TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana duka menyelimuti rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, setelah kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan.
Gamma Rizkynata Oktafandy adalah seorang yatim yang tinggal bersama neneknya.
Ibunya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sementara ayahnya tinggal di Sragen, Jawa Tengah.
lihat foto
Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.
Rumah sederhana tersebut dipenuhi pelayat pada Senin (25/11/2024) siang.
Keluarga dan kerabat masih tidak percaya atas kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy yang dikenal sebagai anak baik dan berprestasi.
“Betul, ada luka tembak, tahu-tahu sudah meninggal. Kami bingung harus bagaimana,” ungkap Umi, salah satu kerabat korban yang mendampingi neneknya.
Gamma Rizkynata Oktafandy selama ini tinggal bersama neneknya karena keterbatasan ekonomi keluarga.
Ayahnya bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengannya.
Meskipun begitu, Gamma Rizkynata Oktafandy dikenal sebagai anak mandiri yang selalu berusaha membanggakan keluarga.
Korban meninggalkan banyak kenangan indah bagi keluarga dan teman-temannya.
Di mata mereka, Gamma Rizkynata Oktafandy adalah pribadi yang ramah, suka menolong, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Suasana berkabung di rumah nenek Gamma Rizkynata Oktafandy semakin berat karena keluarga tidak memiliki banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga kini, mereka hanya mengetahui bahwa Gamma Rizkynata Oktafandy meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh seorang oknum polisi.
Namun, pihak keluarga belum menerima penjelasan resmi dari pihak berwenang.
Kondisi nenek korban pun menjadi perhatian.
Usianya yang sudah lanjut membuatnya sangat terpukul oleh kepergian cucunya.
Beberapa kerabat terlihat mendampinginya sepanjang hari untuk memberikan dukungan moral.