Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Keluarga Jauhari Bantah Damai, Iptu M Yunus Dicopot Dari Jabatan Buntut Tendang Warga di Prabumulih – Halaman all

Keluarga Jauhari Bantah Damai, Iptu M Yunus Dicopot Dari Jabatan Buntut Tendang Warga di Prabumulih – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH – Kasus perwira polisi tendang Iptu M Yunus menendang muka pengendara sepeda motor Jauhari (45) di Prabumulih, Sumatera Selatan menuai sorotan.

Terlebih setelah muncul narasi bila Jauhari dan Iptu M Yunus disebut berdamai.

Narasi tersebut pun dibantah anak Jauhari, Rini Ulandari.

Rini menegaskan tidak pernah ada kata damai dari keluarga Jauhari.

“Kami pihak keluarga tidak berdamai,” kata Rini dikutip dari Tribunsumsel.com, Selasa (14/1/2025).

Terkait tanggung jawab Polres Prabumulih terhadap korban, Rini mengatakan pihak Polres Prabumulih berjanji bertanggung jawab penuh untuk pengobatan dan kerugian yang dialami ayahnya.

“Pihak Polres bertanggung jawab penuh untuk pengobatan dan segala kerugian ayahku,” ucapnya.

Namun keluarga korban masih menunggu janji Kapolres Prabumulih yang menyebut akan mencopot Iptu Yunus dari jabatannya.

“Bapak Kapolres menyatakan akan mencopot jabatan pelaku penganiayanaan itu, beliau (Kapolres) akan diberitan di media langsung,” katanya.

“Jadi kami pihak keluarga menunggu berita tersebut,” terangnya.

Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo mengatakan pihaknya saat ini sudah mencopot Iptu M Yunus dari jabatan Kepala Seksi Hukum Polres Prabumulih.

“Hari ini saya sudah mencopot yang bersangkutan (MY-red) dari jabatannya Kasikum (Kepala Seksi Hukum) Polres Prabumulih,” kata AKBP Endro Aribowo Selasa (14/1/2025).

Endro Aribowo mengatakan pencopotan tersebut sudah dilaporkan ke Kapolda Sumsel dan sudah menunjuk pejabat yang lain.

Kapolres mengatakan dirinya mengucapkan turut prihatin atas perilaku oknum polisi tersebut dan mewakili satuan mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga Jauhari. 

Pada kesempatan itu juga Kapolres Prabumulih mengungkapkan dirinya tetap berkomitmen memeriksa Iptu MY setelah nantinya selesai menjalani perawatan atau pengobatan.

“Saat ini Iptu MY dirawat di RS Hermina Palembang dan rencana nanti malam akan menjalani operasi karena menurut dokter mengalami patah tulang di tangan dan rusuk. Namun kami tetap komitmen setelah yang bersangkutan sembuh akan diperiksa sesuai disiplin undang-undang dan kode etik berlaku,” ucapnya.

Lebih lanjut Endro mengaku kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi jajaran Polres Prabumulih agar tidak diulangi dan ini menjadi penekanan agar tidak ada anggota yang menyakiti masyarakat.

Diketahui aksi tak terpuji dilakukan seorang anggota polisi Iptu M Yunus terhadap seorang warga Jauhari Bin Saidina Ali (54) di Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (13/1/2025).

Perwira polisi tersebut menendang Jauhari hingga hidung berdarah di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih tepatnya di seberang rumah dinas Wali Kota Prabumulih setelah sepeda motornya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang dikendarai Jauhari.

Video aksi polisi bersikap arogan tersebut pun viral di media sosial.

Terkait peristiwa tersebut, Jauhari pun memberikan pengakuan.

Jauhari mengaku saat dirinya menggunakan kendaraan hendak menyeberang ke minimarket di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih.

“Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya,” kata Jauhari kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

Pria kelahiran Curup 15 Juni 1970 itu mengaku saat itu warga langsung mengangkat dirinya yang kesakitan ke pinggir jalan berikut motor.

“Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu pak polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat,” katanya.

Akibat tendangan yang dilakukan oknum polisi tersebut, Jauhari mengalami luka di bibir dan hidung berdarah bercucuran.

Dalam kondisi terluka, ia pun dibantu sejumlah warga dengan memberikan tisu dan air.

“Saya tidak tau kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya,” ucapnya.

Disinggung apakah akan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Prabumulih, Jauhari mengaku akan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan keluarganya terlebih dahulu terkait kejadian dialaminya.

“Saya masih berkomunikasi dengan keluarga apakah kasus ini akan kami lanjutkan atau damai,” katanya.

(Tribunsumsel.com/ Laily Fajrianty/ Edison)