Kementrian Lembaga: ASN

  • Angin Segar Bagi Para Tenaga Pendidik Honorer di Kota Bandung

    Angin Segar Bagi Para Tenaga Pendidik Honorer di Kota Bandung

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menggodok pergantian status honorer pada para tenaga pendidik di Kota Kembang.

    Diakui Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pergantian status tenaga pendidik honorer di Kota Kembang ini harus rampung sebelum November 2025.

    “PR satu lagi untuk sumber daya manusia memastikan sebelum November kita sudah menemukan status resmi untuk para tenaga pendidik honorer,” kata Farhan, saat meninjau posko Imbauan Simpatik, di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Selasa (8/4).

    Sebab, kata dia, apabila pergantian status honorer pada tenaga pendidik di Kota Kembang kurun terlaksana sampai batas waktu tersebut, alokasi honor pembayaran guru pada tahun 2026 dikhawatirkan tidak bisa dianggarkan.

    “Honorer itu sudah gak boleh, kita harus ganti status, supaya kita bisa mengeluarkan anggaran untuk selanjutnya,” ujar Farhan.

    Pemkot Bandung sendiri telah menggelontorkan anggaran bagi para tenaga pendidik honorer senilai Rp 91 miliar guna keperluan pembayaran honor selama tahun 2025.

    Keputusan Wali Kota (Kepwal) Bandung untuk pencairan honor guru honorer non-ASN ditandatangani oleh Wali Kota Muhammad Farhan pada 7 Maret 2025. Kepwal ini menjadi dasar pencairan honor bagi guru honorer di Kota Bandung untuk tahun 2025.

    Diakui Farhan, hal ini sebagai salah satu penghargaan terkait bentuk apresiasi atas dedikasi para tenaga pendidik. Dilansir dari laman Dinas Pendidikan Kota Bandung, tenaga pendidik berstatus honorer di Kota Kembang saat ini berjumlah 4.000 orang. (Dam)

  • Pemkab Jepara Akan Beri Sanksi Tegas Kepada Pegawai Membolos Pada Hari Pertama Bekerja

    Pemkab Jepara Akan Beri Sanksi Tegas Kepada Pegawai Membolos Pada Hari Pertama Bekerja

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA –  Pemerintah Kabupaten Jepara akan memberikan sanksi tegas kepada para ASN maupun PNS di lingkungan Pemkab Jepara yang ketahuan membolos saat pertama kali bekerja setelah liburan lebaran.

    Diketahui berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, libur Lebaran 2025 berakhir di tanggal 7 April 2025.

    ASN dan pegawai swasta kembali bekerja mulai tanggal 8 April 2025.

    Menanggapi hal itu, Plh Sekda Jepara, Ary Bachtiar menyampaikan akan mengambil sikap tegas jika ada pegawai ASN yang membolos hari ini.

    Dia menjelaskan bahwa Pemkab Jepara sudah mengeluarkan Surat Edaran terkait para pegawai ASN maupun PNS bisa bekerja pada hari ini 8 April 2025.

    “Kami akan tegakkan dengan aturan, kami sudah memberikan edaran di masing masing OPD,” kata Ary kepada Tribunjateng, Selasa (8/4/2025).

    Ary akan melakukan pengecekan di setiap OPD untuk memastikan para pegawai masuk semua pada hari pertama bekerja setelah libur selama lebaran.

    “Kami absen hari ini, kalau ada yang bolos akan kami tindak,” ungkapnya.

    Ia menegaskan, untuk Flexible Working Arrangement (FWA) ASN akan berakhir hari ini, sehingga para pegawai harus mematuhi aturan yang ada.

    “Terakhir hari ini, karena sudah ada edaran yang memerintahkan seluruh ASN berangkt tanggal 8,” tutupnya. (Ito)

  • Bupati Jepara Wiwit Pesan Pegawai OPD Bisa Ikuti Berubahan Lebih Baik Saat Halal Bihalal

    Bupati Jepara Wiwit Pesan Pegawai OPD Bisa Ikuti Berubahan Lebih Baik Saat Halal Bihalal

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ratusan pegawai OPD di Lingkungan Pemkab Jepara antusias ikuti Halal Bihalal dengan Bupati Jepara, Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (8/4/2025).

    Pantauan tribunjateng.com di lokasi, nampak para pegawai ASN maupun Honorer sudah memenuhi kawasan Pendopo Kabupaten Jepara sekiranya 07.00 WIB, Selasa (8/4/2025).

    Namun sekiranya pukul 07.30 WIB, Halal Bihalal pun baru dimulai.

    Terlihat barisan antrian cukup panjang untuk bisa Halal Bihalal dengan Mas Wiwit dan Gus Hajar.

    Dalam Halal Bihalal ini, Bupati Jepara beserta jajarannya didampingi istri masing-masing.

    Disela pelaksanaan Halal Bihalal, Witiarso Utomo menyampaikan kegiatan ini untuk mempererat jalinan hubungan antara pegawai dan pimpinan.

    “Untuk membina Silahturahmi dan kekompakan, di lingkungan Pemkab Jepara,” kata Wiwit kepada Tribunjateng.

    Dia berpesan kepada para pegawai di Lingkungan Pemkab Jepara untuk bisa mengikuti perubahan pemerintah yang lebih baik.

    “Untuk dipemerintah kami dilakukan perubahan lebih positif, untuk lebih efektif dalam bekerja,” ungkapnya. (Ito) 

  • DPRD Kota Semarang Minta Pelayanan Masyarakat Kembali Optimal Usai Libur Lebaran

    DPRD Kota Semarang Minta Pelayanan Masyarakat Kembali Optimal Usai Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – DPRD Kota Semarang meminta pelayanan masyarakat kembali optimal usai libur Lebaran 2025. 

    Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Ali Umar Dhani mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk kembali menjalankan tugas dan pelayanan publik dengan penuh semangat, kedisiplinan, dan tanggung jawab pasca libur Idulfitri.

    “Libur panjang telah memberi ruang bagi kita semua untuk bersilaturahmi dan memulihkan energi. Kini, saatnya kembali fokus pada tugas melayani masyarakat dengan optimal,” ucap Ali, Selasa (8/4/2025). 

    Menurut dia, kehadiran penuh ASN di hari pertama kerja adalah bentuk komitmen terhadap pelayanan publik yang tidak boleh terganggu oleh suasana pascalibur.

    Politikus PKS itu juga mendukung langkah Pemkot Semarang yang tidak menerapkan Flexible Working Arrangements (FWA) pascalebaran. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga ritme kerja birokrasi dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan maksimal tanpa kompromi.

    “Kami di Komisi A DPRD Kota Semarang akan terus melakukan pengawasan agar tidak ada penurunan kualitas layanan publik, serta memastikan ASN tetap menjunjung tinggi integritas dan etos kerja,” katanya.

    Dia berharap, spirit Idulfitri membawa keberkahan dan semangat baru dalam membangun Kota Semarang yang lebih baik. (eyf)

  • Hari pertama kerja, Wapres halalbihalal dengan staf Setwapres

    Hari pertama kerja, Wapres halalbihalal dengan staf Setwapres

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengawali hari pertama masuk kerja dengan halalbihalal bersama sejumlah pejabat dan seluruh pegawai Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa.

    Wapres Gibran mulai berdiri sejak pukul 09.30 WIB di ruangan utama Istana Wapres untuk menyapa dan menyalami satu per satu jajaran pejabat serta staf Setwapres.

    Sekretariat Wakil Presiden, dalam siaran resminya di Jakarta, Selasa, menyebut acara halalbihalal itu berlangsung dalam suasana yang hangat, serta menunjukkan hubungan kekeluargaan yang harmonis di lingkungan Setwapres.

    Wapres Gibran, sebagaimana dinarasikan oleh siaran resmi yang sama, juga memanfaatkan kegiatan halalbihalal itu untuk mengajak seluruh jajaran Setwapres menjaga semangat, dan kebersamaan yang tumbuh selama bulan Ramadan.

    Wapres kemudian menekankan pentingnya untuk kembali fokus memberikan pelayanan terbaik dan mendukung agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara optimal.

    Karyawan swasta dan aparatur sipil negara (ASN) memulai hari pertama masuk kerja hari ini setelah libur lebaran pada Minggu (31/3), yang dilanjutkan cuti bersama pada 1–7 April 2025.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini dalam siaran resminya menjelaskan jajaran ASN diperkenankan untuk kerja dari mana saja (FWA) khusus untuk hari ini, tetapi harus mendapatkan izin dari instansi masing-masing.

    Terlepas dari itu, sebagian besar ASN mulai masuk kerja hari ini, dan mengikuti apel, yang kemudian dilanjutkan dengan halalbihalal sebagai tradisi kantor-kantor pemerintah selepas libur lebaran.

    Rini menekankan libur dan cuti bersama untuk Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idulfitri sudah cukup panjang sehingga dia berharap ASN dapat kembali bekerja dan memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    Dia melanjutkan ASN yang tidak masuk kerja tanpa ada keterangan dapat diberikan sanksi oleh instansi terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku, salah satunya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94/2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    Kemudian, untuk jam kerja ASN, Rini menyebut Peraturan Presiden Nomor 21/2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara dapat menjadi acuan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Khofifah ajak ASN perkuat inovasi wujudkan Gerbang Baru Nusantara

    Khofifah ajak ASN perkuat inovasi wujudkan Gerbang Baru Nusantara

    Semua harus yakin, Allah akan memberikan sesuai dengan prasangka hambanya.

    Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi setempat untuk memperkuat inovasi, kolaborasi, dan sinergi dalam mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara.

    “Pada bulan Syawal adalah momentum untuk mengisi ulang energi moral dan spiritual kita agar mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik, cepat, dan berempati,” kata Gubernur Khofifah saat kegiatan halalbihalal bersama puluhan ribu ASN yang digelar di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Surabaya, Selasa.

    Khofifah mengatakan bahwa bulan puasa bukan hanya sebagai bulan ibadah, melainkan juga sebagai ajang pembentukan karakter ASN yang sabar, disiplin, dan berintegritas.

    “Selama bulan puasa umat Islam telah berlatih menahan diri, melatih kesabaran, kejujuran, dan kepedulian sosial. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.

    Gubernur Jatim juga mengajak ASN untuk menjadikan pelayanan publik sebagai panggilan jiwa, bukan sekadar kewajiban. Apalagi, tantangan ke depan akan makin kompleks dengan meningkatnya ekspektasi publik terhadap kinerja birokrasi.

    “Saya mengajak seluruh ASN memperkuat etos kerja dan profesionalisme serta meningkatkan inovasi dan kolaborasi demi menghadirkan solusi atas berbagai kebutuhan masyarakat,” katanya.

    Dikatakan pula bahwa keberhasilan sebuah pemerintahan tidak ditentukan oleh satu orang saja, tetapi merupakan hasil dari sinergi dan kekompakan seluruh unsur yang ada.

    “Mari kuatkan semangat kolaborasi dan persatuan ini. Sinergi adalah kekuatan, dan kekompakan adalah fondasi,” tegasnya.

    Khofifah juga mengingatkan akan pentingnya membangun kepercayaan diri dan berprasangka baik pada setiap ikhtiar dalam pelayanan publik.

    “Semua harus yakin, Allah akan memberikan sesuai dengan prasangka hambanya,” tuturnya.

    Menutup sambutannya, Khofifah menyampaikan ucapan selamat Idulfitri 1446 Hijriah kepada seluruh ASN dan masyarakat Jawa Timur.

    “Selamat Idulfitri, minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memaparkan konsep besar pembangunan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.

    Emil mengungkapkan bahwa Jatim memiliki posisi strategis sebagai hub logistik utama kawasan timur Indonesia yang akan memperkuat konektivitas dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    “Jatim akan mengembangkan industri yang terintegrasi dengan rantai pasok hilirisasi dan menjadi gerbang perdagangan ekspor dan impor nasional,” ujarnya.

    Menurut Emil, kontribusi ekonomi Jawa Timur cukup signifikan secara nasional, yakni 14,39 persen terhadap PDB nasional, dan 25,23 persen dari PDRB di Pulau Jawa.

    “Kami optimistis Jawa Timur akan menjadi pintu gerbang perekonomian nusantara melalui implementasi Nawabakti Satya Jilid 2. Kita harus menjadi orkestrator pembangunan dan ekonomi nasional,” katanya.

    Sementara itu, dalam tausiah yang disampaikan Prof. M. Nuh, DEA mengingatkan akan pentingnya memiliki “deposito kebaikan” pascabulan puasa.

    “Kita sedang defisit kebaikan. Maka dari itu, deposito kebaikan perlu ditanam dan dicairkan dalam bentuk kerja keras dan pelayanan yang bermanfaat,” kata Prof. Nuh.

    Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengajak seluruh ASN untuk terus menanam kebaikan yang dapat memberi manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan kerja dan masyarakat luas.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Masih Ada ASN Pemkot Semarang Absen Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Agustina: Kebanyakan Makan Opor

    Masih Ada ASN Pemkot Semarang Absen Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Agustina: Kebanyakan Makan Opor

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – ASN Pemkot Semarang mulai masuk kerja seusai libur Lebaran, Selasa (8/4/2025).

    Meski demikian, masih ada ASN yang tidak masuk pada hari pertama kerja. 

    Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, ASN yang absen pada hari pertama kerja tidak mencapai satu persen.

    Selebihnya, para ASN sudah masuk dan sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

    ASN yang belum dapat masuk kerja pada hari pertama dikarenakan beberapa hal seperti ada yang belum mendapatkan tiket pulang, sakit, dan lain sebagainya. 

    Bagi dia, ASN yang belum bisa berangkat atau bekerja jarak jauh tidak menjadi persoalan.

    Terpenting, pelayanan kepada masyarakat masih bisa berjalan. 

    “Beberapa ada yang belum dapat tiket, ada yang terkendala sakit, masuk angin, kebanyakan makan opor.”

    “Yang penting kerjaan selesai,” sebut dia. 

    Agustina menekankan, mereka yang terlambat atau tidak melakukan presensi menjadi tanggungjawab masing-masing.

    Bagi dia, pelayanan masyarakat tidak boleh terganggu. 

    “Diatur yang bagus kalau ada yang masih belum bisa on, berarti lainnya gantian,” ucapnya.

    Pada hari pertama kerja, ASN Pemkot Semarang mengikuti apel pagi di Halaman Balai Kota Semarang.

    Dilanjutkan, halal bihalal dengan Wali Kota Semarang. 

    Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono mengatakan, ASN Pemkot Semarang masuk seperti biasa mulai 8 April 2025.

    Pemkot Semarang tidak menerapkan skema Flexible Working Arrangements (FWA) sesuai edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

    ASN yang membolos akan tetap mendapatkan sanksi. 

    “Ada sanksi sesuai ketentuan disiplin ASN,” ucapnya. (*)

  • Hari Pertama Kerja ASN di Kemensos, 2 Pegawai Tidak Hadir

    Hari Pertama Kerja ASN di Kemensos, 2 Pegawai Tidak Hadir

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memimpin apel pagi hari pertama masuk kerja di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) usai libur lebaran, Selasa, 8 April 2025. Gus Ipul menuturkan bahwa terdapat dua pegawai yang tidak hadir tanpa pemberitahuan. 

    Sementara itu, Gus Ipul menyebut bahwa total pegawai ASN yang masuk hari ini di Kemensos ada sebanyak 3.159 pegawai.

    Adapun dua pegawai Kemensos yang tidak masuk hari ini, kata Gus Ipul memang selama beberapa bulan terakhir ini yang bersangkutan tidak ada pemberitahuan.

    Gus Ipul menyebut sanksi terberat bisa mengarah pada pemberhentian dari jabatannya.

    “Maka itu saya minta untuk diproses lebih lanjut menuju ke pemberhentian. Karena sudah lebih dari tiga bulan. Jadi yang tidak masuk, sesuai ketentuan kita akan beri sanksi, tapi yang berat kita akan berhentikan,” kata Gus Ipul.

    “Tadi saya sudah tanya ya, baru mendapatkan informasi awal memang kedua orang yang tidak masuk hari ini dari jajaran rehabilitasi sosial dan juga dari jajaran balai penelitian yang memang ini sudah beberapa bulan terakhir ini tidak masuk tanpa pemberitahuan,” ucapnya.

    Gus Ipul berkeinginan agar semua jajaran pegawai di lingkungan Kemensos tetap mengedepankan sikap disiplin dan profesional dalam bekerja.

    “Kita ingin teman-teman jajaran Kementerian Sosial ini tetap disiplin, profesional, dan terus berinovasi agar prestasi-prestasi ke depan ini bisa kita dapatkan lagi lebih baik dibanding tahun 2024,” kata Gus Ipul.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pembangunan IKN dan Celah Besar yang Terabaikan: Faktor Migrasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 April 2025

    Pembangunan IKN dan Celah Besar yang Terabaikan: Faktor Migrasi Nasional 8 April 2025

    Pembangunan IKN dan Celah Besar yang Terabaikan: Faktor Migrasi
    PNS Tubel
    SELAIN
    fokus pada pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (
    IKN
    ), pemerintah juga harus menyusun strategi bagaimana mendorong orang untuk mau tinggal di sana.
    Tanpa dukungan pasokan tenaga kerja dan populasi yang memadai, IKN bisa menjadi kota mati. IKN terancam hanya menjadi pusat administrasi semata, bukan motor penggerak transformasi ekonomi sebagaimana yang dicita-citakan pemerintah.
    Sayangnya, kepercayaan publik terhadap prospek masa depan IKN sejauh ini masih cenderung skeptis.
    Survei Indonesia Political Opinion (IPO) dan ISEAS–Yusof Ishak Institute pada 2022 menunjukkan bahwa meskipun
    public awareness
    terhadap IKN cukup tinggi, banyak yang masih meragukan kesuksesan IKN dan mempertanyakan kelayakan ekonomi, dampak sosial, dan ketahanan jangka panjang proyek tersebut.
    Keraguan itu diperkuat survei Kurious–Katadata Insight Center pada 2023 yang mencatat 51,8 persen responden pesimistis IKN akan siap huni sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
    Situasi semakin parah setelah Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN yang saat itu dijabat Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, secara mendadak mengundurkan diri pada Juni 2024.
    Kejadian ini menambah deretan pertanyaan publik terkait kepemimpinan dan arah kebijakan proyek IKN ke depan.
    Keraguan publik terhadap IKN bukan tanpa dasar. Di berbagai negara, proyek pembangunan ibu kota baru kerap berujung pada kegagalan menarik
    migrasi
    penduduk, meskipun telah digelontorkan anggaran besar.
    Naypyidaw di Myanmar, misalnya, masih sepi penduduk sejak ditetapkan sebagai ibu kota pada 2005. Jalan-jalan lebarnya jarang dilalui, gedung-gedung megah tampak kosong, sementara banyak pegawai pemerintah memilih tetap tinggal di Yangon.
    Putrajaya di Malaysia menghadapi tantangan serupa—pembangunan ambisius tidak diiringi dengan minat warga untuk menetap.
    Sementara itu, Canberra di Australia, meski telah berfungsi penuh sebagai ibu kota, membutuhkan waktu puluhan tahun untuk benar-benar diterima secara luas oleh masyarakat.
    The lesson is clear
    : pembangunan infrastruktur fisik saja tidak cukup untuk menarik migrasi penduduk. Pemerintah harus bisa memahami apa yang mendorong orang untuk pindah dan apa yang bisa membuat mereka bertahan.
    Teori-teori migrasi klasik menyatakan bahwa orang cenderung berpindah dalam jarak yang relatif pendek. Perpindahan ini umumnya dipengaruhi kombinasi faktor “push” dan “pull”.
    Faktor “push” mencakup kemiskinan, keterbatasan fasilitas, serta kondisi keamanan yang buruk.
    Sementara itu, ketersediaan lapangan pekerjaan dan akses terhadap hunian yang layak menjadi daya tarik utama atau faktor “pull” bagi para migran.
    Berbagai pendekatan model kotemporer beranggapan bahwa ada faktor-faktor lain yang memengaruhi migrasi selain rasionalitas ekonomi individu.
    Keputusan migrasi seringkali diambil secara kolektif oleh rumah tangga atau komunitas, bukan hanya oleh individu.
    Jaringan sosial, kualitas pemerintahan,
    institutional trust
    , dan aspirasi individu juga memainkan peranan penting dalam keputusan untuk berpindah.
    Migran tidak semata-mata mencari keuntungan ekonomi. Mereka juga mencari stabilitas, rasa memiliki, dan menjadi bagian dari komunitas.
    Sejumlah studi tentang migrasi di Indonesia turut mendukung pandangan tersebut. Studi oleh Hakim, Nachrowi, dan Wisana (2022) menekankan pentingnya fasilitas umum (
    public amenities
    ) dalam menentukan pola migrasi.
    Banyak orang lebih memilih pindah ke wilayah dengan layanan sosial yang memadai, meskipun insentif ekonominya relatif lebih kecil.
    Sementara itu, Pardede, McCann, dan Venhorst (2020) menegaskan bahwa infrastruktur fisik saja tidak cukup. Kepercayaan terhadap institusi dan stabilitas wilayah menjadi prasyarat penting untuk mendorong pertumbuhan populasi secara berkelanjutan.
    Berbagai faktor yang memengaruhi migrasi tersebut dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk merumuskan strategi agar IKN tumbuh menjadi kota yang diminati dan dihuni oleh masyarakat luas.
    Langkah pertama adalah meningkatkan aksesibilitas. Letak IKN yang cukup jauh dari pusat ekonomi dan sosial di Pulau Jawa menjadikan konektivitas sebagai faktor kunci.
    Pemerintah perlu memastikan ketersediaan transportasi jalur udara yang terjangkau, berfrekuensi tinggi, dan terintegrasi sejak tahap awal pengembangan.
    Kedua, pembangunan infrastruktur sosial.
    Migrasi
    kerap dipengaruhi faktor kedekatan sosial. Banyak orang pindah jika ada keluarga atau rekan yang turut serta.
    Karena itu, pemerintah perlu mendorong perpindahan secara kolektif, memfasilitasi relokasi keluarga dan kelompok, serta membangun ekosistem sosial seperti komunitas, tempat ibadah dan ruang interaksi warga.
    Selanjutnya, insentif relokasi harus dirancang secara jelas dan menyeluruh. Bukan hanya ditujukan bagi aparatur sipil negara, tetapi juga mencakup pekerja swasta, pelaku usaha dan kalangan profesional.
    Kelompok inilah yang akan menjadi fondasi awal pembentukan ekosistem dan ekonomi di IKN.
    Fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum harus tersedia dan berfungsi dengan baik.
    Berbagai layanan dasar sudah harus operasional dan fungsional sejak hari pertama relokasi, tidak hanya menjadi janji atau rencana jangka panjang.
    Yang paling krusial adalah memulihkan kepercayaan publik. Sebagian masyarakat masih melihat IKN sebagai proyek politik yang masih belum jelas keberlanjutannya.
    Untuk itu, pemerintah perlu menyusun strategi komunikasi yang solid dan terbuka. Bukan sekadar menyampaikan janji, tetapi juga menyuguhkan informasi rutin dan faktual tentang kemajuan pembangunan serta arah kebijakan secara konsisten.
    Jika berbagai aspek ini diabaikan, IKN berisiko menjadi kota megah yang dibangun dengan biaya tinggi, tapi sepi.
    Sebuah proyek ambisius yang hanya akan menjadi simbol tanpa fungsi, membebani anggaran negara tanpa memberi kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Pertama Masuk Kerja, Pram-Rano Gelar Halalbihalal untuk ASN Pemprov DKI

    Hari Pertama Masuk Kerja, Pram-Rano Gelar Halalbihalal untuk ASN Pemprov DKI

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Di hari pertama kerja setelah libur lebaran, para pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta mengikuti halalbihalal bersama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.

    Acara halalbihalal yang dilaksanakan di Pendopo Balai Kota Jakarta ini dimulai pukul 09.00 WIB.

    Antrean panjang terlihat mengular dari dalam pendopo hingga ke halaman Balai Kota Jakarta.

    Mereka terlihat antusias menunggu giliran bersalaman dengan Pramono-Rano.

    Para pegawai ini tampak mengenakan seragam dinas mereka masing-masing, ada yang mengenakan pakaian damkar, Satpol PP, hingga seragam PNS berwarna coklat.

    Suasana akrab pun terlihat, sambil mengantre mereka saling sapa dan berbincang satu sama lainnya.

    Beberapa diantaranya juga terlihat saling berjabat tangan sambil bersenda gurau.

    Di sisi lain, Pram-Rano tampak berdiri di ruang tengah Pendopo Balai Kota Jakarta menyambut setiap pegawai yang datang.

    “Minal aidzin walfaidzin,” ucap Pramono sambil menjabat tangan pegawainya satu per satu, Selasa (9/4/2025).

    Momen halalbihalal ini pun dijadikan Pram-Rano sebagai kesempatan untuk mengenal lebih dekat para anak buahnya.

    Apalagi, Pram-Rano baru beberapa bulan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030.

    “Pagi hari ini, tanggal 8 April, saya dan bang Doel bersilaturahmi dan berhalalbihalal dengan seluruh karyawan, staf yang ada di Balai Kota dan juga di beberapa tempat-tempat di luar Balai Kota dalam suasana penuh keakraban, mon aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, hari ini merupakan hari pertama para ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta kembali bekerja usai masa libur dan cuti bersama Lebaran 2025.

    Hanya saja, Pemprov DKI hari ini masih memberikan kesempatan kepada para ASN untuk melakukan work from anywhere (WFA) atau kerja dari mana saja.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya