Kasus: Teroris

  • Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepolisian segera menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi.

    “Kemarin, Jumat (30/5) itu korban sudah membuat laporan. Korban sendiri yang datang membuat laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki,” kata Aprino.

    Pelaku, kata Aprino, dilaporkan dengan pasal 352 dan 315 KUHP tentang penganiayaan ringan dan penghinaan ringan. “Sejauh ini, baru korban yang kami periksa,” jelas Aprino.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training, dan alas kaki berwarna hitam, serta memakai tote bag (tas jinjing) berwarna hijau.

    Pelaku menuruni tangga keluar halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata teroris.

  • Polisi buru pelaku yang aniaya wanita di halte bus Grogol Petamburan

    Polisi buru pelaku yang aniaya wanita di halte bus Grogol Petamburan

    Ilustrasi – Penganiyaan. ANTARA/Dokumentasi.

    Polisi buru pelaku yang aniaya wanita di halte bus Grogol Petamburan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 22:11 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian memburu pria pelaku penganiayaan dan penghinaan terhadap seorang wanita berinisial SL (22) di halte bus Mal Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Korban SL dipukul tangannya dan diinjak kakinya oleh pelaku di dalam bus Transjakarta, lalu berlanjut di dalam halte dan setelah keluar dari halte, korban diteriaki dengan kata-kata teroris oleh pelaku.

    “Kita sedang selidik pelaku. Gambar wajahnya sudah nampak di video yang viral, tapi identitas pelaku belum kita kantongi,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.

    Kepolisian telah memeriksa data pengguna bus Transjakarta, namun ternyata pelaku menggunakan kartu e-money biasa, bukan TJ Card.

    “Kita sudah periksa data pengguna data pengguna bus TJ di saat kejadian itu, tapi ternyata pelaku pakai e-money, bukan TJ Card yang terdaftar,” ungkap Aprino.

    Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepolisian segera menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi.

    “Kemarin, Jumat (30/5) itu korban sudah membuat laporan. Korban sendiri yang datang membuat laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki,” kata Aprino.

    Pelaku, kata Aprino, dilaporkan dengan pasal 352 dan 315 KUHP tentang penganiayaan ringan dan penghinaan ringan.

    “Sejauh ini, baru korban yang kami periksa,” jelas Aprino.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training, dan alas kaki berwarna hitam, serta memakai tote bag (tas jinjing) berwarna hijau.

    Pelaku menuruni tangga keluar halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata teroris.

    Sumber : Antara

  • Ulah Israel Bikin Pesawat Angkut Jamaah Haji di Yaman Porak-poranda

    Ulah Israel Bikin Pesawat Angkut Jamaah Haji di Yaman Porak-poranda

    Sana’a

    Militer Israel melancarkan serangan rudal ke arah pesawat milik maskapai di Yaman, Yemenia Airways yang sedang terparkir di landasan pacu di Bandara Sanaa. Padahal, pesawat itu dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025), dalam insiden yang terjadi pada Rabu (28/5) lalu tersebut, menurut sebuah video yang diposting di media sosial X oleh direktur bandara Sanaa, Khaled al-Shaief, terlihat asap hitam pekat terlihat mengepul dari pesawat yang terkena rudal di landasan. Dia mengatakan itu adalah pesawat operasional terakhir Yaman.

    Menurut pernyataan dari Yemenia Airways, pesawat tersebut hendak dinaiki para jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji tahunan di Mekkah. Puluhan jemaah terpaksa kembali ke rumah.

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengatakan bahwa bandara tersebut baru melanjutkan layanan komersial terbatas pada 17 Mei, setelah ditutup akibat serangan besar Israel yang menghancurkan enam pesawat 11 hari sebelumnya.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan jet tempur menargetkan “target teroris” Houthi di bandara Yaman tersebut, sehari setelah kelompok itu menembakkan dua proyektil ke Israel.

    “Jet-jet tempur Angkatan Udara baru saja menyerang target-target teror organisasi teroris Houthi di bandara Sanaa dan menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa,” kata menteri tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya

    Kelompok Houthi memulai serangan mereka terhadap kapal-kapal pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden pada November 2023, beberapa minggu setelah dimulainya perang Israel-Hamas, yang memicu serangan militer Inggris dan AS mulai Januari 2024.

    Awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui gencatan senjata dengan Houthi, yang mengakhiri serangan Amerika yang intens selama berminggu-minggu di wilayah-wilayah Yaman yang dikuasai kelompok pemberontak tersebut.

    Namun, Houthi terus menembakkan proyektil secara berkala ke Israel, termasuk serangan yang menargetkan bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Awal bulan ini, Israel mengancam akan menargetkan kepemimpinan kelompok Houthi.

    Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Hans Grundberg memperingatkan dalam sebuah pernyataan, bahwa bentrokan antara kelompok Houthi dan Israel “memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh bagi Yaman dan kawasan tersebut”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kami Akan Bangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

    Kami Akan Bangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz bertekad akan mendirikan “negara Yahudi Israel” di Tepi Barat yang diduduki. Ini disampaikannya pada Jumat (30/5), sehari setelah pemerintah Israel mengumumkan pembentukan 22 permukiman baru di wilayah Palestina tersebut.

    Permukiman Israel di Tepi Barat, yang dipandang sebagai hambatan utama bagi perdamaian abadi, kerap dikutuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ilegal menurut hukum internasional.

    “Ini adalah tanggapan tegas terhadap organisasi teroris yang mencoba merusak dan melemahkan cengkeraman kami di tanah ini — dan ini juga merupakan pesan yang jelas kepada (Presiden Prancis Emmanuel) Macron dan rekan-rekannya: mereka akan mengakui negara Palestina di atas kertas — tetapi kami akan membangun negara Yahudi Israel di sini di atas tanah ini,” kata Katz seperti dikutip pada hari Jumat (30/5) dalam sebuah pernyataan dari kantornya.

    “Kertas itu akan dibuang ke tong sampah sejarah, dan Negara Israel akan berkembang dan makmur,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025).

    Katz menyampaikan hal itu saat berkunjung ke pos terdepan permukiman Sa-Nur di Tepi Barat utara.

    Penduduk Sa-Nur dievakuasi pada tahun 2005 sebagai bagian dari penarikan Israel dari Gaza, yang dipromosikan oleh perdana menteri saat itu Ariel Sharon.

    Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967.

    Lihat juga Video ‘Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel’:

    Sebelumnya, dalam kunjungan ke Singapura pada hari Jumat, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa pengakuan soal negara Palestina, dengan beberapa syarat, “bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga kebutuhan politik”.

    Sebuah konferensi internasional yang dimaksudkan untuk membangkitkan kembali gagasan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina akan diadakan pada bulan Juni mendatang di markas besar PBB di New York.

    Seorang diplomat di Paris, Prancis yang mengetahui soal persiapan konferensi tersebut, mengatakan bahwa konferensi tersebut akan membuka jalan bagi lebih banyak negara untuk mengakui negara Palestina.

    Sebelumnya, Macron mengatakan pada bulan April, bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina pada bulan Juni mendatang.

    Lihat juga Video ‘Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ulah Israel Bikin Pesawat Angkut Jamaah Haji di Yaman Porak-poranda

    Pesawat Dijadwalkan Angkut Jemaah Haji di Yaman Hancur Diserang Israel

    Jakarta

    Serangan rudal yang dilancarkan militer Israel menghantam sebuah pesawat milik maskapai Yaman, Yemenia Airways dan landasan pacu di bandara Sanaa, ibu kota Yaman. Akibatnya, pesawat yang dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji itu hancur.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025), dalam insiden yang terjadi pada Rabu (28/5) lalu tersebut, menurut sebuah video yang diposting di media sosial X oleh direktur bandara Sanaa, Khaled al-Shaief, terlihat asap hitam pekat terlihat mengepul dari pesawat yang terkena rudal di landasan. Dia mengatakan itu adalah pesawat operasional terakhir Yaman.

    Menurut pernyataan dari Yemenia Airways, pesawat tersebut hendak dinaiki para jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji tahunan di Mekkah. Puluhan jemaah terpaksa kembali ke rumah.

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengatakan bahwa bandara tersebut baru melanjutkan layanan komersial terbatas pada 17 Mei, setelah ditutup akibat serangan besar Israel yang menghancurkan enam pesawat 11 hari sebelumnya.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan jet tempur menargetkan “target teroris” Houthi di bandara Yaman tersebut, sehari setelah kelompok itu menembakkan dua proyektil ke Israel.

    “Jet-jet tempur Angkatan Udara baru saja menyerang target-target teror organisasi teroris Houthi di bandara Sanaa dan menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa,” kata menteri tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Kelompok Houthi memulai serangan mereka terhadap kapal-kapal pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden pada November 2023, beberapa minggu setelah dimulainya perang Israel-Hamas, yang memicu serangan militer Inggris dan AS mulai Januari 2024.

    Awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui gencatan senjata dengan Houthi, yang mengakhiri serangan Amerika yang intens selama berminggu-minggu di wilayah-wilayah Yaman yang dikuasai kelompok pemberontak tersebut.

    Namun, Houthi terus menembakkan proyektil secara berkala ke Israel, termasuk serangan yang menargetkan bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Awal bulan ini, Israel mengancam akan menargetkan kepemimpinan kelompok Houthi.

    Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Hans Grundberg memperingatkan dalam sebuah pernyataan, bahwa bentrokan antara kelompok Houthi dan Israel “memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh bagi Yaman dan kawasan tersebut”.

    Lihat Video ‘Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Serangan Udara Israel Targetkan Bandara Sanaa di Yaman

    Memanas! Serangan Udara Israel Targetkan Bandara Sanaa di Yaman

    Sanaa

    Serangan udara Israel menargetkan bandara internasional Sanaa di ibu kota Yaman, yang dikuasai kelompok Houthi, pada Rabu (28/5). Tel Aviv mengklaim jet tempurnya melancarkan serangan terhadap “target teror” Houthi di bandara tersebut.

    “Agresi Israel terhadap Bandara Internasional Sanaa,” sebut saluran televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025).

    Laporan Al-Masirah TV menyebut beberapa serangan udara itu mengenai sebuah pesawat dan landasan pacu yang ada di fasilitas tersebut.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya menyebut sejumlah jet tempur Israel telah melancarkan serangan terhadap “target-target teroris” Houthi di bandara Sanaa.

    Serangan udara ini dilancarkan Tel Aviv sehari setelah Houthi menembakkan dua proyektil ke wilayah Israel.

    Militer Israel, dalam pernyataan terpisah, mengklaim serangannya itu telah menghancurkan pesawat milik kelompok Houthi.

    “Pesawat yang diserang pernah digunakan oleh organisasi teroris Houthi untuk mengangkut para teroris yang melancarkan serangan teroris terhadap negara Israel,” sebut militer Israel.

    Bandara Sanaa, yang sejak tahun 2022 menangani penerbangan kemanusiaan PBB dan layanan komersial terbatas oleh Yaman dari dan ke Amman, dibombardir habis-habisan oleh Israel pada 6 Mei lalu sebagai balasna atas serangan rudal Houthi yang menghantam Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv.

    Pada 17 Mei, otoritas Houthi mengatakan Bandara Sanaa telah melanjutkan kembali operasional penerbangan komersial secara terbatas.

    Beberapa tahun terakhir, Houthi melancarkan rentetan serangan jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya, yang diklaim sebagai bentuk solidaritas untuk Jalur Gaza yang terus digempur Israel. Houthi juga berkali-kali menyerang target-target di wilayah Israel.

    Awal bulan ini, Houthi mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap kelompok tersebut.

    Namun demikian, Houthi masih terus melanjutkan serangannya terhadap target-target Israel. Bahkan baru-baru ini memperingatkan akan memberlakukan “blokade laut” terhadap pelabuhan Haifa di Israel.

    Israel, dalam peringatannya, mengancam akan menargetkan kepemimpinan Houthi.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Italia Desak Israel Setop Serangan di Gaza, Tolak Pengusiran Warga Palestina

    Italia Desak Israel Setop Serangan di Gaza, Tolak Pengusiran Warga Palestina

    Roma

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia, Antonio Tajani, mendesak Israel untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza. Tajani juga memperingatkan bahwa pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza “bukan dan tidak akan pernah menjadi pilihan yang dapat diterima.”

    Berbicara di hadapan parlemen Italia, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025), Tajani menyebut reaksi Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu telah berubah menjadi “bentuk yang tidak dapat diterima.”

    “Reaksi yang sah dari pemerintah Israel terhadap aksi teroris yang mengerikan dan tidak masuk akal, sangat disayangkan telah mengambil bentuk yang benar-benar tragis dan tidak dapat diterima, oleh karena itu kami akan meminta Israel untuk segera menghentikannya,” kata Tajani merujuk pada serangan Hamas yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    “Pengeboman harus dihentikan, bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan sesegera mungkin, penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional harus dipulihkan,” tegasnya.

    Dalam pernyataannya, Tajani juga menyerukan pembebasan sandera-sandera yang masih ditahan kelompok Hamas dan sekutunya di Jalur Gaza.

    “Hamas harus segera membebaskan semua sandera yang saat ini masih berada di tangan mereka, dan yang memiliki hak untuk kembali ke rumah-rumah mereka,” ucap Tajani dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, Tajani mengecam rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza dan untuk memindahkan warga Palestina yang tinggal di sana secara paksa.

    “Saya ingin menegaskan kembali pada hari ini di ruang sidang ini dengan sangat jelas — pengusiran warga Palestina dari Gaza bukanlah dan tidak akan pernah menjadi pilihan yang dapat diterima,” tegas Tajani.

    “Itulah sebabnya kami dengan sepenuh hati mendukung rencana Arab, yang dipimpin oleh Mesir, untuk pemulihan dan rekonstruksi Jalur Gaza, yang tidak sesuai dengan hipotesis pemindahan paksa,” ujarnya.

    Lihat juga Video ‘Tangis Warga Gaza Kehilangan Keluarga-Kerabat saat Digempur Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempuran Israel Hantam Rumah Jurnalis di Gaza, Tewaskan 8 Orang

    Gempuran Israel Hantam Rumah Jurnalis di Gaza, Tewaskan 8 Orang

    Gaza City

    Rentetan serangan udara Israel terus menghantam wilayah Jalur Gaza. Sedikitnya delapan orang tewas akibat gempuran militer Tel Aviv yang melanda wilayah utara daerah kantong Palestina tersebut pada Rabu (28/5) dini hari.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza Mahmoud Bassal, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025), mengatakan bahwa salah satu serangan udara Israel menghantam rumah seorang jurnalis lokal di area Al-Saftawi, bagian utara Gaza City, pada Rabu (28/5) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

    “Delapan orang tewas, dan telah diangkut, sebagai akibat dari serangan udara Israel,” sebut Bassal dalam pernyataan kepada AFP.

    Belum ada keterangan resmi dari militer Israel terkait serangan terbarunya ini.

    Bulan ini, Israel mengumumkan peningkatan dan perluasan serangan militernya di Jalur Gaza, yang diklaim bertujuan untuk “mengalahkan Hamas”. Pengumuman itu menuai kecaman internasional, dengan kondisi Jalur Gaza masih dilanda kekurangan makanan dan pasokan medis yang parah.

    Pekan ini, Israel mengaktifkan puluhan ribu tentara cadangan dalam operasi melawan Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel mengumumkan pada Senin (25/5) bahwa selama “48 jam terakhir, (Angkatan Udaranya) telah menyerang lebih dari 200 target di seluruh Jalur Gaza, termasuk para teroris, fasilitas penyimpanan senjata, pos penembak jitu dan rudal antitank, terowongan, dan lokasi infrastruktur teroris tambahan”.

    Dari sedikitnya 33 korban tewas di sekolah tersebut, menurut badan pertahanan sipil Gaza, banyak anak-anak yang turut menjadi korban jiwa. Tetapi militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim lokasi yang digempurnya itu menampung “para teroris”.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Gempuran militer Israel kembali intens di Jalur Gaza setelah gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan berakhir pada pertengahan Maret lalu.

    Data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan sedikitnya 3.822 orang tewas akibat berbagai serangan sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret lalu.

    Total jumlah korban tewas akibat perang Gaza sejauh ini mencapai 53.977 orang, dengan sebagian besar merupakan warga sipil terutama wanita dan anak-anak.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • India Gencarkan ‘Serangan’ Diplomasi Usai Serangan di Kashmir

    India Gencarkan ‘Serangan’ Diplomasi Usai Serangan di Kashmir

    New Delhi

    Minggu lalu, India mengirimkan delegasi parlemen ke 33 negara dalam sebuah misi diplomatik untuk menggalang dukungan melawan kelompok-kelompok militan teroris yang berbasis di Pakistan, yang menurut Delhi adalah dalang di balik serangan-serangan lintas negara yang terjadi baru-baru ini.

    Ketegangan India dan Pakistan masih memuncak pasca penembakan turis India wilayah Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April 2025. Serangan ini menewaskan setidaknya 26 orang dan menyebabkan kemarahan massal.

    Para pejabat India mengatakan bahwa Kelompok Militan Islam Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan adalah dalang dari serangan tersebut. Pada tanggal 7 Mei, militer India melancarkan Operasi Sindoor, serangan yang menargetkan infrastruktur teroris di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan.

    Pakistan merespons serangan itu, dan selama empat hari terjadi saling serang dengan pesawat nir awak dan rudal, hingga kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata pada tanggal 10 Mei.

    Perang diplomasi India-Pakistan di tingkat global

    Setelah serangan tersebut dan perseteruan yang kian meningkat, baik India maupun Pakistan berusaha membentuk narasi tersendiri atas konflik tersebut.

    Delegasi India, yang diwakili beberapa partai politik, melengkapi narasi itu dengan dokumen-dokumen khusus negara yang merinci sejarah Pakistan yang diduga telah mendukung terorisme sejak lama, kebijakan “nol toleransi” India terhadap terorisme serta bukti-bukti pendukung yang mengaitkan serangan bulan April tersebut dengan kelompok-kelompok teroris yang berbasis di Pakistan.

    “Ini adalah misi politik. Kami ingin melakukan penjangkauan yang kuat kepada dunia, menyampaikan tekad kami dalam memerangi terorisme,” kata Randhir Jaiswal, juru bicara Kementerian Luar Negeri India.

    Pemerintah Pakistan membantah keras memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok militan dan bersikeras bahwa pemerintah Pakistan tidak ada kaitannya dengan serangan di bulan April itu.

    Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyebut serangan yang dilancarkan India sebagai serangan yang “tidak beralasan” dan “agresif”. Kementerian Pertahanan Pakistan mengatakan bahwa serangan India menghantam lokasi-lokasi sipil, membantah bahwa India menargetkan kamp-kamp teroris.

    Islamabad juga telah melakukan penjangkauan diplomatik, dipimpin oleh ketua Partai Rakyat Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari.

    Delegasi ini, meskipun lebih sedikit dibandingkan delegasi India, menghendaki hal yang serupa, melibatkan dukungan pemangku kepentingan-kepentingan internasional, termasuk anggota Dewan Keamanan PBB untuk memastikan keamanan Pakistan.

    Pakistan fokus membahas isu-isu pelanggaran gencatan senjata oleh India, ancaman India untuk mengurangi pasokan air Sungai Indus, serta menjelaskan posisi negara tersebut dalam sengketa Kashmir.

    Pada hari Minggu, Sharif mengunjungi sekutu Pakistan, Turki, sebagai bagian dari kunjungan diplomatiknya selama lima hari.

    India mencari dukungan untuk ‘perang melawan teror’

    Para ahli kebijakan dan diplomat yang berbicara dengan DW mengatakan bahwa ‘serangan’ diplomatik India akan melegitimasi negara tersebut menyerang Pakistan dengan alasan sah ‘membela diri’ di bawah hukum internasional.

    “Keikutsertaan anggota parlemen oposisi India sebagai delegasi menandakan persatuan, memberikan kredibilitas pada posisi India dan menarik negara-negara demokrasi yang menghargai konsensus dua partai politik yang berbeda,” kata Anil Wadhwa, mantan diplomat India, kepada DW.

    Wadhwa menambahkan bahwa para delegasi “akan melawan narasi palsu Pakistan” yang tidak mengakui keterlibatannya dalam serangan Kashmir.

    “Meskipun pemerintah India telah dengan tegas merespons kasus ini tanpa perlu meyakinkan konstituen domestik, mungkin masih ada beberapa keraguan di kalangan mitra internasional akibat narasi palsu yang dikeluarkan oleh Pakistan. Hal itu akan diatasi dengan upaya-upaya ini,” tambah Wadhwa.

    Penjangkauan mitra global India juga disorot oleh kunjungan Menteri Luar Negeri S Jaishankar baru-baru ini ke Belanda, Denmark dan Jerman.

    Dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul minggu lalu, Jaishankar menegaskan kembali sikap New Delhi dalam memerangi terorisme.

    “India tidak memiliki toleransi terhadap terorisme. India tidak akan pernah menyerah pada ancaman nuklir. India akan berurusan dengan Pakistan secara bilateral. Seharusnya tidak ada kebingungan sedikitpun,” kata Jaishankar dalam sebuah konferensi pers bersama.

    India tingkatkan diplomasi internasional

    Ini bukan kali pertama India mengirimkan delegasi parlemen ke luar negeri untuk menjaring dukungan diplomatik dan menjelaskan posisi kebijakan luar negerinya, terutama terkait konflik yang melibatkan Pakistan.

    Sebelumnya, setelah serangan terhadap parlemen India pada bulan Desember 2001, pemerintah dibawah pimpinan mantan Perdana Menteri Atal Bihari Vajpayee mengirimkan delegasi multi-partai untuk memberikan pengarahan kepada para pemimpin dunia mengenai dugaan campur tangan kelompok-kelompok militan yang berbasis di Pakistan dalam melakukan serangan tersebut.

    Namun delegasi saat ini lebih menonjol karena skala dan cakupannya lebih besar dibandingkan dengan kejadian-kejadian sebelumnya.

    “Hal ini didukung lanskap geopolitik, di mana India merupakan negara ekonomi utama G20, anggota Quad dan pemain kunci dalam forum-forum global. Misi Pakistan bukanlah tandingan dalam hal skala dan cakupannya,” kata Wadhwa.

    Ajay Bisaria, mantan komisaris tinggi India untuk Pakistan, mengatakan kepada DW bahwa narasi India “akan beresonansi secara lebih global dengan para mitra dan organisasi multilateral.”

    Bisaria mengatakan bahwa delegasi India juga mewakili konsensus nasional yang kuat, ini memberikan India kesempatan untuk membangun dukungan internasional dalam perang global baru melawan terorisme.

    “Sangat penting bagi India untuk meningkatkan diplomasi globalnya, memanfaatkan pendekatan-pendekatan inovatif seperti delegasi parlemen untuk melawan narasi paksa militer Pakistan dan menunjukkan tanggapan terukur India terhadap tantangan-tantangan keamanan negara,” tambahnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hakim Iran Dibunuh Saat Berangkat Kerja, Pelaku Kabur

    Hakim Iran Dibunuh Saat Berangkat Kerja, Pelaku Kabur

    Teheran

    Seorang hakim pengadilan pidana di kota Shiraz, Provinsi Fars, Iran, tewas dibunuh saat berangkat kerja pada Selasa (27/5) pagi waktu setempat. Pelaku pembunuhan ini, yang diyakini terdiri atas dua orang, berhasil kabur usai menjalankan aksinya.

    “Pagi ini, dua individu menyerang dan membunuh hakim Ehsan Bagheri, kepala Pengadilan Pidana 2 Cabang 102 di Shiraz, saat dia sedang dalam perjalanan ke kantor,” demikian dilaporkan situs berita Mizan Online, yang dikelola otoritas kehakiman Iran, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5/2025).

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kronologi pembunuhan hakim Bagheri. Otoritas kehakiman Iran menyebut pembunuhan ini sebagai “aksi teroris”.

    “Sangat disayangkan, sebagai akibat dari aksi teroris ini, dia menjadi martir,” sebut Mizan Online dalam laporannya.

    Laporan Associated Press menyebut hakim Bagheri tewas ditikam saat dalam perjalanan ke kantornya.

    Dua pelaku pembunuhan hakim Bagheri berhasil kabur usai beraksi dan saat ini masih bebas berkeliaran.

    Motif pembunuhan ini belum diketahui secara jelas. Sejauh ini belum ada kelompok atau pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

    Tonton juga “Geger Calon Wali Kota Dibunuh saat Temui Pendukung di Meksiko” di sini:

    Hakim Bagheri yang berusia 38 tahun ini, memiliki lebih dari 12 tahun pengalaman peradilan dan merupakan warga asli Provinsi Fars, yang ibu kotanya, Shiraz, terletak sekitar 900 kilometer sebelah selatan Teheran.

    Dia sebelumnya bertugas sebagai jaksa dan penyidik di Pengadilan Revolusioner Iran di beberapa kota, termasuk Shiraz, sebelum ditunjuk untuk memimpin Pengadilan Pidana Cabang 102. Pengadilan Revolusioner Iran biasa menangani kasus-kasus keamanan dan penyelundupan narkoba.

    Kepala otoritas kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, telah memerintahkan penyelidikan khusus atas pembunuhan hakim Bagheri.

    Serangan yang menewaskan hakim Iran ini terjadi setelah dua hakim lainnya tewas ditembak dalam serangan langka yang terjadi di dalam Mahkamah Agung Iran pada Januari lalu.

    Pada saat itu, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dalam apa yang digambarkan oleh pengadilan sebagai “aksi pembunuhan berencana”, yang menewaskan dua hakim veteran Iran bernama Ali Razini dan Mohammad Moghisseh. Pria bersenjata itu bunuh diri usai melakukan penembakan.

    Kedua hakim veteran yang tewas ditembak itu telah memimpin persidangan kasus-kasus keamanan nasional yang penting di Iran. Otoritas Teheran mengatakan pada saat itu bahwa penyelidikan sedang dilakukan, namun motif pembunuhan itu masih belum jelas.

    Sementara itu, serangan penembakan lainnya terjadi pada Senin (26/5) malam ketika seorang pria menewaskan empat orang di kota yang sama, sebelum ditembak dan ditangkap oleh pasukan keamanan Iran. Belum ada informasi lebih lanjut soal penembakan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini