Kasus: Teroris

  • Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Berikut rangkuman tentang sosok Irjen Ibnu Suhendra yang kini dilantik menjadi Pengawas Internal pada SKK Migas, ternyata lulusan Akpol 1993

    Tayang: Selasa, 29 April 2025 09:28 WIB

    Capture YouTube Kompas TV via Tribun Wow

    Ibnu Suhendra saat masih menjadi Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror dengan pangkat Brigjen Pol ketika mengungkap fakta tentang terduga teroris di Makassar yang berencana melakukan aksi bunuh diri, dalam konferensi pers Kamis (7/1/2021). 

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Irjen Ibnu Suhendra saat ini sedang menjadi perhatian.

    Hal ini lantaran Irjen Ibnu Suhendra ditunjuk sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Irjen Ibnu Suhendra resmi dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

    Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Irjen Ibnu Suhendra dilakukan di Jakarta, Senin (28/4/2025), dilansir dari web resmi ESDM.

    Lantas siapa Irjen Ibnu Suhendra sebenarnya ?

    Berikut Tribunnews rangkum terkait sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang Dua yang dilantik Bahlil Lahadalia sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas :

    Ibnu Suhendra memiliki nama dan gelar lengkap Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, S.I.K. 

    Irjen Ibnu Suhendra adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang menyandang gelar Jenderal Bintang Dua.

    Irjen Ibnu Suhendra merupakan alumni Akademi Polisi atau Akpol 1993.

    Ia dikenal berpengalaman di Bidang Reserse.

    Ibnu Suhendra saat ini ditunjuk menjadi Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

    Irjen Ibnu Suhendra dilantik sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Sebelumnya, Irjen Ibnu Suhendra adalah Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).

    Selain itu, Ibnu Suhendra juga diketahui pernah mengisi posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.

    Sepak Terjang

    Irjen Ibnu Suhendra memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menangani beberapa kasus besar.

    Namanya pernah muncul dalam penanganan kasus Bom Bali II.

    Ia juga terlibat dalam Operasi Penegakan Hukum di Poso sampai dengan Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya di tahun 2018.

    Simak inilah daftar kasus yang pernah ditangani oleh Irjen Ibnu Suhendra dilansir Wikipedia :

    Bom Bali II (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2006 – 2007)
    Operasi Penegakan Hukum Dr. Azhari Batu Malang (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Wonosobo (2005)
    Operasi Penegakan Hukum Nurdin M. Top (2009)
    Operasi Penegakan Hukum Pelatihan Militer Teroris di Jantho Aceh (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Medan, Perampokan Bank Cimb (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Ambon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Sigit Qordowi (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Bali (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2012)
    Operasi Comodo 2012, Menangkap Pengedar 1,5 Juta Butir Ekstasi, Fredy Budiman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2012)
    Operasi Penegakan Hukum Aman Maleo Ii Di Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Roban di Batang Dan Kebumen (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Jaringan Teroris Nurulhaq, Pembunuhan Polisi di Jakarta, Bom Vihara Ekayana, Bom Polsek Raja Polah (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Thamrin Dan Penembak Jalanan, Jakarta (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Penembakan Dan Pengeboman Mal, Surabaya (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Polres Solo (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Istana Negara (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Cicendo di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Kp. Melayu di Jakarta (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Radioaktif di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya (2018)

    (Tribunnews/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bahlil Lantik Jenderal Polisi Jabat SKK Migas Kementerian ESDM, Apa Alasannya?

    Bahlil Lantik Jenderal Polisi Jabat SKK Migas Kementerian ESDM, Apa Alasannya?

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik sejumlah pejabat baru di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin, 28 April 2025.

    Salah satu yang menarik perhatian adalah pelantikan jenderal bintang dua polisi untuk memperkuat fungsi pengawasan.

    Pertama, Bahlil melantik Inspektur Jenderal Polisi Ibnu Suhaendra sebagai Pengawas Internal SKK Migas.

    Sebelumnya, Ibnu menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

    “Yang pertama kita lantik adalah inspektur dari SKK, Pak Ibnu dari polisi. Kenapa ini penting? Dalam rangka melakukan pengawasan dan optimalisasi terhadap program peningkatan lifting untuk menuju swasembada energi,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa, 29 April 2025.

    Bahlil berharap Ibnu mampu mengawasi berbagai praktik ilegal, termasuk pengeboran liar (illegal drilling), yang selama ini menjadi salah satu kendala peningkatan produksi minyak dan gas nasional.

    “Salah satu program yang hari ini kita lakukan adalah bagaimana kita meningkatkan lifting. Makanya enggak boleh ada illegal drilling,” ujarnya.

    Selain memperkuat pengawasan, Bahlil mengungkapkan bahwa pihaknya tengah memperbaiki regulasi agar sumur-sumur minyak yang dikelola masyarakat bisa dilegalkan dan hasil produksinya dibeli Pertamina dengan harga yang layak.

    “Sumur-sumur yang masyarakat kelola itu harus dilegalkan dan bisa diakui produksinya sebagai bagian daripada lifting yang akan ditampung oleh Pertamina dengan harga yang baik. Selama ini kan menjadi ilegal. Nah, memang itu tugas Pak Ibnu, agak butuh ekstra tenaga,” tuturnya.

    “Bintang dua, bos. Itu BNPT, dulu bagian tangkap-tangkap teroris. Pak Ibnu itu orang paten,” kata Bahlil, meyakini Ibnu adalah sosok yang tepat untuk mengemban tugas berat ini.

    Selain Ibnu, Bahlil juga melantik dua pejabat lainnya. Sunindyo Suryo Herdadi dipercaya sebagai Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM.

    Sebelumnya, Sunindyo menjabat sebagai Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan, Badan Geologi.

    Kemudian, Upik Jamil dilantik sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Upik sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Umum di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.

    Alasan Presiden Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

    Satgas ini bertujuan mengatasi tumpang tindih perizinan hilirisasi dan memberikan sanksi kepada oknum yang menghambat proses tersebut.

    Menurut Bahlil, meski di tingkat menteri sudah ada kesepakatan, di bawahnya masih ada oknum yang tidak sejalan. Satgas juga ditugaskan merumuskan dan menentukan lokasi serta sumber daya bahan baku hilirisasi di berbagai sektor, seperti ESDM, kehutanan, perikanan, dan pertanian. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Israel Klaim Serang Lebih dari 50 Target di Lebanon Sejak Bulan Lalu

    Israel Klaim Serang Lebih dari 50 Target di Lebanon Sejak Bulan Lalu

    Beirut

    Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 50 target teroris di seluruh Lebanon sejak bulan lalu. Serangan tetap dilancarkan meskipun gencatan senjata telah tercapai pada bulan November lalu yang seharusnya mengakhiri perang antara Israel dan militan Hizbullah.

    Dilansir AFP, Selasa (29/4/2025), Israel menyerang Beirut selatan untuk ketiga kalinya sejak gencatan senjata yang seharusnya mulai berlaku pada 27 November lalu. Imbas serangan itu, Presiden Lebanon Joseph Aoun meminta penjaminnya, Prancis dan Amerika Serikat, untuk menghentikan gencatan senjata.

    “Selama bulan lalu, IDF (militer) telah menyerang lebih dari 50 target teroris di seluruh Lebanon. Serangan ini dilakukan setelah pelanggaran gencatan senjata dan kesepakatan antara Israel dan Lebanon, yang menimbulkan ancaman bagi Negara Israel dan warganya”, kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan hari Minggu menargetkan salah satu gedung yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan rudal berpemandu presisi dan berjanji untuk menghentikan kelompok militan yang didukung Iran tersebut menggunakan pinggiran selatan Beirut sebagai “tempat berlindung yang aman”.

    Sementara itu, Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan dalam sebuah pidato bahwa serangan itu “tidak memiliki pembenaran apa pun”, dan selanjutnya menyebutnya sebagai “serangan politik yang bertujuan untuk mengubah aturan dengan kekerasan”.

    Sebagai informasi, Israel terus melakukan serangan rutin di Lebanon meskipun ada gencatan senjata, yang bertujuan untuk menghentikan lebih dari setahun permusuhan dengan Hizbullah yang berpuncak pada kampanye pemboman besar-besaran Israel dan serangan darat.

    Israel akan menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan, tetapi pasukannya tetap berada di lima posisi yang dianggap “strategis”.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski prospek gencatan senjata dan perdamaian mulai dampak setelah diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih terus saling serang hingga hari ini.

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Berikut sejumlah dinamika yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran tersebut dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025):

    1. Trump: Ukraina Bakal Beri Krimea ke Rusia

    Presiden AS Donald Trump mengatakan dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap menyerahkan Krimea ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Hal ini dilontarkannya saat pembicaraan gencatan senjata memasuki apa yang disebut Washington sebagai pekan yang kritis.

    “Oh, saya kira begitu,” kata Trump kepada wartawan di Bedminster, New Jersey, ketika ditanya apakah menurutnya Zelensky siap untuk “menyerahkan” Krimea.

    Trump dan Zelensky sendiri sebelumnya sempat bertemu selama pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia. Trump menambahkan bahwa selama pembicaraan mereka di Vatikan, mereka telah membahas nasib semenanjung Laut Hitam, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

    2. Trump Warning Putin

    Di saat yang sama, Trump juga meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan presiden Rusia itu harus “berhenti menembak” dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri perang yang dimulai dengan invasi Moskow pada Februari 2022.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump pada hari Minggu ketika ditanya apa yang diinginkannya dari Putin. “Saya yakin kita memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya.”

    Gedung Putih mengatakan bahwa tanpa kemajuan yang cepat, mereka dapat meninggalkan perannya sebagai perantara. Trump mengindikasikan bahwa ia akan memberikan waktu “dua minggu” untuk proses tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menekankan pentingnya hari-hari di pekan ini.

    “Kami sudah dekat, tetapi kami belum cukup dekat” untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran, kata Rubio kepada penyiar NBC. “Saya pikir ini akan menjadi minggu yang sangat kritis.”

    3. Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

    Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi guna mengusir serangan Ukraina. Pernyataan tersebut dirilis beberapa hari setelah Moskow mengakui peran pasukan negara pimpinan Kim Jong Un itu dalam pembebasan Wilayah Kursk.

    Dalam sebuah laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memuji kontribusi yang diberikan oleh prajurit Korea Utara dalam membantu membebaskan Wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan militer negaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia “untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk,” media pemerintah negara itu melaporkan pada hari Senin.

    “Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi berani ke Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip pernyataan resmi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

    Putin pun menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un. Ia menyebut juga akan siap membantu negara itu jika dibutuhkan.

    “Kami akan selalu menghormati para pahlawan Korea yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, atas dasar yang sama dengan saudara-saudara seperjuangan mereka di Rusia,” tambahnya.

    4. Rusia Dakwa Agen Ukraina Yang Bunuh Jenderal

    Penyidik Rusia telah mendakwa seorang pria atas tuduhan melakukan serangan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior di pinggiran kota Moskow minggu lalu. Tersangka mengaku bertindak atas perintah dari dinas keamanan Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, penyidik mengumumkan bahwa Ignat Kuzin yang berusia 42 tahun menghadapi tuduhan melakukan tindakan teroris dan penanganan serta pembuatan bahan peledak secara ilegal. Juru bicara komite Svetlana Petrenko mengatakan Kuzin sepenuhnya mengakui kesalahannya dan setuju untuk mengonfirmasi kesaksiannya selama prosedur investigasi di tempat.

    Kuzin ditahan tak lama setelah ledakan yang menewaskan wakil kepala operasi Staf Umum Rusia, Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, pada tanggal 25 April di luar rumahnya di Balashikha. Petrenko menyatakan bahwa Kuzin telah direkrut oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada tahun 2023. Atas keterlibatannya, Kuzin diduga dijanjikan pembayaran sebesar US$ 18.000 (Rp 302 juta).

    5. Zelensky Turunkan 100 Drone Serang Rusia

    Militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran pada malam hari terhadap Rusia. Serangan terjadi di wilayah Bryansk.

    Dalam laporan Russia Today, Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak antara pukul 20.30 Minggu dan pukul 04.35 Senin, termasuk sepuluh di atas Krimea dan Laut Hitam, dua di atas Wilayah Kursk, dan satu di atas Wilayah Belgorod.

    Sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk, di mana, menurut Gubernur Aleksandr Bogomaz, serangan tersebut merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya satu orang.

    “Rezim Kiev melakukan aksi terorisme lagi malam ini. Sayangnya, serangan Ukraina di kota Bryansk menewaskan seorang warga sipil dan melukai seorang wanita. Dia segera dibawa ke rumah sakit tempat dia menerima bantuan medis yang diperlukan,” tulis Bogomaz di Telegram.

    6. Rusia: Inggris Mau Luncurkan Senjata Kimia di Ukraina

    Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, menyebutkan saat ini ada potensi Inggris dapat melakukan provokasi terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan jejak London melakukan aktivitas permusuhan terhadap Moskow.

    Berbicara kepada TASS pada hari Sabtu, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Inggris dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk menjebak Rusia sebagai pelaku.

    “Inggris dapat melakukan provokasi di wilayah negara mana pun jika Inggris tertarik,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa SVR sangat menyadari aktivitas permusuhan rahasia London yang ditujukan kepada Rusia.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, SVR juga menuduh bahwa badan intelijen Inggris dan Prancis telah bekerja secara diam-diam untuk melemahkan upaya perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam konflik Ukraina dan menggagalkan normalisasi antara Washington dan Moskow.

    7. McDonalds Mau Balik Lagi ke Rusia

    McDonald’s telah mengajukan sejumlah aplikasi merek dagang di Rusia yang kini sedang diperiksa oleh kantor paten Rusia, Rospatent. Langkah tersebut telah menghidupkan kembali spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya raksasa makanan cepat saji Amerika itu ke negara tersebut.

    McDonald’s, bersama dengan Apple, Coca-Cola, Ford, Microsoft, IBM, dan merek-merek Amerika lainnya, menarik diri dari Rusia menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan penerapan sanksi oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk tetap bertahan dengan mengubah merek operasi mereka di Rusia.

    McDonald’s mengajukan lebih dari 50 aplikasi merek dagang pada akhir tahun 2024, menurut data Rospatent, yang mencakup makanan dan minuman. Perusahaan tersebut juga mengirimkan surat yang mengonfirmasi bahwa daftar barang dan jasa tersebut mematuhi hukum Rusia.

    “Rospatent mulai meninjau pengajuan tersebut bulan ini, sementara pemeriksaan formal kini sedang berlangsung,” menurut laporan media Rusia.

    McDonald’s hengkang dari Rusia pada Mei 2022, menjual operasinya kepada pengusaha lokal Aleksander Govor, yang mengubah nama restorannya menjadi Vkusno i Tochka, yang secara kasar berarti “Cukup Lezat” dan kini mengoperasikan lebih dari 880 lokasi di 64 wilayah Rusia.

    Perjanjian penjualan tersebut mencakup opsi bagi McDonald’s untuk membeli kembali gerai-gerai lamanya dalam waktu 15 tahun. McDonald’s kemudian mengungkapkan bahwa hengkangnya perusahaan dari Rusia telah merugikan perusahaan sebesar US$ 1,3 miliar (Rp 21 triliun).

    (tps/tps)

  • Menteri Pakistan Beri Warning, Sejengkal Lagi Tembak Nuklir ke India

    Menteri Pakistan Beri Warning, Sejengkal Lagi Tembak Nuklir ke India

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perkeretaapian Pakistan Hanif Abbasi telah mengancam India dengan serangan nuklir. Hal ini menyusul serangan teroris di wilayah Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 wisatawan pada Selasa, 22 April lalu.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (27/4/2025), Abbasi mengingatkan India bahwa Pakistan memiliki banyak rudal dan 130 hulu ledak nuklir, yang “tidak untuk dipamerkan.”

    “Tidak seorang pun tahu di mana kami telah menempatkan senjata nuklir kami di seluruh negeri. Saya katakan lagi, rudal balistik ini, semuanya ditujukan kepada Anda,” kata pejabat itu, seperti dikutip RT pada Senin (28/4/2025).

    Mengomentari keputusan New Delhi pada Rabu untuk secara sepihak menangguhkan Perjanjian Perairan Indus yang menjadi kunci pembagian air, Abbasi menuduh bahwa “jika mereka menghentikan pasokan air kepada kami, maka mereka harus siap berperang.”

    India menegaskan awal minggu ini bahwa penangguhan akan tetap berlaku “sampai Pakistan secara kredibel dan tidak dapat ditarik kembali menolak dukungannya terhadap terorisme lintas batas.”

    Sejauh ini New Delhi belum pernah menangguhkan perjanjian tersebut, yang mengatur sistem sungai yang berdampak pada jutaan jiwa di kedua negara.

    Hubungan yang sudah sengit antara kedua negara berkekuatan nuklir itu semakin memburuk pada hari Selasa, ketika beberapa orang bersenjata menewaskan 25 wisatawan India dan satu warga negara Nepal di Lembah Baisaran, tujuan wisata populer di wilayah Kashmir.

    India dengan cepat menuduh tetangganya membantu infiltrasi militan di Kashmir – tuduhan yang kemudian dibantah keras oleh Pakistan.

    Front Perlawanan, kelompok militan yang diduga terkait dengan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, dilaporkan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut. Polisi India mengatakan bahwa dua tersangka adalah warga negara Pakistan.

    Pada Rabu, New Delhi menurunkan hubungan diplomatik, mengusir diplomat Pakistan, dan menutup perbatasan darat dengan tetangganya. Islamabad menanggapi dengan cara yang sama, dengan mengulangi tuduhannya bahwa India menindas penduduk Kashmir yang mayoritas Muslim.

    Menurut NDTV, pasukan India dan Pakistan telah saling tembak melintasi Garis Kontrol (LoC) di Kashmir untuk malam ketiga. LoC adalah batas de facto antara kedua negara. Pasukan keamanan India juga dilaporkan melakukan penggerebekan antiteroris di sisi perbatasan mereka.

    (tfa/tfa)

  • Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang Ditampung Tewas Dibom – Halaman all

    Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang Ditampung Tewas Dibom – Halaman all

    Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang DItahan Tewas di Penjara

    TRIBUNNEWS.COM-  Houthi Yaman mengatakan 68 orang migran asal Afrika tewas dalam serangan udara AS di sebuah penampungan.

    Dugaan serangan terhadap fasilitas yang menahan tahanan Afrika memunculkan pertanyaan baru mengenai operasi militer AS di kawasan tersebut.

    Houthi Yaman mengatakan 68 orang tewas dan 47 terluka dalam serangan AS terhadap pusat penahanan yang menahan migran Afrika di kota Saada.

    Kelompok pemberontak, yang memerintah Yaman barat laut, mengatakan tempat penampungan itu berada di bawah pengawasan Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Palang Merah.

    Menyerang tempat penampungan itu “merupakan kejahatan perang yang sesungguhnya”. 

    Militer AS belum memberikan komentar langsung.

    AS telah melancarkan serangan hampir setiap hari terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut sejak 15 Maret dalam operasi yang dijuluki “Rough Rider”, yang bertujuan untuk mengakhiri ancaman yang ditimbulkannya terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

    Kelompok Houthi mulai menargetkan kapal-kapal Israel dan Barat di Laut Merah pada Oktober 2023, dalam apa yang mereka gambarkan sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. 

    Serangan terbaru Houthi, pada hari Sabtu, menargetkan pangkalan udara Nevatim milik Israel dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2. Rudal tersebut ditembak jatuh oleh pertahanan Israel.

    Rekaman grafis yang ditayangkan oleh saluran berita satelit Houthi, al-Masirah, setelah serangan pada Minggu malam menunjukkan apa yang tampak seperti mayat dan lainnya terluka di pusat penahanan.

    Yaman telah lama menjadi negara transit utama bagi orang-orang dari Afrika – terutama dari Ethiopia dan Somalia – yang mencoba mencapai Arab Saudi dan Oman. 

    Salah satu perkiraan menyatakan ada lebih dari 300.000 migran di seluruh Yaman, negara yang dilanda perang saudara selama 10 tahun. 

    Kelompok Houthi diduga menghasilkan puluhan ribu dolar seminggu dengan menyelundupkan orang melintasi perbatasan.

    Serangan yang diduga terjadi pada hari Senin itu mengingatkan kita pada serangan serupa yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi pada tahun 2022 di kompleks yang sama, yang menyebabkan keruntuhan, menewaskan 66 tahanan dan melukai 113 lainnya, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian. 

    Houthi menembak mati 16 tahanan yang melarikan diri setelah serangan itu dan melukai 50 lainnya, kata PBB. 
    Koalisi pimpinan Saudi berusaha membenarkan serangan itu dengan mengatakan bahwa Houthi membangun dan meluncurkan pesawat nirawak di sana, tetapi PBB mengatakan bahwa tempat itu diketahui sebagai fasilitas penahanan.

    Militer AS telah mengubah taktik sejak kedatangan pemerintahan Trump, yang menyatakan Houthi sebagai organisasi teroris asing pada bulan Januari. 

    Sejak pertengahan Maret, AS telah melancarkan pemboman yang jauh lebih berkelanjutan yang ditujukan tidak hanya untuk menghancurkan benteng rudal Houthi tetapi juga kepemimpinan politiknya, termasuk Abdelmalek al-Houthi, pemimpin Houthi sejak 2004.

    Dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi sebelum berita tentang serangan terbaru itu tersiar, Komando Pusat AS mengatakan: 

    “Untuk menjaga keamanan operasional, kami sengaja membatasi pengungkapan rincian operasi kami yang sedang berlangsung atau yang akan datang. Kami sangat berhati-hati dalam pendekatan operasional kami, tetapi tidak akan mengungkapkan secara spesifik tentang apa yang telah kami lakukan atau apa yang akan kami lakukan.”

    Pada bulan Maret, Donald Trump mengklaim bahwa Houthi – kelompok militan terakhir dalam “Poros Perlawanan” Iran yang mampu menyerang Israel secara berkala – telah “dihancurkan” oleh serangan AS. 

    Namun, ia juga memperingatkan: “Berhentilah menembaki kapal-kapal AS, dan kami akan berhenti menembaki kalian. Jika tidak, kita baru saja memulai, dan penderitaan yang sesungguhnya belum datang, baik bagi Houthi maupun sponsor mereka di Iran.”

    Efektivitas serangan AS masih diperdebatkan dan Houthi di masa lalu telah menunjukkan kemampuan untuk menahan pemboman oleh jet Arab Saudi yang dilengkapi dengan arahan Inggris.

    Inggris juga lebih terlibat dalam operasi militer AS terkini dibandingkan negara Eropa lainnya. 

    Sebagian besar serangan AS dilancarkan dari USS Harry S Truman di Laut Merah, tetapi serangan tambahan dilakukan oleh pesawat pengebom B-2 USAF yang beroperasi dari Diego Garcia, pangkalan Inggris di Samudra Hindia yang disewakan kepada AS.

    Lebih dari 750 serangan telah diizinkan sejak keputusan pada pertengahan Maret untuk meningkatkan tingkat pemboman.

    Sementara itu, pihak Houthi mengklaim telah menjatuhkan tujuh pesawat tak berawak Reaper AS dalam waktu kurang dari enam minggu dengan kerugian lebih dari $200 juta bagi Pentagon.

    Nilai serangan AS terhadap kepemimpinan Houthi masih diperdebatkan, dengan beberapa pihak mengklaim gerakan tersebut tidak akan terganggu jika pemimpinnya dibunuh. 

    68 Orang Migran asal Afrika Tewas dalam Serangan Udara AS di Yaman, 47 Lainnya Terluka, Kata Houthi

    Setidaknya 68 migran Afrika tewas dalam serangan udara AS di sebuah pusat penahanan di Yaman barat laut yang dikuasai Houthi, kata saluran TV kelompok bersenjata itu.

    Al Masirah melaporkan bahwa 47 migran lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis, ketika pusat di provinsi Saada dibom. 

    Al Masirah mengunggah rekaman mengerikan yang memperlihatkan banyak mayat tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.

    Belum ada komentar langsung dari militer AS.

    Namun, serangan itu terjadi beberapa jam setelah Komando Pusat AS mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang lebih dari 800 target sejak Presiden Donald Trump memerintahkan intensifikasi kampanye udara terhadap Houthi pada tanggal 15 Maret.

    Dikatakan bahwa serangan itu telah “membunuh ratusan pejuang Houthi dan sejumlah pemimpin Houthi”, termasuk pejabat senior yang mengawasi program rudal dan pesawat tak berawak.

    Pihak berwenang yang dipimpin Houthi mengatakan serangan itu telah menewaskan puluhan warga sipil, tetapi mereka melaporkan sedikit korban di antara anggota kelompok itu.

    Pusat penahanan migran di Saada dilaporkan menahan 115 warga Afrika ketika diserang pada Minggu malam.

    Meskipun krisis kemanusiaan di Yaman disebabkan oleh konflik selama 11 tahun, para migran terus berdatangan ke negara itu dengan perahu dari Tanduk Afrika, sebagian besar dari mereka bermaksud menyeberang ke negara tetangga Arab Saudi untuk mencari pekerjaan.

    Sebaliknya, mereka menghadapi eksploitasi, penahanan, kekerasan, dan perjalanan berbahaya melalui zona konflik aktif, menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM).

    Pada tahun 2024 saja, katanya, hampir 60.900 migran tiba di negara tersebut, sering kali tanpa sarana untuk bertahan hidup.

    Awal bulan ini, pemerintah yang dipimpin Houthi mengatakan serangkaian serangan udara AS di terminal minyak Ras Isa di pantai Laut Merah menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai 171 lainnya . Dikatakan bahwa terminal tersebut merupakan fasilitas sipil dan bahwa serangan tersebut merupakan “kejahatan perang”.

    Centcom mengatakan serangan itu menghancurkan kemampuan Ras Isa untuk menerima bahan bakar dan bahwa hal itu akan “mulai memengaruhi kemampuan Houthi untuk tidak hanya melakukan operasi, tetapi juga menghasilkan pendapatan jutaan dolar untuk kegiatan teror mereka”.

    Bulan lalu, Trump memerintahkan serangan besar-besaran terhadap wilayah yang dikuasai Houthi dan mengancam bahwa mereka akan “dimusnahkan sepenuhnya”. 

    Ia juga memperingatkan Iran agar tidak mempersenjatai kelompok itu – sesuatu yang berulang kali dibantah Iran.

    Pada hari Minggu, Centcom mengatakan akan “terus meningkatkan tekanan hingga tujuannya tercapai, yakni pemulihan kebebasan navigasi dan pencegahan Amerika di kawasan tersebut”.

    Sejak November 2023, Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan perahu kecil di Laut Merah dan Teluk Aden. 

    Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal ketiga, dan menewaskan empat awak kapal.

    Kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dan telah mengklaim – yang seringkali salah – bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang hanya terkait dengan Israel, AS, atau Inggris.

    Kelompok Houthi tidak gentar menghadapi pengerahan kapal perang Barat di Laut Merah dan Teluk Aden untuk melindungi kapal dagang tahun lalu, atau serangkaian serangan AS terhadap target militer yang diperintahkan oleh mantan Presiden Joe Biden.

    Setelah menjabat pada bulan Januari, Trump menetapkan kembali Houthi sebagai “Organisasi Teroris Asing” – status yang telah dicabut oleh pemerintahan Biden karena apa yang dikatakannya sebagai kebutuhan untuk meringankan krisis kemanusiaan di negara tersebut.

    Selama dekade terakhir, Yaman telah dihancurkan oleh perang saudara, yang meningkat ketika Houthi merebut kendali wilayah barat laut negara itu dari pemerintah yang diakui internasional, dan koalisi yang dipimpin Saudi yang didukung oleh AS campur tangan dalam upaya memulihkan kekuasaannya.

    Pertempuran tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 150.000 orang dan memicu bencana kemanusiaan, dengan 4,8 juta orang mengungsi dan 19,5 juta – setengah dari populasi – membutuhkan beberapa bentuk bantuan.

    SUMBER: THE GUARDIAN, BBC

  • Serangan Udara Amerika Hantam Penampungan, 68 Orang asal Afrika yang Sedang Ditampung Tewas Dibom – Halaman all

    68 Orang Migran asal Afrika Tewas dalam Serangan Udara AS di Yaman, 47 Lainnya Terluka, Kata Houthi – Halaman all

    68 Orang Migran asal Afrika Tewas dalam Serangan Udara AS di Yaman, 47 Lainnya Terluka, Kata Houthi

    TRIBUNNEWS.COM- Setidaknya 68 migran Afrika tewas dalam serangan udara AS di sebuah pusat penahanan di Yaman barat laut yang dikuasai Houthi, kata saluran TV kelompok bersenjata itu.

    Al Masirah melaporkan bahwa 47 migran lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis, ketika pusat di provinsi Saada dibom. 

    Al Masirah mengunggah rekaman mengerikan yang memperlihatkan banyak mayat tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.

    Belum ada komentar langsung dari militer AS.

    Namun, serangan itu terjadi beberapa jam setelah Komando Pusat AS mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang lebih dari 800 target sejak Presiden Donald Trump memerintahkan intensifikasi kampanye udara terhadap Houthi pada tanggal 15 Maret.

    Dikatakan bahwa serangan itu telah “membunuh ratusan pejuang Houthi dan sejumlah pemimpin Houthi”, termasuk pejabat senior yang mengawasi program rudal dan pesawat tak berawak.

    Pihak berwenang yang dipimpin Houthi mengatakan serangan itu telah menewaskan puluhan warga sipil, tetapi mereka melaporkan sedikit korban di antara anggota kelompok itu.

    Pusat penahanan migran di Saada dilaporkan menahan 115 warga Afrika ketika diserang pada Minggu malam.

    Meskipun krisis kemanusiaan di Yaman disebabkan oleh konflik selama 11 tahun, para migran terus berdatangan ke negara itu dengan perahu dari Tanduk Afrika, sebagian besar dari mereka bermaksud menyeberang ke negara tetangga Arab Saudi untuk mencari pekerjaan.

    Sebaliknya, mereka menghadapi eksploitasi, penahanan, kekerasan, dan perjalanan berbahaya melalui zona konflik aktif, menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM).

    Pada tahun 2024 saja, katanya, hampir 60.900 migran tiba di negara tersebut, sering kali tanpa sarana untuk bertahan hidup.

    Awal bulan ini, pemerintah yang dipimpin Houthi mengatakan serangkaian serangan udara AS di terminal minyak Ras Isa di pantai Laut Merah menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai 171 lainnya . Dikatakan bahwa terminal tersebut merupakan fasilitas sipil dan bahwa serangan tersebut merupakan “kejahatan perang”.

    Centcom mengatakan serangan itu menghancurkan kemampuan Ras Isa untuk menerima bahan bakar dan bahwa hal itu akan “mulai memengaruhi kemampuan Houthi untuk tidak hanya melakukan operasi, tetapi juga menghasilkan pendapatan jutaan dolar untuk kegiatan teror mereka”.

     

     

     

     

    Bulan lalu, Trump memerintahkan serangan besar-besaran terhadap wilayah yang dikuasai Houthi dan mengancam bahwa mereka akan “dimusnahkan sepenuhnya”. 

    Ia juga memperingatkan Iran agar tidak mempersenjatai kelompok itu – sesuatu yang berulang kali dibantah Iran.

    Pada hari Minggu, Centcom mengatakan akan “terus meningkatkan tekanan hingga tujuannya tercapai, yakni pemulihan kebebasan navigasi dan pencegahan Amerika di kawasan tersebut”.

    Sejak November 2023, Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan perahu kecil di Laut Merah dan Teluk Aden. 

    Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal ketiga, dan menewaskan empat awak kapal.

    Kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dan telah mengklaim – yang seringkali salah – bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang hanya terkait dengan Israel, AS, atau Inggris.

    Kelompok Houthi tidak gentar menghadapi pengerahan kapal perang Barat di Laut Merah dan Teluk Aden untuk melindungi kapal dagang tahun lalu, atau serangkaian serangan AS terhadap target militer yang diperintahkan oleh mantan Presiden Joe Biden.

    Setelah menjabat pada bulan Januari, Trump menetapkan kembali Houthi sebagai “Organisasi Teroris Asing” – status yang telah dicabut oleh pemerintahan Biden karena apa yang dikatakannya sebagai kebutuhan untuk meringankan krisis kemanusiaan di negara tersebut.

    Selama dekade terakhir, Yaman telah dihancurkan oleh perang saudara, yang meningkat ketika Houthi merebut kendali wilayah barat laut negara itu dari pemerintah yang diakui internasional, dan koalisi yang dipimpin Saudi yang didukung oleh AS campur tangan dalam upaya memulihkan kekuasaannya.

    Pertempuran tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 150.000 orang dan memicu bencana kemanusiaan, dengan 4,8 juta orang mengungsi dan 19,5 juta – setengah dari populasi – membutuhkan beberapa bentuk bantuan.

     

     

    SUMBER: BBC

     

  • Peringatan Holocaust: PM Israel Netanyahu sebut Hamas ‘Nazi’ – Halaman all

    Peringatan Holocaust: PM Israel Netanyahu sebut Hamas ‘Nazi’ – Halaman all

    Diperingati di Israel dan oleh komunitas Yahudi di seluruh dunia, Hari Peringatan Holocaust tahun ini dimulai dengan sebuah upacara pada Rabu (23/04) malam di Yad Vashem, sebuah museum Holocaust paling terkenal di dunia yang terletak di Yerusalem.

    Upacara tersebut berlangsung di tengah perang yang masih berlangsung di Gaza serta situasi politik di Israel yang berpotensi berkembang menjadi krisis konstitusional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pejabat Israel, duta besar, dan para penyintas Holocaust turut hadir dalam upacara peringatan itu.

    Sebagian negara di dunia memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari, tanggal saat kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau dibebaskan oleh Tentara Merah Soviet. Namun, Israel dan diaspora Yahudi memiliki hari peringatan mereka sendiri, yaitu tanggal 27 Nissan dalam kalender Ibrani. Tanggal itu dipilih karena berkaitan dengan dimulainya Pemberontakan Ghetto Warsawa pada April 1943.

    Netanyahu: Hamas ingin ‘memusnahkan semua orang Yahudi’

    Sama seperti tahun lalu, upacara resmi dan pidato pada Rabu malam (23/04) berfokus pada serangan teroris oleh kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan perang yang dimulai Israel di Gaza setelahnya. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, AS, dan negara-negara lainnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang datang terlambat ke upacara tersebut karena mengatakan ada insiden keamanan, sekali lagi mengulang perbandingannya antara anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang terlambat hadir di upacara karena menurut kantornya ada insiden keamanan, sekali lagi membandingkan anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

    “Mereka ingin membunuh, memusnahkan semua orang Yahudi,” kata Netanyahu. “Mereka secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menghancurkan negara Yahudi, dan hal itu tidak akan terjadi.”

    Kepala Yad Vashem, Dani Dayan, telah berulang kali meminta untuk tidak membandingkan serangan teroris 7 Oktober dengan Holocaust, demi menghindari pengabaian pentingnya kedua peristiwa tersebut.

    Penyintas Holocaust serukan pembebasan sandera di Gaza

    Beberapa sandera yang dibebaskan dari tawanan Hamas di Gaza juga hadir saat acara Hari Peringatan Holocaust ini dimulai.

    Penyintas lainnya, serta keluarga dari warga Israel yang saat ini masih disandera Hamas di Gaza, berangkat ke Polandia untuk berpartisipasi dalam “March of the Living”, sebuah acara tahunan untuk memperingati perjalanan kematian korban Holocaust dari Auschwitz ke Birkenau.

    Selama upacara resmi di Yerusalem pada Rabu (23/04) malam, penyintas Holocaust kelahiran Tunisia, Gad Fartouk, melanggar protokol dengan berteriak agar para sandera dikembalikan ke rumah mereka sambil menyalakan salah satu dari enam obor sebagai penghormatan bagi orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust.

    Fartouk, 93, penyintas Holocaust pertama keturunan Afrika Utara yang menyalakan obor peringatan selama upacara resmi, mengatakan kepada media Israel, Ynet, bahwa dia merasa “kosong” jika tidak menyebutkan 59 sandera — dimana sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup — yang hingga kini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

  • Pakistan Bunuh 54 Militan yang Menyusup Perbatasan dari Afghanistan

    Pakistan Bunuh 54 Militan yang Menyusup Perbatasan dari Afghanistan

    Islamabad

    Militer Pakistan mengatakan para tentaranya telah membunuh sedikitnya 54 militan yang berupaya menyusup ke negara tersebut, melalui perbatasan barat laut dari wilayah Afghanistan. Hal ini terjadi saat Pakistan bersitegang dengan negara tetangganya, India, menyusul pembantaian 26 orang di area Kashmir.

    Disebutkan militer Pakistan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), bahwa pergerakan para militan itu terdeteksi di area Provinsi Khyber Pakhtunkhwa antara Jumat (25/4) hingga Minggu (27/4) waktu setempat.

    “Pergerakan sekelompok besar… yang berupaya menyusup melalui perbatasan Pakistan-Afghanistan terdeteksi oleh pasukan keamanan,” sebut militer Pakistan dalam pernyataannya pada Minggu (27/4).

    “Kelompok jihadis itu secara khusus menyusup atas perintah ‘tuan asing’ mereka untuk melakukan aktivitas teroris tingkat tinggi di dalam wilayah Pakistan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    Militer Pakistan mengatakan sedikitnya 54 militan yang berupaya menyusup itu tewas di tangan tentara-tentara mereka.

    “Tindakan seperti itu oleh mereka (para jihadis), pada saat India melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Pakistan, dengan jelas menyiratkan atas isyarat siapa mereka beroperasi,” imbuh pernyataan militer Pakistan itu.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, dalam pernyataan terpisah kepada wartawan di Lahore pada Minggu (27/4) mengatakan bahwa “para tuan asing dari militan-militan itu mendorong mereka untuk memasuki Pakistan”.

    Lihat Video ‘India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan’:

    “Ini merupakan jumlah terbesar dari operasi yang sedang berlangsung hingga hari ini, jumlah sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuh Naqvi.

    Dalam pernyataannya, militer Pakistan mengumumkan bahwa “sejumlah besar senjata, amunisi, dan bahan peledak juga ditemukan” dari militan-militan yang berupaya menyusup ke wilayah Khyber Pakhtunkhwa tersebut.

    Pakistan menghadapi peningkatan militansi yang luas sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun 2021 lalu. Otoritas Islamabad menyebut para penyerang yang mendalami serangan di wilayahnya kini berlindung di wilayah Afghanistan.

    Situasi semakin memburuk dengan India menuduh Pakistan mendukung “terorisme lintas perbatasan” setelah sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang di kawasan wisata Pahlagam, Kashmir pada 22 April lalu. Serangan itu tercatat sebagai yang terburuk terhadap warga sipil di wilayah Kashmir yang rawan sengketa.

    Islamabad telah membantah terlibat dalam serangan bersenjata mematikan tersebut.

    Lihat juga Video ‘India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kehidupan di Muzaffarabad di Tengah Meningkatnya Ketegangan India dan Pakistan

    Kehidupan di Muzaffarabad di Tengah Meningkatnya Ketegangan India dan Pakistan

    PIKIRAN RAKYAT – Muzaffarabad, ibu kota Azad Jammu dan Kashmir (AJK), yang terletak di wilayah yang dikelola Pakistan, tetap tenang dan teratur pada hari Minggu, 27 April 2025 kemarin meskipun ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat. Ketegangan ini dipicu oleh serangan mematikan yang terjadi di wilayah Kashmir yang dikelola India, yang menewaskan 26 orang pada hari Selasa. Serangan tersebut semakin memperburuk hubungan antara dua negara yang terlibat dalam sengketa wilayah di pegunungan Himalaya.

    Serangan yang terjadi di daerah wisata Pahalgam, di Kashmir yang dikelola India, menciptakan ketegangan yang lebih besar dalam hubungan yang sudah tegang antara Pakistan dan India. Namun, meskipun ketegangan meningkat, kehidupan di Muzaffarabad tetap berjalan normal.

    Pusat-pusat bisnis di kota ini tetap beroperasi, dan warga kota melanjutkan rutinitas sehari-hari mereka tanpa menunjukkan tanda-tanda kepanikan atau ketakutan. Mereka tetap berbelanja dan berkumpul di pasar utama yang penuh aktivitas.

    Muzaffarabad, yang dikelilingi oleh pegunungan hijau subur dan dihuni oleh lebih dari 710.000 orang, merupakan pusat komersial utama di wilayah Azad Kashmir. Ketika ditanya tentang ketenangan yang terasa meski situasi semakin tegang, Muhammad Saeed, seorang penjaga toko muda di pasar utama, menyatakan bahwa situasi ini bukanlah hal baru bagi warga setempat.

    “Ketegangan antara Pakistan dan India telah berlangsung selama beberapa dekade. Kami sudah terbiasa dengan situasi ini,” katanya.

    Saeed menambahkan bahwa keberadaan militer Pakistan yang berada di sepanjang Garis Kontrol (LoC) memberikan rasa aman kepada warga.

    “Tentara Pakistan selalu siap di LoC, sehingga masyarakat merasa aman,” tuturnya menambahkan.

    Perang Nuklir Tak Menjadi Pilihan

    Analis politik Shaukat Iqbal turut menyoroti situasi ini. Menurutnya, warga Kashmir telah hidup dalam ketegangan selama lebih dari 75 tahun.

    “Ini bukan pertama kalinya warga di wilayah ini menghadapi ketegangan. Itu sebabnya warga bersikap tenang, dan Anda tidak melihat ketakutan yang meluas di sini,” ucap Iqbal menjelaskan. Ia juga menambahkan bahwa karena kedua negara adalah kekuatan nuklir, kemungkinan terjadinya perang skala penuh relatif rendah.

    “Pakistan dan India memahami bahwa perang nuklir bukanlah pilihan yang bijak, karena dampak yang menghancurkan yang akan ditimbulkan pada seluruh kawasan,” kata Iqbal.

    Namun, ia juga mengingatkan bahwa meskipun perang besar tampaknya tidak mungkin, masih ada kemungkinan terjadinya pertempuran kecil di sepanjang Garis Kontrol. Iqbal berharap bahwa negara-negara besar akan turut campur tangan untuk mencegah eskalasi yang lebih lanjut. Meskipun ketegangan semakin tinggi, kedua negara diperkirakan tetap akan berusaha menghindari konfrontasi langsung yang bisa berujung pada perang besar.

    Perhatian pada Perjanjian Perairan Indus

    Salah satu isu yang muncul di tengah ketegangan ini adalah kekhawatiran mengenai Perjanjian Perairan Indus, yang mengatur pembagian sumber daya air antara Pakistan dan India. Beberapa ahli mengungkapkan kekhawatiran mengenai kemungkinan India mengambil langkah sepihak untuk menangguhkan atau mengalihkan aliran sungai yang mengalir dari Kashmir yang dikelola India ke Pakistan.

    Majid Hussain Awan, seorang pengacara senior yang berbasis di Muzaffarabad, memperingatkan bahwa India tidak dapat secara sepihak membatalkan perjanjian yang telah ditengahi oleh Bank Dunia pada tahun 1960 ini.

    “Orang-orang sangat khawatir tentang kemungkinan India menghentikan atau mengalihkan sungai yang mengalir dari Kashmir yang dikelola India ke Pakistan melalui Azad Kashmir,” kata Awan.

    Ia menekankan bahwa, secara hukum, India tidak dapat mengubah perjanjian tersebut tanpa persetujuan bersama, karena hal ini melibatkan hak dan kewajiban kedua negara dalam pengelolaan enam sungai yang berada di Cekungan Sungai Indus.

    Solidaritas Politik di Azad Kashmir

    Di sisi politik, partai-partai di Azad Kashmir menunjukkan dukungan kuat terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Islamabad dalam menghadapi India. Mereka menyatakan solidaritas penuh terhadap pemerintah Pakistan, termasuk langkah-langkah balasan seperti penangguhan perdagangan bilateral dengan India dan penutupan wilayah udara Pakistan untuk maskapai penerbangan India.

    “Para pemimpin dan anggota parlemen dari semua partai politik membahas situasi terkini di Majelis Legislatif Azad Jammu dan Kashmir dan kami dengan suara bulat mengutuk tindakan dan tuduhan India terhadap Pakistan,” ucap Chaudhry Latif Akbar, juru bicara Majelis Legislatif. Ia menilai langkah-langkah tersebut sebagai respons yang diperlukan dari pemerintah Pakistan.

    Sementara itu, pemerintah India menyebut serangan yang terjadi di Kashmir sebagai ‘serangan teroris’ yang melibatkan elemen lintas batas, yang langsung menyalahkan Pakistan. Namun, Islamabad membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut dan menyatakan keprihatinan atas serangan itu, serta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

    Meskipun ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat, kehidupan di Muzaffarabad tetap tenang. Warga setempat yang sudah terbiasa dengan ketegangan ini menunjukkan ketahanan mereka, sementara pemerintah dan analis politik berharap untuk melihat penyelesaian damai yang dapat menghindari konflik lebih lanjut antara kedua negara dengan senjata nuklir.

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News