TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Ada kabar baik bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat.
SN Jabar bisa bekerja dari rumah (WFH) apabila sedang merawat ibunya yang sedang sakit.
Kebijakan menekankan nilai kemanusiaan ini datang langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai wujud penghormatan terhadap peran dan pengorbanan seorang ibu.
Kebijakan ini disampaikan Dedi saat menghadiri kegiatan bertajuk “Nyaah Ka Indung” di Pendopo Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jumat (11/4/2025).
Ribuan ibu dari berbagai daerah memadati lokasi acara sejak siang, menciptakan suasana haru dan penuh kasih.
Kebijakan WFH ASN Jabar: Sentuhan Empati dalam Dunia Kerja
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Gubernur Dedi untuk menghadirkan nilai-nilai kekeluargaan dan empati dalam birokrasi.
Ia ingin agar para ASN tidak hanya menjadi pelayan publik, tetapi juga tetap bisa menjalankan tanggung jawab moral sebagai anak.
“Bayangkan hari ini di Jawa Barat mungkin lebih dari 50 ribu ibu tersenyum dengan bahagia. Andai kata besok ibu-ibu meninggal, dia akan meninggal bahagia, karena diurus pegawai Pemda se-Jawa Barat,”ucap Dedi dalam sambutannya.
WFH demi Ibu, Kenapa Tidak?
Dalam pidatonya, Dedi menegaskan bahwa ASN boleh tidak masuk kantor dan bekerja dari rumah jika sang ibu dalam kondisi sakit serius.
“Jadi begini, bekerja itu kan bisa bekerja di kantor atau di rumah tergantung jenis pekerjaannya. Manakala ibunya dalam keadaan tertentu sangat gawat, pekerjaannya bisa digantikan dulu sama yang lain, dia (ASN) fokus merawat ibunya,” kata Dedi.
Meski demikian, ia memastikan bahwa tanggung jawab pekerjaan tetap berjalan dengan baik berkat dukungan monitoring digital yang telah diterapkan.
“Nantikan ada monitoringnya, hal mudah lah, sekarang kan sudah era digital, bikin surat dan laporan juga bisa di rumah,” tambahnya.
Work From Home: Antara Fleksibilitas dan Tantangan
Kebijakan ini sekaligus menjawab kebutuhan fleksibilitas kerja di era modern, tanpa melupakan tantangan yang menyertainya.
Work From Home (WFH) memang memberi kemudahan, tapi juga mengharuskan ASN untuk disiplin dan mampu mengelola waktu dengan baik.
Manfaat WFH bagi ASN:
Menghemat biaya transportasi harian.
Memberi fleksibilitas jam kerja.
Memperkuat waktu kebersamaan dengan keluarga.
Menjaga kesehatan di tengah ancaman penyakit menular.
Tantangan WFH yang Perlu Diwaspadai:
Potensi distraksi dari lingkungan rumah.
Turunnya produktivitas jika tidak dikelola dengan baik.
Beban biaya pribadi untuk internet dan listrik.
Rasa jenuh atau isolasi sosial jika bekerja terlalu lama dari rumah.
Ilustrasi ASN WFH (Angela Lam Turpin)
Tips WFH Agar Tetap Produktif untuk ASN
Agar kebijakan ini bisa dijalankan secara maksimal, berikut beberapa tips agar ASN tetap profesional selama bekerja dari rumah:
Selalu absen tepat waktu dan bersikap responsif.
Siapkan ruang kerja yang nyaman dan bebas gangguan.
Susun to-do list harian berdasarkan prioritas pekerjaan.
Kelola waktu dengan bijak, jangan lupa istirahat.
Langkah Dedi Mulyadi ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri PANRB No. 2 Tahun 2025, yang memperbolehkan skema kerja WFH, WFO (Work From Office), dan WFA (Work From Anywhere) bagi ASN.
Sistem kerja fleksibel ini tak hanya menjawab tantangan zaman, tapi juga memberi ruang kemanusiaan dalam birokrasi.
Kebijakan ini bukan sekadar aturan kerja, melainkan simbol cinta dan pengabdian seorang anak kepada ibu.
Melalui WFH, ASN Jabar tetap bisa melayani masyarakat tanpa mengorbankan waktu berharga bersama orang tercinta.