Kasus: Teroris

  • BNPT-Densus 88 Bakal Beri Pendampingan Eks Anggota Jemaah Islamiyah

    BNPT-Densus 88 Bakal Beri Pendampingan Eks Anggota Jemaah Islamiyah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bakal memberikan pendampingan kepada para mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI).

    Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono menyebut pembinaan dan pendampingan itu akan dilakukan usai para anggota tersebut mendeklarasikan pembubaran JI dan menyatakan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Kami dengan Densus 88 akan membuat semacam peta jalan (atau) road map untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mantan-mantan eks JI,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (23/12).

    Eddy mengatakan pendampingan dan pembinaan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab negara sekaligus untuk memastikan mereka untuk tidak kembali bergabung ke jaringan teroris lainnya.

    Ia menjelaskan kewajiban itu juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Dalam ketentuan itu, kata dia, pembinaan yang diberikan meliputi wawasan kebangsaan, keagamaan hingga kewirausahaan.

    “Kami akan memberikan suatu arahan pelatihan, pendampingan terhadap kegiatan seperti wawasan kebangsaan, kewirausahaan, dan hal-hal yang lain,” tuturnya.

    Lebih lanjut, ia mengklaim hal tersebut juga sejalan dengan program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).

    Serta dalam rangka memperkuat penyelerasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi antara umat beragama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

    Sebelumnya Jemaah Islamiyah (JI) telah mengumumkan pembubarannya pada tanggal 30 Juni 2024. Deklarasi ini dilakukan oleh 16 tokoh senior JI di Bogor, Jawa Barat, dengan komitmen untuk meninggalkan kekerasan dan ekstremisme serta mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Para mantan anggota JI sepakat untuk mengembangkan ajaran Islam yang damai dan toleran sejalan dengan prinsip-prinsip Ahlussunah wal Jamaah. Lebih dari 100 anggota JI, termasuk tokoh senior dan pimpinan pesantren, menghadiri deklarasi ini.

    Deklarasi puncak pembubaran Jemaah Islamiyah berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/12). Acara itudihadiri ribuan mantan anggota JI dari wilayah Surakarta, Kedu, dan Semarang.

    Sebanyak 1.400 perwakilan eks anggota JI menyatakan siap kembali ke pangkuan NKRI, mematuhi hukum yang berlaku, serta berkomitmen untuk menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem.

    (tfq/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kebakaran ‘Misterius’ Lahap Gudang Drone di Tatarstan Barat Rusia, Putin Merugi Rp 200 Miliar – Halaman all

    Kebakaran ‘Misterius’ Lahap Gudang Drone di Tatarstan Barat Rusia, Putin Merugi Rp 200 Miliar – Halaman all

    Kebakaran Misterius melanda gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia. Putin disebut rugi capai Rp 200 Miliar.

    Tayang: Senin, 23 Desember 2024 20:58 WIB

    Sputnik/Kristina Kormilitsyna

    Presiden Rusia Vladimir Putin pada konferensi pers akhir tahun dan sesi tanya jawab tahunannya di Moskow. – Kebakaran Misterius melanda gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia. Putin disebut rugi capai Rp 200 Miliar. 

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran ‘misterius’ telah terjadi di gudang drone Shahed di wilayah Tatarstan barat Rusia.

    Kebakaran tersebut menghancurkan komponen drone senilai $16 juta.

    Atau jika dirupiahkan sekitar Rp 258.928.166.400.

    Hal itu dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, mengutip Sky News, Senin (23/12/2024).

    Kementerian itu melaporkan bahwa gudang yang menyimpan suku cadang untuk kendaraan udara tak berawak Shahed-136 telah dihancurkan.

    “Kebakaran misterius yang merusak itu merupakan pukulan lain bagi kompleks industri militer teroris Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan.

    Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyebut-nyebut soal pembalasan hingga keadilan.

    “Direktorat jenderal intelijen militer Kementerian Pertahanan Ukraina mengingatkan bahwa akan ada pembalasan yang adil atas setiap kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Ukraina,” tuturnya lagi.

    Rusia Rebut Desa di Ukraina Timur 

    Pasukan Rusia telah menguasai desa Storozheve di Ukraina timur, kantor berita Interfax melaporkan.

    Desa tersebut terletak di wilayah Donetsk yang tengah dilanda pertempuran sengit.

    Rusia pun berniat merebut seluruh wilayah timur.

    Tahun lalu, Ukraina mengklaim mereka telah membebaskan desa Storozheve, yang direbut oleh Rusia setelah invasi mereka. 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Suriah: IDF Bangun 7 Titik Militer – Halaman all

    Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Suriah: IDF Bangun 7 Titik Militer – Halaman all

    Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Wilayah Suriah

    TRIBUNNEWS.COM – Dengan dalih keamanan, Israel menginformasikan, melalui surat yang dikirimkannya kepada penguasa baru Suriah, kalau mereka tidak akan mundur dari wilayah yang didudukinya di Suriah pasca-penggulingan rezim pemerintahan Bashar al-Assad.

    Sebelumnya, penguasa baru Suriah, Hayat Tahrir al-Sham melalui pemimpinnya, Ahmed al-Shara yang tenar dengan nama Abu Mohammed al-Jolani (al-Julani) telah mengirim pesan ‘moderat’ ke Israel, sekitar seminggu yang lalu.

    Al-Julani dalam pesan itu menyatakan kalau dia tidak berniat berkonflik dengan Israel.

    Belakangan, seperti dilansir media Israel, Yedioth Ahronoth, Tel Aviv menyampaikan pesan ke HTS kalau mereka tidak akan menarik mundur pasukan Israel.

    “Kepada penguasa baru otoritas di Damaskus, Israel menyatakan: Kami tidak akan menerima upaya apa pun yang dilakukan para jihadis untuk mencapai Suriah selatan,” begitu tulis laporan tersebut, dilansir Khaberni, Senin (23/12/2024). 

    Israel menambahkan pernyataannya dengan menuliskan, “Jika tampaknya ada pihak yang bertanggung jawab di Suriah, kami akan mempertimbangkan untuk memindahkan zona penyangga ke Suriah. Tapi selama tidak ada, kami akan terus mengkhawatirkan keamanan kami.”

    Beberapa hari kemudian, Al-Julani mengatakan bahwa bahkan setelah rezim Assad digulingkan, Suriah akan terus mematuhi Perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974.

    Julani juga meminta komunitas internasional untuk memastikan bahwa Israel akan tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut.

    Sementara itu, di Tel Aviv, mereka menambahkan dalam pesannya kalau tentara Israel memasuki zona penyangga karena alasan terkait pertahanan dan keamanan Israel, karena takut dan bersiap menghadapi kemungkinan kejadian serupa seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023. 

    “Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi,” jelas mereka.

    Sikap keras Israel ini, meski didahului oleh pesan perdamaian oleh HTS, dikhawatirkan akan menghasilkan musuh baru bagi militer Israel (IDF).

    Dalam rapat kabinet politik dan keamanan Israel yang diadakan Minggu pagi di Komando Utara, para peserta membahas situasi di Suriah dan Lebanon, dan terdapat tinjauan mendalam atas tinjauan yang mereka terima. 

    Penilaian di Israel adalah bahwa para pemberontak berusaha menampilkan gambaran tertentu kepada dunia Barat, namun di Tel Aviv mereka tetap membuka mata terhadap apa yang terjadi di Suriah.

    Sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Israel menduduki zona penyangga kedua negara, dengan dalih menetralisir ancaman.

    Saluran Lebanon Al-Mayadeen melaporkan bahwa tentara Israel mendirikan 7 titik militer permanen di sepanjang jalur penyangga (dengan Suriah) di pedesaan Damaskus, Daraa, dan Quneitra.

    Sumber yang sama juga melaporkan bahwa Titik 1 dan 2, yang terletak di wilayah Jabal al-Sheikh, “menghadap Damaskus dan pedesaan baratnya.”

    Sebuah tank Israel bermanuver di dekat Garis Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dari Suriah di kota Majdal Shams pada tanggal 11 Desember. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengirim bala bantuan ke Suriah setelah serangan oleh pasukan Israel. (Tangkap Layar Newsweek/Kredit Foto: Matias Delacroix/AP)

    Nilai HTS Serigala Berbulu Domba

    Pejabat Israel, Sharren Haskel, menuduh pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Mohammed al-Julani, sebagai “serigala berbulu domba”.

