Kelapa Parut Makin Mahal di Pasar Tambun, Distributor: Konsumen Pilih Beli Beras
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Harga kelapa parut di Pasar Tambun, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Seorang distributor kelapa parut, Juari (41), mengatakan bahwa kenaikan harga sudah terjadi sejak sebelum Ramadhan. Saat itu, harga eceran kelapa parut naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per butir.
“Harga terus naik. Sekarang kelapa ukuran kecil dijual Rp 15.000, sedangkan ukuran besar bisa mencapai Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per butir,” kata Juari saat ditemui di Pasar Tambun, Rabu (23/4/2025).
Juari menduga kenaikan harga ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan ekspor kelapa parut ke Thailand. Hal ini membuat petani menerapkan harga jual yang sama, baik untuk pasar ekspor maupun dalam negeri.
“Jadi sekarang harga kelapa ikut harga ekspor. Petani menjual ke kami dengan harga yang sama seperti untuk ekspor,” ujarnya.
Selain itu, Juari mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan kelapa dengan harga di bawah harga ekspor. Kondisi ini memperburuk kelangkaan barang di tingkat distributor.
“Biasanya saya bisa dapat sekitar 7.000 butir kelapa dari petani setiap minggu. Sekarang hanya bisa dapat sekitar 800 butir,” jelas dia
Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh para pelanggan. Menurut Juari, banyak konsumen yang memilih mengurangi pembelian karena mahalnya harga kelapa.
“Ya, konsumen banyak yang mengeluh. Omzet juga turun. Mereka bilang mending beli beras daripada beli kelapa yang sekarang harganya mahal,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kelapa Parut Makin Mahal di Pasar Tambun, Distributor: Konsumen Pilih Beli Beras Megapolitan 23 April 2025
/data/photo/2025/04/23/6808f8227f7c2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)