Kasus: Teroris

  • Wartawan Israel Dilarang Bagikan Video ke Medsos, Hukumannya Ngeri

    Wartawan Israel Dilarang Bagikan Video ke Medsos, Hukumannya Ngeri

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Israel dan Iran kian memanas. Serangan bertubi-tubi dari kedua pihak menyebabkan kerusakan parah dan telah merenggut banyak nyawa.

    Kendati demikian, organisasi media dan jurnalis di Israel dibatasi untuk menyiarkan informasi tertentu terkait perang. Hal ini tertulis dalam surat edaran dari badan sensor militer Israel.

    Brigadir Jenderal Kobi Mandelblit mengumumkan peraturan baru tentang apa diizinkan dan dilarang untuk dipublikasikan organisasi media dan jurnalis Israel di negara tersebut tentang dampak serangan Iran, dalam surat edaran yang disebar pada Rabu (18/6) pekan ini, dikutip dari Aljazeera, Jumat (20/6/2025).

    Sebagai konteks, penyensoran media di Israel bukan hal baru. Pembatasan kebebasan media di negara Zionis tersebut pertama kali ditetapkan oleh Inggris dalam mandat untuk Palestina pada tahun 1945.

    Tiga tahun kemudian, regulasi penyensoran dimasukkan ke dalam hukum Israel ketika terbentuk sebagai entitas negara.

    Namun, pembatasan kebebasan pers di Israel lebih dari sekadar pelarangan aspek pelaporan jurnalis.

    Menurut data dari Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), Israel telah menewaskan sedikitnya 164 jurnalis di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Lebih banyak lagi yang terbunuh di Lebanon, wilayah Tepi Barat yang telah diduduki, dan sekarang Iran.

    Sejak Mei 2024, pemerintah Israel telah melarang Al Jazeera dari wilayahnya. Selanjutnya pada November 2024, Israel memberikan sanksi kepada harian liberal Haaretz atas liputannya yang dianggap kritis terhadap tindakan pemerintah.

    Peraturan baru Israel terhadap gerak-gerik media dan jurnalis secara khusus terkait dengan perang melawan Iran. Peraturan tersebut memberikan pembatasan khusus terhadap cara jurnalis dan editor melaporkan dampak serangan Iran terhadap Israel.

    Dalam surat edaran berjudul ‘Rising Lion – Pedoman Sensor IDF untuk Liputan Media tentang Serangan di Front Dalam Negeri Israel’, kantor kepala sensor militer Israel memerintahkan editor untuk mengambil tindakan tegas saat jurnalis melaporkan serangan rudal dan pesawat drone.

    Sensor juga memperingatkan agar tidak melaporkan apa pun yang dapat menunjukkan posisi serangan atau operasi pertahanan udara, atau penilaian kerusakan yang dapat membantu musuh dan menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan negara.

    Berikut poin-poin pelarangan secara khusus bagi media dan jurnalis Israel, dikutip dari Aljazeera:

    Memfilmkan atau menyiarkan gambar dari lokasi terdampak perang, terutama di dekat instalasi militer.
    Menggunakan pesawat drone atau kamera sudut lebar untuk menunjukkan area terdampak serangan Iran.
    Memberikan perincian lokasi pasti area yang terkena dampak serangan di dekat instalasi keamanan.
    Menyiarkan gambar rudal Israel yang diluncurkan atau rudal Iran yang dicegat.

    Perintah tersebut juga melarang berbagi video dari media sosial tanpa peninjauan. Pembatasan baru tersebut berlaku segera setelah surat edaran disebar.

    Fotografer di kota pelabuhan Haifa ditangkap pada Selasa (17/6) dini hari saat memasang kamera untuk menangkap gambar potensi serangan di pelabuhan.

    Penyensoran yang Selama Ini Berlaku di Israel

    Jurnalis dan editor sebelumnya sudah menghadapi penyensoran gila-gilaan dari pemerintah. Organisasi media diharuskan untuk menyerahkan artikel apa pun yang dapat menyinggung keamanan Israel kepada tim sensor militer untuk mendapatkan persetujuan sebelum dipublikasikan.

    Berdasarkan peraturan yang berlaku, penyensor memiliki kewenangan untuk menghentikan penerbitan artikel apa pun jika terdeteksi bisa membawa ancaman bagi keamanan nasional Israel.

    Namun, penyensor tidak boleh membatasi artikel atau laporan dengan alasan isi berita dapat merusak reputasi oknum tentara Israel atau politisi negara tersebut.

    Pada tahun 2023, pembatasan ketat Israel ditingkatkan melalui amandemen undang-undang antiterorisme negara tersebut. Aturan itu memungkinkan hukuman bagi mereka yang secara sistematis dan terus-menerus mengonsumsi publikasi teroris atau yang menyiarkan seruan langsung untuk melakukan tindakan terorisme.

    Menurut organisasi kebebasan media, seperti Index on Censorship, bahkan sebelum pembatasan baru pada pelaporan konflik Iran diperkenalkan, definisi penyensoran tentang “masalah keamanan” sangat luas dan subjektif.

    Topiknya beragam, seperti tentara, badan intelijen, transaksi senjata, tahanan administratif, aspek urusan luar negeri Israel, dan banyak lagi.

    Jurnalis, penerbit, atau kelompok media mana pun dapat mengajukan banding atas keputusan sensor ke Mahkamah Agung, yang berwenang membatalkan keputusannya.

    Penyensoran sudah menjadi makanan sehari-hari bagi media Israel. Pada Mei lalu, majalah Israel-Palestina, +972, melaporkan tentang peningkatan sensor media yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak dimulainya perang di Gaza.

    Menurut majalah tersebut, sepanjang tahun 2024, sensor militer Israel memblokir sepenuhnya 1.635 artikel agar tidak diterbitkan dan memberlakukan pembatasan sebagian pada 6.265 artikel lainnya.

    Artinya, rata-rata ada sekitar 21 intervensi dalam berita yang dipublikasikan setiap harinya. Angka itu 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan penyensoran harian tertinggi selama konflik Gaza 2014, yakni sekitar 10 intervensi per hari.

    Menurut Indeks Kebebasan Pers Dunia Reporters Sans Frontieres (RSF), Israel saat ini berada di peringkat ke-112 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers. Israel berada di bawah Haiti, Guinea Bissau, Sudan Selatan, dan Chad.

    “Kebebasan pers, pluralitas media, dan independensi editorial makin dibatasi di Israel sejak dimulainya perang di Gaza, yang dilancarkan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 setelah serangan mematikan Hamas,” menurut pernyataan RSF.

    RSF juga mencatat pentingnya koneksi politik dalam memilih pimpinan badan pengatur penyiaran Israel. Hanya jaringan yang sangat pro-pemerintah, seperti Channel 14 Israel, yang umumnya dipilih untuk menyelenggarakan wawancara dengan tokoh-tokoh senior.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serangan Rudalnya ke RS Picu Kemarahan Israel, Iran Bilang Gini

    Serangan Rudalnya ke RS Picu Kemarahan Israel, Iran Bilang Gini

    Jakarta

    Salah satu serangan rudal terbaru Iran menghantam sebuah rumah sakit di Israel dan memicu kemarahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Apa kata Iran?

    Otoritas Iran mengatakan bahwa target utama serangan rudal yang menghantam rumah sakit di Israel selatan itu adalah pangkalan militer dan intelijen Israel, bukan fasilitas kesehatan.

    Dilaporkan bahwa sebuah rumah sakit di Israel selatan dan dua kota dekat Tel Aviv dihantam rentetan serangan rudal Iran pada Kamis (18/6). Tim penyelamat Israel melaporkan sedikitnya 47 orang terluka dalam serangan-serangan terbaru Iran tersebut.

    “Target utama serangan itu adalah Pangkalan Intelijen dan Komando Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Gav-Yam Technology Park, yang terletak di sekitar Rumah Sakit Soroka,” kata kantor berita pemerintah Iran, IRNA, dilansir AFP, Kamis (19/6/2025).

    Dikatakan bahwa rumah sakit itu “hanya terkena dampak ledakan”, dan bahwa “target langsung dan tepatnya” adalah fasilitas militer.

    Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahannya atas serangan rudal Iran itu. Dia mengancam bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” atas serangan pada Kamis (19/6) tersebut.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Hal ini disampaikannya setelah Iran kembali menembakkan rentetan rudalnya, termasuk rudal balistik, ke Israel.

    “Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara,” tulis Sharren Haskel di X.

    Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa puluhan orang terluka setelah serangan rudal terbaru Iran tersebut. Menurut seorang pejabat militer Israel, serangan Iran itu melibatkan “puluhan rudal balistik”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rudal Iran Hantam RS, Israel Ancam Khamenei!

    Rudal Iran Hantam RS, Israel Ancam Khamenei!

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengancam bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan “diminta pertanggungjawaban” setelah serangan rudal Iran terhadap sebuah rumah sakit di Israel.

    Menhan Israel itu menambahkan bahwa ia telah memerintahkan tentara Israel untuk “mengintensifkan serangan” terhadap republik Islam tersebut.

    “Ini adalah beberapa kejahatan perang yang paling serius — dan Khamenei akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya,” kata Katz, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Katz menambahkan bahwa ia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militer “untuk mengintensifkan serangan terhadap target-target strategis di Iran dan terhadap infrastruktur listrik di Teheran, untuk menghilangkan ancaman terhadap negara Israel dan mengguncang rezim Ayatollah”.

    Sebelumnya, Netanyahu mengungkapkan kemarahannya setelah rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit (RS) di wilayah selatan Israel. Dia mengancam bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” atas serangan pada Kamis (19/6) tersebut.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Tonton juga Video Situasi di Iran Mencekam, Ledakan-ledakan Terus Terjadi

    Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel menyebut serangan Iran terhadap rumah sakit itu sebagai “disengaja” dan “kriminal”. Hal ini disampaikannya setelah Iran kembali menembakkan rentetan rudalnya, termasuk rudal balistik, ke Israel pada Kamis (19/6).

    “Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara,” tulis Sharren Haskel di X.

    Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa sedikitnya 32 orang terluka setelah serangan rudal terbaru Iran tersebut. Menurut seorang pejabat militer Israel, serangan Iran itu melibatkan “puluhan rudal balistik”.

    Tonton juga Video Situasi di Iran Mencekam, Ledakan-ledakan Terus Terjadi

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Emosi Iran Serang Rumah Sakit di Israel, Ancam Serangan Balasan

    Netanyahu Emosi Iran Serang Rumah Sakit di Israel, Ancam Serangan Balasan

    Jakarta

    Sebuah rudal Iran menghantam rumah sakit utama di Israel selatan pada Kamis dini hari, melukai banyak orang dan menyebabkan “kerusakan parah,” menurut fasilitas medis tersebut. Media Israel menayangkan rekaman jendela yang pecah dan asap hitam pekat.

    Diberitakan APNrews, rudal lainnya menghantam gedung bertingkat tinggi dan beberapa bangunan tempat tinggal lainnya di sedikitnya dua lokasi dekat Tel Aviv. Sedikitnya 40 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom Israel.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk serangan itu dan berjanji akan memberikan balasan.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara itu. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar hukuman berat,” tulis Netanyahu.

    Rudal tersebut menghantam Pusat Medis Soroka, yang memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan menyediakan layanan bagi sekitar 1 juta penduduk di selatan Israel.

    Sebuah pernyataan rumah sakit mengatakan beberapa bagian dari pusat medis tersebut rusak dan ruang gawat darurat menangani beberapa luka ringan. Rumah sakit tersebut ditutup untuk semua pasien baru kecuali untuk kasus yang mengancam jiwa. Tidak segera jelas berapa banyak yang terluka dalam serangan itu.

    Next: Respons Menkes Israel

    Menteri Kesehatan Israel Uriel Bosso menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme dan pelanggaran batas.

    “Kejahatan perang oleh rezim Iran yang sengaja dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan tim medis yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa. Kementerian Kesehatan telah bersiap sebelumnya, dan berkat tindakan segera yang kami ambil, bencana yang sangat serius dapat dihindari,” kata dia.