    Dalam konferensi pers pada Selasa, 17 Desember 2024, Haskel mengingatkan publik untuk tidak tertipu oleh citra al-Julani dan HTS, yang dia sebut sebagai organisasi teroris yang berbahaya bagi Barat, sebagaimana dilaporkan Times of Israel.

    Di hari yang sama, Israel melancarkan serangan di Saida, Golan yang diduduki, serta desa Muqraz di perbatasan administratif antara Daraa dan Quneitra.

    Dalam enam hari berturut-turut, Israel semakin maju ke wilayah Suriah, dan kini dilaporkan menguasai bagian Gunung Hermon.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengambil alih zona penyangga di Dataran Tinggi Golan dan merampas sumber daya air tawar utama di Cekungan Yarmouk, menunjukkan pergeseran strategis dalam kontrol infrastruktur penting.

    HTS Meminta Israel Mundur

    Sementara itu, Mohammed al-Julani, yang lebih suka dipanggil dengan nama lahirnya Ahmed al-Sharaa, menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan Suriah menjadi landasan perang terhadap Israel atau negara manapun.

    Dalam wawancara eksklusif dengan The Times pada 16 Desember 2024, al-Julani meminta Israel untuk menghentikan serangan udara dan menarik diri dari wilayah Suriah yang diduduki.

    “Kami tidak menginginkan konflik apapun, baik dengan Israel maupun pihak lain,” tegasnya.

    Tumbangnya Rezim al-Assad

    Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mengalami kehancuran setelah puluhan tahun berkuasa, dengan jatuhnya ibu kota Damaskus ke tangan oposisi pada 7 Desember 2024.

    Kelompok oposisi bersenjata telah berjuang untuk menjatuhkan rezim al-Assad, dan setelah bentrokan meningkat pada 27 November 2024, rezim al-Assad kehilangan kendali atas banyak wilayah.

    Dengan penyerahan Damaskus, rezim al-Assad yang telah berkuasa selama 61 tahun resmi berakhir, dan al-Assad bersama keluarganya diketahui melarikan diri dari Suriah.

     

    (oln/khbrn/*)

     

     

  • BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT

    BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT

    BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (
    BNPT
    ) menemukan sebanyak 180.954 konten yang bermuatan radikalisme, intoleransi, dan ekstremisme selama 2024.
    Konten-konten tersebut terafiliasi dengan berbagai jaringan teroris, seperti Islamic State Iraq and Syria (ISIS), Jamaah Asharut Daulah (JAD), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Jamaah Asharut Tauhid (JAT).
    Kepala BNPT Komjen
    Eddy Hartono
    mengungkapkan bahwa konten yang ditemukan didominasi oleh propaganda dari jaringan teror yang terhubung dengan kelompok-kelompok tersebut.
    “Didominasi oleh propaganda jaringan teror yang terafiliasi dengan ISIS, HTI, JAT, dan JAD,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (23/12/2024).
    Untuk menanggulangi penyebaran
    konten radikalisme
    , BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI untuk memutus akses dan menurunkan konten-konten tersebut.
    Dari sisi platform, penggunaan
    media sosial
    Instagram mencatatkan angka tertinggi dengan 86.203 konten, diikuti oleh Facebook dengan 45.449 konten, dan TikTok dengan 23.595 konten.
    Selain itu, terdapat X/Twitter dengan 9.535 konten, WhatsApp dengan 8.506 konten, Telegram dengan 4.751 konten, dan media online sebanyak 3 konten.
    Eddy Hartono menyoroti penggunaan Telegram yang dianggap banyak dimanfaatkan oleh kelompok ekstremis dan teroris untuk menyebarkan propaganda, mengingat platform tersebut memungkinkan pembuatan grup dengan jumlah anggota yang tidak terbatas.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan Komunikasi Digital termasuk oleh Telegramnya dalam konteks pendatang dihukum, kami bisa masuk ke Telegram,” ucapnya.
    Pemantauan konten di platform tersebut menjadi penting karena Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 menyatakan bahwa perencanaan perbuatan jahat sudah dapat dipidana.
    Selain itu, BNPT juga melakukan pemetaan daerah rawan radikalisme dan terorisme.
    “Namun karena sifatnya rahasia, belum bisa diumumkan. Ini untuk kami sendiri untuk melakukan langkah pencegahan,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Fakta AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Kepala Pimpinan HTS Abu Mohammed al-Julani – Halaman all

    6 Fakta AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Kepala Pimpinan HTS Abu Mohammed al-Julani – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Jumat (20/12/2024), Amerika Serikat (AS) mengumumkan pembatalan hadiah 10 juta dolar AS.

    Hadiah tersebut sebelumnya ditawarkan untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Abu Mohammed al-Julani, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Pembatalan hadiah ini terjadi setelah AS mengadakan pembicaraan dengan pemerintah baru Suriah yang dipimpin oleh al-Julani.

    Dalam pertemuan tersebut, al-Julani, yang dulunya memiliki hubungan dengan al-Qaeda berjanji, HTS akan memastikan, para pejuang tidak lagi mengancam stabilitas negara dan kawasan.

    “Keputusan ini diambil setelah mendengar ‘pesan positif’ selama pembicaraan, termasuk janji al-Julani untuk tidak membiarkan HTS kembali ke jalur ekstremis,” kata Asisten Menteri Luar Negeri AS, Barbara Leaf yang memimpin delegasi tersebut.

    Berikut fakta-fakta pembatalan hadiah 10 juta dolar AS untuk kepala Abu Mohammed al-Julani.

    Fakta-fakta pembatalan hadiah 10 juta dolar AS untuk Abu Mohammed al-Julani
    1. Diskusi AS dengan Pemerintah Baru Suriah

    Kunjungan Barbara Leaf menandai pertama kali diplomat AS ke Suriah setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan.

    Di Damaskus, Leaf bertemu dengan pemerintah baru untuk membahas masa depan Suriah, termasuk transisi politik yang sedang berlangsung setelah kejatuhan rezim Assad.

    Dalam pertemuan tersebut, al-Julani menjanjikan, HTS akan memastikan kelompoknya tidak lagi mengancam stabilitas negara dan kawasan.

    Al-Julani yang kini dipandang lebih moderat dan pragmatis dalam beberapa isu, seperti hak-hak perempuan dan pluralisme, berusaha menunjukkan perubahan sikap setelah HTS berhasil menggulingkan Assad.

    “Kami berkomitmen untuk tidak membiarkan ekstremisme mengambil alih Suriah,” kata al-Julani dalam pertemuan tersebut.

    2. Pertimbangan Pencabutan Status Teroris untuk HTS

    AS juga mengindikasikan sedang mempertimbangkan pencabutan label “teroris” yang diberikan kepada HTS pada 2018.

    Hal ini mengingat perubahan sikap al-Julani yang lebih moderat, serta keinginan AS untuk memfasilitasi proses pemulihan di Suriah.

    Namun, pencabutan status teroris akan bergantung pada tindakan nyata dari HTS untuk memastikan mereka tidak lagi menjadi ancaman.

    “Kami akan terus memantau tindakan nyata yang diambil oleh HTS, dan keputusan akan bergantung pada komitmen mereka terhadap perdamaian,” jelas seorang pejabat AS.

    3. Kejatuhan Rezim Assad dan Peran HTS

    Rezim Bashar al-Assad resmi jatuh pada 8 Desember 2024 setelah serangan kilat yang dilancarkan oleh HTS.

    Dalam waktu singkat, HTS berhasil merebut Damaskus dan beberapa kota besar lainnya.

    Kejatuhan ini menandai berakhirnya lebih dari dua dekade pemerintahan Assad yang dimulai pada 2000 setelah menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad.

    “Kemenangan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang rakyat Suriah untuk kebebasan,” ujar seorang juru bicara HTS.

    lihat foto
    Muhammad al-Julani, pemimpin aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sekaligus Kepala Departemen Operasi Militer Suriah.

    4. Reaksi terhadap Kejatuhan Rezim Assad

    Kejatuhan rezim Assad disambut dengan sambutan positif oleh beberapa pihak internasional, termasuk AS.

    Gedung Putih menyampaikan ucapan selamat atas “pembebasan Suriah” dan mengakui kemenangan bagi rakyat Suriah.

    Pemerintahan baru Suriah berjanji untuk memastikan inklusi dalam proses politik dan menghormati hak-hak berbagai komunitas di negara tersebut.

    “Ini adalah kemenangan besar bagi rakyat Suriah, yang telah lama berjuang untuk kebebasan dan perdamaian,” ujar juru bicara pemerintahan transisi Suriah.

    5. Pemulihan Ekonomi Suriah

    Al-Julani mengungkapkan bahwa prioritasnya adalah memulihkan kondisi ekonomi Suriah yang hancur akibat perang saudara yang berlangsung sejak 2011.

    AS memberikan dukungan untuk proses pemulihan ini, termasuk bantuan teknis untuk mendokumentasikan kejahatan rezim Assad, dengan fokus pada penggalian kuburan massal yang mungkin ada.

    “Kami berkomitmen untuk membantu Suriah memulai kembali proses pemulihannya,” kata seorang pejabat AS.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Tanggapi Serangan AS ke Sanaa, Houthi Sebut Serangan Teroris Tak Cegah Solidaritas untuk Gaza – Halaman all

    Tanggapi Serangan AS ke Sanaa, Houthi Sebut Serangan Teroris Tak Cegah Solidaritas untuk Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat senior Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, segera menanggapi serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Sanaa, ibu kota Yaman.

    Al-Houthi menyebut serangan tersebut sebagai “serangan teroris” dan mengkritik tindakan AS yang ia anggap sebagai bentuk kekerasan dan kriminalitas yang melanggar hukum internasional.

    Dalam pernyataannya di X, anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi ini menegaskan bahwa meskipun AS melakukan serangan teroris, hal itu tidak akan menghentikan dukungan kelompoknya untuk Gaza.

    “Serangan teroris yang gegabah terhadap Yaman tidak menghentikan dukungan (untuk Gaza),” tegasnya.

    Dilansir Reuters, serangan udara yang dilakukan oleh militer AS menargetkan fasilitas penyimpanan rudal dan lokasi komando yang terkait dengan kelompok Houthi di Sanaa.

    Komando Pusat AS (CENTCOM) menjelaskan bahwa serangan ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan operasional Houthi di wilayah tersebut.

    Serangan ini juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Houthi dan Israel, serta meningkatnya serangan balasan dari Houthi terhadap Israel.

    Meskipun serangan dari AS dan Inggris terus berlangsung, Houthi menegaskan bahwa solidaritas mereka terhadap Gaza tetap tidak tergoyahkan.

    Mereka berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan Palestina, meskipun serangan teroris yang dilakukan oleh AS di Yaman semakin meningkat.

    Houthi menyatakan bahwa dukungan mereka terhadap Palestina adalah bagian penting dari perjuangan mereka di kawasan ini, yang tidak akan terpengaruh oleh serangan yang dilakukan terhadap Sanaa.

    Mereka tetap menegaskan bahwa tindakan AS di Yaman tidak akan memengaruhi sikap mereka terhadap Gaza.

    Serangan Houthi ke Israel

    Kelompok Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel, termasuk peluncuran rudal balistik.

    Pada Sabtu (21/12/2024) dini hari, Houthi meluncurkan rudal yang mengarah ke wilayah Tel Aviv-Jaffa, yang mengakibatkan 16 orang terluka ringan.

    Serangan ini merupakan bagian dari upaya Houthi untuk menekan Israel agar menghentikan operasi militernya di Gaza, yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa.

    Houthi juga telah menargetkan jalur pelayaran di Laut Merah sebagai bagian dari kampanye solidaritas mereka dengan Palestina.

    Respons AS dan Inggris

    Dilansir The Guardian, sebagai tanggapan terhadap serangan Houthi, AS dan Inggris telah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas yang dikuasai Houthi di Yaman.

    AS juga menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat Houthi, termasuk gubernur bank sentral di Sanaa, yang dituduh membantu kelompok tersebut memperoleh komponen senjata.

    Serangan dan sanksi ini menunjukkan ketegangan yang meningkat antara kedua belah pihak.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kepemilikan Senjata di Bawah Kendali Negara

    Kepemilikan Senjata di Bawah Kendali Negara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan semua senjata akan berada di bawah kendali negara termasuk yang dimiliki oleh pasukan pimpinan Kurdi.

    Faksi-faksi bersenjata akan mulai mengumumkan pembubaran mereka dan bergabung dengan tentara, kata Sharaa dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.

    “Kami sama sekali tidak akan mengizinkan adanya senjata di negara itu di luar kendali negara, baik dari faksi revolusioner maupun faksi yang ada di wilayah SDF”, merujuk pada Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi, dikutip dari AFP, Minggu (22/12).

    Al-Sharaa menyebut pemerintahannya berupaya melindungi kaum minoritas, menekankan pentingnya hidup berdampingan di negara multietnis dan multiagama setelah kelompok Islamisnya menggulingkan Bashar al-Assad.

    “Kami berupaya melindungi sekte dan kelompok minoritas dari segala serangan yang terjadi di antara mereka” dan dari aktor “eksternal” yang mencoba memanfaatkan situasi “untuk menimbulkan perselisihan sektarian”, kata Sharaa

    “Suriah adalah negara untuk semua dan kita dapat hidup berdampingan bersama,” ujarnya menambahkan.

    Sebagai informasi, Al-Sharaa, pemimpin kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang merebut kekuasaan di Damaskus, sebelumnya menjadi target sanksi AS.

    Namun, setelah komunikasi formal pertama mereka di Damaskus pada Jumat lalu, pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan pemberian hadiah senilai US$10 juta atau setara Rp162 miliar bagi siapa pun yang berhasil menangkap Al-Sharaa.

    “Berdasarkan diskusi kami, saya mengatakan kepadanya bahwa kami membatalkan tawaran hadiah,” kata Leaf.

    Menurut Leaf, ia telah memberitahu Al-Sharaa tentang ‘kebutuhan penting untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok teroris tidak dapat menimbulkan ancaman di dalam Suriah atau di luar, termasuk kepada AS dan mitra-mitra kami di wilayah tersebut.

    Leaf mengklaim bahwa Al-Sharaa berkomitmen untuk melakukan hal tersebut.

    HTS, yang memimpin koalisi kelompok-kelompok bersenjata yang menang di Damaskus, mengklaim telah memutuskan hubungan dengan jihadisme dan telah berusaha meyakinkan masyarakat akan kemampuannya menghidupkan kembali negara itu setelah hampir 14 tahun perang saudara.

    Prancis, Jerman, Inggris, dan PBB juga telah mengirimkan utusan ke Damaskus dalam beberapa hari terakhir untuk menjalin komunikasi dengan pihak berwenang yang baru.

    Barat mewaspadai risiko perpecahan negara dan kebangkitan kelompok jihadis ISIS, yang tidak pernah sepenuhnya diberantas di sana.

    (AFP/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Cabut Imbalan 10 Juta USD Terkait Penangkapan Penguasa Baru Suriah

    AS Cabut Imbalan 10 Juta USD Terkait Penangkapan Penguasa Baru Suriah

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) membuat kebijakan anyar terkait pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, usai berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad. AS memutuskan mencabut imbalan $10 juta yang pernah dijanjikan bagi yang bisa menangkap Ahmed al-Sharaa.

    Ahmed al-Sharaa diketahui merupakan pemimpin dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Di tahun 2018 AS telah menetapkan organisasi ini sebagai kelompok teroris usai bersekutu dengan Al-Qaeda.

    “Berdasarkan diskusi kami, saya mengatakan kepadanya bahwa kami tidak akan mengejar tawaran penghargaan Rewards for Justice yang telah berlaku selama beberapa tahun,” kata Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, Barbara Leaf, kepada wartawan, dilansir Al Jazeera, Minggu (22/12/2024).

    “Saya juga mengkomunikasikan pentingnya inklusi dan konsultasi luas selama masa transisi ini,” katanya.

    Keputusan itu diambil usai delegasi AS berkunjung ke Suriah untuk bertemu dengan rezim baru pada Jumat (20/12) waktu setempat. Leaf mengatakan AS mencabut imbalan hadiah bagi penangkapan al-Sharaa setelah menerima pesan positif dan mendapatkan kepastian kelompok HTS tidak akan menimbulkan ancaman.

    “Kami sepenuhnya mendukung proses politik yang dipimpin dan dimiliki oleh Suriah yang menghasilkan pemerintahan inklusif dan representatif yang menghormati hak-hak semua warga Suriah, termasuk perempuan, dan komunitas etnis dan agama yang beragam di Suriah,” kata Leaf.

    AS mulai mengirimkan pasukan ke negara tersebut pada tahun 2014 dengan tujuan mengalahkan ISIS. Pasukan AS tetap berada di Suriah setelah kekalahan teritorial kelompok tersebut pada tahun 2017.

    Pada hari Jumat (20/12), militer AS mengatakan pihaknya melakukan serangan udara yang menewaskan pemimpin ISIS Abu Yusif, juga dikenal sebagai Mahmud, di provinsi Deir ez-Zor, Suriah timur.

    “Seperti yang dinyatakan sebelumnya, Amerika Serikat – yang bekerja sama dengan sekutu dan mitra di kawasan – tidak akan membiarkan ISIS mengambil keuntungan dari situasi saat ini di Suriah dan melakukan rekonstruksi,” kata komandan CENTCOM Erik Kurilla dalam sebuah pernyataan.

    “ISIS mempunyai niat untuk keluar dari tahanan lebih dari 8.000 anggota ISIS yang saat ini ditahan di fasilitas di Suriah. Kami akan secara agresif menargetkan para pemimpin dan agen ini, termasuk mereka yang mencoba melakukan operasi di luar Suriah.”

    Di tengah pekan ini Pentagon menyatakan bahwa AS tidak berencana menarik pasukannya dari Suriah dalam waktu dekat. AS memandang bahwa ISIS masih menjadi ancaman di negara tersebut.

    (ygs/aik)

  • Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada malam Jumat (20/12/2024) dunia dikejutkan oleh insiden tragis ketika sebuah mobil menabrak kerumunan pengunjung di pasar Natal di Magdeburg, Jerman.

    Lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka.

    Sopir mobil tersebut, Taleb Abdulmohsen, seorang pria asal Arab Saudi, segera ditangkap oleh pihak berwenang.

    Meskipun insiden ini mengingatkan masyarakat pada serangan serupa di Berlin pada 2016, profil Abdulmohsen dan latar belakangnya ternyata lebih kompleks dan mengejutkan.

    Latar Belakang dan Karir

    Taleb Abdulmohsen yang berusia 50 tahun adalah seorang dokter spesialis psikiatri dan psikoterapi.

    Ia telah tinggal di Jerman sejak 2006 setelah memperoleh status pengungsi, melarikan diri dari Arab Saudi.

    Abdulmohsen berasal dari keluarga Syiah di Hofuf, sebuah desa di provinsi al-Ahsa, di mana mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah.

    Mengapa Ia Menjadi Ateis?

    Abdulmohsen dikenal sebagai aktivis yang vokal dalam mengkritik Islam.

    Ia menyatakan dirinya sebagai seorang ateis, mengeklaim telah meninggalkan agama Islam setelah mengalami penganiayaan.

    Melalui berbagai platform media sosial, ia menggambarkan dirinya sebagai korban penindasan karena status murtad dan mengecam apa yang dianggapnya sebagai Islamisasi di Eropa, khususnya di Jerman.

    Apa Motivasi di Balik Serangan di Pasar Natal?
    Insiden Tragis di Magdeburg

    Pada malam serangan, Abdulmohsen mengemudikan mobil sewaan dan menabrak kerumunan orang yang merayakan Natal di pasar.

    Tujuannya adalah untuk melukai lebih dari 80 orang, namun akhirnya, serangan tersebut merenggut nyawa lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

    Pihak berwenang Jerman segera menangkap Abdulmohsen dan menyatakan bahwa ia bertindak sendirian.

    Apakah Ada Hubungan dengan Ekstremisme?

    Polisi Jerman menegaskan bahwa Abdulmohsen tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris atau jihadis.

    Meskipun motif di balik serangannya masih belum sepenuhnya jelas, ada kecurigaan bahwa tindakan tersebut mungkin berkaitan dengan pandangan ekstremisnya terhadap Islam dan Islamisasi di Eropa.

    Bagaimana Reaksi Pemerintah Jerman terhadap Serangan Ini?

    Reaksi terhadap serangan ini datang dari berbagai pihak di pemerintah Jerman.

    Perdana Menteri negara bagian Sachsen-Anhalt, Reiner Haseloff, menegaskan bahwa Abdulmohsen bertindak sendirian.

    Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, melalui akun media sosialnya, menyatakan keprihatinannya dan menyebut insiden ini sebagai ancaman yang sangat mengkhawatirkan.

    Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, juga mengungkapkan rasa terkejutnya atas kejadian yang menggangu suasana menjelang perayaan Natal.

    Mengapa Insiden Ini Mengingatkan pada Serangan di Berlin 2016?

    Serangan di Magdeburg mengingatkan banyak orang pada peristiwa yang terjadi di Berlin pada tahun 2016, di mana seorang teroris menggunakan truk untuk menabrak kerumunan di pasar Natal, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 70 orang.

    Meskipun motif serangan di Magdeburg berbeda, peristiwa ini tetap menjadi pengingat akan potensi ancaman terhadap keramaian publik dan perayaan yang biasanya berlangsung dengan damai.

    Dengan memahami profil dan latar belakang Taleb Abdulmohsen, kita dapat melihat betapa kompleksnya situasi yang dihadapi oleh individu yang berseberangan dengan norma sosial dan agama di masyarakat.

    Insiden di Magdeburg menyoroti pentingnya dialog dan pemahaman antarbudaya untuk mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kembali ke NKRI, JI Serahkan Puluhan Kilogram Peledak, Detonator, hingga Granat

    Kembali ke NKRI, JI Serahkan Puluhan Kilogram Peledak, Detonator, hingga Granat

    loading…

    Kadensus 88 Antiteror Polri rjen Pol Sentot menyebut kelompok JI telah kembali ke pangkungan NKRI. Foto/SINDOnews/eka setiawan

    JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menyebut Jamaah Islamiyah (JI) telah menyerahkan alat, bahan, dan senjata terkait dengan asykari alias kemiliterannya. Penyerahan itu seiring dengan rangkaian kegiatan pembubaran JI dan deklarasi dari mantan anggota JI untuk setia kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Logisik kemiliteran JI yang telah diserahkan, di antaranya; 6 pucuk senjata api (senpi), 2 magasin, 1 granat, 40 Kg bahan peledak, 942 butir peluru, 11 senjata tajam, 8 pistol airsoftgun dan 12 detonator.

    “Mereka (JI) dengan tulus menyerahkan albas atau logistik dan perlengkapan yang selama ini mereka simpan, termasuk senjata dan bahan-bahan lainnya,” kata Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol. Sentot Prasetyo saat “Sosialisasi dan Deklarasi Pembubaran JI dan Ikrar Setia eks-Anggota JI kepada NKRI” di Solo, Sabtu (21/12/2024) sore.

    Irjen Sentot menyebut apa yang telah dilakukan JI merupakan sebuah komitmen penuh keseriusan mereka kembali ke NKRI. “Di luar sana mungkin masih banyak pihak-pihak yang meragukan keputusan JI untuk benar-benar kembali ke pangkuan NKRI. Ini wajar mengingat masa lalu mereka penuh dengan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,” sambungnya.

    Irjen Sentot menjelaskan, awalnya JI didirikan 1993 di Indonesia oleh belasan tokohnya. Di antaranya Abdullah Sungkar, Abu Bakar Baasyir dan Thoriquddin alias Abu Rusydan. Saat ini, Abdullah Sungkar telah meninggal dunia, Baasyir sudah bebas, sementara Abu Rusydan masih dalam penahanan pidana kasus teror keduanya, divonis 6 tahun dan baru menjalani separuh hukuman.

    Pada mulanya. JI ini didirikan dengan semangat mendirikan negara Islam di kawasan Asia Tenggara. JI kemudian mencuri perhatian besar setelah bertanggung jawab atas aksi Bom Bali I di 2022 yang menimbulkan lebih dari 200 korban tewas.

    “Ini jadi titik awal rangkaian aksi teror serupa di tahun-tahun sesudahnya dan setelah itu JI dikenal sebagai organisasi jaringan teroris global yang terafiliasi dengan Al-Qaeda (organisasi teror pimpinan Osama bin Laden),” sambungnya.

    Namun dengan pendekatan yang humanis dan persuasif, Densus berkolaborasi dengan otoritas lainnya, perlahan ideologi lama mereka terkikis. Salah satunya momentum berdiskusi dengan Para Wijayanto yang merupakan amir alias pimpinan terakhir JI pada 2019, seiring setelah penangkapannya. Para adalah amir JI terlama, 11 tahun menjabat, mulai 2008 sampai 2019.