Kasus: Teroris

  • Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

    Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pada Jumat (7/11) sekira pukul 12.15 WIB, terjadi ledakan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya dalam komplek Kodamar TNI Angkatan Laut (AL).

    Menurut keterangan saksi, ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang Shalat Jumat di masjid di sekolah tersebut. Letusan pertama pertama terdengar ketika khotbah sedang berlangsung, disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.

    Ledakan itu menyebabkan para korban mengalami beragam cedera, termasuk luka bakar dan luka akibat serpihan, sekaligus menyulut kepanikan dari warga sekolah dan masyarakat sekitar.

    Beberapa saat kemudian, petugas Kepolisian, termasuk unit Penjinak Bom (Jibom) dan tim lainnya dikerahkan ke lokasi untuk melakukan sterilisasi area dan olah tempat kejadian perkara (TKP) .

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan setidaknya terdapat 54 orang yang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

    Asep menjelaskan, Kepolisian juga membuka posko terkait ledakan tersebut, yakni di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    “Langkah-langkah membuat posko di Rumah Sakit Yarsi guna membantu keluarga-keluarga korban, untuk mencari anak-anak didiknya yang disini yang sedang dirawat,” kata Asep.

    Beberapa korban telah dipulangkan, namun sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit. Tujuh korban di antaranya masih ditangani di Rumah Sakit Yarsi.

    “Ada enam orang yang masuk awal ke ’emergency’ dan baru hadir satu lagi diantar oleh keluarganya,” kata Direktur RS Yarsi dr Muhammadi di Jakarta, Jumat.

    Warga menyaksikan suasana akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Polda Metro Jaya menyebutkan sebanyak 55 orang mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang. ANTARA FOTO/Ika Maryani/foc.

    Dugaan pelaku

    Berdasarkan investigasi awal, pelaku diduga merupakan salah satu siswa dari sekolah tersebut.

    Siswa itu dikabarkan mengalami perundungan (bullying) yang diduga menjadi motif untuk melakukan aksi tersebut.

    Di lokasi juga ditemukan benda yang mirip senjata airsoft gun dan revolver yang setelah pemeriksaan dipastikan bahwa senjata itu adalah mainan.

    “Mungkin rekan-rekan sudah melihat foto seperti senjata api dan pistol, itu diyakini dipastikan adalah mainan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil kesimpulan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari serangan terorisme.

    “Jangan dikatakan ini ‘jumping conclusion’ bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana,” kata dia.

    Petugas kesehatan memindahkan siswa SMAN 72 Jakarta ke mobil ambulan untuk pemeriksaan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025). Menurut data posko Polda Metro Jaya sebanyak 32 orang korban luka menjalani perawatan di Rumah Sakit tersebut dari total korban 55 orang akibat ledakan di SMA 72 Jakarta Utara. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc. (ANTARA FOTO/FAH/FAH)

    Investigasi

    Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah turun tangan untuk mendalami kemungkinan unsur terorisme dalam insiden itu, meskipun belum ada kesimpulan final.

    “Hingga saat ini, Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Polda Metro Jaya pun telah menurunkan Tim Jibom untuk menyelidiki ledakan yang menyebabkan 54 siswa terluka saat melaksanakan Shalat Jumat di dalam sekolah tersebut.

    Pihak sekolah pun langsung menghentikan kegiatan belajar-mengajar hingga situasi dinyatakan aman. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

    “Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov, di mana saja rumah sakitnya,” kata Pram.

    Insiden ini menyoroti pentingnya keamanan dan pengawasan ekstra di lingkungan sekolah, sekaligus menggarisbawahi kondisi psikologis para siswa, terutama para masalah perundungan di kalangan remaja.

    Dua senjata api mainan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya/aa.

    Prioritas utama

    Presiden Prabowo Subianto meminta agar penanganan terhadap para korban ledakan di SMA Negeri 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi prioritas utama.

    “Beliau tadi pertama bereaksi untuk prioritas ke korban, penanganan korban,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

    Prasetyo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menaruh perhatian besar terhadap peristiwa itu.

    Kepala Negara juga mengingatkan agar peristiwa tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada serta peduli terhadap lingkungan sekitar, baik di rumah maupun di sekolah.

    Kewaspadaan masyarakat dinilai penting untuk mencegah hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya.

    “Jika ada hal-hal yang dirasa mencurigakan atau ada hal-hal yang mungkin berpotensi untuk hal-hal yang tidak baik, untuk kita semakin peduli baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah,” kata Prasetyo.

    Adapun Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah menekankan bahwa seluruh siswa SMA Negeri 72 memerlukan “trauma healing” atas kejadian itu.

    “Semua anak, baik mengalami luka atau tidak, yang mendengar atau menyaksikan kejadian pasti membutuhkan pendampingan,” kata Margaret pada Jumat malam.

    Berikut rangkuman fakta ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta:

    1. Ledakan terjadi di area mushala sekolah saat Shalat Jumat.
    2. Ledakan terjadi dua kali dari dua lokasi berbeda, di tempat shalat dan di dekat pintu masuk
    3. Dugaan sumber ledakan berasal dari benda menyerupai speaker
    4. Waktu kejadian diperkirakan sekitar 12.09 WIB–12.15 WIB
    5. Ditemukan senjata mainan dengan tulisan kontroversial
    6. Jumlah korban luka dilaporkan 54 orang, hingga Jumat (7/11) malam.
    7. Mayoritas korban merupakan anak di bawah usia 18 tahun
    8. 14 siswa masih rawat inap, dengan 7 di antaranya dioperasi.
    9. Pelaku diduga adalah siswa sekolah tersebut, dengan motif awal yang diperkirakan terkait perundungan
    10. Aktivitas di SMA Negeri 72 dihentikan untuk sementara

    Pewarta: Alviansyah Pasaribu
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Politik-Hukum Terkini: Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK

    Politik-Hukum Terkini: Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah isu politik dan hukum terkini mewarnai pemberitaan 24 jam di Beritasatu.com sejak Jumat (7/11/2025) hingga Sabtu (8/11/2025) pagi.

    Beberapa artikel yang menjadi perhatian pembaca, di antaranya yaitu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga ledakan di SMAN 72 Jakarta.

    5 Isu Politik-Hukum Terkini

    Berikut ini adalah lima isu politik dan hukum terkini di Beritasatu.com yang dapat Anda ketahui:

    1. Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Ponorogo, Jawa Timur.

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan adanya operasi tersebut dan memastikan bahwa Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko termasuk di antara pihak yang diamankan.

    “Benar (ada OTT),” ujar Fitroh, Jumat (7/11/2025).

    Ia belum mengungkap jumlah orang yang terjaring dan detail perkara, tetapi memastikan KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan.

    Setelah pemeriksaan awal, KPK akan mengumumkan secara resmi konstruksi perkara dan status tersangka kepada publik.

    2. Respons Gibran Soal Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi usulan agar Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

    Menurutnya, kedua tokoh itu memiliki rekam jejak penting dan kontribusi besar bagi Indonesia.

    “Penganugerahan gelar pahlawan itu melalui proses seleksi yang ketat dan panjang. Beliau-beliau ini jelas telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa,” ujar Gibran.

    Gibran menyebut Soeharto berjasa dalam pembangunan nasional dan swasembada pangan, sementara Gus Dur berperan penting dalam menegakkan toleransi dan kebebasan beragama.

    Kementerian Sosial diketahui telah mengajukan 40 nama tokoh calon pahlawan nasional tahun ini kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).

    3. DPR Soroti Monopoli Bisnis Film dan Bioskop di Indonesia

    Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay menyoroti dominasi film asing di bioskop Indonesia. Ia menilai hal ini menandakan adanya praktik monopoli oleh pihak tertentu dalam distribusi film.

    “Kami menanyakan banyak hal, termasuk mengapa film luar negeri lebih banyak ditayangkan dibanding film nasional,” ujar Saleh seusai rapat kerja dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Saleh mendorong pemerintah untuk merevisi regulasi penayangan film, serta membuka peluang bagi film Indonesia agar lebih kompetitif di layar bioskop. DPR juga berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk memperbaiki kebijakan perfilman nasional.

    4. PAN Akan Tindaklanjuti Putusan MKD Soal Uya Kuya dan Eko Patrio

    Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan akan menindaklanjuti putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait pengaktifan kembali Uya Kuya dan Eko “Patrio” sebagai anggota DPR.

    Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno menegaskan, partainya taat azas dan aturan, sehingga akan menjalankan keputusan MKD tanpa pengecualian.

    “PAN itu taat hukum. Jadi apa pun yang diputuskan oleh MKD, tentu akan kami hormati dan jalankan,” kata Eddy.

    Sebelumnya, MKD memutuskan Adies Kadir, Uya Kuya, dan Eko Patrio tidak melanggar kode etik dan berhak kembali aktif sebagai anggota DPR periode 2024-2029.

    5. Komisi III DPR Desak Polisi Buru Dalang Ledakan SMAN 72 Jakarta

    Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil mendesak aparat kepolisian, khususnya Densus 88 Antiteror segera mengungkap dalang di balik ledakan di SMAN 72 Jakarta.

    “Menurut saya, kejadian ini sangat mengerikan dan mendesak agar aparat segera mencari dan menemukan pelakunya,” ujarnya.

    Nasir meminta penyelidikan dilakukan secara cepat dan transparan untuk memastikan apakah insiden itu berkaitan dengan jaringan teroris atau kriminal individu.

    Ia juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarkan konten provokatif yang berpotensi menumbuhkan paham ekstrem.

    “Media sosial banyak memuat konten yang bisa menimbulkan perilaku radikalisme,” kata Nasir.

    Nasir menegaskan, pengungkapan cepat dan terbuka terhadap kasus ledakan SMAN 72 Jakarta akan memperkuat kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

  • Ketua MPR Minta Kepolisian Segera Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Ketua MPR Minta Kepolisian Segera Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Ketua MPR Minta Kepolisian Segera Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72 Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani meminta Kepolisian segera mengungkap motif dari peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Pusat pada Jumat (7/11/2025).
    Apalagi, Muzani menyebut, peristiwa ledakan itu terjadi di lingkungan pendidikan.
    “Saya kira kejadian yang sangat mengejutkan, tapi juga sangat memprihatinkan. Karena kejadian ini terjadi di tengah-tengah dunia pendidikan,” kata Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, dikutip dari
    Antaranews
    .
    Ditambah lagi, muncul berbagai dugaan di media sosial seperti aksi terorisme hingga soal isu perundungan atau
    bullying
    di lingkungan sekolah.
    “Kalau kejadian ini bagian dari teror, apalagi mengarah pada teroris, ini sesuatu yang sangat serius. Dan menjadi
    warning
    bagi kita semua,” ujar Muzani.
    “Tapi, kalau kejadian ini adalah kejadian insiden, kecelakaan, saya kira ini juga menjadi pelajaran kita, kenapa hal itu bisa sampai terjadi di tengah-tengah dunia pendidikan kita,” katanya lagi.
    Muzani menekankan bahwa motif harus segera diungkap karena peristiwa tersebut telah mengancam keselamatan generasi penerus bangsa.
    “Keamanan dan ketenangan dalam kehidupan kita harus tetap terjamin sepanjang masa, supaya kehidupan kita tetap tenang dan rukun,” ujarnya.
    Terkait
    ledakan di SMAN 72
    tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengungkapkan, terduga pelaku masih dari lingkungan sekolah tersebut.
    Kapolri menyebut, berdasarkan penelusuran saat ini, pelakunya merupakan seorang siswa.
    “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar),” kata Listyo Sigit di teras Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat.
    Namun, menurut Kapolri, jajarannya saat ini masih terus mendalami identitas, lingkungan, hingga tempat tinggal maupun rumah terduga pelaku.
    Listyo Sigit mengatakan, Kepolisian juga masih mendalami isu yang menyebut orangtua terduga pelaku merupakan anggota kepolisian.
    Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMAN 72 berinisial Z menyebut terduga pelaku yang merupakan siswa diduga kerap mengalami tekanan mental dan sering menyendiri.
    Z mengatakan, dia mendengar kabar bahwa terduga pelaku pernah menjadi korban perundungan.
    “Katanya dia selalu menyendiri, sering buat gambar-gambar atau foto-foto kayak tentang darah dan tembak-tembakan gitu,” ujar Z.
    Terduga pelaku ditemukan tergeletak di belakang sekolah pasca ledakan, dengan benda yang diduga bom rakitan berada di dekatnya.
    Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengatakan, 54 orang terluka imbas
    ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading
    .
    Menurut dia, saat ini para korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
    “Data awal ada sekitar 54 orang (korban ledakan SMAN 72 Kelapa Gading,” ujar Asep di RS Islam Cempaka Putih, Jumat .
    Asep memastikan tidak ada korban jiwa akibat ledakan ini. Saat ini para korban sudah mendapat perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senpi Pelaku Teror SMA Negeri 72 Jakarta Disorot, Banyak Nama Terorisme Barat

    Senpi Pelaku Teror SMA Negeri 72 Jakarta Disorot, Banyak Nama Terorisme Barat

    GELORA.CO – Pengamat terorisme Intelijen Ridlwan Habib menyoroti senjata api (Senpi) laras panjang yang dibawa diduga pelaku terorisme di SMA Negeri 72 Jakarta. 

    Diketahui SMA Negeri 72 Jakarta digegerkan dengan ledakan yang melukai puluhan siswa. 

    Ledakan terjadi saat ratusan siswa tengah menjalani salat Jumat di masjid sekolah pada Jumat (7/11/2025) siang. 

    Dari foto yang viral, terlihat seorang pemuda tewas dengan luka tembakan di kepala. 

    Pemuda tersebut memakai kaus putih, celana panjang hitam dan sepatu pdl ala prajurit TNI. 

    Di dekat pemuda tewas itu terdapat sebuah senpi laras panjang dan sebuah pistol.

    Pakar terorisme Intelijen Ridlwan Habib menduga bahwa aksi tersebut merupakan aksi teror. Namun demikian Ridlwan belum berani mengambil kesimpulan motif aksi teror tersebut.

    Ridlwan pun menyoroti sejumlah tulisan dengan tinta putih di senpi laras panjang terduga pelaku. 

    Senpi laras panjang itu kata Ridlwan, apabila bukan mainan airsoft gun maka Senpi jenis AR15. 

    “Ada satu Senpi yang kemungkinan kalau dilihat dari gambar satu jenis yang disebut AR15, kalau bukan airsoft gun berarti betul AR15,” jelasnya seperti dimuat Kompas Tv.

    Pun tulisan di senpi laras panjang tersebut juga disorot oleh Ridlwan. Pasalnya tulisan tersebut dipenuhi nama-nama terorisme dari negara barat yang terjadi di masjid-masjid. 

    Misalnya saja tulisan Brenton Tarrant. Brenton Tarrant adalah pelaku terorisme di Selandia Baru yang melakukan aksi peledakan di sebuah masjid di Selandia Baru.

    Saat itu sebanyak 51 orang tewas karena insiden tersebut. 

    Pun ada dua nama teroris lainnya yang disorot Ridlwan yakni Alexandre Bissonnette yang merupakan teroris asal Kanada. 

    Alexandre Bissonnette merupakan pelaku serangan teror di masjid Kanada.

    Terakhir adalah Luca Benincasa yang merupakan teroris neo nazi di Italia.

    “Kalau benar airsoft ini milik pelaku, maka pelaku sengaja menuliskan pelaku-pelaku teror luar negeri,” jelas Ridlwan.

  • Profil Idham Azis, Eks Kapolri yang Jadi Anggota Komisi Reformasi Polri

    Profil Idham Azis, Eks Kapolri yang Jadi Anggota Komisi Reformasi Polri

    Profil Idham Azis, Eks Kapolri yang Jadi Anggota Komisi Reformasi Polri
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal (Purn) Pol Idham Azis sebagai anggota anggota Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
    Idham Azis
    dilantik bersama sembilan orang lainnya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditetapkan 7 November 2025.
    Nama Idham Azis tidak asing dalam institusi Kepolisian Republik Indonesia (
    Polri
    ). Dia adalah Kapolri periode 2019-2021.
    Berikut Ini 10 orang yang dilantik jadi
    Komisi Reformasi Polri
    :
    Ketua:
    Anggota:
    Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
    Sebelum dipercaya menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri pada 2019, Idham Azis adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
    Di Institusi Kepolisian, Idham juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2008, Dirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009, dan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror pada 2010.
    Kemudian, Dirtipidkor Bareskrim Polri pada 2013, Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014, dan Irwil II Itwasum Polri pada 2016.
    Diberitakan
    Kompas.com
    sebelumnya, Idham pernah terlibat dalam upaya melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
    Idham juga menjadi anggota tim kobra yang dipimpin Tito dalam memburu putra bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
    Hal itu terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 yang ketika itu melibatkan Tommy.
    Selain Idham pernah menjadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo.
    Karena prestasinya, pada 2017, Idham Azis dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri pada Januari 2019.
    Belum genap setahun menjabat sebagai Kabareskrim, pada 1 November 2019, Idham Azis dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenko Polkam sempat jenguk korban ledakan SMAN 72

    Wamenko Polkam sempat jenguk korban ledakan SMAN 72

    “Ada korban yang terjadi itu 20 orang. Ke-20 orang itu masih dirawat di rumah sakit dan saya meninjau ke sana, alhamdulillah sampai saat ini masih ditangani dengan baik,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan pihaknya sempat menjenguk korban ledakan SMAN 72 di rumah sakit, Jumat.

    Dia mengatakan para korban ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit.

    “Ada korban yang terjadi itu 20 orang. Ke-20 orang itu masih dirawat di rumah sakit dan saya meninjau ke sana, alhamdulillah sampai saat ini masih ditangani dengan baik,” kata Lodewijk saat ditemui awak media di kawasan SMAN 72, Komplek Perumahan TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.

    Lodewijk menjelaskan, seluruh korban merupakan murid dari SMAN 72. Beberapa diantaranya yakni anak dari prajurit TNI AL yang tinggal di kawasan yang sama.

    “Murid di sini termasuk ada 4 orang putra putri dari TNI AL,” kata Lodewijk.

    Lodewijk melanjutkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya ledakan.

    Dia meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil kesimpulan bahwa aksi ini merupakan bagian dari serangan terorisme.

    “Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana,” kata dia.

    Di saat yang sama, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan korban ledakan di SMAN 72, Kelapa Gadung, Jakarta Utara dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit oleh prajuritnya.

    Dalam keterangan pers yang Tunggul berikan kepada ANTARA di Jakarta, dijelaskan bahwa korban sempat dilarikan ke balai kesehatan setempat sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

    “TNI AL melaksanakan membantu pertolongan pertama evakuasi korban di lokasi insiden terjadinya ledakan ke Balai Kesehatan Komplek Perumahan TNI AL Kelapa Gading kemudian dirujuk RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi Cempaka Putih dan Puskesmas Kelapa Gading,” kata Tunggul.

    Namun demikian, Tunggul tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah korban yang dibawa personelnya ke rumah sakit. Dia juga tidak menjelaskan secara rinci berapa total korban akibat insiden ledakan tersebut.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AS Kembali Serang Kapal Diduga Penyelundup Narkoba, 3 Orang Tewas

    AS Kembali Serang Kapal Diduga Penyelundup Narkoba, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Pasukan Amerika Serikat kembali menyerang sebuah kapal yang diduga sebagai kapal penyelundup narkoba di perairan Karibia. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan tiga orang tewas dalam serangan tersebut, sehingga jumlah korban tewas akibat kampanye antinarkotika kontroversial Washington kini menjadi setidaknya 70 orang.

    Amerika Serikat mulai melancarkan serangan semacam itu pada awal September, dengan menyasar kapal-kapal di Karibia dan Pasifik timur.

    Serangan AS sejauh ini telah menghancurkan setidaknya 18 kapal. Namun, Washington belum mempublikasikan bukti konkret apa pun bahwa kapal-kapal itu menyelundupkan narkotika atau menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/11/2025), dalam unggahan di media sosial X, Hegseth merilis rekaman udara dari serangan terbaru AS, yang menurutnya terjadi di perairan internasional seperti serangan-serangan sebelumnya dan menargetkan “sebuah kapal yang dioperasikan oleh Organisasi Teroris Terdaftar.”

    Video tersebut menunjukkan sebuah kapal yang tengah melaju sebelum kemudian meledak dan terbakar.

    “Tiga pria teroris narkotika — yang berada di atas kapal tersebut — tewas,” tulis Hegseth di X, tanpa informasi identitas lebih lanjut.

    Pemerintahan Presiden Donald Trump telah membangun kekuatan yang signifikan di Amerika Latin, dalam apa yang disebutnya sebagai kampanye untuk memberantas perdagangan narkoba.

    Sejauh ini, AS telah mengerahkan enam kapal Angkatan Laut di Karibia, mengirim pesawat tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, dan memerintahkan gugus tugas kapal induk USS Gerald R. Ford ke wilayah tersebut.

    (ita/ita)

  • Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Jakarta

    Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan melakukan sesuatu terhadap Nigeria jika pemerintah negara tersebut “terus membiarkan pembunuhan umat Kristen”.

    Ancaman Trump bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.

    Selama berbulan-bulan, para aktivis dan politisi di Washington menuduh kelompok milisi Islam secara sistematis menargetkan umat Kristen di Nigeria.

    Namun, BBC menemukan beberapa data yang dipakai untuk mendukung tudingan itu sulit diverifikasi.

    Pada September lalu, pembawa acara televisi dan komedian terkenal Bill Maher ikut mengompori dengan menyebut terjadi “genosida” di Nigeria.

    Mengacu pada kelompok Boko Haram, dia berkata, “mereka telah membunuh lebih dari 100.000 orang sejak 2009 dan membakar 18.000 gereja”.

    Pemerintah Nigeria telah membantah klaim-klaim itu dengan menyebutnya sebagai “penyalahgunaan representasi realitas yang parah”.

    Pemerintah Nigeria tidak menyangkal ada kekerasan mematikan di negara tersebut. Tapi, para pejabat Nigeria mengatakan “teroris menyerang semua orang yang menolak ideologi mereka, baik Muslim, Kristen, maupun mereka yang tidak beragama”.

    Analis keamanan Nigeria, Christian Ani, mengungkapkan umat Kristen memang telah diserang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan teror. Namun, menurutnya, klaim bahwa umat Kristen sengaja menjadi sasaran tidak bisa dibenarkan.

    Lagipula, Nigeria menghadapi berbagai ancaman keamanan, bukan hanya kelompok jihadis. Ancaman ini, sambungnya, memiliki penyebab berbeda sehingga tidak boleh disamakan.

    Negara berpenduduk 220 juta jiwa ini dihuni penganut Islam dan Kristen. Mayoritas Muslim berada di wilayah utara, tempat sebagian besar serangan terjadi.

    Apa kata politisi AS?

    Senator Texas, Ted Cruz, telah berkampanye tentang topik ini selama beberapa waktu, dan menyoroti angka-angka yang serupa dikatakan Bill Maher pada 7 Oktober.

    Ia menulis di X bahwa “sejak 2009, lebih dari 50.000 orang Kristen di Nigeria telah dibantai, dan lebih dari 18.000 gereja serta 2.000 sekolah Kristen dihancurkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, pihaknya menegaskan bahwa, tidak seperti Maher, senator tersebut tidak menyebutnya sebagai “genosida” melainkan “penganiayaan”.

    Namun, Cruz menuduh pejabat Nigeria “mengabaikan dan bahkan memfasilitasi pembunuhan massal orang Kristen oleh jihadis Islamis”.

    Trump, yang sependapat dengan pernyataan itu, menyebut Nigeria sebagai “negara yang tercela”. Dia mengatakan bahwa pemerintahan setempat “terus membiarkan pembunuhan orang Kristen”.

    Baca juga:

    Pemerintah Nigeria membantah klaim itu, dan berkata bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk mengatasi para jihadis. Beberapa pejabat juga menyambut apabila ada bantuan AS dalam memerangi para pemberontak, asalkan tidak dilakukan secara sepihak.

    Pihak berwenang jelas telah berjuang keras untuk membendung kelompok-kelompok jihadis dan jaringan kriminal yang brutal hampir setiap minggu selalu ada berita tentang serangan atau penculikan baru.

    Boko Haramyang dikenal karena penculikan gadis-gadis Chibok lebih dari satu dekade lalutelah aktif sejak 2009. Tetapi aktivitasnya terkonsentrasi di wilayah timur laut, yang mayoritas penduduknya Muslim.

    Kelompok-kelompok jihadis lain juga muncul, termasuk Negara Islam Provinsi Afrika Barat, namun mereka juga beroperasi di wilayah timur laut.

    Angka kematian warga Kristen yang dikutip oleh beberapa pihak di AS memang mengkhawatirkan, tapi sulit untuk menilai keakuratannya.

    Dari mana angka-angka itu berasal?

    Banyak dari mereka yang terbunuh dan diculik oleh Boko Haram adalah Muslim. (AFP via Getty Images)

    Dalam sebuah siniar pada September lalu, Cruz secara langsung merujuk pada laporan pada 2023 oleh International Society for Civil and Rule Law (Intersociety) sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau dan melacak pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Nigeria.

    Kantor Cruz juga mengirimkan sejumlah tautan ke artikel daring tentang masalah ini kepada BBC yang sebagian besar merujuk kembali ke InterSociety.

    Adapun Bill Maher tidak menanggapi permintaan BBC untuk menyebutkan sumber angka-angkanya. Namun, mengingat beberapa kesamaan dengan yang digunakan oleh Cruz, tampaknya dia mengacu pada InterSociety.

    Untuk data yang bisa membentuk kebijakan AS terhadap Nigeria, laporan InterSociety tidak transparan.

    Baca juga:

    Dalam laporannya yang diterbitkan pada Agustus lalu, yang merupakan gabungan dari penelitian sebelumnya dan angka-angka terbaru pada 2025, InterSociety menyebut kelompok-kelompok jihadis di Nigeria telah membunuh lebih dari 100.000 orang Kristen dalam 16 tahun terakhir, sejak 2009.

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa 60.000 “Muslim moderat” tewas selama periode tersebut.

    InterSociety tidak membagikan daftar sumber yang terperinci, sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah total kematian yang dilaporkan.

    Menanggapi kritik itu, organisasi tersebut mengatakan “hampir mustahil untuk mereproduksi semua laporan kami dan referensinya yang berasal dari tahun 2010. Metode mudah kami adalah mengambil statistik ringkasan mereka dan menambahkannya ke temuan terbaru kami untuk menyusun laporan baru kami.”

    Namun, sumber data yang dikutip oleh InterSociety dalam laporannya tidak mencerminkan angka-angka yang dipublikasikan.

    Bagaimana dengan mereka yang terbunuh pada 2025?

    Melihat angka kematian tahun ini saja, InterSociety menyimpulkan bahwa antara Januari dan Agustus, lebih dari 7.000 orang Kristen tewas dibunuh.

    Angka ini juga telah banyak dibagikan di media sosial, termasuk oleh anggota kongres dari Partai Republik, Riley M. Moore, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam isu ini di DPR.

    InterSociety menyertakan daftar 70 laporan media sebagai beberapa sumber temuannya tentang serangan terhadap umat Kristen pada 2025. Tetapi, sekitar setengah dari kasus pembunuhan itu, berita aslinya tidak menyebutkan identitas agama para korban.

    Sebagai contoh, InterSociety mengutip laporan Al Jazeera tentang serangan di timur laut Nigeria, yang menyatakan bahwa menurut Al Jazeera, “tidak kurang dari 40 petani yang sebagian besar beragama Kristen diculik oleh Boko Haram di Damboa, bagian dari Negara Bagian Borno”.

    Baca juga:

    Namun, laporan Al Jazeera tidak menyebutkan para korban “sebagian besar beragama Kristen”, sebagaimana dikutip oleh InterSociety.

    InterSociety memberi tahu BBC mereka sedang melakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi latar belakang para korban, tanpa menjelaskan bagaimana caranya. InterSociety menyebut mereka punya pengetahuan tentang penduduk setempat serta menggunakan “laporan media Kristen”.

    Akan tetapi, jumlah kematian yang dirujuk dalam laporan-laporan yang dikutip oleh InterSociety tidak menyimpulkan ada sebanyak 7.000 orang Kristen dibunuh.

    BBC menjumlahkan angka kematian dari 70 laporan dan menemukan 3.000 kematian. Beberapa serangan juga tampaknya dilaporkan lebih dari sekali.

    Ketika ditanya mengenai perbedaan angka tersebut, InterSociety mengatakan mereka juga memperkirakan jumlah orang yang diyakini telah meninggal dalam penahanan dan menyertakan penuturan saksi mata yang tidak bisa dipublikasikan.

    Siapa dalang pembunuhan ini?

    Media di Nigeria penuh dengan ancaman Trump. (Reuters)

    Daftar pelaku pembunuhan mencakup kelompok milisi Islam seperti Boko Haram hingga para penggembala Fulani.

    Suku Fulani adalah kelompok etnis mayoritas Muslim yang tinggal di Afrika Barat. Secara turun temurun mereka mencari nafkah dengan beternak sapi dan domba.

    Pencantuman para penggembala Fulani, yang digambarkan InterSociety sebagai “jihadis” dalam laporannya, merupakan sumber kontroversi di Nigeria mengenai cara pengategorian aksi pembunuhan ini.

    Meskipun para penggembala cenderung beragama Islam, banyak peneliti di bidang ini menolak menyebut rentetan pembunuhan sebagai konflik agama.

    Para peneliti mengatakan konflik yang terjadi seringkali berkaitan dengan akses tanah dan air.

    Baca juga:

    Para penggembala Fulani telah berkonflik dengan komunitas Muslim dan Kristen di seluruh Nigeria.

    Analis keamanan, Christian Ani, berpendapat bahwa “mengatakan bahwa mereka adalah jihadis adalah pernyataan yang berlebihan. Konflik ini tidak ada hubungannya dengan itu [agama]. Konflik ini lebih berkaitan dengan unsur-unsur kriminal dan kejahatan.”

    Confidence McHarry, analis senior keamanan di konsultan Afrika SBM Intelligence, mengatakan bentrokan tersebut sering kali disebabkan oleh ketegangan etnis dan persaingan memperebutkan sumber daya.

    “Mungkin saja bernuansa etnis, mereka ingin merebut tanah, mereka ingin memperluas wilayah dan semakin sering mereka menyerang tempat ibadah, semakin banyak yang memandangnya seperti itu [konflik agama].”

    InterSociety juga menyebutkan apa yang dikenal di Nigeria sebagai bandit. Mereka mengatakan bahwa para bandit sebagian besar adalah etnis Fulani di barat laut Nigeria, yang terlibat dalam penculikan dan memiliki rekam jejak membunuh orang Kristen maupun Muslim.

    Siapa yang berkampanye tentang konflik ini?

    Kekhawatiran soal ancaman yang dihadapi umat Kristen Nigeria telah lama dibahas oleh para politisi di AS dan kelompok-kelompok Kristen internasional.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, topik ini telah diangkat di AS oleh Masyarakat Adat Biafra (Ipob) sebuah kelompok yang dilarang di Nigeria dan berjuang mendirikan negara baru di wilayah tenggara Nigeria yang mayoritas populasinya beragama Kristen.

    InterSociety dituduh oleh militer Nigeria terkait dengan Ipob, namun LSM tersebut membantah adanya hubungan tersebut.

    Kelompok separatis Biafra lainnya juga mengklaim telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan narasi “genosida Kristen” di Kongres AS.

    Pemerintah Republik Biafra dalam Pengasingan, BRGIE, menggambarkannya sebagai “upaya yang sangat terencana”, dengan mengatakan mereka telah menyewa firma-firma lobi dan bertemu dengan para pejabat AS, termasuk Cruz.

    Senator Cruz menolak berkomentar.

    (ita/ita)

  • Ada Penyelundupan Drone, Menhan Katz Ingin Perbatasan Mesir-Israel Jadi Zona Militer Tertutup

    Ada Penyelundupan Drone, Menhan Katz Ingin Perbatasan Mesir-Israel Jadi Zona Militer Tertutup

    JAKARTA – Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan telah menginstruksikan Israel Defense Forces (IDF) untuk mendeklarasikan wilayah perbatasan Israel-Mesir sebagai zona militer tertutup dan menyesuaikan aturan tembak-menembak, mengingat ancaman drone yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

    IDF belum mengumumkan zona militer tertutup baru di sepanjang perbatasan Israel-Mesir sepanjang 200 kilometer.

    Dalam setahun terakhir, telah terjadi upaya penyelundupan senjata dan narkoba melalui perbatasan Mesir menggunakan drone, melansir The Times of Israel 6 November.

    Kemarin, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir menginstruksikan militer untuk memfokuskan upaya dan sumber daya untuk melawan ancaman tersebut.

    Menhan Katz juga mengadakan pertemuan kemarin dengan pejabat IDF, polisi dan Shin Bet terkait masalah ini.

    Dalam pertemuan tersebut, Katz “menginstruksikan IDF untuk mengubah wilayah yang berdekatan dengan perbatasan menjadi zona militer tertutup dan menyesuaikan aturan keterlibatan agar dapat menyerang pihak yang tidak berwenang yang memasuki wilayah terlarang, untuk menyerang operator dan penyelundup drone,” menurut kantornya.

    Kantor Menhan Katz juga menyatakan, Direktorat Penelitian & Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Udara Israel akan mengembangkan “solusi teknologi” baru untuk melawan ancaman drone, dan Dewan Keamanan Nasional akan membantu mengubah persyaratan perizinan dan amandemen legislatif terkait penggunaan, pembelian, dan kepemilikan drone.

    Menteri Pertahanan juga berbicara dengan Kepala Shin Bet, David Zini, mengenai masalah ini, dan disepakati badan keamanan akan “mendefinisikan masalah ancaman penyelundupan senjata melalui drone di perbatasan Israel-Mesir sebagai ancaman teroris,” yang akan memungkinkan badan keamanan untuk menggunakan “alat yang tepat untuk memerangi ancaman tersebut,” kata kantor Menhan Katz.

  • Admin Bisa Ubah Grup Facebook dari Privat ke Publik, Apa Privasi Anggota Tetap Aman?

    Admin Bisa Ubah Grup Facebook dari Privat ke Publik, Apa Privasi Anggota Tetap Aman?

    Di sisi lain, Komisi Eropa menyatakan teknologi Meta melakukan pelanggaran Undang Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA) terkait pelaporan konten illegal bagi pengguna Facebook dan Instagram.

    Dalam pernyataan resminya, sebagaimana dikutip dari Arstechnica, Selasa (28/10/2025), Meta dinilai gagal dalam menyediakan mekanisme ‘Pemberitahuan dan Tindakan’ yang mudah digunakan dan diakses bagi pengguna untuk melaporkan konten ilegal, seperti materi pelecehan seksual anak dan konten teroris.

    Mekanisme pelaporan yang ada di Meta dianggap memaksakan beberapa langkah dan tuntutan yang tidak perlu kepada pengguna, bahkan mencurigai Meta menggunakan “pola gelap” atau desain antarmuka yang menipu.

    Selain itu, mekanisme banding atau pengajuan keberatan moderasi konten yang digunakan Facebook dan Instagram juga dikritik tidak memberi ruang bagi pengguna untuk menyertakan penjelasan atau bukti tambahan.

    “Hal ini menyulitkan pengguna di Uni Eropa untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa mereka tidak setuju dengan keputusan konten Meta, membatasi efektivitas mekanisme banding,” ujar Komisi Eropa.

    Ancaman Sanksi Denda

    Meta masih diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan sebelum komisi membuat keputusan akhir. Namun, jika tuduhan ini terbukti, mereka berhak mengeluarkan keputusan ketidakpatuhan yang terancam denda hingga 6% dari seluruh pendapatan tahunan di seluruh dunia.

    “Komisi Eropa dapat menerapkan denda berkala agar Meta segera tunduk pada aturan,” ucap badan eksekutif Uni Eropa tersebut.

    Langkah Uni Eropa terhadap Meta berpotensi memancing reaksi keras terhadap pemerintahan Donald Trump, yang selama ini menolak kebijakan Eropa terhadap perusahaan teknologi AS dan mengancam akan memberikan tarif besar kepada negara-negara yang menerapkan aturan layanan digital terhadap perusahaan-perusahaan AS.

    “Uni Eropa telah mencapai kesepakatan tarif dengan AS pada musim panas lalu, namun pembahasan mengenai implementasi perjanjian itu masih terus berlanjut,” tulis The Wall Street Journal.

    Ketua Federal Trade Commission (FTC), Andrew Ferguson, sempat memperingatkan Meta dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya agar tidak “menyensor warga AS untuk mematuhi hukum, tuntutan dari kekuatan asing”.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Meta menyatakan tidak setuju dengan dugaan pelanggaran DSA dan akan berunding dengan Komisi Eropa mengenai hal ini. Perusahaan juga menegaskan telah menerapkan perubahan untuk mematuhi DSA.