Kasus: Teroris

  • Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Kelompok Santoso – Page 3

    Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Kelompok Santoso – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Densus 88 Antiteror menggelar operasi pemberantasan terorisme di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga orang terduga terorisme ditangkap.

    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Kombes Pol Aswin Siregar menerangkan, dua orang yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una. Sedangkan, satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat. Penangkapan dilakukan Densus 88 Antiteror pada 19 Desember 2024.

    “Densus 88 Antiteror melaksanakan penegakan hukum terhadap penegakan hukum terhadap 3 tersangka kelompok teror di Sulawesi Tengah,” kata Aswin dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

    Aswin membeberkan rekam jejak tiga orang tersangka. Adapun, RR merupakan Anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.

    Kemudian, fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dalam rangka pelaksanaan pelatihan militer atau Tadrib Asykari.

    “Melaksanakan pelatihan militer atau Tadrib Asykari bersama kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik dan pembuatan bahan peledak,” ujar dia.

    Sama halnya dengan RR, MW disebut anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.

    Keterlibatan melakukan penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

    Selain itu, Aswin menambahkan, MW mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan pelatihan militer atau tadrib asykari.

     

  • Densus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan MIT di Sulteng dan NTB

    Densus 88 Tangkap 3 Teroris Jaringan MIT di Sulteng dan NTB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka teroris dari kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan ketiga pelaku yang ditangkap itu berinisial RR, AS, dan MW.

    “Densus 88 Antiteror melaksanakan penegakan hukum terhadap tiga tersangka kelompok teror,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12).

    Aswin menjelaskan untuk tersangka RR dan AS ditangkap bersamaan di wilayah Ampana Kota, Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, pada Kamis (19/12) pagi. Sementara untuk tersangka MW ditangkap di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 4 September lalu.

    Berdasarkan peran masing-masing terduga teroris yang ditangkap, Aswin mengatakan pelaku RR dan AS terlibat sebagai anggota kelompok MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso.

    Tersangka RR, kata dia, juga berperan sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari atau Pelatihan Militer.

    Selanjutnya pelaku RR juga disebut ikut melaksanakan pelatihan militer bersama MIT dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik dan pembuatan bahan peledak.

    “Tersangka MW melakukan penembakan dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Lage, Poso, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas Aswin.

    Aswin menyebut tersangka MW juga berperan mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan peledak atau Bom ke markas Daeng Koro di pegunungan Poso yang menjadi tempat pelatihan militer.

    Sementara untuk tersangka AS, kata dia, terlibat dalam aksi pelatihan militer di wilayah Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, latihan bongkar pasang senjata api.

    “Pada akhir tahun 2013 berencana melakukan aksi teror dengan sasaran target bank-bank di wilayah Poso dan Parigi. Serta tergabung dalam group media sosial kelompok radikal,” tuturnya.

    Dalam penangkapan ini, Densus turut menyita sejumlah barang bukti berupa satu senapan PCP beserta tasnya, satu pisau karambit beserta sarungnya, satu Handy Talkie (HT), satu set alat masak untuk kemping beserta tas.

    Kemudian satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, satu buah buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, satu buah sarung senjata.

    “Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” ujar Aswin.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Detasemen Khusus atau
    Densus 88
    Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap tiga orang
    teroris
    di Sulawesi Tengah. Mereka adalah bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
    Ketiga teroris tersebut berinisial RR, MW, dan AS.
    Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyatakan bahwa ketiga teroris tersebut adalah anggota kelompok MIT yang dipimpin oleh Sabar
    Daeng Koro
    dan
    Santoso
    .
    “Keterlibatan mereka sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari (Pelatihan Militer),” kata Aswin dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).
    RR, MW, dan AS juga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
    Penangkapan RR dilakukan pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.50 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
    Sementara itu, MW terlibat dalam insiden penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 
    MW juga terlibat dalam pengantaran logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/Bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan Tadrib Asykari. MW ditangkap pada Rabu (4/9/2024) pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat
    Sementara itu, AS terlibat dalam pelaksanaan tadrib asykari daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang,
    map reading
    , latihan bongkar pasang senjata api.
    AS diketahui berencana melakukan aksi Amaliyah fa’i dengan sasaran Bank-Bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013. AS juga tergabung dalam group media sosial kelompok radikal.
    AS ditangkap pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.47 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
    Dari penangkapan tersebut, Densus 88 mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tasnya, pisau karambit beserta sarungnya, Handy Talkie (HT), satu set peralatan masak untuk kemping beserta tasnya, dan sebuah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
    Kemudian Densus 88 juga mengamankan buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, lalu, buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, majalah “Hidayatullah, Edisi Milad Ke-16”, bilah badik, kompas, dan sarung senjata.
    Aswin berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya perilaku orang yang cenderung menutup diri dan menolak bersosialisasi dengan masyarakat. 
    “Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putin Akui Belum Bertemu Assad, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah

    Putin Akui Belum Bertemu Assad, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui belum bertemu dengan mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berlindung di Moskow, ibu kota Rusia, setelah rezimnya ditumbangkan pasukan pemberontak awal bulan ini.

    Dalam komentar publik pertamanya soal situasi di Suriah, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), Putin menegaskan Rusia belum kalah di Suriah meskipun rezim Assad, sekutu dekatnya, digulingkan oleh pasukan pemberontak.

    Moskow melakukan intervensi militer di Suriah sejak tahun 2015 lalu dan mengubah gelombang perang sipil di negara itu demi kepentingan Assad.

    “Anda ingin menggambarkan segala sesuatu yang terjadi di Suriah sebagai sebuah kegagalan, kekalahan bagi Rusia. Saya pastikan kepada Anda, tidak demikian,” tegas Putin saat berbicara dalam konferensi pers akhir tahun di Moskow.

    “Dan saya akan memberitahu Anda alasannya. Kami datang ke Suriah 10 tahun lalu untuk mencegah terbentuknya kantong teroris di sana. Secara keseluruhan, kami telah mencapai tujuan kami,” ujarnya.

    “Tidak heran jika saat ini banyak negara Eropa dan Amerika Serikat ingin menjalin hubungan dengan mereka (penguasa baru Suriah). Jika mereka adalah organisasi teroris, mengapa Anda (Barat) pergi ke sana? Itu berarti mereka telah berubah,” sebut Putin dalam pernyataannya.

    Dalam konferensi pers pada Kamis (19/12), Putin mengatakan dirinya belum bertemu dengan Assad yang melarikan diri ke Moskow usai digulingkan awal bulan lalu.

  • Memanas! Netanyahu Ancam Houthi Akan Membayar Harga yang Mahal

    Memanas! Netanyahu Ancam Houthi Akan Membayar Harga yang Mahal

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok pemberontak Houthi bahwa mereka “akan membayar harga yang mahal” setelah Israel melancarkan serangan di Yaman. Serangan itu sebagai respons atas serangan rudal dari kelompok bersenjata di Yaman tersebut.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” imbuhnya.

    Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel Katz bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan mencapai para pemimpin gerakan Houthi.

    Serangan udara Israel di Yaman menewaskan sembilan orang, kata Al Masirah TV, outlet berita televisi utama yang dijalankan oleh Houthi yang berpihak pada Iran. Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota, Sanaa, imbuh Al Masirah TV.

    “Saya peringatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel juga akan menjangkau Anda,” kata Katz dalam sebuah postingan di media sosial X.

    “Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” imbuhnya.

  • Panas! Israel Balas Gempur Yaman Usai Diserang Rudal Houthi

    Panas! Israel Balas Gempur Yaman Usai Diserang Rudal Houthi

    Tel Aviv

    Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman setelah serangan rudal dari kelompok Houthi menghujani wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga melontarkan ancaman bahwa Houthi “akan membayar harga mahal” usai menembakkan rudal ke wilayah Israel.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran,” sebut Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” tegasnya.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (19/12), bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan sampai kepada para pemimpin Houthi di Yaman.

    “Saya memperingatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel akan menjangkau Anda. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    Militer Israel sebelumnya mengumumkan pasukannya telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman. Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat serangan rudal tersebut.

    Namun Tel Aviv melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman, dengan menargetkan posisi militer Houthi. Dalam pernyataannya, militer Israel mengklaim pasukannya telah “melancarkan serangan presisi terhadap target-target militer Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi di Sanaa”.

  • Putin Desak Israel Angkat Kaki dari Suriah: Mereka Mau Perluas Wilayah

    Putin Desak Israel Angkat Kaki dari Suriah: Mereka Mau Perluas Wilayah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam Israel yang “memanfaatkan kesempatan” untuk memperluas perampasan wilayah di Suriah di tengah kekacauan politik usai Presiden Bashar Al Assad digulingkan milisi 8 Desember lalu.

    Putin mendesak Israel untuk angkat kaki dari Suriah dan berhenti membombardir negara itu. Sebab, segera setelah kejatuhan Assad, Israel mengerahkan pasukan ke zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv dan melancarkan ratusan serangan udara untuk menghancurkan senjata dan peralatan militer Suriah.

    “Rusia mengecam perebutan wilayah Suriah mana pun. Hal ini jelas,” kata Putin dalam jumpa pers tahunan di Moskow pada Kamis (19/12)

    Ia juga mewanti-wanti bahwa Israel telah masuk hingga kedalaman 25 km (16 mil) dan mencapai benteng-benteng yang dulu dibangun untuk Suriah oleh Uni Soviet.

    Putin juga mendesak agar Israel meninggalkan wilayah Suriah. Namun, menurutnya, hal itu kecil kemungkinan terjadi.

    “Saya memiliki kesan bahwa bukan hanya mereka (Israel) tidak akan pergi, tetapi mereka justru akan memperkuat kehadiran mereka di sana.”

    Putinjuga mengatakan bahwa Israel menjadi “pihak yang paling diuntungkan” dari situasi saat ini.

    Ia juga menyoroti intervensi Turki, yang bertindak untuk melindungi kepentingan keamanannya sendiri terhadap para pejuang Kurdi di Suriah yang dianggap sebagai teroris oleh Ankara.

    “Kita semua memahami ini. Akan ada banyak masalah. Namun, kami berpihak pada hukum internasional dan mendukung kedaulatan semua negara, sambil menghormati integritas wilayah mereka, termasuk Suriah,” ujar Putin seperti dikutip Reuters.

    Ia mengatakan bahwa sebagian besar pihak di Suriah yang berkomunikasi dengan Rusia mendukung keberadaan dua pangkalan militer utama Rusia di negara tersebut, tetapi pembicaraan terkait hal itu masih berlangsung.

    Putin juga membantah bahwa intervensi Rusia selama sembilan tahun di Suriah adalah sebuah kegagalan. Ia mengatakan bahwa Moskow telah mengajukan sejumlah usulan kepada penguasa baru di Damaskus untuk mempertahankan pangkalan udara dan laut Rusia di negara tersebut.

    Dalam komentarnya yang pertama kali disampaikan ke publik mengenai isu ini, Putin mengungkapkan bahwa ia belum bertemu Assad sejak mantan presiden itu melarikan diri ke Moskow awal bulan ini.

    Namun, Putin menekankan bahwa dia berencana untuk bertemu di masa depan.

    .

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Arab Makin Panas! Houthi Tembak Rudal Balistik-Israel Ngamuk Bom Yaman

    Arab Makin Panas! Houthi Tembak Rudal Balistik-Israel Ngamuk Bom Yaman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kekerasan masih terus terjadi di Timur Tengah, jazirah Arab. Ini setidaknya terlihat dari sejumlah peristiwa dan fakta sepanjang Kamis waktu setempat.

    Serangan dengan rudal balistik dilakukan kelompok penguasa Yaman, Houthi. Ini kemudian dibalas Israel dengan serangan udara dilakukan ke Sanaa dan Hodeida.

    Di sisi lain, Israel kini disebut lembaga internasional terbukti melakukan genosida, di perangnya di Gaza. Sejumlah bukti menunjukkan Israel sengaja merusak infrastruktur air dan bantuan di sana.

    Lalu bagaimana updatenya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia Jumat (20/12/2024) pagi:

    Yaman Tembak Rudal Balistik ke Israel

    Kelompok Houthi dilaporkan menembakkan rudal balistik ke Israel, Kamis dini hari. Hal ini dikatakan juru bicaranya Yahya Saree, dalam sebuah keterangan.

    “Ada dua target militer spesifik dan sensitif yang diserang di wilayah Yaffa,” tegasnya mengacu pada Jaffa yang dekat dengan Tel Aviv, sebagaimana dimuat AFP.

    Israel sendiri mengatakan melakukan upaya pencegahan masuknya rudal tersebut ke wilayahnya. Namun laporan foto AFP menyebut, di wilayah Tel Aviv, terlihat bagaimana rudal menjebol sistem pertahanan iron dome dan merusak bagian gedung sekolah.

    “Gedung itu hancur akibat ledakan,” bunyi laporan itu.

    Houthi pun kemudian mengatakan bahwa mereka meluncurkan pesawat tanpa awak ke Israel masih di wilayah yang sama. Namun tidak ada konfirmasi dari pihak Israel soal ini.

    Sejauh ini belum diketahui apakah ada kerusakan atau korban. Namun serangan ke Israel bukan yang pertama, mengingat Houthi telah menyerukan serangan sebagai bentuk protes ke perang Israel ke Gaza, melawan sekutunya Hamas, yang telah menewaskan 45.000 lebih warga kantong Palestina itu.

    Pada tanggal 9 Desember, sebuah pesawat nirawak yang diklaim oleh Houthi meledak di lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal di kota Yavne di Israel tengah. Namun hal ini tidak menimbulkan korban jiwa.

    Pada bulan Juli, serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel. Peristiwa ini memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.

    Kelompok Houthi juga secara rutin menargetkan pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden, yang menyebabkan serangan balasan terhadap target-target kelompok Houthi oleh Amerika Serikat (AS) dan terkadang pasukan Inggris. Meski begitu, Houthi tetap tak menghentikan serangan menyebut “tak akan berakhir hingga penjajahan di Gaza diakhiri”.

    “Kami sepenuhnya yakin dengan posisi kami dan siap menghadapi segala tingkat eskalasi,” kata Houthi lagi.

    Israel Menggila Balas Bombardir Yaman

    Israel sendiri membalas serangan Houthi dengan meluncurkan serangan ke Yaman, tak lama setelahnya. Ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida menjadi sasaran.

    Meski Israel mengatakan menargetkan “target militer”, laporan media setempat mengatakan infrastruktur energi, seperti pembangkit listrik dan fasilitas minyak. Serangan udara Israel tersebut menewaskan sembilan orang.

    “Agresi Israel mengakibatkan sembilan warga sipil menjadi martir,” ujar salah satu pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi dalam pidato panjang yang disiarkan oleh TV pemberontak Al-Masira.

    “Menargetkan dua pembangkit listrik pusat sekitar Sanaa, sementara di Hodeida musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan… dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak,” lapor media Al-Masira.

    Sementara itu, Israel melalui Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam Houthi akan bernasib sulit seperti sekutunya yang lain, bukan hanya Hamas, tapi juga Hizbullah dan rezim Bashar Al-Assad di Suriah. Perlu diketahui kelompok tersebut dan Assad dekat dengan Iran, yang juga merupakan musuh Israel di Timur Tengah.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran,” kata Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” ancamnya.

    Respons Iran dan Hamas

    Iran sendiri mengecam serangan Israel ke Yaman. Mengutip AFP, Iran mengatakan hal tersebut adalah bukti baru bagaimana Israel melanggar aturan hukum internasional.

    “Iran mengecam serangan Israel,”” kata perwakilan negeri tersebut dimuat AFP.

    “Pelanggaran mencolok terhadap prinsip dan norma hukum internasional dan Piagam PBB,” tegasnya.

    Kelompok Hamas, yang tengah berperang dengan Israel di Gaza, juga memberi pernyataan. Di mana Hamas menyebut serangan balasan Israel sebagai “perkembangan yang berbahaya”.

    Serangan Baru Israel di Gaza

    Sementara itu, serangkaian serangan juga dilakukan Israel ke Gaza, Kamis. Sedikitnya 30 orang warga Paelstina tewas karenanya.

    Kekerasan di Jalur Gaza terus mengguncang wilayah pesisir tersebut lebih dari 14 bulan karena perang Israel-Hamas. Padahal saat ini mediator internasional berupaya untuk merundingkan gencatan senjata di Doha, Qatar.

    “Setidaknya ada 13 martir, termasuk anak-anak dan perempuan, akibat pendudukan yang menargetkan sekolah Shabaan al-Rayes dan sekolah Al-Karama di lingkungan Al-Daraj di timur Kota Gaza,” kata juru bicara badan pertahanan sipil Mahmud Bassal.

    Militer Israel mengklaim “serangan tepat terhadap teroris” yang beroperasi di kompleks sekolah yang terletak di lingkungan Al-Daraj. Israel berdalih Hamas merencanakan dan melaksanakan serangan teror terhadap pasukan IDF (militer) dan negara tersebut.

    Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.129 orang, sebagian besar warga sipil. Angka ini merujuk data kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, namun dapat diandalkan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Turki dan Iran Bertemu

    Para pemimpin Turki dan Iran berada di Mesir pada hari Kamis untuk menghadiri KTT delapan negara berpenduduk mayoritas Muslim. Peretmuan ini merupakan pertama kalinya sejak penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Turki secara historis mendukung oposisi terhadap Assad, sementara Iran mendukung pemerintahannya. Pertemuan Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8, yang juga dikenal sebagai Developing-8, diadakan dengan latar belakang kekacauan regional termasuk konflik di Gaza, gencatan senjata yang rapuh di Lebanon, dan kerusuhan di Suriah.

    Dalam pidatonya di pertemuan puncak tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengunjungi Mesir untuk kedua kalinya tahun ini, menyerukan rekonsiliasi di Suriah dan pemulihan “integritas dan persatuan teritorial” negara tersebut. Ia juga menyuarakan harapan untuk “terbentuknya Suriah yang bebas dari terorisme”, tempat “semua sekte agama dan kelompok etnis hidup berdampingan dengan damai”.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa “selama lebih dari 14 bulan, kawasan Timur Tengah, khususnya Gaza dan Lebanon selatan, dan sekarang, Suriah telah menjadi sasaran serangan besar-besaran oleh Israel”. Ia meminta negara Islam “mencegah bahaya lebih lanjut”.

    Pezeshkian adalah presiden Iran pertama yang mengunjungi Mesir sejak Mahmoud Ahmadinejad pada tahun 2013. Hubungan antara Mesir dan Iran telah tegang selama beberapa dekade, tetapi kontak diplomatik telah meningkat sejak Kairo menjadi mediator dalam perang di Gaza.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengunjungi Mesir pada bulan Oktober. Mitranya dari Mesir Badr Abdelatty melakukan perjalanan ke Teheran pada bulan Juli untuk menghadiri pelantikan Pezeshkian.

    Lembaga HAM Dunia Sebut Israel Jelas Genosida Gaza

    Human Rights Watch pada hari Kamis dengan jelas menyebut Israel melakukan “tindakan genosida” di Jalur Gaza dengan merusak infrastruktur air dan memutus pasokan ke warga sipil. Badan itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi yang ditargetkan.

    Dalam laporan baru yang difokuskan secara khusus pada air, kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di New York tersebut mengatakan “otoritas Israel dengan sengaja menjatuhkan ‘kondisi kehidupan yang diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisik penduduk Gaza secara keseluruhan atau sebagian”. Ditegaskannya bahwa tindakan ini merupakan “tindakan genosida”.

    Lembaga dunia lain, Doctors Without Borders (MSF) juga mengeluarkan laporan baru bahwa Israel dengan nyata melakukan “pembersihan etnis” di Jalur Gaza. Ini tertuang dalam sebuah laporan yang mendokumentasikan konflik selama 14 bulan yang diterbitkan pada hari Kamis.

    Laporan tersebut mendokumentasikan 41 serangan terhadap staf MSF termasuk serangan udara terhadap fasilitas kesehatan dan tembakan langsung terhadap konvoi kemanusiaan. LSM tersebut mengatakan bahwa mereka terpaksa mengevakuasi rumah sakit dan pusat kesehatan sebanyak 17 kali.

    “Kami melihat tanda-tanda yang jelas tentang pembersihan etnis karena warga Palestina dipindahkan secara paksa, terjebak, dan dibom,” kata sekretaris jenderal MSF, Christopher Lockyear, .

    “Apa yang disaksikan tim medis kami di lapangan selama konflik ini konsisten dengan deskripsi yang diberikan oleh semakin banyak ahli hukum dan organisasi yang menyimpulkan bahwa genosida sedang terjadi di Gaza,” kata lagi.

    “MSF meminta negara-negara, khususnya sekutu terdekat Israel, untuk mengakhiri dukungan tanpa syarat mereka terhadap Israel dan memenuhi kewajiban mereka untuk mencegah genosida di Gaza,” tegasnya.

    (sef/sef)

  • Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah perang melawan Rusia yang kini sudah berlangsung lebih dari 1.000 hari, Ukraina dilaporkan sedang mengembangkan senjata laser terbaru.

    Senjata laser itu diberi nama Tryzub atau Trident (yang berarti trisula dalam Bahasa Indonesia), yang mengacu pada simbol nasional Ukraina yang melambangkan kemerdekaan, kekuatan, dan persatuan, sebagaimana dilaporkan oleh First Post.

    Berbicara di sebuah pertemuan puncak pertahanan di Kyiv awal pekan ini, Vadym Sukharevskyi, Komandan Angkatan Bersenjata Sistem Tak Berawak Ukraina, mengonfirmasi pengembangan senjata laser tersebut.

    “Senjata itu benar-benar berfungsi; ini nyata. Kami bisa menyatakan bahwa saat ini Ukraina, jika saya tidak salah, adalah negara kelima yang memiliki senjata laser,” kata Sukharevskyi, mengutip Kyiv Post.

    Namun, apa saja yang diketahui tentang senjata laser baru ini, dan bagaimana efektivitasnya dalam perang melawan Rusia?

    1. Pakar Menyebut Tryzub Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris

    Belum banyak yang diketahui tentang Tryzub atau Trident.

    Hingga kini, yang diketahui hanyalah kemampuannya untuk menjatuhkan pesawat pada jarak lebih dari dua kilometer.

    Kolonel Vadym Sukharevskyi, tanpa memberikan keterangan lebih rinci, menyebut bahwa Tryzub saat ini sedang beroperasi, meskipun ia tidak mengatakan secara spesifik di mana senjata itu ditempatkan.

    Meskipun tidak diketahui bagaimana Ukraina mengembangkan Tryzub, beberapa pakar pertahanan percaya bahwa senjata ini mungkin terinspirasi dari desain DragonFire milik Inggris.

    Tembakan laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    DragonFire adalah senjata energi terarah laser (LDEW) canggih, yang menggunakan sinar cahaya intens untuk menembus target dan dapat menyerang dengan kecepatan cahaya.

    Senjata ini dirancang untuk menembak jatuh pesawat tanpa awak, rudal, pesawat terbang, dan bahkan satelit.

    Beberapa pihak menyatakan bahwa DragonFire bahkan mampu menghantam target seukuran koin £1 (sekitar Rp19.000).

    Meskipun Inggris belum mengungkapkan jangkauan tepat DragonFire, beberapa sumber menyebutkan bahwa senjata ini dapat mengenai sasaran dan memanaskannya hingga lebih dari 3.000 derajat Celsius.

    Selain itu, selama ada daya listrik, senjata ini memiliki keunggulan amunisi yang tidak terbatas.

    Mantan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyebutkan bahwa DragonFire akan diluncurkan pada tahun 2027, yang berarti saat ini belum beroperasi.

    Pada bulan April, Shapps juga mengatakan bahwa Inggris mungkin akan mempercepat produksi DragonFire untuk mengirimkannya ke Ukraina guna digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung.

    2. Keuntungan yang Bisa Diberikan Tryzub untuk Ukraina

    Jika klaim Ukraina dapat dipercaya dan Tryzub benar sedang beroperasi, hal ini akan memberikan keuntungan besar bagi Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    Para ahli mencatat bahwa hal ini akan membuka alternatif untuk menghantam target, seperti pesawat tanpa awak, tanpa menggunakan rudal yang lebih mahal.

    Selain itu, jika Tryzub terinspirasi oleh sistem DragonFire, biaya operasionalnya mungkin hanya sekitar £10 per tembakan.

    Tryzub juga bisa digunakan untuk melawan rudal hipersonik Rusia, yang mampu melaju secepat 6.115 km/jam dan sulit dijatuhkan oleh sistem pertahanan konvensional.

    “Keunggulan terbesar senjata laser adalah kemampuannya untuk menghancurkan target murah seperti drone tanpa harus menggunakan sesuatu yang jauh lebih mahal,” kata Martin J. Dougherty, seorang ahli senjata dan penulis Aircraft, Tanks, and Artillery of the Ukraine War, kepada The Telegraph.

    Pakar lain menambahkan bahwa keuntungan lain dari senjata laser adalah “magasin tak terbatas” yang memungkinkan senjata ini terus digunakan selama ada daya listrik.

    Namun, senjata laser juga memiliki keterbatasan. Patrick Senft dari Armament Research Services, sebuah lembaga konsultan intelijen teknis yang mengkhususkan diri pada penelitian senjata dan amunisi, mengatakan kepada CNN bahwa target yang bergerak lebih cepat atau tahan panas, seperti peluru artileri dan rudal balistik, jauh lebih sulit dinetralkan dan membutuhkan sistem yang lebih canggih.

    Senjata laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    3. Negara-Negara yang Memiliki Senjata Laser

    Dengan Tryzub, Ukraina bergabung dengan “klub elit” negara-negara yang memiliki senjata laser.

    Angkatan Darat AS dilaporkan menggunakan laser berenergi tinggi berbasis truk untuk menembak jatuh berbagai target, termasuk drone, helikopter, mortir, dan roket.

    Negara-negara lain, termasuk Israel, Turki, Jerman, Jepang, dan China, juga telah mengembangkan senjata laser.

    Baru-baru ini, Taiwan dilaporkan memiliki sistem senjata laser.

    Pada bulan Juli, Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengerahkan sistem senjata laser untuk mencegat drone Korea Utara.

    Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa sistem “Block-I” ini akan dikerahkan pada akhir tahun, dengan lebih banyak lagi sistem yang akan menyusul di masa depan.

    India juga telah menguji senjata laser, termasuk DURGA (Directionally Unrestricted Ray Gun Array) dan KALI (Kilo Ampere Linear Injector) yang telah dikembangkan sejak akhir 1980-an.

    Sementara DURGA diproyeksikan sebagai senjata laser berbasis ruang angkasa yang mampu menghancurkan satelit di orbit, KALI diperkirakan mampu menembakkan pulsa sinar elektron berenergi tinggi yang dikenal sebagai Relativistic Electron Beams (REB).

    Rusia, sebagai musuh utama Ukraina, juga sedang mengembangkan senjata laser berenergi tinggi berbasis darat untuk membutakan satelit musuh.

    Banyak pakar pertahanan memprediksi bahwa pesawat tanpa awak berbiaya rendah akan membuat senjata laser menjadi kebutuhan bagi semua negara dan berbagai negara akan menemukan aplikasi non-militer dari senjata ini, seperti perlindungan dari serangan teroris.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Cara Facebook membatasi pemberitaan di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Cara Facebook membatasi pemberitaan di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Facebook membatasi kemampuan media Palestina untuk menjangkau khalayak selama setahun terakhir, demikian hasil riset BBC.

    Berdasarkan analisis komprehensif data Facebook, BBC menemukan fakta bahwa media-media di Gaza dan Tepi Barat mengalami penurunan tajam pada interaksi pengguna asal Palestina sejak Oktober 2023.

    BBC juga menemukan sejumlah dokumen internal Instagram—perusahaan Meta lainnya—yang menunjukkan peningkatan kegiatan moderasi terhadap komentar-komentar pengguna asal Palestina setelah Oktober 2023.

    Meta—pemilik Facebook—mengatakan kesimpulan yang menunjukkan mereka sengaja meredam narasi-narasi tertentu “sangat salah”.

    Sejak pertikaian Israel-Gaza meletup, hanya beberapa wartawan yang diizinkan memasuki wilayah pesisir Palestina di Gaza dari luar wilayah tersebut. Para wartawan ini hanya dapat meliput dengan pengawalan tentara Israel.

    Media sosial kemudian menjadi ruang bagi khalayak yang ingin mendengar lebih banyak suara dari Gaza.

    Karena itu, akun Facebook milik Palestine TV, kantor berita Wafa, dan Al-Watan News yang beroperasi di wilayah Tepi Barat menjadi sumber informasi penting bagi banyak orang di seluruh dunia.

    Penurunan interaksi pembaca media Palestina melalui Facebook

    BBC News Arabic menghimpun data keterlibatan pengguna Facebook di 20 akun organisasi berita terkemuka yang berbasis di Palestina. Data yang terkumpul mencakup masa menjelang serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, dan satu tahun setelahnya.

    Keterlibatan pengguna adalah ukuran utama untuk mengukur dampak sebuah akun media sosial dan jumlah orang yang melihat konten. Adapun keterlibatan pengguna mencakup berbagai faktor seperti jumlah komentar, reaksi, dan berbagi konten.

    Selama masa pertikaian, keterlibatan pengguna diasumsikan meningkat. Namun, data menunjukkan penurunan interaksi sebesar 77% setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Palestine TV memiliki 5,8 juta pengikut di Facebook. Jurnalis Palestine TV membagikan data statistik kepada BBC. Data tersebut menunjukkan penurunan 60% jumlah orang yang melihat unggahan mereka.

    “Interaksi benar-benar dibatasi, dan unggahan kami berhenti menjangkau orang-orang,” kata Tariq Ziad, seorang jurnalis stasiun TV tersebut.

    Selama setahun terakhir, jurnalis-jurnalis Palestina telah menyuarakan kekhawatiran bahwa konten daring mereka “diblokir secara diam-diam” oleh Meta. Dengan kata lain, Meta membatasi jumlah orang yang melihat konten soal Palestina.

    Untuk menguji ini, kami melakukan analisis data pada akun Facebook milik 20 media Israel seperti Yediot Ahronot, Israel Hayom, dan Channel 13.

    Akun-akun ini juga mengunggah konten terkait aksi Israel, tetapi interaksi pengguna pada akun mereka meningkat hampir 37%.

    Sebelumnya, Palestina dan organisasi-organisasi hak asasi manusia menuduh Meta gagal memoderasi aktivitas daring secara adil.

    Sebuah laporan independen yang disusun pada tahun 2021 oleh tim yang ditugaskan perusahaan tersebut mengungkap bahwa hal ini tidak disengaja.

    Laporan ini mengeklaim ketidaksengajaan ini disebabkan kelemahan para moderator dalam berbahasa Arab. Kata-kata dan frasa pada konten yang dimoderasi ditafsirkan sebagai menyinggung atau mengandung kekerasan, padahal sebenarnya tidak berbahaya.

    Misalnya, frasa bahasa Arab “Alhamdulillah”, yang berarti “Segala puji bagi Tuhan”, terkadang diterjemahkan secara otomatis menjadi “Segala puji bagi Tuhan, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka”.

    Untuk mengetahui apakah hal ini menjelaskan faktor penurunan keterlibatan pembaca dengan media Palestina, BBC menganalisis akun-akun Facebook milik 30 media berbahasa Arab terkemuka yang berbasis di tempat lain, seperti Sky News Arabia dan Al-Jazeera.

    Hasilnya akun-akun tersebut mengalami peningkatan interaksi pengguna rata-rata hampir 100%.

    Meta menegaskan bahwa mereka tidak merahasiakan “tindakan kebijakan dan produk sementara” pada Oktober 2023.

    Mereka mengeklaim menghadapi tantangan saat berupaya menyeimbangkan kebebasan berbicara, ketika terdapat fakta bahwa Hamas dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan ditetapkan sebagai organisasi berbahaya berdasarkan kebijakan Meta sendiri.

    Raksasa teknologi itu juga mengatakan bahwa halaman yang secara eksklusif memuat tentang perang lebih rentan terdampak.

    “Kami mengakui bahwa kami membuat kesalahan, tetapi kesimpulan bahwa kami sengaja menekan suara tertentu jelas salah,” kata seorang juru bicara.

    Dokumen Instagram yang bocor

    BBC berbicara dengan lima mantan dan karyawan Meta saat ini tentang dampak kebijakan perusahaan mereka terhadap pengguna asal Palestina.

    Satu sumber anonim, membagikan dokumen internal yang bocor tentang perubahan yang dilakukan pada algoritma Instagram.

    Dokumen ini mengungkap bahwa Meta memperketat moderasi komentar warga Palestina pada postingan-postingan di Instagram.

    “Seminggu setelah serangan Hamas, kode tersebut diubah sehingga menjadi lebih agresif terhadap warga Palestina,” katanya.

    Pesan-pesan internal perusahaan menunjukkan bahwa seorang teknisi menyampaikan kekhawatiran tentang perintah tersebut. Pasalnya, perintah itu dapat “memunculkan bias baru ke dalam sistem terhadap pengguna Palestina”.

    Meta mengakui menempuh kebijakan tersebut. Mereka mengatakan bahwa tindakan itu diperlukan untuk menanggapi “peningkatan konten kebencian” yang keluar dari wilayah Palestina.

    Meta mengatakan perubahan kebijakan yang diberlakukan sejak awal aksi Israel dan Hamas kini dibatalkan, tetapi tidak mengungkap kapan hal ini terjadi.

    Setidaknya 137 jurnalis Palestina dilaporkan telah tewas di Gaza sejak awal konflik, tetapi beberapa wartawan terus melakukan peliputan meskipun dalam kondisi berbahaya.

    “Banyak informasi yang tidak dapat dipublikasikan karena terlalu gamblang – misalnya jika tentara [Israel] melakukan pembantaian dan kami memfilmkannya, videonya tidak akan tersebar,” kata Omar el Qataa, salah satu dari sedikit jurnalis foto yang memilih untuk tinggal di Gaza utara.

    “Namun terlepas dari tantangan, risiko, dan larangan konten,” katanya, “kami harus terus membagikan konten Palestina.”