Jakarta, Beritasatu.com– Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai rendahnya inflasi pada Desember pada 2024 menjadi indikator baik bagi perekonomian dalam negeri. Inflasi pada Desember 2024 terjaga dalam target inflasi yang sebesar 2,5±1%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2024 secara bulanan (mtm) mencapai 0,44%. Sementara inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,57% dan inflasi tahun kalender sebesar 1,57%. Kenaikan harga pangan menjadi penyebab inflasi pada Desember 2024.
“Sepanjang 2024 inflasi sangat terkendali dalam rentang target 2,5±1%,” ucap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di kantornya pada Jumat (3/1/2025).
Inflasi komponen harga bergejolak (volatile food/VF) pada Desember 2024 sebesar 2,04% (mtm) dan 0,12% (yoy). Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia melalui tim pengendali inflasi pusat dan tim pengendali inflasidaerah dalam pengendalian harga pangan tetap di bawah 5% sebagaimana hasil kesepakatan HLM TPIP 2024.
Sementara itu, inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price/AP) masih tetap stabil yakni 0,03% (mtm) dan 0,56% (yoy). Secara keseluruhan, inflasi ini masih terjaga dalam rentang target 2,5%±1% didukung kenaikan pada komponen inti yakni 0,17% (mtm) dan 2,26 (yoy). “Angka (inflasi) 1,57% dan juga terkonfirmasi, bahwa volatile food tidak lagi terdeflasi lagi,” tutur dia.
Inflasi VF secara tahunan mengalami penurunan, meskipun beberapa komoditas tetap mengalami peningkatan seperti beras, bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras.
Dia mengatakan, terjadi pergeseran puncak panen dari Maret 2023 menjadi April 2024 serta perkiraan luas panen yang menurun 1,54% pada 2024 menyebabkan kenaikan harga beras pada awal 2024.
Sementara harga bawang putih mengalami kenaikan didorong melonjaknya harga bawang putih di China yang merupakan negara impor utama. Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil deflasi secara tahunan yaitu cabai merah dan cabai rawit.
Komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm) atau 2,26% (yoy). Peningkatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan.
Rata-rata harga emas 2024 naik sebesar 22,88% dibandingkan rata-rata 2023 atau sebesar 0,35% (yoy). Harga emas global masih dapat berfluktuasi di tengah konflik geopolitik yang masih berlangsung. Selain itu, harga kopi juga mengalami peningkatan yakni 67,45% yang mengakibatkan kopi bubuk domestik juga meningkat sebesar 0,10% (yoy).