Kemenkes Bakal Siapkan Resep Aktivitas Fisik saat CKG

Kemenkes Bakal Siapkan Resep Aktivitas Fisik saat CKG

Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan rekomendasi atau “resep” aktivitas fisik berdasarkan kelompok usia bagi masyarakat melalui program cek kesehatan gratis (CKG).

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi menyampaikan, langkah tersebut diambil untuk menindaklanjuti hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang menunjukkan sebanyak 37,4% penduduk usia 10 tahun ke atas belum memenuhi standar aktivitas fisik yang memadai.

“Kita sedang menyiapkan dengan program edukasi, kalau kita ketemu sama orang pada saat CKG ini, dia seperti apa hasilnya? Kalau misal aktivitas fisiknya kurang, kita sedang membuat prescription untuk yang aktivitas fisiknya kurang jika kita temukan dalam CKG,” kata dia seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/12/2025).

Maria menuturkan, rekomendasi ini akan disesuaikan dengan usia masyarakat. Misalnya, berjalan cepat selama 30 menit setiap pagi setelah bangun tidur bagi kelompok usia tertentu. Panduan ini akan diberikan kepada peserta CKG yang teridentifikasi memiliki tingkat aktivitas fisik rendah.

Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap orang disarankan berolahraga minimal 30 menit per hari.

Namun, data SKI per November 2025 mencatat sebanyak 95,6% atau sekitar 15,2 juta orang di Indonesia masih kurang melakukan aktivitas fisik. Program CKG saat ini telah dilaksanakan oleh 10.300 puskesmas di seluruh Indonesia.

Ia menambahkan, pada tahun depan CKG akan diperluas ke klinik pratama, tidak hanya terbatas di puskesmas. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma layanan kesehatan yang kini lebih menekankan upaya pencegahan (preventif) dibandingkan pengobatan (kuratif).

Menurut Maria, melalui CKG, pemerintah berupaya mengubah pola pikir masyarakat dari menunggu sakit menjadi menjaga kesehatan sejak dini agar dapat hidup lebih sehat, bugar, dan produktif.

Untuk mengukur tingkat kebugaran, terdapat lima komponen utama yang dinilai, yakni komposisi tubuh, daya tahan jantung dan paru, kekuatan otot, fleksibilitas, serta daya tahan otot.

“Jadi memang semua itu ada angkanya, kita bisa tahu sebenarnya dia bugar atau enggak sih? Karena sehat itu belum tentu bugar,” tuturnya.

“Sehat itu terbebas dari segala macam penyakit ya, juga ditentukan dari apakah pada saat naik-turun tangga enggak capek, atau mungkin kita malah ngos-ngosan, nah, itu kan sebenarnya menandakan apakah kita bugar atau enggak,” ungkap dia.