Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah Rumah Sakit (RS) di Unit Neonatal India mengalami kebakaran. Akibat itu, 10 bayi baru lahir dikabarkan tewas, dan 39 bayi lainnya berhasil diselamatkan dari kobaran api yang disebabkan oleh mesin oksigen yang rusak.
Mengutip AFP, kebakaran gedung sering terjadi di India karena kurangnya peralatan pemadam kebakaran dan pengabaian rutin terhadap peraturan keselamatan.
Kebakaran RS di India ini terjadi sekitar pukul 22:30 (1700 GMT) pada hari Jumat malam di Maharani Lakshmibai Medical College di Jhansi, sekitar 450 kilometer (280 mil) di sebelah selatan ibu kota New Delhi.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tempat tidur dan dinding yang hangus di dalam bangsal sementara kerumunan keluarga yang berduka menunggu di luar. “Anak saya telah pergi selamanya,” kata Ibu seorang bayi sambil meratap dan memegangi kepalanya dalam kesedihan.
Bayi-bayi yang diselamatkan dari kebakaran, yang semuanya baru berusia beberapa hari, dipindahkan ke unit baru di dalam rumah sakit di mana para staf merawat mereka.
“Sepuluh bayi sayangnya meninggal meskipun kami telah melakukan upaya terbaik kami,” kata dokter Narendra Sengar, kepala sekolah kedokteran yang terhubung dengan rumah sakit tersebut, kepada AFP.
Sengar mengatakan, bahwa 39 bayi lainnya di bangsal tersebut telah diselamatkan dan dalam keadaan sehat, yang bertentangan dengan laporan media sebelumnya yang mengatakan bahwa 16 bayi dalam keadaan kritis. “Pemeriksaan postmortem bayi-bayi tersebut sedang dilakukan. Ke-39 bayi yang telah diselamatkan tidak mengalami cedera,” tambahnya.
Para dokter dan staf yang bertugas telah bergegas menyelamatkan bayi-bayi itu “tanpa mempedulikan nyawa mereka sendiri”, katanya. “Berkat mereka, kami bisa menyelamatkan 39 bayi. Mereka adalah pahlawan yang sesungguhnya.”
Inspektur polisi Gyanendra Kumar Singh mengatakan bahwa kebakaran tersebut kemungkinan besar bermula dari sebuah mesin yang digunakan untuk memperkaya tingkat oksigen di atmosfer. “Semua anak yang diselamatkan dalam keadaan selamat dan mendapatkan perhatian medis,” kata Singh kepada AFP.
(pgr/pgr)