Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk baru pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Namun, upaya penerapan tarif baru yang tinggi akan lemakkan sektor manufaktur AS.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, Kebijakan tarif impor yang dinaikkan oleh Trump berpotensi memberikan dampak negatif pada sektor manufaktur.

“Hal itu karena industri ini sangat bergantung pada impor bahan baku dan bahan pendukung dari ketiga negara tersebut,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

Imam melanjutkan, meskipun lapangan kerja di sektor manufaktur AS telah menunjukkan tren positif dalam beberapa semester terakhir, tetapi kebijakan tarif baru tinggi yang diterapkan oleh Trump serta tindakan balasan dari Kanada dan Meksiko dapat mengurangi daya saing industri manufaktur AS.

“Akibatnya, pelaku bisnis di AS mungkin akan dipaksa untuk melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai langkah penyesuaian,” ujarnya.

Selain itu, Imam menambahkan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

“Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ujarnya.

Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut.

“Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan,” ujar Imam dalam menanggapi tarif baru Trump.