Kasus: Zona Hijau

  • Di Zona Hijau Sepanjang Hari, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.083

    Di Zona Hijau Sepanjang Hari, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.083

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian berada di zona hijau. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat masih menguat mendekati level 7.100.

    Berdasarkan data RTI, Selasa (7/1/2024), IHSG ditutup pada level 7.083,284 atau naik 2,809 poin (0,04%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 7.080,472.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 7.103,185. Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.029,512.

    Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 9,55 triliun dengan melibatkan 17,47 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,01 juta kali.

    Sebanyak 242 saham hari ini menguat, 343 saham melemah dan 217 saham stagnan.

    (fdl/fdl)

  • Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.171

    Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.171

    Jakarta

    Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini bergerak di zona hijau. Pada perdagangan pagi ini, IHSG berada di level 7.171,08 atau naik 6 poin atau menguat 0,09%.

    Dikutip dari data RTI, Senin (6/1/2024) IHSG dibuka pada posisi 7.164,42 dengan level tertinggi 7.182,01 dan level terendah 7.163,38.

    Volume transaksi tercatat 3,44 miliar dengan turnover Rp 749 miliar. Frekuensi transaksi tercatat 112.636 kali. Ada 214 saham yang menguat dan 163 saham yang melemah serta 228 saham stagnan.

    Dalam sepekan terakhir IHSG menguat 1,48% dan minus 4,75% dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 1,22%.

    (rrd/rrd)

  • Mantap! Rp1,08 Triliun Duit-duit Asing Jejali Pasar Keuangan RI Minggu Ini

    Mantap! Rp1,08 Triliun Duit-duit Asing Jejali Pasar Keuangan RI Minggu Ini

    Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Hal ini terjadi pada minggu yang tipis terhadap perdagangan karena terjeda oleh libur tahun baru.
     
    Berdasarkan data transaksi pada 30 Desember 2024-2 Januari 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat beli neto (inflow) sebanyak Rp1,08 triliun.
     
    Banjirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Nerharga Negara (SBN) yang tercatat masuk sebanyak Rp1,94 triliun dan pasar saham sebesar Rp320 miliar.
    Sementara, di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), duit-duit dari investor bule tersebut justru pulang kampung (jual neto/outflow) sebanyak Rp1,17 triliun.
     
    “Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di pasar SBN, dan Rp161,99 triliun di SRBI,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 4 Januari 2025.
     
    Sementara berdasarkan data untuk 2025, berdasarkan data setelmen hingga 2 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp0,56 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,20 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp0,28 triliun di SRBI.
     
    Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 78,00 basis poin (bps) per 2 Januari 2025 dari 75,51 bps per 27 Desember 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
     
    Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
     

     

    Rupiah unjuk gigi

    Banjirnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik membuat nilai tukar rupiah unggul terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah mampu atasi kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
     
    Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
     
    Mengutip data Bloomberg, Jumat3 Janurai 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.197 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat satu poin atau setara 0,01 persen dari posisi Rp16.198 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.185 per USD. Rupiah menguat empat poin atau setara 0,02 persen dari Rp16.189 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.217 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat hingga 19 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.236 per USD.
     
    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tegas Ramdan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Wall Street Bangkit, Nasdaq Raup Cuan Paling Gede

    Wall Street Bangkit, Nasdaq Raup Cuan Paling Gede

    New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menyusul data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan dan prospek ekonomi optimis yang dibagikan oleh Presiden Richmond Fed Tom Barkin.
     
    Mengutip Xinhua, Sabtu, 4 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 339,86 poin, atau 0,80 persen, menjadi 42.732,13. Indeks S&P 500 naik 73,92 poin, atau 1,26 persen, menjadi 5.942,47. Indeks Nasdaq Composite naik 340,88 poin, atau 1,77 persen, menjadi 19.621,68.
     
    Semua sektor, dari 11 sektor utama S&P 500, berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,42 persen dan 1,62 persen. Sektor material mencatat pertumbuhan terlemah, naik sebesar 0,03 persen.
    Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manajer pembelian (PMI) manufakturnya meningkat menjadi 49,3 pada Desember 2024, angka tertinggi sejak Maret, naik dari 48,4 pada November, dengan produksi yang meningkat dan pesanan baru meningkat lebih lanjut.
     
    Saham teknologi mempelopori pemulihan pasar pada perdagangan Jumat, dengan Tesla melonjak 8,22 persen menyusul berita bahwa penjualannya di Tiongkok mencapai rekor tertinggi pada 2024. Laporan positif tersebut membantu membalikkan penurunan enam persen pada perdagangan Kamis, yang dipicu oleh penurunan tahunan pertama Tesla dalam penjualan global.
     
    Nvidia juga memberikan kontribusi signifikan terhadap reli sektor teknologi, naik lebih dari empat persen setelah kinerja yang kuat pada hari sebelumnya. Raksasa semikonduktor ini terus diuntungkan oleh antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan dan teknologi komputasi canggih.
     

     

    Imbal hasil obligasi AS-30 tahun naik 1,8 bps

    Sementara itu, saham US Steel turun 6,53 persen pada perdagangan Jumat setelah Presiden Joe Biden memblokir usulan akuisisi senilai USD14,9 miliar oleh Nippon Steel Jepang.
     
    Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun naik 1,8 basis poin (bps) menjadi 4,815 persen, menandai level tertingginya sejak April 2023.
     
    Ini adalah kenaikan harian ketiga berturut-turut untuk imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun dan kenaikan minggu keempat berturut-turut, yang mencerminkan penyesuaian berkelanjutan terhadap indikator ekonomi yang kuat.
     
    Meskipun terdapat beberapa ketidakpastian, pasar terus mencerna data ekonomi utama sambil mempersiapkan musim pendapatan perusahaan yang akan datang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Akhir Pekan, IHSG Merona

    Akhir Pekan, IHSG Merona

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini terpantau berada di zona hijau. IHSG bergerak stabil di zona hijau.
     
    Mengacu data RTI, Jumat, 3 Januari 2025, IHSG naik 1,224 poin atau setara 0,02 persen ke posisi 7.164. IHSG sudah menguat sejak pembukaan perdagangan saham.
     
    Adapun IHSG sempat berada di level terendah yaitu 7.135. Sedangkan untuk level tertinggi adalah 7.197. Total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 19,168 miliar senilai Rp7,713 triliun.
     
    Sore ini, tercatat 254 saham bergerak menguat. Namun sebanyak 336 saham melemah dan 206 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,477 triliun dengan frekuensi sebanyak 995.734 kali.

    Ilustrasi. Foto: dok MI
     

     

    Wall Street melemah

    Saham-saham di Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Pelemahan ini memperpanjang kemerosotan akhir 2024 hingga hari perdagangan pertama 2025.
     
    Meskipun ada keuntungan awal yang membuat Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 300 poin, Dow turun 151,95 poin atau 0,36 persen menjadi 42.392,27. Dow Jones mencatat perubahan intraday 700 poin dari tertinggi ke terendah.
     
    Indeks S&P 500 turun 13,08 poin atau 0,22 persen, menjadi 5.868,55. Indeks Nasdaq Composite turun 30,00 poin, atau 0,16 persen, menjadi 19.280,79.
     
    Melansir Xinhua, Jumat, 3 Januari 2025, tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen diskresioner dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,27 persen dan 1,14 persen. Sementara itu, sektor energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,04 persen dan 0,73 persen.
     
    Saham teknologi membebani pasar secara signifikan. Apple turun 2,62 persen, sementara Tesla turun 6,08 persen setelah melaporkan penurunan tahunan dalam pengiriman untuk 2024.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Ngekor Bursa Asia, IHSG Tebar Banyak Cuan di Awal Tahun

    Ngekor Bursa Asia, IHSG Tebar Banyak Cuan di Awal Tahun

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
     
    IHSG ditutup menguat 83,30 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.163,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,56 poin atau 1,28 persen ke posisi 837,21.
     
    “Indeks saham di kawasan Asia akan terus berada di bawah tekanan, paling tidak hingga akhir kuartal I-2025. Investor melihat kebijakan America First akan mendongkrak pertumbuhan dan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS), menopang nilai tukar dolar AS serta membatasi ruang bagi bank sentral di Asia untuk memangkas suku bunga,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 2 Januari 2025.
    Investor memandang kinerja indeks saham di Asia tidak akan mengalahkan kinerja indeks saham di AS dalam waktu dekat, meskipun valuasi saham di Asia yang sudah sangat murah dibandingkan dengan valuasi saham di AS.
     
    Investor cenderung fokus pada perusahaan-perusahaan dengan aliran kas yang kuat dan neraca yang sehat, karena perusahaan seperti ini lebih mampu menghadapi situasi di mana suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, serta juga menyesuaikan diri dengan kebijakan tarif perdagangan yang baru di AS.
     
    Dari sisi makroekonomi, data Manufacturing PMI Korea Selatan turun ke level 49,0 pada Desember 2024, dari sebelumnya 50,6 pada November 2024, yang menandakan kontraksi ketiga dalam empat bulan terakhir dan merefleksikan masih lemahnya sektor manufaktur Korea Selatan.
     
    Perhitungan akhir (final) data Judo Bank Manufacturing PMI Australia turun ke level 47,8 pada Desember 2024 dari level 49,4 pada November 2024, dan lebih buruk dari perhitungan awal 48,2, yang menandakan pemburukan kondisi di sektor manufaktur selama sebelas bulan beruntun.
     
    Dari dalam negeri, data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia melompat ke level 51,2 pada Desember 2024 dari level 49,6 pada bulan sebelumnya, yang merupakan pertumbuhan pertama di sektor manufaktur sejak Juni 2024.
     

     

    5 sektor saham menguat

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
     
    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin oleh sektor barang baku sebesar 1,68 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor teknologi yang menguat sebesar 1,38 persen dan 1,28 persen.
     
    Sementara itu, enam sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 1,62 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 1,46 persen dan 1,16 persen.
     
    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSDN, INET, KEJU, PTIS, dan SKBM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, SSIA, JGLE, MDRN, dan HOMI.
     
    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.089.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,31 miliar lembar saham senilai Rp9,01 triliun. Sebanyak 338 saham naik 279 saham menurun, dan 330 tidak bergerak nilainya.
     
    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 386,62 poin atau 0,00 persen ke level 39.894,54, indeks Shanghai melemah 89,20 poin atau 2,66 persen ke posisi 3.793,57, indeks Kuala Lumpur melemah 9,46 poin atau 0,58 persen ke posisi 1.632,87, dan indeks Straits Times menguat 5,97 poin atau 0,16 persen ke 3.793,57.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • IHSG Masih Cuan Walau Tipis

    IHSG Masih Cuan Walau Tipis

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini terpantau berada di zona hijau. IHSG hanya mampu naik tipis.
     
    Mengacu data RTI, Jumat, 3 Januari 2025, IHSG naik 12,038 poin atau setara 0,23 persen ke posisi 7.174. IHSG sudah menguat sejak pembukaan perdagangan saham.
     
    Adapun IHSG sempat berada di level terendah yaitu 7.169. Sedangkan untuk level tertinggi adalah 7.197. Total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 2,805 miliar senilai Rp1,023 triliun.
    Pagi ini, tercatat 209 saham bergerak menguat. Namun sebanyak 180 saham melemah dan 197 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12,505 triliun dengan frekuensi sebanyak 127.587 kali.
     
     

     

    Wall Street melemah

    Saham-saham di Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Pelemahan ini memperpanjang kemerosotan akhir 2024 hingga hari perdagangan pertama 2025.
     
    Meskipun ada keuntungan awal yang membuat Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 300 poin, Dow turun 151,95 poin atau 0,36 persen menjadi 42.392,27. Dow Jones mencatat perubahan intraday 700 poin dari tertinggi ke terendah.
     
    Indeks S&P 500 turun 13,08 poin atau 0,22 persen, menjadi 5.868,55. Indeks Nasdaq Composite turun 30,00 poin, atau 0,16 persen, menjadi 19.280,79.
     
    Melansir Xinhua, Jumat, 3 Januari 2025, tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen diskresioner dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,27 persen dan 1,14 persen. Sementara itu, sektor energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,04 persen dan 0,73 persen.
     
    Saham teknologi membebani pasar secara signifikan. Apple turun 2,62 persen, sementara Tesla turun 6,08 persen setelah melaporkan penurunan tahunan dalam pengiriman untuk 2024.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 0,73 Persen

    IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 0,73 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Kamis (2/1/2025), masih kuat di zona hijau.

    IHSG sesi I hari ini menguat 51,44 poin atau 0,73 persen mencapai 7.131,3.

    IHSG sesi I hari ini bergerak dalam rentang 7.088-7.137. Perdagangan IHSG sesi I hari ini mencatatkan 11,1 miliar lembar saham senilai Rp 4,59 triliun dari 678.345 kali transaksi.

    Sebanyak 307 saham yang diperdagangkan pada sesi ini tercatat menguat, sebanyak 275 saham melemah, dan sebanyak 207 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini menguat, saham-saham Asia sebagian besar merosot karena pasar saham utama kawasan ini di Tokyo tutup karena libur Tahun Baru.

    Indeks S&P/ASx 200 Australia naik 0,4 persen pada awal perdagangan menjadi 8.193,90. Indeks Kospi Korea Selatan turun hampir 0,1 persen menjadi 2.397,54. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,3 persen menjadi 19.807,19, sementara Shanghai Composite turun 0,8 persen menjadi 3.325,56.

  • Wall Street Boncos di Hari Terakhir 2024

    Wall Street Boncos di Hari Terakhir 2024

    New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena pasar ekuitas AS gagal mengakhiri 2024 dengan catatan tinggi.
     
    Mengutip Xinhua, Rabu, 1 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,51 poin, atau 0,07 persen, menjadi 42.544,22. Indeks S&P 500 turun 25,31 poin, atau 0,43 persen, menjadi 5.881,63. Indeks Nasdaq Composite turun 175,99 poin, atau 0,90 persen, menjadi 19.310,79.
     
    Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan real estate memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,35 persen dan 0,76 persen.
     
    Sementara itu, sektor teknologi dan barang konsumsi memimpin penurunan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,04 persen dan 0,98 persen.
     
    Saham teknologi berkapitalisasi besar, yang telah menjadi pemimpin pasar selama sebagian besar tahun ini, menghadapi tekanan baru minggu ini.
     
    Tesla memimpin aksi jual, turun 3,25 persen pada Selasa dan menandai kerugian hari keempat berturut-turut. Raksasa kendaraan listrik itu telah merosot 12 persen selama empat hari terakhir karena investor menunggu laporan pengiriman kuartal keempatnya, yang akan dirilis pada Kamis.
     
    Tokoh teknologi terkemuka lainnya juga mundur, dengan Nvidia turun 2,33 persen. Penurunan juga terjadi pada Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms.
     

     

    Yield obligasi AS 10 tahun naik tipis
     
    Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik tipis menjadi 4,573 persen, mencerminkan ekspektasi investor yang terus berlanjut terhadap suku bunga yang lebih tinggi. Kenaikan tipis ini dari 4,55 persen pada Senin menyoroti pengaruh berkelanjutan dari kekhawatiran kebijakan moneter terhadap sentimen pasar.
     
    Meskipun mengalami kerugian baru-baru ini, indeks-indeks utama telah mencapai keuntungan substansial untuk tahun ini, dengan beberapa rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat sepanjang tahun.
     
    Indeks S&P 500 telah membukukan kinerja yang luar biasa pada 2024, naik lebih dari 23 persen dan melanjutkan kenaikannya yang mengesankan sebesar 24,2 persen dari 2023. Lonjakan dua tahun sebesar sekitar 53 persen ini menandai kinerja beruntun terkuat sejak 1997 dan 1998.
     
    Dow Jones Industrial Average juga mencatatkan tahun yang solid, naik hampir 13 persen, sementara Nasdaq Composite muncul sebagai yang berkinerja paling menonjol di antara indeks utama dengan kenaikan 29 persen tahun ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • IHSG akhir tahun ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    IHSG akhir tahun ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir tahun ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 30 Desember 2024 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 43,33 poin atau 0,62 persen ke posisi 7.079,90. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,52 poin atau 0,18 persen ke posisi 826,62.

    “Kawasan Asia, pasar saham mencatatkan kinerja yang solid di tahun 2024, dengan indeks MSCI Asia Pasifik sudah naik sekitar 8 persen di tengah pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral dan juga optimisme seputar Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Industrial Production Korea Selatan yang keluar merosot 0,7 persen month to month (mtm), dibandingkan sebelumnya sebesar 0,1 persen year on year (yoy) pada November 2024.

    Sementara itu, penjualan ritel Korea Selatan naik 0,4 persen (mtm) pada November 2024, atau pulih dari penurunan 0,8 persen (mtm) pada Oktober 2024, menandakan pertumbuhan positif pertama dalam empat bulan terakhir.

    Dari Jepang, perhitungan akhir data Jibun Bank Manufacturing PMI berada di level 49,6 pada Desember 2024, atau sedikit di atas perhitungan awal 49,5 dan naik dari level 48,0 pada November 2024.

    Meskipun tertinggi sejak September 2024, data ini memperpanjang kontraksi di sektor manufaktur Jepang menjadi enam bulan beruntun.

    Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 2,67 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor kesehatan yang menguat sebesar 1,59 persen dan 1,31 persen.

    Sementara itu, dua sektor melemah yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti oleh sektor industru yang turun sebesar 0,06 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WAPO, MMIX, KEJU, SSMS dan TRST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VTNY, JGLE, ANDI, KREN dan XSSI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.001.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,71 miliar lembar saham senilai Rp12,11 triliun. Sebanyak 363 saham naik 261 saham menurun, dan 323 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 386,62 poin atau 0,96 persen ke level 38.894,54, indeks Shanghai menguat 7,19 poin atau 0,21 persen ke posisi 3.407,33, indeks Kuala Lumpur menguat 9,54 poin atau 0,59 persen ke posisi 1.637,68, dan indeks Straits Times menguat 9,08 poin atau 0,24 persen ke 3.780,71.

    Sumber : Antara