Kementrian Lembaga: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)

  • Link Pantau CCTV Jalan Tol Seluruh Indonesia untuk Cek Arus Libur Nataru

    Link Pantau CCTV Jalan Tol Seluruh Indonesia untuk Cek Arus Libur Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Libur nasional dan cuti bersama untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 sudah di depan mata.

    Anak-anak sudah mulai libur sekolah. Sedangkan pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta memasuki musim libur di pekan ini.

    Liburan ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas bersama keluarga. Para pekerja yang merantau juga bisa mulai melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Namun sebelum pulang ke kampung halaman, baiknya melakukan pengecekan jalan untuk menghindari kemacetan.

    Berikut ini link pantau CCTV jalan tol untuk melakukan pengecekan arus lalu lintas di waktu libur Nataru ini.

    Link Pantau CCTV Jalan Tol

    Pemudik bisa melakukan pemantauan arus mudik melalui live streaming dari CCTV yang terpasang di sejumlah ruas jalan.

    Hal ini dilakukan untuk melihat potensi adanya kemacetan, keadaan, dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat itu.

    Pemantauan arus mudik lebaran ini bisa dilihat dari CCTV yang terpasang di sejumlah ruas jalan tol yang diunggah oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.

    Anda pun dapat memantau arus lalu lintas di seluruh jalan tol di Indonesia di link di bawah ini.

    Cara cek pantauan CCTV Jalan Tol

    1. Buka situs resmi BPJT Kementerian PUPR di https://bpjt.pu.go.id/cctv/cctv_inframe 

    2. Scroll dan pilih ruas jalan tol yang Anda inginkan

    3. Klik pada bagan ruas jalan tol yang Anda hendaki. Nantinya akan ada keterangan berapa jumlah CCTV yang aktif dan tidak aktif

    4. Setelah diklik akan muncul beberapa tampilan CCTV aktif yang ada di ruas tol yang Anda pilih

    5. Apabila ingin lebih detail, klik pantauan CCTV yang Anda inginkan untuk melihat arus lalu lintas

  • Tarif Jalan Tol Trans Jawa untuk Mudik Nataru 2024/2025 bagi Kendaraan Golongan I – Halaman all

    Tarif Jalan Tol Trans Jawa untuk Mudik Nataru 2024/2025 bagi Kendaraan Golongan I – Halaman all

    Berikut ini tarif jalan tol Trans Jawa untuk mudik Nataru 2024/2025 bagi kendaraan Golongan I. Cek rincian akumulasi tarif tol.

    Tayang: Jumat, 20 Desember 2024 10:30 WIB

    Surya/Ahmad Zaimul Haq

    Suasana jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) di Gerbang Tol Lebani, Gresik, Jawa Timur, Selasa (24/11/2020). 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini daftar tarif jalan tol Trans Jawa untuk golongan I pada tahun 2024 yang dapat menjadi acuan pemudik selama mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Kendaraan golongan I yaitu sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus, menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

    Pemudik yang akan melewati jalan tol tersebut dapat melihat daftar tarif jalan tol dan mempersiapkan biaya perjalanan.

    Selengkapnya, simak daftar tarif tol Trans Jawa di bawah ini.

    Tarif Tol Trans Jawa 2024 Terbaru untuk Kendaraan Golongan I

    Berikut rincian tarif Tol Trans Jawa 2024 terbaru, dikutip dari laman Instagram @official.jasamarga.

    Tangerang – Merak: Rp53.500
    Jakarta – Tangerang: Rp8.500
    Jakarta Outer Ring Road: Rp17.000
    Jakarta – Cikampek: Rp27.000
    Cikopo – Palimanan: Rp132.000
    Palimanan – Kanci: Rp13.500
    Pemalang – Batang: Rp53.000
    Kanci – Pejagan: Rp31.500
    Pejagan – Pemalang: Rp66.000
    Batang – Semarang (Kalikangkung): Rp111.500
    Semarang ABC: Rp5.500
    Semarang ABC – Solo: Rp92.000
    Jogja – Solo: Rp42.500
    Solo – Ngawi: Rp131.000
    Ngawi- Kertosono: Rp98.000
    Kertosono – Mojokerto: Rp55.000
    Surabaya – Mojokerto: Rp43.500
    Pandaan – Malang: Rp35.500
    Surabaya – Gempol:
    Segmen Dupak – Waru: Rp6.000
    Segmen Waru – Porong: Rp10.000
    Segmen Porong – Gempol: Rp9.500
    Gempol – Pasuruan (Grati): Rp46.500
    Gempol IC – Pandaan: Rp13.000
    Pasuruan (Grati) – Gending: Rp52.000.

    Perkiraan Akumulasi Tarif Tol untuk Golongan I dari Jakarta menuju Cirebon/Semarang/Yogyakarta/Surabaya

    Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Cirebon (via GT Kanci): Rp172.500
    Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Semarang (via GT Kallkangkung): Rp440.000
    Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Yogya (via GT Banyudono): Rp536.500
    Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Surabaya (via GT Warugunung): Rp859.500.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kementerian PU Pastikan Tak Ada Proyek Setop Buntut Perintah Prabowo

    Kementerian PU Pastikan Tak Ada Proyek Setop Buntut Perintah Prabowo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan tidak ada proyek infrastruktur khususnya jalan tol yang sudah berjalan pembangunannya akan disetop.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan proyek-proyek tol yang sudah berkontrak maupun sedang dalam proses pelelangan.

    “Tidak ada tol yang disetop. Kemarin saya sampaikan ke teman-teman bahwa kita melanjutkan tol yang sudah kontrak, sedang pelelangan,” katanya di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).

    Sementara itu, proyek tol yang sudah dalam tahap kajian katanya juga akan diteruskan kajiannya. Namun apakah pembangunan proyek tersebut akan dilanjutkan masih akan dipertimbangkan.

    Intinya, Rachman mengatakan jika jalan tol tersebut didanai oleh swasta maka pasti akan dilanjutkan. Sementara pemerintah akan memprioritaskan anggaran untuk swasembada pangan.

    Karena itu, jalan tol yang mendukung ketahanan pangan dipastikan akan berlanjut.

    “Kalau tol mendukung ketahanan pangan ya mungkin dilanjutkan. Tidak ada penghentian jalan tol. Yang sedang dibangun jalan terus, yang sedang pelelangan jalan, yang sedang studi berjalan,” katanya.

    Presiden Prabowo Subianto meminta pembangunan proyek infrastruktur besar yang baru dihentikan sementara, termasuk jalan tol.

    Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo mengatakan pembangunan jalan tol baru akan dipertimbangkan sembari melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    “Ada instruksi dari Presiden Prabowo waktu itu untuk menghentikan beberapa proyek-proyek besar. Nah tol juga terdampak, tetapi yang akan kita hold dulu, yang kita akan hentikan dulu, itu adalah proyek-proyek yang belum berjalan,” ujar Sony dalam Media Gathering Nataru 2024/2025 ASTRA Infra Group di Amanaia Menteng, Jakarta, dikutip detikcom, Selasa (17/12).

    Sonny menegaskan pembangunan tol-tol yang akan ditahan adalah yang belum dimulai. Sementara, proyek yang sudah konstruksi hingga melakukan studi kelayakan akan tetap dilanjutkan.

    “Pokoknya tol yang baru masuk kajian itu ditahan dulu aja, kecuali memang ada investor swasta yang mau, kalau yang mau silahkan. Tapi, kalau yang solicited dari pemerintah itu kita tahan dulu,” jelasnya.

    (fby/agt)

  • Prabowo Instruksikan Setop Proyek Jalan Tol Baru

    Prabowo Instruksikan Setop Proyek Jalan Tol Baru

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto disebut tak akan menggagas pembangunan proyek jalan tol baru di masa kepemimpinannya.

    Hal itu disampaikan oleh Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo.

