Biro Statistik AS

    Trump Tuai Kecaman usai Pecat Kepala Biro Statistik AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemecatan Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja AS atau Bureau Labor of Statistics (BLS) oleh Presiden Donald Trump menuai kritik, karena dinilai melemahkan kredibilitas data ketenagakerjaan di tengah sorotan terhadap revisi besar laporan pasar kerja.

    “Ini tindakan yang merusak,” kata William Beach, mantan Kepala BLS yang ditunjuk Trump pada masa jabatan pertamanya, dikutip dari Bloomberg pada Senin (4/8/2025).

    Trump memecat Kepala BLS Erika McEntarfer pada Jumat pekan lalu, hanya beberapa jam setelah BLS merilis laporan pasar tenaga kerja terbaru yang menunjukkan pelemahan pertumbuhan lapangan kerja, sebagian karena revisi tajam terhadap data Mei dan Juni. 

    Trump menyebut laporan tersebut palsu, dan langsung memicu kecaman dari kalangan ekonom dan legislator.

    “Saya tidak melihat ada alasan kuat untuk pemecatan ini. Ini benar-benar merusak sistem statistik. Itu melemahkan kepercayaan terhadap BLS,” ujar Beach, yang digantikan oleh McEntarfer pada Januari 2024.

    Menurut Beach, kualitas data BLS saat ini sebenarnya lebih baik dibandingkan 20 hingga 30 tahun lalu, termasuk akurasi dalam revisi data awal. Meski demikian, dia menyatakan tetap percaya pada data BLS di masa mendatang karena para staf di lembaga tersebut adalah orang-orang yang paling berdedikasi pada negaranya.

    “BLS adalah lembaga statistik terbaik di dunia,” tegasnya.

    CEO Bank of America, Brian Moynihan, dalam wawancara terpisah di Face the Nation CBS, mendorong pemerintah AS untuk meningkatkan sistem pengumpulan data agar bisa mengurangi revisi yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik.

    “Kami mengamati apa yang benar-benar dilakukan konsumen dan pelaku bisnis,” kata Moynihan tanpa menyinggung pemecatan McEntarfer. “Pemerintah bisa mendapatkan data itu dari sumber lain, dan menurut saya, itu yang perlu menjadi fokus.”

    Dia menyoroti bahwa revisi data Mei dan Juni merupakan salah satu yang terbesar dalam tujuh tahun terakhir. 

    “Itu menciptakan keraguan. Mari alokasikan anggaran, satukan informasi, dan cari tahu di mana saja dalam pemerintahan data keuangan dilaporkan,” katanya.

    McEntarfer sebelumnya dilantik melalui persetujuan bipartisan Senat dengan dukungan suara 86-8. Wakil Presiden JD Vance, yang saat itu masih menjabat sebagai senator, turut menyetujui penunjukannya.

    Sementara itu, Kepala Dewan Ekonomi Nasional sekaligus mantan penasihat ekonomi Trump, Kevin Hassett, menyebut revisi besar dalam laporan ketenagakerjaan sebagai bukti bahwa BLS membutuhkan “pandangan baru”. 

    Dia juga menolak gambaran BLS sebagai lembaga yang sepenuhnya netral secara politik, seperti yang disampaikan Beach.

    “Intinya, ada orang-orang yang terlibat dalam penyusunan data ini,” kata Hassett dalam program Meet the Press di NBC.

    Saat ditanya apakah Trump akan memecat siapa pun yang menyampaikan data yang tidak disukainya, Hassett membantah keras.

    “Tidak, sama sekali tidak. Presiden hanya ingin orang-orangnya sendiri di sana, supaya ketika data dirilis, bisa lebih transparan dan lebih dapat dipercaya,” ujar Hassett.

  • Startup Tak Terkenal Bernilai Rp 6.000 Triliun Mendadak Jadi Sorotan

    Startup Tak Terkenal Bernilai Rp 6.000 Triliun Mendadak Jadi Sorotan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Palantir Technologies memang belum dikenal secara umum, seperti halnya OpenAI, atau raksasa yang lebih populer semacam Google dan Meta. Namun, startup yang bergerak di sektor software dan analisis big data tersebut kini menyorot perhatian industri teknologi.

