KDM Majukan Jam Masuk Sekolah, Ini 4 Risiko untuk Kesehatan Anak

KDM Majukan Jam Masuk Sekolah, Ini 4 Risiko untuk Kesehatan Anak

Jakarta, Beritasatu.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM membuat kebijakan memajukan jam masuk sekolah bagi siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) menjadi pukul 06.30 WIB. Ditinjau dari kesehatan, ada efek samping yang mengintai kesehatan anak jika masuk sekolah terlalu pagi.

Kebijakan KDM ini, dinilai membuat waktu tidur para pelajar berkurang karena  bangun lebih pagi untuk berangkat sekolah.

“Kasihan juga ya sama anak-anak, karena anak-anak terkadang tidur terlalu larut malam, terus pagi-pagi kadang susah bangun juga. Bisa kelelahan juga sampai di sekolah,” kata Yuyun, seorang warga Jawa Barat menanggapi aturan siswa masuk sekolah lebih pagi, Rabu (4/6/2025).

Para peneliti tidur menemukan sebagian besar anak, remaja hingga orang dewasa membutuhkan lebih dari 9 jam waktu tidur. Meskipun sebagian orang berpikir tubuh dan otaknya sudah terbiasa  waktu tidur yang lebih sedikit, tetapi otak dan tubuh tidak akan bekerja dengan baik jika kurang tidur.

Berikut empat efek samping yang mengintai kesehatan anak jika masuk sekolah terlalu pagi, dikutip dari National Center for Health Research, Jumat (6/6/2025).

1. Kemampuan belajar berkurang: Selain mengantuk selama di kelas, siswa yang tidak mendapat waktu tidur selama 8-9 jam lebih sulit berkonsentrasi di kelas dan kemampuan otak untuk mengingat apa yang dibaca atau didengar menjadi terganggu.

2. Konsumsi kafein berlebihan: Anak usia remaja mengonsumsi kafein, nikotin, dan stimulan lain agar tidak mudah mengantuk. Semakin banyak digunakan, semakin membuat waktu tidur berkurang. Mengakibatkan tubuh anak semakin lelah ketika harus bangun berangkat sekolah di pagi hari.