Kementrian Lembaga: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

  • Rosan Buka-bukaan Penyebab LG Hengkang dari Proyek Baterai RI

    Rosan Buka-bukaan Penyebab LG Hengkang dari Proyek Baterai RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) buka suara terkait hengkangnya LG Energy Solution dalam proyek besar ekosistem rantai pasok baterai di Indonesia. Hal ini dikarenakan negosiasi yang alot selama 5 tahun. 

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani mengatakan pemerintah tidak ingin proyek baterai tersebut berjalan lambat sehingga Indonesia mengeluarkan surat untuk LG agar mundur dari proyek tersebut. 

    “Memang untuk proyek sebesar ini tentunya negosiasi lama dan kita melihat kita ingin investasi ini berjalan oleh karena itu proyek itu tetap berjalan dan digantikan partner lain,” ujar Rosan dalam keterangan pers, Rabu (23/4/2025).

    Rosan menerangkan bahwa proyek Joint Venture (JV) LG memiliki nilai investasi senilai US$9,8 miliar untuk ekosistem dari mulai pertambangan, pengolahan nickel matte, nikel sulfur, prekursor, katoda, anoda, battery cells, cells pack, hingga recycle battery. 

    Namun, mundurnya LG tidak akan mempengaruhi proyek grand package yang menaungi berbagai konsorsium. Untuk proyek tersebut saat ini sudah berjalan dengan investasi yang telah dikeluarkan senilai US$1,15 miliar. 

    “Pihak dari LG pun berkomitmen tetap berinvestasi di bidang lain maupun di bidang sama,” tuturnya. 

    Rosan menerangkan bahwa mundurnya LG bukan dikarenakan keinginan dari perusahaan tersebut, namun keputusan dari pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

    “Tetapi di tengah tensi geoppolitik yang meningkat alhamdulilah kita masih mencapai target investasi, walaupun ada berita mengenai LG,” terangnya. 

    Diberitakan sebelumnya, kabar mundurnya LG dari Proyek Titan pertama kali diungkapkan oleh Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Dilo tidak secara spesifik menjelaskan alasan LG tidak melanjutkan rencana investasinya. Dia hanya menyebut, terdapat banyak faktor yang membuat negosiasi dengan LG tidak mencapai kesepakatan.

    Dengan hengkangnya LG, Dilo mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencari mitra investor baru. Dia menyebut, ada inisiatif untuk menawarkan investasi baterai kepada perusahaan AS.

    Hal tersebut sebagai bagian dari paket negosiasi dalam merespons kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Pasalnya, Indonesia diganjar tarif impor resiprokal sebesar 32% oleh Trump lantaran menjadi salah satu penyumbang defisit perdagangan dengan AS.   

    “Proyek Titan ini kan enggak jadi. Nah, sekarang salah satunya itu yang kita tawarin, sebagai bagian daripada advokasi regulasinya kita negosiasi sama Amerika, kalau mereka mau,” ungkap Dilo.

  • Rosan: Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Tembus Rp465,2 Triliun

    Rosan: Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Tembus Rp465,2 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melaporkan realisasi investasi pada kuartal I/2025 menembus Rp 465,2 triliun atau mencapai 24,4% dari target investasi nasional pada tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun. 

    “Alhamdullilah, investasi pada kuartal ini sesuai dengan target yang dicadangkan oleh Bappenas. Investasi yang sudah masuk dan direalisasikan dan dikeluarkan mencapai Rp 465,2 triliun ini sesuai dengan target kami,” ujar Rosan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/4/2025). 

    Rosan menyebut bahwa realisasi ini menunjukkan keyakinan dari investor tetap terjaga dan kestabilan baik dari sisi politik dan ekonomi masih terjaga sehingga investasi yang masuk sesuai target. 

    Dia melanjutkan dampak positif dari capaian investasi ini juga tercermin dalam penyerapan tenaga kerja. Tercatat sebanyak 594.104 orang telah terserap dalam berbagai sektor, naik 8,5% secara tahunan (YoY). 

    Pertumbuhan investasi menunjukkan tren positif, dengan peningkatan Year-on-Year (YoY) sebesar 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 401,5 triliun.

    Sementara itu, secara Quarter-on-Quarter (QoQ), realisasi investasi juga mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari kuartal IV/2024 yakni di angka Rp 452,8 triliun. 

    Selanjutnya, distribusi investasi antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbilang seimbang. PMA menyumbang Rp 230,4 triliun (49,5%), sementara PMDN mencatat Rp 234,8 triliun (50,5%). 

    Secara geografis, investasi di luar Pulau Jawa berhasil sedikit mengungguli Pulau Jawa, dengan realisasi Rp 235,9 triliun (50,7%), dibandingkan Rp 229,3 triliun (49,3%) di Jawa.

    “Dari investasi yang masuk ini Singapura memberikan kontribusi terbesar dan menjadi investor hingga mencapai US$4,6 miliar, lalu Hong Kong US$2,2 miliar,” pungkas Rosan.

  • Banyak Pengusaha India Minat Investasi di RI, Apindo: Pemerintah Harus Sigap

    Banyak Pengusaha India Minat Investasi di RI, Apindo: Pemerintah Harus Sigap

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut bahwa minat perusahaan-perusahaan India untuk berinvestasi di Indonesia semakin tinggi. Menyambut ini, pemerintah harus sigap untuk memberikan fasilitas terbaik agar minat tersebut terealisasi. 

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan, India banyak unggul di sektor inovasi digital, payment system, teknologi, kesehatan, energi terbarukan, hingga pengembangan skill tenaga kerja. Pemerintah harus sigap mengambil peluang tersebut. 

    “Banyak sekali yang tertarik untuk investasi di Indonesia. Ini sekarang kan tinggal gimana caranya bahwa semua yang berminat, yang tertarik, ini benar-benar kita bisa pastikan mereka masuk,” kata Shinta dalam agenda The Innovation Edge: India-Indonesia Collaboration for A Future-Ready Economy, Rabu (23/4/2025). 

    Tak dipungkiri, investor dari India juga banyak mengeluhkan kendala terkait perizinan yang masih rumit di Indonesia. Hal inilah yang menurut Shinta perlu segera dievaluasi dan diberikan fasilitas kemudahan bagi para investor.

    Dalam kesempatan itu, dia membeberkan dua inisiatif utama, yakni pendirian innovation hub dan rencana pembentukan Indian desk. Pertama, innovation hub dibangun untuk perusahaan India yang akan mengembangkan teknologinya di Indonesia. 

    “Basically di situ Indian companies, jadi perusahaan-perusahaan India bisa membangun juga teknologi-teknologi, dan Indian desk itu adalah kesempatan untuk nanti perusahaan India bisa mendapatkan lebih banyak fokus dari segi fasilitasi,” tuturnya. 

    Di sisi lain, dia meyakini investasi India di Indonesia akan terus meningkat. Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai realisasi investasi India di Indonesia sebesar US$173,1 juta pada 2024 atau turun dari tahun sebelumnya US$275,4 juta. Namun, capaian tersebut naik dari tahun 2022 sebesar US$127,6 juta. 

    Lebih lanjut, Shinta juga menyoroti pentingnya kemitraan antara perusahaan India dengan mitra lokal. Terlebih, dalam situasi global yang masih panas imbas perang dagang. Bagi Indonesia, India juga menjadi opsi diversifikasi pasar ekspor yang potensial. 

    “Jadi ini saya rasa kemitraan strategis yang terus dibangun dengan negara lain, termasuk juga diversifikasi ekspor karena kan lalu kita katakan salah satu kita enggak bisa nunggu saja dari Amerika, tapi paralel track kita juga harus diversifikasi ekspor ke pasar-pasar lain,” tuturnya. 

    Senada, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, India dan Indonesia perlu meningkatkan kerja sama dalam hal pengembangan teknologi, terlebih untuk industialisasi. 

    “Kita ingin memiliki industri sebagai prioritas dalam pertumbuhan ekonomi. Maka industrialisasi ke arah downstreaming menjadi faktor utama, dan industrialisasi tidak mungkin tanpa teknologi,” ujarnya, dalam kesempatan yang sama. 

    Dengan kemampuan inovasi teknologi yang memadai, India dapat menjadi partner mumpuni bagi Indonesia untuk meningkatkan pendapatan kedua negara lewat optimalisasi industrialisasi. 

  • Prabowo Panggil Rosan ke Istana, Bahas LG Batal Investasi di RI?

    Prabowo Panggil Rosan ke Istana, Bahas LG Batal Investasi di RI?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani ke Istana Negara pada Rabu (23/4/2025).

    Tiba sejak pukul 17.12 WIB, ketika ditanya mengenai agenda pertemuan tersebut, Rosan menjawab singkat. Begitu pula saat dikonfirmasi apakah pertemuan tersebut membahas hal tertentu.

    “Laporan saja. Nanti yaa,” kata Rosan. 

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana mengenai isi pertemuan tersebut. Namun, pertemuan ini menjadi menarik lantaran LG Energy Solution (LG) disebut batal menanamkan investasi pada proyek baterai berbasis nikel terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia. Sebagai gantinya, pemerintah pun berencana menawarkan potensi kerja sama ini kepada Amerika Serikat (AS).

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar hengkangnya perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG, dari proyek investasinya di Indonesia. 

    Menurut Kepala Negara, Indonesia tidak akan kekurangan mitra strategis karena potensi dan kekuatan ekonomi nasional masih sangat besar.

    Saat ditanya wartawan apakah akan ada kerja sama pengganti dari perusahaan lain menyusul keluarnya LG, dirinya optimistis bisa menemukan rekan lain. 

    “Ya pasti ada [kerja sama lain], tunggu saja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” ujarnya kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

  • Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

    Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Pabrikan mobil listrik asal China BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Namun pembangunan pabrik ini diwarnai dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).

    Mendengar hal tersebut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) langsung melakukan komunikasi dengan BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan ormas dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

    “Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

    Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.

    “Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” katanya.

    Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing, supaya lebih mudah menarik minat investor asing.

    “Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif,” ujar dia.

     

  • BKPM segera hubungi BYD guna selesaikan gangguan ormas di Subang

    BKPM segera hubungi BYD guna selesaikan gangguan ormas di Subang

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal melakukan komunikasi dengan salah satu investor sektor otomotif asal China yakni BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas) dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

    “Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu.

    Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

    Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.

    “Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” katanya.

    Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing, supaya lebih mudah menarik minat investor asing.

    “Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif,” ujar dia.

    Adapun kabar adanya gangguan dari ormas berbentuk premanisme pada pabrik perusahaan mobil listrik asal China itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.

    Eddy mengungkap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” imbuh Eddy melalui unggahan video di Instagram dikutip Rabu.

    Investasi besar BYD di kota mandiri terintegrasi untuk kawasan industri dan komersil di Indonesia, Subang Smartpolitan, diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Dikabarkan BYD menggelontorkan investasi hingga Rp11,7 triliun.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • BKPM Pastikan Apple Jadi Investasi di RI, Sudah Beli Lahan di Batam

    BKPM Pastikan Apple Jadi Investasi di RI, Sudah Beli Lahan di Batam

    Jakarta

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan memastikan investasi pabrik AirTag dari raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple di Batam tetap berlanjut. Apple disebut sudah memberi lahan dan serius membangun pabrik itu.

    Terkait kapan pabrik itu akan dibangun, Nurul belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan pertemuan terakhir dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Apple menyatakan sudah membeli lahan untuk pabrik.

    “Terakhir pertemuan dengan pak menteri itu mereka menyampaikan sudah land acquisition dan mereka akan membangun di sana, yang yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2025).

    Terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif resiprokal 32% ke Indonesia, Nurul menyebut, hal itu berpotensi mengganggu rencana investasi Apple di Indonesia. Namun, mengingat Apple merupakan perusahaan asal AS, ia yakin pemerintahan Trump akan memperhitungkan ini.

    Meski Apple beroperasi di luar AS, kontribusinya bakal tetap dirasakan oleh ekonomi negeri Paman Sam. Apalagi Apple merupakan salah satu raksasa teknologi kelas dunia.

    “Tapi karena kita tahu bahwa Apple ini menguasai dunia sekalipun dia tidak berlokasi di Amerika kan pada akhirnya GNP-nya akan dinikmati juga oleh Amerika, untuk kontribusi terhadap ekonomi,” tutupnya.

    Dalam catatan detikcom, siap berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam senilai US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun. Rencananya, pabrik itu mulai beroperasi Februari 2026.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam acara Semangat Awal Tahun 2025. Apple sudah membeli lahan untuk membangun pabrik tersebut.

    “Sisi investasinya, kita sudah kita berhasil meng-convince mereka (Apple) untuk tetap masuk di Batam. Tanahnya sudah dibeli, sudah dikasih unjuk kepada kami, dan sudah melakukan cut and fill untuk mulai construction. Diharapkan 2026 awal tahun, di bulan Februari itu sudah siap untuk AirTag-nya (produksi),” kata Rosan di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

    (ily/ara)

  • BKPM: Investasi Apple di RI terus berlanjut meski ada tarif AS

    BKPM: Investasi Apple di RI terus berlanjut meski ada tarif AS

    Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, rencana perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), yakni Apple untuk membangun pabrik AirTag di Batam bakal terus berlanjut, meski ada tarif resiprokal yang hendak diterapkan.

    “InshaAllah terus berlanjut,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan ditemui di Jakarta, Rabu.

    Disampaikan dia, perusahaan tersebut sudah membeli tanah untuk lokasi pembuatan pabrik di Batam, serta dari pertemuan terakhir menyatakan keseriusan untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” katanya.

    Meski demikian, ia berasumsi bahwa secara global kebijakan tarif resiprokal yang akan diterapkan bakal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan asal AS, sehingga untuk meningkatkan daya saing, perusahaan asal negara tersebut harus melakukan penguatan pasar dan produksi di negara lain.

    “Kalau dia berpikir bahwa market-nya bukan cuman di Amerika tapi juga di tempat lain, kemudian kalau dia harus bangun (pabrik) di Amerika menjadi tidak kompetitif di tempat lain, maka global value-nya tidak bisa didapatkan sebagai leaders dari produk itu,” ujarnya.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari atau dua bulan.

    “Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari,” ucap Airlangga dalam konferensi pers bertajuk “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat” di Washington DC, Amerika Serikat, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (18/4).

    Dalam negosiasi yang berlangsung, juga telah disepakati kerangka acuan dan cakupan pembahasan, yang meliputi kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan mineral kritis, serta kemitraan terkait reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok.

    Hasil-hasil dalam pertemuan tersebut, tutur Airlangga, akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan sebanyak satu hingga tiga putaran.

    “Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Airlangga.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Proyek Investasi EV Battery Tetap Berjalan Meski LG Mundur, Pemerintah Pastikan Komitmen Hilirisasi Tetap Kuat

    Proyek Investasi EV Battery Tetap Berjalan Meski LG Mundur, Pemerintah Pastikan Komitmen Hilirisasi Tetap Kuat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai USD9,8 miliar yang telah disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun LG Energy Solution memutuskan mundur dari sebagian proyek yang tergabung dalam skema “Indonesia Grand Package”. Proyek ini mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai.

    Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa secara keseluruhan proyek tidak mengalami perubahan mendasar. Yang terjadi adalah penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture (JV).

    “Secara konsep, pembangunan dari Grand Package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. Perubahan hanya terjadi pada level investor, dimana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita,” ungkap menteri asal Papua ini.

    Bahlil juga menanggapi kekhawatiran publik terkait dampak ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi global terhadap kelangsungan proyek.

    “Perlu kami sampaikan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh dinamika global seperti perang atau ketidakpastian ekonomi. Investasi senilai hampir USD8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan. Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat,” jelas Bahlil.

    Secara keseluruhan, Pemerintah kembali menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesinambungan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik.

    “Pergantian investor adalah dinamika yang lazim dalam proyek berskala besar. Yang penting bagi kami adalah bahwa semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia,” tutup Bahlil.

    Pemerintah, melalui kerja sama lintas sektor antara Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Satuan Tugas Hilirisasi terus berkomitmen memastikan seluruh proyek dalam Grand Package terealisasi tepat waktu dan sesuai standar. Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi hilirisasi industri nikel dan transisi energi nasional menuju ekosistem kendaraan listrik yang berdaya saing global.

  • Pemerintah Pastikan Proyek Investasi EV Battery Tetap Berjalan

    Pemerintah Pastikan Proyek Investasi EV Battery Tetap Berjalan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai USD 9,8 miliar yang telah disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun LG Energy Solution memutuskan mundur dari sebagian proyek yang tergabung dalam skema “Indonesia Grand Package”. Proyek ini mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai.

    Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa secara keseluruhan proyek tidak mengalami perubahan mendasar. Yang terjadi adalah penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture (JV).

    “Secara konsep, pembangunan dari Grand Package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita,” ungkap menteri asal Papua ini alam keterangan resmi Selasa (22/4/2025).

    Bahlil juga menanggapi kekhawatiran publik terkait dampak ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi global terhadap kelangsungan proyek.

    “Perlu kami sampaikan bahwa proyek ini tidak terpengaruh oleh dinamika global seperti perang atau ketidakpastian ekonomi. Investasi senilai hampir USD 8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan. Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat,” jelas Bahlil.

    Secara keseluruhan, Pemerintah kembali menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesinambungan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik.

    “Pergantian investor adalah dinamika yang lazim dalam proyek berskala besar. Yang penting bagi kami adalah bahwa semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia,” tutup Bahlil.

    Pemerintah, melalui kerja sama lintas sektor antara Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Satuan Tugas Hilirisasi terus berkomitmen memastikan seluruh proyek dalam Grand Package terealisasi tepat waktu dan sesuai standar. Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi hilirisasi industri nikel dan transisi energi nasional menuju ekosistem kendaraan listrik yang berdaya saing global. 

    (bul/bul)