Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program pendampingan bisnis di industri kreatif guna mendorong lapangan kerja berkualitas sekaligus meningkatkan nilai tambah perekonomian dalam negeri, sesuai Astacita Presiden Prabowo.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Rabu mengatakan pendampingan bisnis ini diberikan bagi pelaku usaha industri kreatif di sektor fesyen, kerajinan, dan furnitur, serta menyasar generasi muda yang dilakukan dalam ajang Creative Business Incubator (CBI).
Dikatakannya, CBI merupakan salah satu program tahunan Kemenperin dalam mendorong pengembangan pelaku IKM fesyen dan kriya agar naik kelas, serta pada periode ini ada 30 peserta yang mengikuti pendampingan kelas usaha tersebut.
“Semangat ini selaras dengan misi Astacita Bapak Presiden saat ini, khususnya pada misi nomor tiga, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif. Selain itu, misi nomor lima adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” katanya.
Lebih lanjut, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Alexandra Arri Cahyani menyampaikan bahwa CBI menjadi salah satu wadah yang diciptakan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan menjawab tantangan usaha bagi para pelaku IKM fesyen dan kriya.
Alexandra menyatakan, sudah banyak alumni CBI yang mampu memperluas skala bisnisnya dengan menghasilkan berbagai produk yang digemari, dan mampu diterima pasar, sehingga turut memberikan kontribusi untuk membuka lapangan kerja berkualitas.
Seperti halnya IKM Eboni Watch yang mengikuti program pendampingan CBI. Ia mengatakan mereka berhasil meningkatkan skala produksi hingga empat kali lipat, yang mulanya memproduksi 200 buah per bulan menjadi 650-800 buah per bulan.
Selain itu, produknya juga telah diakui dengan mendapat penghargaan dari kegiatan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019-2021, Good Design Indonesia (GDI) 2020 dan Golden Pin Design Award Taiwan 2020.
Adapun Kemenperin mencatat nilai tambah ekonomi kreatif pada triwulan I tahun 2024 diestimasikan menembus angka Rp749,58 triliun atau setara 55,65 persen dari target yang ingin dicapai sebesar Rp1.347 triliun.
Baca juga: Memberdayakan UMKM industri kreatif sebagai penyumbang ekonomi negara
Baca juga: Indonesia incar perluasan pasar industri kreatif tanah air ke Bulgaria
Baca juga: wondrful Indonesia Comic Con 2024 dukung kreativitas industri kreatif
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024