    Palantir sebenarnya bukan pemain baru. Startup berbasis Palo Alto ini didirikan sejak 2003 oleh nama-nama kawakan seperti Peter Thiel dan Stephen Cohen.

    Di era teknologi berbasis data, Palantir kian meroket. Saat ini, Palantir sudah masuk di daftar 20 perusahaan paling bernilai di Amerika Serikat (AS).

    Pada Jumat (25/7) waktu setempat, saham Palantir naik lebih dari 2% dan berhasil mencetak rekor baru. Kenaikan saham itu membuat kapitalisasi pasar Palantir mencapai US$375 miliar atau setara Rp 6.133 triliun.

    Kapitalisasi pasar itu sudah mengalahkan perusahaan-perusahaan legendaris lainnya di AS seperti Bank of America dan Coca-Cola.

    Sepanjang 2025, Palantir telah menaikkan valuasinya sebesar 2 kali lipat. Para investor meningkatkan taruhan mereka pada bisnis AI perusahaan dan hubungan yang lebih erat dengan pemerintah AS.

    Pendapatan Palantir di bisnis pemerintahan AS meningkat 45% menjadi US$373 juta pada kuartal terakhirnya, sementara total penjualan naik 39% menjadi US$884 juta. Perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya pada 4 Agustus 2025 mendatang.

    Awal tahun ini, Palantir melejit melampaui Salesforce, IBM, dan Cisco dan masuk ke dalam 10 perusahaan teknologi AS teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

    Membeli saham pada level ini mengharuskan investor membayar kelipatan yang tinggi. Palantir saat ini diperdagangkan dengan rasio forward earnings 273 kali lipat, menurut FactSet. Satu-satunya perusahaan lain di 20 teratas dengan rasio tiga digit adalah Tesla.

    Dengan total pendapatan US$3,1 miliar selama setahun terakhir, Palantir hanya sepersekian dari perusahaan terkecil berdasarkan penjualan di antara 20 perusahaan teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

    Mastercard, yang bernilai US$518 miliar, berada di posisi terdekat dengan penjualan selama empat kuartal terakhir sekitar US$29 miliar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Modal Asing Rp11,3 Triliun Tinggalkan RI Pekan Ini, Investor Ramai Jual SRBI

    Modal Asing Rp11,3 Triliun Tinggalkan RI Pekan Ini, Investor Ramai Jual SRBI

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat sebanyak Rp11,3 triliun modal asing keluar dari pasar keuangan Tanah Air pada 21—24 Juli 2025 atau selama pekan ini.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso merincikan bahwa terdapat pembelian neto di pasar surat berharga negara (SBN) dan pasar saham. Hanya saja, lebih banyak penjualan neto di pasar surat berharga BI (SRBI).

    “Berdasarkan data transaksi 21—24 Juli 2025, non residen tercatat jual neto sebesar Rp11,30 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp13,50 triliun di SRBI,” jelas Ramdan dalam keterangannya, dikutip Minggu (27/7/2025).

    Adapun jika mengacu pada  data Bank Indonesia, pada 14—17 Juli 2025, investor asing melakukan aksi borong Rp380 miliar pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Hal itu kontras dengan aksi jual yang dilakukan pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp8,95 triliun.

    SRBI merupakan instrumen buatan Bank Indonesia menggunakan SBN milik bank sentral sebagai aset dasarnya. Instrumen ini merupakan alternatif aset pendapatan tetap dengan tenor enam, sembilan, dan 12 bulan. Kemudian, aksi jual terjadi pada saham sebesar Rp1,91 triliun. 

    Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—24 Juli 2025, masih lebih banyak aliran modal investor asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia atau lebih tepatnya minus Rp59,62 triliun.

    Perinciannya, jual neto sebesar Rp58,92 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp60,19 triliun di SRBI, dan beli neto Rp59,52 triliun di pasar SBN.

    Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 70,9 basis poin (bps) per 24 Juli, turun dibandingkan 72,51 bps pada 18 Juli.

    Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat turun sedikit ke 6,49% pada Jumat (25/7/2025) dari level 6,5% pada Kamis (24/7/2025). Sebagai perbandingan, imbal hasil UST (US Treasury) Note 10 tahun berada di level 4,396% pada Kamis (24/7/2025).

    Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka melemah ke posisi Rp16.315 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (25/7/2025) dari posisi Rp16.280 per dolar AS pada penutupan Kamis (24/7/2025).

