Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kementan tindak lanjuti peluang investasi pembiakan sapi dari Vietnam

Kementan tindak lanjuti peluang investasi pembiakan sapi dari Vietnam

Kita harus ‘follow up’ terus, investasi itu baik buat kita. Sapinya yang sedikit jadi banyak, kegiatan ekonominya jadi besar

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah terus menindaklanjuti rencana investasi pengembangbiakan sapi yang akan dilakukan oleh TH Group, perusahaan asal Vietnam.

Sudaryono di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, mengatakan investasi ini penting untuk memperbanyak populasi sapi di Indonesia serta meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor peternakan.

“Kita harus ‘follow up’ terus, investasi itu baik buat kita. Sapinya yang sedikit jadi banyak, kegiatan ekonominya jadi besar, dan tidak merugikan apa-apa,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa investasi TH Group meliputi impor sapi dari Vietnam untuk kemudian dikembangbiakkan di Indonesia.

Saat ini, sudah ada tiga lokasi yang diminati oleh TH Group, salah satunya di Maros, Sulawesi Selatan.

Pemerintah juga menawarkan beberapa lokasi lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik untuk mendekati pasar maupun pengembangan sapi indukan.

“Intinya, kita butuh indukan lebih banyak. Sapi beranak lebih lama dibandingkan manusia, kalau tidak diperbanyak, lama-lama populasi sapi bisa menurun, apalagi kalau untuk kurban sering disembelih,” katanya.

Pemerintah telah mengidentifikasi sekitar 2 juta hektare lahan potensial di seluruh Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk peternakan sapi perah maupun sapi potong.

Luasan ini tidak hanya ditawarkan kepada TH Group, tetapi juga kepada investor lain yang berminat mengembangkan usaha peternakan di Indonesia.

Terkait komitmen investasi, Sudaryono mengungkapkan bahwa hingga saat ini TH Group belum memberikan komitmen final. Namun, pemerintah terus mendorong realisasi investasi dari berbagai pihak.

“Dari total ada sekitar 67 perusahaan yang sudah komit, kita harus terus dorong supaya mereka merealisasikan janji investasinya,” katanya.

Sementara itu, mengenai nilai investasi yang dibutuhkan, Sudaryono menyebutkan bahwa perhitungan kasar bisa dilakukan berdasarkan harga sapi perah.

“Kalau 100 ribu ekor sapi dikalikan harga satuannya, bisa dihitung sendiri,” katanya.

Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Merangkum Semua Peristiwa