Kementrian Lembaga: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)

  • Rencana Besar Bangun Tol Rp 25 Triliun di Bali

    Rencana Besar Bangun Tol Rp 25 Triliun di Bali

    Jakarta

    Bali bakal memiliki jalan tol sepanjang 96,84 kilometer yang menelan investasi Rp 25,40 triliun. Mengutip dokumen Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), proyek tol Gilimanuk-Mengwi itu kini masuk tahap prakualifikasi.

    “Perkiraan nilai investasi Rp 25,40 triliun,” seperti dilihat detikcom dari dokumen Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sabtu (7/12/2024).

    Lingkup proyek tersebut mencakup pendanaan, perencanaan teknis, pengoperasian, pemeliharaan untuk keseluruhan Jalan Tol serta pelaksanaan konstruksi pada porsi Badan Usaha Jalan Tol.

    “Bentuk kerja sama direncanakan dalam bentuk dukungan konstruksi pada Seksi Soka-Mengwi,” tulisnya.

    Adapun proses kualifikasi akan dilakukan secara elektronik (daring) hingga Senin, 3 Februari 2025 di situs berikut https://bpjt.pu.go.id/invest_reg_gilmeng.

    Seluruh badan usaha baik badan usaha tunggal maupun berbentuk konsorsium dibolehkan untuk mendaftar. Pendaftaran Prakualifikasi hanya dapat dilakukan oleh Direktur Utama Perusahaan atau pihak yang dikuasakan oleh Direktur Utama dengan melampirkan Surat Kuasa.

    Pihak yang mengunduh dokumen wajib mencantumkan copy identitas diri (KTP/SIM/Paspor). Seluruh proses Prakualifikasi ini tidak dipungut biaya apapun.

    Dalam catatan detikcom, pemerintah sebelumnya melelang ulang lantaran investor pembangunan jalan bebas hambatan tersebut kekurangan modal sehingga proyek tersebut mangkrak. Padahal proyek Tol Gilimanuk-Mengwi telah mulai dikerjakan sejak September 2022 lalu.

    Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2028.

    Tol ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No 7 Tahun 2021 yang bertujuan untuk dapat memfasilitasi lalu lintas dari barat ke timur (dan sebaliknya) Pulau Bali. Serta, sebagai akses kawasan wisata dan kawasan strategis yang sedang dikembangkan.

    (ily/hns)

  • Persiapan Natal dan Tahun Baru 2024, Kakorlantas Polri Tinjau Jalur Merak hingga Ketapang

    Persiapan Natal dan Tahun Baru 2024, Kakorlantas Polri Tinjau Jalur Merak hingga Ketapang

    Persiapan Natal dan Tahun Baru 2024, Kakorlantas Polri Tinjau Jalur Merak hingga Ketapang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menjelang libur
    Natal dan Tahun Baru
    (Nataru), Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, memimpin langsung pemantauan jalur darat dan laut dari Pelabuhan Merak-Bakauheni hingga Ketapang-Gilimanuk.
    Irjen Aan mengatakan, jalur ini menjadi perhatian khusus karena sering menjadi titik krusial dalam pergerakan masyarakat selama periode liburan.
    “Pelabuhan Ketapang merupakan salah satu lokasi yang harus dikelola dengan cermat,” ujar Aan dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024).
    Dia bilang, berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya, kemacetan kerap terjadi di titik ini, terutama saat cuaca buruk.
    “Ketapang adalah salah satu titik yang menjadi perhatian utama kami selama Nataru,” ujarnya.
    “Kami berupaya memastikan pengelolaan transportasi berjalan lancar,” tambah dia.
    Aan mengatakan, belajar dari kemacetan panjang akibat cuaca buruk dua tahun lalu, Korlantas Polri telah meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di area pelabuhan.
    Dia menjelaskan, dermaga telah diperbaiki, dengan kedalaman dan ketinggian air yang kini lebih stabil.
    Meskipun begitu, berbagai antisipasi tetap disiapkan untuk menghadapi potensi kendala, seperti tingginya volume kendaraan, keterlambatan kapal, atau cuaca ekstrem.
    “Kami telah mempersiapkan tiga
    buffer zone
    , yaitu di Terminal Sritanjung, Grand Watu Dodol, dan Bulusan, untuk mengurangi antrean,” jelas dia.
    “Sistem satu arah juga akan diterapkan di depan Pelabuhan Ketapang,” tambah Aan.
    Selain itu, dermaga baru di Bulusan kini siap digunakan sebagai kantung parkir kendaraan, yang mampu menampung ratusan mobil.
    ASDP Ketapang juga menambah tiga kapal reguler untuk meningkatkan kapasitas penumpang ke Bali. Pelabuhan Jangkar di Situbondo juga disiapkan sebagai alternatif, khusus untuk kendaraan barang, guna mengurangi kepadatan di Ketapang-Gilimanuk.
    Untuk menghindari antrean panjang, masyarakat diimbau membeli tiket penyeberangan lebih awal, yang kini tersedia hingga 60 hari sebelum keberangkatan.
    Sistem geofencing diterapkan dalam pembelian tiket, yang hanya dapat dilakukan dalam radius dua kilometer dari pelabuhan.
    “Kami harap masyarakat menghindari puncak arus mudik agar tidak terjadi penumpukan. Pembelian tiket jauh-jauh hari sangat disarankan,” kata Aan.
    Sementara itu, di jalur darat, koordinasi juga dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memastikan kesiapan jalur tol.
    Proyek perbaikan jalan tol dan non-tol ditargetkan selesai pada 14 Desember 2024, sehingga seluruh fasilitas dapat digunakan optimal menjelang puncak arus mudik pada 22-23 Desember.
    “Kami pastikan semua jalur sudah siap digunakan untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat,” tegas Aan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bogor-Bandung Bakal Punya Tol Baru, Tak Perlu Lagi Lewat Cikampek

    Bogor-Bandung Bakal Punya Tol Baru, Tak Perlu Lagi Lewat Cikampek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Jawa Barat (Jabar) akan segera mendapatkan jalan tol baru. Tol tersebut menghubungkan Kota Bogor dan Kota Bandung via Sukabumi dan Cianjur sehingga warga tidak perlu memutar atau melewati Tol Cikampek.

    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum akan melanjutkan proyek Tol Bogor-Sukabumi (Bocimi) hingga Sukabumi Timur. Dari Sukabumi Timur, nantinya akan diteruskan hingga Padalarang di Bandung Barat via Ciranjang di daerah Cianjur.

    Jalan Tol Bocimi memiliki panjang 54 Km. Tol Bocimi terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,3 Km) dan Seksi 2 Cigombong- Cibadak (11,9 Km). Kedua ruas ini sudah beroperasi.

    Sementara itu, seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 Km) masih dalam tahap konstruksi dengan progres 16,4% dan ditargetkan selesai konstruksinya pada kuartal 2 2026. Sementara itu Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 Km) dalam tahap persiapan konstruksi.

    Nantinya dalam rencana Tol Bocimi akan diteruskan hingga ke Padalarang di Bandung Barat. Rutenya adalah melalui Ciranjang.

    “Dalam rencana umum jaringan jalan nasional (termasuk tol) 2020-2040 (KepMen PUPR Nomor 367 tahun 2023) memang Bocimi akan sampai Sukabumi Timur dan kemudian dilanjut Sukabumi Timur-Ciranjang-Padalarang,” ungkap Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/11/2024).

    Dia bilang Pembangunan proyek Tol Bocimi-Ciranjang-Padalarang saat ini dalam rencana umum (rencum) belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun apabila ada investor yang tertarik, proyek ini bisa segera dieksekusi.

    “Lanjutan Bocimi ini dalam rencum (rencana umum) belum dalam waktu dekat, kecuali jika ada investor sebagai pemrakarsa mau mengerjakannya. (Kapan lelangnya) Belum dalam waktu dekat,” sebut Sonny.

    Dalam dokumen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, proyek Jalan Tol Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang total memiliki panjang 115 Km. Proyek ini ditafsir menghabiskan anggaran Rp 7,7 triliun.

    Rencana tol Sukabumi-Ciranjang diperkirakan akan melintasi gunung atau melewati tunnel. Dengan kehadiran Tol Bocimi-Ciranjang-Padalarang, kendaraan dari Sukabumi menuju Cianjur dan ke Bandung bisa lebih cepat dengan waktu singkat.

    (luc/luc)

  • Ruas Gending-Kraksaan Tol Probolinggo-Banyuwangi Dibuka Fungsional Selama Libur Nataru

    Ruas Gending-Kraksaan Tol Probolinggo-Banyuwangi Dibuka Fungsional Selama Libur Nataru

    TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI – Ruas Gending-Kraksaan yang merupakan bagian dari paket 1 proyek Tol Probolinggo-Besuki di Ruas Probolinggo-Banyuwangi dibuka fungsional selama libur nataru.

    Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Adapun kapan ruas tersebut dibuka fungsional, hingga saat ini masih dikoordinasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, BPJT, maupun PT Jasa Marga.

    Menteri PU Dody Hanggodo menyebut bahwa salah satu ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi akan dioperasikan secara fungsional saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

    Hal itu diutarakannya seusai meninjau proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung di Kediri, Jawa Timur pada Kamis (21/11/2024).

    “Sementara waktu untuk Nataru sampai Kraksaan, fungsional.”

    “Targetnya untuk mengurangi kepadatan saat Nataru,” ujar Dody Hanggodo seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/11/2024).

    Adapun ruas fungsional Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang dimaksud yaitu dari Gending hingga Kraksaan.

    Hal senada juga pernah disampaikan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, M Agus Setiawan di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/11/2024).

    Bahwa, ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi salah satu dari tiga Jalan Tol Jasa Marga Group yang akan difungsionalkan saat Nataru.

    “Tol Probolinggo-Besuki seksi pertama yakni Gending-Kraksaan itu InsyaAllah kami fungsionalkan,” ucapnya. 

    Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Jumat (18/10/2024), pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,78 kilometer terbagi menjadi dua tahap.

    Rinciannya, tahap I menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 kilometer dan tahap II menghubungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 126,10 kilometer.

    Namun, sesuai Permenko Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022, pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi difokuskan pada Ruas Probolinggo-Besuki.

    Pembangunan ruas Tol Probolinggo-Besuki juga terbagi menjadi tiga paket pekerjaan.

    Yaitu Paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 kilometer), Paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 kilometer), dan Paket 3 Paiton-Besuki (25,60 kilometer).

    Adapun progres konstruksi Tol Probolinggo-Besuki per 30 September 2024 telah mencapai 55,27 persen.

    Sementara pembebasan lahan telah menyentuh 97,87 persen. (*)

  • Jarang yang Tahu! Ini Penguasa 16 Ruas Tol Trans Sumatera

    Jarang yang Tahu! Ini Penguasa 16 Ruas Tol Trans Sumatera

    Jakarta

    Setiap jalan tol di Indonesia dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang berbeda. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat ada 59 BUJT di Indonesia.

    Khusus tol di provinsi-provinsi Pulau Sumatera dikelola oleh 5 BUJT yang mencakup PT Hutama Karya, PT Waskita Sriwijaya Tol, PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll Road, PT Jasa Marga, dan PT Hutama Marga Waskita.

    “Total BUJT di Indonesia ada 59. Di Pulau Sumatera ada 16 ruas Jalan Tol yang dikelola oleh PT Hutama Karya, PT Waskita Sriwijaya Tol, PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll Road, PT Jasa Marga, dan PT Hutama Marga Waskita,” jelas BPJT melalui unggahan di X @pupr_bpjt, Senin (11/11/2024).

    BUJT adalah badan hukum yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. Pengusahaan jalan tol adalah kegiatan yang meliputi pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan/atau pemeliharaan jalan tol yang dilakukan oleh pemerintah dan/atau badan usaha.

    Berikut rincian ruas tol di Pulau Sumatera beserta BUJT-nya.

    Aceh
    1. Tol Sigli-Banda Aceh (PT Hutama Karya)

    Sumatera Utara
    2. Tol Medan-Binjai (PT Hutama Karya)
    3. Binjai-Langsa (PT Hutama Karya)
    4. Belawan-Medan-Tanjung Morawa (PT Jasa Marga)
    5. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi/MKTT (PT Jasamarga Kualanamu)
    6.Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Prapat (PT Hutama Marga Waskita)
    7. Indrapura-Kisaran (PT Hutama Karya)

    Riau
    8. Pekan Baru-Dumai (PT Hutama Karya)
    9. Pekanbaru-Padang (PT Hutama Karya)

    Jambi
    10. Betung-Tampino-Jambi (PT Hutama Karya)

    Bengkulu
    11. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (PT Hutama Karya)

    Sumatera Selatan
    12. Indralaya-Muara Enim (PT Hutama Karya)
    13. Palembang-Indralaya (PT Hutama Karya)
    14. Kayu Agung-Palembang-Betung (PT Waskita Sriwijaya Tol)

    Lampung
    15. Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (PT Hutama Karya)
    16. Bakauheni-Terbanggi Besar (PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll Road).

    Lihat juga video: Situasi H-2 Lebaran di Pintu Tol Kisaran Trans Sumatera

    (ily/rrd)

  • Bayar Tol Tanpa Setop Siap Diterapkan 2025

    Bayar Tol Tanpa Setop Siap Diterapkan 2025

    Jakarta

    PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menegaskan kesiapannya untuk mengimplementasikan sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia. Perusahaan juga memastikan sistem ini diterapkan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan pemerintah.

    Direktur Utama RITS, Attila Keszeg mengatakan, teknologi MLFF yang mereka garap telah siap. Pihaknya hanya tinggal menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk mematangkan penerapan sistem ini.

    “Kami tiga kali lebih siap untuk penerapan teknologi. Kami siap, teknologi kami siap. Kami menunggu untuk siap berkolaborasi karena tidak ada teknologi yang dapat diterapkan sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi ekosistem yang sangat kuat,” kata Attila dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

    Attila menjelaskan, kolaborasi ini mayoritas terjalin dengan BUMN. Melihat kesiapan sistem dan ekosistem kolaborasi ini, pihaknya mempertimbangkan untuk menerapkan sistem ini di tol Indonesia pada kuartal I-2025.

    “Berdasarkan kesiapan dan kolaborasi dengan mitra kami, kami sedang mempertimbangkan dan merencanakan go live kami pada kuartal I-2025,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur RITS Renaldi Utomo Djojohadikusumo mengatakan, selama tiga tahun menjalin kesepakatan dengan pemerintah Indonesia, pihaknya terus melakukan perbaikan dari sisi kolaborasi dengan mitra tol.

    RITS telah melakukan serangkaian uji coba pertamanya pada Desember 2023 dan Januari 2024. Aldi menambahkan, pihaknya juga telah memproses permintaan Kementerian PU agar sistem ini ditransisikan masih dengan palang untuk awalannya.

    “Kita secara sistem ready dengan teknologi ini. Kami juga mendapatkan input dan direction dari Kementerian PUPR bahwa untuk melakukan sistem MLFF, tol yang tanpa gerbang itu tidak setahun-dua tahun bisa serta merta membuka gerbang. Ini harus ada transisinya, dan dari awal kami sudah mempersiapkan transisi itu,” terang Aldi dalam kesempatan yang sama.

    Berbagai uji coba telah beberapa kali dilakukan. Namun, memang salah satu pekerjaan rumah (PR) mendorong kolaborasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)

    “Kalau dari sistem mungkin teknologi sepertinya tidak akan ada masalah, yang kami butuhkan sekarang adalah bisa melakukan kolaborasi yang baik dengan badan usaha terkait dan stakeholders terkait di ekosistem jalan tol Indonesia,” ujarnya.

    Sebagai informasi, proyek MLFF ini merupakan investasi langsung asing dari Hungaria senilai US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun yang didanai oleh dana publik Hungaria. RITS menjadi Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangkan tender sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021.

    Keberadaan MLFF semakin kuat dengan dukungan dari pemerintah, setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN, pada Mei 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

    Sistem pembayaran tol telah mengadopsi sistem MLFF ini sejak 12 Desember 2023, yang sedang diuji coba di Jalan Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sistem MLFF ini diterapkan secara bertahap dimulai dari Jalan Tol Mandara Bali pada Oktober 2024. Selama masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah Single Lane Free Flow dengan tetap menggunakan pembatas.

    Saksikan juga video: Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP

    (shc/ara)

  • Tarif Tol Serpong-Balaraja Resmi Naik Mulai 3 November, Cek Besarannya

    Tarif Tol Serpong-Balaraja Resmi Naik Mulai 3 November, Cek Besarannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Tarif Tol Serpong – Balaraja Seksi 1A (Serpong – Simpang Susun CBD) resmi naik. Di samping itu, ruas Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B (Simpang Susun CBD – Simpang Susun Legok) juga mulai bertarif pada hari ini, Minggu (3/11/2024).

    Presiden Direktur PT Trans Bumi Serbaraja, Christopher Siswanto Adisaputro menjelaskan bahwa penetapan tarif tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 2808/KPTS/M/2024 yang dikeluarkan per tanggal 17 Oktober 2024. 

    “Pada Ruas Tol Serpong-Balaraja Seksi 1 menggunakan sistem transaksi semi tertutup dibagi menjadi dua zona. Zona 1 (Seksi 1A) SS Serpong-SS CBD atau sebaliknya dengan tarif baru sebesar Rp6.000 dari tarif semula Rp5.500 untuk Golongan I,” kata Christopher dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (3/11/2024).

    Sementara itu, kendaraan Golongan II dan III yang melintas di Jalan Tol Balaraja SS Serpong – SS CBD atau sebaliknya bakal dikenakan tarif sebesar Rp9.000 dari semula Rp8.500 dan untuk Golongan IV dan V, dengan tarif penyesuaian sebesar Rp12.500 dari tarif sebelumnya sebesar Rp11.000. 

    Selanjutnya, ruas Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B (Simpang Susun CBD – Simpang Susun Legok) tarif barunya ditetapkan sebesar Rp7.000 untuk Golongan I dan Rp11.000 untuk Golongan II dan III, serta Rp14.500 untuk Golongan IV dan V. 

    Adapun, penyesuaian tarif tol tersebut dilakukan sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2022 berkenaan dengan Evaluasi dan Penyesuaian Tarif yang ditinjau per dua tahun sekali oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga (DJBM) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sesuai dengan nilai inflasi. 

    Secara lebih terperinci, berikut daftar tarif Tol Serpong – Balaraja Seksi 1A yang naik tarif dan Seksi 1B yang remi ditetapkan bertarif pada hari ini! 

    Serpong – Simpang Susun CBD (Berlaku Sebaliknya)

    Golongan I: Rp5.500

    Golongan II & III: Rp8.500

    Golongan IV & V: Rp11.000

    Simpang Susun CBD – Simpang Susun Legok (Berlaku Sebaliknya)

    Golongan I: Rp7.000

    Golongan II & III: Rp11.000

    Golongan IV & V: Rp14.500

  • Sah! JTCC Tersambung Penuh dengan Jaringan JORR 2

    Sah! JTCC Tersambung Penuh dengan Jaringan JORR 2

    Jakarta, Gatra.com – Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Group melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP Tollways) kini telah tersambung penuh dengan lima ruas jalan tol dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Pengoperasian ruas tol ini diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

    Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Kiki M. Hikmat mengatakan, peresmian Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Nagrak-Cibitung menandai tersambungnya keseluruhan Jakarta Outer Ring Road (JORR-2) dari Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) di ujung barat hingga kawasan Cilincing (Pelabuhan Tanjung Priok).

    “Dengan demikian, Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) yang dibangun dan dioperasikan SPSL Group melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP Tollways) telah tersambung dengan lima ruas jalan tol dalam jaringan JORR-2,” ujar Kiki dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).

    Ia menambahkan, tersambungnya JORR-2 secara keseluruhan memudahkan pergerakan orang dan barang, terutama untuk kendaraan berat pengangkut logistik.

    “Kendaraan logistik dari kawasan barat yang selama ini melewati rute padat kini dapat melalui JTCC, langsung menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini tentunya memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT CTP Tollways, Ari Sunaryono mengatakan, JTCC siap menampung arus kendaraan dari selatan dan memfasilitasi kelancaran pergerakan orang dan barang, termasuk kendaraan logistik dari dan menuju pelabuhan.

    “Yang paling dekat adalah dari Kawasan Industri MM2100 Cibitung melalui Simpang Susun Setu Utara Cimaci,” kata Ari.

    Menurut data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total panjang Jalan Tol JORR 2 mencapai 111 kilometer dan terdiri dari enam ruas tol, yaitu Tol Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, Serpong-Cinere, Cinere-Jagorawi, Cimanggis-Cibitung, dan Cibitung-Cilincing.

    Penyelesaian JTCC menandai penyempurnaan struktur jaringan jalan tol di kawasan Jabodetabek, yang sebelumnya telah memiliki Tol Lingkar Dalam Kota dan Tol JORR 1, sehingga menciptakan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien.

    Kiki berharap, beroperasinya JORR 2 secara penuh akan mengurangi kemacetan, mempercepat waktu tempuh, dan memberikan alternatif rute yang lebih banyak bagi pengguna jalan.

    “Hal ini tentunya memberikan dampak positif terhadap aktivitas logistik dan distribusi barang di kawasan ini, serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional,” pungkasnya.

    30

  • Tarif Tol Cipali Resmi Naik Hari Ini 30 Oktober 2024, Cek Daftar Terbarunya – Page 3

    Tarif Tol Cipali Resmi Naik Hari Ini 30 Oktober 2024, Cek Daftar Terbarunya – Page 3

    Sebelumnya, penyesuaian tarif ruas jalan tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) akan diberlakukan efektif pada 30 Oktober 2024 pukul 00.00 WIB sesuai aturan terbaru.

    Mengutip Antara, Senin (28/10/2024), Direktur Astra Tol Cipali, Rinaldi menuturkan, penyesuaian tarif ini didasarkan pada terbitnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2789/KPTS/M/2024 tanggal 15 Oktober 2024.

    “Regulasi tersebut berkaitan dengan penyesuaian tarif tol dan penetapan golongan kendaraan bermotor pada ruas Tol Cipali,” ujar dia.  

    Rinaldi menuturkan, penyesuaian ini mengikuti ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022, yang mengatur evaluasi tarif tol setiap dua tahun sekali dengan memperhatikan tingkat inflasi dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol.  

    Selain itu, menurut dia, merujuk Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dapat mengevaluasi dan menyesuaikan tarif tol setiap dua tahun sekali, berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.  

    Adapun besaran penyesuaian tarif di ruas Tol Cipali, disebutkan berada pada kisaran 10,69 persen hingga 10,98 persen sesuai golongan kendaraan.  

    Pihaknya mengemukakan, tarif terjauh yang diberlakukan di Jalan Tol Cipali untuk kendaraan golongan I sebesar Rp132.000, golongan II dan III sebesar Rp217.500, serta golongan IV dan V sebesar Rp273.000.  

    “Kendaraan yang masuk ke dalam golongan I terdiri dari mobil dan truk berukuran kecil serta bus. Kemudian golongan II yakni truk dengan dua gandar, golongan III truk dengan tiga gandar, golongan IV truk dengan empat gandar, serta golongan V yakni truk dengan lima gandar atau lebih,” ujarnya.  

    Rinaldi memastikan perusahaannya secara konsisten meningkatkan kualitas layanan, untuk memenuhi SPM jalan tol serta meningkatkan kenyamanan pengguna ruas tol tersebut.  

    “Kami konsisten melakukan upaya peningkatan kualitas layanan lalu lintas untuk memastikan pemenuhan SPM jalan tol dan peningkatan kapasitas untuk kenyamanan pengguna jalan,” kata dia.  

     

  • Ini Dia Salah Satu Tol Tertua di Indonesia

    Ini Dia Salah Satu Tol Tertua di Indonesia

    Jakarta

    Infrastruktur tol pertama kali beroperasi di Indonesia sejak 1978. Tepat 46 tahun setelahnya, per Juni 2024 sudah sudah ada 2.893 Km jalan tol yang beroperasi di Indonesia.

    Saat ini jalan tol yang ada di Indonesia tersebar di hampir semua pulau-pulau besar yang ada. Mulai dari Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Namun sebagian besar jalan tol ini masih berada di Pulau Jawa dengan total panjang ruas hingga 1.782,47 Km.

    Salah satunya adalah Tol Surabaya-Gresik yang ada di wilayah Jawa Timur. Tol ini sudah beroperasi sejak 1993 silam dengan total panjang mencapai 20,73 Km yang menghubungkan Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan daerah sekitarnya

    Melansir dari akun Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Selasa (9/3/2024), ini merupakan jalan tol tertua kedua di Jawa Timur setelah Jalan Tol Surabaya-Gempol yang beroperasi pada 1986 lalu. Kemudian jalan tol yang satu ini juga termasuk salah satu yang tertua di RI.

    “Jalan Tol Surabaya-Gresik termasuk ke dalam 10 ruas tol pertama yang beroperasi di Indonesia, dan menjadi ruas ke-2 yang beroperasi di Jawa Timur,” tulis BPJT dalam unggahannya.

    Jalan Tol ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Margabumi Matraraya dan terhubung dengan beberapa tol lainnya yang ada di Jawa Timur seperti Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dan Jalan Tol Surabaya-Gempol.

    “Jalan Tol ini memiliki 59 Gardu dan 6 Gerbang Tol, yakni Gerbang Tol (GT) Tandes Timur 1, GT Tandes Timur 2, GT Tandes Barat, GT Romokalisari, GT Kebonas, dan GT Manyar,” jelas BPJT.

    “Selain itu terdapat dua sistem layanan transaksi pembayaran di Jalan Tol Surabaya-Gresik, yakni Sistem Terbuka pada GT Tandes Timur 1 & 2, kemudian Sistem Tertutup pada GT Tandes Barat, GT Romokalisari, GT Kebonas, dan GT Manyar,” tambah mereka.

    Dijelaskan salah satu jalan tol tertua di Jawa Timur dan RI ini menghubungkan langsung Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik dengan memangkas waktu tempuh berkendara hanya 35 menit saja serta memiliki 1 rest area tipe A di KM 13A.

    (hns/hns)