Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Katy Perry hingga Tunangan Jeff Bezos Sukses Sukses Terbang ke Luar Angkasa dengan Blue Origin – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Katy Perry hingga Tunangan Jeff Bezos Sukses Sukses Terbang ke Luar Angkasa dengan Blue Origin

Katy Perry hingga Tunangan Jeff Bezos Sukses Sukses Terbang ke Luar Angkasa dengan Blue Origin

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah momen bersejarah terukir dalam catatan eksplorasi luar angkasa ketika penyanyi pop internasional, Katy Perry, bersama lima wanita inspiratif lainnya, dengan selamat kembali ke Bumi usai menuntaskan perjalanan suborbital yang mendebarkan. Penerbangan ini dioperasikan oleh roket New Shepard, sebuah inovasi dari perusahaan antariksa Blue Origin yang didirikan oleh visioner Jeff Bezos.

Perjalanan singkat namun signifikan yang berlangsung sekitar 11 menit ini berhasil melintasi garis Kármán, batas imajiner yang diakui secara global sebagai gerbang menuju ruang angkasa, yang terletak lebih dari 100 kilometer di atas permukaan planet kita. Misi ini tidak sekadar pencapaian teknologi, namun juga membawa pesan kuat tentang peran dan partisipasi aktif kaum wanita dalam era eksplorasi antariksa modern.

Selain Katy Perry, deretan wanita luar biasa yang turut dalam misi ini adalah Lauren Sánchez, seorang filantropis dan tunangan Jeff Bezos; Gayle King, presenter ternama dari CBS; Aisha Bowe, seorang mantan ilmuwan roket NASA yang berprestasi; Amanda Nguyen, seorang aktivis gigih dalam memperjuangkan hak-hak sipil; dan Kerianne Flynn, seorang produser film yang berbakat. Penerbangan ini menjadi tonggak penting sebagai salah satu misi luar angkasa pertama yang seluruhnya diawaki oleh wanita sejak penerbangan solo bersejarah kosmonot Soviet, Valentina Tereshkova, pada tahun 1963.

Roket andalan Blue Origin, New Shepard, meluncur mulus dari fasilitas peluncurannya yang terletak di Texas Barat, tepat pukul 08.30 waktu setempat. Setelah mencapai titik tertinggi dalam lintasan suborbitalnya, kapsul penumpang yang membawa keenam wanita tersebut kembali ke Bumi dengan pendaratan yang lembut dan terkendali berkat bantuan parasut. Sementara itu, pendorong roket berhasil melakukan pendaratan vertikal yang presisi, mendemonstrasikan kemampuan teknologi roket yang dapat digunakan kembali, sebuah langkah penting dalam menekan biaya eksplorasi antariksa.

Momen-momen emosional mewarnai perjalanan ini, terutama saat mencapai puncak penerbangan. Gayle King berbagi bahwa salah satu kenangan yang paling membekas adalah ketika mendengar suara merdu Katy Perry menyanyikan lagu klasik Louis Armstrong, ‘What a Wonderful World’, yang bergema dalam keheningan ruang angkasa.

Setelah kapsul mendarat dengan sempurna, rasa syukur dan haru terpancar dari wajah para penumpangnya. Katy Perry, saat kakinya kembali menyentuh tanah, tak dapat menyembunyikan perasaannya yang mendalam.

“Saya merasa sangat terhubung dengan kehidupan dan begitu terhubung dengan cinta,” katanya dengan tulus. Sebagai simbol kasih sayang dan penghormatan kepada putrinya, Daisy, ia bahkan mencium tanah dan mengacungkan bunga aster ke langit.

Gayle King pun tak kuasa menahan emosinya. Ia berlutut dan mencium bumi sebagai ungkapan rasa terima kasih yang mendalam atas pengalaman luar biasa ini.

“Saya hanya ingin menikmati waktu bersama tanah, hanya ingin menikmati tanah meski hanya sesaat,” tuturnya dengan haru.

Kerianne Flynn menjadi penumpang terakhir yang keluar dari kapsul. Dengan penuh semangat, ia menunjuk ke langit dan menyerukan kegembiraannya, “Saya pergi ke luar angkasa!”

Sang pendiri Blue Origin, Jeff Bezos, turut hadir di lokasi pendaratan dan menyambut langsung kembalinya para wanita pemberani ini, dimulai dari tunangannya, Lauren Sánchez. Dengan mata berkaca-kaca, Bezos menyampaikan rasa bangganya yang mendalam terhadap seluruh kru.

“Saya sangat bangga dengan kru ini. Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata,” ucapnya dengan suara tercekat oleh emosi. Bezos juga berbagi pengalamannya yang tak terlupakan saat melihat Bulan dari perspektif luar angkasa dan betapa sunyinya Bumi terlihat dari sana, namun tetap terasa begitu hidup.

Peluncuran bersejarah ini turut disaksikan oleh sejumlah pesohor dari bumi, termasuk Khloé Kardashian dan Oprah Winfrey. Kardashian mengaku terkejut dengan intensitas emosi yang ia rasakan saat menyaksikan momen tersebut.

“Saya tidak menyadari betapa emosionalnya hal itu, sulit dijelaskan. Saya merasakan adrenalin yang memuncak dan saya hanya berdiri di sini,” katanya, mencoba merangkai perasaannya.

Mengenal Lebih Dekat Blue Origin

Didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 2000, Blue Origin memiliki visi jangka panjang untuk membangun infrastruktur yang kokoh di ruang angkasa. Selain fokus pada pariwisata suborbital, perusahaan ini juga aktif mengembangkan teknologi roket yang dapat digunakan kembali serta sistem pendaratan di Bulan. Roket New Shepard adalah salah satu inovasi utama mereka, dirancang agar seluruh komponennya dapat digunakan kembali setelah setiap penerbangan, sebuah langkah strategis untuk menekan biaya operasional dan membuat akses ke luar angkasa lebih berkelanjutan.

Meskipun harga tiket komersial untuk penerbangan Blue Origin belum diumumkan secara resmi, calon penumpang harus membayar deposit sebesar 150.000 dolar AS untuk mengamankan tempat, yang mengindikasikan bahwa tahap awal pariwisata luar angkasa ini masih bersifat eksklusif.

Wisata Luar Angkasa yang Kontroversial

Penerbangan luar angkasa yang seluruhnya diawaki oleh wanita ini memiliki signifikansi historis yang mendalam. Lebih dari enam dekade silam, Valentina Tereshkova mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai wanita pertama yang menjelajahi angkasa dalam misi solo Vostok 6. Sejak saat itu, belum ada lagi misi luar angkasa yang seluruhnya melibatkan wanita, meskipun kontribusi kaum hawa dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan dan eksplorasi antariksa sangatlah signifikan.

Industri pariwisata luar angkasa sendiri masih berada pada tahap awal perkembangannya. Setiap peluncuran yang berhasil dianggap sebagai langkah maju yang krusial, membuktikan bahwa perjalanan komersial singkat ke luar angkasa dapat dilakukan dengan aman dan andal. Namun, kemajuan ini juga memicu berbagai perdebatan dan diskusi.

Sejumlah kritikus berpendapat bahwa inisiatif penerbangan suborbital seperti ini lebih cenderung sebagai bentuk pariwisata eksklusif daripada kontribusi nyata terhadap penelitian ilmiah atau pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta. Dr. Kai-Uwe Schrogl dari Badan Antariksa Eropa menekankan bahwa motivasi selebritas untuk pergi ke luar angkasa mungkin lebih bersifat pribadi dan cenderung mendapatkan sorotan media yang lebih besar dibandingkan para astronot profesional yang mendedikasikan hidup mereka untuk misi ilmiah yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Reaksi di media sosial terhadap penerbangan ini pun menunjukkan polarisasi pendapat, mulai dari antusiasme yang meluap-luap hingga skeptisisme yang mendalam. Dr. Tanya Harrison dari Outer Space Institute mengamati adanya komentar sinis yang mempertanyakan prioritas eksplorasi luar angkasa di tengah berbagai isu global yang mendesak. Kendati demikian, ia juga melihat sisi positif dalam hal representasi dan inspirasi.

“Tim yang semuanya perempuan itu mungkin sedikit mengubah demografi orang yang mungkin ingin melakukan sesuatu seperti ini,” ujarnya, menyoroti potensi dampak sosial dari misi ini.

Dalam konferensi pers pasca-penerbangan, Gayle King dan Lauren Sánchez secara terbuka menanggapi beberapa kritik yang dialamatkan kepada misi ini, terutama yang berkaitan dengan biaya yang fantastis. King menegaskan bahwa para astronaut wanita ini telah menerima respons yang sangat positif dan menginspirasi dari banyak wanita dan gadis muda di seluruh dunia.

Sánchez menambahkan bahwa kritik tersebut justru menjadi motivasi baginya dan mengundang para pengkritik untuk datang langsung ke fasilitas Blue Origin dan menyaksikan dedikasi ribuan karyawan yang mencurahkan hati dan jiwa mereka untuk mewujudkan misi-misi ambisius ini.

Namun, maraknya aktivitas wisata luar angkasa juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap lingkungan. Emisi gas buang dari mesin roket berpotensi memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan kerusakan lapisan ozon. Meskipun Blue Origin mengklaim bahwa produk sampingan utama dari pembakaran mesin New Shepard adalah uap air yang tidak menghasilkan emisi karbon, para ahli seperti Profesor Eloise Marais dari University College London mengingatkan bahwa uap air sendiri merupakan gas rumah kaca dan dapat memiliki dampak negatif pada lapisan atas atmosfer.

Selain isu lingkungan, tingginya biaya perjalanan luar angkasa juga menjadi sorotan utama. Para kritikus berpendapat bahwa jenis wisata ini hanya dapat dinikmati oleh segelintir individu super kaya dan kurang relevan dengan isu-isu sosial dan ekonomi yang lebih mendesak. Aktris Olivia Munn bahkan secara terbuka mempertanyakan prioritas pengeluaran untuk wisata mewah semacam ini, mengingat masih banyak orang di dunia yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa