Kasus: Teroris

  • Israel Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah di Gaza, 25 Orang Tewas

    Israel Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah di Gaza, 25 Orang Tewas

    Jakarta

    Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan sedikitnya 25 orang tewas usai serangan udara Israel pada hari Kamis (3/4) waktu setempat. Israel menyerang sebuah sekolah yang kini berfungsi sebagai tempat pengungsian bagi orang-orang akibat perang.

    Juru bicara Badan Pertahanan, Mahmud Bassal mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 25 orang. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan di Sekolah Dar al-Arqam di lingkungan Al-Tuffah, timur laut Kota Gaza.

    Militer Israel belum memberikan tanggapan terkati hal tersebyt. Namun mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa telah menyerang ‘pusat komando dan kendali Hamas di wilayah Kota Gaza’.

    “Pusat komando dan kendali tersebut telah digunakan oleh para teroris untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF,” kata militer dilansir AFP, Jumat (4/4/2025).

    Tidak jelas apakah itu adalah serangan yang sama yang menargetkan sekolah tersebut. Militer mengatakan bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah serangan telah mengenai sekolah tersebut.

    Hamas mengutuk serangan itu dan menuduh pemerintah Israel terus “menargetkan warga sipil tak berdosa sebagai bagian dari genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza”.

    Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Kamis, bahwa 1.163 orang telah tewas di wilayah Palestina tersebut sejak Israel melanjutkan serangan skala besar pada 18 Maret. Sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang dimulai menjadi 50.523.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Damaskus

    Suriah menuduh Israel sedang melancarkan serangan destabilisasi yang mematikan setelah gelombang serangan menghantam target militer dan menewaskan 13 orang. Israel pun mengklaim pihaknya melakukan serangan untuk menanggapi tembakan dari orang-orang bersenjata selama operasi di Suriah selatan.

    Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), Israel memperingatkan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa bahwa Suriah akan menghadapi konsekuensi berat jika keamanan Israel terancam. Israel telah melakukan pengeboman yang luas terhadap aset militer Suriah sejak pemberontak yang dipimpin Islamis menggulingkan Bashar al-Assad pada November 2024.

    Israel juga telah melakukan serangan darat ke Suriah selatan dalam upaya untuk menjauhkan pasukan pemerintah baru dari perbatasan. Pihak berwenang di provinsi selatan, Daraa, mengatakan sembilan warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam penembakan Israel di dekat kota Nawa.

    Pemerintah provinsi mengatakan pemboman itu terjadi di tengah serangan darat terdalam Israel ke Suriah selatan sejauh ini. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan korban tewas adalah orang-orang bersenjata setempat yang terbunuh saat mencoba menghadapi pasukan Israel menyusul seruan dari masjid di daerah itu untuk berjihad melawan Israel.

    Menurut militer Israel, pasukannya tengah melakukan operasi di daerah Tasil yang terletak di dekat Nawa. Israel juga mengklaim menyita senjata dan menghancurkan infrastruktur teroris ketika penembakan terjadi.

    “Mereka merespons dengan menembaki dan melenyapkan beberapa teroris bersenjata dari darat dan udara,” kata seorang juru bicara Israel.

    “Eskalasi yang tidak dapat dibenarkan ini merupakan upaya yang disengaja untuk mengacaukan Suriah dan memperburuk penderitaan rakyatnya,” ujar Kemlu Suriah dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membalas dengan memberi peringatan kepada Sharaa. Dia juga menggunakan nama samaran lama Sharaa saat masih aktif di kelompok pemberontak.

    “Saya memperingatkan pemimpin Suriah Jolani, jika Anda mengizinkan pasukan musuh memasuki Suriah dan mengancam kepentingan keamanan Israel, Anda akan membayar harga yang mahal. Aktivitas angkatan udara kemarin di dekat bandara di T4, Hama, dan wilayah Damaskus mengirimkan pesan yang jelas dan berfungsi sebagai peringatan untuk masa mendatang,” ujarnya.

    Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang kemampuan militer yang masih berada di pangkalan Suriah di Hama dan T4, bersama dengan lokasi infrastruktur militer tambahan yang tersisa di wilayah Damaskus. Israel mengatakan ingin mencegah senjata canggih jatuh ke tangan otoritas baru yang dianggap sebagai teroris.

    Sharaa berjuang untuk Al-Qaeda di Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003. Dia kemudian mendirikan cabang jaringan kelompok itu di Suriah sebelum memutuskan semua hubungan.

    Kementerian Suriah mengatakan serangan Israel terjadi saat negara itu mencoba membangun kembali setelah 14 tahun perang saudara. Suriah menyebut Israel melakukan strategi untuk menormalkan kekerasan di dalam negeri.

    Lihat Video ‘Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Remaja Ditangkap Terkait Rencana Bunuh 100 Orang di 5 Masjid Singapura

    Remaja Ditangkap Terkait Rencana Bunuh 100 Orang di 5 Masjid Singapura

    Singapura

    Seorang remaja di Singapura ditangkap karena diduga hendak melakukan aksi terorisme dengan membunuh 100 orang di lima masjid. Remaja berusia 17 tahun itu diduga terinspirasi dari penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019 yang menewaskan 51 Muslim.

    Dilansir The Straits Times, Kamis (3/4/2025), remaja itu disebut telah mengidentifikasi lima masjid di Jurong West, Clementi, Margaret Drive, Admiralty Road, dan Beach Road sebagai target potensial pada Juni 2024.

    Dia berencana membunuh sedikitnya 100 muslim saat mereka pulang salat Jumat, lalu bunuh diri. Namun rencananya digagalkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) dan perintah penahanan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) dikeluarkan terhadapnya pada Maret 2025.

    Pada tanggal 2 April, ISD mengungkap remaja itu adalah satu dari dua anak muda yang teradikalisasi dan sedang ditangani oleh pihak berwenang. Remaja lain ialah seorang perempuan berusia 15 tahun yang ingin menikahi seorang pejuang ISIS dan memulai keluarga pro-ISIS.

    Dia adalah remaja perempuan pertama dan orang termuda kedua yang ditangani berdasarkan ISA. Remaja perempuan itu disebut siap bertempur di Suriah dan mati sebagai martir.

    Kembali soal rencana teror oleh remaja laki-laki berusia 17 tahun, rencana itu terungkap selama penyelidikan ISD terhadap Nick Lee (18) selaku warga negara Singapura lainnya yang ditahan berdasarkan ISA pada bulan Desember 2024. Remaja berusia 17 tahun itu dan Nick Lee saling bertukar materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan di media sosial.

    Mereka teradikalisasi secara terpisah, tidak pernah bertemu, dan tidak mengetahui rencana satu sama lain untuk melakukan serangan di Singapura. ISD mengatakan radikalisasi remaja berusia 17 tahun itu dimulai pada tahun 2022 ketika dia menemukan materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan daring.

    Seperti Lee, dia mengidentifikasi dirinya sebagai ‘supremasi Asia Timur’ yang meyakini bahwa etnis Han Tiongkok, Korea, dan Jepang lebih unggul daripada etnis Melayu dan India. Pada November 2023, remaja itu diduga menonton video penembakan di Christchurch lewat media sosial dan meneliti penembaknya, Brenton Tarrant.

    Pemuda itu disebut merasa puas menyaksikan umat Muslim ditembak dan melihat Tarrant sebagai pahlawan karena membunuh umat Muslim. Setelah membaca manifesto daring Tarrant dan teroris sayap kanan lainnya seperti Stephan Balliet dan Payton Gendron, pemuda itu mengetahui tentang ‘Penggantian Besar’ dan meyakini hal itu terjadi di Singapura.

    Penggantian Besar adalah teori etno-nasionalis oleh penulis anti-imigrasi Prancis Renaud Camus yang berpendapat populasi Eropa kulit putih digantikan oleh orang non-Eropa melalui migrasi dan tren demografi. Remaja itu mengunggah konten berisi narasi seharusnya ada orang-orang seperti Tarrant di Singapura untuk menembak orang Melayu dan Muslim guna mencegah mereka menggantikan orang Tionghoa sebagai ras dominan.

    Pada awal 2024, dia ingin meniru Tarrant dan menembak orang Muslim di masjid-masjid di Singapura dengan senapan serbu AK-47. Remaja itu juga dipengaruhi oleh konten anti-Semit di internet hingga diduga berfantasi tentang membunuh orang Yahudi, tetapi tidak memiliki rencana serangan yang konkret untuk hal itu.

    Untuk rencana serangannya terhadap masjid-masjid setempat, remaja tersebut melakukan beberapa kali upaya untuk mendapatkan senjata. Namun, upayanya gagal karena sulitnya mendapat senjata ataupun suku cadang senjata di Singapura. Pemuda itu juga gagal mendapatkan senjata karena urusan biaya dan teknis.

    Lihat juga Video ‘Bom Bunuh Diri Tewaskan 18 Orang di Pakistan’:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Kalau Ada 3 Model Begini, Republik Bisa Revolusi

    Kalau Ada 3 Model Begini, Republik Bisa Revolusi

    GELORA.CO – Eks Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), silaturahmi ke kediaman pendakwah Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).

    Noel yang juga menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu datang ke acara halalbihalal Habib Rizieq bersama para pengikutnya dari Laskar Pembela Islam (LPI).

    Noel sempat menyinggung perbedaan pandangan antara keduanya terhadap sosok Presiden ke-7 Jokowi.

    “Jadi sekali lagi, alhamdulillah, ini saya Immanuel Ebenezer ini memang pendukung Jokowi,” ucap dia.

    “Tapi inilah indahnya perbedaan,” sambungnya.

    Noel lantas memuji Habib Rizieq sebagai tokoh yang dianggapnya besar. Ia pun berseloroh, jika negeri ini memiliki tiga Habib Rizieq, maka akan terjadi revolusi.

    “Ya memang, rencana saya ketemu habib di sini sudah sejak lama, memang belum ketemu momennya, alhamdulillah di momen kemenangan ini dapat berkah yang luar biasa. Bertemu tokoh besar, ini tokoh besar, yang punya karakter yang luar biasa,” ujar Noel.

    “Jadi kalau aja ada 3, nambah 2 model Habib Rizieq, republik ini jadi revolusi, baru 1 saja mulai oleng,” kata Noel disambut tawa para pengikut Habib Rizieq.

    Noel pernah menjabat Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) dan kini menjabat Ketua Umum Prabowo Mania.

    Noel pun membela Habib Rizieq dan umat Islam di seluruh Indonesia. Menurutnya, ada narasi kotor yang ingin menghancurkan citra Islam.

    “Dulu orang bilang Petamburan ini tempatnya teroris, Habib Rizieq ini radikal, tapi saya di sini orang Kristen pendukungnya Jokowi,” ucap dia.

    “Memang ada narasi kotor, narasi besar yang memang ingin menghancurkan umat Islam, kenapa saya bilang begitu? Karena pemilik saham republik ini adalah mayoritas umat Islam,” sambungnya.

    Noel menyebut, kehadirannya hari ini adalah bukti bahwa Habib Rizieq dan pengikutnya tidak lah radikal. Lebih lanjut, ia menegaskan pertemuan ini menjadi bukti perbedaan pandangan antara keduanya terhadap sosok Jokowi bukan lah sebuah masalah.

    “Semoga dengan silaturahmi hari ini dengan Habib Rizieq, saya bangga sekali dengan beliau, beliau punya komitmen dan konsistensi beliau dalam berjuang,” imbuh Noel.

    “Dan itu yang menakutkan, kekuasaan itu takut dengan orang yang punya komitmen, ya, banyak yang berjuang, banyak sekali, tapi beliau teguh dengan jalannya teguh dengan komitmennya,” sambungnya.

    Respons Habib Rizieq

    Sementara Habib Rizieq juga berpandangan yang sama. Meski keduanya memiliki pandangan yang berbeda, namun hal itu tak menjadi masalah.

    “Ini pertemuan luar biasa, saudara bagus yang tadi sudah disampaikan, enggak apa-apa kita berbeda, silakan,” ujar Habib Rizieq.

    Menurut Habib Rizieq, meski berbeda pandangan, mereka memiliki musuh yang sama.

    “Jadi seperti apa? Seperti oligarki busuk, koruptor, ini, kan, musuh kita bersama semua, jangan sampai mereka menggerogoti daripada negara ini. Kemudian kita menjadi terpecah belah dan negara kita hancur, enggak boleh,” ujarnya.

