Kementrian Lembaga: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

  • Rosan kaji penyelesaian utang KCIC yang tak timbulkan permasalahan

    Rosan kaji penyelesaian utang KCIC yang tak timbulkan permasalahan

    Jakarta (ANTARA) – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani menyatakan pihaknya tengah melakukan kajian untuk mencari opsi penyelesaian utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang tidak menimbulkan permasalahan ke depannya.

    “Agar penyelesaiannya adalah penyelesaian yang komprehensif. Bukan hanya penyelesaian yang sifatnya bisa potensi problem lagi,” kata dia yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditemui di Jakarta, Jumat.

    Disampaikannya, dalam penyelesaian utang tersebut, pihaknya tak hanya menghitung dari sisi finansial saja, melainkan komunikasi dengan Pemerintah China, dengan pertimbangan yakni, “Karena ini juga buat mereka menjadi hal yang sangat penting. Karena ini adalah program dari Presiden Xi Jinping pada waktu itu. Jadi, tolong bersabar,” ucap Rosan.

    Dia memastikan opsi penyelesaian utang yang diambil pihaknya nanti bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Adapun untuk kajian opsi penyelesaian utang ini, kata Rosan akan selesai sebelum akhir tahun.

    Sebagai informasi, total investasi proyek KCIC mencapai sekitar 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp120,38 triliun.

    Sekitar 75 persen dari nilai proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga 2 persen per tahun.

    Hingga kini, terdapat dua opsi penyelesaian utang yang tengah dikaji, yakni pelimpahan kepada pemerintah atau penyertaan dana tambahan ke PT KAI.

    Namun, opsi tersebut belum final dan tetap mendorong Danantara untuk mengambil peran utama dalam pembayaran.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Investasi Tembus Rp 1.434,3 Triliun, Segini Serapan Lapangan Kerja – Page 3

    Investasi Tembus Rp 1.434,3 Triliun, Segini Serapan Lapangan Kerja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Total investasi yang masuk ke Indonesia di sepanjang Januari-September 2025 mencapai Rp 1.434,3 triliun. Jumlah tersebut naik 13,7 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

    “Sehingga total pencapaiannya dari Rp 1.905,6 triliun sudah tercapai 75,3 persen dari target. Ini benar-benar sesuai dengan apa yang kami rencanakan,” jelas Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Rosan mengatakan, kucuran investasi yang masuk ke Indonesia saat ini mulai kembali deras, lantaran situasi geopolitik global yang sempat panas di awal tahun kini perlahan menurun. 

    “Kita lihat awal tahun tensinya cukup meningkat. Tapi alhamdulillah sudah cukup mereda. Perdamaian dari negara dunia juga sudah membaik. Ini memberikan atmosfer positif juga, sehingga terjadi revisi ke atas untuk pertumbuhan (ekonomi) dunia ke depan,” ungkapnya. 

    Adapun dari realisasi pemasukan investasi Rp 1.434,3 triliun turut berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja untuk sekitar 1,9 juta orang. 

    “Penyerapan tenaga kerja mencapai 1.956.346 orang. Ini menjadi sangat-sangat penting bagi investasi yang masuk ke Indonesia, bagaimana kontribusi dari penciptaan lapangan kerja,” tutur Rosan.

    Pemasukan Modal Dalam Negeri Mendominasi 

    Dari realisasi investasi tersebut, mayoritas atau sekitar 55,1 persen (Rp 789,7 triliun) berasal dari dalam negeri. Sedangkan pemasukan modal asing (PMA) memakan porsi sekitar 44,9 persen atau senilai Rp 644,6 triliun.

    Secara alokasi, investasi di luar Pulau Jawa berjumlah Rp 741,8 triliun (51,7 persen), sementara di Pulau Jawa sebesar Rp 692,5 triliun (48,3 persen). 

     

  • BKPM: Investasi triwulan III Rp491,4 triliun, serap 696.478 pekerja

    BKPM: Investasi triwulan III Rp491,4 triliun, serap 696.478 pekerja

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi yang masuk ke tanah air pada triwulan III 2025 mencapai Rp491,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 696.478 orang.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menyatakan angka ini tumbuh 13,9 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/YoY), serta capaian ini setara dengan 25,8 persen dari target nasional 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.

    “Ini sudah sesuai dengan apa yang kami rencanakan,” ucap Rosan.

    Rosan menjelaskan dari total investasi triwulan III, penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyumbang Rp279,4 triliun atau 56,9 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp212,0 triliun atau 43,1 persen.

    Berdasarkan sebaran wilayah, luar Jawa mencatat Rp265,8 triliun atau 54,1 persen), sementara Jawa Rp225,6 triliun atau 45,9 persen.

    Ia menyatakan sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi penyumbang utama investasi periode ini dengan total penanaman modal Rp62 triliun, selanjutnya pertambangan Rp55,9 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp52,6 triliun, jasa lainnya Rp44,3 triliun, serta perdagangan dan reparasi Rp34,5 triliun.

    Negara asal investasi asing terbesar didominasi Singapura 3,8 miliar dolar AS, Hong Kong 2,7 miliar dolar AS, China 1,9 miliar dolar AS, Malaysia 10 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat 0,8 miliar dolar AS.

    Menurut Rosan, secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun, naik 13,7 persen (yoy) dan telah memenuhi 75,3 persen dari target tahunan.

    Dari total itu, PMDN berkontribusi Rp789,7 triliun atau 55,1 persen dan PMA Rp644,6 triliun atau 44,9 persen dengan penyerapan tenaga kerja 1,95 juta orang.

    Industri logam dasar kembali menjadi penopang utama dengan Rp196,4 triliun, diikuti transportasi dan telekomunikasi Rp163,3 triliun, pertambangan Rp158,1 triliun, jasa lainnya Rp130,0 triliun, dan perumahan dan kawasan industri Rp105,2 triliun.

    Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, pihaknya optimistis target investasi nasional 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun akan tercapai.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rosan Bocorkan Ada 2 Investor Besar Mau Garap Hilirisasi Kelapa RI

    Rosan Bocorkan Ada 2 Investor Besar Mau Garap Hilirisasi Kelapa RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani mengatakan ada dua investor besar yang masuk ke bidang hilirisasi kelapa ke Indonesia. Patut diketahui, dari kajian roadmap hilirisasi, Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar dunia.

    “Hilirisasi di bidang kelapa, kita baru saja mendapatkan investor yang cukup besar,” kata Rosan, dalam konferensi pers realisasi penanaman modal, Jumat (17/10/2025).

    Rosan pun menambahkan investasi hilirisasi kelapa ini akan selesai pada 2026. Menurutnya, ini sangat penting bagi Indonesia karena akan mendorong kenaikan ekonomi bagi petani kelapa. Pasalnya, harga kelapa akan menjadi stabil. Dalam kesempatan ini, Rosan pun menuturkan investasi di sektor kelapa memang jauh lebih rendah dari sektor hilirisasi nikel.

    Namun, secara penyerapan tenaga kerja, hilirisasi kelapa cukup baik. Dampaknya ke harga komoditas bersangkutan pun sangat positif. Dari catatan BKPM, realisasi investasi hilirisasi kepala di Maluku Utara telah mencapai Rp 150 miliar pada akhir September 2025.

    Rosan sebelumnya mengungkapkan ada investor China yang akan menanam modal di sektor perkelapaan Indonesia. Perusahaan itu akan membangun pabrik pengolah kelapa di beberapa kota. Pada tahap awal, nilai investasi yang telah digelontorkan perusahaan itu mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,6 triliun.

    “Nanti mereka akan investasinya di beberapa kota. Tapi satu plan itu US$ 100 juta, dan selama ini ternyata saya baru tahu angkanya diekspor kelapa kita murah benar gitu ya harganya. Tapi nanti di sini diolah sehingga realisasi kita ini sekarang masuk juga ke realisasi perkebunan dan tidak hanya misalnya di kelapa sawit tapi di industri-industri lain juga,” ucap Rosan.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Realisasi Investasi Hilirsasi Tembus Rp 150,6 T Kuartal-III 2025

    Realisasi Investasi Hilirsasi Tembus Rp 150,6 T Kuartal-III 2025

    Jakarta

    Program hilirisasi pada kuartal III-2025 membawa investasi Rp 150,6 triliun dari keseluruhan investasi pada periode tersebut Rp 491,4 triliun. Kontribusi itu setara 30,6% dari total realisasi investasi.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan tren investasi hilirisasi meningkat. Menurutnya, dulu kontribusi hilirisasi hanya sekitar 25% hingga 26%. Dengan tren yang meningkat ini, Rosan menilai kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah memberikan dampak positif.

    “Kalau kita lihat kontribusi secara level meningkat. Kalau dulu masih di level 25% 26% dari totalitas yang masuk. Sekarang dari sektor hilirisasi sudah mencapai 30%. Program yang dicanangkan pemerintah kenapa memang memberikan dampak positif terutama dari investasi yang masuk. Dan ini membuktikan bahwa kebijakan hilirisasi yang diterapkan ini berjalan,” ujar Rosan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).

    Adapun kontribusi hilirisasi paling besar di sektor mineral dengan total Rp 97,8 triliun. Di mana komoditas nikel menjadi investasi yang paling banyak masuk mencapai Rp 42 triliun. Lalu disusul komoditas tembaga dengan investasi Rp 21,2 triliun.

    Kemudian investasi di sektor perkebunan dan kehutanan sebesar Rp 35,9 triliun. Adapun komoditas yang paling banyak menyumbang investasi di sektor perkebunan, yakni kelapa sawit Rp 21 triliun, kayu log Rp 11,7 triliun, hingga karet Rp 1,6 triliun.

    “Tentu kita mendorong terus step selanjutnya karena hilirisasi dengan tuntas karena memberikan multiplier effect dan daya saing,” jelas Rosan.

    Berdasarkan sumbernya, realisasi investasi dalam program hilirisasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) lebih tinggi dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Rosan menyebut, realisasi dari PMA mencapai 68,4% atau setara Rp 103,1 triliun.

    Selain investasi, Rosan menerangkan selain dari sisi investasi, tapi juga membawa transfer teknologi sehingga investasi yang masuk berkualitas.

    Secara rinci, berikut rincian realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal III-2025
    – Sektor mineral: Rp 97,8 triliun
    – Sektor perkebunan dan kehutanan: Rp 35,9 triliun
    – Sektor minyak dan gas bumi: Rp 15,4 triliun
    – Sektor perikanan dan kelautan: Rp 1,5 triliun

    (rea/rrd)

  • Investasi Asing Mengalir ke RI Tembus Rp 212,2 Triliun

    Investasi Asing Mengalir ke RI Tembus Rp 212,2 Triliun

    Jakarta

    Realisasi investasi RI pada kuartal III tahun 2025 mencapai Rp 491,4 triliun. Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 212,2 triliun atau 43,1%.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, jumlahnya memang lebih rendah dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp 279,4 triliun atau sebesar 56,9%.

    “PMA-nya Rp 212 triliun dan memang kita lihat di tengah tantangan yang masih berlangsung, geopolitik, ekonomi, tetapi kalau kita lihat tren ke depannya telah direvisi meningkat dari World Bank atau OECD dan kita harapkan akan terus meningkat,” kata Rosan dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Rosan mengatakan, posisi negara investor terbesar masih diduduki oleh Singapura dengan kontribusi sebesar US$ 3,8 miliar atau sebesar 28,8%. Singapura telah menempati posisi tertinggi sejak 10 tahun terakhir.

    “Kalau kita lihat kontribusi negara tidak berubah banyak cukup konstan, Singapura masih menjadi kontributor. Secara pencatatan investasi masuk lewat Singapura, 10 tahun terakhir Singapura menjadi negara no 1 yang masuk ke Indonesia,” ujarnya.

    Kemudian di posisi kedua, ada Hong Kong dengan kontribusi sebesar US$ 2,7 miliar atau 20,3% dari PMA. Di posisi ketiga ada China, yang pada kuartal III 2025 berinvestasi sebesar US$ 1,9 triliun atau 14,1%.

    “Tapi kalau kita combine 2 ini (investasi Hong Kong dan China), angkanya menjadi US$ 4,6 miliar, lebih besar dari Singapura,” ujar dia.

    Selanjutnya di posisi keempat negara investor terbesar RI pada kuartal III 2025, ada Malaysia dengan kontribusi sebesar US$ 1 miliar atau 7,4% dari PMA. Kelima, ada Amerika Serikat (AS) berkontribusi sebesar 5,8% atau US$ 0,8 miliar.

    (kil/kil)

  • Indonesia Kantongi Investasi Rp 491,4 Triliun di Kuartal III, Tertinggi Sepanjang 2025 – Page 3

    Indonesia Kantongi Investasi Rp 491,4 Triliun di Kuartal III, Tertinggi Sepanjang 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Indonesia berhasil mengantongi investasi Rp 491,4 triliun di sepanjang kuartal III 2025. Lebih tinggi 13,9 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan kuartal III 2024 sebesar Rp 431,5 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, pemasukan investasi di kuartal III 2025 juga jadi yang tertinggi dibanding dua triwulan sebelumnya. Adapun realisasi investasi pada kuartal I 2025 sebesar Rp 465,2 triliun, dan kuartal II 2025 senilai Rp 477,7 triliun.

    “Pencapaian ini (realisasi investasi kuartal III 2025) adalah 25,8 persen dari target investasi Rp 2.905,6 triliun yang dicanangkan harus kita capai pada akhir tahun 2025,” kata Rosan di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Menurut dia, yang terpenting dari pemasukan modal tersebut bukan hanya dari segi angka, tapi juga investasi berkualitas yang berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja.

    “Yang paling penting bagi kami adalah bagaimana penyerapan tenaga kerjanya. Penyerapan tenaga kerja yang dilaporkan adalah 696.478 ribu orang di Indonesia dari hasil investasi pada triwulan ketiga 2025,” imbuhnya.

    Adapun dari jumlah investasi Rp 491,4 triliun di kuartal III 2025, mayoritas berasal dari dalam negeri sebesar Rp 279,4 triliun (56,9 persen) dibandingkan pemasukan modal asing (PMA) atau investasi asing senilai Rp 212 triliun (43,1 persen).

     

  • Realisasi Investasi Hilirsasi Tembus Rp 150,6 T Kuartal-III 2025

    Realisasi Investasi RI Kuartal III Tembus Rp 491,4 Triliun

    Jakarta

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi melaporkan realisasi investasi kuartal II 2025 mencapai Rp 491,4 triliun. Angka ini meningkat secara tahunan (year-on-year/YoY) 13,9% yang sebesar Rp 431,5 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, pencapaian ini memenuhi target sebesar 25,8% dari target investasi keseluruhan sebesar Rp 1.905,6 triliun.

    “Alhamdulillah pada triwulan III ini pencapaian investasi kami Rp 491,4 triliun atau kita bandingkan YoY 13,9% dari Rp 431,5 triliun pada tahun sebelumnya,” kata Rosan dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Angka ini naik dari capaian triwulan I 2025 yang sebesar Rp 465,2 triliun dan capaian triwulan II 2025 sebesar Rp 477,7 triliun. Dengan demikian, sepanjang tahun atau periode Januari s.d September 2025 realisasi investasi mencapai Rp 1.434,3 triliun.

    “Yang paling penting buat kami penyerapan tenaga kerja yang dilaporkan dan kita verifikasi 696.478 orang peneyrapan dari hasil investasi triwulan III ini,” ujarnya.

    Sementara itu, berdasarkan sumbernya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal III 2025 mencapai Rp 212, triliun atau berkontribusi 43,1% pada realisasi investasi keseluruhan. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mendominasi dengan kontribusi 56,9% atau Rp 279,4 triliun.

    “Memang kita lihat di tengah tantangan yang masih berlangsung, geopolitik, ekonomi, tetapi kalau kita lihat tren ke depannya telah direvisi meningkat dari World Bank atau OECD dan kita harapkan akan terus meningkat,” kata dia.

    Secara penyebarannya, investasi dari luar jawa masih lebih mendominasi dengan kontribusi sebesar 54,1% atau Rp 265,8 triliun. Sedangkan dari dalam Pulau Jawa sendiri, kontribusinya sebesar 45,9% atau Rp 225,6 triliun.

    Meski demikian, kontribusi tertinggi dari kontribusi PMA dan PMDN masih diduduki oleh Jawa Barat, menyusul DKI Jakarta di posisi kedua dalam hal PMDN. Sedangkan di PMA, posisi kedua ditempati oleh Sulawesi Tengah.

    “Kalau kita lihat kontribusi luar Jawa ada di Sulawesi Tengah dari segi hilirisasi mineral,” ujarnya.

    (shc/kil)

  • Kementerian Investasi lakukan penguatan diplomasi investasi

    Kementerian Investasi lakukan penguatan diplomasi investasi

    Diplomasi investasi menjadi instrumen yang memastikan setiap kesepakatan internasional diterjemahkan menjadi realisasi investasi

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan penguatan diplomasi investasi sebagai bagian dari strategi menciptakan kesepakatan internasional yang selaras dengan kepentingan pembangunan dan peningkatan realisasi investasi.

    Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Tirta Nugraha Mursitama di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan penguatan diplomasi investasi dilakukan melalui penyusunan bahan posisi perjanjian investasi internasional.

    “Diplomasi investasi harus menjadi instrumen yang memastikan setiap kesepakatan internasional mampu diterjemahkan menjadi realisasi investasi nyata di lapangan,” kata Tirta.

    Menurut dia, penguatan diplomasi investasi akan menjadikan Indonesia sebagai mitra aktif dalam membentuk arsitektur investasi global yang mengedepankan prinsip keadilan dan saling menguntungkan.

    Oleh karena itu, penyusunan bahan posisi perjanjian investasi internasional turut mengakomodasi masukan dari peran pemangku kepentingan di daerah, sehingga bisa memperkuat daya tawar Indonesia di setiap forum internasional.

    Dengan cara ini kebijakan diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah mampu berjalan terarah.

    Penguatan diplomasi investasi juga ditujukan untuk memberikan dampak langsung terhadap penciptaan akses lapangan kerja melimpah dalam rangka mengakselerasikan transformasi ekonomi nasional.

    “Memberikan kepastian hukum serta perlindungan bagi investor,” ucap dia.

    Selain itu, pemerintah berkomitmen meningkatkan upaya diplomasi investasi melalui kerja sama dengan berbagai negara secara bilateral maupun multilateral.

    Salah satu bentuk kerja sama internasional yang dijalankan oleh pemerintah adalah penandatanganan perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pada September 2025.

    Perjanjian tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan arus investasi dari Kanada ke Indonesia.

    Pada agenda penyusunan bahan posisi perjanjian investasi internasional Kementerian Investasi dan Hilirisasi turut melibatkan BPJS Ketenagakerjaan dan PT PLN (Persero).

    Kementerian terkait bersama BPJS Ketenagakerjaan melakukan pembahasan tentang pemberian jaminan sosial ketenagakerjaan yang memiliki peran strategis dalam memperkuat iklim investasi nasional.

    Sedangkan bersama PT PLN, Kementerian Investasi dan Hilirisasi melakukan penandatanganan adendum atas Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dan Percepatan Investasi di Sektor Ketenagalistrikan.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penyehatan Garuda Indonesia Belum Maksimal, Berujung Ganti Manajemen Baru – Page 3

    Penyehatan Garuda Indonesia Belum Maksimal, Berujung Ganti Manajemen Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penyehatan kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih jadi perhatian serius. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akhirnya kembali merombak jajaran manajemen, menyusul hasil penyehatan yang dinilai belum maksimal.

    Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani mengakui ada berbagai langkah penyehatan Garuda Indonesia. Mulai dari pemyertaan modal negara (PMN) hingga rombak strategi.

    “Ya ini sebetulnya penyehatan Garuda dari dulu coba disehatkan segala macam berkali-kali ya, sudah di-inject modalnya, dulu ya saya bicara, tapi kan tidak mencapai hasil maksimal,” kata Rosan usai Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025).

    Alasan penyehatan itu yang mendasari pemegang saham merombak lagi jajaran manajemen maskapai pelat merah berkode saham GIAA tersebut. Kini, Glenny H Kairupan didapuk jadi Direktur Utama. Selain itu, ada dua ekspatriat yang masuk, yakni Balagopal Kunduvara dan Neil Raymond Mills.

    Perubahan hampir seluruh manajemen Garuda Indonesia ini dinilai untuk memperkuat upaya demi menyehatkan Garuda Indonesia. 

    “Sekarang kita tidak mau setengah-setengah karena kita melihat bukan hanya dari segi, paling penting dari segi orangnya, manajemennya yang paling penting, yang mempunyai goals, rencana yang baik, tapi juga dari segi implementasinya bisa dijalankan dengan segera begitu ya,” terangnya.

    Evaluasi Menyeluruh

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini pun mengatakan perubahan manajemen telah didahului evaluasi menyeluruh. Termasuk menggunakan tenaga penasihat pihak ketiga.