TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menyerbu di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Kebakaran besar terjadi setelah serangan langsung yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Ruang bagian arsip, sterilisasi, pemeliharaan, dan ruang operasi turut dihancurkan.
Sejumlah orang mencoba memadamkan api dengan air dari mesin dialisis yang dicampur dengan klorin.
Tapi sebagian malah menderita luka bakar di tangan bahkan wajah mereka.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengungkapkan bahwa pasukan Israel membawa puluhan staf rumah sakit, termasuk direktur Hussam Abu Safia, untuk diinterogasi.
Nasib banyak pasien yang berada di dalam rumah sakit belum diketahui.
Hingga kini, kabar Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr Hussam Abu Safia juga belum diketahui.
Pasukan Israel secara paksa membersihkan fasilitas medis tersebut.
Warga Palestina yang mengungsi dari Rumah Sakit Kamal Adwan juga dipukuli dan dibiarkan kedinginan setelah penyerbuan tersebut.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa sekitar 400 orang, termasuk staf medis, pasien, dan pengungsi, dibebaskan setelah ditahan oleh pasukan Israel.
Beberapa pengungsi mengungkapkan bahwa mereka dipukuli dengan popor senapan dan terpaksa berjalan kaki untuk mencari tempat perlindungan.
Israel Sangkal Bakar Rumah Sakit
Letnan Kolonel Nadav Shoshani, seorang perwira Angkatan Darat Israel, menanggapi laporan ini.
Dia mengatakan bahwa penyelidikan awal tidak menemukan kaitan antara aktivitas militer Israel dan kebakaran di rumah sakit.
Shoshani menyebutkan bahwa klaim mengenai pembakaran rumah sakit tersebut tidak berdasar.
Akan tetapi kesaksian saksi mata yang dikumpulkan oleh Al Jazeera dan media lainnya membantah klaim tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menghancurkan fasilitas medis yang vital.
Iran Kecam Serangan Israel
Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan Israel ini sebagai kejahatan perang dan pelanggaran hukum internasional.
Juru bicara kementerian, Esmaeil Baghaei, menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari genosida Palestina yang sedang berlangsung dan mengecam keheningan internasional terhadap tindakan ini.
Dia juga menegaskan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan yang masih beroperasi di Gaza bertujuan untuk menghancurkan sistem perawatan kesehatan di wilayah tersebut.
Operasi Lain
Sementara itu, militer Israel juga meluncurkan serangan mematikan lainnya di Gaza.
Pada Jumat (27/12/2024) malam, serangan udara Israel menewaskan dua orang di Remal, Kota Gaza, serta satu orang di Sabra dekat Rumah Sakit Lapangan Yordania.
Selain itu, serangan Israel juga menewaskan tujuh orang yang terjebak dalam reruntuhan rumah keluarga di kamp pengungsi Maghazi.
Serangan-serangan ini menambah derita bagi warga Gaza yang telah terkepung selama berbulan-bulan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)