    “Negara kita harus tetap utuh sebagai NKRI,” pungkasnya. (*)

  • Israel Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah di Gaza, 25 Orang Tewas

    Israel Luncurkan Operasi Militer untuk Rebut Wilayah dan Usir Penduduk Gaza

    Gaza

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan operasi militer di Gaza, Palestina. Serangan itu ditujukan untuk penyitaan wilayah yang luas dan akan dimasukkan ke zona keamanan Israel.

    Dilansir CNN, Rabu (2/4/2025), Katz mengatakan operasi tersebut akan melibatkan pengusiran besar-besaran penduduk Gaza dari zona pertempuran. Namun, dia tidak menyebutkan rinciannya.

    Menurut pernyataan tersebut, operasi militer akan diperluas untuk menghancurkan dan membersihkan wilayah tersebut dari apa yang mereka anggap sebagai teroris dan infrastruktur teror, sambil merebut wilayah yang luas dan akan dimasukkan ke zona keamanan Israel. Juru bicara militer Israel untuk media Arab memerintahkan penduduk di wilayah Rafah selatan Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke utara.

    Bulan lalu, seorang pejabat Israel dan sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Israel sedang membuat rencana untuk serangan darat besar di Gaza yang akan melibatkan pengiriman puluhan ribu tentara untuk membersihkan dan menduduki sebagian besar wilayah Palestina tersebut. Pernyataan Katz pada Rabu (2/4) waktu setempat tidak menyebutkan apakah pasukan tambahan akan terlibat dalam operasi yang diperluas tersebut.

    Pengumuman itu muncul saat Israel melanjutkan pemboman udaranya di Gaza. Setidaknya 17 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza selatan kemarin malam.

    Dari jumlah itu, setidaknya 13 orang merupakan wanita dan anak-anak yang berlindung di sebuah rumah tinggal usai mengungsi dari daerah Rafah. Dua orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di Gaza tengah.

    Israel melanjutkan serangannya di Gaza 2 minggu lalu usai gencatan senjata tahap pertama dengan Hamas yang berlaku sejak Januari 2025 berakhir. Israel mengancam pasukannya akan berada secara permanen di beberapa bagian Gaza hingga pembebasan 24 sandera yang tersisa yang diyakini masih hidup.

    Militer Israel yang dipimpin oleh kepala stafnya yang baru dan lebih agresif, Letnan Jenderal Eyal Zamir, telah menyusun rencana untuk operasi skala besar di Gaza selama berminggu-minggu. Keputusan seperti itu dapat menyebabkan militer Israel menduduki wilayah tersebut dan menyerang apa yang mereka anggap sebagai Hamas selama bertahun-tahun.

    Namun, serangan jangka panjang di Gaza juga dapat memicu perlawanan keras dari masyarakat Israel yang sebagian besar telah menuntut kesepakatan pembebasan sandera alih-alih kembali berperang. Forum keluarga sandera Israel mengatakan mereka ‘ngeri saat bangun’ dengan berita tentang perluasan operasi militer.

    “Alih-alih mengamankan pembebasan sandera melalui kesepakatan dan mengakhiri perang, pemerintah Israel mengirim lebih banyak tentara ke Gaza untuk bertempur di tempat yang sama tempat mereka bertempur berulang kali,” kata forum tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Mesir dan Qatar telah mengintensifkan upaya untuk menghidupkan kembali gencatan senjata antara Israel dan Hamas dalam beberapa hari terakhir. Hamas dikabarkan menyetujui usulan baru Mesir, namun Israel tak menyetujuinya.

    Usulan Mesir akan membuat Hamas membebaskan lima sandera, termasuk Edan Alexander, warga negara Amerika-Israel, sebagai imbalan atas gencatan senjata yang diperbarui. Usulan ini mirip dengan usulan yang diajukan beberapa minggu lalu oleh utusan khusus AS Steve Witkoff, meskipun tidak jelas apakah usulan itu juga mencakup pembebasan jenazah tambahan dari para sandera yang telah meninggal.

    Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Mereka mengklaimnya sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel.

    Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga Gaza. Serangan itu juga menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi. Blokade Israel juga mengakibatkan warga Gaza kekurangan makanan dan terancam mati kelaparan.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PBB Kutuk Keras Aksi Biadab Israel, Bantai 15 Orang Penyelamat Medis di Gaza

    PBB Kutuk Keras Aksi Biadab Israel, Bantai 15 Orang Penyelamat Medis di Gaza

    Jakarta

    Sekitar lima belas pekerja bantuan medis yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah atau Red Cross dan Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas dibantai Israel saat melakukan tugas kemanusiaan. Mayat ditemukan dari sebuah kuburan di pasir di selatan Jalur Gaza.

    Kepala bantuan PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa mayat-mayat itu dikubur di dekat “kendaraan yang rusak & bertanda jelas”.

    “Mereka dibunuh oleh pasukan Israel saat mencoba menyelamatkan nyawa. Kami menuntut jawaban & keadilan,” kata Tom Fletcher dikutip dari Reuters, Rabu (2/4/2025).

    Militer Israel tidak berkomentar langsung tentang kematian pekerja Bulan Sabit Merah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (30/3) malam, Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa mereka sangat terpukul dengan kematian tersebut.

    “Jenazah mereka diidentifikasi hari ini dan telah ditemukan untuk dimakamkan secara bermartabat. Para staf dan relawan ini mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk memberikan dukungan kepada orang lain,” katanya.

    Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan bahwa seorang pekerja dari kelompok Bulan Sabit Merah yang beranggotakan sembilan orang masih belum ditemukan.

    Kelompok tersebut hilang pada tanggal 23 Maret untuk merawat yang terluka di Rafah, setelah Israel melanjutkan serangan besar-besaran terhadap Hamas.

    Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa mereka juga menemukan jenazah enam anggota pertahanan sipil dan satu karyawan PBB dari daerah yang sama. Mereka mengatakan bahwa pasukan Israel telah menargetkan para pekerja medis.

    Pernyataan militer Israel tentang insiden tersebut mengatakan penyelidikan awal telah menentukan bahwa “beberapa kendaraan mencurigakan yang bergerak ke arah pasukan adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran”. IDF juga mengecam apa yang disebutnya sebagai “penggunaan infrastruktur sipil yang berulang oleh organisasi teroris” yang sampai kini tidak dapat dibuktikan.

    (kna/kna)

  • Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (1/4/2025), dalam upaya mereka melawan milisi Syiah, Hizbullah. Serangan tersebut dilakukan saat umat Islam di kota tersebut merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah.

    Serangan itu terjadi tanpa peringatan sekitar pukul 3.30 pagi. Itu terjadi setelah Israel menyerang pinggiran selatan Beirut, benteng dukungan Hizbullah, Jumat lalu setelah mengeluarkan peringatan evakuasi. Serangan ini menewaskan 3 orang.

    “Serangan itu menargetkan seorang teroris Hizbullah yang baru-baru ini mengarahkan operasi Hamas dan membantu mereka dalam merencanakan serangan teror yang signifikan dan segera terhadap warga sipil Israel,” ujar Militer Israel bersama dengan badan keamanan domestik Shin Bet.

    Seorang fotografer AFP di lokasi kejadian mengatakan dua lantai teratas gedung bertingkat itu hancur dan puing-puing menutupi jalan. Warga yang panik keluar dari rumah mereka saat petugas penyelamat membantu yang terluka.

    Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan itu dan meminta sekutu internasional negaranya untuk mendukung “hak kami atas kedaulatan penuh”.

    Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam, mengatakan serangan itu merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap kesepakatan gencatan senjata yang sebagian besar mengakhiri lebih dari setahun permusuhan antara Israel dan Hizbullah.

    Israel terus melakukan serangan di Lebanon selatan dan timur dalam beberapa bulan sejak gencatan senjata 27 November. Tel Aviv mengklaim mereka menyerang apa yang mereka katakan sebagai target militer Hizbullah yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa militer negara itu akan “menyerang di mana pun di Lebanon terhadap ancaman apa pun” sebagai tanggapan atas tembakan roket tersebut.

    Gencatan Senjata
    Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023. Ini dilakukan untuk mendukung sekutunya Hamas setelah serangan kelompok Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

    Pada bulan September tahun lalu, Israel secara dramatis meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah, dengan membom benteng kelompok tersebut di Lebanon selatan dan timur serta pinggiran selatan Beirut, dan kemudian mengirim pasukan darat. Serangan ini bahkan menewaskan pimpinan tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

    Namun aksi serangan ini akhirnya diakhiri via gencatan senjata. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel akan menyelesaikan penarikannya dari Lebanon pada tanggal 18 Februari setelah melewati batas waktu Januari, tetapi telah menempatkan pasukan di lima tempat yang dianggapnya “strategis”.

    Perjanjian tersebut juga mengharuskan Hizbullah untuk menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan Israel, dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

    (tps/miq)

  • UEA Vonis Mati 3 Warga Uzbekistan Terdakwa Pembunuhan Rabi Israel

    UEA Vonis Mati 3 Warga Uzbekistan Terdakwa Pembunuhan Rabi Israel

    Jakarta

    Kasus pembunuhan terhadap rabi Israel bernama Zvi Kogan (28) di Uni Emirat Arab (UEA) memasuki babak baru. Pengadilan UEA menjatuhkan vonis mati kepada tiga terdakwa.

    “Uni Emirat Arab pada hari Senin menjatuhkan hukuman mati kepada tiga orang atas pembunuhan seorang rabi Israel-Moldova yang dibunuh pada bulan November,” kata kantor berita WAM dilansir Reuters, Selasa (1/4/2025).

    Kogan dibunuh oleh tiga warga Uzbekistan pada November 2024. Pengadilan UEA memutuskan aksi ketiga terdakwa didasari motif terorisme.

    “Pengadilan Banding Federal Abu Dhabi memutuskan pembunuhan Zvi Kogan, 28 tahun, dilakukan oleh para terdakwa untuk mengejar “tujuan teroris,” menurut WAM.

    Tiga terdakwa dinyatakan bersalah atas pembunuhan Kogan. Sementara terdakwa keempat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup terkait pembunuhan tersebut. Hukuman mati dapat digugat melalui banding berdasarkan hukum di Uni Emirat Arab.

    Kementerian dalam negeri UEA mengatakan pada bulan November 2024 bahwa tiga orang yang ditangkap adalah warga negara Uzbekistan. Kejahatan semacam itu jarang terjadi di UEA.

    Komunitas Israel dan Yahudi di UEA semakin terlihat sejak tahun 2020, ketika UEA menjadi negara Arab paling terkemuka dalam 30 tahun yang menjalin hubungan formal dengan Israel berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS yang dijuluki Abraham Accords.

    UEA telah mempertahankan hubungan tersebut selama perang Israel-Hamas di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak dimulai pada bulan Oktober 2023. Namun, orang Israel dan Yahudi kurang terlihat di depan umum sejak serangan Hamas terhadap komunitas Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kejam! Israel Jatuhkan Bom Saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri, Puluhan Orang Tewas

    Kejam! Israel Jatuhkan Bom Saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri, Puluhan Orang Tewas

    GELORA.CO – Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih belum bisa dirasakan oleh masyarakat Palestina di Gaza. Mereka semua masih hidup di bawah bayang-bayang kekejaman Israel, yang sampai hari ini masih gencar melakukan serangan terhadap warga Gaza.

    Sekalipun sedang merayakan hari yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia, hal tersebut tetap tidak membuat api kebencian Israel padam terhadap warga Palestina. Hal tersebut dibuktikan dengan Israel yang menjatuhkan serangan udara tepat saat masyarakat Palestina tengah merayakan Idul Fitri.

    Palestina, dan beberapa negara Arab diketahui merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah lebih dulu. Pada Minggu (30/3), negara-negara Arab telah merayakan Idul Fitri.

    Melansir Times of Israel, setidaknya 16 orang, termasuk sembilan anak-anak dan tiga wanita, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza selatan pada hari Minggu, kata Rumah Sakit Nasser di kota tersebut, saat warga Palestina merayakan hari pertama Idul Fitri, hari raya Muslim yang biasanya menggembirakan yang menandai berakhirnya puasa Ramadhan selama sebulan.

    Badan pertahanan sipil Hamas mengklaim bahwa serangan sebelum fajar menghantam sebuah rumah dan tenda yang menampung para pengungsi. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan di Deir al-Balah, Gaza tengah, Sabtu malam, menurut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.

    WAFA, kantor berita resmi Otoritas Palestina, juga melaporkan dua orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Jabalia, di utara Jalur Gaza, dan beberapa orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak di utara Rafah.

    Pasukan Pertahanan Israel tidak memberikan rincian spesifik mengenai serangan tersebut.

    Diketahui, sejak melanjutkan operasi di Jalur Gaza pada 18 Maret, IDF menyatakan bahwa mereka menargetkan pejabat politik senior Hamas dan komandan militer tingkat menengah, beserta infrastruktur kelompok teror tersebut, termasuk depot senjata dan peluncur roket. Anggota Jihad Islam Palestina dan kelompok teror lainnya juga menjadi sasaran.

    “Ini adalah Idulfitri yang penuh kesedihan,” kata Adel al-Shaer, warga Palestina di Gaza setelah menghadiri salat di luar ruangan di pusat kota Deir al-Balah.

    “Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, kehidupan kami, dan masa depan kami. Kami kehilangan siswa-siswa kami, sekolah-sekolah kami, dan lembaga-lembaga kami. Kami kehilangan segalanya,” ungkapnya.

    Sambil menangis, Al-Shaer mengatakan 20 anggota keluarga besarnya telah tewas, termasuk empat keponakan muda beberapa hari yang lalu, dalam serangan Israel sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika ribuan teroris yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan untuk menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang. (*)

  • Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang pembalasan yang kuat jika republik Islam itu diserang. Hal itu disampaikan Khamenei usai Presiden AS Donald Trump mengumbar ancaman pengeboman.

    “Mereka mengancam akan melakukan kejahatan. Jika itu dilakukan, mereka pasti akan menerima serangan balik yang kuat,” kata Khamenei tentang ancaman terbaru Trump dalam pidato saat Idul Fitri seperti dilansir AFP, Senin (31/3/2025).

    Ancaman serangan AS ke Iran itu dilontarkan Trump dalam wawancara pada Sabtu (29/3). Trump mengatakan Iran akan dibom jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman,” katanya dalam wawancara dengan NBC News.

    Dia juga mengancam akan menghukum Iran dengan apa yang disebutnya ‘tarif sekunder’. Namun, tidak jelas apakah Trump mengancam akan melakukan pemboman dengan pesawat AS saja atau mungkin dalam operasi yang dikoordinasikan dengan Israel.

    Sejak menjabat pada Januari 2025, Trump telah mengembalikan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran. Pada periode pertamanya, Trump telah menarik AS dari perjanjian penting mengenai program nuklir Iran tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

    Negara-negara Barat termasuk AS telah lama menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran telah membantah hal itu dan bersikeras kegiatan pengayaannya semata-mata untuk tujuan damai.

    Surat tersebut disampaikan ke Teheran pada 12 Maret oleh penasihat Presiden UEA Anwar Gargash. Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negara tersebut telah menyampaikan tanggapan atas surat Trump lewat Oman, tanpa menjelaskan isinya.

    Araghchi mempertahankan posisi Iran untuk tidak berusaha terlibat langsung dalam negosiasi dengan AS ‘di bawah tekanan maksimum dan ancaman aksi militer’. Tetapi, Iran tetap membuka pintu untuk ‘negosiasi tidak langsung’.

    Oman telah bertindak sebagai perantara di masa lalu saat hubungan diplomatik AS-Iran terputus setelah revolusi Islam 1979. Negara-negara Barat juga menuduh Iran menggunakan pasukan proksi yang dianggap oleh Barat sebagai organisasi teroris untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

    Iran memimpin apa yang disebut ‘poros perlawanan’ melawan Israel yang meliputi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak.

    “Hanya ada satu kekuatan proksi di kawasan ini, dan itu adalah rezim Zionis perampas kekuasaan yang korup,” kata Khamenei, yang menyerukan agar Israel dibasmi.

    Iran tidak mengakui Israel dan menganggapnya sebagai musuh serta sekutu utama AS di Timur Tengah. Iran berulang kali menyerukan serangan untuk menghancurkan Israel.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini