Kasus: Teroris

  • Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang pembalasan yang kuat jika republik Islam itu diserang. Hal itu disampaikan Khamenei usai Presiden AS Donald Trump mengumbar ancaman pengeboman.

    “Mereka mengancam akan melakukan kejahatan. Jika itu dilakukan, mereka pasti akan menerima serangan balik yang kuat,” kata Khamenei tentang ancaman terbaru Trump dalam pidato saat Idul Fitri seperti dilansir AFP, Senin (31/3/2025).

    Ancaman serangan AS ke Iran itu dilontarkan Trump dalam wawancara pada Sabtu (29/3). Trump mengatakan Iran akan dibom jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman,” katanya dalam wawancara dengan NBC News.

    Dia juga mengancam akan menghukum Iran dengan apa yang disebutnya ‘tarif sekunder’. Namun, tidak jelas apakah Trump mengancam akan melakukan pemboman dengan pesawat AS saja atau mungkin dalam operasi yang dikoordinasikan dengan Israel.

    Sejak menjabat pada Januari 2025, Trump telah mengembalikan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran. Pada periode pertamanya, Trump telah menarik AS dari perjanjian penting mengenai program nuklir Iran tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

    Negara-negara Barat termasuk AS telah lama menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran telah membantah hal itu dan bersikeras kegiatan pengayaannya semata-mata untuk tujuan damai.

    Surat tersebut disampaikan ke Teheran pada 12 Maret oleh penasihat Presiden UEA Anwar Gargash. Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negara tersebut telah menyampaikan tanggapan atas surat Trump lewat Oman, tanpa menjelaskan isinya.

    Araghchi mempertahankan posisi Iran untuk tidak berusaha terlibat langsung dalam negosiasi dengan AS ‘di bawah tekanan maksimum dan ancaman aksi militer’. Tetapi, Iran tetap membuka pintu untuk ‘negosiasi tidak langsung’.

    Oman telah bertindak sebagai perantara di masa lalu saat hubungan diplomatik AS-Iran terputus setelah revolusi Islam 1979. Negara-negara Barat juga menuduh Iran menggunakan pasukan proksi yang dianggap oleh Barat sebagai organisasi teroris untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

    Iran memimpin apa yang disebut ‘poros perlawanan’ melawan Israel yang meliputi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak.

    “Hanya ada satu kekuatan proksi di kawasan ini, dan itu adalah rezim Zionis perampas kekuasaan yang korup,” kata Khamenei, yang menyerukan agar Israel dibasmi.

    Iran tidak mengakui Israel dan menganggapnya sebagai musuh serta sekutu utama AS di Timur Tengah. Iran berulang kali menyerukan serangan untuk menghancurkan Israel.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 15 Mayat Tim Penyelamat Ditemukan di Ambulans yang Ditembaki Israel di Gaza

    15 Mayat Tim Penyelamat Ditemukan di Ambulans yang Ditembaki Israel di Gaza

    Gaza

    Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan mereka telah menemukan jenazah 15 orang anggota tim penyelamat yang tewas seminggu lalu usai pasukan Israel menyerang ambulans di Jalur Gaza, Palestina. Jenazah itu kemudian dievakuasi untuk proses pemakaman.

    Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), jenazah delapan petugas medis dari Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu karyawan badan PBB telah ditemukan pada Minggu (30/3) waktu setempat.

    Satu petugas medis dari Bulan Sabit Merah masih hilang. Kelompok tersebut mengatakan mereka yang tewas menjadi sasaran pasukan penjajah Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. Penargetan petugas medis Bulan Sabit Merah oleh penjajah hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional, yang terus dilanggar oleh penjajah di depan mata seluruh dunia,” ujar Bulan Sabit Merah Palestina.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Bulan Sabit Merah mengatakan jenazah ditemukan dengan susah payah karena terkubur di pasir. Sejumlah mayat juga menunjukkan tanda-tanda pembusukan.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga mengonfirmasi 15 jenazah telah ditemukan dan menyebut pegawai PBB yang tewas tersebut berasal dari badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

    Penyerangan ambulans tersebut terjadi pada 23 Maret di lingkungan Tal al-Sultan di kota Rafah dekat perbatasan Mesir beberapa hari setelah militer Israel melanjutkan pembomannya di Gaza.

    “Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya memulangkan keluarga mereka; tetapi mereka tidak melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Hukum Kemanusiaan Internasional tidak bisa lebih jelas lagi, warga sipil harus dilindungi, pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi,” sambungnya.

    IFRC mengatakan insiden itu merupakan serangan paling mematikan terhadap pekerja Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia sejak 2017. Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah mengaku sangat terkejut karena petugas medis tewas saat menjalankan tugas mereka bersama yang lain.

    “Jenazah mereka diidentifikasi hari ini dan telah ditemukan untuk dimakamkan secara bermartabat. Banyaknya personel medis yang tewas selama konflik ini sangat menghancurkan. ICRC mengutuk keras serangan terhadap pekerja perawatan kesehatan,” kata ICRC.

    Militer Israel mengakui pasukannya telah menembaki ambulans. Mereka mengatakan kepada AFP dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah menembakkan tembakan ke arah kendaraan Hamas dan melenyapkan beberapa teroris Hamas.

    “Beberapa menit kemudian, kendaraan tambahan bergerak maju dengan mencurigakan ke arah pasukan yang merespons dengan menembaki kendaraan mencurigakan tersebut,” ujar otoritas Israel seraya menambahkan bahwa beberapa orang dianggap mereka sebagai teroris tewas.

    “Beberapa kendaraan mencurigakan adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran,” kata pernyataan militer, mengutip penyelidikan awal atas insiden tersebut.

    Pernyataan itu mengungkit apa yang mereka anggap penggunaan berulang ambulans oleh organisasi teroris di Jalur Gaza untuk tujuan teroris. Israel dan sejumlah negara barat menganggap Hamas, yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sebagai teroris.

    Lihat Video ‘Momen Pilu Warga Gaza Salat Id di Tengah Reruntuhan Bangunan’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hakim Larang Deportasi Mahasiswi Doktoral Asal Turki yang Ditangkap karena Dituding Dukung Hamas

    Hakim Larang Deportasi Mahasiswi Doktoral Asal Turki yang Ditangkap karena Dituding Dukung Hamas

    JAKARTA – Hakim federal di Massachusetts, AS, memerintahkan larangan deportasi mahasiswi doktoral asal Turki di Universitas Tufts untuk sementara waktu. Mahasiswi program doktoral ini ditangkap petugas imigrasi federal AS setelahmenyuarakan dukungan bagi warga Palestina dalam perang Israel di Gaza.

    Rumeysa Ozturk, wanita berusia 30 tahun, ditangkap petugas imigrasi AS di dekat rumahnya di Massachusetts, menurut video yang menjadi viral yang menunjukkan penangkapan oleh agen federal yang mengenakan penutup kepala.

    “Untuk memungkinkan putusan Pengadilan atas yurisdiksinya memutuskan petisi tersebut, Ozturk tidak akan dideportasi dari Amerika Serikat hingga ada perintah lebih lanjut dari Pengadilan ini,” kata hakim dilansir Reuters, Sabtu, 29 Maret.

    Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menuduh Ozturk terlibat dalam kegiatan yang mendukung Hamas, kelompok yang oleh pemerintah AS dikategorikan sebagai “organisasi teroris asing.”

    DHS belum memberikan komentar tentang putusan tersebut, yang disambut baik oleh pengacara mahasiswa Turki tersebut.

    Ozturk, mahasiswi program doktoral Tufts untuk Studi Anak dan Pengembangan Manusia, memiliki visa F-1 (visa pelajar).

    Setahun yang lalu, ia ikut menulis opini, yang mengkritik tanggapan Tufts terhadap seruan untuk menarik investasi dari perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel dan untuk “mengakui genosida Palestina.”

    Pengacaranya menyebut penangkapan Ozturk melanggar hukum.

    Presiden Donald Trump telah berjanji untuk mendeportasi pengunjuk rasa asing pro-Palestina dan menuduh mereka mendukung Hamas, bersikap antisemit, dan menimbulkan hambatan kebijakan luar negeri.

    Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa kelompok Yahudi, mengatakan pemerintahan Trump mencampuradukkan kritik mereka terhadap serangan Israel di Gaza dan advokasi mereka untuk hak-hak Palestina dengan antisemitisme dan dukungan untuk Hamas.

    Beberapa pelajar dan pengunjuk rasa telah dicabut visanya oleh pemerintahan Trump, yang mengatakan mungkin telah mencabut lebih dari 300 visa.

  • SETARA Institute Ungkap Alasan Indonesia Aman dari Serangan Teroris Sejak 2023 – Halaman all

    SETARA Institute Ungkap Alasan Indonesia Aman dari Serangan Teroris Sejak 2023 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia berhasil menjaga keamanannya dari serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2023 hingga kini, Indonesia tercatat tidak mengalami serangan teroris secara terbuka, atau yang sering disebut dengan zero terrorist attack.

    Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan ini adalah penerapan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Keberhasilan ini adalah capaian signifikan dari implementasi fase pertama RAN PE yang dimulai sejak 2021.

    “Saya kira nol-nya angka serangan teroris di Indonesia atau yang sering disebut sebagai zero terrorist attack sejak 2023 itu merupakan salah satu yang bisa kita catat sebagai capaian dari penerapan atau implementasi RAN PE fase pertama,” kata Halili dalam keterangannya, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Halili menjelaskan, RAN PE adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana untuk mencegah dan menanggulangi ekstrimisme berbasis kekerasan yang berujung pada terorisme. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, kementerian/lembaga negara seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta masyarakat, termasuk lembaga swadaya masyarakat seperti SETARA Institute.

    Tiga pilar utama dalam RAN PE adalah pencegahan, penegakan hukum, dan kemitraan. Semua kegiatan tersebut diatur dalam Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).

    “RAN PE itu merupakan agenda sistematis dari negara untuk mencegah dan menanggulangi ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme dengan pendekatan utama yaitu soft approach,” ujar Halili.

    Fase pertama RAN PE berlangsung dari 2021 hingga 2024, dengan berbagai program seperti mitigasi, pemetaan aktor teroris, pembekalan aparatur daerah, dan pelibatan masyarakat dalam Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

    Halili mengungkapkan, penerapan RAN PE fase pertama telah memberikan dampak positif, baik yang terukur maupun yang tidak terukur. Dampak terukurnya adalah terciptanya zero terrorist attack.

    “Fenomena zero terrorist attack itu adalah dampak terukur yang bisa kita lihat, yakni tidak ada serangan teroris yang sifatnya terbuka dan mematikan di Indonesia,” jelasnya.

    Sementara, dampak tidak terukur yang muncul adalah kesadaran masyarakat akan keberadaan ekstremisme dan pentingnya mitigasi serta kemampuan untuk mencegahnya secara dini.

    Halili juga berharap bahwa pelaksanaan RAN PE fase kedua pada 2025-2029 akan terus memberikan dampak positif dalam mencegah dan menanggulangi terorisme. Target utamanya adalah pencegahan serangan teroris secara terbuka.

    “Saya kira target paling utama adalah pencegahan agar tidak terjadi serangan terorisme yang bersifat terbuka. Ini bisa kita jadikan acuan efektivitas implementasi RAN PE fase kedua. Karena kita tahu serangan teroris itu selalu melahirkan berbagai kerugian, mulai dari kerugian jiwa, fisik, ekonomi, sosial dan budaya, bahkan kerugian politik,” ujar Halili.

    Untuk fase kedua RAN PE, BNPT akan fokus pada penguatan program deradikalisasi dan kesiapsiagaan nasional, yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

    Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, menambahkan bahwa penguatan program-program tersebut sejalan dengan visi dan misi presiden dalam RPJMN 2025-2029, khususnya dalam koordinasi dan sinergi antara instrumen pertahanan dan keamanan dalam pencegahan serta penanggulangan aksi terorisme.

    “RPJMN 2025-2029 merupakan penjabaran visi dan misi presiden, salah satunya terkait koordinasi antarinstrumen pertahanan dan keamanan dalam pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme. Di sinilah peran RAN PE sangat penting,” ujar Eddy.

  • Memanas! 6 Orang Tewas Digempur Israel di Lebanon

    Memanas! 6 Orang Tewas Digempur Israel di Lebanon

    Beirut

    Serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Lebanon bagian selatan, dengan Tel Aviv mengklaim menargetkan anggota-anggota kelompok Hizbullah. Laporan otoritas Beirut menyebut sedikitnya enam orang tewas akibat gempuran Israel tersebut.

    Serangan udara itu, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), merupakan yang terbaru dari rentetan gempuran Israel yang melanda wilayah Lebanon bagian selatan beberapa waktu terakhir, meskipun gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hizbullah masih berlaku sejak November tahun lalu.

    “Dua orang tewas dalam serangan musuh di desa Baraashit (distrik Nabatieh),” sebut Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya, merujuk pada serangan udara Israel.

    Dalam penyataan awal, seperti dikutip kantor berita National News Agency (NNA), Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut “serangan musuh Israel terhadap sebuah mobil di area Yohmor al-Shaqeef menyebabkan kematian tiga orang”.

    Laporan NNA menyatakan sebuah drone menargetkan kendaraan di dekat kota tersebut, dalam serangan yang terjadi bersamaan dengan tembakan artileri.

    Militer Israel, dalam pernyataan terpisah, mengklaim serangannya di Lebanon menargetkan “beberapa teroris Hizbullah yang diidentifikasi sedang memindahkan senjata di area Yohmor di Lebanon bagian selatan. Tel Aviv menegaskan militernya “menyerang para teroris tersebut”.

    Dalam laporannya, NNA menyebut “satu orang tewas dan seorang lainnya terluka akibat serangan drone Israel… terhadap sebuah mobil di kota Maaroub”.

    Menurut militer Israel, angkatan udaranya “menyerang dan memusnahkan… seorang komandan batalion” dalam Pasukan Radwan, pasukan elite Hizbullah, di area Derdghaiya, dekat Maaroub.

    Tel Aviv menuduh komandan batalion Hizbullah itu “melancarkan dan mengerahkan sejumlah serangan teror terhadap warga sipil Israel” dan pasukan Israel selama pertempuran berlangsung, serta mengarahkan “serangan teror terhadap Front Dalam Negeri Israel” selama beberapa bulan terakhir.

    Israel terus melancarkan serangan terhadap wilayah Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada 27 November tahun lalu. Tel Aviv menghantam target militer Hizbullah, yang dituduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Akhir pekan lalu, rentetan serangan Israel menewaskan delapan orang di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Serangan terbaru Israel ini disebut sebagai respons terhadap tembakan roket dari Lebanon, yang pertama kali menghantam wilayah Israel sejak gencatan senjata. Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas tembakan roket itu, dengan Hizbullah membantah sebagai dalangnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gangster Venezuela Lebih Buruk dari Al-Qaeda

    Gangster Venezuela Lebih Buruk dari Al-Qaeda

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, membela kebijakan deportasi Presiden Donald Trump kepada anggota gangster Venezuela bernama Tren de Aragua. Rubio menyebut anggota gangster tersebut sebagai orang-orang jahat.

    “Mereka adalah orang-orang yang sangat jahat,” kata Rubio dilansir AFP, Jumat (28/3/2025).

    “Tren de Aragua adalah salah satu geng paling berbahaya yang pernah ada di dunia,” sambungnya.

    Anggota geng Tren de Aragua saat ini ditahan di penjara Guantanamo. Rubio mengatakan gangster Venezuela tersebut lebih buruk dari kelompok teroris Al-Qaeda.

    “Ketika mereka ditahan sementara di Guantanamo, para marinir di Guantanamo mengatakan bahwa ‘mereka adalah beberapa orang paling kasar yang pernah berinteraksi dengan kami. Mereka lebih buruk daripada orang-orang Al-Qaeda yang berada di penjara mereka,” ujar Rubio.

    “Pikirkanlah hal itu. Kita sedang menyingkirkan mereka dan ingin menyingkirkan lebih banyak lagi dari mereka,” tambahnya.

    Tren de Aragua beroperasi di seluruh Amerika Latin dan di Amerika Serikat, tempat kelompok itu baru-baru ini dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Trump.

    Kerabat beberapa pria yang diangkut dari Amerika Serikat ke penjara terkenal di El Salvador mengatakan bahwa orang yang mereka cintai tidak terlibat dalam geng tersebut. Pihak keluarga menyebut sejumlah orang menjadi sasaran karena mereka memiliki tato. Rubio bersikeras bahwa kelompok tersebut telah diperiksa dengan baik oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Terapkan Tarif 25 Persen bagi Negara Pembeli Minyak Venezuela – Halaman all

    Trump Terapkan Tarif 25 Persen bagi Negara Pembeli Minyak Venezuela – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan negara mana pun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dikenakan tarif 25 persen dalam perdagangan dengan AS.

    Dikutip dari Middle East Eye, kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu (2/4/2025).

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menuduh Venezuela memicu migrasi ke AS dan menyebut negara tersebut “sangat bermusuhan” dengan Amerika Serikat.

    “Setiap negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dipaksa membayar tarif sebesar 25 persen kepada Amerika Serikat atas setiap perdagangan yang mereka lakukan dengan negara kami,” tulis Trump.

    Tarif ini bertujuan menekan Venezuela serta negara pembelinya, termasuk China, Spanyol, Brasil, dan Turki.

    Tarif Tambahan dan Pembentukan Lembaga Baru

    Dalam rapat kabinet Gedung Putih, Trump juga mengumumkan rencana tarif baru pada produk farmasi, mobil, dan aluminium.

    Selain itu, mulai 2 April, mitra dagang AS akan menghadapi “tarif timbal balik” yang mencerminkan tarif negara lain terhadap produk AS.

    Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyebut 2 April sebagai “hari pembebasan Amerika” ketika dunia mulai memperlakukan AS dengan lebih hormat.

    Ia juga mengumumkan pembentukan External Revenue Service, lembaga baru yang bertugas memungut tarif dan pajak impor.

    Namun, para kritikus menyoroti kalau Customs and Border Protection AS sudah menangani tarif impor, sehingga pembentukan badan baru kemungkinan memerlukan persetujuan Kongres.

    Kampanye Tekanan terhadap Venezuela

    Pengumuman tarif ini melanjutkan kebijakan tekanan maksimum Trump terhadap Venezuela.

    Pada masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump memberlakukan sanksi berat terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

    Trump bahkan menawarkan hadiah $15 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Maduro.

    Sebaliknya, Maduro menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintahannya dan menyalahkan sanksi atas krisis ekonomi yang memburuk.

    Trump juga mengklaim Venezuela sengaja mengirim ribuan penjahat ke AS, termasuk anggota geng Tren de Aragua yang telah diklasifikasikan sebagai “Organisasi Teroris Asing” oleh pemerintah AS.

    Dampak Tarif terhadap Perdagangan Global

    Ancaman tarif ini dapat meningkatkan harga minyak dan produk lainnya bagi konsumen AS.

    Venezuela telah mengalami penurunan produksi minyak selama lebih dari satu dekade.

    Menurut Badan Informasi Energi AS, produksi minyak Venezuela turun dari 3,2 juta barel per hari pada tahun 2000 menjadi 735.000 barel per hari pada September 2023.

    OPEC memperkirakan ekspor minyak Venezuela mencapai $13,68 miliar pada tahun 2023.

    Sementara itu, krisis ekonomi dan penindasan politik telah menyebabkan eksodus sekitar 7,7 juta warga Venezuela, banyak di antaranya mencari suaka.

    Para kritikus memperingatkan kebijakan Trump dapat memperburuk hubungan perdagangan global dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Isi Lengkap Chat Rahasia Menhan AS yang Bocor ke Publik

    Isi Lengkap Chat Rahasia Menhan AS yang Bocor ke Publik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Pete Hegseth, dilaporkan mengirim membeberkan rencana pembunuhan seorang pemimpin milisi Yaman, Houthi, dua jam sebelum operasi tersebut dilakukan. Hal ini terjadi saat laporan semacam itu sebenarnya diharuskan untuk dirahasiakan.

    Dalam laporan Reuters, Rabu (26/3/2025), pesan dari Hegseth tertuang dari tangkapan layar obrolan dalam aplikasi pesan singkat Signal yang dirilis oleh pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg. Pada tanggal 11 Maret, Goldberg diketahui menerima undangan ke obrolan grup dari Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.

    Nampak pejabat pemerintah lainnya juga hadir dalam grup itu seperti Wakil Presiden JD Vance, Direktur CIA John Ratcliffe, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard. Mereka membahas serangan AS yang akan datang terhadap Houthi yang didukung Iran di Yaman.

    Isi Pesan Hegseth

    Pada tanggal 15 Maret, hari terjadinya serangan, Goldberg mengatakan obrolan di grup tersebut mulai terjadi. Tepat pukul 11:44 Waktu Bagian Timur AS (ET), Hegseth memposting “PEMBARUAN TIM” di obrolan.

    Teks tersebut berlanjut, “WAKTU SEKARANG (1144 waktu setempat): Cuaca BAIK. Baru saja DIKONFIRMASI oleh CENTCOM bahwa kami SIAP untuk meluncurkan misi.” (CENTCOM adalah Komando Pusat AS yang juga mengawasi pasukan di Timur Tengah).

