Saya akan mengevaluasi ini
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup (LH) akan melakukan evaluasi penggunaan air tanah yang cukup masif di Jakarta karena dapat memicu turunnya permukaan air tanah setiap tahunnya.
“Eksploitasi air tanah sudah cukup masif di Jakarta. Saya akan mengevaluasi ini,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau pengelolaan sampah di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut dia, masyarakat Jakarta sudah melupakan penggunaan air sungai sebagai kebutuhan air bagi masyarakat.
Dengan pengambilan air tanah secara masif, kata dia, menyebabkan penurunan muka air tanah (land subsidence), yang angkanya cukup signifikan di Jakarta.
Menurut Hanif, penurunan permukaan air tanah di Jakarta mencapai 39 sentimeter (cm) per tahun. Artinya, selama 10 tahun permukaan air tanah akan turun hingga tiga meter.
Dengan adanya permukaan air tanah yang turun, maka akan memperparah banjir rob di Jakarta Utara.
Untuk mengurangi risiko banjir rob di Jakarta Utara, tambah dia, pihaknya akan melakukan penanaman mangrove kembali.
“Namun, langkah-langkah mitigasi dengan serius membangun kembali mangrove harus kita lakukan. Hanya dengan membangun vegetasi yang kuat, maka tekanan dari laut bisa kita minimalisir,” kata Hanif.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024