Kasus: Zona Hijau

  • IHSG Pagi Ini Dibuka di Zona Merah, Turun 0,64%

    IHSG Pagi Ini Dibuka di Zona Merah, Turun 0,64%

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini melemah setelah hari sebelumnya sempat berada di zona hijau. Pergerakan IHSG berada di level 6.400.

    Dikutip dari data RTI, Selasa (4/3/2025) pada pukul 09.05, posisi IHSG di level 6.478,20 turun 41,45 poin atau 0,64%. Sementara pada pembukaan, IHSG sempat menguat di posisi 6.519,65.

    Level tertinggi IHSG pagi ini 6.528,96. Sementara level terendah 6.468,49. Volume transaksi tercatat 978 juta dengan nilai transaksi Rp 988 miliar. Frekuensi transaksi tercatat 70.497 kali.

    Pagi ini, sebanyak 154 saham yang menguat dan 217 saham yang melemah, serta 169 saham stagnan.

    Dalam sepekan terakhir IHSG tercatat mengalami pelemahan 1,63%, lalu dalam satu bulan terakhir pergerakannya turun 8,39%. Sedangkan tiga bulanan terakhir nilainya melemah 9,25%.

    Selanjutnya pergerakan IHSG dalam 6 bulan terakhir tercatat melemah 14,22%. Kemudian secara year-to-date (YTD) melemah 8,47%, dan dalam setahun melemah 9,72%.

    (ada/rrd)

  • Tinjau Gudang Bulog dan Pasar, Gubernur Sulsel: Stok Beras Aman

    Tinjau Gudang Bulog dan Pasar, Gubernur Sulsel: Stok Beras Aman

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memastikan ketersediaan beras Bulog aman, usai mengecek langsung stok beras yang tersedia di gudang Bulog, Makassar, Sabtu.

    Saat ini, stok beras di Sulawesi Selatan mencapai 184 ribu ton, dengan target peningkatan hingga 509 ribu ton.

    “Kita optimistis berada dalam zona hijau. Stok beras aman, yang perlu kita perhatikan hanya beberapa komoditas tertentu seperti Cabai. Namun, kita akan terus memantau perkembangan harga setiap hari,” ujarnya.

    Pada kesempatan ini, Andi Sudirman bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) juga melakukan kunjungan ke pasar tradisional guna mengecek langsung harga sejumlah komoditi pada momentum Ramadhan ini.

    Kunjungan Appi dan Andi Sudirman diawali di Pasar Terong, untuk mengecek harga kebutuhan pokok di pasar tersebut.

    Appi menyapa masyarakat yang antusias menyambutnya dengan yel-yel “Wattunami!” sebagai bentuk dukungan terhadap Appi yang baru dilantik sebagai Wali Kota Makassar.

    Ia menyampaikan dari hasil tinjauan, ditemukan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama Cabai Rawit Merah.

    “Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu per kilogram dalam dua minggu terakhir,” ujar Wali Kota Makasar Munafri Arifuddin.

    Ia menyampaikan pemerintah akan mengkaji penyebab kenaikan harga pangan tersebut.

    “Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur, kita akan mencari cara untuk mengintervensi kondisi ini. Apakah ada anomali pada distribusi atau memang suplai yang berkurang, akan kami kaji,” ujarnya. (*)

  • IHSG Pagi Ini Terjun ke Zona Merah: Apa yang Terjadi?

    IHSG Pagi Ini Terjun ke Zona Merah: Apa yang Terjadi?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini dengan performa kurang menggembirakan. 
     
    Mengutip data RTI, Kamis, 27 Februari 2025, setelah dibuka di level 6.606,17, IHSG terpantau melemah 0,5 persen atau turun 33,06 poin ke posisi 6.573,11 pada pukul 09.22 WIB. Padahal, sempat menyentuh zona hijau di level 6.626,26. 
     
    Volume transaksi pagi ini mencapai 1,81 miliar saham dengan nilai Rp1,46 triliun. Sebanyak 230 saham menguat, 221 saham melemah, dan 165 saham stagnan.
     

    Cara membaca pergerakan IHSG untuk pemula
    Bagi kamu yang baru terjun ke dunia investasi, memahami pergerakan IHSG adalah langkah penting. Berikut panduan dasarnya:

    Apa Itu IHSG? 

    IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan mencerminkan kinerja rata-rata harga saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks ini menjadi barometer kesehatan pasar saham Indonesia.

    Cara membaca IHSG

    Angka IHSG: Menunjukkan level rata-rata harga saham. Jika IHSG naik, berarti rata-rata harga saham meningkat, begitu pula sebaliknya.

    Persentase perubahan: Menunjukkan seberapa besar kenaikan atau penurunan IHSG dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi gerak IHSG
    – Sentimen pasar
    Berita ekonomi, politik, dan global dapat mempengaruhi kepercayaan investor.
    – Kinerja perusahaan
    Laporan keuangan dan perkembangan bisnis emiten.
    – Kondisi ekonomi makro
    Inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
     
    Memahami faktor-faktor ini dapat membantumu membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi

    IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat ditopang sektor teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 17:58 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat ditopang oleh saham-saham sektor teknologi.

    IHSG ditutup menguat 19,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.606,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,25 poin atau 0,03 persen ke posisi 747,45.

    “Bursa saham regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), pasar cemas akan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca rilis indeks kepercayaan konsumen yang mengalami penurunan dari 105,3 menjadi 98,3,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Penurunan indeks kepercayaan konsumen AS menunjukkan adanya penurunan daya beli konsumen, yang tidak terlepas sikap konsumen dalam konsumsinya di tengah masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global dampak kebijakan tarif dagang, inflasi dan suku bunga, sehingga mendorong konsumen cenderung menahan diri untuk membelanjakannya sehingga berdampak terhadap kondisi ekonomi yang tidak solid.

    Sementara itu, pelaku pasar tampak menyambut baik apa yang dilakukan oleh kongres rakyat China, sehingga memberikan sentimen membaik untuk pelaku pasar mencari katalis baru.

    Pasar menyerap pembaruan dari pertemuan Kongres Rakyat Nasional yang baru-baru ini berakhir, yang mana para pembuat kebijakan menekankan upaya untuk memperkuat ekonomi swasta, meningkatkan kepercayaan bisnis, serta menstabilkan kondisi pasar.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon rilis terbaru dari Morgan Stanley Capital International yang menurunkan peringkat saham Indonesia dari posisi equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

    Posisi itu memberikan indikasi bahwa bahwa saham-saham di Indonesia mungkin akan berkinerja lebih buruk dibandingkan dengan saham-saham di negara lain yang terdapat dalam indeks MSCI.

    Dalam rilisnya, MSCI mengungkapkan bahwa penurunan ini dikarenakan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah dan meningkatnya tekanan terhadap profitabilitas.

    Sehingga, penurunan ini menjadi suatu tantangan bagi pasar saham Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah, karena dapat memicu aliran keluar dana asing yang semakin deras.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 8,25 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,34 persen dan 0,25 persen.

    Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus sebesar 2,37 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 1,19 persen dan 0,71 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VAST, WAPO, INAI, PART dan LION. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni XSSI, BSML, BTEX, FMII, dan ANDI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.056.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,67 miliar lembar saham senilai Rp10,84 triliun. Sebanyak 253 saham naik 383 saham menurun, dan 319 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 95,42 poin atau 0,25 persen ke 38.142,37, indeks Shanghai menguat 34,17 poin atau 1,02 persen ke 3.380,21, indeks Kuala Lumpur melemah 20,68 persen atau 1,32 poin ke posisi 1,588,71, dan indeks Straits Times melemah 7,82 poin atau 0,20 persen ke 3.908,05.

    Sumber : Antara

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat ke 6.606

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat ke 6.606

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau. Meski ditutup menguat, IHSG sempat tergelincir ke zona merah di perdagangan hari ini.

    Mengutip data RTI, Rabu (26/2/2025), IHSG hari ini ditutup menguat 19 poin (0,29%) ke level 6.606. Sebanyak 238 saham menguat, 359 turun, dan 193 stagnan.

    Mengutip data RTI Business hari ini pukul 16.02 WIB, IHSG menguat 19.09 atau 0,29% ke level 6.606. IHSG hari ini dibuka pada rentang 6.587, mencapai titik tertinggi di level 6.682 dan terendah di 6.547.

    IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 18,42 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 10,43 triliun. Frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 1.059.681 kali.

    Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka pada posisi 6.587,08 dan sempat naik 83,03 poin atau 1,26% ke posisi 6.670,12. Pada perdagangan pagi tadi, IHSG berada di level tertingginya pada 6.674,26 dan terendah 6.627,00.

    (ara/ara)

  • IHSG Menguat di Zona Hijau, Bergerak Berlawanan dengan Wall Street

    IHSG Menguat di Zona Hijau, Bergerak Berlawanan dengan Wall Street

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pergerakan positif mengawali perdagangan hari ini. 
     
    Mengacu pada data RTI, Rabu, 26 Februari 2025, IHSG dibuka di level 6.587,08 dan terus menguat. Hingga pukul 09.10 WIB, indeks naik 1,01 persen atau bertambah 66,33 poin ke posisi 6.653,42.
     
    Aktivitas perdagangan di sesi pagi menunjukkan pergerakan cukup aktif dengan total 2,26 miliar saham berpindah tangan. Nilai transaksi mencapai Rp1,15 triliun. 

    Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan harga pada 249 saham emiten, sementara 134 saham mengalami pelemahan dan 188 saham stagnan.
     

    Analisis teknikal IHSG
    Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, meski mengalami koreksi cukup dalam kemarin, IHSG hari ini memiliki peluang untuk mengalami technical rebound. 
     
    Level support IHSG saat ini berada di kisaran 6.525-6.550, sementara resistance berada di rentang 6.600-6.700.
    Wall Street melemah, IHSG justru menguat
    Berbeda dengan pergerakan IHSG, indeks-indeks utama Wall Street justru mengalami tekanan pada perdagangan Selasa, 25 Februari 2025. 
     

    Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan pembatasan ekspor chip AS ke Tiongkok, yang berdampak negatif pada sektor teknologi. S&P 500 turun 0,47 persen, Nasdaq Composite anjlok 1,35 persen, dipimpin oleh penurunan saham Nvidia sebesar 2,8 persen. Sementara Dow Jones justru menguat 0,37 persen
     
    Selain itu, survei kepercayaan konsumen dari Conference Board menunjukkan hasil yang jauh di bawah ekspektasi, memicu kekhawatiran pasar terhadap daya beli masyarakat. 
     
    Perusahaan ritel besar seperti Walmart juga memberikan panduan keuangan yang pesimistis, semakin menekan sentimen investor.
     
    Saham perbankan utama seperti Goldman Sachs, Wells Fargo, dan JPMorgan Chase masing-masing turun lebih dari 1 persen. Saham-saham teknologi juga tertekan, dengan Nvidia dan Palantir anjlok 4 persen, Meta Platforms turun 1,4 persen, dan Tesla melemah lebih dari 9 persen, menyebabkan kapitalisasi pasarnya kembali di bawah ambang USD1 triliun. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Hari Ini Terjun Bebas hingga Berkurang 2,42 Persen

    IHSG Hari Ini Terjun Bebas hingga Berkurang 2,42 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Selasa (25/2/2025) terjun bebas hingga berkurang lebih dari 2 persen.

    IHSG awalnya dibuka di zona hijau di level 6.749, dan bergerak di rentan 6.576-6.772. Namun, IHSG hari ini ditutup berkurang 162 poin atau 2,42 persen menjadi 6.587.

    Volume perdagangan hari ini mencapai 21,2 miliar lembar saham dengan frekuensi 1,250 juta kali dan transaksi mencapai 11,654 triliun.

    Sebanyak 119 saham menguat, 490 saham melemah, dan 173 saham bergerak datar.

    Saham sektoral kompak melemah perdagangan IHSG hari ini, dengan sektor bahan baku turun tertinggi mencapai 3,45 persen, diikuti sektor konsumsi primer melemah 3,26 persen, sektor energi turun 2,62 persen, industri melemah 2,51 persen, dan konsumsi nonprimer ambles 2,18 persen.

    Pelemahan IHSG hari ini diikuti oleh indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,89 persen, Jakarta Islamic Index (JII) anjlok 3,80 persen, dan Investor33 berkurang 2,80 persen.

    Saat IHSG hari ini turun, tiga saham catat kenaikan di posisi top gainers, yakni PT Indai Alumunium Industry Tbk (INAI) naik 34 persen, PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) menguat 23 persen, dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) menguat 20 persen.

  • IHSG Berbalik Arah! Begini Strategi Cuan Jelang Ramadan

    IHSG Berbalik Arah! Begini Strategi Cuan Jelang Ramadan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa pagi, 25 Februari 2025, sempat menguat sebelum akhirnya melemah. Pasar saham berfluktuasi seiring sentimen ekonomi yang masih menjadi perhatian investor.
     
    Berdasarkan data RTI, IHSG dibuka di level 6.749,6, sempat naik ke zona hijau di level 6.772,65, lalu turun 0,13 persen atau 8,64 poin menjadi 6.740,95 pada pukul 09.03 WIB.
     
    Total volume saham yang sudah diperdagangkan mencapai 747,74 juta lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp799,53 miliar. Sejauh ini, 192 saham mengalami kenaikan, 138 saham melemah, dan 196 saham stagnan.
     

    Dua sentimen penting jelang Ramadan
    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, menilai bahwa ada dua faktor utama yang perlu diperhatikan investor dalam pekan terakhir Februari 2025, menjelang Ramadan. Dua faktor tersebut adalah foreign inflow dan consumer confidence.

    Foreign Inflow

    Investor asing masih mencatatkan aksi jual meskipun Bank Indonesia (BI) telah mempertahankan suku bunga. Namun, jika melihat tren selama 10 tahun terakhir, IHSG cenderung menguat di bulan Februari. Artinya, ada peluang bagi investor untuk mencermati pergerakan asing dan mencari momentum yang tepat.

    Consumer Confidence

    Data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang akan dirilis dalam waktu dekat juga menjadi faktor penting. Pada Januari 2025, kepercayaan konsumen turun tipis menjadi 127,2 dari 127,7 pada Desember 2024. Meski begitu, momentum Ramadan biasanya mendorong konsumsi masyarakat, terutama di sektor makanan dan minuman.

    “Efektivitas momentum ini dalam mendongkrak kinerja sektor akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat,” ujar David.
     

    Strategi investasi jelang Ramadan
    Buat kamu yang ingin tetap cuan di pasar saham menjelang Ramadan, ini beberapa strategi yang bisa diterapkan:

    Pantau pergerakan investor asing – Jika capital inflow kembali masuk, saham-saham big caps bisa jadi pilihan menarik.
    Fokus pada saham sektor konsumsi – Makanan, minuman, dan ritel biasanya naik saat Ramadan karena peningkatan konsumsi masyarakat.
    Perhatikan sentimen makroekonomi – Kondisi ekonomi global dan kebijakan suku bunga bisa mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa minggu ke depan.

    Dengan memahami pergerakan pasar dan menerapkan strategi yang tepat, investor bisa tetap mendapatkan keuntungan di tengah fluktuasi IHSG. Yuk, siapkan strategi terbaikmu sebelum Ramadan tiba!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kinerja Cemerlang! Saham BRIS Tumbuh 10,99% Sejak Awal Tahun

    Kinerja Cemerlang! Saham BRIS Tumbuh 10,99% Sejak Awal Tahun

    Jakarta

    Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan kinerja solid sepanjang pekan ini (17-21 Februari 2025). Meski menghadapi ketidakpastian pasar akibat sentimen global, BRIS tetap mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham berkat fundamental yang kuat.

    Pada periode tersebut, saham BRIS mengalami kenaikan signifikan. Harga sahamnya naik 4,78% menjadi Rp3.070 pada penutupan perdagangan 18 Februari 2025, dibandingkan dengan awal bulan.

    Sementara itu, pada penutupan perdagangan Jumat (21/2), BRIS mencatatkan kenaikan 3,41% secara year to date (YTD) ke level Rp3.030. Hal ini menunjukkan daya tarik saham BRIS yang terus meningkat di kalangan investor.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menutup perdagangan pada Jumat (21/2) di zona hijau setelah dua hari berturut-turut melemah. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG bertambah 14,95 poin atau 0,22% ke level 6.803,00 pada penutupan perdagangan.

    Meski pasar saham secara keseluruhan masih bergejolak, BRIS mampu mempertahankan tren pertumbuhannya sejak awal tahun. Sejak Januari 2025, saham BRIS tumbuh 10,99% meskipun IHSG dan banyak saham sektor finansial berada dalam tren bearish.

    Kinerja positif ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk izin penyelenggaraan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima BRIS pada 12 Februari 2025. Izin ini membuka peluang baru bagi BRIS dalam bisnis perdagangan dan penitipan emas, yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan.

    Selain itu, kinerja positif BRIS juga sejalan dengan pencapaian BSI pada 2024. Perseroan mencatat laba bersih Rp7,01 triliun, tumbuh 22,83% secara tahunan (year on year/YoY). Sektor keuangan BSI terus tumbuh signifikan, terutama dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset yang mengalami kenaikan substansial.

    “Kepercayaan investor terhadap BRIS terus meningkat berkat kinerja yang konsisten serta prospek bisnis yang berkembang, terutama melalui inovasi dan digitalisasi produk yang diterapkan BSI,” ujar Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).

    Dengan pencapaian ini, lanjut Wisnu, BRIS berkomitmen terus memberikan nilai tambah bagi investor serta mencatatkan kinerja positif di masa depan.

    (akn/ega)

  • IHSG akhir pekan ditutup menguat seiring bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup menguat seiring bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup menguat seiring bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 18:59 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik seiring penguatan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup menguat 14,96 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.803,00. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,11 poin atau 0,65 persen ke posisi 775,68.

    “IHSG menguat, didukung oleh sentimen eksternal dan internal,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, bursa saham regional Asia menguat, pasar tampaknya merespons kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta kebijakan moneter yang diterapkan oleh China.

    Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan baru dengan China mungkin saja terjadi, yang menandakan prospek lebih positif bagi hubungan kedua negara.

    Meskipun tidak memberikan rincian secara terperinci, kabar ini berpotensi menurunkan ketegangan perang dagang antara AS dan China.

    Selain itu, pernyataan Presiden Trump juga menunjukkan optimisme terhadap hubungan dagang kedua negara ke depan.

    Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral China (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya selama empat bulan berturut-turut hingga Februari 2025.

    Suku bunga pinjaman satu tahun tetap berada di level 3,1 persen, sementara suku bunga pinjaman lima tahun bertahan di angka 3,6 persen, keputusan ini bertujuan untuk mendukung perekonomian China di tengah fluktuasi nilai tukar Yuan serta kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump yang bertujuan meningkatkan ekonomi AS melalui tarif impor.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV-2024 mencatat surplus sebesar 7,9 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya yang sebesar 5,9 miliar dolar AS.

    Kondisi ini memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlanjut.

    Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 6,69 persen, diikuti oleh sektor transportasi dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 0,46 persen dan 0,33 persen.

    Sedangkan, tujuh sektor turun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam 0,55 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor industri yang turun sebesar 0,14 persen dan industri 0,11 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ELIT, MORA, POLU, CCSI dan DWGL Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BTEK, MDRN, KOTA, EGGE, dan SKBM.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.039.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,73 miliar lembar saham senilai Rp8,12 triliun. Sebanyak 253 saham naik 313 saham menurun, dan 389 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 24,82 poin atau 0,06 persen ke 39.174,25, indeks Shanghai menguat 9,11 poin atau 0,27 persen ke 3.355,83, indeks Kuala Lumpur menguat 8,84 persen atau 0,56 poin ke posisi 1,582,76, indeks Straits Times menguat 15,22 poin atau 0,75 persen ke 3.877,53.

    Sumber : Antara