    Teks Hegseth berlanjut:

    “1215 ET: PELUNCURAN F-18 (paket serangan pertama)”
    “1345: Jendela Serangan Pertama F-18 ‘Berbasis Pemicu’ Dimulai (Teroris Target Berada di Lokasi yang Diketahuinya jadi HARUS TEPAT WAKTU – juga, Peluncuran Drone Serang (MQ-9)”

    Hal ini terjadi 31 menit sebelum Hegseth mengatakan jet AS pertama akan diluncurkan dan dua jam dan satu menit sebelum jendela waktu serangan akan dimulai.

    Teks Hegseth kemudian berlanjut sebagai berikut:
    “1410: Lebih Banyak F-18 DILUNCURKAN (paket serangan kedua)”
    “1415: Drone Serang Tepat Sasaran (INI SAAT BOM PERTAMA PASTI AKAN DIJATUHKAN, menunggu target ‘Berbasis Pemicu’ sebelumnya)”
    “1536 Serangan ke-2 F-18 Dimulai, juga, Tomahawk berbasis laut pertama diluncurkan.”
    “MASIH BANYAK YANG AKAN JADi BERITA (sesuai jadwal)”
    “Saat ini kami bersih dari OPSEC”
    “Semoga sukses untuk Prajurit kami.”

    OPSEC mengacu pada keamanan operasional, yang berarti memastikan keselamatan dan keamanan operasi tidak dilanggar sebelum pelaksanaannya.

    Tak lama, diumumkan bahwa GEDUNG PACAR RUNTUH. Ini merujuk pada rumah kekasih target

    Pukul 1:48 siang, Waltz berkata: “Wakil Presiden. Gedung runtuh. Ada beberapa ID positif. Pete, Kurilla, IC, kerja yang luar biasa.” IC merujuk pada Komunitas Intelijen. Lalu, Kurilla merujuk pada Jenderal Angkatan Darat Michael ‘Erik’ Kurilla yang menjadi kepala CENTCOM.

    Pukul 2 siang, Waltz menjawab, “Mengetik terlalu cepat. Sasaran pertama – orang yang bertanggung jawab atas misil mereka – kami memiliki ID positif tentang dia yang berjalan ke gedung pacarnya dan sekarang gedung itu sudah runtuh.”

    Vance menjawab, “Bagus sekali.”

    Tiga puluh lima menit setelah itu, Ratcliffe, direktur CIA, menulis, “Awal yang baik,” yang diikuti Waltz dengan teks yang berisi emoji kepalan tangan, emoji bendera Amerika, dan emoji api.

    Sore harinya, Hegseth memposting: “CENTCOM sudah/masih tepat sasaran.”

    Hegseth menambahkan, “Kerja bagus semuanya. Lebih banyak serangan berlangsung selama berjam-jam malam ini, dan akan memberikan laporan awal lengkap besok. Namun tepat waktu, tepat sasaran, dan sejauh ini hasilnya bagus.”

    Respons Pascakebocoran

    Pengungkapan bahwa rencana serangan yang sangat sensitif ini dibagikan pada aplikasi pesan komersial, mungkin pada ponsel pribadi, telah memicu kemarahan di Washington. Muncul juga seruan dari Demokrat agar anggota tim keamanan nasional Trump dipecat atas kebocoran tersebut karena dapat membahayakan keberhasilan operasi.

    Pasalnya, jika para pemimpin Houthi tahu akan ada serangan, mereka mungkin bisa melarikan diri, mungkin ke daerah-daerah yang padat penduduknya, di mana penargetan lebih sulit dan jumlah korban sipil yang mungkin dianggap terlalu tinggi untuk dilanjutkan.

    “Saya pikir berkat kasih karunia Tuhan yang luar biasa kita tidak berduka atas kematian pilot saat ini,” kata anggota DPR dari Partai Demokrat Jim Himes.

    Senator Partai Republik yang memimpin komite pengawasan Pentagon di Senat, Roger Wicker, bergabung dengan seruan untuk penyelidikan independen dan mengatakan bahwa pesan-pesan itu tampak sangat sensitif.

    Sementara itu, dari Gedung Putih, Hegseth telah berulang kali membantah mengirim pesan teks berisi rencana perang. Presiden AS Donald Trump beserta para penasihat utamanya juga mengatakan tidak ada informasi rahasia yang dibagikan.

    “Hegseth melakukan pekerjaan yang hebat,” kata Trump.

    Di Jamaika, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang menjadi bagian dari grup obrolan tersebut, mengakui kepada wartawan bahwa seseorang ‘membuat kesalahan besar’ dengan menambahkan seorang jurnalis ke dalam obrolan tersebut. Namun, ia juga menepis kekhawatiran tentang dampak apa pun terhadap operasi.

    Direktur CIA John Ratcliffe bersaksi pada hari Selasa di sidang Senat bahwa Waltz menyiapkan obrolan Signal untuk koordinasi yang tidak dirahasiakan dan bahwa tim akan “diberi informasi lebih lanjut dari jalur yang lebih rahasia.”

    Waltz mengatakan bahwa dia bertanggung jawab penuh atas pelanggaran tersebut karena dia telah membuat grup Signal. Namun pada hari Rabu, Waltz juga mengecilkan pengungkapan tersebut, dengan mengatakan pada X: “Tidak ada lokasi. Tidak ada sumber & metode. TIDAK ADA RENCANA PERANG. Mitra asing telah diberitahu bahwa serangan akan segera terjadi.”

    Pada sidang hari Rabu, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengatakan Hegseth akan menjadi orang yang menentukan informasi pertahanan apa yang dirahasiakan.

    “Pada akhirnya, Menteri Pertahanan (memegang) kewenangan untuk mengklasifikasikan atau mendeklasifikasi.” Gabbard berkata, berbicara kepada Komite Intelijen DPR.

    (tps)

  • Ratusan Warga Palestina Gelar Demo, Desak Hamas Hentikan Perang di Gaza – Halaman all

    Ratusan Warga Palestina Gelar Demo, Desak Hamas Hentikan Perang di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEW.COM – Ratusan warga Palestina menggelar demo besar-besar, bergabung dalam protes di Gaza Utara, menuntut Hamas agar segera mengakhiri perang.

    Sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Hamas, ratusan warga yang berkumpul menyerukan diakhirinya perang dengan Israel, pada Selasa (25/3/2025) malam.

    “Keluar, keluar, keluar, Hamas keluar,” ujar teriakan massa yang terlihat di salah satu unggahan viral yang dipublikasikan di X, sebagaimana dilansir Reuters.

    Dalam unggahan lainnya terlihat, para pemuda berbaris melalui jalan-jalan di Beit Lahia, Gaza utara menuntut kelompok itu turun dari kekuasaan.

    Sementara sejumlah peserta aksi terlihat membawa spanduk bertuliskan “Hentikan perang” dan “Kami ingin hidup damai”. 

    Aksi protes di Gaza utara ini terjadi sehari setelah orang-orang bersenjata Jihad Islam meluncurkan roket ke Israel, yang memicu keputusan Israel untuk mengevakuasi sebagian besar Beit Lahia.

    Pasca insiden tersebut terjadi,  beberapa laporan menyebutkan bahwa seruan untuk bergabung dalam aksi demo mulai disebarluaskan melalui aplikasi perpesanan Telegram. 

    Mereka mengatakan warga Palestina untuk bergabung menyerukan aksi protes kepada Hamas agar kelompok tersebut segera menyerahkan kekuasaan dan mengakhiri perang dengan Israel.

    “Saya tidak tahu siapa yang mengorganisir protes ini,” ujar salah satu peserta kepada AFP. 

    “Saya ikut serta untuk menyampaikan pesan dari rakyat: cukup sudah dengan perang ini,” tambahnya.

    Selain di Beit Lahia, aksi serupa juga terjadi di kamp pengungsi Jabalia di bagian barat Kota Gaza. 

    Rekaman yang beredar menunjukkan puluhan orang membakar ban dan meneriakkan tuntutan untuk mengakhiri perang. 

    “Kami ingin makan,” seru mereka dalam aksi tersebut.

    Hamas sendiri hingga kini belum memberikan respon apapun terkait munculnya demonstrasi ini.

    Namun, protes anti-Hamas ini tercatat jadi yang terbesar sejak perang dimulai setelah serangan 7 Oktober.

    Fatah Minta Hamas Mundur

    Terpisah, sebelum aksi demo mencuat partai Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas telah lebih dulu mendesak Hamas untuk segera menyerahkan kekuasaan Jalur Gaza ke Israel.

    Adapun permintaan ini diajukan Fatah dengan dalih melindungi nyawa dan keberadaan warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza.

    “Hamas harus mengundurkan diri dari pemerintahan dan mengakui sepenuhnya bahwa pertempuran di depan akan berujung pada berakhirnya keberadaan warga Palestina,” kata juru bicara Fatah Monther al-Hayek dalam pesan yang dikutip dari New Arab.

    Lewat cara ini Fatah menegaskan, bahwa penyerahan kekuasaan atas Gaza dapat mengurangi penderitaan warga Palestina yang selama ini telah tertekan akibat serangan Israel yang membabi buta,

    “Hamas harus menunjukkan belas kasihan terhadap Gaza, anak-anak, wanita dan pria,” kata juru bicara Fatah, Monther Al Hayek.

    Hamas Kuasai Gaza Sejak 2007

    Sebagai informasi, Hamas diketahui mulai mengambil alih kekuasaan di Gaza dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah pada 2007.

    Tepatnya saat konflik bersenjata terjadi pada Juni 2007, yang mengakibatkan Hamas mengambil alih Gaza dan mengusir pasukan Fatah dari wilayah tersebut.

    Sejak saat itu, Hamas telah menjadi penguasa de facto di Gaza, sementara Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Fatah tetap menguasai Tepi Barat.

    Pengambilalihan ini juga menyebabkan Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat lainnya.

    Perkembangan Hamas yang kian pesat sayangnya membuat Israel mulai khawatir apabila kelompok tersebut mengancam stabilitas Israel dan menggagalkan potensi perdamaian dengan Palestina.

    Alasan tersebut yang membuat Israel kerap melakukan serangan dengan menargetkan wilayah-wilayah yang dianggap sebagai markas Hamas.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Israel Gempur Wilayahnya, Suriah Geram!

    Israel Gempur Wilayahnya, Suriah Geram!

    Damaskus

    Pemerintah Suriah mengecam rentetan serangan Israel terhadap wilayahnya, yang memakan korban jiwa. Otoritas Suriah menyebut bombardir Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Suriah.

    Militer Israel mengklaim pihaknya merespons serangan yang datang dari wilayah Suriah.

    Kekerasan terjadi di dekat zona penyangga, area patroli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Dataran Tinggi Golan menyusul serangan udara Israel terhadap wilayah Suriah bagian tengah. Rentetan serangan udar Tel Aviv menghujani Suriah setelah rezim mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan pada Desember lalu.

    Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (26/3/2025), mengutuk keras “agresi Israel yang berkelanjutan di wilayah Suriah, yang menyebabkan eskalasi berbahaya di desa Kuwayya”, yang ada bagian selatan di Provinsi Daraa.

    “Artileri berat dan pengeboman udara menargetkan area permukiman dan pertanian, yang menyebabkan kematian enam warga sipil,” sebut Kementerian Luar Negeri Suriah.

    “Eskalasi ini terjadi dalam konteks serangkaian pelanggaran yang dimulai dengan pasukan Israel yang memasuki Provinsi Quneitra dan Daraa, dalam agresi yang sedang berlangsung di wilayah Suriah, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional dan hukum internasional,” tegas pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah.

    Pada Selasa (25/3) waktu setempat, militer Israel mengklaim pasukannya “mengidentifikasi beberapa teroris yang melepaskan tembakan ke arah mereka di wilayah Suriah bagian selatan”. Namun tidak disebutkan lokasi spesifik untuk sumber tembakan itu.

    “Pasukan membalas tembakan sebagai respons dan IAF (Angkatan Udara Israel-red) menyerang para teroris,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Gubernur Provinsi Daraa, Anwar al-Zoabi, mengatakan bahwa “pelanggaran tentara pendudukan Israel dan serangan berulang-ulang di wilayah Suriah telah mendorong sekelompok penduduk bentrok dengan pasukan militer yang mencoba menembus” Kuwayya, di barat laut kota Daraa.

    Disebutkan otoritas Suriah bahwa situasi itu “memicu eskalasi” oleh pasukan Israel “dengan tembakan artileri dan pengeboman drone”. Otoritas provinsi setempat menyebut sekitar 350 keluarga telah mengungsi ke tempat-tempat perlindungan di desa terdekat.

    Lihat Video ‘Beda Pernyataan Israel dengan Kesaksian Atas Penyerangan Hamdan Ballal’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini