TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Keluhan dan kecemburuan sosial datang dari orangtua siswa dari sekolah yang belum dapat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas.
Sejumlah orangtua siswa menyampaikan belum ada informasi resmi kapan anak-anak mereka juga akan dapat program makan bergizi gratis.
Salah satu orangtua siswa di SDN 3 Sokanegara, Purwokerto, Puji Purwanto menyampaikan anaknya yang duduk di kelas 6 masih membawa bekal sendiri dari rumah.
“Sejauh ini belum ada informasi sama sekali akan direalisasikan kapan.
Tapi anak disuruh selalu bawa bekal dulu, apalagi sekarang sekolah sampai siang bawa bekal sendiri,” ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/1/2025).
Puji menceritakan sekolahnya dekat juga dengan dapur umum program Makan Bergizi Gratis namun belum dapat jatah.
“Belum ada ada pemerataan dari program tersebut, dan ada kecemburuan.
Kemudian makanannya juga kalau bisa disamakan atau sama jenis makanan dengan sekolah lainnya,” terangnya.
Pandangan lain disampaikan orangtua sekolah MI NU Kranggan Ajibarang, Susanto mengatakan belum ada informasi sama sekali kapan akan mendapat jatah.
“Kalau bisa merata dan secepatnya karena agar tidak menimbulkan kecemburuan,” katanya.
Orangtua siswa lain dari sekolah swasta di Purwokerto, Bayu Sasongko menegaskan ini adalah program untuk seluruh anak Indonesia harus merata.
“Merata ya tidak boleh melihat negeri atau swasta.
Kita di sekolah swasta juga apabila ada program Makan Bergizi Gratis jadi menghemat pengeluaran,” katanya.
Program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan 5 hari di sejumlah sekolah di Purwokerto.
Salah seorang siswa SDN 1 Kranji, Syahmina (9) mengatakan tidak semua menu yang disajikan dia makan.
“Sayurnya pahit, sebelum ada makan gratis ini saya bawa bekel, tapi sekarang tidak bawa. Susunya kadang ada kadang tidak, tapi enakan bekal mamah sih,” katanya.
Menu yang disajikan pada hari ini Jumat (10/1/2025) adalah nasi, sayur kangkung, tahu tepung, ayam kecap, pisang.
Ia menceritakan dalam satu kelas ada 32 anak.
Usai menyantap makan bergizi gratis biasanya mereka secara bergantian sesuai jadwal piket kelas membawa kotak makan ke halaman depan sekolah. (jti)