    Banyak rumah sakit di Israel mengaktifkan rencana darurat dalam seminggu terakhir, mengubah parkir bawah tanah menjadi lantai rumah sakit dan memindahkan pasien ke bawah tanah, terutama mereka yang menggunakan ventilator atau sulit dipindahkan dengan cepat.

    baca juga

  • Rudal Iran Hantam RS Israel, Netanyahu Marah!

    Rudal Iran Hantam RS Israel, Netanyahu Marah!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahannya setelah sebuah rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit (RS) di wilayah selatan Israel. Dia mengancam bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” atas serangan pada Kamis (19/6) tersebut.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu dalam sebuah posting di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel menyebut serangan Iran terhadap rumah sakit itu sebagai “disengaja” dan “kriminal”. Hal ini disampaikannya setelah Iran kembali menembakkan rentetan rudalnya, termasuk rudal balistik, ke Israel.

    “Iran baru saja menyerang Rumah Sakit Soroka di Be’er Sheva dengan rudal balistik. Bukan pangkalan militer. Sebuah rumah sakit. Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev di Israel. Disengaja. Kriminal. Sasaran sipil. Dunia harus bersuara,” tulis Sharren Haskel di X.

    Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA) mengatakan bahwa sedikitnya 32 orang terluka setelah serangan rudal terbaru Iran tersebut. Menurut seorang pejabat militer Israel, serangan Iran itu melibatkan “puluhan rudal balistik”.

    Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara MDA mengatakan bahwa para petugas medis “memberikan perawatan medis dan mengevakuasi dua orang dalam kondisi serius ke rumah sakit… serta 30 orang dalam kondisi luka-luka ringan akibat ledakan dan pecahan peluru”.

    Ditambahkan pula bahwa tim MDA tambahan sedang merawat “beberapa orang yang terluka di beberapa lokasi kejadian.”

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saling Balas Trump vs Khamenei yang Menolak Menyerah

    Saling Balas Trump vs Khamenei yang Menolak Menyerah

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran agar mau menyerah tanpa syarat. Namun, Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menolak untuk menyerah.

    Sebagaimana diketahui,Trump mengatakan Iran seharusnya menandatangani kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya sebelum serangan Israel dimulai. Trump meyakini sekarang Teheran pasti ingin mencapai kesepakatan dengan AS.

    Trump juga mengatakan bahwa Iran bodoh jika tidak menandatangani kesepakatan nuklir dengan AS.

    “Seperti yang telah saya katakan, saya pikir kesepakatan akan ditandatangani, atau sesuatu akan terjadi, tetapi kesepakatan akan ditandatangani, dan saya pikir Iran bodoh jika tidak menandatanganinya,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G7, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (17/6).

    Trump, pada Senin (16/6), mengatakan Iran tidak akan menang dalam konflik dengan Israel, dan negara itu harus kembali melakukan perundingan “sebelum terlambat”.

    “Mereka harus mencapai kesepakatan, dan itu menyakitkan bagi kedua belah pihak, tetapi saya mengatakan bahwa Iran tidak akan memenangkan perang ini, dan mereka harus berdialog, dan mereka harus berdialog segera, sebelum terlambat,” cetus sang Presiden AS.

    Bagaimana kata Trump soal Iran? Baca halaman selanjutnya.

    Trump Peringatkan Khamenei

    Presiden AS Donald Trump. (Reuters)

    Trump mengatakan bahwa AS tidak akan membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ‘untuk saat ini’. Meski begitu, Trump memperingatkan Khamenei agar Iran tidak melakukan serangan lebih lanjut.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6), Trump mengklaim mengetahui persembunyian Khamenei. Ia menyebut Khamenei menjadi sasaran empuk.

    “Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Ia adalah sasaran empuk, tetapi aman di sana — Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini,” kata Trump dalam akun pribadinya di Truth Social.

    Trump memperingatkan Khamenei agar tidak melakukan serangan lebih lanjut. Trump pun tampaknya menuntut penyerahan diri tanpa syarat dari Teheran.

    “Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump, kemudian mengunggah pesan yang berbunyi: ‘Penyerahan diri tanpa syarat!’

    Khemenei Ogah Menyerah

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

    Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei bersumpah bahwa negaranya tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap para penguasa Israel. Hal ini disampaikannya pada Rabu (18/6), beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Iran untuk “menyerah tanpa syarat”.

    “Kita harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” tulis Khamenei di media sosial X, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (18/6).

    Pekan lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran yang menghantam fasilitas nuklir dan militer Iran, serta kawasan permukiman.

    Lihat Video ‘Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel’:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Erdogan Tegaskan Iran Punya Hak Sah Membela Diri dari Serangan Israel

    Erdogan Tegaskan Iran Punya Hak Sah Membela Diri dari Serangan Israel

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Iran memiliki hak “sah” untuk membela diri dalam menghadapi kampanye serangan udara Israel yang sedang berlangsung, yang kini memasuki hari keenam.

    “Merupakan hak yang sangat alami, sah, dan legal bagi Iran untuk membela diri dari kekerasan dan terorisme negara Israel,” kata pemimpin Turki itu, dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6/2025). Hal ini disampaikannya sehari setelah dia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “ancaman terbesar bagi keamanan kawasan”.

    Israel mulai melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat lalu, yang mendorong Iran untuk membalas dengan menembakkan drone dan rudal, termasuk rudal hipersonik.

    “Serangan-serangan ini diorganisir saat negosiasi nuklir Iran berlangsung,” kata Erdogan.

    “Israel, yang memiliki senjata nuklir dan tidak mengakui aturan internasional apa pun… tidak menunggu negosiasi berakhir, tetapi melakukan tindakan teroris tanpa menunggu hasilnya,” imbuhnya.

    Otoritas Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dalam serangan Israel, yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer. Sementara serangan Iran ke Israel telah menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai ratusan orang lainnya, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    “Kami terus memantau serangan teroris Israel terhadap Iran. Semua lembaga kami sangat waspada terhadap kemungkinan dampak serangan ini terhadap Turki,” tutur Erdogan.

    “Kami sedang mempersiapkan segala jenis skenario,” imbuhnya.

    “Tidak seorang pun boleh berani menguji kami,” cetus Erdogan.

    Sebelumnya pada hari Senin (16/6) lalu, Erdogan mengatakan ia telah memerintahkan industri pertahanan untuk meningkatkan produksi rudal jarak menengah dan jauh guna “meningkatkan level pencegahan” negara tersebut mengingat perang udara antara Israel dan Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Palestina Tuding Israel Lakukan Pembantaian di Gaza

    Palestina Tuding Israel Lakukan Pembantaian di Gaza

    Jakarta

    Di selatan Jalur Gaza, sebuah insiden serius dilaporkan terjadi di dekat pusat distribusi bantuan: “Pesawat nirawak Israel menembaki warga. Beberapa menit kemudian, tank-tankIsrael menembakkan beberapa peluru ke warga, yang mengakibatkan banyak korban tewas dan cedera,” papar seorang juru bicara Pertahanan Sipil Palestina setempat. Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka.

    Pernyataan dari juru bicara itu belum bisa dipastikan secara independen. Jalur Gaza, wilayah Palestina di pesisir Laut Tengah, dikendalikan oleh Hamas. Serangan besar Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 memicu pecahnya perang di Gaza. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Jerman.

    Saksi mata melaporkan bahwa orang-orang, sebagian berjalan kaki dan sebagian lagi menggunakan kendaraan, sedang dalam perjalanan menuju titik distribusi ketika mereka ditembaki oleh tentara Israel di daerah antara Kota Rafah dan Khan Yunis.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan telah menerima laporan insiden serupa, yang mengindikasikan sedikitnya 20 kematian. Militer Israel sedang menyelidiki insiden tersebut.

    Tentara Israel melaporkan bahwa sebuah truk bantuan terjebak di dekat Khan Yunis. Kerumunan orang berkumpul di area tersebut dan mendekati para tentara. Rincian insiden tersebut saat ini sedang diselidiki.

    Tentara Israel menyebutkan “menyesalkan jatuhnya korban pada orang-orang yang tidak bersalah dan berusaha untuk meminimalkan dampak serangan.” Pada saat yang bersamaan, militer harus memastikan keselamatan pasukan Israel. Militer tidak memberikan rincian apa pun tentang korban.

    Sistem distribusi baru yang kontroversial

    Hampir setiap hari, kematian akibat tembakan di lokasi distribusi makanan di Jalur Gaza dilaporkan. Israel telah menyerahkan tanggung jawab untuk mendistribusikan sebagian besar bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) baru yang didukung AS.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak cara pendistribusian bantuan yang dilakukan GHF. Mereka mengkritik distribusi bantuan oleh GHF sebagai tidak memadai, berbahaya, dan tidak netral. Sebelum adanya GHF, terutama organisasi-organisasi PBB seperti Badan Bantuan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mendistribusikan barang secara luas. Sekitar 2,3 juta orang di Jalur Gaza menderita kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat parah.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    GELORA.CO – Sebuah transkrip penting milik Utusan Iran untuk PBB Sa’eed Iravani telah beredar ke publik.

    Salah satu pernyataan Iravani dalam transkrip itu menyebut agresi Israel telah melewati semua batas merah.

    Berikut isi transkrip pernyataan Iravani seperti diungkap IRNA -kantor berita resmi Iran, Selasa (17/6). (jpnn/irna)

    Selamat siang.

    Saya ingin menyampaikan pernyataan singkat tentang agresi teroris dan kriminal yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap Republik Islam Iran.

    Israel telah melakukan tindakan agresi yang terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Iran. Kampanye kekejamannya yang tak henti-hentinya terhadap rakyat kami terus berlanjut tanpa henti. Ini adalah pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional. Serangan ini melewati semua batas merah.

    Yang paling mengkhawatirkan, Israel dengan sengaja menargetkan fasilitas nuklir damai yang beroperasi di bawah perlindungan penuh IAEA. Ini adalah tindakan yang berbahaya dan ilegal. Ini menimbulkan risiko serius pelepasan bahan radioaktif.

    Jika Iran tidak segera mengatasi situasi tersebut, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar. Klaim Israel tentang serangan “surgical” itu salah dan menyesatkan. Sebaliknya, Israel telah meluncurkan kampanye serangan yang melanggar hukum dan membabi buta yang menargetkan infrastruktur sipil di Iran. Warga sipil terbunuh. Rumah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil lainnya hancur. Ini fakta. Bukan klaim.

    Rezim Israel sengaja menyerang daerah sipil yang padat penduduk di beberapa kota besar Iran, tempat tinggal jutaan orang. Sejauh ini, 1.481 orang telah tewas atau terluka. Setidaknya 224 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas. Banyak korban adalah anak-anak. Dalam satu serangan brutal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Teheran, sekitar 20 anak menjadi martir. Karena parahnya cedera, jumlah ini mungkin bertambah.

    Israel juga menargetkan infrastruktur sipil dan ekonomi yang vital. Penyimpanan air, depot bahan bakar, dan fasilitas petrokimia—termasuk kilang Asaluyeh di Bushehr terkena serangan. Rumah sakit juga terkena serangan. Ini bukan kecelakaan. Ini adalah kejahatan perang.

    Beberapa jam yang lalu, rezim Israel dengan sengaja menargetkan kantor kantor berita Iran (IRIB) selama siaran langsung. Serangan yang mengerikan ini merupakan kejahatan perang yang nyata dan serangan langsung terhadap kebebasan pers. Rezim Israel sekali lagi telah menunjukkan bahwa mereka adalah musuh utama kebenaran. Mereka memegang rekor memalukan sebagai pelaku kekerasan terkemuka di dunia terhadap jurnalis dan profesional media.

    Menanggapi serangan dan agresi biadab ini, Iran menggunakan haknya untuk membela diri, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB.

    Tanggapan kami bersifat defensif, terarah, dan proporsional. Tanggapan kami semata-mata ditujukan untuk mencegah dan menghalangi terulangnya kejahatan semacam itu. Iran akan dengan tegas mempertahankan keamanan dan integritas teritorialnya.

    Kami hanya berfokus pada aset militer dan ekonomi yang terlibat dalam agresi tersebut. Iran tidak menginginkan perang atau eskalasi. Namun, kami tidak akan ragu untuk membela rakyat, wilayah, dan kedaulatan kami. Tidak seperti rezim Israel, Iran menghormati hukum humaniter internasional. Kami tidak menargetkan warga sipil.

    Pasukan AS mendukung agresi Israel. Tanpa senjata, intelijen, dan dukungan politik AS, serangan ini tidak mungkin terjadi. Amerika Serikat akan ikut bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar hukum ini.

    Agresi ini terjadi tepat saat putaran keenam perundingan nuklir akan dilanjutkan di Muscat kemarin. Iran datang ke meja perundingan dengan itikad baik, dengan proposal baru yang ditujukan untuk menjembatani perbedaan. Namun, AS menanggapi dengan itikad buruk. Kemunafikan ini merusak kepercayaan dan diplomasi.

    Israel mencoba menyabotase diplomasi melalui kekerasan. Ini adalah pola: menggagalkan pembicaraan, meningkatkan konflik, dan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang sedang berlangsung, terutama genosida di Gaza.

    Biar saya perjelas: Iran tidak menyerang Israel; Iran tidak memulai perang apa pun.

    Narasi yang disebut “ancaman eksistensial” itu salah. Tidak memiliki dasar hukum. Narasi itu hanya digunakan untuk membenarkan agresi dan menyembunyikan kejahatan perang Israel.

    Iran memperingatkan bahwa negara mana pun yang membantu agresi Israel akan ikut bertanggung jawab secara hukum atas konsekuensinya.

    Jumat lalu, Iran menyerukan pertemuan Dewan Keamanan yang mendesak.

    Permintaan kami sederhana: Dewan harus bertindak sekarang; mengutuk agresi ini; menghentikan agresor; membela Piagam dan hukum internasional.

    Namun, Dewan telah gagal bertindak. Keheningan dan ketidakpeduliannya merusak kredibilitasnya dan fondasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Kami berterima kasih kepada para anggota Dewan Keamanan yang berdiri di sisi sejarah yang benar. Kami juga berterima kasih kepada mitra regional kami dan para anggota OKI serta Kelompok Sahabat dalam Pembelaan Piagam PBB atas sikap berprinsip dan pernyataan bersama mereka dalam mengutuk agresi ini dan mendukung hak Iran untuk membela diri.

    Iran akan terus menggunakan haknya untuk membela diri sampai agresi Israel berhenti, atau masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan, mengambil tindakan yang berarti.

    Hari ini, kami telah mengirimkan surat lain yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal dan Dewan, untuk mengulangi permintaan mendesak kami. Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk:

    Mengecam tindakan agresi ini;

    Menuntut pertanggungjawaban agresor dan para pendukungnya;

    Mengambil tindakan segera untuk mencegah agresi lebih lanjut.

    Tidak adanya tindakan hanya akan membuat agresor semakin berani dan melemahkan supremasi hukum. Hal ini akan merusak kredibilitas Dewan ini.

    Jangan lupa: Israel adalah satu-satunya rezim di wilayah yang memiliki senjata nuklir. Israel menolak untuk bergabung dengan NPT atau menempatkan fasilitasnya di bawah perlindungan IAEA. Israel telah menyerang hampir semua negara tetangganya dan terus melakukan kekejaman di Gaza tanpa konsekuensi.

    Iran akan terus bertindak dalam kerangka hukum internasional. Kami akan membela diri secara sah dan proporsional. Namun, Dewan memiliki tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dewan harus bertindak sekarang untuk menghentikan agresor genosida melakukan kekejaman lebih lanjut terhadap rakyat kita.

    Saya berterima kasih atas perhatian Anda.

  • Korban Tewas di Iran-Israel Bertambah, AS Blokir Rencana Israel

    Korban Tewas di Iran-Israel Bertambah, AS Blokir Rencana Israel

    Jakarta

    Enggak sempat mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini? Kami sudah merangkum informasi yang terjadi di sejumlah negara dalam 24 jam terakhir.Edisi Senin, 16 Juni 2025 kita awali dari perkembangan terkini serangan Israel ke Iran.

    Korban tewas di Iran bertambah

    Berikut adalah perkembangan terbaru dari Israel dan Iran yang saling menembakkan rudal:

    Setidaknya 224 orang tewas di Iran sejak konflik dimulai pada hari Jumat (13/06) berdasarkan laporan media pemerintah Iran yang mengutip kementerian kesehatan.Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 16 orang. Layanan penyelamatan Magen David Adom melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam serangan pada Minggu (15/06) malamMedia pemerintah Iran mengonfirmasi jika salah satu orang yang tewas dalam serangan Israel adalah kepala unit intelijen angkatan bersenjatanya.Pejabat Amerika Serikat dilaporkan sudah mengatakan bahwa Presiden Donald Trump memblokir rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditanyai tentang rencana pembunuhan tersebut dalam wawancara Fox News, tapi ia tidak secara langsung membahasnya.Seorang perempuan tewas di Suriah setelah sebuah pesawat tak berawak dilaporkan jatuh di rumahnya, memicu kekhawatiran atas konflik regional yang lebih luas.Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman jika negaranya tidak terbuka dengan pilihan merundingkan gencatan senjata saat diserang Israel, berdasarkan laporan kantor berita Reuters.

    Apa yang memicu Iran dan Israel saling serang? PM Netanyahu mengatakan Israel menyerang Iran dalam upaya menghancurkan fasilitas nuklir, yang dianggapnya sebagai “ancaman eksistensial bagi Israel”.

    Serangan Israel ke Iran terjadi tak lama setelah pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan Iran melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian nonproliferasi global.

    Anda bisa terus mengikuti perkembangannya di situs ABC News

    Pernyataan polisi soal penembakan Bali

    Polisi Bali menarik pernyataan sebelumnya yang mengatakan telah menangkap seorang tersangka terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang warga Australia dan melukai seorang lainnya.

    Zivan Radmanovic, pria berusia 32 tahun asal Melbourne, tewas akhir pekan lalu, ketika dua pria membobol vila tempat ia menginap di daerah Canggu.

    Warga Australia lainnya, Sanar Ghanim, terluka parah dan sedang dirawat di rumah sakit.

    Tambahan 36 negara yang warganya dilarang ke AS

    Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk menambah pembatasan perjalanan, atau ‘travel ban’, terhadap warga negara dari 36 negara lagi, menurut memo internal Departemen Luar Negeri yang dilihat oleh kantor berita Reuters.

    Awal bulan ini, Presiden Trump sudah menandatangani dokumen melarang masuknya warga negara dari 12 negara, dengan alasan untuk melindungi Amerika Serikat dari “teroris asing” dan ancaman keamanan nasional lainnya.

    Alasan lain yang dikhawatirkannya adalah mereka berpotensi terlibat dalam aksi terorisme di Amerika Serikat, atau aktivitas antisemit dan anti-Amerika.

    “Departemen [Luar Negeri AS] mengidentifikasi 36 negara yang perlu dikhawatirkan [dan] mungkin kedatangannya direkomendasikan ditangguhkan secara penuh atau sebagian, jika mereka tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam waktu 60 hari,” demikian isi memo yang dikirim pada akhir pekan kemarin.

    Kamboja dan Thailand bersitegang

    Hari Minggu (15/06) kemarin, pemerintah Kamboja mengatakan sudah meminta Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menyelesaikan sengketa perbatasannya dengan Thailand, setelah pertikaian yang berlangsung lama hingga kedua negara menerjunkan pasukan ke perbatasan.

    Seorang tentara Kamboja tewas dalam pertempuran pada tanggal 28 Mei dalam konfrontasi di perbatasan sepanjang 820 kilometer, yang sebagian wilayahnya tidak jelas batasnya dan diklaim oleh kedua negara.

    “Kamboja memilih resolusi damai berdasarkan hukum internasional melalui mekanisme ICJ untuk menyelesaikan sengketa perbatasan,” unggah Perdana Menteri Hun Manet di halaman Facebook-nya.

    Kementerian Luar Negeri Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar, tapi Thailand sebelumnya mengatakan mereka tidak pernah mengakui yurisdiksi pengadilan dan lebih memilih untuk menyelesaikan sengketa melalui mekanisme bilateral.

    Sementara dalam pernyataannya, Kamboja mengatakan mereka telah mengusulkan kepada Thailand agar kedua negara bersama-sama membawa keempat wilayah sengketa ke ICJ.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini