Guru Honorer yang Tawari “Jalur Khusus” SPMB Depok Bergerak Sendiri Hendak Tipu Korban
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah mengatakan,
guru honorer
yang ditangkap karena diduga melakukan praktik jual beli kursi saat sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SMP di Depok tak berkaitan dengan panitia SPMB.
“Dia berdiri sendiri, dia tidak berkorelasi dengan panitia SPMB. Karena sudah kita periksa, sudah kita cek, ya enggak ada,” ucap Chandra saat dihubungi
Kompas.com
, Jumat (4/7/2025).
Chandra menjelaskan, aksi jual beli kursi itu dapat digagalkan lantaran korban langsung melaporkan hal tersebut ke relawan tim pemenangan Wali Kota Depok Supian Suri dan Chandra saat Pilkada 2024.
Aduan ini dijadikan umpan untuk menjebak pelaku sebelum kemudian diciduk polisi.
“Dia menawarkan kepada orangtua siswa untuk bangku kursi di SMP negeri tertentu,” ungkapnya.
Chandra memastikan, pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), melainkan tenaga honorer. Dia menyebut, aksi pelaku merupakan upaya penipuan.
Sebab, katanya, tak ada praktik jual beli kursi dalam SPMB 2025 di Depok.
“Jadi intinya bahwa praktk jual beli ini tidak ada, tidak terjadi seperti itu. Yang ada adalah praktik penipuan yang dilakukan oknum guru kepada orangtua murid,” ujar Chandra.
“Kenapa demikian? Karena proses yang terjadi itu sama sekali tidak terkait dengan kepanitiaan SPMB,” sambungnya.
Saat ini, izin mengajar tenaga honorer itu sudah dinonaktifkan sementara, bersamaan dengan penyelidikan Inspektorat Kota Depok.
Sebelumnya diberitakan, seorang oknum guru honorer ditangkap karena diduga melakukan praktik jual-beli bangku saat SPMB tingkat SMP di Sukmajaya, Kota Depok.
Pelaku ditangkap pada saat operasi tangkap tangan (OTT) oleh personel Satpol PP pada akhir Juni 2025 lalu.
“Dia (oknum) menawarkan kepada orangtua siswa untuk bangku kursi di SMP negeri tertentu,” kata Chandra Rahmansyah.
Kasus ini terungkap setelah salah seorang wali murid mengaku ditawari membeli bangku di salah satu SMP negeri di Depok oleh oknum tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: ASN
-

Rombak Total Pejabat PU karena Dugaan Korupsi Sumut? Ini Kata Hanggodo
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo buka suara terkait perombakan 6 pejabat tinggi di lingkungan Kementerian PU, baik Sekjen, Dirjen hingga Irjen. Ia tidak menolak anggapan jika keenam pejabat tersebut diganti akibat kasus hukum yang ditangani aparat penegak hukum.
“Apakah kasus di Babel dan Sumut berkaitan? bisa iya, bisa nggak, karena dua itu 1 (proyek) jalan di Sumut dan (proyek) sungai di Babel. Jadi saya serahkan aparat penegak hukum karena mereka punya kemampuan apa ada benang merahnya atau tidak,” sebut Dody di Kementerian PU, Jumat (6/7/2025).
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dan menetapkan lima orang tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sedangkan di Babel ada empat tersangka ditahan terkait kasus korupsi BWS Bangka Belitung.
“Masalah ini di Babel dan Sumut kami sudah menonaktifkan sementara ASN yang ditersangkakan ada 5 orang di Babel, dan 1 orang di Sumut bukan hanya menonaktifkan tersangka, tapi mengganti 2 pejabat di atasnya semata-mata menjaga agar proses hukum ini berjalan dengan baik dengan semestinya nggak perlu ditutup-tutupi,” ujar Dody.
Pergantian pejabat itu diharapkan dapat meningkatkan ICOR (Incremental Capital Output Ratio) atau rasio yang mengukur efisiensi investasi dalam suatu perekonomian bisa diteken di bawah 6.
“Tentu ini menunjukkan bahwa prediksi Alm Soemitro, Pak Prabowo tepat bahwa di PU sedang ada ketidakefisienan penggunaan anggaran, itu salah satu sebab ICOR negara lebih dari 6,” sebut Dody.
Ia pun mendukung aparat penegak hukum dalam mendalami kasus ini.
“Saya berterima kasih kepada aparat penegak hukum KPK, Kejaksaan, Polisi karena harus saya akui kami hari ini belum menjaga dengan baik integritas tim kami. Bantuan aparat penegak hukum diperlukan agar kualitas pekerjaan infrastruktur apapun dikerjakan benar-benar terjaga dan ICOR di bawah 6,” ujar Dody.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
-

Mantap! Inovasi PTPP Diakui dalam Ajang IGLC ke-33 di Jepang
Jakarta, CNBC Indonesia – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menunjukan komitmennya dalam mengimplementasikan dan mengembangkan inovasi di bidang Lean Construction.
Hal tersebut bisa dilihat dari keterlibatan PTPP dalam dua studi ilmiah pada konferensi tahunan International Group for Lean Construction (IGLC) ke-33 yang diselenggarakan di Osaka dan Kyoto, Jepang, pada 2-6 Juni 2025.
Pada acara tersebut, delegasi PTPP diwakili oleh InsanPP yaitu Rina Asri Aisyah dan Galang Bastiono selaku Project Manager. Mereka berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian acara, mulai dari Industry Day dan Workshop Day di Osaka yang bertepatan dengan Expo 2025, hingga Academic Conference Day selama tiga hari berturut-turut di Kyoto University.
Dua paper internasional PTPP berhasil lolos seleksi ketat dan terpublikasi dalam Proceeding IGLC 33, yang dapat diakses melalui situs resmi IGLC.net. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PTPP, tetapi juga menginspirasi karya-karya lain untuk turut berkontribusi dalam agenda Lean Construction berskala internasional.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo menjelaskan inovasi PTPP dalam Studi Ilmiah di IGLC-33 mempresentasikan dua tema penelitian yang berfokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam proyek konstruksi.
Pertama “Simulation of Takt Time Planning, Study Case: Housing In The New Capital City of Indonesia” (Produksi Sistem Desain). Penelitian ini membahas strategi manajemen konstruksi yang efektif untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, dengan studi kasus pada proyek pembangunan Rumah Susun Aparatur Sipil Negara (Rusun ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia.
Proyek Rusun ASN IKN menghadapi tantangan kompleksitas dan ketidakpastian tinggi, sumber daya terbatas, serta masalah logistik. Dalam penelitian ini, PTPP menggunakan metode perencanaan Takt Time, metode dalam Lean Construction yang menyesuaikan alur kerja untuk menciptakan proses efisien pada proyek kompleks.
Penelitian ini menekankan pentingnya Takt Time Planning ditindaklanjuti dengan mekanisme kontrol untuk mencapai konsistensi takt time.
Paper kedua mengenai “Bridging Theory and Practice: Evaluating Lean Construction with Lego Simulations” (Pembelajaran dan Pengajaran Lean) yang membahas tantangan dalam mengukur manfaat Lean Construction dan Last Planner System (LPS) dalam aplikasi praktis. Penelitian ini menganalisis data dari 40 simulasi konstruksi berbasis LEGO yang dirancang untuk mengeksplorasi parameter utama yang memengaruhi hasil proyek, seperti biaya, limbah, waktu, keselamatan, cacat, dan Percent Plan Complete (PPC).
Menggunakan metode statistik seperti analisis korelasi dan sensitivitas, penelitian ini mengidentifikasi biaya sebagai faktor paling sensitif, sementara pengelolaan limbah material menjadi pendorong penting untuk meningkatkan efisiensi.
Joko mengatakan partisipasi PTPP di IGLC-33 juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan perusahaan konstruksi Indonesia kepada komunitas konstruksi internasional yang memiliki ketertarikan dan passion terhadap Lean Construction. Ini merupakan kali kedua PTPP hadir dalam konferensi tersebut, setelah IGLC-32 di Lille, Perancis pada tahun 2023.
“Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk berdiskusi langsung dengan berbagai tokoh Lean Construction terkemuka dunia, memperluas wawasan dan jaringan PTPP di bidang ini,” kata dia dikutip Jumat (4/7/2025).
“Tentunya partisipasi PTPP pada konferensi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari jajaran manajemen dan ke depannya PTPP berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan praktik konstruksi yang efisien dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambah Joko.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
-

Skandal Dokumen Palsu PPPK BPBD Banggai Sudah Status P21
Banggai Laut, Beritasatu.com – Proses hukum atas dugaan pemalsuan dokumen pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan BPBD Banggai Kepulauan terus bergulir. Bahkan, status hukumnya di kepolisian sudah P21.
Tiga tersangka dalam kasus ini, berinisial MAP, MPEJ, dan FS, akan segera menjalani persidangan setelah berkas perkara mereka dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Negeri Banggai Laut. Hal ini disampaikan Kepala Kejari Banggai Laut Reinhard Tololiu melalui Kasi Intelijen Andi Prawiro Setiono.
“Berkas perkara kasus pemalsuan dokumen PPPK ini sudah dinyatakan lengkap sejak 25 Juni 2025,” tegas Andi Prawiro kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Dengan status P21, kasus ini kini memasuki tahap II, yaitu penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Satreskrim Polres Bangkep kepada jaksa penuntut umum (JPU). Proses hukum akan segera dilanjutkan ke meja hijau.
“Kami tinggal menunggu koordinasi untuk pelimpahan tahap dua,” tambahnya.
Kasus bermula dari proses pengangkatan PPPK di BPBD Banggai Kepulauan pada akhir tahun 2023. Para tersangka diduga mengubah masa kontrak kerja dari dua-tiga tahun menjadi satu tahun, agar dapat kembali mengajukan kontrak baru dan mempertahankan jabatan secara tidak sah.
Menurut Kanit Tipidter Polres Bangkep Iptu Dicky Lempah, penyidik telah memeriksa 12 orang saksi, termasuk pejabat aktif dan nonaktif BPBD, pegawai BKPSDM, serta rekan sesama PPPK.
“Tindakan ini bukan hanya pelanggaran administratif, tapi juga pidana. Ada unsur kesengajaan dan keuntungan pribadi,” tegasnya.
Pemalsuan dokumen dalam proses kepegawaian dinilai sebagai pelanggaran serius yang mencederai integritas birokrasi. Selain melanggar hukum, kasus ini turut merusak kepercayaan publik terhadap sistem seleksi dan rekrutmen ASN.
Kini, dengan pemberkasan yang telah rampung, fokus publik tertuju pada proses peradilan. Tiga tersangka, yang sebelumnya menjabat sebagai pegawai, akan menghadapi kursi terdakwa.
Pihak Kejari Banggai Laut menegaskan, proses penegakan hukum akan dilakukan secara objektif dan transparan. Aparat penegak hukum juga menyerukan pengawasan lebih ketat untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi.
“Penegakan hukum ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi seluruh aparatur negara agar tidak bermain-main dengan administrasi dan jabatan,” tutupnya.
-

Bukan Honorer, Gubernur Muzakir Manaf Mendesak BKN Percepat Pengangkatan PPPK
FAJAR.CO.ID, BANDA ACEH — Desakan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mempercepat pengangkatan honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tampaknya tidak selalu dilakukan kalangan honorer.
Di Provinsi Aceh misalnya, pemerintah setempat yang justru ikut mendesak BKN agar mempercepat pengangkatan honorer menjadi PPPK.
Bahkan, desakan itu dikomandoio langsung Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem. Dia bahkan rela menemui Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh untuk menyuarakan tuntutan tersebut.
Pertemuan itu dilakukan dalam rangka menyuarakan percepatan pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Aceh.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, para bupati dan wali kota se-Aceh, serta sejumlah pejabat dari kementerian dan instansi terkait.
“Kami butuh birokrasi yang lincah dan sportif. Jangan biarkan pelayanan publik terhambat karena proses administrasi yang berbelit,” kata Mualem dalam keterangannya di Banda Aceh, Kamis (3/7).
Mualem dalam pertemuan itu menyampaikan sejumlah usulan, mulai dari percepatan proses pengangkatan sekda, pelimpahan kewenangan pengangkatan pejabat eselon III dan IV ke Kantor Regional XIII BKN Aceh, hingga penyederhanaan mutasi dan penugasan ASN lintas instansi.
Mualem menekankan perlunya regulasi yang lebih adaptif untuk mutasi ASN suami-istri agar tidak merugikan kehidupan rumah tangga.
“Negara harus hadir untuk membantu ASN menjaga keharmonisan keluarga tanpa mengorbankan kinerja,” ungkap Mualem.
-
/data/photo/2025/07/03/68668a92a9733.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ASN Profesional Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ASN Profesional Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat
Penulis
KOMPAS.com
– Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
(PANRB)
Rini Widyantini
menegaskan,
reformasi birokrasi
bukan sekadar proses administratif, melainkan harus dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat serta mendukung visi
Indonesia Emas 2045
.
“Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, kita menghadapi berbagai megatren global, mulai dari perubahan iklim, revolusi teknologi, hingga dinamika demografi dan persaingan sumber daya. Dunia terus berubah dengan cepat dan penuh ketidakpastian,” ujarnya saat kunjungan kerja terkait implementasi reformasi birokrasi di Kota Surabaya, Kamis (3/7/2025).
Rini menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengarahkan agar birokrasi responsif terhadap kebutuhan masyarakat, efektif dalam pengelolaan anggaran, serta cepat dalam mengimplementasikan kebijakan.
Presiden Prabowo, kata dia, juga menekankan pentingnya transformasi layanan publik melalui digitalisasi, penguatan koordinasi antarlembaga, serta pengelolaan aparatur sipil negara (
ASN
) agar kontribusinya maksimal dalam mencapai target pembangunan.
Rini menyebut, pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) telah mendorong efisiensi anggaran, peningkatan pelayanan publik, dan pemberantasan korupsi.
Pada 2023–2024, potensi pemborosan anggaran sebesar Rp 128,5 triliun berhasil dicegah, dan nilai indeks reformasi birokrasi terus meningkat di semua level pemerintahan.
“Indeks RB menunjukkan tren positif selama 10 tahun terakhir, mencerminkan peningkatan tata kelola dan pelayanan publik di tingkat pusat maupun daerah. Peningkatan indeks bukan sekadar angka, tetapi menjadi cerminan kepercayaan publik, efisiensi anggaran, dan kepuasan masyarakat yang kita layani,” kata Rini.
Untuk mendukung visi dan misi Presiden Prabowo,
Kementerian PANRB
telah menetapkan lima
RB Tematik
, yaitu RB Pengentasan Kemiskinan, RB Peningkatan Investasi, RB Mendorong Hilirisasi, RB Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, serta RB Peningkatan Kualitas dan Akses Layanan Kesehatan.
“Pada 2023, RB Tematik Pengentasan Kemiskinan telah diberlakukan secara menyeluruh sebagai tematik utama di daerah yang masih memiliki masalah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Hasilnya sangat positif,” ujar Rini.
Ia menambahkan, pemerintahan masa depan harus siap dengan kultur birokrasi yang lebih lincah dan inovatif. Selain itu, perkembangan teknologi perlu direspons tepat, termasuk dengan mengurangi kesenjangan kompetensi digital agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Rini juga menjelaskan bahwa capaian reformasi birokrasi Kota Surabaya secara umum sudah sangat baik. Namun, capaian ini berada pada kategori A- (minus) atau memuaskan dengan catatan.
“Pelayanan publik di Surabaya harus terus menjadi pionir birokrasi berkelas dunia. Salah satunya dengan mengaktifkan dan mengoptimalkan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital di Surabaya,” ujarnya.
Rini menegaskan, capaian nilai RB tertinggi secara nasional yang diraih Surabaya bukan hanya soal angka. Surabaya dinilai layak menjadi pionir birokrasi masa depan Indonesia.
“Ke depan, Surabaya diharapkan terus menjadi role model penerapan RB yang berdampak nyata, bukan sekadar memenuhi indikator, tetapi juga memecahkan masalah masyarakat. Surabaya juga perlu tampil sebagai inovator berbagai isu aktual, menjadi contoh praktik baik yang bisa direplikasi daerah lain,” jelasnya.
Ia menekankan, Surabaya dapat menjadi miniatur birokrasi kelas dunia di Indonesia, yang lincah, adaptif, dan melayani dengan standar tinggi, termasuk layanan berbasis siklus hidup dengan pendekatan
human-centric
dan kapabilitas
omni-channel
.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, reformasi birokrasi merupakan instrumen penting untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.
Menurutnya, reformasi birokrasi bukan sekadar urusan administrasi, tetapi harus membawa dampak pada kesejahteraan dan kepuasan masyarakat.
“Melalui komitmen terhadap perbaikan tata kelola yang berkelanjutan, Surabaya mencatat sejumlah capaian strategis, termasuk pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun Provinsi Jawa Timur,” kata Eri.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Strategi Pemkab Konawe untuk Menjadi Lumbung Pangan Nasional
Konawe, Beritasatu.com – Kabupaten Konawe mempertegas komitmennya sebagai motor utama ketahanan pangan nasional, termasuk di Sulawesi Tenggara.
Bupati Konawe H Yusran Akbar bertemu dengan teknis penyuluh pertanian lapangan dan UPTD Pertanian yang digelar oleh Dinas Pertanian Konawe di Aula Wekoila.
Mengusung tema “Akselerasi Program Pertanian Menuju Swasembada dan Ketahanan Pangan”, acara ini dihadiri lebih dari 242 penyuluh pertanian dari seluruh wilayah Konawe, serta sejumlah pejabat penting seperti perwakilan Kementerian Pertanian, BMKG Sultra, Sekda Konawe Ferdinan Sapan, dan para pimpinan OPD terkait.
Forum ini menjadi ajang strategis menyatukan visi antara pemerintah dan penyuluh yang menjadi ujung tombak pembangunan pertanian di daerah.
Dalam arahannya, Bupati Yusran memaparkan, setengah dari target 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) Sultra berasal dari Konawe, yaitu sebesar 500.000 ton.
“Ini tantangan besar, tapi saya yakin dengan kekuatan yang kita miliki, target itu bisa dicapai,” ujar Yusran Akbar kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi program pusat dan daerah, serta optimalisasi bendungan Wawotobi dan Ameroro yang mampu mengairi ribuan hektare lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Konawe H Gunawan Samad menyebutkan beberapa program strategis yang sedang dijalankan, mulai dari mencetak sawah baru dan restorasi lahan, bantuan sarana produksi (Saprodi), mekanisasi pertanian, pembangunan jaringan irigasi, serta pendampingan intensif oleh penyuluh.
Ia juga mengungkapkan kendala utama saat ini adalah keterbatasan kendaraan operasional bagi para penyuluh.
“Teman-teman penyuluh membutuhkan motor operasional agar bisa menjangkau wilayah-wilayah sulit,” ungkap Gunawan.
Dari total 242 penyuluh aktif di Konawe, yaitu 92 merupakan ASN, 34 adalah PPPK kabupaten, 39 PPPK provinsi, serta 73 CPNSD. Semua penyuluh ini menjadi garda terdepan dalam mentransformasikan program pemerintah menjadi aksi nyata di lapangan.
Bupati Yusran mengatakan, untuk menyatukan langkah demi mewujudkan Konawe sebagai pusat ketahanan pangan nasional, sekaligus berkontribusi pada visi besar Indonesia Emas 2045.
“Saatnya kita satukan visi, bergerak bersama demi mewujudkan ketahanan pangan Konawe dan menyukseskan program nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
/data/photo/2025/05/08/681c7e64c5963.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