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Denny.

    Sebelumnya, Divisi Manajemen Aset Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan arus modal masuk ke pasar negara berkembang akan terus bergulir. Adapun, selama bertahun-tahun kelas aset ini menderita aksi jual dari investor global.

    “Arah arus dana mulai berbalik [ke pasar negara berkembang]. Kami percaya pasar negara berkembang sedang menangkap gelombang pertama,” ujar Anupam Damani, Kepala Bersama Div. Utang Pasar Negara Berkembang Goldman Sachs Asset Management, dikutip Bloomberg, Jumat (25/7/2025).

    Dia mengatakan negara berkembang sudah tersisih selama bertahun-tahun karena dominasi risiko berpusat di AS. Dengan perkembangan belakangan ini, diversifikasi kembali menjadi pilihan di dalam portofolio global.

    Berdasarkan data Bloomberg, arus masuk ke aset negara berkembang mulai meningkat sejak awal April 2025 ketika Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar lewat pengumuman tarif resiprokal. Hal itu telah memicu peninjauan ulang atas eksposur berlebih terhadap ekonomi terbesar dunia tersebut.

    Data terbaru EPFR Global yang dihimpun Bank of America Corp. menunjukkan para investor mulai secara konsisten menanamkan dana ke dalam reksa dana utang negara berkembang selama 13 pekan berturut-turut. Alhasil, arus masuk bersih ke negara berkembang sejak awal tahun ini telah melampaui $25 miliar.

    Meskipun kekhawatiran akan resesi di AS telah mereda, Goldman Sachs memperkirakan pertumbuhan di pasar negara berkembang diperkirakan akan melampaui negara maju sebesar 2,5% tahun ini — naik dari 2,3% pada 2024.

  • Piala Dunia Antarklub 2025, Benfica Puncaki Grup C Usai Taklukkan Bayern Muenchen 1-0

    Piala Dunia Antarklub 2025, Benfica Puncaki Grup C Usai Taklukkan Bayern Muenchen 1-0

    JAKARTA – Benfica memuncaki klasemen akhir Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 seusai menaklukkan Bayern Muenchen dengan skor 1-0 di Stadion Bank of America, Charlottte, Rabu dini hari WIB.

    Pada pertandingan ini kemenangan Benfica atas Bayern Muenchen hadir berkat gol semata wayang Andreas Schjelderup ketika laga berjalan 13 menit, demikian catatan FIFA seperti dilansir Antara.

    Berkat kemenangan ini Benfica naik ke peringkat pertama klasemen akhir Grup C Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 dengan tujuh poin dari tiga laga, unggul satu poin dari Bayern Muenchen di peringkat kedua.

    Selanjutnya pada babak 16 besar, Benfica akan menghadapi peringkat kedua Grup D antara Chelsea atau ES Tunis, sedangkan Chelsea dipastikan bertemu juara Grup D Flamengo.

    Secara statistik sebenarnya Bayern Muenchen lebih unggul pada pertandingan ini dengan 73 persen penguasaan bola dan melepaskan 13 tendangan yang empat di antaranya tepat sasaran, namun Benfica dapat tampil lebih klinis.

    Bayern mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu pada pertandingan ini, namun Benfica yang dapat unggul terlebih dahulu melalui gol Andreas Schjelderup setelah memaksimalkan umpan dari Gianluca Prestianni sehingga skor berubah menjadi 1-0 pada menit 13.

    Tertinggal terlebih dahulu membuat Bayern mendominasi penguasaan bola pada babak pertama, akan tetapi skuad asuhan Vincent Kompany itu kesulitan menciptakan peluang.

    Momen terbaik mereka pada babak pertama terjadi pada menit ke-44 ketika Serge Gnabry memberikan umpan tarik ke arah Leroy Sane, tetapi tendangan first-time sang pemain sayap melenceng jauh dari sasaran.

    Vincent Kompany membuat tiga perubahan saat jeda untuk meningkatkan serangannya, memasukkan Harry Kane, Michael Olise, dan Joshua Kimmich, dan dampaknya langsung terasa bagi Bayern.

    Pada menit ke-51, mereka memaksa Trubin melakukan penyelamatan beruntun terhadap serangan balik Sane dan tendangan Thomas Muller dari dalam kotak penalti.

    Pelatih Benfica Bruno Lage membalas dengan memasukkan gelandang Orkun Kokcu dan Kerem Akturkoglu, dan pergantian pemain itu hampir langsung membuahkan hasil, namun masih dapat diselamatkan Neuer.

    Bayern memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-61 ketika Kimmich melepaskan tendangan kaki kiri ke dalam tiang kiri Trubin, tetapi Kane berada dalam posisi offside sehingga gol itu dianulir.

    Bayern terus menekan dan pada menit ke-75, umpan silang Olise membuat Benfica kesulitan untuk menghalau bola, dan bola jatuh ke Aleksandar Pavlovic, yang tendangan kaki kirinya berhasil ditepis oleh kaki Trubin.

    Pada waktu yang tersisa, Bayern terus berupaya untuk setidaknya menyamakan kedudukan, akan tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 untuk kemenangan Benfica tetap bertahan.

  • Bellingham Menyukai Ide-Ide Luar Biasa Alonso untuk Real Madrid

    Bellingham Menyukai Ide-Ide Luar Biasa Alonso untuk Real Madrid

    JAKARTA – Jude Bellingham memuji ide-ide luar biasa Xabi Alonso setelah Real Madrid mengatasi kartu merah awal untuk mengalahkan Pachuca 3-1 di Piala Dunia Antarklub 2025 pada Senin, 23 Juni 2025, dini hari WIB.

    Kemenangan itu merupakan kemenangan pertama Alonso sejak mengambil alih Real Madrid sebelum Piala Dunia Antarklub 2025 setelah timnya bermain imbang 1-1 kontra Al Hilal dalam pertandingan pembuka Grup H.

    Bek Los Blancos, Raul Asencio, dikeluarkan pada menit ketujuh di Stadion Bank of America karena melanggar penyerang Pachuca, Salomon Rondon.

    Real Madrid yang bermain dengan 10 pemain segera membalas dengan gol dari Jude Bellingham dan Arda Guler, sebelum Federico Valverde menambah gol ketiga.

    Elias Montiel menjadi pencetak gol tunggal untuk Pachuca–hanya satu tembakan berhasil melewati Thibaut Courtois, yang melakukan 10 penyelamatan.

    “Sulit setelah Asencio dikeluarkan. Dia bek muda, itu wajar, tidak ada salahnya. Itu adalah ujian karakter kami dan ujian kepemimpinan kami.”

    “Manajer (Alonso) memutuskan untuk mengubah bentuk. Kami semua mengambil tanggung jawab itu dengan baik.”

    “Kami harus menghadapi badai, (Pachuca) memiliki banyak tembakan. Thibaut fantastis. Kemenangan yang bagus, masih belum sempurna, tetapi ide-ide pelatih luar biasa. Kami ingin terus maju,” kata Bellingham dalam konferensi pers selepas pertandingan.

    Beda dengan Bellingham, Courtois lebih kritis terhadap Asencio, yang juga memberikan penalti dalam pertandingan pembuka Real Madrid melawan Al Hilal.

    “Dua pertandingan dan kesalahan yang sama. Kami harus lebih cerdas,” kata Courtois.

    Sementara itu, Bellingham–yang telah berjuang melawan cedera bahu sejak November 2023, mengenakan perban pelindung–mengonfirmasi bahwa ia akan menjalani operasi setelah keikutsertaan Real Madrid dalam Piala Dunia Antarklub tuntas.

    “Sekarang sudah baik-baik saja. Saya sudah sampai pada titik di mana rasa sakitnya tidak terlalu parah.”

    “Saya dijadwalkan menjalani operasi beberapa hari setelah turnamen, setelah final. Saya senang akan hal itu.”

    “Sudah lama sekali. Saya sudah kehabisan kesabaran dengan penyangga. Para dokter dan staf sudah hebat, tetapi sekarang saya sudah pada titik di mana saya siap untuk memiliki bahu yang bebas,” tutur Bellingham.

    Terlepas dari itu, hasil melawan Pachuca membuat Real Madrid mengantongi empat poin di Grup H. Mereka berada dalam posisi kuat untuk melaju ke babak 16 besar menjelang pertandingan kontra Salzburg pada Jumat, 27 Juni 2025.