Kasus: Teroris

  • Panas! Rusia Bombardir Pemberontak di Suriah

    Panas! Rusia Bombardir Pemberontak di Suriah

    Jakarta

    Militer Rusia mengatakan bahwa angkatan udaranya membombardir pasukan antipemerintah di Suriah untuk mengusir para pemberontak yang telah melancarkan serangan besar-besaran di kota Aleppo. Demikian dilaporkan sejumlah kantor berita Rusia.

    Oposisi Suriah dan sekutu-sekutu mereka yang didukung Turki, telah mencapai kota kedua Suriah tersebut pada hari Jumat (29/11), melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia.

    Pertempuran tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir selama perang saudara di Suriah.

    “Angkatan udara Rusia melakukan serangan roket-bom terhadap peralatan dan pasukan kelompok bersenjata ilegal, titik kontrol, gudang, dan posisi artileri teroris,” demikian laporan kantor-kantor berita Rusia yang mengutip seorang juru bicara Pusat Rekonsiliasi Suriah di Kementerian Pertahanan, dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (30/11/2024).

    Diklaim bahwa 200 militan telah “dihancurkan” selama 24 jam terakhir.

    AFP tidak dapat memverifikasi angka tersebut.

    “Operasi untuk mengusir agresi para ekstremis terus berlanjut,” kata Oleg Ignasyuk, wakil kepala pusat rekonsiliasi Rusia kepada media pemerintah Rusia.

    Lihat juga Video: Rudal Israel Hantam Damaskus Suriah, 15 orang Tewas

  • Israel Larang Warga Lebanon Kembali ke Desa Perbatasan

    Israel Larang Warga Lebanon Kembali ke Desa Perbatasan

    Tel Aviv

    Militer Israel melarang warga sipil Lebanon untuk kembali puluhan desa perbatasan ke wilayah selatan negara tersebut, hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah diberlakukan.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (29/11/2024), meminta warga sipil Lebanon untuk tidak kembali ke lebih dari 60 desa yang ada di wilayah selatan negara itu, yang berbatasan dengan Israel.

    Disebutkan Adraee bahwa siapa pun yang bergerak ke wilayah selatan Lebanon, melebihi garis batas yang ditentukan, akan “menempatkan diri mereka dalam bahaya”.

    Larangan ini diumumkan setelah militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan, pada Kamis (28/11), ke arah apa yang mereka sebut sebagai “para tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa area di zona selatan Lebanon.

    Militer Tel Aviv menyebut pergerakan semacam itu telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang sedang diberlakukan di Lebanon.

    Militer Israel juga mengumumkan telah menggempur fasilitas senjata Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan, setelah mengidentifikasi apa yang mereka sebut sebagai “aktivitas teroris”. Ini merupakan serangan pertama Tel Aviv di Lebanon sejak gencatan senjata berlaku mulai Rabu (27/11) pagi.

    “Aktivitas teroris teridentifikasi di fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon bagian selatan,” sebut militer Israel dalam pernyataannya, sembari menyebut “ancaman tersebut telah digagalkan” oleh Angkatan Udaranya.

  • Netanyahu Ancam Perang Intensif Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Netanyahu Ancam Perang Intensif Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata itu juga mewajibkan pasukan Israel untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.

    Penarikan pasukan Israel itu dimulai ketika tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mulai dikerahkan untuk mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.

    Israel-Hizbullah Saling Tuding Melanggar Gencatan Senjata

    Beberapa jam sebelum pernyataan Netanyahu itu, militer Israel menuding Hizbullah melanggar gencatan senjata dan mengumumkan pasukannya telah menyerang fasilitas senjata Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan, usai mengidentifikasi apa yang mereka sebut sebagai “aktivitas teroris”.

    “Aktivitas teroris teridentifikasi di fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon bagian selatan,” sebut militer Israel dalam pernyataannya, sembari menyebut “ancaman tersebut telah digagalkan” oleh Angkatan Udaranya.

    Israel juga mengatakan pasukannya melepaskan tembakan, pada Kamis (28/11), ke arah apa yang mereka sebut sebagai “para tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa area di zona selatan Lebanon. Tel Aviv menyebut aktivitas semacam itu melanggar kesepakatan gencatan senjata yang sedang diberlakukan.

    Salah satu pejabat senior Hizbullah, Hassan Fadlallah, yang juga anggota parlemen Lebanon balik menuding Israel yang telah melanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut.

    “Musuh Israel menyerang orang-orang yang kembali ke desa-desa perbatasan,” tutur Fadlallah saat berbicara kepada wartawan.

    (nvc/ita)

  • Ini Deretan Negara Tolak Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

    Ini Deretan Negara Tolak Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

    Den Haag

    Beberapa negara, sebagian besar di Barat, menolak untuk mematuhi surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Prancis menjadi yang terbaru, dengan menyebut Netanyahu dilindungi oleh kekebalan dari penuntutan ICC yang telah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadapnya sejak pekan lalu.

    ICC telah menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant pekan lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza yang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.

    Dalam pengumumannya pada 21 November lalu, ICC menyatakan pihaknya menemukan “alasan yang masuk akal” untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

    ICC juga merilis surat perintah penangkapan untuk petinggi Hamas, Mohammed Deif, atas tuduhan yang sama. Meskipun Israel mengklaim Deif tewas dalam serangan mereka di Jalur Gaza pada Juli lalu. Hamas tidak membenarkan atau membantah klaim itu.

    Netanyahu mengecam perintah penangkapan untuk dirinya dan menuduh ICC melakukan langkah anti-Semitisme.

    Dengan perintah penangkapan itu, Netanyahu terancam ditangkap jika menginjakkan kaki di sebanyak 124 negara anggota ICC yang menandatangani Statuta Roma. Beberapa negara yang menolak untuk menangkap Netanyahu, seperti Prancis, merupakan anggota ICC yang seharusnya wajib mematuhi perintah penangkapan itu.

    Berikut daftar negara-negara yang sejauh ini menolak, atau mengabaikan, perintah penangkapan yang dirilis ICC untuk Netanyahu, seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Jumat (29/11/2024):

    Sebagai sekutu dekat Israel, AS menolak keras perintah penangkapan yang dirilis ICC untuk Netanyahu. Presiden Joe Biden menyebut langkah ICC itu “sangat keterlaluan” dan menegaskan Washington akan selalu mendukung Israel.

    “Penerbitan surat perintah penangkapan ICC terhadap para pemimpin Israel sangat keterlaluan,” sebut Biden dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

    “Biarkan saya perjelas sekali lagi: apa pun yang mungkin disiratkan ICC, tidak ada kesetaraan — tidak ada — antara Israel dan Hamas. Kami akan selalu mendukung Israel melawan ancaman terhadap keamanannya,” tegasnya.

    Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih, dalam tanggapannya, menegaskan bahwa “ICC tidak memiliki yurisdiksi atas persoalan ini”.

    Argentina

    Presiden Argentina Javier Milei, dalam pernyataan via media sosial X, menegaskan negaranya “menyatakan ketidaksetujuan yang mendalam” dengan keputusan ICC tersebut.

    Milei menyebut perintah penangkapan ICC itu “mengabaikan hak Israel yang sah untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus yang dilakukan oleh organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah”.

  • 11 Update Perang Arab! Netanyahu Ancam Perang Baru, Rusia Serang Arab

    11 Update Perang Arab! Netanyahu Ancam Perang Baru, Rusia Serang Arab

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Tanah Arab masih belum juga mereda. Meski Israel melakukan gencatan senjata dengan milisi Hizbullah di Lebanon, perdamaian yang sama tak terjadi di Gaza, Palestina.

    Israel dilaporkan masih terus menyerang Gaza. Bahkan Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pemboman besar-besaran Israel “benar-benar mengerikan” bagi warga sipil Palestina yang masih terjebak di utara Jalur Gaza.

    Belum lagi muncul ancaman terbaru Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ia memberi peringatan ke Hizbullah dan Iran.

    Di sisi lain Rusia dilaporkan melakukan serangan ke salah satu negara Arab, Suriah. Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (29/11/2024).

    1.Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 17 Orang

    Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 17 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari Kamis. Hal ini diungkap petugas medis setempat saat pasukan Tel Aviv meningkatkan pemboman di daerah pusat dan mendorong tank-tank militernya masuk lebih dalam di utara dan selatan daerah kantong tersebut.

    Mengutip laman Reuters, enam orang tewas dalam dua serangan udara terpisah di sebuah rumah dan di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara. Sementara empat orang lainnya tewas ketika serangan Israel mengenai sebuah sepeda motor di Khan Younis di selatan.

    “Di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, pesawat Israel melakukan beberapa serangan udara yang menghancurkan sebuah gedung bertingkat dan menghantam jalan-jalan di luar masjid,” kata pejabat itu.

    “Setidaknya tujuh orang tewas dalam beberapa serangan itu,” tambahnya.

    Petugas medis mengatakan setidaknya dua orang, seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam penembakan tank yang menghantam wilayah barat Nuseirat. Sementara serangan udara menewaskan lima orang lainnya di sebuah rumah di dekatnya.

    “Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, tank-tank bergerak lebih dalam ke wilayah utara-barat kota,” kata penduduk dimuat Reuters lagi.

    2.Perdamaian Israel-Hizbullah Buat Perundingan Gaza Sulit

    Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, memiliki dampak bagi rencana serupa di Gaza, Palestina dengan kelompok bersenjata Hamas. Dilansir The Guardian, masalah perdamaian di Gaza sangat dipengaruhi posisi politik dalam negeri Israel.

    Ia menyebut kelompok sayap kanan yang sebelumnya telah mendorong penggagalan gencatan senjata di Lebanon akan lebih militan dalam memperjuangkan agar peperangan di Gaza terus berjalan. Meski dari Oktober hingga saat ini, total 44.200 orang tewas di wilayah itu.

    “Benjamin Netanyahu sebelumnya telah menghalangi kemajuan menuju kesepakatan sandera-untuk-perdamaian dengan desakannya agar pasukan Israel mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia, zona penyangga di dalam perbatasan Gaza-Mesir,” tulis media tersebut.

    Israel sendiri sejauh ini masih berupaya untuk hanya memerangi Hamas di Gaza. Negeri Yahudi itu saat ini belum secara resmi menyatakan niat untuk mengambil alih wilayah pesisir Palestina itu.

    Namun sejumlah politisi sayap kanan telah meminta Netanyahu untuk mengambil alih Gaza. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan awal minggu ini bahwa Israel harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi Palestina melalui ‘dorongan emigrasi sukarela’.

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza. Kita tidak perlu takut dengan kata itu,” kata Smotrich.

    3.Bank Dunia: Biaya Rekonstruksi Lebanon akan Sangat Mahal

    Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi kehancuran besar-besaran di ibu kota Beirut, dan di kota-kota serta komunitas di seluruh Lebanon. Orang-orang merekam kehancuran komunitas mereka sendiri dengan ponsel mereka sendiri.

    Kini memasuki hari kedua gencatan senjata, perkiraan biaya mulai bermunculan. Meski masih perkiraan awal, tetapi angkanya disebut sangat mengejutkan.

    Di pinggiran selatan Beirut saja, sedikitnya 262 bangunan telah dibuat layak huni. Perkiraan biaya dari Bank Dunia adalah US$2,8 miliar (Rp 44 triliun) untuk kerusakan perumahan saja di Lebanon, di seluruh negeri. Sebanyak 99.000 rumah – 99.000 unit hunian – hancur sebagian atau seluruhnya, tidak layak huni.

    Bank Dunia juga memperkirakan kerusakan dan kerugian di Lebanon mencapai US$8,5 miliar sejak November. Angka tersebut akan diperbarui untuk bulan-bulan berikutnya, dengan angka tersebut diperkirakan akan bertambah.

    Kerugian US$1,1 miliar juga terjadi pada salah satu industri terpenting, pertanian dan pariwisata, di mana toko-toko, bisnis, restoran telah tutup. Namun biaya yang sangat mahal dalam hal uang dan waktu, untuk membersihkan ranjau di area yang masih memiliki peraturan yang belum diledakkan, tempat Israel beroperasi, atau memasang ranjau atau menjatuhkan bom.

    4.(Sebanyak) 2.500 Anak di Gaza Butuh Evakuasi Medis Segera

    Juru bicara dana bantuan anak PBB atau UNICEF Kazem Abu Khalaf mengatakan bahwa 2.500 anak di Jalur Gaza butuh evakuasi medis segera. Mereka merupakan kelompok yang paling menderita dari perang yang terjadi sejak Oktober 2023 itu.

    “(Sekitar) 30% anak di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi parah,” katanya dalam pernyataan pers, seperti dikutip Al Jazeera.

    Sementara itu, 95% sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Jalur Gaza telah hancur total. Ia menambahkan situasi di Jalur Gaza utara sangat sulit, tragis, dan semakin memburuk.

    5.Hizbullah Buka Suara soal Penembakan Israel Terhadap Warga Sipil Lebanon

    Hassan Fadlallah, anggota parlemen Lebanon dari Hizbullah, mengatakan Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata. Militer Zionis telah menembaki warga sipil yang kembali ke desa mereka di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel.

    “Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan setelah sidang parlemen.

    “Ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini,” tambahnya.

    6.Parlemen Lebanon akan Memilih Presiden pada Januari 2025

    Meskipun bertahun-tahun gagal, Parlemen Lebanon akan memilih presiden pada tahun depan. Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri telah mengumumkan bahwa sidang akan diadakan pada tanggal 9 Januari 2025, untuk memilih presiden baru.

    Parlemen Lebanon telah bersidang untuk tujuan yang sama dan gagal memilih presiden tidak kurang dari 12 kali sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada tahun 2022. Kegagalan terakhir terjadi pada bulan Juni 2023, beberapa bulan sebelum pecahnya perang Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, dan serangan Hizbullah berikutnya terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

    Pada kesempatan itu, sebuah blok yang dipimpin oleh anggota parlemen Hizbullah melampaui kuorum setelah putaran pertama pemungutan suara, yang membutuhkan mayoritas dua pertiga anggota parlemen untuk maju. Hizbullah sendiri telah dilumpuhkan oleh Israel dan masih harus dilihat pengaruh apa yang akan mereka miliki selama pemilihan.

    Perlu diketahui, sebelumnya, kelompok tersebut dipandang sebagai penentu posisi tersebut. Di mana setiap calon presiden akan membutuhkan persetujuan dari mantan pemimpin kelompok tersebut Hassan Nasrallah, yang sekarang sudah meninggal.

    7.Netanyahu Ancam Perang Baru dengan Hizbullah

    Netanyahu mengancam Hizbullah pada hari Kamis dengan perang baru. Ia menyebut akan ada “perang intensif” jika kelompok itu melanggar gencatan senjata Lebanon yang rapuh, yang pada hari kedua gencatan senjata tersebut menegang karena tekanan dari kedua belah pihak.

    Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengatakan telah menyerang fasilitas senjata Hizbullah di Lebanon selatan, tempat mereka mengatakan “aktivitas teroris teridentifikasi”. Sebelumnya, mereka menembaki orang-orang yang dikatakan melanggar gencatan senjata.

    Gencatan senjata, yang mulai berlaku sebelum fajar pada hari Rabu, bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan orang di Lebanon dan memicu pengungsian massal di Lebanon dan Israel. Damai sementara itu akan berlangsung selama 60 hari ke depan.

    “Jika perlu, saya memberikan arahan kepada (tentara Israel), untuk melancarkan ‘perang intensif’ jika terjadi pelanggaran gencatan senjata,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan penyiar Israel Channel 14.

    8.Netanyahu Ancam Iran

    Netanyahu juga mengancam Iran, Kamis malam waktu setempat. Ia mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel akan melakukan “segalanya” untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir setelah diplomat tinggi negeri itu memperingatkan bahwa Teheran dapat mengakhiri larangannya untuk mengembangkan senjata nuklir jika sanksi Barat diberlakukan kembali.

    Perang kata-kata yang kembali terjadi antara musuh-musuh Timur Tengah itu terjadi saat Iran bersiap untuk mengadakan pembicaraan nuklir utama dengan pemerintah Eropa pada hari Jumat. Di sisi lain, Israel dan AS juga tengah bekerja sama untuk mengecam Iran melalui pengawas atom PBB.

    “Saya akan melakukan segalanya untuk mencegahnya menjadi (kekuatan) nuklir, saya akan menggunakan semua sumber daya yang dapat digunakan,” kata Netanyahu kepada penyiar Israel Channel 14 dalam sebuah wawancara.

    Israel adalah satu-satunya negara bersenjata nuklir di kawasan itu, meskipun tidak dideklarasikan. Israel telah lama menjadikan pencegahan terhadap pesaing mana pun yang menyamainya sebagai prioritas pertahanan utamanya.

    9.Bos Uni Eropa Serukan Negara Kawasan Hormati Surat Perintah Penangkapan Netanyahu oleh ICC

    Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell meminta semua negara anggota UE untuk menghormati keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Termasuk surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu.

    “Kita tidak dapat melemahkan Pengadilan Kriminal Internasional. Itu adalah satu-satunya cara untuk menegakkan keadilan global,” kata Borrell.

    “Mereka tidak politis. Itu adalah badan hukum yang dibentuk oleh orang-orang terhormat yang merupakan yang terbaik di antara profesi hakim,” tambahnya.

    Sementara semua negara anggota UE merupakan penanda tangan perjanjian pendirian ICC, Prancis mengatakan kemarin bahwa mereka yakin Netanyahu memiliki kekebalan terhadap tindakan ICC, mengingat Israel belum menandatangani undang-undang pengadilan. Sementara itu, Italia mengatakan tidak mungkin untuk menangkap Netanyahu selama ia tetap menjadi kepala pemerintahan Israel.

    ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan minggu lalu untuk Netanyahu, mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant, dan seorang pemimpin Hamas, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Gaza.

    Israel mengatakan akan mengajukan banding terhadap surat perintah untuk Netanyahu dan Gallant.

    10.Kerugian Sektor Swasta di Palestina Capai US$8 miliar Sejak Perang

    Biro Statistik Pusat Negara Palestina memperkirakan bahwa akibat perang yang terus berlanjut di Gaza, serta kekerasan dan penggerebekan yang terus berlangsung oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, kerugian sektor swasta di wilayah Palestina mencapai sekitar US$8 miliar (Rp126,9 triliun) dalam 14 bulan terakhir. Wafa melaporkan bahwa laporan dari biro yang dirilis hari ini juga mendokumentasikan produksi perusahaan sektor swasta di wilayah tersebut menurun hingga 55% tahun ini.

    Laporan tersebut selanjutnya menunjukkan bahwa sektor konstruksi merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak, karena persentase penurunan produksi di sektor ini mencapai 60 persen, diikuti oleh sektor industri sebesar 56 persen. Laporan tersebut juga menunjukkan penurunan 24 persen dalam jumlah pekerja di wilayah tersebut – 20 persen di Tepi Barat dan 82 persen di Jalur Gaza.

    11.Serangan Udara Rusia

    Rusia tiba-tiba menyerang negara Arab, Kamis malam waktu setempat. Serangan udara Rusia menewaskan 19 warga sipil di pedesaan Aleppo, Suriah Utara.

    Hal ini dikatakan pemantau perang, saat jihadis dan tentara Suriah bentrok menyusul serangan besar-besaran oleh pemberontak di barat laut negara itu. Rusia sendiri merupakan pendukung pemerintah Bashar Al-Asyad.

    “Serangan udara Rusia di pedesaan Aleppo menewaskan 19 warga sipil pada hari Kamis,” kata pihak yang mengepalai Observatorium, Rami Abdel Rahman, seraya menambahkan bahwa warga sipil lainnya tewas dalam penembakan tentara Suriah sehari sebelumnya.

    (sef/sef)

  • Jenderal Garda Revolusi Iran Tewas dalam Bentrokan di Suriah

    Jenderal Garda Revolusi Iran Tewas dalam Bentrokan di Suriah

    Tehran

    Jenderal Garda Revolusi Iran, Kioumars Pourhashemi, tewas di Suriah. Dia tewas usai dapat serangan dalam pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok jihad.

    Dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), Teheran telah menjadi sekutu setia Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang saudara yang pecah pada tahun 2011, dan menyediakan penasihat militer.

    Pertempuran terburuk dalam beberapa tahun terakhir terjadi di Suriah utara pada minggu ini antara kelompok jihad dan tentara.

    “Jenderal Kioumars Pourhashemi, salah satu penasihat senior Iran di Aleppo, tewas dalam serangan yang dilakukan oleh tentara bayaran teroris takfiri,” tulis kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan.

    Di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah, istilah ‘takfiri’ umumnya mengacu pada jihadis atau pendukung Islam Sunni radikal.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh bekas cabang Al-Qaeda di Suriah, melancarkan serangan mendadak terhadap tentara di provinsi Aleppo pada Rabu kemarin.

    “Pertempuran tersebut telah menyebabkan lebih dari 140 pejuang tewas,” kata pemantau perang yang berbasis di Inggris itu.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan gejolak di Suriah adalah bagian dari rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mengganggu stabilitas dan keamanan kawasan.

    (fas/ygs)

  • 9 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Daraj Gaza

    9 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Daraj Gaza

    Jakarta

    Israel terus melakukan pemboman di Gaza, Palestina pada hari gencatan senjata di Lebanon. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan udara menewaskan sembilan orang di wilayah utara yang dikuasai Hamas.

    Dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), Kementerian Kesehatan mengatakan serangan itu menghantam tempat penampungan bagi orang-orang terlantar di Sekolah Al-Tabi’een di distrik Daraj, Kota Gaza.

    Tentara Israel mengatakan telah membunuh seorang tersangka dalam pemboman Mei 2002 yang melukai 10 warga sipil di kota Beersheba, Israel. Militer mengatakan mereka juga telah menyerang puluhan target Hamas di zona pertempuran di kota-kota utara Jabalia dan Beit Lahia.

    Militer Israel menyebut bahwa “pasukan beroperasi untuk melenyapkan teroris dalam serangan udara dan pertempuran jarak dekat” di bekas Sekolah Al-Harthani di Beit Lahia.

    “Selama operasi tersebut, Hamas menembakkan rudal anti-tank dari Rumah Sakit Indonesia ke arah pasukan,” klaim tentara.

    Kelompok militan Hamas mengutuk “operasi militer kriminal di Gaza utara”.

    Sebelumnya pada hari Rabu, seorang pejabat senior Hamas memuji gencatan senjata di Lebanon, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut siap untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa mereka hanya memiliki satu kendaraan penyelamat yang berfungsi di seluruh wilayah tersebut karena kekurangan bahan bakar.

    Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.207 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka-angka resmi Israel.

    Balasan Israel telah menewaskan 44.282 orang di , menurut angka dari kementerian kesehatan yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    (lir/lir)

  • Gencatan Senjata Israel-Lebanon Dimulai 27 November

    Gencatan Senjata Israel-Lebanon Dimulai 27 November

    Jakarta

    Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintah Israel dan Lebanon telah menerima proposal mengakhiri konflik dengan Hizbullah. Biden menyebut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon akan berlaku mulai pada Rabu, 27 November pukul 4 pagi waktu setempat.

    “Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari ini, yang berlaku mulai pukul 4 pagi besok waktu setempat, pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir,” kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, dilansir CNN, Rabu (27/11/2024).

    “Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen. Apa yang tersisa dari Hizbullah dan organisasi teroris lainnya tidak akan diizinkan,” tambahnya.

    Presiden Joe Biden mengatakan pemerintah Israel dan Lebanon telah menerima proposal untuk “mengakhiri konflik yang menghancurkan antara Israel dan Lebanon.” Presiden memuji perkembangan tersebut sebagai “kabar baik” saat berpidato dari Rose Garden pada hari Selasa waktu setempat.

    Biden mengatakan Israel “mempertahankan hak untuk membela diri” jika Hizbullah “atau siapa pun” melanggar kesepakatan.

    Joe Biden menilai kesepakatan gencatan senjata merupakan terobosan untuk mengakhiri kekerasan di Lebanon. Namun, ia menegaskan kembali bahwa Israel “mempertahankan hak untuk membela diri” jika Hizbullah “atau siapa pun” melanggar kesepakatan yang baru diumumkan tersebut.

    “Biarkan saya perjelas, jika Hizbullah atau siapa pun melanggar kesepakatan dan menimbulkan ancaman langsung terhadap Israel, maka Israel mempertahankan hak untuk membela diri, sesuai dengan hukum internasional.”

    Biden menambahkan bahwa rakyat Gaza juga “berhak mendapatkan akhir dari pertempuran dan pengungsian” karena serangan Israel terus berlanjut di wilayah yang terkepung.

    Biden meyakini kesepakatan ini “membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan agenda afirmatif”. Ia kemudian membayangkan kondisi Timur Tengah yang damai dan sejahtera, serta terintegrasi lintas batas.

    “Masa depan di mana Palestina memiliki negara mereka sendiri; negara yang memenuhi aspirasi sah rakyatnya; dan negara yang tidak dapat mengancam Israel atau melindungi kelompok teroris dengan dukungan dari Iran. Masa depan di mana Israel dan Palestina menikmati keamanan, kemakmuran, dan ya, martabat yang setara,” ucapnya.

    Biden menggarisbawahi krisis pengungsi yang dipicu oleh perang Israel dengan Hizbullah di Lebanon. Ia menyebut sebanyak 300.000 warga Lebanon dan 70.000 warga Israel terpaksa menjadi pengungsi sejak perang Israel-Hizbullah berkecamuk.

    “Sejak perang dengan Hizbullah dimulai, lebih dari 70.000 warga Israel terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara mereka sendiri, tak berdaya melihat rumah, bisnis, dan komunitas mereka dibombardir dan dihancurkan. Dan lebih dari 300.000 warga Lebanon juga terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara mereka sendiri,” kata Biden.

    “Secara keseluruhan, ini adalah konflik paling mematikan antara Israel dan Hizbullah dalam beberapa dekade,” tambahnya.

    (taa/taa)

  • Israel Serang Beirut di Tengah Rapat Gencatan Senjata Lebanon

    Israel Serang Beirut di Tengah Rapat Gencatan Senjata Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel menyerang Beirut pada Selasa (26/11) atau saat kabinet keamanan mereka sedang membahas nasib gencatan senjata di Lebanon.

    Media pemerintah Lebanon, seperti diberitakan AFP, melaporkan serangkaian serangan udara Israel di pusat kota Beirut. Mereka mengatakan pesawat Israel menargetkan distrik Nweiri tiga kali.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan pertama menewaskan tujuh orang dan melukai 37 orang. Media pemerintah juga mengatakan wilayah Mazraa telah terkena serangan.

    Serangan itu dilakukan setelah Israel menyerukan evakuasi kepada warga Israel untuk pertama kalinya dalam dua bulan perang.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk di empat lingkungan di pusat kota Beirut untuk mengungsi dari rumah mereka dengan mengatakan bahwa mereka siap untuk menyerang target Hizbullah di sana.

    “Anda berada di dekat fasilitas milik Hizbullah, dan (angkatan bersenjata) Israel akan melakukan serangan udara yang menargetkan lantai tertentu tempat infrastruktur teroris yang ditunjuk berada,” kata juru bicara tentara Avichay Adraee.

    Dalam unggahan di X, ia menyertakan peta yang mengidentifikasi bangunan di Ras Beirut, Al-Mazraa, Musaitba, dan Zoqaq al-Blat.

    Sementara itu, kabinet keamanan Israel telah mulai membahas usulan kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya dengan Hizbullah di Lebanon, seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada AFP pada Selasa (26/11).

    Pertemuan tersebut berlangsung di Tel Aviv, kata pejabat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah Israel sebelumnya disebut bakal menyetujui gencatan senjata di Lebanon.

    Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut bakal buka suara pukul 18.00 GMT atau sekitar pukul 1.00 WIB setelah kabinet membahas kesepakatan gencatan senjata Lebanon.

    (AFP/chri)

  • Israel Mulai Rapat Bahas Nasib Gencatan Senjata di Lebanon

    Israel Mulai Rapat Bahas Nasib Gencatan Senjata di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kabinet keamanan Israel telah mulai membahas usulan kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya dengan Hizbullah di Lebanon, seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada AFP pada Selasa (26/11).

    Pertemuan tersebut berlangsung di Tel Aviv, kata pejabat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Israel sebelumnya disebut bakal menyetujui gencatan senjata di Lebanon.

    Juru bicara pemerintah Israel mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu sudah menyetujui rencana tersebut usai berdiskusi dengan sejumlah pejabat pada Minggu (25/11) waktu setempat.

    Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Israel bakal memberikan suara pada pemungutan resolusi gencatan senjata di Lebanon pada Selasa (27/11) mendatang dan berharap resolusi tersebut bisa langsung disahkan.

    Seorang pejabat Lebanon yang tidak disebutkan namanya pada Senin (26/11) malam juga menyampaikan hal yang sama.

    Ia menyebut bahwa Israel bakal segera menyetujui gencatan senjata dengan Lebanon. Ia bahkan mengeklaim bahwa resolusi itu bakal segera berlaku dalam “waktu 24 jam.”

    Pada hari yang sama, ttentara Israel mengklaim meluncurkan serangkaian serangan terhadap 20 “target teroris” atau merujuk pada Hizbullah di Beirut. Serangan dilakukan usai memperingatkan penduduk di pinggiran selatan untuk pergi.

    Serangan itu terjadi tepat sebelum kabinet keamanan Israel diperkirakan bertemu untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

    Tentara “saat ini sedang melakukan serangan terhadap target teroris Hizbullah di wilayah Beirut”, katanya dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang lokasi.

    “Serangan ini mencakup 13 target teroris di wilayah Dahieh, benteng utama Hizbullah di Beirut. Di antara target yang diserang adalah pusat unit pertahanan udara Hizbullah, pusat intelijen, pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata,” pernyataan mereka seperti diberitakan AFP.

    “Tujuh target lain yang diserang adalah komponen sistem keuangan Hizbullah.”

    Terpisah, anggota parlemen Hizbullah Amin Sherri mengatakan bahwa Israel ingin membalas dendam kepada rakyat Lebanon, khususnya para pendukung kelompok itu, sebelum kemungkinan gencatan senjata.

    “Musuh Israel… ingin membalas dendam kepada para pendukung perlawanan dan seluruh rakyat Lebanon,” kata Sherri kepada wartawan di lokasi serangan mematikan Israel di ibu kota Lebanon di tengah serangan gencar terhadap benteng kelompok itu di Beirut selatan.

    (AFP/chri)