    “Semua proyek tol yang memang belum berjalan [instruksinya] berhenti dulu,” jelasnya saat ditemui di sela-sela Media Gathering Nataru 2024/2025 Astra Infra Group di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Namun demikian, Sony menyebut sejumlah proyek jalan tol yang sudah terkontrak bakal tetap dilanjutkan. Di samping itu, proyek tol yang telah masuk tahap lelang seperti Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) juga tetap dilanjutkan.

    Kemudian, bakal tol terpanjang di Provinsi Bali yakni Tol Gilimanuk – Mengwi juga dipastikan bakal tetap dilanjutkan.

    Sementara itu, salah satu contoh tol yang bakal ditahan dulu pembangunannya yakni Jalan Tol Puncak. Meski telah direncanakan sejak lama, proyek ini masih dalam tahap pengembangan studi sehingga terindikasi untuk tertunda.

    “Ada beberapa tol-tol usulan baru [yang akan ditunda pembangunannya]. Saya lupa datanya, tetapi ada beberapa yang sedang dikaji. Seperti misalnya Tol Puncak,” jelasnya.

    Meski demikian, Sony menegaskan pemerintah tak akan melarang bila ada pihak swasta yang berminat mengusulkan pembangunan tol baru. 

    “Jadi ada beberapa tol yang memang baru masuk kajian. Itu ditahan dulu aja, kecuali kalau memang ada investor yang mau, ya silakan. Tapi kalau yang memang solicited yang memang dari pemerintah, itu kita tahan dulu,” pungkasnya.

  • Menerka Alasan Prabowo Minta Proyek Infrastruktur Besar-Tol Disetop

    Menerka Alasan Prabowo Minta Proyek Infrastruktur Besar-Tol Disetop

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto meminta pembangunan proyek infrastruktur besar yang baru dihentikan sementara, termasuk jalan tol.

    Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo mengatakan pembangunan jalan tol baru akan dipertimbangkan sembari melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    “Ada instruksi dari Presiden Prabowo waktu itu untuk menghentikan beberapa proyek-proyek besar. Nah tol juga terdampak, tetapi yang akan kita hold dulu, yang kita akan hentikan dulu, itu adalah proyek-proyek yang belum berjalan,” ujar Sony dalam Media Gathering Nataru 2024/2025 ASTRA Infra Group di Amanaia Menteng, Jakarta, dikutip detikcom, Selasa (17/12).

    Sonny menegaskan pembangunan tol-tol yang akan ditahan adalah yang belum dimulai. Sementara, proyek yang sudah konstruksi hingga melakukan studi kelayakan akan tetap dilanjutkan.

    Salah satu pembangunan jalan tol baru yang tertahan sementara adalah Tol Puncak dan ruas tol Kulon Progo-Cilacap. Namun, apabila ada investor yang mau segera masuk, maka bisa dilanjutkan.

    “Pokoknya tol yang baru masuk kajian itu ditahan dulu aja, kecuali memang ada investor swasta yang mau, kalau yang mau silahkan. Tapi, kalau yang solicited dari pemerintah itu kita tahan dulu,” jelasnya.

    Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita memperkirakan ada tiga faktor yang mendorong Prabowo apabila memutuskan untuk menunda sejumlah proyek infrastruktur besar.

    Pertama, sudah pasti karena kurangnya anggaran. Oleh sebab itu berbagai kebijakan untuk mengumpulkan pendapatan lebih besar lagi diambil, salah satunya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    “Pemerintah memang sedari awal berteriak anggaran kurang untuk membiayai program-program yang ditawarkan, sehingga ada wacana kenaikan PPN, peralihan subsidi energi, ada wacana peningkatan pajak untuk kendaraan bermotor dan lain-lain. Itu memang untuk menutup kekurangan itu,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

    Selain itu, kekurangan anggaran ini, kata Ronny terbukti dari defisit anggaran di APBN 2025 yang dirancang sebesar 2,53 persen atau lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 2,29 persen dari terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Kemungkinan juga ada wacana penambahan utang karena di 2025 defisit nya bertambah dari tahun ini dan mendekati tiga. Jadi soal kekurangan dana itu tidak bisa dibohongi lagi, memang kekurangan dana, kalau pemerintah memang lagi pusing,” jelasnya.

    Kedua, Ronny menduga Prabowo bakal menghentikan proyek yang dianggap tidak memberikan efek ganda. Kondisi ini terbukti pada pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo, selama 10 tahun pembangunan jor-joran tapi perekonomian mentok hanya di 5 persen.

    “Yang jelas kalau Prabowo menyatakan kekurangan anggaran saya sepakat, tapi mungkin ada faktor lain seperti yang saya bilang tadi dalam 10 tahun imbasnya tidak terlalu besar terhadap angka pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

    “Tidak terlalu terhubung dengan kesejahteraan, tidak terhubung ke makan atau yang berhubungan dengan perut masyarakat seperti yang disuarakan oleh Prabowo karena dia memang konsen ke situ dan tidak terlalu terhubung dengan kualitas SDM yang naiknya tidak terlalu bagus, tidak terlalu terhubung dengan kualitas pendidikan yang sekarang justru malah banyak masalahnya. Prabowo bisa jadi melihat dari sisi itu,” imbuh Ronny.

    Ketiga, mengalihkan anggaran ke program yang memberikan efek dan sesuai dengan tujuan Prabowo mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Menurut Ronny, pengalihan anggaran ke program lain memang dampak fiskalnya sama saja. Namun, kemungkinan besar Prabowo lebih memilih program yang memberikan dampak ke perekonomian hingga kesejahteraan masyarakat.

    “Secara ekonomi makro kalo hanya memindahkan inputnya akan sama ke ekonomi, mungkin yang membedakan hanya kontribusi dan imbasnya secara multiplier effect,” terangnya.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai kalau melihat kebelakang rencana memberhentikan beberapa proyek infrastruktur bukanlah hal baru karena pernah dilakukan sebelumnya. Tercermin dari penundaan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Alasan penundaan ini, kata Rendy, tak lain memang karena keterbatasan anggaran negara di tengah sulitnya investasi yang masuk.

    “Ketika itu, kalau kita perhatikan permasalahan dari pembatalan PSN yang dimaksud tidak lain karena relatif terbatasnya ruang anggaran pemerintah dan saya pikir untuk konteks penundaan pembangunan jalan tol yang disampaikan oleh Presiden Prabowo juga masih menjadi alasan utama,” jelasnya.

    Terlebih, tahun depan banyak program baru pemerintah yang membutuhkan anggaran besar seperti makan bergizi gratis. Apabila target penerimaan negara tak tercapai, maka pemerintah harus hati-hati di awal tahun.

    “Kita juga paham bahwa pembangunan infrastruktur seperti tol membutuhkan dana tidak hanya dalam konteks pembangunannya tetapi juga dalam konteks penyediaan lahan yang secara proporsi tidak kecil dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembebasan lahan itu sendiri,” jelas Rendy.

    Perlu Evaluasi Proyek Infrastruktur

    Sementara, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai beberapa proyek besar yang belum dimulai memang layak ditunda sembari dilakukan evaluasi. Tujuannya, agar pemerintah bisa melihat mana kebutuhan yang lebih urgensi.

    “Saya melihat proyek infrastruktur besar dan beberapa jalan tol layak untuk dihentikan sementara sembari dievaluasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melihat urgensitas dan potensi dampak yang dihasilkan oleh pembangunan tersebut apakah signifikan tidak ke ekonomi,” kata Huda.

    Evaluasi kata Huda perlu dilakukan mengingat ada beberapa proyek infrastruktur besar yang memberikan efek negatif BUMN karya. Kemudian, ada juga proyek yang justru mengakibatkan kontraktor jadi pesakitan.

    “Jika perlu pembangunan IKN juga perlu dievaluasi kembali,” tegas Huda.

    Menurut Huda, kebutuhan anggaran tahun depan sangat besar sehingga perlu realokasi anggaran.

    [Gambas:Photo CNN]

    Artinya, porsi yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur bisa dialihkan ke program unggulan Prabowo sehingga anggaran yang dibutuhkan tak semakin besar jika keduanya tetap berjalan.

    “Anggaran tahun depan fokus ke program cepat Prabowo-Gibran seperti makan bergizi gratis hingga program sektor pendidikan. Program makan bergizi gratis sendiri memakan anggaran hingga Rp71 triliun di 2025. Berpotensi membengkak di tahun-tahun setelahnya dan memperlebar defisit fiskal. Jadi memang sebaiknya salah satu dievaluasi,” pungkas Huda.

  • Simak Jadwal & Lokasi Contraflow di Jalan Tol saat Nataru

    Simak Jadwal & Lokasi Contraflow di Jalan Tol saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri akan memberlakukan sistem lajur pasang surut atau contraflow selama momen libur Nataru 2024/2025.

    Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang telah ditandatangani pada awal Desember 2024.

    Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Tulus Abadi menyampaikan, BPJT akan mengikuti instruksi dan arahan dari Kepolisian RI terkait manajemen pengaturan lalu lintas di jalan tol.

    “…seperti kebijakan buka-tutup TIP/rest area, oneway dan contraflow, ganjil genap di Jalan Tol,” kata Tulus, melansir laman resmi BPJT, Minggu (15/12/2024).

    Adapun sistem contraflow akan diterapkan pada lajur Jakarta – Cikampek dan Jakarta – Bogor – Ciawi. Secara terperinci, untuk lajur Jakarta – Cikampek diatur sebagai berikut:

    Arah Cikampek (KM 47 – KM 70) berlaku pada  21, 24, 26, 27, 28, 29 Desember 2024 masing-masing mulai pukul 06.00 WIB – 10.00 WIB dan berlanjut di 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB.
    Arah Jakarta (KM 70 – KM 47) berlaku pada 26 hingga 28 Desember 2024 mulai pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB dan berlanjut pada 29 Desember 2024 pada pukul 12.00 WIB – 24.00 WIB serta 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB.

    Sementara, sistem contraflow pada lajur Jakarta – Bogor – Ciawi diatur sebagai berikut:

    Arah Ciawi (KM 44 – KM 46) berlaku pada 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 mulai pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB serta berlanjut pada 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB.
    Arah Jakarta (KM 21 – KM 8) berlaku pada 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 mulai pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB serta berlanjut pada 1 Januari 2025 mulai pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB.

    Pemerintah dalam SKB itu juga menetapkan bahwa pekerjaan proyek konstruksi di sekitar ruang manfaat jalan tol dihentikan sementara selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, yakni mulai 18 Desember 2024 pukul 00.00 waktu setempat hingga 5 Januari 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

    Pengaturan lalu lintas ini dapat dievaluasi waktu berlakunya berdasarkan pertimbangan pihak kepolisian. Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional dapat dilakukan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.

    Berikut jadwal & lokasi contraflow di jalan tol saat libur Nataru:

    Jakarta – Cikampek

    Arah Cikampek (KM 47 – KM 70): Tanggal 21, 24, 26, 27, 28, 29 Desember 2024 pukul 06.00 WIB – 10.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB
    Arah Jakarta (KM 70 – KM 47): 26 – 28 Desember 2024 pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB; 29 Desember 2024 pukul 12.00 WIB – 24.00 WIB; 1 Januari 2025 mulai pukul 06.00 WIB – 12.00 WIB

    Jakarta – Bogor – Ciawi

    Arah Ciawi (KM 44 – KM 46): 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 06.00 WIB – 13.00 WIB 
    Arah Jakarta (KM 21 – KM 8): 21, 22, 24, 26, 27, 28, dan 29 Desember 2024 pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB; 1 Januari 2025 pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB.

  • Lengkap! Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa Saat Nataru

    Lengkap! Daftar Tarif Jalan Tol Trans Jawa Saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – Operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. umumkan tarif tol di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa khususnya untuk kendaraan Golongan I saat Nataru.

    “Sebelum melakukan perjalanan ke destinasi di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa, simak dulu informasi update nih mengenai tarif Jalan Tol Trans Jawa khususnya untuk kendaraan Golongan I nih, Kawan JM!” tulis Jasa Marga melalui akun Instagram resminya, @official.jasamarga, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Melansir laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), golongan kendaraan bermotor di jalan tol terbagi dalam enam golongan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri PU No.370/KPTS/M/2007.

    Secara terperinci, kendaraan golongan I di jalan tol adalah kendaraan pribadi dan bus kecil, seperti sedan, jip, pick up atau truk kecil, dan bus. Golongan II yakni truk dengan dua gandar, dan Golongan III yakni truk dengan tiga gandar.

    Kemudian, Golongan IV di jalan tol adalah kendaraan truk dengan empat gandar, Golongan V truk dengan lima gandar, dan Golongan VI kendaraan bermotor roda dua. Khusus golongan VI, saat ini hanya berlaku untuk Jalan Tol Bali Mandara.

    Melalui unggahannya, Jasa Marga mematok tarif tol sebesar Rp8.500 untuk rute Jakarta-Tangerang, Jakarta-Cikampek Rp27.000, Kanci-Pejagan Rp31.500, dan Pejagan-Pemalang Rp66.000.

    Kemudian, tarif tol Semarang ABC dipatok sebesar Rp5.500, Solo-Ngawi Rp131.000, Surabaya-Mojokerto Rp43.500, Pandaan-Malang Rp35.500, dan Pasuruan (Grati)-Gending Rp52.000.

    Menurut perkiraan Jasa Marga, akumulasi tarif tol untuk Golongan I dari Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Cirebon (via GT Kanci) mencapai Rp172.500. Kemudian, akumulasi tarif untuk Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Semarang (via GT Kalikangkung) sebesar Rp440.000.

    Selanjutnya, akumulasi tarif tol dari Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Yogyakarta (via GT Banyudono) mencapai Rp536.500, sedangkan total tarif tol Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) ke Surabaya (via GT Warugunung) sebesar Rp859.500.

    Daftar tarif jalan tol Trans Jawa untuk kendaraan Golongan I:

    1.Jakarta-Tangerang Rp8.500

    2.Tangerang-Merak Rp53.500

    3.Jakarta Outer Ring Road Rp17.000

    4.Jakarta-Cikampek Rp27.000

    5.Cikopo-Palimanan Rp132.000

    6.Palimanan-Kanci Rp13.500

    7.Kanci-Pejagan Rp31.500

    8.Pejagan-Pemalang Rp66.000

    9.Pemalang-Batang Rp53.000

    10.Batang-Semarang (Kalikangkung) Rp111.500

    11.Semarang ABC Rp5.500

    12.Jogja-Solo Rp42.500

    13.Semarang-Solo Rp92.000

    14.Solo-Ngawi Rp131.000

    15.Ngawi-Kertosono Rp98.000

    16.Kertosono-Mojokerto Rp55.000

    17.Surabaya-Mojokerto Rp43.500

    18.Surabaya-Gempol

    Segmen Dupak-Waru Rp6.000
    Segmen Waru-Porong Rp10.000
    Segmen Porong-Gempol Rp9.500

    19.Gempol-Pasuruan (Grati) Rp46.500

    20.Gempol IC-Pandaan Rp14.500

    21.Pasuruan (Grati)-Gending Rp52.000

    22.Pandaan-Malang Rp35.500

  • Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing siap berdiskusi dengan pelaku logistik terkait keluhan-keluhan soal tarif jalan bebas hambatan tersebut yang dianggap terlalu mahal.

    Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melalui PT CTP Tollways memahami keberatan pelaku usaha mengenai tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu tinggi.

    Sebagai respons, SPSL membuka ruang dialog dengan pelaku industri logistik untuk mendengarkan masukan dan mencari solusi terbaik.

    Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha menyatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

    Hal itu guna memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik di Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Joko sebagai tanggapan terhadap keluhan dari kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal.

    Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya menjadi kewenangan BPJT yang didasari oleh kajian komprehensif, meliputi faktor-faktor seperti biaya pembangunan, pemeliharaan, serta dampak terhadap sektor terkait.

    Meski begitu, Joko menegaskan bahwa SPSL tetap membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan lebih lanjut dari pelaku usaha.

    “Kami ingin memastikan kebijakan ini tidak hanya berfokus pada aspek biaya, namun juga pada keberlanjutan sektor logistik secara keseluruhan,” kata Joko dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

    Joko juga merespons pertanyaan wartawan terkait kemungkinan divestasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

    Ia mengatakan divestasi bisa menjadi pilihan apabila ada pihak yang tertarik dengan angka yang menguntungkan.

    “Jika ada yang tertarik dengan angka yang bagus, silakan. Ini kan sifatnya masih opsi-opsi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Joko juga memaparkan sejumlah pencapaian positif SPSL hingga triwulan III 2024.

    Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun, yang tercatat meningkat 2,63 persen dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tumbuh 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dari sisi operasional, SPSL mencatatkan volume gudang sebesar 116,8 ribu ton/m⊃3;, sementara kapasitas lapangan mencapai 110,59 ribu boks, dengan tingkat okupansi gedung sebesar 80,4 persen.

    Ditambahkan, sektor logistik diproyeksikan akan mengalami pengeluaran yang signifikan pada 2026, dengan angka yang diperkirakan mencapai Rp 3.839 triliun.

    Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh sektor fast-moving consumer goods (FMCG), e-commerce, dan farmasi.

    “Potensi besar ini membuka peluang untuk memperluas layanan logistik, khususnya di segmen first dan middle mile,” katanya.

    Seiring pesatnya perkembangan industri logistik, SPSL kini fokus pada pengembangan infrastruktur strategis.

    Proyek-proyek seperti Kawasan Pendukung Kijing, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Integrated Logistics Center Tanjung Priok terus berjalan.

    “SPSL pun terus mendorong digitalisasi dalam operasional logistik. Dengan mengimplementasikan sistem real-time reconciliation dan track & trace, perusahaan berupaya meningkatkan akurasi dan kecepatan operasional, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di industri logistik,” tutupnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Perlu Persiapan Terukur, DPR Optimistis Zero Accident Bisa Tercapai di Masa Libur Nataru

    Perlu Persiapan Terukur, DPR Optimistis Zero Accident Bisa Tercapai di Masa Libur Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi V DPR, Novita Wijayanti, optimistis target zero accident selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dapat tercapai. Novita menekankan pentingnya persiapan yang terencana dan terukur dari semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk mencegah kecelakaan lalu lintas selama masa liburan.

    Optimisme ini disampaikan Novita merespons tingginya angka kecelakaan di jalan tol dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang yang menyita perhatian publik.

    “Dari tahun ke tahun, kita sudah memiliki pengalaman. Jadi, kesalahan di tahun sebelumnya harus diperbaiki sekarang agar target zero accident bisa tercapai,” ujar Novita kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

    Menurutnya, sinergi antara berbagai pihak seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jasa Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pihak kepolisian, serta Kementerian Perhubungan menjadi kunci utama menciptakan lalu lintas yang aman selama libur Nataru.

    “Kita meminta pihak pengelola jalan tol untuk mengambil langkah antisipasi. Salah satunya adalah memastikan rambu penanda pengerjaan proyek ditempatkan pada jarak yang cukup jauh dari lokasi perbaikan, sehingga pengendara dapat lebih siaga. Kami juga meminta agar perbaikan jalan tol maupun jalan alternatif diselesaikan sebelum libur Nataru,” jelas Novita.

    Novita juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kelayakan kendaraan, terutama armada transportasi umum. Beberapa kecelakaan sebelumnya disebabkan oleh kendaraan yang tidak layak pakai, seperti rem yang tidak berfungsi, sehingga membahayakan pengguna jalan lainnya.

    “Pengecekan kendaraan ini sangat penting. Jangan sampai ada armada yang tidak layak jalan lolos dari pemeriksaan. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.

    Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, diperkirakan terdapat 110,67 juta pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2024/2025. Sekitar 53,8 persen perjalanan diprediksi menggunakan kendaraan pribadi. Dengan angka tersebut, sinergi antara penyedia jasa jalan tol dan pihak terkait diperlukan untuk menekan angka kecelakaan demi tercapainya target zero accident.

  • SPSL Siap Dialog dengan Pelaku Usaha Logistik Terkait Tarif Mahal Tol Cibitung-Cilincing

    SPSL Siap Dialog dengan Pelaku Usaha Logistik Terkait Tarif Mahal Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta: PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memahami keberatan yang disampaikan pelaku usaha terkait tarif tol Cibitung-Cilincing dan membuka diri untuk berdialog dengan dunia usaha, khususnya pelaku industri logistik, guna mendengarkan masukan lebih lanjut.
     
    Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha, mengatakan bahwa perusahaan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik nasional.
     
    “Kami akan berkoordinasi dengan BPJT sebagai regulator agar tarif yang diterapkan tidak hanya mempertimbangkan nilai investasi dan biaya pemeliharaan, tetapi juga kemampuan membayar (ability to pay) serta kesediaan membayar (willingness to pay) pengguna jalan,” ujar Joko dalam paparan kinerja dan capaian SPSL 2024 di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024.
    Pernyataan ini disampaikan Joko menanggapi keluhan kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal. Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya merupakan kewenangan BPJT berdasarkan kajian komprehensif.
     
    Kajian tersebut mencakup berbagai faktor, termasuk biaya pembangunan, pemeliharaan, dan dampak terhadap sektor terkait.
     
    Meskipun demikian, Joko menegaskan bahwa SPSL membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan dari pelaku usaha guna mencari solusi terbaik.
     
     
    Dirut SPSL Joko Noerhoeda saat memaparkan kinerja 2024-Foto Istimewa
     
    Dalam paparannya, Joko Noerhudha menunjukkan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp1,38 triliun, yang mencerminkan kenaikan 2,63 persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta pertumbuhan 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
     
    Dari sisi operasional, SPSL berhasil mencatatkan volume gudang sebesar 116,8 ribu ton/m³, sementara kapasitas lapangan tercatat mencapai 110,59 ribu boks, dengan tingkat okupansi gedung mencapai 80,4 persen.
     
    Angka-angka ini menunjukkan kinerja yang mengesankan, didorong pertumbuhan kawasan industri Indonesia yang tercatat 57 persen dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini turut membuka peluang besar untuk pengembangan layanan logistik lebih lanjut.
     
    Joko juga menjelaskan bahwa sektor logistik diproyeksikan mengalami pengeluaran yang signifikan, dengan angka mencapai Rp 3.839 triliun pada 2026. Kenaikan ini sebagian besar didorong sektor fast-moving consumer goods (FMCG), e-commerce, dan farmasi.
     
    “Potensi besar ini membuka jalan bagi perluasan layanan logistik, khususnya di segmen first dan middle mile,” ungkap Joko.
     
    Seiring dengan pesatnya perkembangan industri logistik, SPSL fokus pada pengembangan infrastruktur strategis. Proyek-proyek penting seperti Kawasan Pendukung Kijing, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Integrated Logistics Center Tanjung Priok terus digarap.
     
    Perusahaan juga tengah memperluas layanan logistik multimoda di berbagai wilayah, seperti Jabodetabek, Sumatra Utara, dan Jawa Timur, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
     
    Untuk mendukung efisiensi operasional, SPSL terus mengimplementasikan digitalisasi logistik dengan sistem real-time reconciliation dan track & trace. Langkah ini bertujuan meningkatkan akurasi, serta mempercepat operasional dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di industri logistik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RIZ)