Kasus: Zona Hijau

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 0,15 Persen ke Level 7.181

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 0,15 Persen ke Level 7.181

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (21/1/2025).

    IHSG sejak awal perdagangan bergerak di zona hijau. IHSG hari ini ditutup menguat 0,15% atau 11,08 poin ke level 7.181,8.

    IHSG hari ini bergerak dalam rentang 7.176-7.221. Perdagangan IHSG pada hari ini mencatatkan 19,3 miliar lembar saham senilai Rp 12,6 triliun dari 1,3 juta kali transaksi.

    Sebanyak 238 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 345 saham melemah, dan sebanyak 232 saham stagnan.

    Pada saat IHSG hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga sedikit menguat.

    Dari data Bloomberg pada pukul 16.08 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.343 per dolar AS atau menguat 24,5 poin (0,15%).

  • IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pelantikan Trump

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pelantikan Trump

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pelantikan Trump
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 20 Januari 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see menjelang pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    IHSG ditutup menguat 16,08 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.170,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,35 poin atau 1,16 persen ke posisi 833,63.

    “IHSG dan bursa regional Asia menguat, kenaikan bursa Amerika Serikat (AS) juga menopang sentimen positif di saat pasar fokus menanti pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Di sisi lain, pelaku pasar juga ditopang pembicaraan via telepon antara Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menjelang pelantikan Presiden terpilih AS akhir pekan kemarin.

    Dalam pembicaraan itu, Donald Trump mengatakan bahwa bersama Xi Jinping akan melakukan kemungkinan apapun untuk membuat dunia lebih damai dan aman.

    Komunikasi ini tentunya memberikan pandangan positif, sehingga pasar menilai ini akan menurunkan tensi ketegangan antara kedua negara besar itu.

    Sebelumnya, pelaku pasar dicemaskan ketidakpastian mengenai sejumlah kebijakan Donald Trump, seperti tarif perdagangan yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dan menghambat penurunan suku bunga oleh The Fed, telah memberikan dampak negatif pada pasar saham dalam beberapa minggu terakhir.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 1,44 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor energi yang masing- masing sebesar 1,27 dan 0,84 persen.

    Sementara itu, tiga sektor melemah yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,68 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 0,67 persen dan 0,60 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PYFA, INDO, KJEN, DATA dan CMNP. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BTEK, GPSO, PTIS, TAXI dan GULA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.207.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,08 miliar lembar saham senilai Rp10,62 triliun.

    Sebanyak 336 saham naik 296 saham menurun, dan 323 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 451,04 poin atau 1,17 persen ke level 38.902,50, indeks Shanghai menguat 2,56 poin atau 0,08 persen ke posisi 3.244,38, indeks Kuala Lumpur menguat 5,62 poin atau 0,36 persen ke posisi 1.575,34, dan indeks Straits Times melemah 2,81 poin atau 0,07 persen ke 3.807,97.

    Sumber : Antara

  • Summarecon Akuisisi 58% Saham PT Duta Wahana Asri

    Summarecon Akuisisi 58% Saham PT Duta Wahana Asri

    Jakarta, FORTUNE – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui perusahaan anak terkendali, yaitu PT Summarecon Property Development (SMPD), mengAkuisisi PT Duta Wahana Asri (DWA) sekaligus menjadi pengendali barunya. 

    Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1), Summarecon mengambil alih perusahaan tersebut melalui pembelian 2,5 juta Saham seri A dengan nilai transaksi mencapai Rp2,85 miliar. 

    Sekertaris Perusahaan SMRA, Lydia Tijo, menyatakan transaksi ini menggunakan dana yang bersumber dari kas perusahaan. SMDP tidak memiliki hubungan afiliasi dalam melaksanakan transaksi tersebut dengan DWA. 

    “Setelah pelaksanaan transaksi, SMDP akan menjadi pemegang saham pengendali baru dengan persentase kepemilikan sebesar 51 persen,” kata Lydia, dikutip Senin (20/1). 

    Dia mengatakan dalam transaksi ini, DWA telah mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa pada 15 Januari 2025. Pada hari itu pula, dilakukan penandatanganan akta pengambilalihan serta akta pemindahan hak. 

    Emiten properti ini berhasi membukukan laba bersih Rp933,71 miliar hingga akhir kuartal III-2024. Nilai tersebut mengalami peningkatan 42,9 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. 

    Tidak hanya itu, pendapatan perusahaan ini juga berkinerja baik dengan mencatat kenaikkan 45,9 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp7,54 triliun.

    Pendapatan ini berasal dari berbagai segmen di SMRA. Salah satunya segmen pengembangan properti yang berkontribusi Rp5,23 triliun. Nilai ini naik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,18 triliun per kuartal III-2023.

    Kemudian segmen properti investasi berkontribusi Rp1,59 triliun atau naik sekitar 28 persen dari Rp1,24 triliun pada periode sama tahun lalu. Sedangkan, segmen lain-lain menyumbang Rp706,76 miliar, meningkat Rp638,67 miliar dari periode sama tahun lalu. 

    Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (20/1), saham SMRA ditutup pada zona hijau dengan harga Rp464 per saham. 

  • IHSG Hari Ini Menguat 16 Poin Ditopang Sektor Teknologi

    IHSG Hari Ini Menguat 16 Poin Ditopang Sektor Teknologi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Senin (20/1/2025) ditutup menguat 16 poin atau 0,2% hingga mencapai level 7.170.

    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona hijau dengan rentang 7.165-7.201. Sebanyak 320 saham menguat, 227 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

    Volume perdagangan bursa mencapai 19,5 miliar lembar saham dengan transaksi Rp 10,4 triliun dan frekuensi 1,220 juta kali.

    Saat IHSG hari ini menguat, mayoritas saham sektoral berada di zona hijau. Sektor teknologi catat kenaikan tertinggi karena bertambah 1,20%, diikuti sektor bahan baku naik 0,18%, dan sektor energi naik 0,91%.

    Tiga saham sektoral catat penurunan, yakni konsumsi nonprimer melemah 0,88%, industri turun 0,74%, dan kesehatan melemah 0,43%.

    Saat IHSG hari ini hijau, saham unggulan dalam kelompok LQ45 naik 0,16% . Sementara saham Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,50% dan Investor33 melemah 0,05%.

  • Ponorogo Sebar 3.500 Dosis Vaksin PMK untuk Zona Hijau

    Ponorogo Sebar 3.500 Dosis Vaksin PMK untuk Zona Hijau

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 3.500 dosis vaksin untuk menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tiba di Kabupaten Ponorogo. Ribuan dosis vaksin itu, bakal diberikan kepada ternak yang berada di zona hijau di Bumi Reog. Artinya, vaksin PMK tersebut, diberikan kepada ternak yang masih sehat dan belum terinfeksi.

    “Vaksin PMK ini merupakan jatah dari Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Supriyanto, Senin (20/1/2025).

    Supriyanto kini proses vaksinasi difokuskan di beberapa kecamatan seperti Sooko, Ngebel, Balong, Sukorejo, Pulung, dan Slahung. Pemfokusan vaksin di zona hijau itu, kata Supriyanto kalau ternak yang sudah terinfeksi atau sakit PMK, tidak bisa divaksin. Vaksinasi PMK di zona hijau ini, merupakan bentuk upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk mengurangi persebaran kasus PMK di wilayah Ponorogo.

    Selain vaksinasi, Dipertahankan Ponorogo juga menginstruksikan petugas di pusat kesehatan hewan (puskeswan) untuk terus memantau dan melakukan tindakan pencegahan di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kasus PMK di Ponorogo sehingga wabah tidak meluas. Dengan alokasi vaksin ini, Pemkab Ponorogo optimistis mampu menjaga kesehatan ternak di wilayahnya serta mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah PMK.

    Supriyanto menambahkan, bahwa sebelum mendapatkan vaksin dari Pemerintah Pusat yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkab Ponorogo telah mengambil langkah proaktif dengan menyediakan vaksin melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi dan kambing milik peternak sejak akhir Desember tahun lalu.

    “Sebelum vaksin dari Pemerintah Pusat ini, kami sudah melakukan pengadaan vaksin PMK sebanyak 500 dosis. Ini respon cepat dalam upaya kami mencegah penyebaran,” tutupnya. [end/beq]

  • 4 Rekomendasi Saham Jelang Pelantikan Donald Trump, Beli?

    4 Rekomendasi Saham Jelang Pelantikan Donald Trump, Beli?

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% ke level 7.154,65 pada akhir perdagangan Jumat (17/1) dan berada di zona hijau. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus menegaskan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 7.100 dan resist 7.200 pada pekan ini.

    “Di bulan Januari sendiri IHSG diperkirakan ditutup di zona hijau dan secara statistik dalam 25 tahun terakhir, 56% IHSG ditutup hijau di Januari,” ujar Angga dalam keterangannya, Senin (20/1).

    Pergerakan market yang menguat pada pekan lalu, menurut Angga, didorong oleh dua sektor top gainers, yaitu IDX PROPERTY yang menunjukkan kenaikan signifikan. Saham-saham properti besar seperti SMRA, PWON, CTRA, dan BSDE meroket, didorong oleh sentimen penurunan suku bunga atau BI Rate yang berada di luar ekspektasi pasar, yakni 5,75%.

    Selain itu, IDX ENERGY juga mencatatkan kenaikan, terutama berkat lonjakan saham DSSA.

    Di sisi lain, dua sektor top losers pada pekan lalu adalah IDX HEALTH yang dipengaruhi oleh penurunan saham rumah sakit. Lalu, IDX INDUST yang terdampak penurunan saham ASII serta saham pendukung lainnya.

    Sentimen saham pekan ini

    Mengenai potensi pergerakan pasar pada 20–24 Januari 2025, Angga mengungkapkan dua sentimen penting yang harus diperhatikan oleh para trader, yaitu pelantikan resmi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dan pergerakan nilai tukar rupiah.

    Pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2025 diperkirakan akan menjadi katalis utama bagi pasar minggu ini, dengan kebijakan tarif Trump menjadi sorotan utama di 2025.

    “Sektor energi dapat diuntungkan dengan terpilihnya Trump karena ia sangat pro energi fosil,” tegas Angga.

    Terkait sentimen rupiah, Angga menjelaskan bahwa rupiah berpotensi melemah lagi ke level tertinggi. Seiring dengan kebijakan penurunan suku bunga untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

    Namun, penurunan BI Rate justru menjadi sentimen positif domestik dan mengundang asing yang mulai masuk di tiga hari terakhir perdagangan bursa pada saham-saham berkapitalisasi besar. Sebab itu, ada beberapa Rekomendasi Saham menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Rekomendasi saham jelang pelantikan Trump

    Dengan mempertimbangkan sentimen-sentimen positif tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan maksimal.

    1. Buy GOTO

    (Current Price: 84, Entry: 84, Target Price: 95 (+11,8%), Stop Loss: Risk to Reward Ratio = 1 : 2,0).

    GOTO telah breakout di level resistance 82–84 dan bertahan dengan lonjakan volume, menandakan kelanjutan tren positif. Saham teknologi juga bergerak naik seiring dengan penurunan yield obligasi 10 tahun Indonesia, setelah keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk mendongkrak ekonomi.

    2. Buy on Pullback INDY

    (Current Price: 1.680, Entry: 1.640 – 1.655, Target Price: 1.785 (+8,8%), Stop Loss: Risk to Reward Ratio = 1 : 3,2).

    Sektor batu bara sedang menanti dua sentimen penting, yaitu penerapan mitra instansi pengelola (MIP) dan penurunan tarif royalti batu bara. INDY akan diuntungkan jika kedua kebijakan ini diterapkan.

    3. Buy BMRI

    (Current Price: 5.875, Entry: 5.875, Target Price: 6.300 (+7,2%), Stop Loss: Risk to Reward Ratio = 1 : 1,9).

    Investor asing mulai kembali membeli saham-saham kapitalisasi besar, dengan BMRI menjadi salah satu target utama mereka.

    4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD)

    Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) XIHD ini terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, ASII, dan TLKM. Saham-saham ini berpotensi memberikan dividen dengan yield antara 5–7%.

    “Ketika kondisi tidak menentu maka dividen menjadi satu-satunya hal yang dapat diharapkan,” tutup Angga.

    Disclaimer: Saham merupakan instrumen investasi yang mengandung potensi risiko kerugian. Fortune Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang terjadi. Sebelum membeli atau menjual saham, lakukan penelitian yang lebih mendalam, dan setiap keputusan sepenuhnya berada di tangan investor.

  • Bergerak di Zona Hijau, IHSG Sesi I Hari Ini Ditutup Menguat

    Bergerak di Zona Hijau, IHSG Sesi I Hari Ini Ditutup Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada bursa perdagangan sesi I hari ini, Senin (20/1/2025) ditutup menguat 20,6 poin atau 0,20% mencapai level 7.175.

    IHSG bergerak positif pada perdagangan sesi I dengan rentang 7.176-7.201. Sebanyak 281 saham menguat, 283 saham melemah, dan 235 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG sesi I mencapai 12,2 miliar lembar saham dengan transaksi Rp 5,9 triliun dan frekuensi mencapai 739.329 kali.

    Mayoritas saham sektoral naik saat IHSG sesi I hari ini menguat. Sektor teknologi catat kenaikan tertinggi mencapai 1,65%, diikuti sektor bahan baku bertambah 1,05%, energi menguat 0,65%, dan konsumsi primer bertambah 0,42%.

    Sementara, tiga saham sektoral catat pelemahan, yakni kesehatan turun 1,15%, industri melemah 0,31%, dan konsumsi nonprimer turun 0,30%.

    Saat IHSG sesi I hari ini menguat, saham unggulan LQ45 bertambah 0,51%, Jakarta Islamic Index (JII) mengaut 0,09%, dan Investor33 melemah 0,30%.

  • Bitcoin Naik Ke Zona Hijau, Simak Sentimen Pendukungnya

    Bitcoin Naik Ke Zona Hijau, Simak Sentimen Pendukungnya

    Jakarta, FORTUNE – Harga Bitcoin terus menunjukkan tren penguatan menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). 

    Mengacu pada CoinMarketCap, Jumat (17/1), pukul 17:18 WIB, bitcoin diperdagangkan pada level US$102.022 per koin. Nilai ini menguat 2,87 persen hanya dalam 24 jam terakhir.

    Di samping itu, penguatan ini pun didukung oleh meredanya data inflasi CPI AS untuk Desember 2024 yang dirilis Kamis (15/1) malam waktu Indonesia.

    Analis Platform Kripto Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan data inflasi tersebut mengalami penurunan laju sebesar 0,1 persen dari bulan-bulan sebelumnya. Hal ini kemudian memberikan harapan terhadap potensi dapat tercapainya target inflasi Fed pada level 2 persen.

    Sebagai konteks, kondisi laju inflasi tinggi, terutama pada sektor energi, akan menjadi faktor pendukung proyeksi Fed untuk memangkas suku bunga lebih sedikit pada tahun ini. 

    Nah, penurunan laju inflasi diyakini akan membuka peluang bagi Fed untuk kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC akhir bulan ini. 

    “Menghijaunya harga bitcoin mengindikasikan meningkatnya keyakinan para investor terhadap potensi situasi suku bunga yang akan lebih rendah dari level saat ini dalam beberapa waktu ke depan,” katanya, Jumat (17/1).

    Di samping karena data inflasi AS, reli penguatan bitcoin juga didukung oleh sentimen pelantikan Trump pada 20 Januari 2025. Trump sendiri telah menjanjikan pemotongan pajak yang berpotensi memacu pertumbuhan. 

    “Namun, kebijakan proteksionis dan pembatasan imigrasi berpotensi menaikkan biaya produksi serta mengganggu supply chain, yang mana berpotensi menambah tekanan inflasi. Penurunan suku bunga di bulan ini, apabila terjadi, dapat memperparah kondisi tersebut dan membuat kondisi serta arah kebijakan ekonomi ke depan menjadi semakin sulit diprediksi. 

    “Momentum pelantikan Trump dan gebrakan-gebrakannya, terkhusus bagi industri dan pasar kripto, dapat turut memperkuat momentum yang ada,” ujarnya.

    Ia pun melihat reaksi pasar dari perkembangan yang ada. Menurutnya, reli berpotensi akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga Fed pada akhir bulan ini. 

    Fahmi mengingatkan skenario ini belumlah pasti. Oleh sebab itu, investor perlu mencermati lebih lanjut perkembangan kondisi pasar serta kebijakan Fed.

    Perihal strategi bagi investor, Fahmi merekomendasikan agar mereka memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan performa portofolionya. Caranya, mengambil lebih banyak posisi trading dengan memanfaatkan volatilitas yang ada pada aset-aset strategis sembari memantau potensi reli selanjutnya.

  • Kasus Meningkat, Pemda DIY Percepat Vaksinasi PMK Sapi Perah dan Sapi Potong

    Kasus Meningkat, Pemda DIY Percepat Vaksinasi PMK Sapi Perah dan Sapi Potong

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah menerima 11.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Kementerian Pertanian. Vaksinasi langsung digencarkan dengan prioritas sapi perah dan sapi potong di lima wilayah DIY untuk menekan penyebaran penyakit.

    Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti menyatakan, 11.000 dosis vaksin ini merupakan tahap awal dari pengajuan 113.450 dosis vaksin PMK yang diajukan ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian.

    “Kasus PMK di DIY meningkat, tetapi belum tersedia anggaran memadai pada awal Januari 2025. Karena itu, kami meminta tambahan 113.450 dosis. Tahap pertama telah didistribusikan ke kabupaten/kota di DIY, fokus pada sapi perah dan sapi potong,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).

    Rencana dropping selanjutnya meliputi 34.035 dosis pada Februari 2025, 11.345 dosis masing-masing pada Maret, Juli, dan September 2025, serta 34.035 dosis pada Agustus 2025. Vaksinasi sapi menjadi prioritas, sedangkan vaksinasi kambing dan domba akan melibatkan bantuan dari Bank Indonesia, Bank BPD DIY, dan Baznas.

    Koordinasi dengan Berbagai Pihak
    Syam menjelaskan pentingnya sinergi dengan dokter hewan dan pemangku kepentingan lain untuk mempercepat vaksinasi. 

    “Kami butuh bantuan untuk vaksinasi karena populasi ternak cukup besar. Juga diperlukan obat-obatan dan vitamin untuk meningkatkan stamina ternak. Kami berkoordinasi dengan peternak untuk mempercepat vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak agar kasus tidak menyebar,” tambahnya.

    Meski belum menutup lalu lintas ternak, vaksinasi difokuskan pada daerah sehat (zona hijau). “Kami serahkan prioritas vaksinasi kepada kabupaten/kota, mengingat belum bisa menjangkau seluruh populasi ternak di DIY. Kami juga berharap dukungan CSR untuk memperluas cakupan vaksinasi,” tandasnya soal vaksinasi PMK di wilayahnya.

    Status Tertular dan Langkah Penanganan
    Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 708 Tahun 2024, DIY berstatus tertular PMK, bukan wabah. Oleh karena itu, karantina wilayah belum diterapkan. Namun, langkah-langkah seperti peningkatan biosekuriti, pemberian vitamin, isolasi ternak terpapar, hingga penutupan sementara pasar hewan tetap dilakukan.

    “Peternak tidak perlu panik karena PMK bisa diobati. Kami mendorong peternak untuk mulai membeli vaksin secara mandiri, dengan biaya sekitar Rp 30.000 per dosis yang diberikan dua kali setahun,” ungkap Syam terkait vaksinasi PMK.

    Hingga 15 Januari 2025, tercatat 2.329 kasus PMK di DIY. Sebanyak 20 ternak sembuh, 166 mati, dan 53 dipotong paksa. Kasus aktif tersisa 2.090, mayoritas sapi. Sejak Desember 2024, sebanyak 1.314 ternak telah divaksin, mencakup 16% dari total populasi sapi potong (285.060 ekor) dan sapi perah (2.992 ekor).

    Dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, Pemprov DIY terus mendorong percepatan vaksinasi demi melindungi ternak dan menekan penyebaran PMK.

  • Top 5 News BisnisIndonesia.id: Dampak Pajak Global ke Investasi Hingga Pamor Paylater Dibanding Kartu Kredit

    Top 5 News BisnisIndonesia.id: Dampak Pajak Global ke Investasi Hingga Pamor Paylater Dibanding Kartu Kredit

    BisnisIndonesia.id, JAKARTA – Pemberlakuan pajak minimum global sebesar 15% bagi perusahaan multinasional dilakukan demi keadilan hak pajak, tetapi dikhawatirkan akan meredupkan daya tarik investasi Tanah Air.
    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerapkan kebijakan Pajak Minimum Global dan berlaku efektif per 1 Januari 2025.

    Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 136/ 2024 tentang Pengenaan Pajak Minimum Global Berdasarkan Kesepakatan Internasional yang diteken pada 31 Desember 2024.

    Selain soal pajak minimum global, terdaapat informasi komprehensif lainnya yang menjadi berita pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Jumat (17/1/2025). Di antaranya adalah:

    1. Pajak Minimum Global Tak Boleh Redupkan

    Implementasi pajak minimum global berarti pemerintah tidak bisa lagi menggunakan skema insentif pajak tertentu untuk menarik investasi.

    Selain itu, secara administrasi, pajak minimum global bukanlah hal yang mudah sehingga makanya hanya dikenakan pada PMN dengan omzet dan syarat tertentu.

    Pelaku usaha juga mengatakan investor asing bakal dihadapkan dengan tambahan beban seiring dengan rentetan masalah seperti birokrasi.

    2. Kripto Menguat Terkerek Penurunan Inflasi AS & Potensi Reli Menanti Pelantikan Trump

    Pasar kripto mulai bergerak ke zona hijau seiring dengan meredanya data inflasi CPI Amerika Serikat. Potensi reli juga dinanti jelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump, yang sudah menjanjikan pemotongan pajak untuk memacu pertumbuhan.

    Adapun, laju kenaikan inflasi yang turun memberikan harapan terhadap potensi tercapainya target inflasi The Fed 2%. Aset kripto berkapitalisasi jumbo, Bitcoin terapresiasi ke level US$99 ribu, hingga kemudian menembus level US$100 ribu.

    Situasi tersebut juga diikuti oleh aset kripto lainnya, seperti Ethereum, XRP, SOL, XLM, dan mayoritas aset kripto di pasar. Sementara di pasar saham AS, Nasdaq Composite memimpin dengan kenaikan 2,17% diikuti S&P 500 1,62% dan Dow Jones Industrial Average dengan 1,5%.

    3. Aral Menantang Setrum Kendaraan Listrik

    Upaya pemerintah memperkuat ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air kian menantang, mengingat investasi untuk pembangunan infrastruktur pendukung berupa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) mulai seret.

    Banyak investor disebut-sebut mulai membatalkan rencana investasinya untuk membangun infrastruktur pengisian daya kendaraan terelektrifikasi tersebut, lantaran penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia belum begitu bergairah.

    Kendati demikian, pemerintah tetap optimistis investasi untuk pembangunan SPKLU tersebut akan kembali berdatangan. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi bahkan meyakini penjualan kendaraan listrik di Indonesia bakal makin meningkat seiring dengan banyaknya pilihan dan harga yang kompetitif.

    4. Alasan Daya Tarik Kartu Kredit Redup, Tapi Paylater Milik Bank Diminati

    Bank umum makin aktif dan agresif menggarap produk paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di samping telah memiliki produk kartu kredit. Kondisi ini membuat proyeksi bisnis semakin meningkat dari tahun ke tahun.

    Pefindo Biro Kredit (IdScore) memproyeksikan bisnis paylater terus meningkat pada tahun ini. Bahkan potensinya bisa mengalami pertumbuhan hingga 30% hingga akhir 2025. Direktur Utama IdScore, Tan Glant Saputrahadi, mengatakan proyeksi itu sejalan dengan pertumbuhan kinerja tahun lalu dan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan mencapai dua digit.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh hingga November 2024, pertumbuhan fasilitas BNPL tercatat sebesar 24,53% secara tahunan (year-on-year/YoY), dengan total nilai portofolio kredit mencapai Rp35,14 triliun.

    5. Nasib Fajar Surya Wisesa (FASW) Ditinggal Komisaris hingga Direksinya

    Emiten produsen kardus dan kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) atau Fajar Paper harus menerima kenyataan pahit dengan pengunduran diri salah seorang direksinya, mengakumulasi total lima komisaris dan direksi yang meninggalkan perusahaan.

    Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/1/2025), Sekretaris Perusahaan Fajar Surya Wisesa Marco Hardy mengatakan bahwa perusahaan telah menerima surat pengunduran diri dari Thalengsak Ratchburi sebagai direktur. Sebelumnya, Ponthep Tuntavadcharom tercatat mengundurkan diri sebagai direktur.

    Dengan demikian, di deretan direksi, tersisa Presiden Direktur Yustinus Yusuf Kusumah, Direktur Ekachai Anujorn dan Direktur Arif Razif, mengacu pada laporan keuangan perusahaan periode 9 bulan pertama 2024.