Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) diketahui tengah berencana melelang spektrum frekuensi 1,4GHz dalam waktu dekat. Langkah ini diambil bukannya tanpa alasan, karena Komdigi menargetkan bisa menghadirkan internet murah berbasis fixed broadband.
Menurut Plt. Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standarisasi Infrastruktur Digital Kemkomdigi Adis Alfiawan, penetrasi fixed broadband di Indonesia masih rendah
Selain itu, Adis menuturkan, kualitas layanan kecepatan download rata-rata layanan fixed broadband masih relatif rendah, yakni 32,07 Mbps. Data itu berdasarkan Ookla pada Desember 2025.
Selain itu, berdasarkan pemetaan, Indonesia saat ini masih memiliki usage gap yang cukup tinggi. Maksudnya, kesenjangan antara rumah yang sudah dialiri listrik dan terhubung dengan internet fixed broadband, dengan yang belum terhubung.
“Padahal, itu sebenarnya potensi, karena sudah terkoneksi listrik. Sudah ada kabel dan tiang, tinggal ditambahkan kabel FO (fiber optic),” tuturnya dalam Selular Business Forum di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Ditambah, pertumbuhan pelanggan fixed broadband sejak 2021 terbilang stagnan. Dengan kondisi tersebut, Kementerian Komdigi pun berusaha mengatasinya dengan lelang frekuensi 1,4GHz untuk layanan telekomunikasi BWA (Broadband Wireless Access).
Fakta demi fakta terungkap usai kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital terbongkar di antaranya, salah satu pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital yang seharusnya tidak lulus tes kerja, namun mendapatkan wewen…
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5127799/original/048957000_1739184182-WhatsApp_Image_2025-02-10_at_17.24.04.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)