Kementrian Lembaga: ASN

  • Gulkarmat Jaksel gencarkan edukasi ke masyarakat agar miliki APAR

    Gulkarmat Jaksel gencarkan edukasi ke masyarakat agar miliki APAR

    kebijakan ini sejalan dengan imbauan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung terkait pentingnya kepemilikan APAR untuk pencegahan dini kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menggencarkan edukasi kepada masyarakat agar memiliki alat pemadam api ringan (APAR) untuk mengantisipasi bencana kebakaran di wilayahnya.

    “Sosialisasi kepemilikan APAR di Jakarta Selatan sudah kita lakukan rutin bersama seluruh pihak dan bapak Wali Kota,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, Selasa.

    Huda mengatakan pentingnya sosialisasi Gerakan Masyarakat Punya Alat Pemadam Api Ringan (GEMPAR).

    Dia menilai kebijakan ini sejalan dengan imbauan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung terkait pentingnya kepemilikan APAR untuk pencegahan dini kebakaran.

    Lebih lanjut, pihaknya sudah bekerjasama dengan Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) untuk mendata kepemilikan APAR, baik itu yang dimiliki warga ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

    Diharapkan dengan adanya instruksi Gubernur nantinya, sosialisasi dan pendataan kepemilikan APAR akan semakin diintensifkan.

    “Kepemilikan APAR ini sangat diperlukan. Tapi, tidak kalah penting cara mengoperasikan APAR ini juga harus dikuasai. Untuk itu, kami juga gencarkan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.

    Berdasarkan data yang sudah ada, kepemilikan APAR di Jakarta Selatan sejak tahun 2024 sudah mencapai 1.994 unit. Rinciannya, sebanyak 1.248 APAR dimiliki oleh ASN dan 746 APAR dimiliki oleh warga.

    Dinas Gulkarmat DKI Jakarta telah menyiapkan 170 pos yang akan tetap beroperasi selama libur Lebaran.

    Pos-pos ini akan memastikan seluruh wilayah Jakarta tetap aman dan bebas dari ancaman kebakaran.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Ketiga Operasi Ketupat 2025, Angka Kecelakaan Turun 18 Persen

    Hari Ketiga Operasi Ketupat 2025, Angka Kecelakaan Turun 18 Persen

    Purwakarta

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, arus mudik menuju Trans Jawa dan Trans Sumatera di hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 terpantau lancar. Angka kecelakaan juga tercatat menurun dibandingkan tahun lalu.

    Pernyataan itu disampaikan Irjen Agus usai memantau langsung arus mudik di Tol Cikampek hingga KM 92B Tol Cipularang di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025) sore. Arus lalu lintas pemudik masih lancar.

    Dalam peninjauan arus mudik ini,Irjen Agus didampingi Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso, Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Dodi Daryanto, Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah, dan dari stakeholder Jasa Marga hingga Jasa Raharja.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho dan jajaran menyusuri jalur Tol Cikampek-Cipularang untuk memastikan arus lalu lintas lancar Foto: dok. Istimewa

    “Pertama-tama saya menghaturkan selamat menunaikan ibadah puasa. Operasi Ketupat hari yang ketiga, ini saya baru menyusuri dari Cikampek sampai Cipularang rekan-rekan sudah melihat sendiri kondisi lalu lintas sangat lancar,” kata Irjen Agus.

    Kelancaran arus mudik di hari ketiga Operasi Ketupat 2025 ini menurut Irjen Agus juga tidak terlepas dari berbagai kebijakan pemerintah. Di antaranya dibatasinya kendaraan sumbu 3 ke atas hingga kebijakan work from anywhere bagi ASN dan pegawai BUMN. Adanya berbagai kebijakan pemerintah membuat arus mudik terurai sejak awal.

    “Kami sampaikan juga selama 3 hari operasi, untuk kecelakaan juga menurun 18% tentunya kami mohon doa restu kepada rekan-rekan media, semoga adanya work from anywhere, adanya kebijakan pemerintah tentang sumbu 3 pada saat operasi, tentunya membuat lancar para duta-duta pemudik baik yang menuju ke Trans Jawa termasuk yang menuju ke arah Merak dan ke Lampung dan Sumatera. Alhamdulillah sampai saat ini cukup terkendali,” ujarnya.

    Irjen Agus menambahkan, dirinya dan jajaran akan terus standby di lapangan untuk memastikan arus lalu lintas lancar dilintasi pemudik. Tempat-tempat yang menjadi trouble spot dan black spot akan mereka datangi dan tangani jika ada kendala agar tidak terjadi kecelakaan.

    “Moga-moga nanti pada saat hari H atau H-3 pada prediksi puncaknya, nanti sudah bisa kita kelola dengan baik, tidak terlalu beban. Volume kendaraannya bisa kita kendalikan baik yang melintasi tol, termasuk juga yang non tol tentunya, bisa kita kendalikan. Termasuk juga yang di non tol juga cukup lancar, ini tentunya berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan rekan-rekan kita, duta-duta pemudik kita,” ujarnya.

    “Maka dari itu hari ini saya, Pak Dirlantas Jawa Barat, Pak Dirgakkum, Pak Kapolres ada juga, patroli di sepanjang jalan agar supaya pengguna jalan betul-betul patuhi aturan lalu lintas, jangan sampai overspeed, tidak usah tergesa-gesa. Polantas, negara hadir untuk melayani semuanya,” katanya.

    (hri/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siaga Jelang Lebaran, Pemkot Bandung Soroti Kemacetan hingga Ketahanan Pangan

    Siaga Jelang Lebaran, Pemkot Bandung Soroti Kemacetan hingga Ketahanan Pangan

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersiap menyambut gelombang mudik dan wisatawan. Sepekan jelang Idulfitri, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memastikan seluruh perangkat kota, dari aparat keamanan hingga dinas terkait, berada dalam posisi siaga penuh.

    “Alhamdulillah, seluruh unsur sudah bersiap. Mulai dari kepolisian, TNI, hingga dinas teknis. Sinergi ini penting untuk memastikan warga bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati libur dengan nyaman,” kata Farhan di Bandung, Selas (25/3).

    Namun, siaga pengamanan bukan satu-satunya perhatian. Kota Bandung, sebagai destinasi wisata sekaligus jalur utama arus mudik, berhadapan dengan dua tantangan besar: kemacetan dan lonjakan harga pangan.

    Tak bisa dipungkiri, menurutnya, setiap libur panjang, jalanan Bandung kerap berubah menjadi lautan kendaraan. Tahun ini, kepolisian bersama Dinas Perhubungan telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di titik-titik rawan, terutama di kawasan wisata seperti Lembang dan Dago.

    BACA JUGA:Jelang Mudik Lebaran 2025, Penertiban Klakson Telolet di Optimalkan Demi Kenyamanan Pengendara

    “Tidak bisa dihindari, lonjakan kendaraan pasti terjadi. Tapi kami pastikan arus lalu lintas tetap terkendali dengan sistem pemantauan dan rekayasa di lapangan,” imbuhnya.

    Selain kemacetan, lonjakan harga bahan pokok juga menjadi perhatian Pemkot Bandung. Dari pantauan pihaknya, harga sebagian besar kebutuhan masih dalam batas aman, kecuali satu komoditas: cabai rawit.

    “Kenaikan paling tajam hanya di cabai rawit, tapi stok pangan lainnya aman,” kata Farhan. Meski begitu, pemerintah tetap mengawasi distribusi dan pasokan agar lonjakan harga tak semakin liar menjelang Idulfitri.

    Sementara itu, kebijakan Work From Anywhere (WFA) mulai diberlakukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bandung mulai 27 Maret. Namun, bukan berarti mereka bisa benar-benar santai. Farhan menegaskan bahwa seluruh ASN tetap harus siap bergerak kapan pun dibutuhkan.

    BACA JUGA:Polrestabes Bandung Buka Layanan Penitipan Kendaraan Gratis untuk Pemudik Lebaran 1446 Hijriyah!

    “ASN boleh WFA, tapi tetap standby. Jika ada keadaan darurat, harus langsung turun. Semua sektor strategis sudah menyiapkan sistem piket,” jelasnya.

    Di tengah arus mudik dan kepadatan kota, Farhan pun berpesan kepada warga Bandung dan para pendatang.

  • KCIC terapkan reschedule 15 menit permudah penumpang mudik

    KCIC terapkan reschedule 15 menit permudah penumpang mudik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    KCIC terapkan reschedule 15 menit permudah penumpang mudik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 13:06 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberikan kemudahan bagi penumpang selama mudik melalui kebijakan reschedule 15 menit setelah jadwal keberangkatan kereta.

    “Yang berbeda dari tahun lalu yakni adanya kebijakan rechedule hingga 15 menit setelah jadwal keberangkatan. Baru Lebaran tahun ini. Jadi, penumpang yang datang melebihi jadwal keberangkatan, masih bisa reschedule,” kata Manager Komunikasi Perusahaan KCIC, Emir Monti, saat ditemui ANTARA di Stasiun Kereta Cepat Halim Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut sebenarnya sudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui media sosial sejak diluncurkan pada Februari tahun ini dan berlaku untuk ke depannya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada fasilitas di Stasiun Halim selama Lebaran. “Fasilitas di sini sudah cukup lengkap. Sudah ada juga posko pengamanan dan kesehatan,” katanya.

    Terkait kebijakan pemerintah untuk memajukan libur sekolah dan penerapan WFA bagi ASN, katanya, tidak berdampak pada jumlah penumpang.

    “Hingga kini jumlah penumpang Whoosh masih normal dan belum ada peningkatan. Masih di sekitar 16.000 orang per hari,” katanya.

    PT KCIC menyiagakan sebanyak 530 personel keamanan yang terdiri atas petugas internal KCIC, TNI, dan Polri dalam rangka menyukseskan angkutan Lebaran 2025.

    Pihaknya juga memberikan diskon sebesar 10-20 persen bagi rombongan minimal 10 orang yang melakukan perjalanan dengan Whoosh keberangkatan 15-31 Maret.

    Terkait hal itu, KCIC telah menambah jumlah perjalanan kereta sejak awal Maret menjadi 62 perjalanan per hari, naik 20 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu.

    Perusahaan tersebut juga telah menyiapkan 808.946 kursi dalam 1.346 perjalanan Whoosh selama periode Angkutan Lebaran 2025.

    Sumber : Antara

  • Arus Mudik di Solo H-7 Lebaran Masih Sepi, Puncak Arus Diprediksi 28 Maret 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Maret 2025

    Arus Mudik di Solo H-7 Lebaran Masih Sepi, Puncak Arus Diprediksi 28 Maret 2025 Regional 25 Maret 2025

    Arus Mudik di Solo H-7 Lebaran Masih Sepi, Puncak Arus Diprediksi 28 Maret 2025
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –

    Volume kendaraan

    arus mudik
    Lebaran 2025 yang melintas di tujuh batas Kota
    Solo
    , Jawa Tengah pada H-7 atau Senin (24/3/2025) tercatat ada 499.180 kendaraan.
    Tujuh batas kota Solo itu antara lain, Makutho, Klodran, Kleco, Jongke, Dawung, Ring Road dan Jurug.
    Kepala Bidang Angkutan Dishub Solo, Yulianto Nugroho, mengatakan bahwa
    volume kendaraan
    itu mengalami penurunan jika dibanding H-7 lebaran tahun lalu.
    “Penurunannya sebesar 17,03 persen atau 601.634 kendaraan,” kata di Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/3/2025).
    Yulianto mengatakan, penurunan volume kendaraan H-7 lebaran karena banyak warga yang masih menunda perjalanan mudik.
    Sebab, libur lebaran antara anak sekolah dengan karyawan tahun ini tidak bersamaan.
    “Ya mungkin alternatif ya (menunda perjalanan mudik). Karena apa, liburnya antara sekolah sama karyawan kan beda. Yang pasti itu menjadi faktor juga,” ungkap Yulianto.
    Dia menambahkan, puncak
    arus mudik lebaran
    akan terjadi pada H-3 lebaran atau Jumat (28/3/2025).
    Menurut dia, Jumat sudah memasuki libur lebaran baik keryawan swasta maupun ASN.
    “Prediksi kenaikannya 4 persen,” ujar Yulianto.
    Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, menyebutkan bahwa volume kendaraan yang melintas diprediksi akan mencapai sekitar 8,3 juta kendaraan, meningkat sekitar 3-4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Berdasarkan Data
    Volume Kendaraan
    Dinas Perhubungan Kota Solo, pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2024, sekitar 8,1 juta kendaraan yang melintas. Ada penurunan pergerakan masyarakat di Lebaran kali ini, tetapi untuk di Solo kami memprediksi ada kenaikan sebesar 3-4 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Taufiq Muhammad, saat dikonfirmasi, Senin (4/3/2025).
    Meskipun terjadi peningkatan jumlah kendaraan, Taufiq meyakini kondisi lalu lintas saat momen Lebaran 2025 akan lebih terkendali dibandingkan tahun lalu.
    Pasalnya, proyek infrastruktur yang sebelumnya menyebabkan penutupan jalan, seperti proyek Simpang Jonglo dan Viaduk Gilingan, sudah rampung dan tidak ada lagi penutupan jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9.051 PPPK Pemkab Bekasi disumpah 26 Maret 2025

    9.051 PPPK Pemkab Bekasi disumpah 26 Maret 2025

    Peserta calon PPPK pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengikuti seleksi kompetensi di Jakarta Utara pada Kamis (5/12/2024). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    9.051 PPPK Pemkab Bekasi disumpah 26 Maret 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 08:15 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 9.051 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diambil sumpah dan janji pada Rabu, 26 Maret 2025 setelah dinyatakan lulus tahapan seleksi yang berlangsung pada akhir tahun lalu.

    “Kami tengah mempersiapkan teknis pelaksanaan pelantikan tahap pertama yang rencananya akan dihadiri oleh Kepala Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bekasi Endin Samsudin di Cikarang, Senin.

    Dia menyatakan bahwa para PPPK yang akan diambil sumpah dan janji berasal dari formasi tahun 2024 dengan jabatan fungsional guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis.

    “Pengambilan sumpah/janji PPPK sudah kami persiapkan, mudah-mudahan berjalan lancar,” katanya.

    Kabupaten Bekasi menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang mempercepat pelantikan PPPK sesuai instruksi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara.

    Endin berharap setelah tahap pertama pekan ini, pelantikan tahap kedua bisa segera dilakukan agar tidak ada lagi pegawai honorer di lingkungan Pemkab Bekasi di penghujung tahun ini.

    “Karena Kabupaten Bekasi menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang melantik PPPK dengan jumlah yang cukup besar, kami berharap proses ini berjalan lancar. Target kami, sebelum November 2025, seluruh pegawai honorer sudah terselesaikan,” katanya.

    Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan bahwa pengangkatan PPPK tahap pertama paling lambat dilakukan pada Oktober 2025, sesuai kesiapan masing-masing daerah.

    Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran belanja pegawai dan berkoordinasi dengan Kementerian PANRB serta BKN Regional III Jawa Barat untuk memastikan kelancaran pelaksanaan.

    “Segala persiapan, baik finansial maupun teknis, sudah kami siapkan. Tidak ada alasan untuk penundaan,” katanya.

    Sementara itu, seleksi PPPK tahap kedua di Kabupaten Bekasi diikuti 4.700 pelamar untuk mengisi 1.046 formasi yang tersedia. Bagi yang tidak lolos seleksi, akan masuk dalam skema PPPK paruh waktu dengan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

    “PPPK paruh waktu tetap diberikan Nomor Induk Pegawai dan berstatus sebagai ASN. Jika nanti anggaran mencukupi, kami akan mengusulkan formasi tambahan agar mereka bisa menjadi PPPK penuh waktu,” ucapnya.

    Dengan percepatan pelantikan ini, Pemkab Bekasi berharap proses pengangkatan PPPK dapat berjalan lancar dan memenuhi target pemerintah dalam menyelesaikan status tenaga honorer.

    Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Bekasi dengan kehadiran tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga teknis yang lebih profesional serta memiliki kepastian status kepegawaian.

    Sumber : Antara

  • Ulah Pria Berseragam ASN, Minta THR ke Pedagang Pasar Cibitung Sambil Mabuk Berujung Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Maret 2025

    Ulah Pria Berseragam ASN, Minta THR ke Pedagang Pasar Cibitung Sambil Mabuk Berujung Ditangkap Megapolitan 25 Maret 2025

    Ulah Pria Berseragam ASN, Minta THR ke Pedagang Pasar Cibitung Sambil Mabuk Berujung Ditangkap
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pria bernama Sodri meminta tunjangan hari raya (THR) ke pedagang
    Pasar Induk Cibitung
    , Kabupaten
    Bekasi
    . Peristiwa tersebut viral di media sosial.
    Video aksi pria tersebut diunggah oleh pengguna TikTok, @hany_9428. Dalam video itu, terlihat pria tersebut mengenakan seragam ASN berwarna cokelat.
    Di lengan kiri pakaian pria itu tertera lambang Pemkab Bekasi. Selain itu, kartu identitas lengkap dengan foto pria tersebut juga disematkan di kantung kiri bagian depan baju.
    Korban sekaligus perekam video juga tampak memperlihatkan kuitansi yang diberikan pria terserbut. Dari kuitansi itu terlihat besaran retribusi Rp 200.000 per lapak.
    “Pemda, retribusi keamanan dan retribusi,” kata pria berbaju ASN tersebut, dikutip dari video TikTok milik @hany_9428, Senin (24/3/2025).
    Johari mengungkapkan, Sodri mendatangi lapaknya untuk meminta THR dalam keadaan mabuk.
    “Tolong Pak Gubernur Dedi Mulyadi, ini apa benar ada penarikan THR, katanya dari Pemda Bekasi. Tolong Pak, kasian pedagang satu kios Rp 200.000, mana sambil mabuk mintanya,” kata Johari dikutip dari unggahan video akun TikTok miliknya, @hany_9428, Senin (24/3/2025). Kompas.com telah mendapat izin dari Johari untuk mengutip video tersebut.
    Johari meminta Dedi memberantas anggota organisasi masyarakat (ormas) yang kerap meminta
    THR Lebaran
    ke pedagang Pasar Induk Cibitung.
    “Minta tolong ya Pak, ormas-ormas yang di Pasar Induk Cibitung ini diberesin Pak. Kita keberatan Rp 200.000 per lapak. Sedangkan Pasar Induk Cibitung ada berapa lapak coba?” kata Johari.
    Johari mengatakan, sudah empat tahun lamanya ia dan pedagang Pasar Induk Cibitung dimintai uang oleh pihak tertentu berkedok THR. Menurutnya, hal itu sangat memberatkan para pedagang.
    “Tolonglah Pak Dedi, ini sudah sangat meresahkan di Pasar Induk Cibitung. Ini aslinya sudah dari dulu Pak, dari empat tahun yang lalu semenjak saya masuk di Pasar Induk Cibitung,” imbuh dia.
    Namun ternyata Sodri bukan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bekasi.
    Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo mengatakan bahwa pelaku juga bukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
    “Saudara Sodri, pelaku yang meminta THR, bukan merupakan pegawai pemda atau ASN maupun PPPK di UPTD Pengelolaan dan Pembinaan Pasar Wilayah II (Pasar Cibitung) ,” ujar Gatot Purnomo dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).
    Gatot menduga Sodri sengaja mengenakan seragam ASN sebagai kedok untuk meminta THR ke pedagang.
    “Dari keterangan Sodri, pelaku yang meminta THR, dia memungut THR kepada pedagang yang bernama Johari untuk kepentingan diri sendiri dengan mengatasnamakan pemda,” katanya.
    Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan, Sodri merupakan pekerja pemungut retribusi pedagang di bawah UPTD Pengelolaan dan Pembinaan Pasar Wilayah II Pasar Induk Cibitung.
    “Statusnya bukan pegawai pemda. Jadi kalau di pasar itu kan ada kayak UPTD-nya. Jadi dia adalah pegawainya,” kata Mustofa dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi, Senin.
    Mustofa mengatakan, Sodri sengaja mengenakan seragam ASN ketika beraksi karena merasa menjadi bagian dari UPTD.
    “Dia merasa menjadi pesuruhnya, dia biasa menggunakan ini (seragam) untuk bekerja,” ungkap dia.
    Polisi akhirnya menangkap Sodri pada Senin (24/3/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
    Polisi juga menetapkan Sodri (30) dan Samsul (48) sebagai tersangka
    kasus pemerasan
    berkedok permintaan THR Lebaran ke pedagang Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Keduanya merupakan pegawai penarik retribusi UPTD Pengelolaan dan Pembinaan Pasar Wilayah II (Pasar Induk Cibitung).
    Selain itu, polisi juga memasukkan dua nama rekan para tersangka, Agus dan Doko dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Sodri melakukan
    pemerasan
    secara bersama-sama. Hal ini terbukti dengan keterlibatan Samsul dan Diko meski tak berada di lokasi.
    Sodri mengumpulkan uang hasil pungutan THR ke sejumlah pedagang sebesar Rp 1,6 juta. Jumlah itu kemudian dibagikan ke tiga pelaku lainnya, yakni Samsul, Diko, dan Agus.
    “Jadi mereka beroperasi secara bersama,” jelas Mustofa.
    Akibat perbuatannya, Sodri dan Samsul dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Mudik Lengang, Jakarta Masih Ramai

    Jalur Mudik Lengang, Jakarta Masih Ramai

    Jakarta

    ASN sudah mulai melakukan work from anywhere (WFA). Kendati demikian, jalur mudik masih terlihat lengang dan Jakarta masih ramai.

    Sebagaimana diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No. 2/2025 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai Aparatur Sipil Negara Pada Instansi Pemerintah dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Masa Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Edaran tersebut dikeluarkan untuk mendukung peningkatan produktivitas kerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta untuk kelancaran mobilitas masyarakat.

    Dikutip dari situs resmi MenPANRB, sebagai antisipasi lonjakan pergerakan masyarakat dalam rangka libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pimpinan instansi pemerintah dapat melakukan penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan pegawai ASN di lingkungan instansinya melalui kombinasi fleksibilitas dalam pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from office/WFO), pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah (work from home/WFH), dan/atau lokasi lain yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah (work from anywhere/WFA).

    Berikut ini poin-poin penting dalam surat edaran MenPANRB tentang WFA ASN.

    Penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan dilaksanakan selama 4 (empat) hari sebelum libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yaitu pada Senin, 24 Maret 2025 sampai Kamis, 27 Maret 2025. Dengan demikian, WFO, WFH, dan/atau WFA ASN dilaksanakan pada tanggal 24-27 Maret 2025.

    Selama penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan, pimpinan instansi pemerintah membagi jumlah pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan secara WFO, WFH, dan WFA dengan mengacu pada jumlah pegawai dan karakteristik layanan pemerintahan.

    Pimpinan instansi pemerintah memastikan bahwa penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik kepada masyarakat.

    Lantas, bagaimana dampak kebijakan ini bagi lalu lintas mudik? Baca halaman selanjutnya.

    Jakarta Masih Ramai

    Foto: Situasi arus lalu linta Pancoran di hari pertama WFA ASN. (Maulani/detikcom)

    Meskipun sudah mulai diterapkan, Jakarta masih ramai. Lalu lintas Jalan Gatot Subroto ramai lancar saat hari pertama penerapan WFA tersebut.

    Pantauan detikcom, Senin (24/3/2025), pukul 7.15 WIB arus lalu lintas di kawasan Pancoran arah Semanggi terpantau padat layaknya hari biasa. Sementara, dari arah sebaliknya, lalu lintas terlihat lebih lengang.

    Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di underpass Mampang-Kuningan. Bergerak ke Simpang Susun Semanggi, arus lalu lintas terlihat ramai lancar.

    Kepadatan terjadi di sekitar kawasan SCBD lantaran adanya bottleneck. Kendaraan dari Jalan Gatot Subroto bertemu dengan kendaraan dari arah Bundaran HI di Jalan Sudirman.

    Di halte-halte TransJakarta seperti Slipi, Semanggi dan Simpang Kuningan juga terpantau ramai. Bus-bus TransJakarta dipadati penumpang. Sejumlah penumpang berlalu-lalang menggunakan TransJakarta.

    Jalur Mudik Masih Lengang

    Foto: Kebijakan work from anywhere (WFA) mulai berlaku bagi ASN. Kebijakan ini belum berimbas langsung pada kondisi arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek. (dok CCTV PU)

    Kebijakan ini belum berimbas langsung pada kondisi arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek. Jalur mudik ini masih lengang.

    Berdasarkan pantauan dari CCTV Kementerian PU, Senin (24/3/2025) pukul 11.44 WIB, belum terlihat kepadatan kendaraan di gerbang tol (GT) maupun ruas jalan Tol Jakarta arah Cikampek.

    Arus lalu lintas kendaraan di GT Cikarang Utama (Cikatama) 1 yang berada di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek, terlihat kondisinya masih lengang. Belum ada banyak kendaraan yang melintas di GT Cikatama 1.

    Antrean kendaraan terlihat tidak panjang atau kurang dari 20 meter dengan kondisi arus kendaraan yang lancar.

    Kondisi serupa juga terpantau di GT Cikatama 2, GT Cibitung 3, GT Cikarang Barat, hingga GT Kalihurip 1 dan 2.

    Kondisi lalu lintas di dalam Tol Jakarta-Cikampek juga terlihat lancar di Km 01-09. Lalu lintas terlihat mulai ramai lancar pada Km 11-28.

    Lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek dan sebaliknya secara umum terpantau lancar pada siang ini. Kepadatan hanya terjadi di Km 48 karena ada kendaraan alami gangguan.

    “11.32 WIB #Tol_Japek Karawang Barat KM 48 – KM 49 arah Cikampek PADAT, ada kendaraan gangguan di lajur 2/tengah. ; Cikampek – Dawuan – Cikarang – Cikunir – Cawang LANCAR,” demikian keterangan Jasamarga lewat akun X @PTJASAMARGA.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan, puncak arus mudik penumpang KA pada periode libur Lebaran 2025 akan terjadi pada Jumat (28/3). Menurutnya, ini dampak dari kebijakan WFA.

    “Perkiraan puncak arus mudik itu tanggal 28 dan 29 Maret,” kata Didiek dilansir Antara, Senin (24/3/2025).

    “Artinya apa? Bahwa pengaruh daripada kebijakan pemerintah, work from anywhere itu juga terasa. Sehingga sudah ada penyebaran-penyebaran mulai dari Jumat (21/3) sampai Senin dan Selasa (23-24 Maret), sehingga penyebarannya terasa,” ujar dia menambahkan.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korlantas: Kebijakan WFA Tingkatkan Volume Arus Mudik Lebih Awal

    Korlantas: Kebijakan WFA Tingkatkan Volume Arus Mudik Lebih Awal

    Bisnis.com, JAKARTA – Korlantas Polri mengatakan kebijakan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMN yang berlaku pada Senin ini berimbas pada percepatan peningkatan arus mudik.

    Dilansir dari Antara pada Selasa (25/3/2025), Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengatakan peningkatan arus mudik itu terlihat sejak H-10 atau Jumat (21/3/2025), baik itu kendaraan yang menuju Trans Jawa maupun Trans Sumatera.

    Menurutnya, dengan adanya peningkatan arus kendaraan yang lebih awal, dapat mengurai kepadatan arus pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28–29 Maret 2025.

    “Bagus sekali pemerintah mengambil kebijakan cepat terkait work from anywhere. Jadi H-10, lalu lintasnya sudah kelihatan naik,” ucapnya.

    Irjen Pol. Agus juga membeberkan bahwa berdasarkan data yang dilaporkan Jasa Marga pada H-10 Hari Raya Idul Fitri 2024, kendaraan yang melintas menuju Trans Jawa sebanyak 115 ribu. Lalu, pada tahun ini, jumlah kendaraan yang melintas di jalur tersebut pada H-10 sudah sebanyak 158 ribu. Maka, terdapat kenaikan 37,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Sama dengan yang ke Sumatera. Melalui Bakauheni itu juga ada kenaikan pada H-10. Kenaikannya 15,7 persen. Lalu, H-9 itu 82 persen. Artinya, kebijakan WFA ini adalah sangat tepat,” ucapnya.

    Lebih lanjut, selama Operasi Ketupat 2025, Korlantas Polri menerapkan kebijakan larangan melintas bagi kendaraan sumbu tiga.

    Irjen Pol. Agus meyakini larangan tersebut juga akan akan memperlancar arus mudik. Apabila nantinya saat mendekati puncak arus mudik terjadi kepadatan, pihaknya sudah menyiapkan skema sistem satu arah atau one way dan contra flow.

    “Artinya bahwa negara pemerintah bersama, kementerian/lembaga, stakeholder yang memiliki fungsi kolaborasi, sudah kami lakukan. Semoga mudik tahun ini adalah mudik yang aman, keluarga nyaman, dan selamat sampai tujuan,” ujarnya.

    Diketahui, Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat 2025 yang dimulai sejak tanggal 23 Maret sampai dengan 8 April 2025.

    Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Operasi Ketupat tahun ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti TNI, Basarnas, BMKG, hingga Kementerian Perhubungan. Adapun jumlah personel yang diturunkan sebanyak 164.298 orang.

    Kapolri menyampaikan bahwa terdapat 2.835 posko yang disiagakan yang terdiri atas 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu. Lalu, sebanyak 126.000 objek akan diamankan.

    “Yang kita amankan ada 126.736 objek pengamanan mulai dari masjid, lokasi shalat Id, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara dan objek wisata,” ujarnya.

    Kepolisian juga membuka layanan hotline pada nomor 110 untuk memberikan layanan secara maksimal bagi pemudik pada masa Lebaran 2025.

    “Masyarakat yang membutuhkan layanan pada saat mudik, bisa menghubungi layanan hotline yang kami siapkan,” katanya.

  • Pemudik Kapal Laut Lebaran 2025 di Surabaya Diprediksi Naik 10 Persen, Apa Langkah Taktisnya?

    Pemudik Kapal Laut Lebaran 2025 di Surabaya Diprediksi Naik 10 Persen, Apa Langkah Taktisnya?

    Liputan6.com, Surabaya – Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3, Karlinda Sari mengaku telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran 2025.

    Lonjakan tersebut, menurut Karlinda karena adanya cuti bersama yang cukup panjang dari 28 Maret hingga 7 April 2025 serta penerapan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN dan pegawai BUMN.

    “Jumlah pemudik diprediksi meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penumpang tahun ini diperkirakan mencapai 725.631 orang,” ujarnya, Sabtu (22/3/2025).

    Sebagai bagian dari persiapan, Pelindo Regional 3 telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan penumpang di terminal-terminal utama, termasuk Perbaikan dan peningkatan fasilitas terminal, seperti ruang tunggu, toilet, ruang laktasi, dan mushola.

    “Penambahan petugas operasional untuk memberikan pelayanan optimal.  Pemberian prioritas bagi kelompok rentan, termasuk lansia, ibu hamil, anak-anak, dan penyandang disabilitas,” ucap Karlinda.

    Karlinda menyampaikan bahwa persiapan di seluruh terminal telah dilakukan secara optimal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. “Kami telah menyiapkan berbagai strategi guna menghadapi lonjakan arus mudik tahun ini,” ujarnya.

    Dengan proyeksi peningkatan 10% dibandingkan tahun lalu, seluruh terminal di bawah Pelindo Regional 3 telah meningkatkan fasilitas, menambah petugas, serta memperketat koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus penumpang.

    “Kami ingin memastikan perjalanan pemudik berjalan aman dan nyaman,” ujar Karlinda Sari.

    Dalam upaya peningkatan layanan dan hal hal lainnya Pelindo juga telah melakukan Koordinasi dengan BMKG, KSOP, dan otoritas pelayaran guna mengantisipasi kondisi cuaca selama arus mudik.

    Peningkatan pengamanan terpadu, termasuk alokasi 25% tenaga keamanan tambahan dan patroli rutin di titik-titik rawan. Penyediaan posko kesehatan dan petugas medis untuk menangani keadaan darurat.

    Selain kesiapan dari sisi pelayanan, arus kendaraan yang menggunakan layanan Roro juga diperkirakan meningkat sebesar 10% dari tahun lalu, mencapai lebih dari 97.189 unit. Untuk itu, pengaturan jalur lalu lintas serta area parkir di pelabuhan telah disiapkan guna menghindari kepadatan.

    “Dengan berbagai upaya ini, Pelindo Regional 3 berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik agar perjalanan mereka nyaman, aman, dan lancar,” pungkas Karlinda.

    Pelindo Regional 3 saat ini mengelola 20 terminal penumpang di 7 provinsi, sejumlah pelabuhan dan terminal penumpang diprediksi mengalami kepadatan sejak 7 hari sebelum dan sesudah lebaran diantaranya  Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Kumai hingga Pelabuhan Tenau Kupang.

     

    Kapal Pengayoman IV Terbalik di Perairan Nusakambangan Cilacap, 2 Tewas